Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rezky Hadi Prasetyo sebagai Kadir (penjaga kebun sekolah) & Sebagai pak hadi (guru
matematika)
Pengenalan tokoh :
Meisyah : Seorang gadis lugu dan anak yatim piatu
Eka : Seorang gadis yang mempercayai dengan hal-hal yang berbau mistik, konyol.
Nabila : Seorang gadis periang yang tak mempercayai sesuatu yang berbau mistik.
Yolanda : Seorang gadis pendiam yang memiliki kelebihan dibidang indera keenam.
Ia bisa merasakan sesuatu yang gaib. Namun hanya dapat melihatnya disaat tertentu.
Rania : Seorang gadis penakut yang sangat takut dengan hantu.
Adam : Seorang pria nakal yang selalu membolos sekolah. Suka mabuk-mabukan dan
berpenampilan tidak terawat..
Adib : Seorang tukang kebun sekolah. Seorang yang baik namun misterius.
Reza : Seorang pria baik-baik yang bersahabat dengan Recky.
Kisah ini berawal saat dimana 5 orang gadis mengerjakan tugas bahasa Indonesia disekolah
sepulang sekolah. Suasana sangat sepi karena semua murid telah meninggalkan sekolah. Jam
menunjukan pukul 5 sore. Tanpa terasa 3 jam lamanya sudah mereka terlarut dalam keseriusan
mereka. Salah seorang dari mereka menyadari kalau matahari semakin meredup hendak
kembali keperaduan. Dan ia pun memutuskan untuk mengakhiri kerja kelompok mereka.
Ke-5 gadis itu bersiap pergi. Berdiri di bawah sebuah pohon besar menunggu Yolanda mengunci
kelas yang mereka gunakan tadi. Setelah itu Yolanda menyusul ke-5 temannya. Mereka semua
menghabiskan waktu perjalanan dengan mengobrol dan sesekali tertawa. Namun, hanya
Meisyah yang membungkam mulutnya dan seolah berkutat dengan pikirannya sendiri.
Menyadari tak terdengarnya suara Meisyah ditengah gelak tawa mereka, Nabila menoleh dan
menyadarkan lamunan Meisyah.
Nabila : Party, kamu kenapa?
Meisyah : Eh,tidak apa-apa. Sepertinya bros-ku tertinggal dikelas. Aku akan kembali
kesana (berbalik hendak kembali kekelas).
Eka : Ini sudah sore Meisyah. Besokkan juga bisa.
Nabila : Kamu ini, seperti tidak ada hari esok saja.
Meisyah : Hari esok siapa yang tahu ? Aku tidak bisa teman-teman. Itu bros
kesayanganku, pemberian ibu-ku.
Rania : Party, kamu tidak takut ? Hari sudah mulai gelap. Aku saja takut.
(memanyunkan bibirnya dengan wajah takut)
Nabila : Itu karena kau memang penakut!
Yolanda : Rania benar. Berbahaya jika kembali kesana. Aku rasa lebih baik jika kamu
tidak kembali kesana Meisyah.
Eka : Apa kamu melihat sesuatu ? (bertanya kepada Yolanda)
Yolanda : Entahlah. Aku tidak dapat melihatnya dengan jelas. Tapi sepertinya aku
merasakan sesuatu yang tidak enak.
Nabila : Bahaya karena gelap. Bukan karena hal gaib. (meremehkan)
Yolanda : Bukan! Eh, entahlah.
Meisyah : Sudahlah. Kalian pulanglah duluan. Aku akan kembali
kesana sendiri.Tidak usah cemaskan aku.
Yolanda : Aku tidak akan memberikan kunci kelas padamu. Ini sudah jam 6 Meisyah!
Meisyah : Aku bukan balita teman-teman, aku sudah 17 tahun. Aku bisa menjaga diriku
sendiri. Kalian pergilah. Aku akan baik-baik saja. Yol, mana kunci kelas ? (menadahkan tangan
sambil menatap kearah inab dengan wajah memelas)
Yolanda : Aish..mengapa kau menatapku seperti itu? Ni kuncinya. Kalau begitu, kamu
saja besok pagi yang membukakan pintunya ya ? Jadi kamu tidak perlu mengembalikannya
kepadaku malam ini.
Meisyah : Sipp nyonya ketua!
Party memutar balik haluannya, kembali menuju kelas. Ia hendak mengambil bros
kesayangannya. Teman-temannya berlalu meninggalkan Party.
Adam : Lihatlah siapa sekarang yang ada dihadapanku ? Meisyah mari kita berpesta
(dengan pengucapan yang tidak jelas-mabuk)
Meisyah : Adam hah kamu membuatku terkejut. A-apa yang kamu lakukan disini?
Adam : Aku? Apa yang aku lakukan ? Apa ya? Kira-kira kamu tau apa yang sedangku
lakukan disini ? Aku tidak tau. Hahahaha. (tertawa)
Meisyah baru menyadari sesuatu, kalau Recky sedang dalam pengaruh alkohol. Ia mulai cemas.
Walaupun mereka saling kenal, bagaimanapun juga orang yang sedang mabuk bisa melakukan
hal-hal yang tidak diinginkan. Ia memutuskan untuk bergegas.
Meisyah : Begitukah ? Kalau begitu aku pergi duluan. Ini sudah hampir malam. (pergi
meninggalkan Recky)
Adam : Hey hey hey temani aku disini,aku kesepian.Orang tua ku bahkan tidak
meperdulikan aku. Ayo Meisyah mari kita bersenang-senang
Meisyah berusaha untuk pergi namun Adam menghalanginya .Dia mendorong Adam sekuat
tenaga dan saat berhasil dia pun berlari keluar sekolah . Di luar sekolah Meisyah panik karena
melihat Adam masih mengejarnya,hingga dia menyebrang jalan dan suatu teriakan mengakhiri
perjuangan Meisyah untuk meloloskan diri.
Keesokan harinya
Suasana kelas sudah ramai dengan kicauan murid-murid disana-sini.Tak terkecuali murid kelas
XII IPA 1. Mereka berkicau karena kelasnya tidak terkunci dan berantakan.
Rania : Astaga, kenapa kelas kita jadi berantakan seperti ini?
Nabila : Iya. Bukannya kemarin sore kelas kita tidak seperti ini ? Lagi pula kenapa kelas
kita tidak dikunci?
Eka : Hey, ngomong-ngomong kemana Meisyah
Yolanda : Tidak tau, tidak ada kabar.
10 menit kemudian
Adam mengetuk pintu keras. Wajahnya terlihat pucat. Seperti biasa pakaiannya berantakan tak
terurus. Namun tidak seperti biasa, hari ini ia terlebih dahulu menuju meja guru dan
menyerahkan amplop putih. Lalu Yolanda datang menghampirinya dan bertanya,
Adam langsung bergegas meninggalkan kelas agar tidak ditanya lagi. Kemudian Eka dan Rania
menghampiri teman-teman nya.
Di rumah Eka
Eka sudah bersiap-siap menuju tempat tidur untuk segera berlabuh ke alam mimpi setelah
seharian lelah beraktifitas. Diapun langsung terlelap setelah memejamkan matanya. Namun
tiba-tiba tidurnya terganggu.
Lalu tiba tiba Meisyah menghilang dari hadapan Eka ,membuat Eka sangat terkejut dan menjadi
ketakutan. Dia pun langsung terbangun dari tidurnya.
Eka : Hah hah... Apa itu tadi hanya mimpi? Astagfirullah,,aku takut sekali aku kira
nyata. Tapi aneh, apa maksud dari mimpiku tadi ya?
Hari pun berganti,tapi Meisyah pun tidak kunjung muncul di sekolah.Teman-temannya mulai
khawatir dengan keadaan Meisyah. Yolanda pun ingin bertanya kepada Adam.
Tak berapa lama bel pulang pun berbunyi dan mereka pun mengakhiri percakapan itu.
Keesokan harinya disekolahan, semua murid sudah duduk dibangku masing-masing menunggu
bel berbunyi. Keempat sekawan asyik berkumpul sambil berbagi cerita. Namun tiba-tiba
suasana berubah ketika diantara mereka merasakan sesuatu yang aneh.
Mereka terkejut mendengar penuturan pak Kadir. Belum sempat rasa terkejut itu hilang
mereka dikejutkan lagi dengan suara teriakan Recky dari dalam kelas. Merekapun bergegas
menuju kelas bersama-sama, dan mereka terkejut melihat Recky yang terpojok dan Era yang
mencekiknya lagi. Rupanya ia kembali karasukan arwah Party.
Recky : Aaaaaarrrggghhh, ttooo-looonggh akkuuuh !!! (berteriak).
Zenito dan pak Kadir pun menolong Recky, berusaha melepaskan cekikan itu namun tidak bisa.
Para teman Party menangis melihat bahwa kenyaataan itu benar arwah teman mereka.
Rayi : Jangan seperti ini Party.. Kami mohon (memohon pada arwah Party).
Recky : Ma-maaf-kan a-aaakkuuu, kumohon maafkan aku, aku bersalah padamu party.
Maafkan aku karena tanpa sengaja membuatmu celaka, aku berjanji aku akan
mempertanggung jawabkannya pada polisi (sambil menangis histeris penuh penyesalan)
Isna : Mungkin dia memang bersalah padamu,tapi itu dilakukannya tanpa sadar Party, karena
dia sedang mabuk.Tolong lepaskan Recky. Biarkan dia menebus dosanya di dunia, kami harap
kau memaafkannya.
