Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

“ MORFOLOGI DAN LAPISAN BATUAN ”

Disusun Oleh
Nama : Muhammad Fakhri Adjie
NPM : 140710220005
Kelompok :1
Nama Asisten : Lukman Hakim

LABORATORIUM GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
MODUL 4
MORFOLOGI DAN LAPISAN BATUAN
RABU, 28-09-2022

I. Tujuan Praktikum
1.1. Praktikan mampu memahami morfologi dan lapisan batuan.
1.2. Praktikan mampu menggambarkan penampang geologi

II. Alat dan Fungsi


2.1. Alat tulis
2.2. Penggaris
2.3. Kertas HVS
2.4. Pensil warna

III. Teori Dasar


3.1. Pengertian Morfologi Batuan
Kata morfologi berasal dari bahasa Yunani yaitu morphos yang berarti
bentuk, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan, bisa disimpulkan bahwa
morfologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bentuk bumi, atau
bentuk permukaan bumi. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk bumi, atau relief di permukaan bumi. Morfologi merupakan salah satu
cabang ilmu kebumian yang mempelajari proses/morfologi kondisi pembentukan
dan bentuk permukaan bumi, serta proses-prosesnya terjadi selama pembentukan
tanah atau lanskap. Bentuk batu dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari proses pembentukan batuan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya itu. Objek utama geomorfologi adalah relief itu sendiri,
proses-prosesnya pembentukan tanah atau proses geomorfologinya, asal-usulnya
dan perkembangan perkembangan relief itu sendiri. Jadi, geomorfologi berfokus
pada pencarian informasi tentang bentang alam yang berbeda dari berbagai
bentuk dan proses.
3.1.1. Endogen
Kekuatan endogen adalah kekuatan yang berasal dari dalam bumi
Kekuatan dari dalam bumi bisa berupa gempa bumi, magmatik,
vulkanisme, orogenesis dan epirogenesis. Kegiatan konstruktif adalah
aktivitas yang timbul dari pergerakan lempeng di kerak bumi (litosfer).
Akibat tumbukan antar lempeng tersebut dapat menimbulkan gempa
bumi, membentuk pegunungan (orogeni) dan aktivitas
magmatik/vulkanik (vulkanik). Kerja magma adalah semua aktivitas
magma yang berasal dari dalam bumi. Pada dasarnya, bekerja Aktivitas
magma dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, seperti tumbukan lempeng
konvergen, divergen dan/atau variabel. Pembentukan material kerak
(batuan) terjadi di Pematang tengah laut adalah contoh aktivitas
magmatik, sedangkan pembentukan gunung berapi Kepulauan Hawaii
adalah contoh lain dari aktivitas magmatik yang terjadi di sepanjang
batas lempeng (variasi). Produk dari aktivitas magmatik dapat
menghasilkan batuan beku, termasuk batuan beku batuan beku intrusi dan
ekstrusi.

3.1.2. Eksogen
Gaya eksogen adalah gaya yang dipengaruhi oleh energi matahari
Dan gaya tarik bumi (gravitasi). Adapun proses proses yang dipengaruhi
oleh gaya eksogen adalah pelapukan, erosi, mass wasting dan
sedimentasi. Contohnya seperti:
Erosi, proses pengikisan batuan oleh air es, dan angin.
Sedimentasi, proses perlapisan pada batuan dengan bantuan air, es, dan
angin untuk mengangkut material.
Pelapukan, proses pemecahan batuan menjadi material material kecil
atau menjadi sedimen-sedimen yang disebabkan oleh udara, cuaca
organik, dan karbonasi.
3.2. Kontur

Gambar 1. Contoh Kontur


(Sumber: google.com)

Kontur adalah garis khayal yang mengikuti tanah pada ketinggian di atas
atau di bawah permukaan laut. Rentang kontur adalah perbedaannya elevasi
diwakili oleh garis kontur yang berdekatan pada peta. Interval kontur tergantung
pada kemiringan tanah dan skala peta. Periode perbatasan kecil digunakan untuk
area datar; periode yang lebih besar digunakan untuk medan pegunungan. Garis
kontur pada peta digunakan untuk menunjukkan naik turunnya tanah juga
menunjukkan kemiringan permukaan tanah, irisan profil memanjang dari
permukaan tanah terhadap lintasan proyek (bangunan) dan perhitungan
penggalian atau pengerukan (pemotongan dan penimbunan kembali) tanah asli
sesuai dengan ketinggian vertikal dari rute proyek atau bangunan. Kontur
putus-putus tambahan, dengan jarak yang kurang teratur, digunakan di area datar
yang dipilih. Garis besar jari telunjuk lebih berat lain dan sebagian besar
memiliki angka ukuran.

