Anda di halaman 1dari 3

jendela peluangku

1 langit semakin terang,ku lihat nenek sudah berpeluh didepan bara api untuk membuat gorengan yang
akan dipasarkan setelah ini.Aku yang telah selesai menunaikan kewajiban mandi dan sholat shubuh
langsung berganti seragam kemudian segera membantu nenek menyiapkan dagangan yang akan di
bawa kepasar sembari mengantarku bersekolah.saat ini aku duduk di bangku sekolah menengah dan
sudah memasuki tahun terakhir.

2 'kriiingg' Bel masuk sekolah telah dibunyikan, sudah sekitar 15 menit yang lalu aku duduk di bangku
ini.tercantumnya namaku disekolah ini bukan karena kemampuanku atau kecerdasanku, aku hanyalah
siswa biasa yang mendapat beasiswa dari pemerintah kota karena keterbatasan ekonomi.aku hanya
tinggal bersama nenekku sejak kecil karena sejak umur 3 tahun kedua orang tua dan kakekku telah
kembali kepada sang khaliq.

3 sebenarnya aku tidak terlalu menyukai pelajaran sekolah,karena sejak kelas 1 smp aku mulai
menggemari kata kata para sastrawan,saat itu aku sangat suka menulis entah itu cerpen,puisi,atau
hanya sekedar memakami makna kata dalam setiap tulisan sastrawan yang kubaca,mulai dari situ aku
berminat untuk mengikuti perlombaan menulis baik yang berhadiah maupun sekedar untuk
hiburan.setiap ada peluang perlombaan aku selalu mengikuti.

4 ini yang ku tunggu tunggu para guru mengadakan rapat untuk membahas lomba penulis muda tingkat
nasional yang akan diadakan 5 hari lagi,dikarenakan rapat jadi para murid dipulangkan lebih
awal.sembari berjalan kaki pulang aku memikirkan cara agar aku bisa ikut mendaftar lomba menulis
itu.ini peluang besar untuk aku bisa menggapai keinginanku menjadi penulis heba.sampainya dirumah
aku langsung mencari nenek yang ternyata sudah pulang dari pasar

" nek aku ada kabar bagus " ujarku semangat

" kabar apa nduk" tanya nenek

" 5 hari lagi disekolah ku ada perlombaan penulis muda tingkat nasional nek "

" waduh cucu nenek harus ikut itu,itu peluang besar nduk buat kamu ingin menjadi penulis terkenal "
ujar nenek yang juga antusias.aku mulai menekuni menulis ku agar tulisanku ini layak untuk menjadi
juara hari hari ku selalu ku isi dengan menulis dan menulis.hingga tiba waktu pengumpulan hasil karya
nya,sejak melangkahkan kaki keluar rumah menuju sekolah aku selalu memantapkan hati bahwa tulisan
yang ku buat ini adalah yang terbaik yang sudah kuusahakan, mulai hari pengumuman, pengumpulan
cerita pendek hingga penyeleksian lomba ini sekolah tidak membebankan pelajaran kepada anak anak ,

5 hari penentuan lomba cerita pendek nasional pun tiba,segera ku cium tangan nenek ku ,meminta doa
agar aku menjadi pemenang lomba penulis muda nasional tersebut.
" nek doakan aku semoga tulisan ku ini menjadi juara dan bisa membanggakan nenek " ujarku sembari
ku cium tangan nenek

" iya nduk cah ayu nenek selalu mendoakan mu yang terbaik " jawab nenek

ketika sudah sampai disekolah aku langsung duduk dan dissmbut oleh bu lesti guru b indonesia ku

" wah calon penulis muda nasional nih " kata bu lesti membercandaiku

" ah bu lesti bisa aja ,aamiin deh " ucap ku sambil tertawa

6 Hampir 20 menit sambutan dari beberapa orang telah usai. Kini saatnya Bu desy selaku Kepala
Sekolah ku memberitahukan pemenang lomba Penulis muda Nasional." Nah, Baiklah anak anak. Ibu
akan menyampaikan beberapa kegembiraan untuk calon penulis muda berbakat tahun ini. Ialah, dia
akan dikirim untuk mewakili kabupaten. Serta mendapatkan beberapa hadiah. Dan yang lebih
menggembirakan lagi, ia diberi kesempatan menerbitkan bukunya pada penerbit yang terkenal" Kata ibu
desy di sambut tepuk tangan seluruh siswa, ibu/bapak guru dan beberapa Dinas yang datang waktu itu.

"Langsung saja saya bacakan isi amplop yang saya terima dari Dinas Pendidikan ini" Sambung bu desy
sambil membuka segelan amplop.

"Dan yang diberikan kesempatan istimewa oleh bapak Pemerintah Kota Surabaya adalah. 'inara leksani
dari Sekolah menengah akhir negeri 6 yogyakarta. Pemenang harap naik ke podium. Untuk bapak dinas
dan ananda nara, waktu dan tempat kami berikan" Kata bu desy dengan penuh bahagia.

"Saya sangat bangga sekali dengan siswa ini, cerita yang ia muat sangat mengagumkan. Patutlah ia
mendapatkan seluruh hadiah yang telah dijanjikan. Selamat kepada nak Nara, semoga sukses untuk
kedepannya" Sambutan bapak Dinas Pendidikan.

"Assalamu'alaikum. Pertama tama, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan segala karunianya kepada saya. Juga rasa terima kasih saya yang sangat dalam
kepada nenek tercinta saya yang sudah susah payah membiayai saya hingga sampai saat ini. Tak lupa
pula untuk para guru guru saya yang selalu mengajarkan dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang
serta untuk guru kedua saya, kalian semua teman teman, izinkan saya membawakan sedikit puisi Tanda
rasa terimakasih saya 'Dalam hitam aku berguru pada duka yang tiada pernah terlihat luka. Dalam putih
aku berguru pada kesabaran yang senantiasa memekarkan aroma kebahagiaan' demikian sambutan dari
saya, Wassalamu'alaikum"

Setelah aku turun dari podium, aku disambut hangat dengan.ibu bapak guru. Aku tidak sabar untuk
pulang, untuk membagikan kebahagiaanku ini kepada nenek . Terlihat dari depan pintu rumah,
nenekkku tersenyam bahagia. Langsung saja aku berlari dan merangkul mereka. Bahagianya mereka
melihat kemenanganku. Aku pun demikian.

7 Sejak kemenanganku menjadi Penulis muda Nasional berbakat, aku semakin gemar mengarang. Entah
sebuah cerita pendek ataupun sekedar Puisi saja. Semakin lama tulisan-tulisanku semakin baik. Banyak
penerbit-penerbit menawarkan kepadaku. Puisi-puisi ku pun banyak yang menyukainya. Semakin lama
semakin mudah untukku mengais rezeki.

8 setiap orang diciptakan dengan membawa peluang berhasil dan gagal yang seimbang, yaitu setengah.
Semakin sering kau berusaha dan belajar dari kegagalan, maka peluang keberhasilanmu akan semakin
besar.

Anda mungkin juga menyukai