Anda di halaman 1dari 48

GEOSAINS

Kelompok 1 :

1. Dewi Kartika Handayani (G1B014011)


2. Siti Hediyanti (G1B014039)
3. Syarifatul Ulfa (G1B014042)
A. Cabang Ilmu Geosains
B. Konsep Geosains
C. Bencana Alam dalam Geosains
GEOSAINS
Ilmu kebumian atau ilmu bumi (earth science,
geoscience) adalah suatu istilah untuk kumpulan
cabang-cabang ilmu yang mempelajari bumi.
Cabang ilmu ini menggunakan gabungan ilmu
fisika, geografi, matematika, kimia, dan biologi
untuk membentuk suatu pengertian kuantitatif dari
lapisan-lapisan Bumi.
Geosains adalah sains tentang fenomena bumi yang
menemukan pada interaksi manusia dengan alam
dalam lingkup fenomena fisis. Lingkup geosains
meliputi bumi dalam tata surya, bumi bagian gas
atau atmosfer, bumi bagian cair atau hidrosfer,
bumi bagian padat atau litosfer dan fenomena fisis
yang terjadi di bumi.
Dalam melaksanakan kajiannya, ilmuwan dalam
bidang ini menggunakan metode ilmiah, yaitu
formulasi hipotesa melalui pengamatan dan
pengumpulan data mengenai fenomena alam yang
dilanjutkan dengan pengujian hipotesis-hipotesis
tersebut.
A. Cabang Ilmu Geosains
1. Geologi
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan
Kebumian yang mempelajari segala sesuatu
mengenai planit Bumi beserta isinya yang
pernah ada. Merupakan kelompok ilmu yang
membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan
yang membentuk bumi, struktur, proses-
proses yang bekerja baik didalam maupun
diatas permukaan bumi, kedudukannya di
Alam Semesta serta sejarah perkembangannya
sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga
sekarang.
Geologi dapat digolongkan
sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang komplek,
mempunyai pembahasan
materi yang beraneka ragam
namun juga merupakan
suatu bidang ilmu
pengetahuan yang menarik
untuk dipelajari. Ilmu ini
mempelajari dari benda-
benda sekecil atom hingga
ukuran benua, samudra,
cekungan dan rangkaian
pegunungan.
2. Geokimia
Geokimia adalah cabang ilmu geologi yang
mempelajari komposisi-komposisi kimia bagian
dari Bumi misalnya pada lithosfer yang sebagian
besar komposisi kimianya adalah silikat serta
pada daerah stalaktit dan stalagmit banyak
ditemukan CaCO3.
3. Mineralogi
Mineralogi merupakan ilmu kebumian yang
berfokus pada sifat kimia, struktur kristal, dan
fisika (termasuk optik) dari mineral. Studi ini
juga mencakup proses pembentukan dan
perubahan mineral.
Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan
padat anorganik yang terdapat secara alamiah,
yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam
perbandingan tertentu, dimana atom-atom
didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang
sistimatis.
Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar
kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau
pasir yang diendapkan pada dasar sungai.
4. Vulkanologi
Vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi,
lava, magma, dan fenomena geologi yang berhubungan.
Para ahli vulkanologi sering mengunjungi gunung berapi,
terutama yang masih aktif, untuk mengamati letusan
gunung berapi, mengumpulkan produk letusan termasuk
contoh tephra (seperti abu, ash atau batu apung,
pumice), batuan, dan lava.
5. Geofisika

Geofisika berasal dari kata geo yang artinya bumi dan


fisika yang berarti ilmu fisika. Dari dasar keilmuannya
sendiri, geo berasal dari kata geologi, maka geofisika adalah
aplikasi dari prinsip fisika untuk menyelesaikan
permasalahan yang berhubungan dengan bumi.

Geofisika mempelajari sifat-sifat fisis Bumi, seperti bentuk


Bumi, reaksi terhadap gaya, serta medan potensial Bumi
(medan magnet dan gravitasi). Geofisika juga menyelidiki
interior Bumi seperti inti, mantel Bumi, dan kulit Bumi
serta kandungan-kandungan alaminya menggunakan
prinsip fisika.
Banyak metode geofisika seringkali digunakan
untuk eksplorasi bahan-bahan tambang yang
berasosiasi dengan batuan beku, metamorf,
maupun sediment, diantaranya adalah metode
geolistrik beserta variasinya, elektromagnetik
dengan berbagai metode, dan magnetik. Pada
umumnya hasil survey geofisika mampu
memberikan informasi berupa posisi (x, y, z),
dimensi, dan sifat fisis dari medium target yang
menjadi sasaran penelitian, khususnya daerah
anomali yang berbeda karakteristik fisisnya dari
lingkungannya.
• Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
bertujuan mengetahui sifat-sifat kelistrikan lapisan batuan
dibawah permukaan tanah dengan cara menginjeksikan arus
listrik ke dalam tanah. Tujuan utama dari metode ini
sebenarnya adalah mencari resistivitas atau tahanan jenis
dari batuan.

