melihat
ibunya
bekerja
keras
demi
membantu
ekonomi
untuk
mengumpulkan
uang
yang
banyak.
Agar
bisa
terlalu sedih, pasti Tuhan akan mengembalikan lebih banyak lagi rejeki
untuk kita.
Setelah kejadian tersebut, Dila mengajak Dani kembali beraktivitas
menjajakan korannya demi mencari uang untuk bisa melanjutkan sekolah.
Dani tetap bersemangat meskipun masih ada sedikit perasaan kecewa.
Tak disangka sebuah mobil menyerempet Dani dari belakang. Dani pun
jatuh tersungkur. Kemudian datanglah seorang ibu-ibu yang bernama Bu
Sinta keluar dari mobilnya setelah menabrak Dani. Bu Sinta mengajak
Dani untuk pergi ke Rumah Sakit tetapi Dani menolak. Dan Dila kaget
melihat kaki Dani memerah dan bengkak, sehingga Dani susah untuk
berjalan. Bu Sinta pun langsung membawa Dani ke rumahnya untuk diberi
obat.
Sesampainya di rumah Bu sinta menyuruh pembantunya untuk merawat
Dani yang kakinya keseleo dan bengkak itu. Kemudian Bu Sinta bertanya
kepada
Dani
dan
Dila.
Dani.
Dani bilang kalau ia tidak sekolah. Dila menjelaskan kalau kita ingin
bersekolah dan kita tidak punya biaya. Kemudian anaknya Bu Sinta yang
bernama Andi tiba-tiba datang dari dalam kamarnya menghampiri Dani,
dan Andi pun tidak suka melihat kedatangan Dila dan Dani. Andi mengusir
Dani dan Dila karena mereka orang miskin.
Bu Sinta menasehati Andi agar tidak bersikap kasar kepada Dani dan Dila.
Tetapi Andi masih bersih keras dia tidak suka dengan kedatangan Dani
dan Dila. Andi tidak suka Mamanya menolong Dani. Dan Bu Sinta ingin
menolong mereka agar bisa sekolah kembali. Tetapi dengan niatan Bu
Sinta seperti itu, Andi tidak suka mamanya membantu mereka untuk
sekolah di tempat Andi bersekolah.
Luka Dani sudah selesai diobati, Bu Sinta mengantarkan pulang Dani dan
Dila. Sampai rumah Dani Bu sinta minta maaf kepada kepada Ibunya Dani.
Karena tidak sengaja telah menyerempet Dani. Bu indah dengan sabar
menjawab
Kedatangan saya kemari mau minta maaf, karena sudah tidak sengaja
menyerempet Dani Kata Bu Sinta.
Tidak apa-apa bu saya mengerti. Memang kondisi ekonomi saya tidak
memungkinkan. Sehingga dani membantu saya. Memenuhi kebutuhhan
sehari-hari, maafkan anak saya kalau berjalan dengan menghalangi jalan
ibu.
Setelah Bu sinta minta maaf, ia menawari kepada Dila dan Dani untuk
bersekolah. Dani dan Dila pun merasa senang dan tidak percaya. Pada
akhirnya mereka berdua bisa melanjutkan sekolah kembali. Dan Bu indah
merasa bersyukur akhirnya Dani bisa sekolah sehingga dani dapat
mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Guru.
Kisah ini didalamnya terdapat pesan moral, bahwa jangan pernah putus
asa dalam menjalani cobaan hiduh. Tetap semangat dan berusaha untuk
menggapai cita-citamu. Dan jangan pernah bersikap kasar kepada orang
lain karena itu merupakan sifat tercela yang tidak boleh dilakukan.
Selesai.