Enab : Benar party tolonglah maafkan dia agar arwahmu tenang disisi-Nya.
Era yang tengah dirasuki arwah Party terdiam sejenak. ia menundukkan kepalanya seakan
berpikir. Seakan ia berperang dengan pikirannya sendiri. Namun tak lama ia mendongokkan
kepalanya dan menatap Recky tajam.
Era : Baiklah, aku memaafkannya. Dan kau Recky, aku menuntutmu untuk menguburkan
jasadku ditempat yang layak dan segera akui perbuatanmu !!
Recky : Baiklah Party. Aku berjanji. Kumohon lepaskan aku.
Era (Party) tersenyum kecil. Terbersit kelegaan hatinya dari senyum itu. Setelah itu, Era pun
melepaskan cengkraman tangannya di leher Recky. Recky terjatuh dan memegangi lehernya.
Dengan nafas yang masih tersengal-sengal. Menyadari segala kesalahannya. Zenito langsung
menghampirinya
Era : Terimakasih teman teman sudah mau menjadi sahabatku. Maafkan aku.. (dengan
nada yang terdengar lemah).
Era terduduk lemas. Arwah Parti telah pergi meninggalkan raganya. Dengan tingkat kesadaran
dibawah 50%, Era berusaha mencerna apa yang terjadi. Zenito berlari kearah Recky yang masih
menunduk lemah.
Zenito : Kamu tidak apa-apa-kan ky?
Tanpa menjawab pertanyaan Zenito, Recky yang lemas dan shock menjambak rambutnya
sendiri sembari menangis histeris kemudian menceritakan semua kejadian yg pernah terjadi.
Recky : Aku mabuk karena wanita sialan itu berselingkuh. Dan pada sore itu aku merasa Party
adalah mantan kekasihku. Aku berniat berbuat tidak baik padanya karena aku marah dan dalam
pengaruh alkohol saat itu.
Inab : Lalu ? Bagaimana Party bisa meninggal ?
Recky : Tapi dia berusaha kabur dan aku mengejarnya. Tanpa melihat jalan dia menyeberang
dan terserempet mobil. Ia menjadi korban tabrak lari. Mobil itu meninggalkan nya begitu saja.
Aku yg panik langsung membawa mayatnya ke sekolah dan memanggil pak Kadir untuk
membantuku menggali untuk menguburkannya (menarik nafas dalam).
Teman-teman party pun menangis histeris mendengar cerita Recky. Mereka tidak menyangka
sahabat yaang mereka cari selama ini ternyata telah terbunuh oleh teman mereka sendiri.
Rayi : Tega sekali kau melakukan hal sekeji itu. (menatap tajam Recky).
Recky : Aku khilaf, aku setengah sadar saat itu.. (tak berani menatap mata teman-temannya).
Enab : Lalu dimana kau menguburkannya ?
Recky : Di dekat gedung yg belum jadi.
Era : Pak Kadir, tolong antarkan kami kesana.
Pak kadir : Baik neng (pergi)
Merekapun menuju ke tempat itu. sesampainya disana, terlihat gundukan tanah yang sudah
mulai mengeras.
Rayi : Tolong gali Pak.
Pak Kadir pun menggali gundukan tanah tersebut dan ternyata benar, ada mayat Party di
dalamnya. Merekapun menguburkan Party secara lebih layak. Samar-samar dipemakaman
mereka sekilas melihat arwah Party tersenyum.
Akhirnya Recky mengakui perbuatannya pada polisi dan dia dihukum 3 tahun penjara. Namun
sebelum itu dia di bawa ke panti rehab kejiwaan karena dia stress dan masih selalu merasa
dihantui Party dan dosa serta perasaan bersalahnya.
Enab : Akhirnya Party tenang ya, Alhamdulillah. (tersenyum sendu).
Rayi : Iya,Recky pun sudah mendapat ganjaran yang setimpal atas perbuatanya.
Isna : Oh iya kudengar pak Kadir pun ikut dihukum 1 tahun penjara karena ikut menutupi
pembunuhan ini.
Era : Semoga dengan kejadian ini kita bisa lebih waspadadan ingat kejahatan terjadi bukan
karna ada niat pelakunya tapi juga karna ada kesempatan waspadalah waspadalah (ekspresi
serius).
Rayi,Enab,Isna : Yeee siaran berita kaliii wahahaha (tertawa).
Merekapun tertawa bersama dan akhirnya cerita ini berakhir. Namun seseorang ikut tersenyum
bahagia di samping mereka. Party, ia tersenyum bahagia dan hidup dengan tenang di alamnya.
TAMAT.