Anda di halaman 1dari 12

PERSAHABATAN

Pemeran :

1. Fariza sebagai Geri dan Pak Guru

2. Razka sebagai Adit

3. Steven sebagai Rio

4. Nursih sebagai Dinda

5. Syelina sebagai Raini

6. Zahra sebagai Jia

Naskah cerita :

Geri : Assalamu ‘Alaikum wr wb. Selamat pagi pemirsa semua, kali ini saya akan
membawakan cerita yang berjudul ‘’Persahabatan Masa SMA’’. Dikisahkan
ada tiga orang remaja perempuan yang sudah bersahabat lama, mereka
bernama Dinda, Raini, dan Jia. Persahaban mereka saling melengkapi, ketika
Dinda bersedih ada bahu Raini dan Jia yang siap menjadi sandarannya. Namun
persahabatan mereka tidak berjalan mulus begitu saja, ibu Jia dan ayah Dinda
ingin melangsungkan pernikahan, Dinda dan Jia tentu saja tidak setuju karna
bagi Jia sosok ayah kandungnya sulit di gantikan begitupun Dinda, sosok ibunya
tidak mudah digantikan. Hal itu membuat persahabatan mereka renggang,
hingga membenci satu sama lain. Langsung saja kita saksikan ceritanya di TKP.

Raini : “Indah banget ya bulan nya.”

Jia : “Iya, eh Dinda kok muka kamu sedih gitu sih?”

Dinda : “Biasanya kalo setiap malam bulan purnama, aku sama ibu selalu
duduk berdua di bangku sini. Tapi sekarang ibu sudah enggak ada, sekarang
cuma kalian yang nemanin aku disini.”
Raini : “Sabar ya Din, sudah 2 bulan ini kamu gak ada waktu terus buat kita,
Kamu harus ceria kayak dulu lagi.”

Jia : “Aku tau kok gimana perasaan kamu, waktu Ayahku meninggal dunia, Aku
juga sempat mengurung diri. Tapi kita gak boleh kayak gitu terus Din, kita
harus tetap semangat. Kan masih ada orang-orang yang sayang sama kita.”

Dinda : “Iya, aku bersyukur punya sahabat sebaik kalian. Tapi sekarang ini Aku
sangat rindu dengan ibu.”

Puisi : (oleh Dinda)

Tak terhitung berapa banyak cinta yang kau berikan untukku,

tak terhitung berapa banyak nyanyian yang kau nyanyikan di

kala aku akan terlelap…

sungguh kasihmu telah membuaiku…

dan saat itu tiba,saat dimana kau pejamkan mata mu untuk selamanya,

aku hanya bisa terdiam,

tak sepatah kata mampu terucap dikala dihadapanku tubuhmu terbujur kaku…

kau hanya diam dikala air mataku menetes,

yang biasanya kau usap dengan tangan lembutmu…

Kini hanya lembaran cerita indah yang kubawa..

jauh sudah kuberjalan tanpa dirimu lagi,..

tak tau kemana arah aku terus berjalan membawa cintamu..

berharap temukan tempat ku bersandar lagi..

Kini aku bagaikan malam yang merindukan purnama di siang hari..

Geri : Tiga sahabat itu pun saling menyemangati satu sama lain. Hingga saat
yang di tunggu-tunggu pun tiba. Kini mereka sudah menduduki bangku SMA.
Mereka bertiga sangat senang karena pada hari pertama masuk di SMA
tersebut, mereka mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Mari kita
saksikan ceritanya di TKP.

Jia : “Eh eh, main tebak-tebakan yuk?”

Semua: “Ayo!”

Rio : “Aku duluan ya, kenapa ada sepeda motor merek nya “Yamaha” ??”

Raini : “Karena emang sudah dari pabriknya.”

Rio : “Salah, karena dibuat di Jepang. Kalo di Arab buat nya namanya jadi
“yamahmud”.”

Jia : “Giliran aku, kalian tolong simak baik-baik dan teliti. Karena pertanyaan ini
memerlukan kecepatan dan ketangkasan. Ada sebuah bis yang memuat
penumpang sebanyak 30 orang, 7 menit kemudian turun 5 orang dan 20 menit
kemudian ada penumpang lagi 9 orang, 1 jam kemudian turun 15 orang dan
separo dari sisa nya turun lagi 15 menit kemudian. Nah pertanyaannya,
siapakah nama supir bis tersebut?”

