Anda di halaman 1dari 6

Drama

Pada suatu hari di sebuah dusun yang damai, hiduplah seorang ibu dengan anaknya yang
bernama Nanda. Nanda Adalah anak tunggal dan suka melawan kepada orang tua, serta ia tak
pernah taat kepada ajaran agama islam,ajaran Allah SWT. Ibunya sendiri yang menafkahi dirinya
dengan membuka pengajian muslimah, sedangkan ayahnya telah meminta cerai karena memilih
bersama selingkuhannya.

Sebenarnya sebelum Ayahnya pergi, Nanda adalah anak yang baik, sholehah.. tapi semuanya
berubah seketika begitu saja ketika ayahnya meminta bercerai. Ia begitu terpukul dan merasa
Tuhan tak berlaku adil padanya,

(Waktu itu adalah sore yang sejuk dan indah...Nanda dan teman-teman se genk nya sedang
asyik nongkrong-nongkrong di ‘basecamp’ biasa mereka)

Nia: “Ehh, Nan kebayang gak sih kalo kita pake jilbab??” (sambil menguntir untir rambut
cantiknya)

Nanda: “Hahah...ya ga mungkin lah! Hari ginih pake jilbab?? Cappe ddeh..”

Juan: “Hahaha,, bisa mirip badut nyasar ga ya? Haha...mungkin dunia bisa kiamat dehh kalau
kalian pake jilbab!!”

Bima: “Betull.. betull... huu!! Apa kata dunia ya?? Ga gaul.. ga gauul!!”

(Tiba-tiba para santrinya Ibu Bella, Ibunya Nanda lewat.Mereka hendak pergi ke pengajiaan.
Geng Nanda yang jahil langsung saja mengganggu mereka)

Nanda: “Eheemm...ehemmm cewek...!! Cweet banget sih... mau kemana niih?”

(Salah satu santri menyelutuk dan santri-santri yang lain pun ikut bisik –bisik karena risih
oleh ulah mereka).

Nanda: “Weii liat deh matanya serem lohh..”

Diah: “Tau ah.. mau apa sih mereka..hiih!”


Bima & Juan: “Woii woii cantik cantik pada tungkiik’an ya?? Cantik cantik sombong! Weii
jelek nya kalian.. munafik!! Mentang mentang berjilbab!!”

(Para santri yang sudah tau tabiat mereka setengah berlari menghindari mereka.Ada juga yang
ketakutan,,Hingga tibalah mereka ke rumah ibu Bella).

Santri-santri: TOK..TOK..TOK “Assalamualaikum..”

Ibu: “Walaikumsalam mari masuk..uhuukk uhuk..Mari masuk anak anakuh..”

Ibu:---ceramah

(Tiba –tiba saat ibu sedang ceramah dengan hikmat Nanda datang dan menyeruak ke dalam
rumah. Ia sangat marah melihat para santri berkumpul-kumpul di rumahnya, itu menghalangi
jalannya ke kamar. Dengan amarah yang menggebu-gebu ia membentak para santri).

Nanda: “Woii!! Ngapai kalian disini hah?? Minggir minggir!! Apa apaan ini? Pulang pulang
sana ..! Hush!! hushh!!!”

Ibu: “Astaghfirullah...istighfar Nan...nyebut Nan..nyebut…” (terbatuk-batuk dan berusaha


berdiri).

Nanda: “Butt..buutt..buuuuutt.....”

Nanda: “Tadi disuruh nyebut?????” (kesal dan bingung)

Ibu: “Asstaghfirullah nak,,,” (memegang pundak Nanda)

Nanda: “Halah.. udahlah...pulang sana!! Pulang!! Lagian ga ada gunanya juga pengajian kayak
gini.. Buang buang waktu aja!” (pergi beranjak dengan menghentakkan kaki keras keras
pertanda ketidak sukaannya.)

Ibu: “Ya sudahlah..uhukk..ibu mohon maaf atas kelakuan Nanda...Sebaiknya kita sudahi aja
dulu pengajian kita kali ini dengan menyebutkan hamdalah.”

Santri-santri: “Alhamdulillah,,kami permisi dulu Bu,,,Assalamualiakum...”


(Setelah pulangnya para santri, dirumah Nanda berteriak memanggil ibunya. Ia ingin minta uang
saku sebanyak-banyaknya. Nanda yang ingin pergi begitu malu karena ditunggu teman-
temannya.)

Nanda: “Buu!!! Ibuu!!...”

Ibu: (Sangat terkejut) “Astaghfirullah Nanda ada apa kamu teriak teriak begitu?”

Nanda: “Alah ibu jangan banyak tanya..sekarang aku perlu uang..uang!!” (membentak ibu)

Ibu: “Tapi Nan, kamu mau kemana lagi? Kamu kan baru aja pulang, tak baik anak perempuan
begitu..”

Nanda: (amarahnya mulai memuncak) “Ibu gak usah sok ngatur aku ya!! Emang ibu peduli apa
sama aku hah!?? Sekarang juga aku mau uangku..!! Suka suka ku lah mau kemana!” (sambil
mendorong ibu,tatap matanya penuh kebengisan).

“Cepat lah bu!! Aku malu sama teman-temanku!!”

Ibu: (tatapan kesedihan yang mendalam) “Nan kamu kan tau ibu kesusahan mencari nafkah,
untuk makan aja susah, ibu benar benar gak ada duit nak..” (memegang pundak Nanda).

Nanda: (menepis tangan ibu dan mendorongnya hingga jatuh) “Dasar orangtua gak berguna!
Miskiin!! Dengar ya bu, aku ga pernah berharap bisa jadi anak ibu!!! ALLAH emang gak adil
sama aku.... Minggir aku mau pergi.”

