Anda di halaman 1dari 13

Naskah Drama 4 Orang

Judul: Kepedulian Seorang Sahabat


Tema: Sosial & Persahabatan
Alur: Pendek
Pemeran: 4 orang
Penokohan:
Dina: Patuh pada perintah orangtua
Winda: Sosok sahabat yang baik
Astrid: Sosok sahabat yang peduli terhadap teman
Hesti: Adik Astrid

Sinopsis Drama

Dina diminta ibunya untuk mengantarkan barang titipan tantenya. Dina meminta Winda untuk
menemaninya kerumah tantenya. Ditengah perjalanan, motor Dina bannya kempes dan tidak ada
bengkel disekitar jalan yang mereka lewati. Secara kebetulan, Astrid dan Hesti melihat mereka
saat sedang mendorong motor. Astrid pun memberikan pertolongan kepada Winda dan Dina
dengan cara mendorong motor secara bergantian hingga sampai disebuah bengkel.

Dialog Drama

Dina:
Win, besok pagi kan libur sekolah.. kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah
tanteku?

Winda:
Besok? aku belum tahu ya.. emangnya kamu ada perlu apa kerumah tante kamu?

Dina:
Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.

Winda:
Emangnya barang apa?

Dina:
Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?

Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina.

Winda:
Ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? aku kerumah kamu atau kamu yang
kerumahku?
Dina:
Terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu.. kalau kamu mau mending kamu aja yang kerumah
aku.

Winda:
Ya sudah, besok jam 8.30 aku kerumah kamu, terus kita langsung kerumah tante kamu.

Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar
20 km dari rumah Dina. Pas ditengah-tengah jalan moto yang dikendarai Dina bannya bocor, dan
tidak ada tempat penambalan ban disekitar situ.

Dhussss… bunyi ban motor Dina

Dina:
Aduh.. gimana nih, bannya bocor? kayaknya pecah nih ban!

Winda:
Gimana ya.. nggak ada bengkel tambal ban lagi disini.

Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka. Setelah
hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka.
Pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingag ke bengkel tedekat
kepada Dina.

Sopir mobil box:


Kenapa non? bannya bocor ya?

Dina:
Iya. bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel nggak?

Sopir mobil box:


bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?

Dina:
Kok mahal amat, bang? 50 ribu ya?

Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor
mereka.

Sopir mobil box:


Murah amat non.. ya sudah kalau nggak mau.

Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu
Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti.
Astrid:
Stop.. stop, hes…

Hesti:
Kenapa kak? ada apa?

Astrid:
Itu kayknya Winda deh.. Win… Win…

Winda:
Eh itu Astrid..

Astrid:
Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali.. kamu mau kemana nih?

Winda:
Nih aku mau nganterin Dina kerumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh..
aku udah capek banget dorong motor dari tadi.

Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat
banyak karena disekitar itu memang cukup sepi.

Astrid:
Aduh.. gimana ya.. ok, gini aja.. kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang
dorong moto kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang.

Winda:
Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini..

Astrid:
Ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu..

Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba
diasalah satu bengkel tambal ban.

Pesan sosial dari drama diatas adalah tentang kepedulian seorang sahabat. Jika ada sahabat kita
yang sedang dalam masalah atau kesulitan, maka kita harus menolongnya.
Contoh Naskah Drama singkat 4 orang Tentang Kejujuran
JUDUL : KEJUJURAN

PEMAIN : Guru, Rara, Reni, Rina

Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta
mengumpulkan tugas.

Guru : Anak – anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.

(kemudian satu persatu siswa naik mengumpulkan tugas karya tulis masing-masing)

Guru : Karena ini merupakan tugas perorangan, maka penilian akan dilakukan
berdasarkan isi dari karya tulis kalian. Oke, masukkan buku kalian semua. Bapak akan
mengadakan ulangan.

Reni : Hah, ulangan apa lagi pak? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan

Guru : Rara, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.

Rara : baik paK

(sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena
setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini)

Guru : pada ulangan kali ini, bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok dan
kesimpulan dari karya tulis yang kalian buat.

(kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan pak guru sibuk memeriksa
tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. pak guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis
milik Rara dimana isinya sama persis dengan karya tulis milik Rina. Setelah 20 menit berlalu,
kemudian kertas ulangan dikumpulKAN.

Guru : baiklah yang lain bisa istirahat. Tolong Rara dan Rina tetap disini, bapak
mau bicara.

(semua siswa keluar ruang kelas kecuali Rara dan Rina)

Guru : bapak minta kalian berdua jujur kepada bapak. Kenapa tugas kalian bisa
sama persis, bahkan titik dan komanya juga.

Rara : saya mengerjakan karya tulis itu sendiri pak


Rina : saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri

Guru : Lalu, Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tadi tidak sama dengan isi
karya tulis kalian?

(lama Rara dan Rina terdiam, takut-takut untuk memulai bercara)

Guru : kalau begitu, bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan
tidak mengikuti ulangan tadi.

Rina : maaf pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka
bapak akan memaafkan saya?

Guru : tentu.

Rina : saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet pak. Saya
langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi
karya tulis saya

Guru : baiklah, alasan bisa bapak terima. trus kamu Rara?

Rara : saya minta tolong Reni mengerjakan tugas karya tulis itu pak. Dan
kelihatannya dia mencari sumber dari internet.

Guru : kalau begitu tolong panggilkan Reni

Rara : baik pa

(Rara pun keluar memanggil Reni

Reni : bapak memanggil saya ?

Guru : iya, bapak ingin bertanya, apa benar murid 1 minta tolong pada kamu untuk
mengerjakan tugasnya ???

Reni : iya pak, maafkan saya pak. Rara bilang dia tidak mengerti tugas dari bapak terlebih
dia bilang dia tidak bisa mencari tugas tersebut dari internet karena dia tidak punya uang untuk
ke warnet

Guru : Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian bapak
kembalikan. kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari.

Rara dan Rina : baik pak


Contoh Naskah Drama 4 Orang Singkat tentang
persahabatan di sekolah
Naskah Drama 4 Orang
Tema : Persahabatan / Friendship
Karakter : Cerie, Coki, Cinderella, Canera

Sebuah kisah yang terjadi disebuah sekolahan yang sangat terkenal bernama Growpee High
School. Disana tedapat sebuah persahabatan yang bernama The Friend, beranggotakan tiga
pelajar populer yang bernama Coki, Cerie, dan Canera.

Pada suatu ketika seorang anak bernama Cinderella yang dari dulu ingin gabung ke dalam
anggota The Friend akhirnya memberanikan diri untuk bertanya agar bisa masuk anggota The
Friend.

Cinderella : “Hey The Sobat !”


Tapi mereka asyik sendiri sampai tidak menghiraukan Cinderella.
Cinderella : “Hey!! Pada ngebincangin apa’an sih?”
Coki : “Eh, siapa sih ni anak? Kepo banget deh!”
Canera : “Ya nih, sok kenal banget!”
Cerie : “Udah deh, dia kan cuma nanya.”
Cinderella : “Jika ga mau jawab juga gapapa kok. Saya cuma ingin nanya boleh ga sih saya
gabung ke The Friend?”
The Friend : “WHAATTTT??!!!!!”

Coki : “Gue ga salah denger nih?”


Canera : “Ngaca dong! Lo ga punya cermin ya di rumah? Ih kasian banget deh!”
Cerie : “Maaf ya, kita ga ngadain open audition.”
Akhirnya Cinderella pergi meninggalkan The Friend dengan hati yang amat sangat terluka. Dia
pergi menyendiri dengan keinginan balas dendam.
Cinderella : “Liat aja nanti. Gue pasti bakal ngehancurin The Friend!”

Keesokan harinya, Cinderella datang pagi sekali, di dalam kelas dia hanya bertemu Cerie. Dan
kemudian dia mulai menjalankan rencana jahatnya.
Cinderella : “Hey Cerie. Maaf ya kemarin saya ga bermasud bikin kalian marah.”
Cerie : “Ya gapapa kok. Kemarin kita juga yang kelewatan.”
Cinderella : “Cerie, kamu kemarin pulang sendiri?”
Cerie : “Ya, emang kenapa?”