Semua : Gubrakk! “Jia sarafffff!!! gak nyambung tauu! kami udah cape-cape
ngitungnya!!”

Jia : “Lho? yang nyuruh ngitung siapa? aku kan cuma nanya nama sopir nya!!”

BRAKKKKK!! (SUARA HENTAKAN MEJA)

Guru : “Kalian ini ngobrol saja kerjaannya. Apa kalian tidak ada yang mau
mendengarkan pelajaran?”

semua: “Tidak pak! " (Murid-murid serentak menjawab.)

(Sang guru makin kesal)

Guru : “Dasar kalian murid-murid bodoh... Kenapa kalian bisa masuk sekolah
ini?”

semua : “Karena kami ingin pintar, pak.”


Guru : "Kalau begitu siapa yang merasa bodoh berdiri. Biar nanti saya ajari.”
(Murid-murid pun hening karena tidak ada yang merasa dirinya bodoh, tapi
tiba-tiba Jia berdiri)

Guru : “Bagus Jia, kamu merasa diri kamu masih bodoh yah?”

Jia : “Enggak pak.”

Guru : “Lalu kenapa kamu berdiri?”

Jia : “Saya Cuma enggak tega saja, pak.”

Guru : “Gak tega kenapa?”

Jia : "Ngeliat bapak berdiri sendirian.”

Semua: “hahahaha”

Guru : "!!!!!????" ASSALAMU’ALAIKUM. Pelajaran selesai!! (malu)

Murid: “horeeeeeee!!”

Geri : Hari demi hari pun dilewati.. bulan pun terus berganti. Mereka sangat
Menikmati masa-masa SMA mereka. Hingga tanpa mereka sadari, ada seorang
Siswa laki-laki di kelas mereka yang bernama Adit telah menaruh hati kepada
salah satu diantara mereka. Dan ternyata gadis itu pun menerimanya. Pada
siapa kah Adit telah menentukan pilihannya?? Langsung saja kita saksikan
kelanjutan ceritanya.

Jia : “Pulang sekolah kita ke gramedia dulu yuk. Aku mau nyari buku novel nih.”

Raini : “Males ah, kamu sama nadia aja, kalian kan tetanggaan jadi pulangnya
bisa. Barengan. Lah kalo aku? sendirian!”

Dinda : “Ya udah deh kita ke gramedia nya berdua aja Jia.”

Adit : “Dinda..”

Dinda : (Nengok kebelakang) “Ada apa ya?”

Adit : “Nih ada surat buat kamu.” (menyerahkan surat)

Jia : “Surat apa an tuh? Surat warisan ya? Minta dong?”


Dinda : (Membaca surat itu) “Hahh?”

Raini : “Sini aku baca!” (Merebut surat itu dari Dinda)

(Jia dan Raini pun membacanya)

Jia dan Raini : “Ciyeeeee.”

Adit : “Jadi gimana jawabannya?”

Dinda : “Enggak ah!”

Geri: “Lho.. lhoo? di sini diceritakan bahwa Dinda menerima cintanya Adit..!”

Dinda : (Sambil melirik muka Adit) “enggak mau!”

Geri : “Kamu ini kenapa sih? Oh iya saya tau, pasti ini penyebabnya.” (sambil
nunjuk Adit)

Adit : “Apa salah saya Geri?”

Geri : (Berdiri di samping Adit) “Kalo main Drama mukanya gak usah di Jelek-
jelekin..!”

Adit : “Emang aslinya gini pak! Gak bisa di ganteng-gantengin!” (Muka nangis)

Geri : “GANTENGIN GAK.. GANTENGIN GAKK! (Sambil nyubit-nyubit)

Adit : “GAK BISA GERII.. GAK BISA!” (Nangis heboh)

Geri : “Gak becus kamu ini! Kamu gak cocok jadi pemain drama,cocoknya jadi
penonton ALAY! Sekarang kamu duduk! Biar saya yang contohin.”