Menggerogoti uang dalam saku ibu dengan paksa. Nanda membuat hati ibu begitu terluka.
Ibu berusaha menentang Nanda. Usahanya sia-sia ibu yang sakit tak berdaya terbaring lemah
karena didorong Nanda. Di luar Nanda dan teman segenk nya sedang tertawa tawa. Mereka
menjahili siapa saja orrang yg lewat. Ia sama sekali tidak tau bahwa Ibunya di Rumah sudah
sekarat.

Riki dan Diah sedang diperjalanan pulang bersama santri yang lain. Tiba-tiba Riki teringat
akan bukunya yang tertinggal di Rumah ibu Bella.

Riki: “Ya ampun...Diah! Buku ku ketinggalan!!” (menepuk kening).


Diah: “Dimana? Dimana, Riki?

Rizka: “Aduhh..ayok temani aku.. Kayaknya tertinggal di rumah ibu Bella. Kalian tunggu
sebentar ya..”

Riki mengetuk pintu tapi tak ada jawaban. Begitu masuk mereka kaget. Ibu sudah tergeletak
tak berdaya. Ibu pun menyampaikan sepucuk surat sbgai pesan terakhirnya untuk Nanda.
Akhirnya ibu telah berpulang ke Rahmatullah.

Riki & Diah: “Ibu?? Ibu!! Ibu !! Bangun bu..??!!! Ibuuuu........!”

Di luar Nia dan Dana dan santri lain mendengar jeritan dari arah rumah Ibu.

Diah: “Kayaknya aku dengar jeritan deh..”

Dana: “Ia,,dari rumah Ibu,,,ayo kita lihat...apa yang terjadi ya?”

(Semua santri kaget)

Santri-Santri: “Ibu....Ibu jangan pergi..!! Ibu...huhuhu...”

Untuk mengiringi kepergian Ibu, para santri membaca Yasin. Namun tiba tiba Nanda yang
berpergian dari tadi pulang. Ia kaget sampai rumah dan tidak percaya akan kenyataan........

Nanda: “Apa apaan ini hah? Woi jawab ada apa?!! Ini siapa??!! JAWAAB!!” (mendorong
bahu Diah)

Diah: “Apa sih Nan??!! Jadi kamu belum sadar juga!!!! Ini semua gara gara kamu Nan,,ibu
sangat menyayangi kamu, tapi kamu malah tak ada disaat akhir dari hidupnya... Kamu Jahat
Nan..Jahat!!” (menunjuk nunjuk muka Nanda)

Diah: “Iya! Anak macam apa kamu Nan, kamu sama sekali tak mengerti keadaan ibumu...!!”

Nanda: “APA KALIAN BILANG!!? GA MUNGKIN!! IBU KU MASIH BAIK BAIK AJA
TADI!!!! KALIAN APAKAN IBUKU HAH!!! (mendorong kasar Diah hingga jatuh)

Diah:apa sih mau mu Nan!!apa!!!(berteriak sekeras mungkin.emosi menyala di wajahnya)Ibu mu


udah ga ada lagi!! Masih mau nyalahin siapa!!?? Nyalahin Orang Lain!!
Isvi: Sekarang apa yang mau kau lakukan?? Udah puas bikin ibu sakit dan menderita??apa??!!
sekarang kau mau apa lagii? Jawab!!! pergi lagi dengan teman se genk mu ituu??ayo silahkan...
(mendorong dorong Nanda)

Riska:Sudah lah kalian ini,,mengapa malah bertengkar..Ibu sudah berpulang kesisiNya.tak ada
yang perlu dipersalahkan.Nanda kami turut prihatin pada keadaanmu,Nan...

Desi:Ibu kamu udah tiada Nan,,,.Ibu kamu meninggal(suara yang lemah penuh duka
kesedihan.Desi berbisik di samping Nanda sambil memegang pundak Nanda,air matanya
mengalir.

Nanda:Gakk!! Ga mungkin!!kelen semua Bohong!!mana ibuKu??Gak mungkin....gakkk!!! IBU

(Nanda terduduk disamping Ibu.Badan nya terhempas kelantai.Ia tak dapat lagi menahan duka
dan pilunya.pikiranya kacau dan hatinya hancur berkeping keping..Ia menangis sejadi-jadinya.Ia
merasa sangat menyesal karena tak pernah membahagiakan ibunya.Ia memanggil manggil
ibunya...tapi sia-sia.Ibunya telah tiada,semuanya sudah terlambat....di saat akhir nafas Ibunya
pun ia tak melihat beliau.)

(Semenjak kepegiaan Ibu Nanda menjadi anak yang bersedih,pelamun dan suka menyendiri.Ia
tidak lagi beteman dengan teman se genknya.Suatu ketika sore hari.Nanda seorang diri duduk
menung di dalam rumah.Tiba-tiba para santri alm Ibunya dulu datang mengirimi surat terakhir
ibunya)

Para Santri:TOK..TOK..TOK.. Asalamualaikum..Nanda!! Nanda

Nanda: (membuka pintu..) walaikumsallam Hai,ayo masuk..

Rizka:Nan,sebenarnya Ibumu ada menitipkan surat untukmu sebelum meninggal dunia,ini

(Nanda membaca Surat)

Air Matanya jatuh...Ia merasa sangat menyesal dan sedih

Rizka:Yang kuat ya Nan...harus tabah...dibalik cobaan pasti ada hikmah dan kemudahan...
Lizah:Nan,mulai sekarang jadilah anak yang solehah! Agar do’a mu dapat dikabulkan oleh Allah
SWT.berdo’alah untuk Ibumu.

Anda mungkin juga menyukai