Susunan elektroda yang biasanya digunakan pada saat pengukuran


geolistrik di lapangan
• Metode Elektromagnetik, Metode ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif.
Perubahan komponen-komponen medan akibat
variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk
menentukan struktur bawah permukaan.

• Metode Magnetik, Metode ini dilakukan dengan


berdasarkan pada hasil pengukuran anomaly
geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan
kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik
tubuh jebakan dari daerah di sekelilingnya.
Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh
perbedaan distribusi mineral ferromagnetic,
paramagnetic, dan diamagnetic.
6. Ilmu atmosfer

Ilmu atmosfer
mempelajari bagian fisis
gas dari Bumi (atau
atmosfer) antara
permukaan Bumi
sampai lapisan eksofer
(~1000 km). Ilmu
atmosfer adalah kajian
tentang proses fisis
atmosfer, fenomena
cuaca dan sistem iklim.
Aplikasi ilmu atmosfer dapat secara luas
diterapkam dalam masalah praktis seperti :
• Prakiraan fenomena atmosfer yang
mempengaruhi aktivitas manusia; cuaca, banjir,
kekeringan, badai guruh, dan tornado.
• Penilaian dan penaksiran aktivitas manusia
terhadap lingkungan atmosfer; pencemaran
udara, gas rumah kaca dan penipisan ozonosfer.
• Teknik modifikasi cuaca; hujan buatan,
menindas batu es, melenyapkan kabut dan
meredakan silikon.
• Perencanaan; tata guna tanah, disain bangunan,
kesehatan masyarakat, spesifikasi pesawat dll.
Komposis dan struktur atmosfer
• Gas utama
Macam gas N2 O2 Ar CO2 Total
Volume % 78,088 20,949 0,930 0,030 99,997
Massa % 75,527 23,143 1,282 0,045 99,997

• Lapisan atmosfer

Troposfer : Lapisan berubah, massa : 80%


Statosfer : Lapisan berlapis, massa : 19,9%
Mesosfer : Lapisan tengan, massa : 0,099%
Termosfer : Lapisan panas, massa : 0,001%
Lapisan Atmosfer
7. Meteorologi

Merupakan ilmu yang mempelajari atmosfer Bumi


khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca. Kata
ini berasal dari bahasa Yunani meteoros atau ruang
atas (atmosfer), dan logos atau ilmu pengetahuan
yang mempelajari dan membahas gejala perubahan
cuaca yang berlangsung di atmosfer.
8. Klimatologi

Klimatologi (Yunani: κλίμα, Klima, "wilayah,


zona"; dan-λογία,-logia) adalah studi iklim,
ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca rata-
rata selama periode waktu tertentu, dan
merupakan cabang dari ilmu atmosfer .
Klimatologi juga disebut meteorologi statistik.
Unsur cuaca dan iklin sama yaitu temperatur
udara, arah dan kecepatan angin, durasi sinar
matahari, dan sebagainya. Faktor yang
mempengaruhi iklim disebut kendali iklim, yaitu
matahari, distribusi darat dan air, ketinggian
tempat, massa udara, sel tekanan tinggi dan
rendah, dan arus laut.
9. Oseanografi

Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos


yang berarti laut dan γράφειν atau graphos yang
berarti gambaran atau deskripsi juga disebut
oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang
dari ilmu kebumian yang mempelajari segala
aspek dari samudera dan lautan. Termassuk
sifat fisis dan kimia air laut, kedalaman dan
dasar air laut, flora dan fauna laut.
10. Geodesi
Geodesi ilmu tentang pengukuran bentuk dan
dimensi bumi, termasuk berat dan densitas
bumi. Geodesi juga mempelajari tentang
pemetaan bumi.

11. Geografi
Geografi, berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo
("Bumi") dan graphein ("menulis", atau
"menjelaskan"), merupakan ilmu yang
mempelajari tentang permukaan bumi yaitu
roman (ciri) fisis, iklim, vegetasi, tanah,
penduduk dan distribusi unsur-unsur tersebut.
B. KONSEP GEOSAINS

