Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur selalu kita panjatkan kepada


Tuhan Yang Maha Esa karena limpah rahmat
dan karunia-Nya saya mampu menyelesaikan
novel dengan judul ‘kabar duka dari
yogyakarta’. Novel ini berkisah tentang
pengalaman yang dialami oleh seorang anak
perempuan dari kecil sampai dia remaja, ketika
dia harus menerima kabar duka dari yogyakarta.

Di dalam menulis novel ini, saya sadar bahwa


saya tidak akan bisa menyelesaikannya tanpa
ada bantuan dari berbagai pihak. Dan sebagai
menusia saya sadar bahwa novel yang saya buat
masih belum pantas jika disebut sebagai sebuah
karya yang sempurna. Saya sadar tulisan saya
masih banyak memiliki kesalahan, baik dari tata
bahasa maupun teknik penulisan itu sendiri.
Maka saya meminta adanya masukan yang
membangun.
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................... ii

Daftar isi................................................. iii

Perkenalan............................................. 4

Kesedihan pertama................................ 7

Harus ikhlas............................................ 10

Kembali ke semula................................. 14

Setelah covid.......................................... 17

Kesedihan kedua.................................... 20

Setelah kesedihan.................................. 24

Kembali semangat.................................. 26

Kembali pulang....................................... 28

Kembali sekolah..................................... 37

Biodata penulis....................................... 40
PERKENALAN
Hallo nama aku Rindi anjani, aku anak ke 2 dari
dua bersaudara, aku mempunyai kakak
perempuan. Ayahku berasal dari yogyakarta
sedangkan ibuku berasal dari kuningan jawa
barat. Aku dan keluargaku menetap di daerah
ibu.

Aku lahir dikuningan, sejak kecil aku selalu aktif


dan bergembira.tapi katanya si waktu bayi aku
selalu nangis, ibuku berusaha menghiburku
dengan menabuh lemari, pada saat ibu
menabuh lemari aku tidak menangis. Sedikit
aneh kan hahaha...

Setelah aku berumur 1 tahun 4 bulan aku


dibawa oleh kedua orang tuaku ke yogyakarta
untuk mengunjungi nenek dan kakekku. Dan
pada saat umurku 3 tahun aku juga berkunjung
ke sana lalu aku diajak jalan jalan oleh
keluargaku ke pantai parangtritis.

Lalu pada saat umur 5 tahun aku kembali lagi


berkunjung ke rumah nenekku,aku menetap
disana sebentar sampai aku bersekolah paud.
Jarak yang ditempuh untuk sekolah kepaud
terhitung sangat jauh ditambah aku dan ibu
berangkat sekolah dengan jalan kaki.

Setelah satu tahun disana, aku dan keluargaku


kembali kekuningan. Dan aku melanjutkan
sekolahku dikuningan. Saat paud aku
mempunyai teman bernama bunga dan aini
mereka dekat dengan aku sampai pada saatnya
kita akan masuk ke sekolah dasar.

Aku masuk ke sekolah dasar SDN 1 SAYANA,


dengan teman-temanku yang tadi. saat itu aku
giat bersekolah dan bermain, sesekali ayah dan
keluargaku hanya bertukar kabar dengan kakek
dan nenek melalui telepon. Kadang sesekali
ayahku berkunjung ke yogyakarta.
Di SD aku mempunyai teman yang sangat dekat
dan asik, kalau bermain atau kemana mana kita
selalu bersama. Terkadang kita melakukan hal
hal yang menyenangkan bersama-sama. Banyak
pengalaman menyenangkan yang aku alami
pada saat SD.

Aku pernah mengikuti perlombaan menyanyi


pada saat SD, aku berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan apa yang sudah
dilatih pada saat itu tapi mungkin belum rezeki
aku untuk menjuarai perlombaan tersebut.

Lalu aku pernah mengikuti perkemahan pada


saat aku kelas 4 dan kelas 6, saat kelas 4 aku
terpilih untuk ikut perkemahan karena kuran
peserta pada saat itu.

Lalu aku selalu menjadi peringat ke 2 dikelas.


Aku pernah menjadi penghafal juz 30, kenangan
yan tidak terlupakan yaitu saat aku dan
temanku mengaji sampai sore hari dan setelah
pulang ngaji kita pergi ke masjid untuk
shalawatan sebelum adzan magrib.
KESEDIHAN PERTAMA
Pada saat aku kelas 5 sd kakakku menikah,
nenek dan keluarga besar ayahku berkunjung ke
kuningan untuk menghadiri pernikahan
kakakku. Aku sangat senang karena bisa
berkumpul dengan keluarga ayahku.