Cinderella : “Kemarin saya lihat cowokmu pulang bareng Canera.”


Cerie : “APA???!! Lo ga salah lihat Cinderella?”
Cinderella : “Saya pertamanya sih juga ga percaya. Tapi saya lihat-lihat emang bener.”
Cerie langsung meninggalkan kelas dengan kesal.
Cinderella : “Game on!”
Cinderella tersenyum licik dan mengikuti Cerie dari belakang. Lalu Cerie bertemu dengan
Canera.
Canera : “Hei Cerie!”
Cerie : “Maksud lo tu apa? Lo mau nusuk gue dari belakang? Dasar pengkhianat!!”

Canera : “Lo ngebincangin apa’an sih? Tiba-tiba marah-marah ga jelas.”


Cerie : “Ternyata lo deketin gue biar bisa ngerebut cowok gue gitu?”
Canera : “Ha? Gua ga ada niat sedikit pun untuk ngerebut cowok lo. Kaya ga ada cowok yang
lain aja.”
Cerie : “Alah, ga usah alasan deh! Gue bener-bener ga nyangka!”
Kemudian Cerie pergi meninggalkan Canera dengan tatapan sinis. Di belakang, Cinderella
melihat kejadian itu dan tersenyum licik.
Cinderella : “Yess!! Rencana gue berhasil!”

Sepulang sekolah, Canera pergi ke rumah Coki.


Coki : “Hey Canera, sendirian aja? Tumben banget Cerie ga ikut?”
Canera : “Dia lagi ngambek tuh.”
Coki : “Ngambek kenapa?”
Canera : “Tau deh, tiba-tiba dia marah-marah sambil fitnah gue ngerebut cowoknya.”
Coki : “Kok bisa? Emang dia tau dari siapa?”
Canera : “Tau ah, males ngebincangin dia.”

Keesokan harinya, Coki dan Canera bertemu Cerie di kelas.


Canera : “ Hei Cerie, kenapa sih kemarin lo marah-marah ga jelas?”
Tetapi Cerie, tidak menghiraukan Canera dan langsung keluar dari kelas. Coki menyusul Cerie
dan menghentikan dia.
Coki : “Cerie, tunggu! Lo kenapa sih? Kok tiba-tiba ngambek gitu?”
Cerie : “Lo tau ga sih? Si Canera tu ternyata bermuka dua! Ati-ati aja deh sama dia, dia
ngedeketin kita, Cuma buat manfa’atin kita doing.”
Coki : “Emang Canera kenapa? Perasaan kemarin lusa biasa aja, kenapa tiba-tiba dari kemarin
lo jadi kaya gini?”

Cerie : “Masa sih, kemarin dia pulang bareng cowok gue coba. Ga punya perasaan banget deh tu
anak.”
Coki : “Ha? Lo kata siapa?”
Cerie : “Cinderella yang kasih tau gue, katanya kemarin dia lihat langsung.”
Coki : “Terus lo percaya gitu aja? Asal lo tau aja ya, kemarin tu gue ga dijemput, jadinya pulang
bareng Canera.”
Cerie : “Apa? Tapi Cinderella bilang…”
Coki : “Jadi, lo lebih percaya Cinderella yang tiba-tiba muncul dan ingin masuk geng kita
daripada sama sahabat lo sendiri yang udah dekat dari dulu?”
Cerie : “Jadi, Cinderella udah bo’ongin gue gitu?”

Coki : “Nah, tu tau.”


Cerie : “Sialan, udah dibaik-baikin malah ngelunjak tu anak.”
Kemudian, Cerie dan Coki pergi ke kelas menemui Cinderella.
Cerie : “Cinderella!! Maksud lo tu apa fitnah Canera kaya gitu?”
Cinderella : “Fitnah apa’an sih? Kamu ngebincangin apa?”
Cerie : “Alah, ga usah ngeles deh!”
Canera : “Ada apa’an sih? Kok ribut?” (Sambil menghampiri Cerie, Coki dan Cinderella).
Coki : “Canera, lo tau ga? Sebenernya, yang ngefitnah lo tu ternyata si Cinderella.”

