Assalamualaikum Wr.Wb
Wasalammualaikum Wr.Wb.
0
NASIB
Nama ku Aulia Wahyu Nora Wardani biasa dipanggil
Aul atau keluarga ku biasanya memanggilku Wahyu. 9
Agustus 2003 aku dilahirkan ke dunia dari seorang rahim
perempuan yang aku sayangi sampai saat ini yaitu ibuku,
Sulastri. Aku adalah buah cinta dari ibu dan ayahku,
Sikan. Ibu dan ayahku bekerja sebagai buruh pabrik di
Surabaya. Saat bayi aku tinggal dirumah nenek dari
ayahku di Jombang, Jawa Timur.
1
Umur 5 tahun aku masuk TK yaitu TK As-salam yang
tak jauh dari rumah tanteku. Aku diantar dan dijemput
kakekku. Aku sangat dimanja oleh kakek dan nenekku
walaupun keadaan ekonomi keluargaku yang sederhana.
Aku yang jauh dari ibuku, ketika ibuku pulang aku tidak
begitu mengenal ibuku. Aku menganggapnya seperti
orang asing.
Ketika ibuku mau naik bus aku menangis dan ingin ikut
naik bus bersama ibuku tetapi tanganku ditarik oleh
2
ponakaanku. Raut muka ibuku keliahatan sedih karna
aku menangis. Saat bus yang dinaiki ibuku berjalan, aku
juga pulang naik motor bersama ponakanku. Aku
menangis sepanjang jalan pulang.
3
Tak terasa 1 tahun aku di TK ,aku naik kelas 1 SD. Aku
sekolah di SDN Carikan yang tak jauh dari rumahku.
Seperti biasanya aku diantar kakekku. Sampai di
sekolah aku bertemu dengan Velia juga.
4
Hari minggu ibuku pulang, aku menjemput ibuku di
terminal bersama keponakanku. Aku senang sekali.
Ketika bus yang dinaiki ibuku datang dan ibuku turun
dari bus aku langsung mencium tangan ibuku.
5
Keesokan harinya, ibuku mengajakku ke Telaga
Sarangan. Bukan hanya dengan ibuku saja tetapi tante,
paman dan ketiga keponakanku juga ikut. Sampai
disana, aku dan ketiga keponakanku naik kuda bersama.
Kami sangat senang sekali. Tak lupa kami juga berfoto
foto dengan HP jadul kala itu. Setelah itu kami membeli
oleh oleh buat kakek dan nenek di rumah. Kami membeli
sayur sayuran, jajan ,dan tidak lupa membeli buah
kesemek kesukaan kakekku.
7
“Disana sekolah yang pintar, jangan nakal ya!” pesan
nenekku
8
orang. Ibuku menghampiri seorang laki laki umur sekitar
40 tahun yang duduk di atas motor di pinggir jalan.
9
”Mereka mengira kamu bukan orang baik, potong
rambutmu kalau mau jadi ayahnya Wahyu!.Wahyu juga
kelihatan tidak suka penampilanmu,” jawab ibuku
dengan nada lumayan tegas
10
”Yaudah ayo berangkat keburu nanti pulangnya
kemalaman.”
11
”Aku disana ke alun alun Surabaya, ke Kebun
Binatang.” jawabku menceritakan kegiatanku selama aku
di Surabaya.
12
Setelah berkenalan selesai, kami mulai pembelajaran.
Jam 11, waktunya kami pulang ke rumah. Aku dijemput
kakekku,”Kek, ibu udah balik ke Surabaya belum?”
tanyaku.
Sampainya di terminal,
13
“Oh yang ini, kakek tulis di lembaran ini ya?nanti kamu
salin di buku mu sendiri nanti kakek jelaskan caranya,”
jawab kakekku yang paham tulisan aksara jawa.
Saat tahun baru dimulai, aku diajak Pak Toni dan ibuku
melihat pesta kembang api di Alun-alun Surabaya. Jalan
menuju alun-alun sangat macet dan dipenuhi kendaraan.
15
“Ibu,aku mau ini” pintaku sambil menunjuk terompet
yang ku pilih.
“Iya bu.”
16
berakhir. Sebelum perjalanan pulang, ibuku ngomong
sesuatu kepada ku.
17
Keesokan harinya aku berangkat sekolah, seperti
biasanya aku diantar kakek. Sampainya di sekolah dan
menunggu pembelajaran di mulai. Pelajaran dimulai
dengan mapel Bahasa Indonesia dengan menulis tulisan
latin. Karena di kelas 1 dan 2 belum dikasih materi
tulisan latin aku belum paham sama sekali. Bu guru
hanya memberi contoh tulisan di papan tulis dan kita
menirukan yang ditulis bu guru.
18
menjemputku lalu aku membonceng ibu nya Velia
karena rumahnya tak jauh dari rumahku.
Aku kaget sifat Pak Toni yang selama ini baik kepadaku
ternyata dia orang jahat. Aku bingung harus bagaimana.
Bagaimana keadaan ibuku disana.
19
“Bu, aku ngga balik ke rumah, aku langsung kerja di
Jayapura dengan kakak,” ucap ibuku ngomong di telepon
dengan nenekku.
“Ibu kerja jauh ya nak. Jaga diri baik baik ya nak, jangan
nakal, ikutin apa kata nenek. Maaf belum bisa bahagiain
kamu ,belum bisa belikan kamu sepeda.”
“Iya bu, ibu jaga kesehatan. Ibu jangan lama lama kerja
disana,” jawabku menangis.
21