Tapi dipernikahan kakakku, kakek sudah


meninggal dunia.tepatnya 3 tahun yang lalu
tahun 2013 ayahku dikabarkan oleh paman
bahwa kakek sedang sakit dan akan dibawa
kerumah sakit.

Saat itu ayah dan ibuku langsung berangkat ke


yogyakarta untuk melihat kondisi kakek dan
merawat kakek dirumah sakit,tapi sayangnya
disaat itu aku tidak bisa ikut karena sekolah.

Lalu ibu merawat kakek dirumah sakit selama


beberapa minggu, aku juga selalu menelpon ibu
menanyakan kondisi kakek. Setelah beberapa
minggu kakek dirawat aku mendapat kabar yang
menyedihkan bahwa kakek telah meninggal
dunia, aku hanya bisa berdoa agar kakek tenang
disisi tuhan yang maha esa.

Lalu beberapa hari kemudian setelah


sepeninggal kakek akhirnya ayah dan ibu
kembali kerumah, aku dan keluargaku merasa
sedih karena harus kehilangan kakek dengan
begitu cepat. Tapi aku tidak menyalahi kejadian
ini karena mungkin kejadian ini sudah
ditakdirkan oleh allah swt.

Aku mempunyai sedikit memori dengan kakek


saat aku main kesana, kakek selalu menghibur
cucu-cucunya juga dia selalu memberi apa yang
cucunya mau, yang aku ingat selalu adalah
senyuman kakek yang sangat manis sekali.

Saat kecil aku suka memanjat pohon talo yang


berada didepan rumah kakek, rasanya manis
asam tapi sangat enak sekali. Kadang aku juga
diambilkan buah kelapa dari pohonnya
langsung. Kenangan-kenangan ini yang sekarang
masih sering aku ingat.

Mungkin hanya sedikit kenangan-kenangan ku


bersama kakek tapi itu sangat berkesan dan
sangat dirindukan sekali ketika aku mengingat
kakekku.

Kadang aku dan kakek juga sering memberi


makan sapi peliharaan kakek dulu, momen itu
sangat seru sekali juga kadang aku bercanda-
bercanda bersama kakek saat aku disana.

Pada saat keluarga ayah kekuningan untuk ke


pernikahan kakak, keluarga ayah hanya
berkunjung selama 3 hari kecuali nenek ku.

Nenek menginap dengan cucunya selama


seminggu dan sehabis itu nenek baru kembali
ke yogya. Awalnya ibu menawarkan nenek
untuk tingal bersama kami saja tapi nenek tidak
mau, mungkin karna lingkungan yang berbeda
juga jadi nenek tidak mau.
HARUS IKHLAS
setelah sepeninggal kakek aku harus bisa
menerima semua kejadian yang sudah terjadi.
Selanjutnya aku melanjutkan lagi sekolahku di
SD, setahun kemudia saat aku memasuki MTs
aku sibuk dengan pendaftaran sampai tidak
sempat mendengar kabar nenek.

Alhamdulillah aku mendaftar ke MTs diterima


karena ada 2 teman laki-laki aku yang tidak
diterima tidak tau karena apa. Setelah itu aku
mengikuti MPLS, aku sekelas lagi dengan bunga
dan aini di 7B rasanya senang dan tidak bosan
karena bisa sekelas lagi dari SD.

Lalu saat itu ada perkemahan yang wajib diikuti


oleh siswa baru,pengalaman itu sangat
menyenangkan hal yang dapat diambil kita
harus bisa menjadi mandiri. Setelah
perkemahan selesai semua murid kembali
belajar seperti biasa.
Lalu saat aku sudah sekolah di MTsN 7
kuningan, kami sudah jarang berkunjung ke
yogyakarta. Kami hanya berbincang di telepon
hanya sekedar bertanya kabar, bertahun-tahun
berlalu dan pada saat tahun 2014 kakakku
dikarunia anak perempuan cantik yang bernama
Yumna.

Saat yumna berumur 2 tahun lebih ayah


berencana untuk berkunjung ke nenek dan
memperkenalkan anak kakak ku. Pada saat aku
pulang sekolah aku dikabarkan oleh ayahku
bahwa kami akan kembali lagi ke yogya,kali ini
kita semua pergi kesana. Disaat itu aku merasa
senang karena akan berkumpul dengan
keluarga ayahku lagi.

Aku kesana juga berniat untuk nyekar ke


makam kakek dan berlibur sebentar. Ibu
langsung membuat makanan untuk dibawa
kesana kita semua mempersiapkan beberapa
hari sebelum berangkat. lalu beberapa hari
kemudian berangkatlah kami ke yogya yang
beranggotakan aku, ibu, ayah, kakak, suaminya,
dan ponakan baruku.