Geosains membahas bumi sebagai salah satu


pelanet dalam sistem matahari ( tata surya ) dan
membahas bumi sebagai “bawang” yang
berlapis-lapis dari pusat bumi sampai puncak
atmosfer atau rumbai-rumbai (fringe of the
earth) . Sampai sekarang baru bumi satu-
satunya pelanet yang dapat menopang
kehidupan manusia, hewan dan tanaman.
Bagian pelanet bumi (litosfer) didominasi oleh
kehidupan bangsa cacing ,bagian air bumi
(hidrosfer) didominasi oleh bangsa ikan,
sedangakan bagian gas bumi (atmosfer)
didominasi oleh bangsa manusia. Bumi terbatas
daya dukungnya.
Untuk mengimbangi ledakan jumlah penduduk
dan keterbatasan daya dukung bumi diperlukan
kecanggihan teknologi dengan IPTEK kebumian
melalui pendidikan dan penelitian geosains.
Dengan IPTEK kebumian dapat dieksploitasi,
dieksplorasi, dan dikelola SDA (renewable dan
non renewable) dengan meminimasi kerusakan
lingkungan sehingga dapat dipertahankan
pembangunan terlanjutkan (sustainable
development).
Posisi strategis indonesia yang ditinjau
dari geosains:
• Termasuk daerah ekuatorial
• Diantara dua benua dan dua samudra
• Dilalui oleh Arlindo dan Armondo
• Dilalui oleh dua jalur seismik ( sabuk lingkar
pasifik dan sabuk maditeran ).
• Terdiri dari ribuan pulau, ratusan gunung api
diantaranya masih aktif.
• Perairanya 70 % dan daratan 30%
• Kaya akan sumber mineral dan hayati
Dimensi Bumi

Jika dibandingkan dimensi tempuh manusia


maka bumi yang mempunyai radius r = 6,370
km dan keliling = 2r = 2 x 3,14 x 6,370 km ~
40,000 km seolah-olah mempunyai dimensi
yang sangat besar.
Luas permukaan = 4r2 ~510 x 106 km2,
volumenya = 4/3 r3 ~ 1,1 x1012 km3. Densitas
rata-rata 5,5 g cm-3 dan massa total bumi ~5,98
x1024kg.
Tapi jika dibanding dimensi alam semesta maka
bumi dalam sistem matahari mempunyai
dimensi yang tak terhingga kecilnya.
Jarak antariksa memakai “satuan dengan
bilangan besar”, misalnya satuan astronomi
( 1 SA = 150 x 106 km, jarak rata-rata matahari
bumi ),
satuan tahun cahaya ( 1 tahun cahaya = 365,3 x24
x 60 x 60s x 3 x 108 ms-1 = 9,5 x 1012 km, jarak
yang ditempuh cahaya dalam 1 tahun ),
dan satuan megaparsek ( 1Mpc = 106 parsek = 3,1
x 1919 km, 1 parsek = 3,1 x 1013 km ).
Ukuran relatif planet terhadap matahari

Diameter matahari ~ 14 x 105 km atau 109 kali


diameter bumi.
Massa matahari ~ 1,99 x 1030 kg atau 333400
kali massa bumi.
Densitas matahari rata-rata ~1,4 g cm-3 atau 1/4
kali lebih kecil dibanding densitas bumi.
Rotasi dan Revolusi Bumi
Bumi berotasi mengelilingi sumbu imaginernya
dengan periode 1 hari (23 jam 56 menit 42 sekon
) dari barat ketimur. Rotasi bumi
mengakibatkan gaya semu yang disebut gaya
coriolis,

dimana :
Ω : Kecepatan sudut rotasi bumi,
: Lintang tempat
V : Kecepatan angin.
Gaya ini membelokkan angin kekanan di BBU
( belahan bumi utara ) dan kekiri di BBS
( belahan bumi selatan ).
Besar kecepatan sudut rotasi bumi adalah :

Bumi melakukan revolusi mengelilingi matahari


dengan periode 1 tahun (365,25 hari).
Rotasi dan revolusi bumi menyebabkan gerakan
semu matahari dan musim.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 September,
kedudukan matahari tepat di ekuator disebut
ekinoks musim semi dan gugur. Pada waktu
ekinoks semua tempat di Bumi mempunyai
siang dan malam sama 12 jam.
Pada tanggal 21 Juni dan 22 Desember kedudukan
matahari berada paling jauh dari ekuator (22,50
LU dan 22,50 LS) disebut solstis musim panas
dan dingin di BBU, sebaliknya di BBS.
Ekuinoks dan Solstis Bumi
C. BENCANA ALAM KEBUMIAN

1. Gempa Bumi

Gempa bumi ialah getaran yang dirasakan di


muka bumi akibat adanya sumber getar. Gempa
bumi memancarkan energi melalui bumi dalam
bentuk gelombang seismik. Pusat gempa bumi
disebut hiposenter dan titik di muka bumi persis
diatas hiposenter disebut episenter.
Sebab yang menimbulkan gempa bumi :

a. Runtuhan lubang-lubang interior bumi

Runtuhnya lubang-lubang interior seperti gua


atau batuan / mineral dalam bumi dapat
menyebabkan getaran diatas permukaannya,
namun getaran ini tidak terlalu besar dan terjadi
hanya di setempat saja atau terjadisecara lokal.
b. Tabrakan (impack)