Canera : “Apa? Gue punya salah apa sih sama elo Cinderella? Lo sakit hati gara-gara gue
marahin waktu itu?”
Cinderella hanya terdiam, mukanya terlihat jengkel tetapi tidak mau mengatakannya.
Coki : “Lo beneran marah Cinderella? Maaf banget deh, kita ga bermaksud nyakitin hati lo.”
Cerie : “Jika lo marah bilang dong. Ga usah pake acara ngefitnah orang segala.”
Canera : “Cerie udah, dia kaya gitu kan karena kita juga yang salah.”
Cinderella : “Maaf ya, saya cuma iri liat kalian yang selalu bareng, sedangkan saya ga punya
temen.”
Coki : “Cinderella, harusnya lo bilang dong yang sebenernya, mungkin kita bisa ngerti.”

Cinderella : “Kalian ga salah kok. Saya nya aja yang kelewatan. Ga seharusnya saya bikin
kalian berantem.”
Cerie : “Makanya, jika mau berbuat sesuatu tu dipikir dulu! Sekarang lo minta ma’af sama
Canera!”
Cinderella : “Canera, ma’afin saya ya? Saya…”
Canera : “Ya Cinderella, saya ma’afin. Asal jangan diulangi aja.”
Cinderella : “Coki, Cerie, ma’afin saya juga ya? Saya emang salah.”
Cerie : “Bagus deh jika lo nyadar.”
Coki : “Cerie, udah dong. Dia kan udah minta ma’af. Malahan harusnya kita minta ma’af juga
ke dia.”
Cerie : “Ih, ngapain? Orang dia yang salah kok.”

Canera : “Gimana pun juga, kita juga udah kelewatan memperlsayakan dia kayak gitu.”
Cerie : “Ya deh, ma’afin kita ya Cinderella?”
Cinderella : “Ya, ma’afin saya juga ya?”
Coki : “Lo masih mau kan gabung sama The Friend?”
Cinderella : “Gausah deh, entar jika ada saya, kalian malah berantem terus.”
Canera : “Gak lah, asalkan kamu mau jujur sama kita, kita juga bakal jujur sama kamu.”
Cerie : “So?”
Cinderella : “Ya deh, saya mau. Thanks ya guys. Kalian baik banget sama saya.”
Coki : “Ya! The Friend Forever!!”

Contoh Naskah Drama 4 Orang Remaja Perempuan


Judul : Penampilan Tidak Bisa Membeli Cinta
Tema : Remaja
Jumlah Pemeran : 4 orang
Penokohan : (1) Norah (perempuan stylish) (2) Andin (perempuan sederhana) (3) Linda
(perempuan stylish) (4) Robi (Lelaki penuh ketulusan)
Norah :
Penampilan kamu kok payah banget sih?

Andin :
Payah menurut kamu? kayaknya biasa-biasa aja deh.

Linda :
Iya Ndin, penampilan kamu emang terlihat payah banget kok.

Andin :
La terus aku harus tampil gimana menurut kalian?

Norah :
Ya.. setidaknya baju yang kamu pakai jangan begituan dong! malu-maluin tahu nggak?!

Andin :
Kalian ini pada serius ya? ato jangan-jangan cuman mau ngisengin gue? sepertinya
penampilanku simple dan nggak bermasalah kaya yang kalian bilang.

Linda :
Kamu salah Ndin.. kamu tu kan masih muda, masa pilih baju cocoknya untuk ibu-ibu gitu? ntar
cowok kamu malah jadi ogah lagi sama kamu.

Norah :
Betul itu! cowok kan juga perhatian sama fashion ceweknya. Kalau gaya berdandan kamu kaya
gitu jangan nyesel ya nanti kalau Robi negjauhin kamu.

Andin :
Ya.. kalian ini ada-ada aja deh! ngasih masukan sih ngasih masukan, tapi jangan ampe segitunya
dong.. masa ampe harus kehilangan cowok gue lagi.