Kami berangkat menggunakan jasa travel dari


rumah sekitar abis isya sampai rest area
kemungkinan jam 1 an lebih lalu sampai ke desa
ayahku kira kira jam 3-4 subuh.

kemudian Sesampainya disana kami disambut


tangis bahagia oleh keluarga ayah karena sudah
lama kita tidak kesana dan ini pertama kalinya
kita kesana dengan membawa anak kakakku
yang baru berumur sekitar kurang lebih 3 tahun.

Sesampainya disana kami istirahat ditempat


paman sebentar dan bersih bersih untuk shlat
subuh, ketika sudah siang kita menuju rumah
nenek dan saudara ayah yang lain.

Kemudian Keesokan harinya kami ke makam


kakek untuk berziarah dan berdoa. Setelah itu
kita berkumpul dirumah nenek untuk
berkumpul melepas rindu.
Kami tidak sempat untuk jalan-jalan ke sebagian
wisata disana karena waktu yang mepet dengan
hari kita akan pulang kekuningan. Lalu setelah 4
hari disana kita akan kembali pulang karena aku
harus sekolah, sore itu kami berpamitan untuk
pulang kekuningan.

Sedih karena harus meninggalkan nenek disana,


karena kita akan jarang kesini lagi. Mungkin 1-2
tahun sekali untuk kesana karna biayanya yang
cukup mahal.

Aku merasa lega walau dulu tidak bisa berada


dengan kakek disaat detik terakhirnya, karena
aku masih diberi kesempatan untuk bisa ke
makam kakek saat kesana.

“Penyesalan memang menyakitkan tapi dibalik


itu ada hikmah yang allah tampilkan lewat
penyesalan, jangan berlarut-larut dalam hal
yang menyedihkan. ayo bangkit, semua orang
ada masanya dan semua masa ada orangnya
jadi jangan berlarut-larut”
KEMBALI KE SEMULA
Setelah kepergian kakek, nenek tinggal bersama
cucu dari anak pertamanya. Kami suka bertukar
kabar dengan keponakan ayah untuk
menanyakan kondisi nenek apakah baik-baik
saja.

Aku menjalani hari-hariku seperti biasa lagi, saat


aku MTs aku mengikuti beberapa eskul,
semacam paskibra dan paduan suara aku juga
menjabat sebagai sekretaris MPK (Majelis
Perwakilan Kelas) pada saat kelas 8.

Ketika kelas 8 kenangannya tidak terlupakan,


teman kelas yang lucu dan kompak. Anak anak
perempuannya juga sangat seru. Kenangan yang
ga pernah dilupakan si saat kita mengikuti study
tour ke yogyakarta pada bulan januari, waktu
itu kita berangkat pada jumat malam.

Dimobil terdiri dari 2 kelas. Aku duduk bersama


anjar dan nafisah, teman terdekat ku saat kelas
8. Esok paginya kita sampai di yogyakarta, kita
semua shalat subuh di musola dan sesudah itu
kita pergi ke resto untuk sarapan pagi, sehabis
sarapan kita menuju ke candi borobudur di
magelang. Sesudah dari candi kita menuju
transmart untuk makan sore dan setelah makan
kita menuju hotel untuk istirahat.

Keesokan harinya kita menuju ke malioboro,


taman pintar, keraton jogja dan oleh-oleh bapia
patok. Sorenya kita makan di resto dan
malamnya kita pulang kembali ke kuningan.
Walaupun singkat tapi kenangan ini akan selalu
terkenang.

Setelah study tour aku melanjutkan aktifitas ku


seperti biasa. Saat sedang sibuk aku jarang
mendengar kabar dari ayahku mengenai
nenekku yang berada diyogya, tapi ayah
sesekali menelpon untuk menanyakan
kesehatan nenek dan keluarga besar yang
lainnya.

Pada saat kelas 8 semester dua indonesia


ditimpa musibah dengan adanya covid-19 yang
menjadi titik awal kami cemas dengan keadaan
nenek dan keluarga-keluarga ayah yang jauh
dari kami.

Tapi aku beserta keluargaku selalu berdoa agar


nenek dan yang lainnya tidak ada yang terpapar
covid , karena saat itu masa-masanya susah kita
ingin keluar rumah saja tidak boleh.

Dari situ mulailah perekonomian dan


pendapatan keluarga menurun, tapi barang-
barang dan bahan lainnya mengalami kenaikan.
Tidak hanya itu bahkan kita menjadi tidak bisa
melakukan aktivitas atau bekerja dikarenakan
adanya covid membuat semua orang harus
berada dirumah terus.

