Anda di halaman 1dari 6

NAMA

: ENGELLITA MANEKING

NIM

: 14101104006

TUGAS

: KAPITA SELEKTA GEOFISIKA

KAJIAN GEOFISIKA DALAM BERBAGAI BIDANG


Pengertian Geofisika adalah Ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisis bumi,seperti bentuk
bumi,reaksi terhadap gaya,serta medan potensial bumi(medan magnet dan gravitasi). geofisika
juga menyelidiki interior bumi seperti inti,mantel bumi,dan kulit bumi serta kandungankandungan alaminya.
Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan
pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah
permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk
menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan
termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi
bangunan dll).
Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan oseanografi
(laut). Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari
gempabumi, ilmu tentang gunung api (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang
mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang
digunakan dalam pencarian hidrokarbon.

1. Meterologi (udara)
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu, udara,
cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya yang digunakan untuk
keperluan prakiraan cuaca. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, meteorologi di definiskan
sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfer untuk
meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat secara khusus dan di seluruh dunia secara umum.
1

Pengertian meteorologi yang lain adalah bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari
proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu
troposfe.
Berdasarkan ruang lingkupnya, ilmu meteorologi terbagi menjadi beberapa bagian. Macammacam ilmu Meteorologi tersebut adalah:
1. Ilmu Meteorologi fisik yang membahas tentang struktur dan komposisi atmosfer, pemindahan
radiasi elektromagnetik dan akustik dalam atmosfer, serta proses-proses fisik yang terjadi pada
pembentukan awan, presipitasi, listrik di atmosfer dan fenomena-fenomena lain yang erat
kaitannya dengan ilmu fisika dan kimia.
2. Ilmu Meteorologi Dinamik yaitu ilmu meteorologi yang mempelajari tantang gejala-gejala
atmosfer dari segi kedinamisan dengan menggunakan pendekatan analitis yang didasarkan pada
prinsip-prinsip dinamika fluida.
3. Ilmu Meteorologi Sinoptik yaitu meteorologi yang mempelajari tentang gejala atmosfer yang
mencakup deskripsi, analis peta cuaca, dan prakiraan gerak atmosfer pada skala yang relatif
besar untuk keperluan ramalan cuaca.
4. Ilmu Meteorologi Terapan yaitu aplikasi meteorologi yang berhubungan dengan penggunaan
data, analisis, dan ramalan cuaca berbagai bidang ilmu yang terkait erat seperti: Building
meteorologi, Meteorologi satelit, Urban meteorologi, Biometeorologi, Agrometeorologi, Rural
meteorologi, Marine meteorolog, meteorologi aeronautika, meteorologi kesehatan, dll.
Ilmu meteorolgi sangat bergantung pada kegiatan yang disebut sebagai observasi atau
pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data dari parameter-parameter
berpengaruh pada perubahan cuaca yang kemudian di analisis sehingga dihasilkan prakiraan
cuaca yang bermanfaat untuk di terapkan di segala bidang kehidupan. Paremeter-parameter
meteorologi yang diamati antara lain adalah:

Suhu (Temperature)

Tekanan (Pressure)

Angin (Wind)

Penguapan (Evaporation)

Awan (Cloud) Hujan (Rain)

Cuaca (Weather)
2

Penglihatan mendatar (Visibility)

Penyinaran matahari (Sun)

Kelembapan (Humidity)

Keadaan tanah seperti misalnya apakah tanah tersebut lembab, kering, basah, dll.

2. Oseanografi
Oseanografi adalah suatu cabang Ilmu yang mempelajari tentang laut. Dari pendapat para
ahli tersebut menggambarkan bahwa oseanografi adalah suatu ilmu yang mempelajari deskripsi
laut dari segi fisik,kimia,biologi,geologi serta efek-efek yang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh laut atau lautan.
Oseanografi sebagai ilmu pengetahuan yang relatif baru tidak berdiri sendiri. Secara umum
oseanografi dapat dibagi menjadi beberpa cabang. Adapun cabang-cabang dari oseonografi
antara lain:
1. Oseanografi Geologi
2. Oseanografi Fisika
3. Oseanografi Kimia
4. Oseanografi Biologi
Mempelajari oseanografi juga mempelajari bagian-bagian Klimatologi, Kosmografi,
Geologi, Geomorfologi, Biologi, Kimia dan sebagainya.

3. vulkanologi
Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunung-apian dan merupakan mata
rantai yang tak terpisahkan dengan ilmu geologi. Vulkan magma yaitu suatu masa yang cair dan
pijar yang keluar mencapai permukaan bumi.terusan kepundan (diatrema) yaitu sebuah pipa
sentral dimana magma keluar. Magma yang keluar disebut lava. Gradien geotrem dimana
semakin turun kedalaman bumi, suhu semakin naik (1). 25 50 mil temperatur berkisar antara
1000 1200C. Perubahan susunan magma/ diferensiasi magma/ perubahan komposisi susunan
kimia yang disebabkan oleh kecepatan pembekuan magma di permukaan tanah.
Materi-materi dalam mempelajari vulkanologi antara lain:
1. Pembentukan magma
2. Erupsi gunung api
3