Linda :
La emang bener Ndin.. kami ni kan cuman pengen kamu tu terlihat cantik dan bisa bikin cowok
kamu ngerasa pede pas jalan sama kamu. Nah, kalau fashion kamu kayak gini bahaya dong…

Norah :
Bener tu apa yang Linda bilang.

Linda pun dibuat terdian oleh kedua teman dekanya itu. Linda bengong dalam beberapa detik,
kemudian dia mereaksi pernyataan kedua temannya itu.

Andin :
Kalau gitu gue harus bagaimana nih? gimana gue harus memperbaiki gaya berdandan gue?

Tiba-tiba Robi datang dan menghampiri mereka bertiga. Robi sendirian dan penampilan kekasih
Andin memukau Linda dan Norah.
Robi :
Eh.. ladies lagi pada ngapain kok kayaknya serius banget ngobrolnya?

Linda :
Nggak ada kok… ya biasa ngerumpi sesama cewek. Kamu abis darimana Bi?

Robi :
Tadi abis nganterin temen gue, terus lihat kalain disini ya sekalian aja gue gabung. Nggak papa
kan cowok sendirian?

Norah :
Ya nggak papa dong! Btw, mau gabung ngerumpi sama kami atau mau ngerumpi sama Andin
nih?

Saut Norah dengan mimik bercanda kepada Robi yang sangat khas dengan senyum manisnya itu.
Andin pun tanpa segan memeritahu isi obrolan mereka kepada Robi.

Andin :
Bi, aku mau nanya sama kamu. Jawab dengan jujur ya?

Robi :
Mau nanya apa sepertinya serius amat? emang selama ini aku penah bohong sama kamu? mau
nanya apa?

Andin :
Penampilanku payah banget ya?

Mendengar Andin mengajukan pertanyaan itu kepada Robi, Linda pun sangat terkejut dan
kemudian coba mengalihkan perhatian Robi.

Linda :
Apaan sih kamu Andin? jangan dengarkan dia Bi, si Andin nih kadang-kadang ngomongnya
memang sering ngelantur.

Andin :
Kok nggak dijawab Bi?

Linda : Apaan sih mau Ndin?

Robi :
Begini, selama ini gue selalu jujur sama kamu Ndin. Kalu kamu tanya apakah penampilanku
payah, jawabannya penampilan kamu emang nggak sebagus Linda dan Norah. Tapi, aku nggak
pernah menjadikan itu sebagai masalah, karena siapapun kamu, bagaimanapun kamu aku tetap
suka kamu.
Andin, Linda dan Norah terdiam sejenak mendengarkan penjelasan dari Robi yang ternyata
selama ini juga menyadari bahwa penampilan Andin memang dinilainya bermasalah, namun
ternyata Robi tetap sepenuhnya mencintai Andin.

Andin pun mengucapkan sebuah kata kepada kekasihnya itu

Andin :
Bi, aku sayang banget sama kamu. Tapi, kamu juga berhak untuk melihat aku seperti yang kamu
mau selagi itu bisa aku lakuin. Kalau kamu kurang suka dengan penampilan aku, kamu bisa
menasehati aku supaya aku bisa berpenampilan lebih baik lagi.

Robi :
Ya, lain kali aku akan ngomong. Dan tadi aku juga sudah bilang ke kamu bahwa penampilan
kamu dimata orang lain dan juga dimata aku tidak menjadi tolak ukur seberapa besar aku sayang
sama kamu.

Suasana pun terus diselimuti kedamaian, cinta, dan kebahagiaan. Kedua teman Andin, yaitu
Linda dan Norah hanya dapat tercengang mendengarkan Andin dan Robi saling berkata sebuah
kejujuran dan tulusnya cinta mereka.

CONTOH NASKAH DRAMA Singkat 4 ORANG Tema PERSAHABATAN

Judul: Nasehat Dari Sahabat


Tema: Sosial (persahabatan)
Jumlah pemeran: 4 orang
Karakter:
Ani: Baik (suka menasehati)
Nani: Baik (suka dengan kebaikan)
Jordi: Jahat (suka menjahili orang)
Dendi: Baik (suka menegur temannya ketika salah)

Alur Drama
Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Ani, Nani, Jordi dan Dendi sedang berkumpul. Tidak
lama kemudian si Ani keluar dari rumahnya mendengar ketiga temannya itu sedang ngobrol
didepan halaman rumahnya.