Setelah melewati fase selama 2 tahun lebih,


alhamdulillah masih diberi kesehatan dan kabar
baiknya semua keluarga ayahku maupun ibuku
tidak terpapar covid.
SETELAH COVID
Tapi setahun kemudian covid mulai menghilang,
sekolah mulai mencoba tatap muka walupun
disesi tapi ini lebih baik karena kita bisa
bertemu dengan teman-teman kita dan tidak
bosan berdiam diri dirumah saja. Tapi terkadang
covid selalu bertambah dan berkurang yang
menjadi efek sekolah terkadang sesi dan tatap
muka.

Akhirnya setelah dua tahun lebih kita semua


sudah melewati covid-19, di tahun inilah kita
bisa sedikit menghirup oksigen yang begitu
segarnya tapi sebenarnya virus ini masih ada
diluaran sana makanya kita masih dianjurkan
untuk memakai masker dan selalu sedia
hensenitaizer.

Pada awal covid aku masih duduk dibangku


smp, dan setelah satu tahun covid aku lulus lalu
aku melanjutkan sekolah ke SMA, di SMAN 1
JALAKSANA. Tidak terasa karna tiba-tiba sudah
masuk SMA dan waktu terasa semakin cepat.
Pada saat covid kita hidup seperti tidak ada
arah, tidak semangat dalam melakukan aktifitas,
bosan karena dirumah saja, sampai sekolah pun
diadakan sesi dipelajarannya agar kita tidak
berlama-lama disekolah.

Tapi kita harus tetap semangat untuk masa


depan kita karena itu yang paling penting untuk
saat ini, aku masuk ke SMA memilih jurusan IPS.

Setelah aku masuk kelas X, anak kelasnya asik


asik aku berteman baik dengan semuanya. oh
iya aku duduk sebangku dengan alumni kelas 8
namanya suci.

Yang aku kenal dulu di MTs dia sangat aktif


dalam eskul pramuka, dulu saat kita satu kelas
aku tidak begitu akrab dengan suci tapi setelah
mengenal dan dekat dengan dia aku sangat
senang dan bisa sebangku dengan dia, dia
humble, cantik dan sangat seru diajak bercanda.

Dia orangnya care sama orang lain, dia di SMA


ngambil eskul paskibra dan mpk. Dia kalo di
organisasi tegas tapi kalo uda dikelas humornya
itu loh hehehe... tapi itu artinya dia bisa
menempatkan diri dia dimana dia berada. Itu si
yang aku juga salut dari dia.

Kadang ketika aku sedang butuh seseorang


untuk aku ajak cerita, dia selalu ada dan mau
bertukar cerita walaupun kadang kita sibuk
dengan kegiatan masing-masing tapi itu gak
menghalangi kita bertukar cerita.

Entah hal teman, keluarga, percintaan ataupun


hal hal lucu yang sering diceritain, pokonya asik
banget kalo cerita sama suci. Kalian cobain deh
hehehe...

Dikelas X kita ga begitu akrab dengan


semuanya. Tapi kita selalu berusaha kompak
untuk kegiatan kelas dan lainnya.
KESEDIHAN KEDUA
Awalnya dari sini, saat pertengahan bulan
ramadhan 2021 ibu diberi tahu oleh ayah
bahwa nenek tidak mau makan selama kurang
lebih 2 minggu, entah karena apa nenek tidak
mau makan tapi disitu ibu dan ayah sudah
cemas karena takut nenek kenapa-kenapa.

Akhirnya setelah lebaran idul fitri ayah


memutuskan untuk menengok nenek ke yogya,
aku dan ibu pun ikut juga. Diperjalanan aku
hanya diam dengan semua pertanyaan yang
menyerbu dikepala.

Keesokan harinya pada waktu subuh aku sudah


sampai di rumah tanteku, pada saat aku masuk
ke dalam kamar aku melihat ada tubuh yang
lemas dengan posisi meringkuk dan ya itu nenek
ku.

Nenek hanya bisa terbaring lemas diatas kasur,


setelah agak siang ayah dan saudaranya akan
membujuk nenek untuk dibawa kerumah sakit.
Tapi nenek menolaknya, nenek selalu tidak mau
diajak ke rumah sakit. Sebelum-sebelumnya
juga saat dibujuk oleh saudara ayahku nenek
selalu menolak.

Keesokan harinya pagi-pagi, saudara ayah


memanggil kuncen atau sesepuh yang ada
didesa nenek. Awalnya aku tidak tahu tujuannya
apa memanggil kuncen tersebut.

Melihat kondisi nenek yang hanya terbaring,


sore harinya ayah dan saudaranya membawa
nenek ke rumah sakit tanpa sepengetahuan
nenek. Sesampainya disana nenek langsung
dibawa ke UGD. Aku,ayah,ibu dan saudara
lainnya menunggu nenek di loby rumah sakit.

