Anda di halaman 1dari 5

Dendam...

Pada suatu pagi hari yang cerah,Andi menjalani harinya seperti anak seumuran pada
umumnya.Setelah bangun tidur Andi langsung merapikan tempat tidurnya dan langsung bersiap-
siap untuk membersihkan dirinya.Ibu dan Ayahnya sudah bangun lebih awal dari Andi karena
Ayah Andi ingin membantu ibunya untuk menyiapkan sarapan.Andi pun pergi membersihkan
dirinya dikamar mandi,Setelah selesai membersihkan diri Andi langsung bergegas ke meja
makan karena aroma sarapan yang sangat menggoda selera.

Setelah sarapan Andi langsung masuk ke kamarnya untuk menggunakan seragam sekolah SMA
nya.Andi Bersekolah di SMA N 1 Banyumambu,Sekolah favorit di daerahnya.Andi berangkat
menggunakan motor karena jarak rumahnya yang terlalu jauh dengan sekolahnya.Setelah
sampainya disekolah,Andi langsung masuk ke kelasnya dan terheran-heran karena teman
dikelasnya semua mengerjakan sesuatu dibuku tulis.”Kalian ngerjain apa bruhhh???” tanya Andi.
“Kemarin ada tugas Matematika Umum deadlinenya hari ini astaga...” jawab Sudarmin teman
sebangkunya.

Andi pun kaget karena dia baru ingat bahwa ada tugas yang harus dikumpulkan hari ini.Dia pun
langsung mengeluarkan buku tugas Matematikanya dan mulai ikut menyalin bersama Sudarmin
dan yang lain.Terlambat,Andi baru menyalin 2 nomor sedangkan tugasnya sampai 15
soal.Dengan pasrah Andi pun terpaksa menghentikan mengerjakan tugasnya karena jika
ketahuan menyalin pasti akan dikeluarkan dari kelas oleh gurunya.

“Memberi salam..”.Ketua memimpin untuk menyambut guru yang datang ke


kelas.”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” Jawab murid-murid dengan
serentak.Beberapa murid pun tegang karena sama halnya dengan Andi yang belum selasai
mengerjakan tugasnya."Waalaikumussalam" jawab bu guru.Tanpa basa basi pun Bu guru
langsung memulai pelajaran seperti biasanya,tidak ada pembahasan tentang tugas kemarin,entah
karena lupa atau sengaja untuk tidak membahasnya untuk mengejar materi.

Salah satu murid pun bertanya"Bu.. Tugas kemarin tidak dibahas?".Semua murid seketika
menoleh sinis kepada yang bertanya dan ajaibnya..."Tugas kemarin buat belajar sendiri saja hari
ini kita akan fokus membahas materi yang lumayan susah untuk dipahami" ucap bu
guru.Seketika Andi dan teman-temannya bingung ingin senang atau kecewa karena mendengar
bu guru akan membahas materi yang sulit membuat Andi dan teman temannya

Waktu berlalu begitu cepat,tidak terasa tiba-tiba bel pulang pun berbunyi.Andi bergegas pulang
karena kelelahan.Tapi setelah sampainya diparkiran tempat motor Andi berada,Ia kaget karena
ban motornya sudah kempis dua duanya.Andi pun mencari pelaku siapa yang mengempiskan
bannya ternyata sudah tidak ada orang diparkiran tersebut.Terpaksa Andi menuntun motornha
tersebut sampai ke tambal ban terdekat untuk memompa bannya.

Setelah memompa,Andi pun pulang dan sesampainya dirumah dia kaget karna pintu terbuka di
sore hari tanpa adanya satu orang pun dirumah,setelah menelusuri ibu dan bapaknya sudah
terbaring tidak berdaya,Ini merupakan pemandangan paling menyedihkan bagi Andi,Dia pun
terdiam tidak percaya apa yang ia lihat hari ini.Andi pun menangis karena kejadin tersebut,
warga yang mendengar tangisan dirumah Andi pun mengahampiri dan membantunya.

Orang tua Andi dibawa ke Rumah sakit bersama dengan Andi yang menemaninya.Sesampainya
dirumah sakit orang tua Andi dibawa ke IGD untuk diperiksa dan Andi menunggu hasilnya
diluar."Yang tenang ya ndi... doa yang terbaik untuk orang tuamu" Warga yang ikut mengantar
mencoba menenangkan Andi.Dokter yang memeriksa orang tua Andi pun berkata kepada warga
yang mengantar"Mohon maaf sebelumnya,2 pasien ini telah dinyatakan meninggal dunia...".

Andi yang masih menunggu jawaban terbaik dari dokter langsung menanyakan hal itu kepada
warga yang mengantarkannya "Bagaimana keadaannya pakk...?".Salah satu dari warga tersebut
menjawab"Orang tuamu sudah kembali ke asalnya nak..".Andi yang mendengar kata tersebut
langsung lemas dan pingsan ditempat saking tidak percayanya.

Selama pingsan ia bermimpi tentang orang tuanya,tentang kejadian selama ia masih disekolah
seolah olah terekam semua apa saja yang terjadi dirumah saat Ia masih disekolah.Bapaknya baru
pulang bekerja dan ibunya membukakan pintu,semua berjalan damai dan tentram sampai suatu
ketika ada orang bersenjata masuk dan menagih hutang yang belum dibayar,padahal
dikeluarganya tidak pernah berhutang dimanapun dan kapanpun.
Karena Orang tua Andi membantah karena tidak punya hutang kepada yang bersangkutan,pelaku
pun mengangkat senjata apinya dan menembak kedua orang tuanya sejak kejadian itulah dia
bangun dari pingsannya dan berteriak."MAAAA PAAAA"Orang yang menemani Andi pun
kaget karena Andi berteriak.Dan ternyata orang yang menemani Andi adalah Saudara
saudaranya.

Setelah bangun dari pingsannya Andi kembali menangis dan dia merasa buntu karena tidak ada
lagi penyemangat dalam hidupnya.Andi berkata"Dari pagi.. semuanya baik baik aja tapi kenapa
semuanya jadi kacau gini..."."Sudah nak... Orang tuamu pasti tenang dialam sana,Polisi juga
sedang menyelidiki pelaku yang melakukan tindakan itu".Andi Masih belum menerima
kenyataan pahit seperti ini akan terjadi dalam hidupnya.

Keesokan harinya, teman satu kelasnya datang untuk menengok kondisi Andi yang
sekarang."Sabar ya ndi,Kadang kenyataan itu memang pahit bagi kehidupan". ucap Sudarmin
teman sebangkunya."Iya gapapa makasih ya udah nenangin,tapi..". Jawab Andi terpotong."Tapi
apa?". teman temannya juga ikut bingung Andi akan berkata apa."Aku masih punya dendam
kepada orang yang telah membuat orang tua ku seperti ini,Jika bertemu akan kubuat dia seperti
apa yang telah dia lakukan kepada orang tuaku".

Seruangan kaget dengan jawaban Andi karena dendam Andi yang akan membuat ia melakukan
tindakan kriminal."jangan begitu nakk...membunuh itu dosanya bukan main lho lagipula kamu
masih dibawah umur,kamu masih harus menimpa ilmu,buktikan bahwa kamu bisa agar orang
tuamu bangga melihatmu dari alam sana..".ucap guru menasehati Andi.Andi pun mendengarkan
ucapan guru tetapi hanya mendengarkan,dendam dia masih ada dan tidak akan merubah niat
tersebut.

Teman-teman beserta guru kelasnya pun pulang.Sekarang Ia dirumah sendirian,Makanan diantar


oleh saudaranya jika sudah waktunya jam makan.Kadang dia menolak untuk dibawakan
makanan karena lebih memilih makan Mie instan.Andi berpikir apakah dia akan menjadi korban
selanjutnya?.Andi langsung membuang pikiran negatif tersebut karena hari sudah malam.Ia
segera membersihkan dirinya lalu bersiap untuk tidur.

Tetapi dipertengahan tidur,Ia mendengar suara pintu terbuka.Bergegas ia bersembunyi karena


takut hal yang tidak diinginkan terjadi.ternyata Dia adalah orang yang sama yang berada dalam
mimpinya saat Andi pingsan.Andi bersembunyi dibalik pintu kamarnya yang memberinya celah
untuk bersembunyi sambil memegang semprotan nyamuk untuk melawannya jika terjadi apa
apa.

Tak lama kemudian Orang tersebut memasuki Kamar Andi dengan langkah yang senyap dan
belum menyadari bahwa Andi ada dibelakang pintu kamar.setelah Orang tersebut menoleh
sekitar tidak apa apa hingga"Kena kau" Ucap Andi sambil menyemprotkan obat nyamuk ke mata
orang tersebut.

Orang tersebut pun kesakitan dan mengusap usap matanya yang begitu perih dan menjatuhkan
senjata apinya.Andi yang segera sadar melihat senjatanya tergeletak langsung mengambil dan
menodongkan senjatanya ke kepala Orang tersebut."Apa maumu?".Tanya Andi dengan
sangar.Orang tersebut tentu saja dalam keadaan panik karena dia tidak punya apa apa sekarang
untuk melawan Andi.

"Sebegitu kejamnya engkau memasuki rumah orang dan asal tembak?" Ucap Andi masih sambil
menodongkan senjatanya.Tapi percuma saja orang itu tetap diam dan tidak mau untuk buka
mulut.Kesabaran Andi pun perlahan mulai habis dan melakukan hal yang sama seperti orang itu
lakakukan pada orang tuanya.Andi pun puas karena nyawa dibalas nyawa.Andi pun meminta
tolong kepada warga sekitar untuk mengangkat mayat orang yang telah membunuh orang tuanya.

Andi pun memilih untuk mengubur senjata apa itu agar dia tidak mudah teringat akan kejadian
kejadian yang ia lakukan.Setelah dendamnya terpenuhi Andi pun menjalani kehidupannya
seperti biasa.Tidak ada ancaman ataupun bahaya lagi yang menghantuinya.Untuk masalah
sekolah ia mendapatkan bantuan hingga lulus sekolanya gratis.Dulu,Andi bercita cita untuk
menjadi tentara dimasa depan tetapi setalah dipikir pikir mungkin dia tidak akan cocok setelah
apa yang pernah dia lakukan di masa lampau.Dan akhirnya Andi memilih untuk bekerja di
Rumah sakit dengan menjabar sebagai dokter.

Anda mungkin juga menyukai