JUDUL PROGRAM:
Diusulkan oleh:
iii
RINGKASAN
Teureubeh merupakan salah satu desa yang terletak di kota Jantho, kabupaten
Aceh Besar, yang memiliki topografi kawasan datar, bergelombang hingga
berbukit-bukit serta berada di kawasan agroekosistem daratan rendah beriklim
basah. Masalah umum yang terjadi di kawasan tersebut adalah kualitas lahan
pertanian yang rendah, untuk itu dilakukan pengukuran menggunakan salah satu
metode geofisika yaitu, Conductivity Meter Depth (CMD) yang berguna untuk
mengidentifikasi kualitas lahan pertanian yang memanfaatkan sifat fisis dari
perubahan nilai konduktivitas tanah. Nilai konduktivitas tanah sangat dipengaruhi
oleh material-material penyusun tanah berupa padatan, cair dan udara yang jarang
dalam kondisi kesetimbangannya. Pengukuran akan dilakukan sebanyak dua kali ,
yaitu pada kondisi tanah basah dan kering dengan menggunakan CMD-4 dari GF
Instrument. Pengambilan data dilakukan sistem grid dengan spasi sebesar 10 m.
Data yang diperoleh dari pengukuran akan diolah dengan menggunakan program
Surfer 11 untuk melihat sebaran konduktivitas tanah pertanian tersebut.
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TARGET LUARAN
BAB III
METODE PENELITIAN
(a) (b)
Gambar 3.1 Perangkat GF Instrument CMD-4 (a) Koil transmitter dan receiver
dan (b) Perangkat main unit.
i. Pembuatan Design Lapangan
Dibuat lintasan ukur guna mengidentifikasi kualitas lahan
pertanian dengan dilakukan pengukuran dengan spasi 11 m
pada arah utara dan 10 m pada arah barat serta luasan
4
Gambar 3.1. Design lapangan penelitian yang diambil melaui ciitra google Earth
ii. Pengukuran GF Instrument CMD-4
Pengambilan data GF Instrument CMD-4 ini dilakukan
dengan sistem grid dengan 110 titik pengukuran.
iii. Pengambilan data posisi
Pengambilan data posisi dilakukan secara diferensial dengan
metode survei static singkat menggunakan Portable GPS tipe
Navigasi .
c. Pengolahan Data CMD
Data yang telah diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan akan di
olah dengan menggunakan program Surfer 11 nilai konduktivitas yang
sesungguhnya (true conductivity). Warna dari kontur pada gambar
hasil dari output program Surfer 11 ini akan mewakili nilai
konduktivitas yang berbeda-beda pada lahan pertanian.
d. Interpretasi Data
Data yang telah diolah kemudian akan diterjemahkan menjadi
informasi yang dapat dipahami.
5
e. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, kesimpulan mengenai struktur bawah permukaan lahan
pertanian berdasarkan pada hasil dari interpretasi data untuk
dimasukkan kedalam laporan.
Mulai Persiapan
Interpretasi
Pengolahan Data data
Selesai
Laporan
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
Gambar 4.1 Peta kontur hasil dari pengolahan data menggunakan software
Surfer 11
besar nilai konduktivitas yang seragam, diduga memiliki sifat fisis dan sifat kimia
tanah yang lebih mempengaruhi nilai tersebut.Warna biru pada gambar
menunjukkan nilai konduktivitas yang lebih kecil, hal ini disebabkan yang terukur
pada zona tersebut merupakan zona pematangan sawah, sehingga pada daerah
tsebut tidak terdapat kandungan mineral atau kandungan air dalam jumlah
banyak. Oleh karena itu kandungan air pada tanah sangat berpengaruh terhadap
perubahan nilai konduktivitasnnya .
Dalam serangkaian pelaksanaan pengukuran sampai dengan penyusunan
laporan kemajuan, penelitian ini telah mencapai 70% dari target keseluruhan
kegiatan penelitian. Berikut rincian presentase kegiatan yang telah dicapai:
BAB V
POTENSI HASIL
5.1 Potensi Hasil
Target yang diharapkan yaitu peta kontur penyebaran nilai konduktivitas
permukaan dangkal di daerah pengukuran di desa Teureubeh, Aceh Besar. Hasil
penelitian ini dapat di gunakan sebagai pedoman bagi pihak yang bertanggung
jawab dalam mengelola lahan pertanian di desa Teureubeh, Jantho, Aceh Besar,
khususnya dalam mengevaluasi mudah tidaknya tanah menghasilkan aliran
permukaan (run off) untuk meningkatkan kesuburan lahan pertanian di daerah
tersebut.
8
BAB IV
RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, 2006, Sifat Fisik Tanah dan
Metode Analisisnya, Badan Peneliti dan Pengembangan Pertanian,
Departemen Pertanian.
Corwin, D. L., S. M. Lesch dan D. A. Robinson, 2005, Apparent Soil Electrical
Conductivity Measurement in Agricultural, Computers and Electronics in
Agriculture, 46, 351-378.
Davis, J. G., N.R Kitchen, K. A. Sudduth, S. T. Drummond, 1997, Using
Electromagnetic Induction to Characterize Soil, Missouri, 4, vol. 81
Frohlic, Bruno, 1982, Electromagnetic Surveying in Current Middle Easter
Archaelogy: Application and Evaluation, Society of Exploration
Geophysicists Press, Washington DC.
Halliday, D., and Resnick, R, 1996. Fundamental of Physics, 5th Edition, New
York: Jhon Wiley & Sons, Inc.
Kreary, P., M. Brooks, dan I. Hill, 2002, An Introduction to Geophysical
Exploration, Edisi ke-3, Blackwell Science Ltd, Malden, USA,Australia,
Carlton, France.
Marwan, 2015, A Preliminary Study of the Application of Electromagnetic
Conductivity Meter on Soil Properties of Paddy Cultivation Areas at Wue
9
LAMPIRAN
Lampiran 1.
PENGGUNAAN DANA
Transportasi Rp 250,000.00
dan interpretasi
oleh anggota Snack dan
Rp 100,000.00
penelitian dan minuman
laboran
LAMPIRAN 2
FOTO BUKTI KEGIATAN PENELITIAN
Gambar 9. Processing