Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Fakhri Adjie (23)

Kelas : XI-IPA 2

ANALISIS CERPEN BERJUDUL “(Boy) Friend”

1. Tema : Persahabatan
Bukti : Aku dan Danish bersahabat sejak kecil.
2. Tokoh dan Penokohan
 Chika :
 Bimbang/Ragu-ragu (“Aku masih berpikir keras. Aku benar-benar tak
bisa membuat keputusan dari pilihan yang diberikan Revi. Aku
bingung.”)
 Pencari Perhatian (“Nggak usah pamer depan kakak kelas yang kamu
incar. Kena bola juga pingsan,” ucap Danish sambil memencet
hidungku dan berlalu.)
 Ceroboh (“Aku merasakan hantaman begitu keras mengenai
kepalaku. Aku mulai merasakan pusing. Kali ini, penglihatanku kabur
dan aku tak bisa melihat apa pun.”)
 Danish :
 Periang (“Nggak perlu, aku sudah cek. Kita satu sekolah. Yeeaayy!!”
ucap Danish sambil terus melonjak kegirangan.)
 Perhatian (“Aku tadi lihat di meja ruang kesehatan. Aku kira bukan
milik kamu. Hati-hati bisa kan? Kalau sudah seperti ini kan aku juga
yang repot,” lanjut Danish.)
 Revi :
 Perhatian (“Hai … kamu baik-baik saja?” tanyanya sambil
melambaikan tangan di wajahku.) (“Aku pergi dulu, ya. Kamu cepat
sembuh,” ucapnya sambil bangkit dari duduk.)
 Romantis (“Ia membukakan pintu mobil dan memastikan kepalaku tak
terbentur saat keluar dari mobil.”)
 Kasar (“Iya, tapi kemarin sore gue masih lihat Chika keluar dari rumah
Danish. Berarti dia nggak cukup hanya dengan ancaman. Makanya
tadi pagi gue hajar aja sekalian,” jawab Revi.)
 Ibu Danish :
 Baik hati dan ramah (“Ibunya Danish sudah beberapa kali mondar-
mandir membawakan minuman dan camilan serta menemaniku
ngobrol.”)
3. Latar
 Tempat :
 Kamar Chika (“Kita satu sekolah, Chika,” teriak Danish lalu berjingkrak
di atas tempat tidurku.)
 Ruang kesehatan (“Kuperhatikan langkahnya yang perlahan
meninggalkanku di ruang kesehatan.”)
 Jalan raya (“Sepanjang perjalanan, aku merasakan gatal di leher dan
tanganku.”)
 Klinik (“Kami berhenti di depan sebuah klinik tak jauh dari tempat
kami menepi. Danish menarik tanganku dan membawa masuk ke
klinik tersebut.”)
 Lapangan (“Sesekali kulihat Revi melambaikan tangan kepadaku di
tengah lapangan.”)
 Mobil (“Ia membukakan pintu mobil dan memastikan kepalaku tak
terbentur saat keluar dari mobil.”)
 Ruang kelas (“Tiba-tiba saja Revi bersama teman-temannya datang ke
kelas untuk memberikan kejutan ulang tahun.”)
 Parkiran sekolah (“Sepulang sekolah, aku sengaja menunggu Danish di
parkiran untuk bisa pulang bersamanya.”)
 Teras rumah Danish (“Aku merenung di teras rumah Danish sambil
menunggunya pulang.”)
 Kantin (“Aku sedang menunggu pesanan makananku bersama Rani di
kantin.”)
 Waktu :
 Hari ini (“Hari ini adalah hari pengumuman penerimaan peserta didik
baru.”)
 Esok hari (“Besok aku akan ikut pertandingan basket antarkelas saat
pekan olahraga sekolah,” ucapku pada Danish.)
 Pekan olahraga sekolah (“Besok aku akan ikut pertandingan basket
antarkelas saat pekan olahraga sekolah,” ucapku pada Danish.)
 Beberapa bulan berlalu (“Beberapa bulan berlalu sejak aku menjalin
kedekatan dengan Revi.”)
 Sore hari (“Sore ini, aku diminta Revi untuk menemaninya latihan
basket.”)
 Tengah malam (“Aku terharu melihat Danish memberikan kejutan
ulang tahunku tepat saat pergantian hari.”)
 Jam istirahat (“Saat jam istirahat, aku tengah asyik mengobrol dengan
Rani, teman sebangkuku.”)
 Sepulang sekolah (“Sepulang sekolah, aku sengaja menunggu Danish
di parkiran untuk bisa pulang bersamanya.”)
 Beberapa miggu berlalu (“Beberapa minggu berlalu sejak kejadian
Revi membuat Danish babak belur.”)
 Suasana :
 Kegembiraan (“Danish turun dari tempat tidurku. Ia menghampiriku
dan menarik tanganku kemudian mengajakku melompat untuk
meluapkan kegembiraan kami hari ini.”)
 Romantis (“Aku tersenyum padanya. Kuperhatikan langkahnya yang
perlahan meninggalkanku di ruang kesehatan. Aku memejamkan
mata sambil terus tersenyum mengingat apa yang baru saja aku
alami.”) (“Would you be my girlfriend, Chika?” ucap Revi yang kini
berada di sampingku.)
 Gaduh (“Sorak sorai teman-teman memintaku untuk menyuapi Revi.)
(“Riuhan makin keras terdengar.”)
 Hening (“Tiba-tiba, Danish datang dan menyingkirkan kue yang tengah
dipegang Revi. Suasana berubah hening. Semua pandangan tertuju
pada Danish.”)
 Hampa (“Hari-hariku terasa begitu hampa. Biasanya di mana pun aku
berada selalu ada Danish yang mengganggu. Rumahku tak pernah
sepi, selalu ramai dengan tawa dan kejailan Danish. Tak ada lagi orang
yang cerewet dan selalu berkomentar tentang hal yang kuperbuat.”)