Setelah menunggu sekitar 20 menit, akhirnya


nenek sudah dipindahkan ke ruangan rawat
inap. Aku, ibu, ayah dan saudaranya memilih
untuk pulang keumah karena hanya 2 orang
yang boleh menemani nenek.

Dirumah sakit nenek ditemani paman dan bibi,


besoknya akan diganti dengan ibu dan ayah
untuk menemani nenek dirumah sakit. Aku juga
ikut menemani nenek dirumah sakit tapi aku
menunggu diluar ruangan, karena hanya boleh
2 orang yang menemani nenek didalam
ruangan. Sembari menunggu aku bermain hp,
sore pun tiba kali ini yang menunggu nenek
adalah sepupuku yang paling besar.

Dipagi harinya gantian ayah dan ibuku lagi yang


menemani nenek dirumah sakit, kali ini aku
tidak ikut menemani karena aku diajak
sepupuku untuk jalan-jalan ke pantai agar aku
tidak bosan menunggu nenek di loby ruangan
sendirian

Seminggu berlalu nenek dirumah sakit, aku


mendapat kabar bahwa aku harus segera
pulang untuk menandatangani sebuah berkas
disekolah. Terpaksa aku, ayah dan ibu harus
meninggalkan nenek yang baru pulang dari
rumah sakit.
Disaat itu kondisi nenek sudah membaik, pada
saat aku pulang ke kuningan aku langsung pergi
ke sekolah untuk mendatangani berkas.

Hari-hari berlalu ayah selalu menelpon


saudaranya untuk menanyakan kabar nenek
tapi sayangnya, seminggu setelah aku pulang
dari yogya, ayah mendapat kabar bahwa nenek
meninggal dunia. Mendengar hal tersebut
rasanya campur aduk, sedih, menyesal, dan
kecewa itu terasa dalam diriku.

Kejadian kedua kalinya yang aku rasakan aku


tidak bisa melihat jasad terakhir kakek dan
nenek untuk terakhir kalinya. Tapi aku masih
bersyukur karena masih diberi kesempatan
untuk menemui nenek sebelum kepergiannya.

Lagi lagi saat itu aku hanya bisa berdoa untuk


nenek agar bisa diterima di sisi yang maha
kuasa. Setelah mendengar kabar itu ibu
menggelar tahlilan untuk mendoakan nenek.
SETELAH KESEDIHAN
Setelah kepergian nenek pada hari itu kami
menjalani keseharian seperti biasa lagi, aku
fokus dengan sekolahku, ayah dengan
pekerjaannya dan ibu dengan urusan rumah
tangga.

Beberapa bulan kemudian aku mengetahui


kenapa dulu saudara ayah memanggil kuncen
atau sepuh itu, ternyata nenek itu mempunyai
sesuatu hal yang ada dalam dirinya yang nenek
simpan dengan sengaja sudah lama

Lalu karena kesehatan nenek dulu yang


terganggu kuncen tersebut mencabut atau
mengambil seseatu itu dalam diri nenek. Saat
itu aku mendengar sedikit ucapan kuncen
tersebut menyuruh ibu untuk membeli pandan
entah apa dipasar, saat itu aku tidak
menanyakan apa-apa kepada ibu.

Dan mungkin ibu membelinya dipasar pada pagi


itu, lalu setelah bahan-bahan itu ada kuncen
tersebut mencabut sesuatu yang ada dalam diri
nenek. Entah sesuatu itu apa dan untuk apa,
tapi mungkin ada kaitannya juga dengan nenek
yang tidak mau makan selama beberapa minggu
pada waktu itu.

Setelah pencabutan itu seminggu sampai dua


minggu nenek pun meninggal, aku tidak tau hal
tersebut ada kaitannya dengan semua yang
sudah terjadi atau tidak.

Tapi yang jelas jodoh, hidup,kematian itu sudah


ditakdirkan oleh allah swt. Percaya atau tidak
itu kembali lagi kepada diri masing-masing.

Tapi dengan adanya kejadian nenek aku


mendapat pelajaran bahwa segala sesuatu yang
kita mau itu tidak akan ada habisnya, beda
dengan apa yang kita butuhkan. Terkadang kita
terlena dalam menyikapi dua hal tersebut.
KEMBALI SEMANGAT
Beberapa bulan kemudian aku kembali fokus
sekolah, sedikit flashback bahwa aku masuk ke
SMA melalui tes untuk menentukan jurusannya,
dan aku masuk jurusan IPS.

Satu tahun berlalu akhirnya aku naik ke kelas XI,


saat itu aku dan teman kelas lainnya semakin
akrab. Kami sering merencabakan untuk
bermain bersama diakhir pekan.