Adit : “I..iya Geri (Duduk di lantai sambil ngelap ingus)

Geri : “Jadi gimana jawabannya? (Memerankan Adit)

Adit : “Pak saya pulang aja ya, gak di hargain saya disini (Sambil jinting tas
Nangis-nangis)

Geri: “Saya bilang DUDUK! Ya DUDUK! Ngapain kamu berdiri lagi! Ganggu Aja!”

Adit : “Iya Geri.. iyaaaa!” (Nangis heboh)

Geri : “Jadi gimana jawabannya? Diterima kan?”


Dinda : “Iya, aku terima.”

Adit : “ALHAMDULILLAH!” (Berdiri lagi) “Saya diterima Geri! (Ngajak salaman)

Geri: “BUKAN KAMU! SAYA BILANG DUDUK YA DUDUK!”

Adit : (Nangis di pojokan)

Rio, Jia, dan Raini : “Apa-apa an nih Geri!” (Sambil megang sapu)

Jia : “Tugas Geri tuh duduk disana, bacain narasi, bukan nya ikut main!”

Rio, Jia, dan Raini: “DUDUK GAK! DUDUK!” (Ngangkat sapu)

Geri : “I..iyaa..iyaa (Ketakutan) Ampun..peace..”

Rio : “Jelek-jelek gini di hargain dong.” (Sambil membantu Adit berdiri) “Orang
alay kayak gini harus kita lestarikan.”

Geri : Cerita nya pun terpaksa saya rubah, dikarenakan Dinda tidak mau
menerima cintanya Adit, dan Dinda pun tidak ingin berteman dengan Adit.
Bagaimana kah mereka berdua melewati hari di sekolah setelah Kejadian itu.
Mari langsung kita saksikan kelanjutan ceritanya.

Adit : “Jia, kok Dinda sekarang jaga jarak banget sama aku?”

Jia : “Ya iyalah dia jaga jarak sama kamu, kamu sih nembak nya kayak gitu
kampungan, pake surat segala, emangnya ini tahun 90’an apa?”

Raini : “Tau nih. Makanya yang romantis dong.”

Rio : “Biar gimana pun cara nya mau se romantis apa pun nembak nya, kalo tuh
muka gak diganti, gak bakalan Nadia mau.”

Adit : “Terus aku harus ganti muka dulu gitu. Supaya ganteng kayak artis Rano
Karno, Onky Alexander atau Atalarik Syach?”

Rio : “Busett dahh tuh nama artis tahun berapa an? Itu sih idolanya emak-
emak.”

Raini : “Dasar katro!”


Jia : “Makanya mikir tuh pakai otak dong, jangan pakai upil. Oh,iya ayah kamu
pedagang di pasar ya?”

Adit : (Mikir) hihihi.. aku mau di gombalin sama Jia (Bisik-bisik ke Rio) “Kok
kamu tau?” (Sambil nyengir-nyengir).

Jia : “Cuma mau bilang, tuh dagangan nya lagi di gusur!” (Langsung pergi)

Rio : “Hahaha makan tuh gombalan nya! Ayo cepat pulang sana bantuin bapak
kamu mungutin dagangan nya.”

Adit : “Nasip..nasip..”

Geri: Begitulah nasip Adit setiap harinya.selalu saja menjadi ejek-ejekan


Teman-temannya. Bukan hanya itu, bahkan Dinda pun kini semakin acuh
dengan nya. Dan setelah beberapa hari setelah kejadian itu, Dinda pun malah
mendapatkan masalah lagi, kali ini dengan sahabat nya sendiri yang bernama
Jia, di karenakan ayah nya Dinda memutuskan ingin menikah dengan ibunya
Jia. Kedua nya pun bersikeras menentang rencana itu. Karena keduanya tidak
ingin almarhum ibu dan ayahnya digantikan posisinya oleh orang lain. Hal hasil
keduanya saling menyalahkan satu sama lain. Bagaimanakah keadaan
keduanya? mari kita saksikan saja langsung di TKP.

Raini : “Lho? Kok kamu gak barengan sih pergi sekolah nya sama Dinda?”

Jia : “Ngapain juga aku barengan sama tuh anak! Gak penting!”