4. Alur dan Plot


Chika dan Danish itu sudah bersahabat sejak kecil sampai-sampai selalu
bersekolah di sekolah yang sama. Tetapi, persahabatan Chika dan Danish mulai
renggang dikarenakan Chika memiliki pacar bernama Revi. Chika yang selalu
mementingkan perasaan Revi sampai melupakan kondisi dirinya yang alergi terhadap
coklat. Melihat hal itu, Danish yang selalu perhatian terhadap Chika mulai menjauhi
Chika. Saat mengetahui Revi memukuli Danish sampai babak belur karena
mencampuri hubungannya dengan Revi. Chika memutuskan mengakhiri hubungan
dengan Revi, pada akhirnya Chika sadar bahwa Danish yang selalu ada dan perhatian
kepada dirinya. Bagi Chika mempunyai sahabat seperti Danish dalam hidupnya sudah
cukup.
5. Amanat
 Tersirat : (“Aku tak butuh pacar, adanya Danish dalam hidupku,
cukup.”)
Makna : Jangan melupakan orang yang selama ini ada dan baik pada
kita dikarenakan datangnya orang baru yang masuk ke dalam hidup kita,
karena belum tentu orang baru tersebut membawa dampak baik dalam
hidup kita.
6. Sudut Pandang
 Orang pertama (“Aku tengah bersiap untuk menyalakan komputer lipatku.
Aku akan melihat hasil pengumuman melalui laman resmi dinas pendidikan di
kotaku.”)
7. Gaya Bahasa
 Majas :
 Personifikasi (“Sesekali aku bermain ponsel untuk membunuh rasa
bosan.”)
 Diksi :
 Hampa/sepi (“Hari-hariku terasa begitu hampa.”)
 Titik akhir/berakhir (“Kali ini, tampaknya persahabatanku dengan
Danish menemukan titik akhir.”)
 Tertegun/terpana (“Aku tertegun melihat sosok yang kini
menyapaku.”)

Anda mungkin juga menyukai