Saat itu kesiswaan mengadakan event


kebersihan kelas dan penataan taman. Kita
sekelas membagi tugas menjadi 2 ada yang
membersihkan kelas dan ada yang menata
taman.

Mulailah kita bekerja sama dengan yang lain,


dikelas jendela-jendela dibersihkan lantai
disapu dan di pel. Ditaman ada yang menata
bunga, memindahkan tanaman dari polibek ke
pot, ada yang mencabut rumput-rumput,
menyapu tanaman dan menyiram tanaman.
Setiap hari kita ada jadwal piket, yang dibagi
menjadi 2 ada yang menyapu kelas dan
menyiram tanaman di sore hari setelah pulang
sekolah.

Di kelas orang-orangnya sangat seru, kami


sering menceritakan gimana kelas kedepannya.
Terkadang kita mengobrolkan event-event yang
sekolah adakan. Mulai dari lomba kebersihan
kelas dan taman, lomba mading dan event
lainnya.

Kita selalu bersemangat jika ada perlombaan,


kita selalu berusaha melakukan yang terbaik
untuk kelas. Saat itu kelas XI mengadakan
perlombaan pentas seni budaya yang diadakan
oleh guru kesenian dan murid kelas XI lainnya.

Berminggu-minggu kita latihan dengan


semangat dan kerja keras kita. Dan pada
saatnya kita menampilkan pentas karya seni
kita. Tapi sayang kita tidak memenangkan
perlombaan tersebut, mungkin belum rezeki
kita untuk memenangkan perlombaan tersebut.
KEMBALI PULANG
Tahun 2023 tepatnya sebelum bulan ramadhan
ayah mengajak aku, ibu dan kakak untuk pergi
ke yogya. Kita akan ke yogya untuk nyekar ke
makam kakek dan nenek dan kebetulan
keponakan ada yang baru menikah lagi. Spontan
aku mengiyakan ajakan itu karna aku senang
akan bertemu lagi dengan sepupu-sepupuku
yang ada disana.

Setelah tau kita akan ke yogya ibu langsung


membuat makanan untuk saudara yang ada
disana, ibu membuat cucur dan membawakan
bolu buatan ibu.

Saat itu aku libur sekitar 1 minggu karena kela


XII sedang melaksanakan ulangan. Sayangnya
bentrok dengan jadwal aku tampil seni budaya,
tapi aku tetap kekeuh untuk ikut pergi ke yogya.

Akhirnya aku, ibu, ayah, dan kakak beserta


anaknya berangkat ke jogja pada senin malam
sehabis magrib. Aku kesana menggunakan
travel lagi, kami berhenti pertama di rest area
spbu lalu yang kedua kami berhenti di rest area
restoran untuk makan.

Setelah itu kami melanjutkan lagi perjalanan


menuju tujuan, akhirnya jam 3 lebih kami
sampai di pasar imogiri bantul. Kami dijemput
oleh ponakan ayah lalu berangkatlah kami ke
rumah kakak ayah.

Tidak jauh dari pasar akhirnya kami sampai


dirumah tante, disana kami istirahat terlebih
dahulu sampai agak siangan saudara ayah
lainnya berdatangan untuk bertemu dengan
kami semua.

Akhirnya suasana berkumpul yang sangat


menyenangkan itu terasa kembali, ini yang
selalu aku rindukan. Kami semua bercerita dan
saling menanyakan kabar.

Esok harinya aku diajak ibu untuk mengunjungi


rumah nenek yang sudah terbengkalai dan tidak
ditempatidan menemui tetangga tetangga yang
lainnya.
Sore harinya kami pulang, kami bersiap-siap
untuk ke makam kakek dan nenek untuk nyekar
dan berdoa bersama. Aku, ayah, ibu, kakak, bibi,
tante, dan ponakan ayah berangkat menuju
makam.

Sesampainya disana kami langsung ngaji dan


berdoa untuk kakek dan nenek, disaat yang
bersamaan aku sangat merindukan sekali
pelukan hangat mereka ketika aku datang kesini
bersama ayah dan ibu.

Setelah selesai ngaji dan berdoa awalnya kita


akan langsung pulang, tetapi ponakan ayah
mengajak kami untuk pergi kepantai saat itu
kami berangkat sekitar jam 04:30.

Perjalanan yang lumayan jauh akhirnya kami


sampai di pantai sekitar jam 05.15, karena kita
juga melewati jembatan yang sangat indah
dengan pemandangannya. Akhirnya sampai
dipantai aku merasakan setelah dua tahun
lamanya aku bisa kesini lagi dan mengunjungi
pantai parangtritis. Saat itu aku pernah kesini
dengan ponakan ayah saat nenek dirumah sakit,
aku diajak kepantai agar tidak bosan sendirian
di rumah sakit.