3.2.1. Fungsi Kontur


Mengetahui tinggi rata-rata daerah yang ditetapkan,
mengetahui kelandaian daerah pemetaan, menentukan profil tanah
(profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat/
sumbu rencana bangunan, menentukan batas-batas daerah
pengaliran, menghitung luas daerah genangan dan volume suatu
bendungan, menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang
memiliki kemiringan tertentu.
3.2.2. Karakteristik Garis Kontur
1. Garis kontur yang menunjukkan tingkat kerapatan yang lebih besar
menandakan sudut kemiringan atau lereng yang sangat curam;
2. Garis kontur yang tingkat kerapatannya jarang menandakan
keadaan permukaan tanah yang landau;
3. Garis kontur selalu bersifat horizontal, tidak bercabang, dan tidak
berpotongan;
4. Garis kontur selalu berkelok-kelok dan mengikuti sudut
kemiringan atau lereng dari suatu lembah;
5. Garis kontur selalu tegak lurus terhadap aliran air yang mengalir di
permukaan tanah;
6. Garis kontur berbentuk kurva tertutup;
7. Garis kontur selalu menjorok ke hulu jika melewati aliran sungai;
8. Garis kontur selalu menjorok ke arah jalan jika melewati
permukaan jalan
9. Garis kontur tidak akan terlihat jika melewati suatu bangunan;
10. Garis kontur yang disajikan selalu disesuaikan dengan skala peta
yang dibuat;
11. Garis kontur memiliki sajian indeks yang berbeda-beda mengikuti
posisi topografi suatu wilayah;
12. Garis kontur hanya diperuntukkan satu sudut ketinggian tertentu;
13. Garis kontur yang bernilai lebih rendah selalu mengelilingi garis
kontur yang bernilai lebih tinggi;
14. Garis kontur yang bertanda huruf U selalu menunjukkan punggung
pegunungan atau gunung; dan
15. Garis kontur yang bertanda huruf V selalu menandakan suatu
lembah atau jurang.

3.2.3. Macam-Macam Garis Kontur


Interval Kontur
Hal ini menunjukkan perbedaan elevasi dan sudut
ketinggian antara dua garis kontur yang berdekatan. Misalnya,
pada penampilan peta di satu halaman, nilai interval kontur dibuat
sama besar antara satu kontur dengan kontur yang lainnya. Dengan
kata lain, semakin besar skalanya maka informasi pada peta akan
semakin banyak atau detail, sehingga interval kontur akan semakin
kecil.

Indeks Kontur
Hal ini menunjukkan adanya garis kontur dengan
kelipatan tertentu. Misalnya, setiap kelipatan 1 meter, 5 meter,
10 meter, dan seterusnya. Dalam menentukan indeks kontur
ini maka dapat digunakan rumus penentuan indeks kontur
sebagai berikut: i = (25/panjang 1 km di peta) meter.

Sebagai contoh: Pada peta dengan skala 1:1000, maka


indeks kontur yang ditunjukkan dalam peta adalah 1 km, pada
peta dengan skala 1:1000 = (1 km/1000 cm) = (100000
cm/1000 cm)= 100 meter. Maka, i = (25/100) = 0,25 meter.

3.3. Singkapan

Gambar 2. Singkapan
(Sumber: ugm.ac.id)

Singkapan dapat dipahami sebagai bagian dari massa batuan yang muncul
ke permukaan akibat proses eksogen, terutama proses erosi tanah yang menutupi
atau menutupi batuan. Munculnya batuan atau singkapan ini dapat ditemukan di
daerah yang sangat terkikis. Contoh di daerah: Puncak bukit, di daerah ini erosi
karena angin sangat tinggi; Aliran sungai, air meluap, mengikis tanah dan
bebatuan; Dinding lembah, tanah lapisan atas terkikis oleh limpasan; Sebagai
hasil dari aktivitas manusia seperti membuka tambang, lubang, tebing dan jalan
setapak, singkapan berbatu akan ditemukan karena lapisan tanah atas telah
terkikis oleh aktivitas penambangan ini. Pengamatan yang dapat dilakukan pada
overhang antara lain: mengukur posisi dan kemiringan (strike and fall) dari
lapisan tersingkap, mengukur dan mengamati struktur geologi eksisting (sekunder
dan primer), deskripsi overhang, termasuk kenampakan ekstrim, penonjolan
karakteristik, sifat fisik, tekstur, mineral utama/aksesoris, debris, dan ukuran
sedimen.