Naskah Dialog Drama

Ani:
Hai, ada apa ini? Kok tumben kalian pada gerumpi didepan rumah akau.. nggak manggil aku
lagi?!
Nani:
Aku tadinya sih mau manggil kamu, tapi kamunya aja yang sudah keburu nongol. Nggak ada
acara kamu hari ini, An?
Ani:
Nggak ada tuh.. emang mau ngajak kemana kok kayaknya mau ngajak aku jalan gitu?
Nani:
Nggak kok, aku cuman nanya aja.. ya, sapa tahu aja kamu mau kemana gitu, kan biasanya kamu
padat acara.
Ani:
Nggak ada kok, hari ini aku stay dirumah aja.

Tiba-tiba Jordi menyampaikan idenya kepada teman-temannya untuk ngejahilin Lela yang
biasanya lewat didepan rumah Ani.
Jordi:

Eh teman-teman, aku ada ide nih!

Dendi:
Ide apaan tu?

Jordi:
Bisanya jam sgini kan Lela pasti lewat sini, gimana kalau kita kerjain dia. Setuju nggak kalian?

Dendi:
Ngerjain Lela?! Ah.. kamu ini jahat amat sih jadi orang!

Ani:
Iya tuh.. kenapa sih dari dulu kamu tuh nggak pernah berubah, Di. Dari dulu kerjaannya pengen
ngejahilin orang terus!

Jordi:
Biarin.. kan itu emang hobiku.

Nani berusaha untuk menyadarkan Jordi yang diusianya sudah menginjak 17 tahun, tapi
sikapnya masih saja seperti anak-anak.

Nani:
Jordi, kamu tu kan udah dewasa, mestinya tabiat buruk yang selama ini melekat pada diri kamu
itu sudah beransur menghilang, ini nggak malah sepertinya makin menjadi.

Ani:
Tuh.. dengerin kata si Nani, harusnya kamu tuh bisa bersikap lebih dewasa, dan kebiasaan kamu
yang suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikut harus kamu hilangin.

Karena Jordi anaknya memang keras kepala dan suka menganggu orang lain, maka dia tidak
mengedahkan nasehat teman-temannya.

Jordi:
Ah,,, masa bodoh kalian!
Melihat sikap si Jordi yang tidak juga sadar diri tentang kebiasaan buruknya, Dendi pun berusaha
menyadarkan Jordi.

Dendi:
Iseng itu emang boleh aja sih, Jordi. Tapi, kalau berlebihan kan nggak baik juga. Lela tu anaknya
baik dan pendiam, terus kenapa tega amat kamu mau ngerjain dia. Emang salah dia apa?

Ani:
Bener banget apa yang Dendi bilang. Justru kalau aku pas ngelihat Lela itu yang ada dihati ini
malah rasa hiba.

Jordi:
Iba? Emang kenapa kok harus ngerasa iba?

Ani:
Lela itu kan sudah nggak punya Ibu. Dia sehar-hari menghabiskan waktunya untuk membantu
ayahnya dagangan di pasar.

Jordi baru tahu kalau ternyata Lela sudah tidak memiliki ibu. Mendengar kabar tersebut,
keinginan Jordi untuk menjahili Lela pun pupus.

Jordi:
Oh.. begitu ya.. kasihan ya si Lela! Ya sudah deh, aku janji nggak bakalan ngejahilin atau
ngerjain Lela lagi.

Nani:
Bagus itu, tapi jangan hanya sama Lela dong! Sama siapapun kamu nggak boleh bersikap jahil.
Itu kan perbuatan dosa.

Ani:
Bener itu!

Jordi:
Ah.. kalian dikit-dikit dosa!

Semenjak itu, Jordi sudah tidak pernah menganggu Lela lagi, namun perangai buruknya masih
saja tidak berubah. Jordi sering membuat onar dikampungnya dan juga disekolahan.

Anda mungkin juga menyukai