3. Lava pirokrastik
4. Mitigasi bencana gunung api
5. Parameter fisika gunung api
6. Vulkanostratigrafi
7. Sistem panas bumi
4. Teori tektonik lempeng
1. Teori tektonik lempeng didasarkan pada model sederhana dari planet Bumi: litosfer yang rigid,
terdiri dari kerak benua dan kerak samudera, bersama-samadengan bagian paling atas mantel
yang ada dibawahnya, tersusun oleh berbagai lempengan dengan beragam ukuran.
2. Lempeng-lempeng tersebut memiliki ketebalan bervariasi: yang disusun oleh kerak benua dan
mantel atas memiliki ketebalan hingga 250 km. Sedangkan yang disusun oleh kerak samudera
dan mantel atas memiliki ketebalan hingga 100 km.
3. Litosfer yang rigid berada diatas astenosfer yang panas dan lemah. Diduga adanya transfer
panas di astenosfer lah yang menyebabkan lempeng diatasnya bergerak.
4.Lempeng-lempeng tersebut bergerak saling menjauh di punggungan tengah samudera dan
bertemu di palung laut, dimana salah satu lempeng akan menunjam masuk kembali ke mantel.
5.Teori ini dapat menjelaskan hubungan antara proses pembentukan pegunungan, kegempaan,
dan volkanisme.

5. Seismologi
Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan
menggunakan gelombang seismik yang dapat ditimbulkan dari gempa bumi atau sumber lain.
Setiap gempa bumi memancarkan radiasi gelombang seismik yang menjalar ke dalam bumi, dan
beberapa gempa dapat menghasilkan pergerakan tanah yang cukup jauh meskipun cukup kecil
untuk dapat dirasakan oleh manusia tapi terdeteksi oleh seismograf (alat perekam gempa)
modern yang tersebar di seluruh Bumi. Kita dapat mengetahui, seperti apa gambaran dari
struktur interior Bumi dan sifat-sifat gempa bumi melalui gelombang gempa yang di pancarkan
oleh gempa. Para Ilmuwan mempelajari Bumi bagian dalam dengan mempelajari gelombang
gempa ini, karena pengamatan secara langsung (membuat lubang bor sampai Bumi bagian
dalam) sampai saat ini belum memungkinkan.
Alat-alat Seismologi

1. Seismocope : Suatu alat atau bagian alat yang hanya dapat menunjukkan bahwa suatu gempa
bumi telah terjadi tetapi tidak mendapat catatan apapun.
2. Seismometer: Sensor yang mengkonversi gerakan tanah ke dalam bentuk signal. Ada pula
yang mengatakan, seismometer adalah alat yang digunakan untuk merespon gerakan
tanah akibat gempa bumi
3. Seismograf : Gabungan antara seismometer dengan peralatan perekam.
4. Seismograf Elektromagnetik : Terdiri dari sebuah pencatat elektromagnetik (sensor atau
detektor) yang biasanya merupakan alat bandul dan merupakan galvanometer dengan
sebuah alat pencatatnya (recorder).
5. Seismogram

: hasil dari seismograf, berupa rekaman gerakan tanah sebagai fungsi

terhadap waktu. Data seismogram ini adalah komponen dasar dalam proses inversi yang
merupakan kunci dalam seismologi untuk mendapatkan struktur dan sifat fisik medium
bumi yang dilewati gelombang.

Metode-metode geofisika
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif.
Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode
aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan
oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan
gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi
radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam
tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Penerapan metoda geofisika secara terintegrasi untuk beberapa tipe mineralisasi yang berbeda,
telah menunjukan hasil-hasil yang baik dan sangat membantu para akhli eksplorasi dalam
melokalisir daerah prospek mineralisasi.
Pada eksplorasi endapan batubara, metoda geofisika sangat membantu terutama dalam eksplorasi
yang bersifat regional sampai semi regional dalam menentukan batas-batas suatu cekungan
sedimentasi yang berkaitan dengan pengendapan batubara, struktur geologi yang mempengaruhi
terhadap kontinuitas penyebaran batubara dan intrusi batuan yang mempengaruhi terhadap
kualitas batubara. Dalam kaitan dengan disiplin lainnya, metoda geofisika sangat intensip
digunakan antara lain dalam eksplorasi minyak bumi, panas bumi, geohidrologi, geologi teknik,
antropologi dan bahkan dalam pencarian harta karun.

Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti tabel di bawah
ini:
Metode
Seismik

Parameter yang diukur

Sifat-sifat fisika yang terlibat

Waktu tiba gelombang seismik pantul


Densitas dan modulus elastisitas
atau bias, amplitudo dan frekuensi
yang menentukan kecepatan rambat
gelombang seismik
gelombang seismik

Gravitasi

Variasi harga percepatan gravitasi


bumi pada posisi yang berbeda

Densitas

Magnetik

Variasi harga intensitas medan


magnetik pada posisi yang berbeda

Suseptibilitas atau remanen


magnetik

Resistivitas

Harga resistansi dari bumi

Konduktivitas listrik

Polarisasi
terinduksi

Tegangan polarisasi atau resistivitas


batuan sebagai fungsi dari frekuensi

Kapasitansi listrik

Potensial diri

Potensial listrik

Konduktivitas listrik

Elektromagnetik

Respon terhadap radiasi


elektromagnetik

Konduktivitas atau Induktansi


listrik

Radar

Waktu tiba perambatan gelombang


radar

Konstanta dielektrik

Anda mungkin juga menyukai