Anda di halaman 1dari 9

Darin's New

Life
Made By :
Davino Hiuandika

Chapter 0
Prolog

Suatu malan hari, seseorang bersiap-siap untuk bunuh diri akibat kesalahannya pada masa
lalu
"Kalo saat itu aku tidak melakukan keputusan salah itu..." Kata Darin sambil putus asa.
Dia berkata dalam hatinya, "Apakah aku harus mengakhiri hidupku karena semua yang
terjadi?".
Dan akhirnya Darin memutuskan untuk bunuh diri....
Akan tetapi, dia balik lagi ke 2 tahun yang lalu, dimana insiden tersebut dimulai.
Dia mulai menjalani hidup yang berbeda daripada sebelumnya...

Chapter 1
Kehidupan Baru

Di suatu hari, pagi yang cerah membuat Darin terbangun dari tidurnya.
Dia langsung merapikan tempat tidur, mandi dan memakan sarapannya.
Dia langsung ke SMP karena di saat itu merupakan hari pertama Darin sekolah di SMP Garuda.
Dia melakukan hal-hal seperti murid pada umumnya seperti berkenalan, memakan bekal,
dsb.
Dan tiba-tiba datang seorang murid yang membuat hidupnya hancur pada sebelumnya.
Murid tersebut berkata, "Oi, siapa nama lu? Perkenalkan, namaku Andri".
Darin berkata dalam hati, "Hadeh, ini nih sifat orang-orang bajingan, pura-pura bae tau-tau
penghancur hidup aku tae".
Darin mendiamkan Andri karena tau kalau Andri adalah orang yang menghancurkan hidupnya.
Andri berkata, "Idih culun banget, pantes aja teman lu dikit".
Darin tetap mendiamkannya karena dia tidak suka sifat Andri yang bermuka dua.
Setelah pulang sekolah, Darin langsung mandi dan pakai bajunya.
Darin langsung pergi ke kamarnya dan berkata dalam hatinya "Apakah ini merupakan
keputusan yang tepat bagiku?".
Darin berkata lagi, "Hmmmmmm, bingung sumpah, dunia ini alurnya ndak jelas".
Karena Darin kelamaan di kamar, Ibunya berkata, "DARIINNNN, DARIINNNN".
Karena tau apa yang bakal disuruh ibunya, jadi dia langsung keluar dari kamarnya.
Dan seperti biasa sampai malam hari itu dia makan malam.
Dan Darin bermain game Miniland bareng temannya.
"Oi, Rehan, mabar cok" kata Darin sambil membuka gamenya
Rehan berkata, "Ga bisa dulu cok, mau tidur"
Darin berkata, "Yaudah, tidur sono, gw juga mau tidur"
Dan akhirnya Darin tertidur.

Chapter 2
Kecurigaan

Tiba-tiba Darin terbangun di tengah malam dan dia melihat barang yang mencurigakan
"Lah, kok ada barang yang mencurigakan ya?" Kata Darin sambil kebingungan karena di
kamarnya ada barang yang mencurigakan.
Dia memegang barang itu dan barang tersebut tiba-tiba menghilang.
Darin terkejut dan langsung berkata, "Lah kok ilang?".
Darin tidak menghiraukannya dan lanjut tidur.
Darin pun terbangun dari tidurnya pada pagi hari yang cerah.
Dia pun menjalani aktivitasnya seperti biasa.
Namun saat dia lagi di motor (karena diantar ayahnya), dia berpikir, "hmm, kok barang itu bisa
hilang pas aku pegang ya? Padahal aku coba ke barang lain ga kenapa-napa tu.".
Saat dia sampai di sekolah, dia menjalani aktivitasnya seperti biasa.
Pada saat pelajaran IPS, Darin izin ke WC karena kebelet.
Pada saat Darin lagi kencing, Andri muncul di sebelah tempat dia kencing, dan dia berkata,
"Oi culun, kenapa lu diem aja kemarin?".
Darin berkata, "Ndak kenapa-napa, aku.... bingung aja.".
Andri pun berkata, "Lah, bingung darimana? Lu aja kali yang malu.".
Darin merasa ada yang mencurigakan dari Andri.
"Kok dia makin mencurigakan dari kemarin?" Kata Darin dalam hatinya sambil curiga
Sesampainya di kelas, Darin merasakan hal-hal yang lebih mencurigakan lagi dan diapun
berkata "Kok teman-teman aku semuanya bertingkah aneh ya?"
Dia sampai menganalisis teman-temannya dan memperhatikan sikap mereka.
Sikap mereka bagaikan robot, tidak merespon sama sekali.
Sepertinya kehidupan barunya memanglah tidak beres.

Chapter 3
Tidak Beres

"Wah, ada yang ndak beres nih." Kata Darin sambil melamun.
Sesudah Darin pulang dari sekolah, dia tidak tau mau ngapain, jadi dia menonton TVnya.
Ketika TV itu menyala, sebuah berita muncul, tetapi ada yang lebih aneh dengan berita itu.
Berita itu disampaikan dengan muka yang sangat datar bagaikan robot.
Darin berkata dalam hatinya, "Lah, kok reporternya kek gini juga?".
Ibu Darin memanggilnya untuk membantu mencuci piring, tetapi saat Darin menghampiri
ibunya dan Darin semakin curiga dengan ibunya.
"Bu? Apakah ibu baik-baik saja?" Kata Darin sambil kebingungan.
Ibunya berkata, "Saya, baik-baik, saja." Kata ibunya dengan muka yang sangat datar.
Darin pun berkata, "Huh? Yaudahlah, mungkin lagi badmood."
Ibunya tiba-tiba menggenggam tangan Darin dan berkata, "Nak..... tolong aku......"
Darin berkata dalam hatinya, "Kok tiba-tiba ibu meminta tolong? Waduh, makin ga beres nih."
Darin bertanya kepada ibunya, "Bu, tadi ibu minta tolong ya?"
Ibunya berkata, "Ndak, Saya, Lagi, Men, Cuci, Piring, Dari, Tadi."
Ibunya memberitahu kalau ia akan pergi sampai besok malam, jadi Darin harus di rumahnya
sampai besok.
Darin langsung masuk ke kamarnya dan merenung dalam hatinya, "Wah, kok hari ini kacau sih,
harus dicari tau sih nih."
Dan malampun tiba, seperti biasa, Darin mengajak Rehan untuk bermain Miniland.
Darin pun menjelaskan kejadian hari ini sambil bermain Miniland dengan Rehan.
Rehan berkata, "Hmmm, apakah ini yang disebut teori Bumi didatengin alien?"
"Mana gw tau, tiba-tiba kejadiannya kek gini" Kata Darin.
Rehan berkata, "Wah, Dar, lu harus hati-hati karena-"
Dan tiba-tiba jaringan Darin terputus.
"Lah lah lah, kok koneksinya putus sih? Hadeh, IndiHomonya lagi-lagi harus diservis" Kata
Darin sambil kebingungan.
Darin tiba-tiba merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.
Saat Darin melihat kebelakang, Darin melihat seseorang yang dia kenal.
Dan orang tersebut adalah Andri.
"An... An... Andri?" Kata Darin sambil kebingungan.
"Ya, ini gua, orang yang menghancurkan kehidupan lu" Kata Andri sambil membawa sesuatu
Darin merasa ada yang tidak beres dengan Andri.
"Andri, kok kau curiga banget sama aku?" kata Darin sambil curiga.
Andripun berkata, "Heh, mungkin gua akan menjawabnya sekarang.

Chapter 4
Petarungan Yang Tak Terelakkan

"Lu tau kalo lu dan gua berada di dunia yang berbeda?" Kata Andri sambil mengambil
senjatanya.
Darin kaget mendengarnya, dia pun berkata, "Lah, kok kau tau juga?"
Andri berkata, "Tch, ternyata lu tau juga ya? Baiklah gw akan jelasin"
"Jadi, dunia ini sebenarnya dunia buatan gw sendiri, untung aja ada ilmuwan itu." Kata Andri.
Darin penasaran siapa ilmuwan tersebut, tetapi dia fokus terlebih dahulu karena Andri berada
di hadapannya.
"Mau tau siapa dia? Lawan gw dulu baru gw jawab." Kata Andri sambil mengeluarkan pisau
dari sakunya
Darin panik karena tidak ada senjata untuk melawan Andri.
Darin baru ingat kalau ada senjata milik ayahnya yang biasanya dipakai untuk memburu
hewan di hutan.
Tetapi apesnya, senjata tersebut terletak di basement milik ayahnya.
Darin memiliki ide yang bisa dibilang beresiko, namun tidak ada pilihan lain.
Darin pun memancing Andri agar konsentrasi Andri kacau.
"WOI ANDRI, KOK KAU PENDEK SIH, BERARTI UMUR KAU PENDEK JUGA DONG, HAHAHAHA."
kata Darin sambil lari ke basement.
"Kurang ajar, gw bunuh lu sekarang juga!!!" Kata Andri sambil mengejar Darin.
Darin berlari ke basement ayahnya tetapi dia kecapean gara-gara berolahraga saat malam
hari.
Tibalah Darin di basement milik ayahnya, dan apesnya lagi, basement tersebut terkunci.
Andri berkata, "Mau kemana lu? Mau mati gitu?"
Darin merasa panik dan mencoba pintu basement tersebut dan gagal.
Darin mencoba beberapa kali dan masih gagal.
Andri berkata, "Hadeh, lu lemah sih ga bisa dobrak pintu itu."
Darin mempunyai ide untuk memancing Andri lagi.
"Woi, ada burung puyuh botak tu." Kata Darin sambil menunjuk burung puyuh tersebut.
Andri terpancing dan menoleh kebelakang.
Darin memanfaatkan keadaan untuk mendobrak pintu basement ayahnya secepat mungkin
dan akhirnya berhasil.
Darin berlari dan langsung mengambil senjata milik ayahnya yang berupa katana.
Darin langsung menghampiri Andri dan mencoba untuk menebasnya.
Tebasan katana dari Darin meleset karena Andri yang lincah.
Andri langsung menggunakan pisaunya untuk menusuk otak Darin.
Darin mencoba menghindar, tetapi tangan kirinya terkena pisau Andri.
"AHHHHHHHH!!!!." Kata Darin sambil kesakitan akibat tangannya yang tertusuk pisau Andri.
Andri berkata, "Heh, lu mah ga bisa bunuh gue, ayunan katana lu lambat banget."
Darin berpikir ini adalah akhir hidupnya, tetapi Darin tiba-tiba menyadari kalau dia
mempunyai rencana B.
Darin sering melihat serial TV yang berisikan tentang tips-tips dalam kehidupan sehari-hari.
Darin mengingat cara bikin seseorang buta sementara hanya dengan menyerang matanya
dengan tangan berbentuk ular.
Darin mencoba cara tersebut kepada Andri tetapi apesnya, serangannya meleset lagi.
Andri berkata, "Heh, lu sih lambat, bunuh semut aja kagak bisa, apa lagi gua, hahahaha."
Darin berkata dalam hatinya, "Hadeh, banyak ngomong ni orang, langsung serang matanya aja
kali ya"
Darin mencoba menyerang matanya Andri lagi, dan kali ini Darin berhasil.
Darin langsung lari dari tempat tersebut dan dia berhasil melarikan diri.
"Awas lu, kalau kita ketemu lagi, siap-siap gw bakal bunuh lu, heh." Kata Andri sambil kesal.

Chapter 5
Ketahuan

Setelah Darin berhasil melarikan diri dari rumahnya, Darin menyadari sesuatu.
"Tunggu bentar, kalau aku kabur dari rumah itu.... oh shoot." Kata Darin sambil kebingungan.
Darin berkata sambil berpikir, "Dimana ya aku harus bertahan hidup? Di hutan, bahaya, di
sekolah, beresiko, di rumah tetangga, ndak ada yang kenal..."
"Hadeh, aku harus ke sekolah dan bersembunyi di situ." Kata Darin sambil pasrah.
Sesampainya Darin di sekolahnya, dia buru-buru mencari makanan yang ada di kantin
sekolahnya, tetapi dia hanya menemukan sebuah permen.
"Hadeh, tidak ada opsi lain." Kata Darin sambil pasrah lagi.
Darin langsung memakan permen tersebut, tetapi ajaibnya permen tersebut membuat Darin
sangat energik.
"Lah kok tiba-tiba sudah kayak abis makan malam ya? Ah sudahlah tidur saja." Kata Darin dan
dia pun langsung tidur di bawah meja kantin.
Keesokan harinya, Darin terbangun di pagi hari tetapi apesnya, dia terbangun pada saat para
siswa beristirahat.
Darin brrkata dalam hatinya, "Lah lah lah, kok aku bangunnya pas lagi istirahat? Anjirlah."
Apesnya Darin kentut pada saat berdiam di bawah meja kantin.
Darin berkata dalan hatinya sambil panik, "Kenapa kentutnya sekarang sih? Gawat ni."
Seseorang mendengar suara kentut tersebut dan melihat bawah meja kantin tersebut.
Darin ketahuan oleh orang tersebut dan Darin tambah panik.
Orang tersebut berbisik, "Hei, nama lu siapa?"
"Nama aku Darin, kalau kamu siapa?" Kata Darin sambil khawatir karena takut ditangkap.
"Nama gw Celistia, salken yo." Kata orang itu.
Darin berkata, "Salken juga, jangan kasi tau ke siapa-siapa kalau aku ada disini, soalnya aku
dalam bahaya."
Celistia berkata, "Sip, jangan sampe ketauan orang lain juga."
"Ok, selamat malam" Kata Darin yang langsung tertidyr

Chapter 6
Ternyata...

Sehabis pulang sekolah, Celistia memberitahu seseorang, "Tuan, Darin telah ditemukan."
"Baiklah, gw akan membunuh dia." Kata orang itu.
Di sisi lain, Darin kelaparan jadi dia mencari makanan yang ada di kantin sekolahnya.
Darin melihat Celistia di pintu kantin dan Celistia langsung menghampirinya.
"Woi, gw tau lu lapar, nih buat lu, kebetulan gw dah kenyang." Kata Celistia sambil
mengambil kotak bekalnya.
"Wih, makasih ya! Kamu baik banget dah!" Kata Darin dengan bahagia.
"Ya udah, silahkan makan, asalkan makannya dengan lahap ya." Kata Celisita
Kata Darin dalam hatinya, "Ya tuhan, untung aja masih ada orang baik di dunia ini."
Darin dengan lahap memakan isi kotak bekal itu yang berupa nasi goreng dan telur mata sapi.
Darin merasa pusing habis memakan isi kotak bekal itu.
Darin menyadari bahwa nasi goreng tersebut terdapat obat bius dan Darin pingsan.
Beberapa saat kemudian, Darin bertemu dengan seseorang yang dimaksud oleh Celistia, yaitu
Andri
"Senang bertemu denganmu, Darin. Gimana? Enak " Kata Andri yang duduk sambil memegang
sebuah pisau
Dengan rasa kebingungan Darin bertanya "Lah?! Andri?! Jadi kamu ya yang menyuruh Celistia
untuk memberikan obat bius ke nasi goreng itu?!"
"Congratulations, anda benar sekali. Gw menyuruh Celistia untuk memberikan obat bius itu."
Kata Andre.
"

Anda mungkin juga menyukai