3.4. Penampang Geologi


3.4.1. Penampang Bawah Permukaan
Penampang bawah permukaan adalah bagian yang
menggambarkan suatu aspek di bawah permukaan, baik itu petrologi,
struktur, atau apapun yang ada di bawah permukaan bumi. Profil geologi
adalah gambaran suatu celah membujur dalam bumi yang berguna untuk
menjelaskan suatu keadaan geologi dengan bantuan peta atau tidak. Dapat
juga digunakan untuk pengembangan minyak dan gas, bagian bawah tanah
dapat berguna untuk mewakili kondisi geologi dalam bentuk visual, di
mana reservoir dapat dengan mudah diinterpretasikan. Misalnya,
pemahaman tentang hubungan antara struktur regional dan stratigrafi
dapat dihasilkan dari karakteristik reservoir.

3.4.2. Penampang Stratigrafi


Stratigrafi adalah cara menggambarkan urutan lapisan batuan
berdasarkan lokasi dan ketebalannya. Kolom stratigrafi terukur itu sendiri
dimaksudkan untuk menjelaskan pertambahan, umur geologi relatif dan
absolut (menggunakan mikrofosil) dan proses yang terjadi setelah
pemetaan geologi lapangan. Pengukuran penampang stratigrafi biasanya
dilakukan pada singkapan menerus, terutama yang terdiri dari satu atau
lebih satuan stratigrafi formal. Dalam aplikasi oksidasi biologis di bidang
geologi, yaitu menentukan umur batuan sedimen, menentukan
kematangan hidrokarbon dan korelasinya.

3.4.3. Penampang Struktur


Bagian struktur bawah tanah dapat menunjukkan bentuk struktur
geologi dan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis
hubungan antara fluida dan kontak spasial dalam struktur geologi. Bentuk
struktur geologi juga dapat dijadikan sebagai informasi penting mengenai
sejarah pembentukan reservoir dan pergerakan minyak.
3.4.4. Penampang Geometri
Dalam geometri, penampang adalah perpotongan bagian 2 dimensi
pada garis atau bagian 3 dimensi pada bidang, dan seterusnya. Bidang
lain, saat memotong objek untuk membuat bagian, dapat membentuk
bagian paralel. Penampang juga dapat memproyeksikan sudut siku-siku
dari objek tiga dimensi dari bidang objek itu. Bagian bawah diagram
penampang ditampilkan di bagian atas. Dalam pandangan ini, wajah
depan bidang objek tidak terlihat ke luar. Di bagian bawah denah, bagian
atas suatu objek tidak terlihat atau hilang. Bagian adalah metode untuk
menggambarkan susunan tiga dimensi dari objek dua dimensi. Biasanya
digunakan dalam gambar teknik. Morfologi penampang menunjukkan
jenis bahan di bawah permukaan.

3.5. Litologi Batuan


Litologi adalah deskripsi fisik dari komposisi dan tekstur batuan. Bumi
terdiri dari campuran mineral yang secara fisik terikat bersama. Campuran
mineral ini disebut batuan. Kerak bumi dan mantel atas terdiri dari banyak batuan
dari berbagai usia, isi dan asal. Magma adalah batuan induk yang membentuk
litosfer. Magma mengalami perubahan menjadi batu. Litologi batuan adalah
deskripsi fisik terhadap komposisi, dan tekstur suatu batuan berdasarkan
klasifikasi terhadap warna, tekstur, komposisi mineral pada batuan tersebut.
Gambar 3. Litologi Batuan
(Sumber: google.com)