Raini : “Ada apa sih sebenarnya? Kalian berantem ya? Dari tadi Dinda aku
tanya dia malah diam aja.”

Jia : “Yaiyalah dianya cuma diam. Kan dia sama ayah nya yang salah.”

Dinda : BRAKKKK!!! (Menghentak meja) “Kamu jangan ngomong sembarangan


Ya! Jelas-jelas ibu kamu tuh yang kecentilan, deketin ayah aku.”

Jia : “Hey!! (Menghampiri Dinda) “Ayah kamu tuh yang sok perhatian! Tiap
malam nganterin makanan ke rumah aku, emang nya dia pikir kami gak bisa
beli makanan apa!”

Dinda : “Ayah aku gak salah!! Pokok nya aku gak setuju kalo ayah aku nikah
Sama ibu kamu!”
Jia : “Kamu pikir aku setuju apa? Aku juga gak setuju tau! bilang ke ayah Kamu
gak usah deketin ibu aku lagi!”

Raini : “Sudah, gak usah terlalu diributin, kan bisa dibicarakan secara baik-baik.
Kita ini kan sahabat.”

Jia : “Ini gak ada hubungan nya sama persahabatan! Ini masalah keluarga! Aku
gak mau punya ayah tiri, ngerti!”

Dinda : “Mending kita gak usah sahabatan lagi!”

Raini : “Kalian jangan gitu dong. Please.. kalian baikan ya..”

Jia dan Dinda : “ENGGAK!!”

Geri: Persahabatan mereka pun kini mulai renggang, Raini pun sudah mencoba
beberapa cara agar Jia dan Dinda bisa seperti dulu lagi, tapi sampai sekarang
Raini pun belum berhasil. Hingga pada suatu hari terdengar kabar bahwa Dinda
memutuskan untuk berhenti sekolah disana, dan menetap bersama nenek nya
di kota lain. Bagaimana kah perasaan Raini dan Jia mendengar nya? akan kah
Jia yang semula bersikap sangat dingin kepada Dinda kini mulai merindukan
kehadiran sahabat nya itu lagi? Langsung saja kita saksikan lagi di TKP.

Rio : “Eh, Jia kamu udah tau gak kabar tentang Dinda?”

Jia : “Kamu ngajakin berantem ya, gak usah nanya tentang dia sama aku!”

Raini : “Maksud Rio itu, kamu sudah tau enggak kabar Dinda berhenti dari
Sekolahan ini.”

Jia : “Apa? Berhenti? Kenapa?”

Raini : “Mungkin dia..”

Jia : “Kenapa Ni? Apa gara-gara aku dia sampai nekat kayak gini? pulang
sekolah nanti aku bakal langsung datang ke rumah dia.”

Rio : “Percuma Jia, Dinda sekarang udah gak ada di rumah nya lagi. Dia sudah
pindah ke rumah neneknya.”

Jia : “Alamat nya dimana?”


Raini : “Dia sengaja gak ngasih tau kita, supaya kita gak bisa menghubungi dia
lagi.”

Adit : “Ini gara-gara kamu Jia! sikap kamu itu sudah keterlaluan! tap hari kamu
Kerjain dia habis-habisan. Kamu permaluin dia di depan teman-teman
sekolah.”

Jia : “Ya, aku emang salah, kalo Tuhan masih beri aku izin untuk bertemu dia,
Aku pengen dia balik lagi ke sekolah ini. Aku akan akuin semua kesalahan aku.
Bahkan aku ikhlas kalo dia mau balas semua perbuatan aku. Asalkan
persahabatan kita kembali kayak dulu lagi.”

Raini : “Tpi semuanya sudah terlambat Jia..”

Geri : Jia pun kini menyadari semua kesalahannya, dan dia juga bertekad untuk
mencari keberadaan Dinda, hingga pada akhirnya Jia pun berhasil menemukan
Dinda, dan dia langsung meminta Dinda agar tetap bersekolah disana. Dinda
pun menyetujuinya. Bagaimanakah reaksi teman-teman nya mengetahui Dinda
telah kembali? Apakah konflik Jia dan Dinda telah berakhir? apakah solusi yang
diambil keduanya untuk hubungan orang tuanya? penasaran? langsung saja
kita lihat lagi kelanjutan ceritanya.

Jia dan Dindaa : “Assalamu’alaikum..”

Raini : “Wa’alaikum salam.. ya ampun kalian… aku enggak mimpi kan?”

Jia : “Ya enggak lah, sekarang kami sudah akur lagi.”

Raini : “Masalah orang tua kalian gimana?”

Jia dan Dinda : “Kami memutuskan untuk… menjadi saudara..!”

Raini : “Alhamdulillah, selamat ya.”

tiba-tiba Adit pun datang.

Adit : “Eh, Dinda. Kamu sekolah disini lagi.”

Dinda : “Iya.”

Rio : “Jangan cuek gitu dong kan kasian Adit.”


Raini : “Iya Din, jadinya kan enggak seru kalo di kelas itu ada yang cuek-
cuekan.”

Jia : “Iya benar tuh kata Raini, lagian si Adit udah move on kok dari Kamu. Dia
Cuma mau temenan lagi sama kamu. Iya kan Dit?”

Adit : “Iya, aku cuma mau temenan lagi. Itu aja kok. Janji gak bakal lebih.”

Dinda : “Ya udah aku bakal lupain hal konyol kamu yang dulu. Aku cuma mau
Kita semua itu sahabatan aja, fokus sama pelajaran dan punya mimpi masa
Depan.”

Semua : “Baik bos!” (Hormat)

Adit : “Aduh.. Geri nya malah ketiduran..”

Semua : “Woy bangun woy.”

Geri: “Udah waktunya sahur ya?”

Semua: “Penutup Geri! penutup!”

Geri : “Oh sudah selesai ya.” Demikian lah kisah “Persahabatan Masa SMA”,
Dinda dan Kawan-kawan pun kini makin mempererat persahabatnnya. Dan
orang tua Jia dan Dinda pun kini hidup bahagia bersama mereka berdua. Saya
ucapkan terimakasih kepada semuanya yang sudah menyaksikan drama Opera
kami. Yang ketawa tadi semoga awet muda yang tadi enggak ketawa ya engga
papa.

wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Naskah Drama

Prolog :

Assalamu ‘Alaikum wr wb. Selamat pagi pemirsa semua, kali ini saya akan
membawakan cerita yang berjudul ‘’Persahabatan Masa SMA’’. Dikisahkan
ada tiga orang remaja perempuan yang sudah bersahabat lama, mereka
bernama Dinda, Raini, dan Jia. Persahaban mereka saling melengkapi, ketika
Dinda bersedih ada bahu Raini dan Jia yang siap menjadi sandarannya. Namun
persahabatan mereka tidak berjalan mulus begitu saja, ibu Jia dan ayah Dinda
ingin melangsungkan pernikahan, Dinda dan Jia tentu saja tidak setuju karna
bagi Jia sosok ayah kandungnya sulit di gantikan begitupun Dinda, sosok ibunya
tidak mudah digantikan. Hal itu membuat persahabatan mereka renggang,
hingga membenci satu sama lain. Langsung saja kita saksikan ceritanya di TKP.

Tokoh :

1. Fariza sebagai Geri dan Pak Guru (protagonis)


2. Razka sebagai Adit (protagonis)
3. Steven sebagai Rio (protagonis)
4. Nursih sebagai Dinda (protagonis)
5. Syelina sebagai Raini (protagonis)
6. Zahra sebagai Jia (protagonis)

Alur :

Maju

Tempat :

Sekolah, Rumah

Waktu :

Pagi, sore, dan malam

Genre :

Komedi
Sumber :

https://id.scribd.com/document/365795268/NASKAH-DRAMA-6-Orang-3-
Cowo-3-Cw

Epilog :

Demikian lah kisah “Persahabatan Masa SMA”, Dinda dan Kawan-kawan pun
kini makin mempererat persahabatnnya. Dan orang tua Jia dan Dinda pun kini
hidup bahagia bersama mereka berdua. Saya ucapkan terimakasih kepada
semuanya yang sudah menyaksikan drama Opera kami. Yang ketawa tadi
semoga awet muda yang tadi enggak ketawa ya engga papa.

Anda mungkin juga menyukai