Tabrakan benda langit atau sering disebut


meteor juga dapat menyebabkan getaran, hanya
saja getarannya tidak sampai terekam oleh alat
pencatat getaran gempa bumi dan juga sangat
jarang terjadi.
c. Letusan atau Ledakan gunung api

Aktivitas gunung api dapat menyebabkan gempa


yang disebut gempa bumi vulkanik. Gempa
bumi ini terjadi baik sebelum, selama dan
setelah letusan gunung api. Penyebab gempa ini
adalah adanya persentuhan antara magma
dengan dinding gunung api dan tekanan gas
pada letusan yang sangat kuat atau perpindahan
magma secara tiba-tiba dari dapur magma.
Dari seluruh gempa bumi yang terjadi hanya 7%
yang termasuk ke dalam gempa bumi vulkanik,
walaupun demikian kerusakannya cukup luas
juga, karena disertai dengan letusan gunung api.
d. Kegiatan tektonik

Gempa bumi yang mempunyai efek yang sangat


besar sebenarnya berasal dari kegiatan tektonik,
yaitu mencakup 90% dari seluruh kegiatan
gempa bumi. Gempa bumi ini berhubungan
dengan kegiatan gaya-gaya tektonik yang telah
terus berlangsung dalam proses pembentukan
gunung – gunung, terjadinya patahan-patahan
(faults) dan tarikan atau tekanan dari
pergerakan lempeng-lempeng batuan penyusun
kerak bumi.
2. Badai Guruh

Wilayah Indonesia salah satu wilayah di bumi


yang frekuensi petirnya paling besar paling
besar dengan hari guruh antara 100 – 200
pertahun. Di Indonesia banyak terjadi badai
guruh konvektif yang pertumbuhannya cepat
sehingga menghasilkan hujan lebat, angin ribut
(squalls), hujan es batu dan petir.
Badai ini disebabkan oleh pemanasan permukaan
dari radiasi matahari dengan gaya apung
konvektif :

Dimana :
T’ : temperatur parsel udara
T : temperatur udara lingkungan
g : percepatan gravitasi lokal
Jenis badai guruh

a. Badai guruh termal atau konvektif , Badai ini


disebabkan oleh pemanasan permukaan dari
radiasi matahari. Karakteristik badai ini adalah
pertumbuhan cepat, daerah kurang luas, hujan
lebat lokal, arus udara ke bawah kuat dan angin
ribut lokal, serta adanya resiko hujan es batu
lokal dan petir. Karena tumbuh dengan cepat,
maka peringatan dini sukar dilakukan.
b. Badai guruh orografik. Badai ini terjadi jika
udara tidak stabil secara bersyarat atau
konvektif naik akibat pegunungan.

c. Badai guruh yang dikaitkan dengan gangguan


tropis seperti badai tropis, monsun, gelombang
timuran dan sebagainya.
3. Siklon Tropis
Siklon tropis adalah badai sirkuler yang
menimbulkan angin yang mampu merusakan
daerah 250 mil dari pusatnya. Kecepatan angin
yang paling kencang terdapat pada cincin yang
bergaris tengah 20 – 30 mil dari pusat siklon.
Kecepata angin di daerah itu dapat mencapai
150 mil/jam. Hujan deras dan angin terpusat
dalam pita spiral yang berputar dan pada pusat
siklon tropis terdapat inti panas yang disebut
mata siklon.
Sinklon tropis melemah jika memasuki laut yang
dingin atau kedaratan. Dampak sinklon tropis
adalah kenaikan curah hujan, kecepatan angin
dan tinggi gelombang.
4. Bencana banjir
Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem
skala meso atau makro. Faktor meteorologis
utama yang menyebabkan bencana banjir adalah
hujan torensial, distribusi hujan dan durasi
hujan. Sifat fisis permukaan tanah, misalnya
kadar air tanah, tanah gundul, tanah longsor.
Wilayah Indonesia dilalui oleh daerah
konvergensi antar tropis yang bergerak ke
sebelah utara dan selatan ekuator mengikuti
gerak semu matahari.
5. Kekeringan

Kekeringan (drought) dan daerah kondisi kering


(aridity) merupakan hal yang berbeda. Kekeringan
merupakan kondisi kesenjangan antara air yang
tersedia dengan air yang diperlukan. Kondisi kering
diartikan sebagai keadaan dengan jumlah curah
hujan sedikit.
Penyebab kekeringan adalah gerak turun udara akibat
tekanan tinggi yang menghalangi pembentukan
awan sehingga kelembaman rendah dan terjadi
defisiensi (kekurangan) curah hujan.

Anda mungkin juga menyukai