3.6. Struktur Geologi


Geologi struktural adalah cabang geologi yang mempelajari bentuk
(struktur) batuan akibat proses deformasi. Deformasi batuan adalah perubahan
bentuk dan ukuran batuan akibat gaya-gaya yang bekerja pada bumi. Secara
umum, istilah geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari arsitektur batuan
sebagai bagian dari kerak bumi dan menggambarkan proses pembentukannya.
Ada yang berpendapat bahwa geologi struktural lebih menitikberatkan pada
kajian unsur-unsur struktur geologi, seperti lipatan, sesar, sesar, dan lain-lain,
yang merupakan bagian dari satuan tektonik.tektonik, sedangkan tektonik dan
geotektonik dianggap sebagai kajian yang berskala lebih besar. objek geologi
seperti cekungan sedimen, pegunungan, dasar laut,

3.7. Strike dan Dip


Strike (posisi) dan dip (gradien lapisan) adalah notasi untuk ukuran
formasi batuan yang ada di permukaan bumi horizontal. Kemiringan adalah
derajat yang terbentuk antara bidang dan bidang bidang horizontal yang tegak
lurus dengan garis strike. Mengalahkan adalah arah garis yang dibentuk oleh
perpotongan bidang dengan bidang horizontal dilihat dari utara. Pesawat pesawat
adalah pesawat relatif lurus. Lekukan pada batuan sering dijumpai pada batuan
endapan. Tetapi juga ditemukan pada batuan metamorf dengan struktur daun.
Embedding pada peta geologi dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4. Contoh Strike dan Dip
(Sumber: google.com)
3.8. Azimuth
Azimuth adalah sudut yang dimulai dari utara dan searah jarum jam.
Azimut dari 0 ° hingga 360 °. Aspek yang berbeda:
Azimut Peta, adalah sudut antara utara peta dan titik sasaran.
Azimuth Magnetik, adalah sudut tengah-utara kompas dengan titik sasaran.
Azimuth Sejati, yaitu sudut yang terbentuk antara utara sejati dengan titik
sasaran.
Untuk menulis azimuth dengan menulis N ... ° / E ... ° dengan besaran sudut 0° -
360° dan 0° - 90° untuk kemiringan.

IV. Tugas Pendahuluan


1. Gambar dan jelaskan contoh dari perlapisan batuan (gambar sendiri)!
Jawaban:
2. Penggunaan Strike, Dip, dan Azimuth dalam bidang Geofisika!
Jawaban:
Pentingnya Strike dan Dip
Karena geologi/geofisika adalah studi tentang fitur geologi saat ini dan
menghubungkannya dengan masa lalu untuk memahami bagaimana bumi telah
berevolusi sebagai planet. Karena bumi mengalami aktivitas tektonik selama
jutaan tahun, hal ini mengarah pada perkembangan berbagai fitur topografi. Di
luar itu terdapat beberapa fitur planar berupa lapisan sedimen, patahan dan
patahan, cuestas, tanggul beku atau fasies metamorf dll. Fitur planar ini memiliki
banyak hal untuk diceritakan setelah kita mengetahui sikap dan orientasinya.
Pukul dan celup adalah kuantitas fisik yang membantu mendeskripsikannya.
Azimuth
Proyeksi azimuth adalah salah satu jenis proyeksi peta yang menggunakan
bidang datar sebagai bidang proyeksinya, sehingga untuk proyeksi azimuthal
menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik dengan berukuran kecil.
Dalam Geofisika ada beberapa fungsi Proyeksi Azimuth yang dapat
diaplikasikan, diantaranya yaitu;

4.2.1. Proyeksi Azimuthal Gnomonik


Digunakan oleh ahli seismologi untuk menentukan gelombang seismik, sebab ini
bergerak dalam bentuk lingkaran besar

4.2.2. Proyeksi azimuthal orthografik


Digunakan untuk pemetaan bumi
.
Proyeksi azimuthal memungkinkan pembuatan peta untuk tempat-tempat
yang kecil dan padat, serta atlas universal. Proyeksi azimuthal berguna dalam
membantu sistem komunikasi, sebab operator dapat menggunakan proyeksi
azimuth untuk menemukan antena sesuai dengan sudut yang mereka buat di peta.
DAFTAR PUSTAKA

Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:

Saunders College.

Ike Bermana. 2006. KLASIFIKASI GEOMORFOLOGI UNTUK PEMETAAN

GEOLOGI YANG TELAH DIBAKUKAN . Universitas Padjadjaran.

Noor, D. 2010. Geomorfologi. Universitas Pakuan.

Anda mungkin juga menyukai