Saat kesana aku disuguhkan oleh sunset yang


sangat indah, gemuruhnya suara ombak yang
sangat tenang dan keindahan sunset saat itu
merupakan kenangan yang sangat tidak akan
dilupakan dalam hidupku. Aku dan kakakku
mengabadikan momen itu dengan berfoto
bersama.

Setelah selesai berfoto kita akhirnya pulang


karena takut dijalan terlalu malam. Akhirnya
sekitar jam 19.10 kita sampai dirumah. Kita
beristirahat makan dan tidur.

Esok harinya aku dan sepupuku yang bernama


ayu berencana pergi keluar untuk jalan-jalan.
Sorenya aku dan sepupuku pergi keluar
diperjalanan kami sepakat untuk pergi ke mie
gacoan dan makan disana.

Setelah sampai disana kami memesan pesanan


dan memakannya ditempat. Sehabis itu kami
pergi ke alun-alun bantul untuk membeli
martabak bagi orang rumah. Kami duduk
sebentar untuk istirahat dan berfoto bersama.
Menikmati ramenya jalanan malam diyogya itu
sangat menyenangkan.

Setelah itu kami pulang, tapi ayu mengajak aku


untuk melewati jembatan yang aku lalui
kemarin saat akan kepantai. Aku mengiyakan
lalu kami melewati jembatan itu, suasana yang
sunyi dan tenang mengiringi perjalanan kami,
pemandangan yang sangat menyejukan hati
juga menjamu kami disana.

Setelah dari jembatan kita akhirnya pulang ke


rumah dengan selamat, sesampainya disana aku
diajak oleh ponakan ayah untuk pergi ke
angkringan yang dekat tebing tidak jauh hanya
beberapa meter dari rumah.

Kami memesan gorengan dan minuman,


sembari menunggu kami naik ke menara yang
berada dekat dengan angkringan. Disana kita
bisa melihat betapa indahnya kota yogya saat
malam hari, lampu-lampu rumah dan lampu
yang menerangi jalan terlihat begitu warna-
warni. Tak lupa dengan lampu di bandara yogya
yang lama, malam itu aku sangat senang karena
bisa menikmati udara yogya dan pemandangan
yogya dimalam itu.

Setelah gorengan kami sudah selesai kami


akhirnya pulang kerumah untuk makan,
beristirahat dan tidur.

keesokan harinya aku mendapat kabar dari


temanku bahwa aku harus pulang pada hari
sabtu karena kita harus pentas seni budaya.

Lalu saat itu aku memberanikan diri untuk


ngobrol bersama ayah dan ibu lalu ayah dan ibu
mengiyakan nanti sore akan pulang kekuningan,
sore harinya kakak meminta untuk pergi jalan-
jalan lalu kami semua pergi ke pohon pinus
mangunan lumayan jauh dari rumah.

Sesampainya disana kami berfoto-foto untuk


mengabadikan momen tersebut, suasana pada
saat itu teduh karena tertutup oleh pohon pinus
yang melanjui tinggi. Kami berkeliling
menghampiri beberapa spot untuk berfoto,
hingga saat berada di spot dekat tebing
sayangnya kita tidak bisa menikmati
pemandangan karena saat itu cuacanya sedikit
mendung dan tertutup oleh awan.

Waktu sudah sore hari, setelah berfoto-foto


kami memutuskan untuk pulang ke
rumah karena sesudah magrib kita akan balik
ke kuningan.

Sesampainya dirumah kami menyiapkan


barang-barang kami untuk pulang ke kuningan,
sehabis magrib kami dijemput oleh travel
dirumah paman ku. Kami berpisah dan
berpamitan kesemua orang.

Diperjalanan aku berfikir seharusnya aku sedikit


lama diyogya tapi karena urusan sekolah aku
terpaksa untuk pulang. Karena aku tidak mau
mengecewakan teman-temanku yang lain,
walaupun sebelumnya aku sempat dimarahi
oleh ayah dan ibuku karena harus pulang lebih
cepat. Pikiranku bergejolak aku harus
bagaimana aku sebenarnya masih mau diyogya
tapi aku juga tidak mau mengecewakan teman-
temanku karena mereka juga sudah berlatih
bekerja keras untuk kelas kita.

Akhirnya keesokan harinya aku sampai


dikuningan, sekitar jam 9 aku pergi ke sekolah
untuk berlatih yang terakhir kalinya karena hari
minggu kita akan tampil. Sesampainya disana
ada seseorang yang berbicara sedikit
menyakitkan hatiku entah dia bercanda atau
tidak.

