Anda di halaman 1dari 8

SENDIRIAN

(Film pendek ninetwoproject)


(Penulis : Khairi Fitri Athaila & Nayla Azura Panjaitan)
Genre: horor, misteri, drama.

Pemain :
1. Dinda ( pemeran utama)
2. Kayla ( Teman pemeran utama)
3. Putra ( abang kayla )
4. Cinta ( Teman online Dinda)
5. Tomi ( kurir paket / Antagonis)
6. Jasmin (karakter sampingan)
7. Ibu dan Ayah Dinda
8. Perempuan yang hilang (2 karakter)

Sinopsis:
Suatu hari, Dinda mendapati dia diawasi oleh sesuatu dari luar rumahnya. Sesuatu ‘itu’ terus
menerus menerornya , sampai suara ketukan dari luar rumahnya membuatnya membuka pintu.
Saat dia melihat keluar, dia langsung panik segera menguncinya. Namun nihil sesuatu ‘itu’ berhasil
masuk. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah Dinda akan mengalami peristiwa yang tidak bisa di
ketahui?

Adegan 1
Di sore hari, Dinda karakter utama kita bangun dari tidur siang nya. Saat dia keluar kamar, Dinda
celingak-celinguk ke arah samping kanan dan kiri .

Dinda : “mak..! pak..!” ( Dengan suara nyaring dan wajah nya yang lesu / wajah bangun tidur)
Dinda : “kemana mereka? Ini sudah sore.. tapi belum ada yang pulang?!”( suara yang menunjukkan
kekesalan)

Sembari ke arah meja yang diatasnya ada kertas catatan, dan mengambil kertas itu lalu
membacanya.

Dinda : ‘Dinda jaga rumah, sudah diisi kulkas dengan makanan jadi jangan telepon bapak minta
minta uang lagi. Jadi anak jangan keluyuran bikin malu saja. kami pergi dinas keluar kota. Kami
pulang minggu depan.’

Dinda yang membaca itu menjadi kesal, membanting meja dengan keras dan meremuk kertas itu
lalu membuang nya ke sembarang arah.

Dinda : “APANYA NGGAK BOLEH KELUYURAN , KALIAN AJA NGGAK MERHATIIN AKU. BIKIN MALU?!
EMANG NYA KALIAN NGGAK SADAR KELAKUAN KALIAN KAYAK APA? DASAR GILA!” ( dinda marah
marah sambil mengambil foto dan merobeknya lalu membuangnya ke lantai)

(Visual adegan : Foto keluarga (3 aktor foto bersama) saat robekan tersebut jatuh ke lantai, angle
merekamnya tertuju ke bagian robekan yang menunjukkan wajah Dinda saja)

Selagi berjalan ke arah kamarnya dia menemukan sejumlah kertas di atas meja.
Dinda : “Apa ini? Selebaran kertas orang hilang? Dan ada dokumen tentang pelempar batu yang
menghilangkan banyak wanita..”
Dinda : “tau deh serem, lupa in aja” ( dengan wajah bodo amat nya)

Adegan 2
Dinda berbaring di atas kasurnya mengambil teleponnya dan menelpon temannya, Cinta.

Dinda : “tch.. jadi gila aku lama lama…”( dengan raut wajah masam)
Drrrttt drrttt tut ( suara hp)
Dinda :” Assalamualaikum sayy... apa kabar nihh”
Cinta : “Waalaikumsalam, baiklah.. masa kayak kau yang tiap hari marah marah mulu”
Dinda : “AAAAHhhhhhhkk ( suara desah kesal ) ayolahh aku udah kesel sama orang tua ku yang
ninggalin aku sendirian di rumah .. mana di ancem ‘anak yang bikin malu ‘(nada meledek) lagi “
Cinta : “HAHAHAHAH( suara tawa) Rasainn! Udah aku bilangin jangan keluyuran sama si kay kay anak
lunak itu”(ngejek)
Dinda :” apa sih!, aku sama kayla itu nggak keluyuran , kami ngerjain tugas kelompok
doang..”( membela diri)
Cinta : “alahhh....!! bohong kau ( nada nggak percaya) aku saja liat di taman kalian lagi ngobrol sama
cowok gitu”
Dinda :” aku ngomong yang bener ya! Tu cowok abangnya si kayla , dia ngebantuin kita kok..”
Cinta : “abang nya kayla? Eh beneran tuh? Cakeeep uyy “( nada gembira)
Dinda :”jijik aku sama kau, ada cowok cakep langsung di sukai” ( nada mengejek)
Cinta : “eh......... bodo amat , suka suka aku la . lagian pokoknya jangan deh temenan sama si kayla
itu”
Dinda : “kenapa si?? Larang larang aku.. jangan deh sama kek orang tua ku “( nada kesal)
Cinta : “karena si Kayla itu bukan orang yang baik ”
Dinda :” kena- “

BAM ( suara sesuatu di lempar), dinda menoleh ke arah pintu nya sambil menggunakan wajah
beraut masam.

Cinta : “oyyy!! Kenapa ?”


Dinda : “ohh nggak tadi aku dengar –“

BAM ( suara sesuatu di lempar), itu mengejutkan dinda

Dinda : “tunggu.. aku dengar suara tadi. Keluar aku sebentar”


Cinta : “oh?? Suara ? jangan jangan orang gila lagi hahaha, hati hati dah kau . banyak kasus
mengerikan akhir akhir ini loo” ( suara mengejek)
Dinda : “ihh jangan nakutin tau ...”
Cinta :” tau deh goodbye , moga besok kau ga mati~”(nada ngejek)
Dinda :”KAU AJA YANG MATI!”(sambil berteriak ke arah hp nya dan langsung menutup saluran)

Adegan 3
Dinda keluar dari kamar dengan perasaan yang tidak karuan , dan membuka pintu...

Tomi : “halo dinda , ada paket nih !” ( dengan wajah tersenyum)

Ternyata kurir yang lagi ngantar paket. Perasaan yang tadi nya campur aduk menjadi amarah
Dinda : “TCH.. KAU KENAPA SIH, BUKANNYA NGETUK PINTU, MALAH NGELEMPAR BATU?!” ( nada
marah)
Tomi : “eh? Dinda kenapa... saya tadi ngetuk kok” ( sambil menunjukkan paketnya)
Dinda : “bohong kau , gara gara kau jadi terusik aku. Nggak BECUS kau sama pekerjaan sendiri,
pantes dapat pekerjaan ini” ( nada jengkel bercampur mengejek)
Dinda : “jangan lagi deh kau yang ngantar paket. Gak bener kerja” ( merampas paket itu)
Tomi : “aduh kok gitu si dinda sama aku. Tadi aku bener bener ngetuk kok! Ngomong ngomong nama
ku Tomi orang yang sering nganterin paket”
Dinda : “bodo lah ya bukan urusan ku kau siapa.”
Tomi: “Din.. kau jahat sekali, kalo gitu sifatmu sama orang lain, ku percaya mereka bakalan
ngelakuin hal buruk kepadamu.”
Dinda: “HALAH, SOK ALIM!”
Setelah itu dinda masuk kerumah dan membantingkan pintu . Tapi si kurir tidak langsung pergi, dia
menatap tajam pintu itu, lalu pergi.

Adegan 4
Dinda masuk ke kamarnya dan membuka paket itu. Begitu dibuka, Dinda terkejut dengan isi paket
tersebut.
Berisikan foto foto Dinda dengan kayla dan abangnya kayla putra

Dinda : “TUNGGU INI APA? KOK...KOK.. mana mungkin foto ini ada ? kami kan tidak pernah berfoto
bersama..?”
Dinda : “Jangan jangan kayla yang memberikan ku foto ini? Atau kak putra? Atau mungkin yang
dibilang cinta itu benar kalau Kayla itu bukan orang baik?” ( dengan nada panik sepaniknya)
Dinda : “aku telepon aja dulu si Kayla”

Dinda pun mengambil hpnya, mencari kontak yang bertuliskan “Kayla” lalu menekannya
Drrrtt.. drrttt...tut
Dinda terus menerus jalan bolak balik dengan menggigit jari nya

Kayla :”halo assalamualaikum dinda”


Dinda : “halo waalaikumsalam, Kayla, kau ada ngirim foto foto kita saat kita mengerjakan tugas ke
aku?”
Kayla : “ha? Apa maksudmu? Tentu saja tidak”
Dinda : “Lah beneran? Tapi kenapa ada kiriman paket foto kita ?”
Kayla : “tunggu tunggu kau terdengar panik, coba liat di paket itu ada alamat pengirimnya ga?”

Dinda langsung mengambil paket itu dan melihat tidak ada satu kertas pun tertempel.

Dinda : “ngg.. nggak ada kayla”


Kayla : “berarti memang bukan dari ku dong”
Dinda : “kalo gitu dari abangmu?”
Kayla : “nggak mungkin , abangku udah pergi keluar kota dari minggu lalu”
Dinda : “jadi ini siapa yang ngirim dong?”
Kayla : “maaf ... aku nggak tau. Aku datang aja ya kerumah mu, buat mastiin mungkin ada yang
sengaja ngirim buat nakutin nakutin kau “
Dinda : “nggak perlu...”
Kayla : “oke deh assalamualaikum.”
Dinda : “Iya waalaikumsalam”.

Telepon pun diakhiri


Merasa bingung, Dinda Pun menghela nafasnya. Kemudian dia mengambil satu dari foto-foto
tersebut lalu melihatnya.

Dinda : :Sebenarnya foto foto ini dari mana sih? Kayaknya ga pernah deh kami foto foto kayak gini.
Arah pengambilan fotonya juga aneh, kayak di ambil secara diam diam, trus dari jauh pula.” ( diam
sejenak, sedang berpikir)
“….Apa jangan jangan ada yang memata matai kami? Atau hanya aku yang diawasi?”

Lalu hp Dinda pun berdering


Drrrt.. Drrtt.. Drrrttt
Dinda pun melihat ke arah hp nya lalu mengambilnya dan melihat layar hp tersebut.
Ternyata yang menelepon Cinta.
Dinda pun mengangkat telepon tersebut.

Dinda:” Apaan?( Nada sinis)”


Cinta: “Ish, nada bicaramu gitu amat. Santai dikitlah!”
Dinda: “Ya terserahku lah! orang emang lagi kesel juga.”
Cinta: “Kau kan emang selalu kesal trus marah marah lagi. Kadang karena hal sepele pun kau marah
haha” (tertawa kecil, nada meledek)
Dinda : “Ck, kalau cuma menelepon untuk hal ga penting mending kumatiin ajalah ah, makin kesal
aku kau bikin.”
Cinta: “Eh eh eh! bentar dulu dong! yaudah nih serius aku. Yang tadi suara apa? udah jadi tadi kau
cek?”
Dinda: “Udah. Tadi cuma kurir ngantar paket”
Cinta:” Lah, beneran? Emang kurirnya ngapain? Kok bisa seribut itu dah?”
Dinda: “Dia lempar rumahku pake batu! Kek ga bisa gitu ngetuk pintu kek orang biasa?!?!” (Nada
marah)
Cinta: “HAHAHA(suara tawa) MASA SIH?! Kau apakan sih dia makanya kek punya dendam gitu sama
kau?! HAHA (tertawa)
Dinda: “Mana ada! Dia aja yang udah gila mungkin!.. Isi paketnya juga aneh!”
Cinta:”Aneh? maksudmu? emang isinya apaan?”
Dinda: “Isi nya foto foto ku dengan Kayla dan abangnya”
Cinta: “Ha? aneh darimana? kan bisa aja si Kayla itu yang ngirim ke kau, mungkin sebagai kenangan
karna abangnya ke luar kota”
Dinda: “Aku udah tanya ke Kayla, katanya bukan dia yang ngirim.”
Cinta:” Mungkin abangnya?”
Dinda” Bukan juga, abangnya udah ke luar kota sejak minggu lalu katanya. Lagian aku ga ingat kalau
kami pernah foto sama sama kek gini”
Cinta:” Kau aja kali yang lupa? Kan bisa aja kau minta ini dari abangnya”
Dinda:” Ga da lah..! Ngapain juga aku minta foto foto kek gini! Lagian ya, fotonya agak aneh”
Cinta:” Aneh kekmana?”
Dinda:”Cara pengambilannya aneh. Fotonya kek diambil secara diam diam gitu, terus dari jauh juga”
Cinta: “ Mungkin temanmu yang lain yang ngambil fotonya? Pas dia ngambil fotonya, kalian ga sadar
gitu.”
Dinda:” Temanku mana ada lagi selain kau sama Kayla”
Cinta:” Oh iya juga, jadi… apa menurutmu ada yang mengawasimu dan Kayla?”
Dinda: “ ….Ntahlah..”
Cinta: “ ...Eh, kau dah liat alamat pengirimnya?”
Dinda: “Ga ada alamat pengirimnya.”
Cinta:” Oh.. lapor aja coba ke kurir? mungkin dia tau siapa yang ngirim?”
Dinda: “ Tch, udah pergi dia. Akh sudahlah! Bodo amat! Lama lama jadi gila aku mikirnya!”
Cinta:” Yakin mau kau biarkan aja?”
Dinda:” Udahlah! Malas aku! Dah!”
Cinta: “ Eh tu-”

Dinda langsung mematikan teleponnya.

Adegan 5
Dinda pun menuju kasurnya. Membaringkan diri di atas kasur dan langsung tidur. ( kamera
menggelap)

Adegan 6
Dinda dibangunkan dengan suara keras dari luar rumah. Karena mendengarkan suara tersebut,
Dinda merasa kesal dan beranjak dari tempat tidurnya. Namun Dinda tidak menghiraukan suara itu
dan berjalan ke arah dapur, menuju kulkas dan mengambil sekotak donat. Kotak tersebut dia
letakkan di atas meja makan, lalu dia duduk dan memakan donat tersebut. Dia terus menerus
mendengar suara itu , tapi dia tetap memakan dan mengunyah makanan yang sudah ada di
mulutnya. Tak berapa lama kemudian, suara tersebut menghilang dan berubah menjadi suara
ketukan.

Tuk tuk tuk…

Dinda beranjak dari kursi dan berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu itu. ( selama hal itu terjadi
Dinda menunjukkan raut wajah kesal )
Dinda terkejut saat melihat ada seseorang menggunakan pakaian serba hitam menggenggam sebuah
pisau. Terkejut dengan hal tersebut dia membanting pintu dan cepat-cepat menutup pintu, tetapi
karena panik pintu itu terasa sulit dia kunci sedangkan orang itu mencoba menerobos masuk.

Belum sempat pintu terkunci, orang tersebut berhasil menerobos masuk.


Dinda berlari ke arah ruang tamu tapi pria asing tersebut mengejarnya. Dinda melempar barang
barang di sekitarnya , tapi usaha itu tidak mampu menghentikan maupun melukai pria itu. Pria itu
melawan balik dengan melempar barang ke arah Dinda, dan mengenai kepala Dinda.
Dinda berlari tetapi berhasil di tangkap pria itu.

Dinda : “s-siapa kau !? apa yang ingin kau lakukan pada ku?!”

Pria itu tidak menjawab dan memukul belakang kepala Dinda. Penglihatan Dinda langsung
menggelap.

Adegan 7

Ketika Dinda bangun dia langsung berhadapan dengan si pria. Tangan Dinda terikat dan dia
terduduk dilantai . Sedangkan pria itu duduk di kursi. Dinda yang panik dan marah berteriak ke arah
pria itu.

Dinda : “APA YANG KAU LAKUKAN!, KENAPA KAU MELAKUKAN INI PADAKU!?, SIAPA KAU?!”

Bukannya menjawab pria itu malah membuka kerudung hoodie, menampilkan wajah ganteng dan
sangat familiar. Dia adalah TOMI

Tomi : “Halo dinda, kau terkejut? ( dengan mata yang menatap intens dan senyum menyeringai)
Dinda : “Tomi? Kenapa kau.. kau melakukan ini?”
Tomi : “Ternyata Dinda ingat pada ku, senang sekali” ( dengan menepuk tangan dengan gembira)
Dinda : “Kau sudah gila ya? Kau sudah kehilangan otak mu ya?”
Tomi : “Dinda, kau tau aku ngelakuin hal ini karena aku ingin lebih dekat denganmu”
Dinda : “DEKAT? APA MAKSUDMU ?!”
Tomi : “Aku sudah ingin dekat padamu dari dulu, ingat? Saat aku rajin mengantar paket ke
rumahmu”
Dinda :” yaa.. ya kan kau cuma ngelakuin pekerjaan mu”
Tomi: “Kalau gitu, kau ingat saat aku memberimu paket berisi foto foto mu?”
Dinda : “Tunggu..( ekspresi takut) kau... yang mengirim itu?”
Tomi : “Dinda memang hebat~ ( wajah tersenyum) memang aku yang mengirim itu”
Dinda : “Kau.. menjijikan . Kau menerobos masuk rumah orang dan kau juga menguntit?” ( nada
kesal)
Tomi : “Kenapa? Aku ngelakuin itu untuk dekat mu loh”
Dinda : “Dasar gila”
Tomi : “Lagian saat ini kau nggak bisa ngelakuin hal apapun, bagaimana kita membuat ini lebih
menarik? Mari telepon temanmu..”
Tomi: “ohh lihat ini foto ini , temanmu .. namanya Kayla yaa. Apakah kau tau aku pernah
mengancam nya untuk membunuhnya kalau dia dekat dekat dengan mu”
Dinda : “Kau seharusnya tidak melakukan itu”
Tomi: “Kau tidak tau? Kayla itu suka berbicara yang buruk tentang mu”
Dinda : “Tidak... tapi kupikir dia orang yang baik..”
Tomi : “hahaha kau bodoh sekali, sama seperti perempuan sebelumnya”
Dinda : “Perempuan sebelumnya? Tunggu.. APA?!”
Tomi : “Aku melakukan hal ini , karena aku suka pada wanita muda, aku akan mengikutinya dan lalu
membuat nya menghilang dari dunia ini” ( dengan senyum jahat yang lebar)

Dinda hanya diam saja dengan rasa takut yang semakin besar, pria itu juga akan membuat nya
hilang.

Tiba tiba Tomi menariknya keluar rumah. Dengan teriakan pilu suara Dinda.

“Dengan keinginan gila Tomi. Dinda menghilang sama seperti yang lainnya”
(Kalimat ini ditampilkan saat layar menggelap setelah adegan Dinda ditarik oleh Tomi keluar rumah)

Adegan 8

Suatu hari, seorang pria mengantar paket ke rumah seorang gadis .

( adegan visual saat ini di sekitar rumah tersebut ada banyak selebaran kabar Dinda menghilang)

Tomi : “Paket!! Paket!!”


Jasmin : “oh terimakasih bang..”
Tomi : “Iya, sama sama . ngomong ngomong panggil saja Tomi”
Jasmin : “Bang Tomi?”
Tomi : “Tomi saja, nama mu siapa?”
Jasmin : “Jasmin, Tomi…”( nada malu malu)

( visual akhir dari cerita )


“Pada akhir nya Tomi berhasil melakukan apa yang ingin dia lakukan”.

“Jumlah kasus Kekerasan terhadap Perempuan sepanjang tahun 2020 sebesar 299.911 kasus”
“ hubungi nomor darurat yaitu 112, Dengan mengakses 112, Anda bisa langsung melaporkan
keadaan darurat dan mendapatkan pertolongan dari pihak yang paling berkompeten menangani
kesulitan tersebut”

Anda mungkin juga menyukai