Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ranisa Ramadhani

Kelas : IX-b

Tugas membuat cerpen

Pengorbanan seorang ibu

Dinda adalah anak ketiga dari ketiga bersaudara. Dia anak dari Ibu Aisyah yang sekarang
sedang sakit-sakitan Dinda adalah anak yang cuek dan tidak mau perduli kepada ibunya
yang sedang sakit-sakitan.Dinda hanya mementingkan kesenangannya ditimbang ibunya
sendiri. Pada suatu had pada saat Dinda pulang sekolah Dinda pada saat itu sangat lapar.
Di dapur tidak ada makanan karena ibu Aisyah belum begitu sehat.jadi ibu Aisyah tidak
sempat memasak.Dinda sangat marah dan kesal. "Kok,nggak ada makanan sih?? Aku
laper nih..!'Kata Dinda dengan nada tinggi sambil melemparkan tudung.Ibu Aisyah
mendengar omelan Dinda di dapuribu Aisyah langsung masuk ke Dapur "Ada apa sih?
Nak..? Dengan sabar ibu Aisyah bertanya kepada Dinda "Ibu ini gimana sih..?aku kan
pulang sekolah, Laper.Bu Seharusnya makanan sudah harus siap di meja makan!"Dinda
menyentak ibunya tanpa ada rasa takut atau kasihan kepada ibunya yang belum begitu
sehat. Sabar.. Itadi ibu menyuruh kedua kakakmu untuk pergi ke pasar untuk membeli
sayur-mayur Pasti habis ini mereka pulang Ibu Aisyah menjawab dengan penuh kesabaran
berbada dengan Dinda yg selalu membentak kepada ibunya. Tiba-tiba terdengar...
"Assalamualaikum.. terdengar suara lembut kedua kakak Dinda yg baru pulang dari pasar.
"Tuh..mereka datang!"kata ibu Aisyah kepada Dinda yg masih cemberut."Kak Arrum dan
kak Aluna sekarang cepat masakin buat akulaku udah laper! bentak Dinda kepada kedua
kakaknya. "Eh,kamu tuh' main suruh aja! kami kan baru pulang dari pasarl" jawab Aluna
kepada Dinda "Udah lah kalian nggak usah banyak omong.cepet bikinin masakan Udah
laper tau..!"perintah Dinda kepada kedua kakaknya Dengan sedikit tidak ihklas Arrum dan
Aluna memasakan masakan untuk Dinda. Setelah masakan yg di masak Aluna dan Arrum
sudah sudah siap Dinda langsung melahapnya dengan rakus Maklumlah Dinda sangat
lapar Sampai makananya pun habis,hanya tersisa piring dan sendok saja Aluna dan Arrum
pun tidak kebagian padahal itu adalah masakan mereka sendiri. Betapa jengkelnya
mereka melihat piring kosong yg tergeletak di meja.Pada suatu hari Dinda berencana
untuk pergi bersama teman-temanya.Pada saat itu Dinda tidak punya banyak uang Dinda
pun bemiat untuk mengambil uang ibunya itu Tanpa salam, Dinda langsung menerobos
pintu dan langsung mengambil dengan kasar uang yg masih di genggam ibunya. "Jangan
Nak...!Uang itu digunakan untuk membayar hutang-hutang kita!"kata ibu Aisyah kepada
Dinda. "Nantikan bisa cari lagilaku butuh banget uang ini!" Aluna dan Arrum langsung
masuk ke kamar setelah mendengar suara Dinda "Asstaufillah... sekarang balikin uang ibu
"Bentak Arrum kepada Dinda. "Iyal cepat balikin uang ibu! Kamu buat apa sih uang
itu?"tanya Aluna dengan mencoba merebut uang yg di genggam Dinda "JANGAN.....
Lepaskan!"teriak Dinda dengan mendorong kakaknya Aluna dan Arrum tidak berhasil
merebut uang yg sudah dibawa Dinda,karena Dinda sudah keburu pergiibu Aisyah hanya
bisa sabar Betapa mulianya hati ibu Aisyah Beberapa waktu kemudian. Setelah Dinda
pergi Aluna mendapat kabar dari tetangganya,bahwa Dinda kecelakaan. Bahkan saking
kagetnya Ibu Aisyah sempat pingsan.Ibu Aisyah Aluna dan Arrum segera berangkat ke
rumah sakit.Setiba di rumah sakit tepat di kamar Dinda di rawat Terlihat Dinda terdiam
diatas ranjang Pandanganya kosong,terlihat raut wajah Dinda yg begitu hampa Dinda..apa
yg terjadi sama kamu Nak?"tanya ibu Aisyah panik, sambil menangis. Dinda terdiam
sejenak sebelum menjawab pertanyaan ibunya "Nggak ada gunanya lagi aku hidup Aku
sekarang udah nggak bisa liat lagi! AKU BUTA...I teriak Dinda menyesali apa yg tengah
menimpanya. Arrum dan Aluna hanya mencoba menenangkan Dinda dan ibunya.Pada
hari ke3 Dinda di rawat di rumah sakit. Tiba-tiba dokter masuk ke kamar Dinda
"Dindajangan terus-menerus seperti ini dong!!"kata dokter mencoba sedikit menghibur
Dinda. "Din, ada seorang dermawan yg mau mendonorkan retina matanya untuk
mu!"kata dokter Mendengar hal itu Dinda sangat senang bahwa setelah ini Dinda akan
dapat melihat lagi "Siapa Dok.orang dermawan itu?"tanya Dinda dengan penuh semangat
kepada dokter. Pokoknya dia adalah orang yg sangat baik! jawab dokter Mendengar
jawaban dokter Dinda pun bingung! Waktu yg di tunggu akhimya sudah tiba Waktunya
Dinda dioperasi.2 jam Dinda di operasi Dan hasilnya Dinda dapat melihat kembali "Lihat
kak! Aku bisa melihat lagil kata Dinda kepada kedua kakaknya dengan raut wajah bahagia
dan senang. Tapi sebaliknya Arrum dan Aluna tidak menyambut gembira dengan
sembuhnya Dinda."Kenapa sih kalian?kalian nggak suka ya..aku bisa liat lagi?"bentak
Dinda kepada kedua kakaknya. "Kamu tau siapa orang yg mendonorkan matanya untuk
kamu...? Dia itu ibu, Din..! yg selama ini kamu bentak-bentakin..!"Bentak Arrum kepada
Dinda dengan mata berkaca-kaca Dinda pun terdiam sejenak Mata Dinda berkaca-kaca
penuh penyesalan Dinda pun tiba-tiba langsung berlari menuju kamar mayat Arrum dan
Aluna mengikutinya. Diruang mayat Terlihat ibunya yg sudah terbujur kaku tak
bernyawa.Dinda pun menangisi dengan penuh penyesalan, "Bu...bangun BulKenapa ibu
tidak membiarkan aku buta selama-selamanya! Maafkan aku Bu...! Selama ini aku banyak
salah kepada ibul kata Dinda sambil menangis penuh penyesalan.Sudah terlambat Dinda
untuk meminta maaf kepada ibunya yg sekarang sudah tak bemyawa lagi. Hanya ada satu
yg dapat dilakukan Dinda untuk menebus kesalahan-kesalahannya kepada ibunya yaitu
TERUS BERDOA KEPADA ALLAH SWT AGAR IBU NYA BISA DITRIMA DISISI ALLAH SWT▾

Anda mungkin juga menyukai