Aku hanya bisa diam dan berfikir, aku sudah


berusaha untuk membujuk ayah dan ibu agar
pulang tapi setelah disini aku disalahkan. Aku
membela-belakan agar aku tidak
mengecewakan kelas sampai sempat dimarahi
oleh ayah apa kah itu masih kurang?

Tapi aku tidak memperpanjang masalah


tersebut, aku lupakan itu karena persoalan
tersebut hanya akan memperkeruh suasana
saat itu. Kita mulai latihan dari awal dengan
segala revisi saat itu, akhirnya setelah selesai
kami semua pulang.

Keesokan harinya saat kita tampil alhamdulillah


berjalan dengan lancar mulai dari awal-akhir.
Setelah itu keesokan harinya kita harus kembali
bersekolah, berbulan bulan kita menjalani
kegiatan yang biasanya yaitu bersekolah. Aku
menjalani hari seperti biasa lagi sampai akhirnya
kita akan melaksanakan ujian kenaikan kelas.

Saat itu seminggu kita menjalankan ulangan dan


setelah ulangan kita libur sekolah selama 3
minggu. Saat liburan aku hanya berlibur
dirumah tidak kemana-mana.
KEMBALI SEKOLAH
Akhirnya setelah liburan selesai, aku memasuki
sekolah lagi dan naik kelas menjadi kelas XII.
Saat memasuki kelas XII aku fokus ke nilai ku
untuk masuk keperguruan tinggi, awalnya aku
bimbang antara akan melanjutkan kuliah atau
kerja saja. Tapi aku berfikir lagi kenapa aku tidak
memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk
keperguruan tinggi.

Diawal kelas XII kita bertemu dengan guru-guru


baru yang akan mengajar kita, kita belajar
menikmati masa-masa terakhir sekolah dengan
memperbaiki nilai di semester akhir.

Saat bulan agustus kesiswaan mengadakan


event yaitu menghias taman dengan bendera
merah putih dan membuat mading bertema 17
agustus. Saat itu kita bekerja sama untuk
mempersiapkan kegiatan ini ada yang menghias
taman dengan bendera merah putih.
Lalu kami mencari referensi untuk mading 17-an
dan saat hari kamis sepulah sekolah kita
membeli bahan bahan mading, setelah membeli
bahan bahan kita bekerja sama untuk membuat
mading ada yang menggunting teks ada yang
menempelkan kertas ke sterofoam dan ada juga
yang membeli peralatan yang kurang.

Karena waktunya sudah mau magrib kami


memutuskan untuk melanjutkannya besok lagi,
keesokan harinya kami meminta ijin kepada
guru terakhir untuk meminta waktunya 1 jam
pelajaran untuk melanjutkan mading lagi, lalu
gurunya pun membolehkan akhirnya kami
melanjutkan mading pada sore itu sampai
setengah 6 sore.

Karena belom selesai juga akhirnya kita


melanjutkan membuat mading pada hari sabtu.
Pada hari sabtu paginya kita ada tes berenang
dan kita sempatkan untuk kesana dulu, lalu
siang harinya kita pergi kesekolah untuk
menyelesaikan mading yang kemarin.
Sesampainya disekolah kita melanjutkan
mading sampai jam 12 setelah kita
menyelesaikan mading tersebut, kita pulang ke
rumah untuk beristirahat. Keesokan harinya
penilaian mading pun dimulai, tapi sayang kita
masih belum bisa memenangkan event ini.

Tapi yang penting kita semua sudah berusaha


semaksimal mungkin untuk membuat mading
ini, karena apapun hasilnya kebersamaan dan
kekompakan itu paling beharga.

Sesudah event itu kami belajar seperti biasa lagi


dan melanjutkan aktifitas kami seperti biasa,
mungkin sekarang kita tinggal mempersiapkan
diri kita masing masing untuk ulangan kelulusan
sekitar beberapa bulan lagi.

“Kenangan apapun itu akan selalu terkenang


dan berkesan dalam hidup kita, tergantung
bagaimana kita menyimpan itu dalam masa
kelam atau masa indah kita.”
BIODATA PENULIS

Rindi anjani, lahir di


kuningan 11 Januari 2006.
Bersekolah dasar di SDN 1
SAYANA pada tahun 2013,
lalu melanjutkan sekolah di
MTsN 7 KUNINGAN pada
tahun 2019, dan
melanjutkan SMA nya di
SMA NEGERI 1 JALAKSANA
pada tahun 2021. Anak ke 2 dari dua
bersaudara, pernah mengikuti organisasi MPK
dan menjabat sebagai sekretaris di MTs. Lalu
saat SMA sekarang mendapat tugas bahasa
indonesia untuk membuat novel sejarah
pribadi, dan inilah hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai