Anda di halaman 1dari 5

Kisahku

Namaku Steven Christopher Lubis aku lahir di Timika,Papua pada tanggal 4 januari 2005,
aku lahir sebagai anak ke dua dari ketiga saudara. Aku memiliki kakak perempuan yang
bernama Gabriella Novrianty Lubis yang biasa dipanggil ela dan adik laki- laki yang bernama
Tristian Marcus Lubis atau yang biasa dipanggil tian.
Sejak kecil aku tinggal di Timika masa- masa kecilku pun kuhabiskan disana. Ayahku
merupakan seorang karyawan di Trakindo dan juga seorang bapak kos sedangkan ibuku
adalah PNS. Kehidupan masas kecilku pun bisa dibilang cukup terpenuhi. Aku bersekolah di
sekolah milik kakekku dan memiliki cukup banyak teman disana. Keseharian masa kecilku
kuhabiskan dengan kegiatan anak kecil pada umumnya yaitu bermain. Disana aku
bertetangga dengan saudaraku sendiri dan bisa dibilang aku memiliki lingkungan yang cukup
baik. Setiap siang kami selalu bermain bersama terkadang juga bermain PS dirumahku aku
sangat bahagia dikala itu. Setiap pagi aku bersama kakakku selalu berangkat sekolah bersama
ayahku yang ingin pergi ke kantor.
Setelah dua tahun semenjak aku lahir adikku pun lahir. Aku bersama kakakku melihat
langsung proses lahirnya dia. Adikku lahir dengan cara yang sedikit berbeda dengan ku dan
kakakku. Adikku adalah bayi prematur sehingga ibuku harus menjalani operasi sesar. Setelah
menjalani proses operasi sesar yang cukup lama akhirya ia pun lahir pada tanggal 31 Mei
2007. Aku semakin bahagia dalam menjalani masa kecilku. Setiap pagi ibuku selalu
memasak sarapan pagi untuk aku, kakakku dan ayahku dan juga untuk adik kecilku. Kami
menjalani hari-hari kami cukup bahagia disana.
Hingga aku berumur 5 tahun atau pada pertengahan tahun 2010 ayahku dipecat dari
perusahaan. Ayah dan Ibu cukup terpukul pada saat itu. Kami harus menjual beberapa
barang – barang kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hingga akhirnya kakek dari
ibuku membelikan tiket pesawat untuk kami agar kami bisa terbang ke Medan dan tinggal
disana. Ibu dan adikku harus berangkat kesana terlebih dahulu sedangkan aku, kakak dan
ayahku harus mengurus beberapa hal terlebih dahulu. Setelah mengurus beberapa hal aku lalu
membagikan semua mainan- mainan kesayanganku ke teman- temanku sekaligus
mengucapkan beberapa kata perpisahan, sebenarnya aku tidak rela untuk pergi dari sini
karena sejak aku masi masi bayi aku sudah tinggal disini, tetapi aku harus melakukannya.
Setelah kami mengucapkan beberapa kata perpisahan terhadap kerabat-kerabat yang tinggal
disana kami akhirnya pergi menuju bandara diantar oleh saudara yang menjadi tetangga kami
dan juga merupakan salah satu sahabatku. Setelah berfoto bersama aku akhirnya
mengucapkan kata perpisaha n terakhir kali sebelum aku masuk ke pesawat.

mcDidalam pesawat aku masi bersikap biasa saja dan seperti tidak terjadi apa-apa, setelah
pesawat terbang aku mulai tersadar bahwa aku akan meninggalkan kota kelahiran, sahabat,
saudara dan juga lingkungannya yang begitu aku cintai dan aku juga belum tentu dapat
merasakan hal yang sama di Medan nantinya.
1
Aku menangis tersedu-sedu karena aku juga baru sadar bahwa aku belum tentu dapat
kembali lagi ke kota yang ku cintai ini dan tanpa sadar aku telah tertidur.
Setelah beberapa saat aku pun terbangun dari tidurku dan langsung pergi ke toilet karena
aku ingin buang air kecil tetapi setelah aku keluar dari toilet aku pun kebingungan karena aku
sudah lupa dimana aku duduk tadi, “gawat, bagaimana ini” pikirku tetapi tiba-tiba pundakku
ditepuk oleh seseorang, setelah aku menoleh ternyata itu adalah ayahku “ayah, fyuh
syukurlah aku pikir siapa” kataku, lalu ayahku pun tertawa “kamu tadi tiba-tiba langsung
pergi menuju ke toilet jadi ayah mengikutimu” sambungnya. Setelah kembali ke tempat
duduk pramugari pun datang mengantar makanan, setelah selesai makan aku tanpa kusadari
aku menuang merica ke minuman ku dan ketika aku meminum minumanku aku pun mencret-
mencret. Hahahaha kenangan yang sangat sulit dilupakan.
Ketika sampai di bandara Polonia Medan aku tak sengaja menumpahkan air minumku dan
ada anak-anak yang sedang berlarian didekatku, seketika anak tersebut tergelicir dan jatuh
akibat air yang aku tumpahkan tadi, aku pun kabur sambil tertawa cengengesan, memang
sedari kecil aku merupakan anak yang bisa dibilang usil. Beberapa saat setelah itu jemputan
kami pun tiba dan mengantar kami ke rumah kakekku dan akupun memulai kisah baruku di
kota Medan ini.
Diawal kepindahanku aku cukup kaget karena banyak sekali perbedaan antara Medan dan
Timika. Dimulai dari logat bicara yang berbeda, lingkungan yang berbeda, bahkan sampai
suasana yang berbeda. Awalnya cukup sulit untuk beradaptasi tapi lama- kelamaan aku mulai
terbiasa dengan keadaan. Ketika aku di Medan aku sudah SD dan aku bersekolah di WR.
SUPRATMAN 2 MEDAN disana aku bersekolah dari kelas 1 sampai kelas 6. Bisa dibilang
aku memiliki teman yang cukup banyak yang baik dan ramah.
Kehidupan ku ketika SD sama seperti anak- anak SD pada umumnya. Pulang sekolah pergi
ke tempat les lalu pulang kerumah beginilah aktivitas sehari-hariku. Waktu SD aku
mengambil ekskul futsal sejak kelas 4 sampai kelas 6 dan sepertinya aku tidak berbakat di
bidang ini hahahaha. Pertemanan ku waktu SD cukup menarik di karenakan aku berteman
dengan orang-orang dengan suku yang berbeda-beda ada yang Batak, Jawa, Chines dan India.
Begitupun dengan Agama ada yang Islam, Hindu dan Budha. Kami semua dapat berteman
dengan rukun dan damai tanpa memandang agama, suku dan ras.
Ketika aku menginjak kelas 6 SD, sekolah ku mengadakan kelas tambahan sebagai
persiapan untuk mengikuti UN. Diadakan setiap hari Senin sampai Kamis mulai dari jam 1
sampai jam 3. Aku pergi ke sekolah sepulang sekolah mengikuti les tambahan setelah itu
mengikuti les lagi, begitulah keseharian ku waktu SD dulu tetapi tidak lupa juga diselingi
dengan bermain dengan teman- teman. Setiap pulang les aku selalu bermain dengan temanku.
kami bermain bola, petak umpet, kejar- kejaran dan permainan anak- anak pada umumnya.
Waktu itu kami tidak memiliki gadget bahkan kami bisa bermain dengan tenang tanpa gadget
berbeda dengan anak- anak masa kini yang kesehariannya hanya bermain gadget.
Setelah beberapa bulan UN pun tiba yang berarti masa sekolahku tinggal sebentar lagi.
Setelah 4 hari melaksanakan UN maka akupun lulus dari SD. Sebelum berpisah dengan
teman – teman kamipun melaksanakan perpisahan di Istana Koki. Kami makan Bersama-
sama dan melakukan beberapa acara perpisahan.
2
Dan akhirnya pun kami berpisah banyak dari teman- temanku memilih melanjutkan SMP di
WR. SUPRATMAN tersebut tapi tidak denganku.
Aku lagi- lagi masuk ke tempat dan atmosfir yang berbeda. Aku masuk ke SMP Katolik
yang sama sekali berbeda dengan lingkunganku biasanya. Aku cukup takut pada awalnya,
aku takut bahwa aku nantinya tidak dapat memiliki teman dan tidak dapat bergaul. Betul saja
pada awalnya aku menjadi anak yang pendiam dan tidak memiliki banyak teman. Aku hanya
memiliki satu teman yaitu teman sebangku ku yang bernama Ekin. Ia cukup baik dan ramah
padahal kami baru bertemu pada waktu itu.
Hingga pada pertengahan agustus atau tepatnya pada saat lomba- lomba 17 agutus aku
diajak oleh anak laki-laki lain yang ada di kelasku untuk bermain futsal untuk perlombaan 17
agustus. Mulai dari situlah aku berani untuk berbicara dengan anak laki- laki lain dan kami
mulai menjadi akrab. Kini aku memiliki banyak teman karena perlombaan itu. Kami jadinya
selalu pulang bersama karena rupanya rumah kami berada di daerah yang sama. Kami selalu
pulang dengan menggunakan angkot bersama dengan anak- anak di kelas lain.
Setelah kejadian itu aku jadi lebih menikmati masa- masa SMP ku. Kehidupan SMP ku pun
tidak jauh berbeda dengan anak SMP pada umumnya. Hingga suatu hari ibuku harus kembali
ke Timika, ya kampung halamanku. Ia harus pergi dan tinggal disana dikarenakan tuntutan
pekerjaan dan ia tinggal di rumah lamaku . Ayahku merupakan seorang petani sawit yang
memiliki kebun di luar kota medan. Jadi ibuku tinggal di Timika dan ayahku pergi keluar
kota ketika musim panen tiba. Aku memiliki pembantu di rumahku yang akan menginap di
rumah kami ketika ayahku pergi keluar kota.
Ketika ayahku pergi keluar kota maka aku dan kakakku akan pergi berangkat bersama
menggunakan angkot begitu pula dengan pulang, kami pulang juga menggunakan angkot
sedangkan adikku diantar pembantuku dan dijemput pula dengan pembantuku. Hubungan
kami dengan pembantu kami cukup erat bahkan bisa dibilang ibu ke 2 kami.
Ketika aku memasuki kelas 8 smp aku semakin akrab dengan teman- temanku bahkan bisa
dibilang sahabat- sahabatku. Seperti SMP pada umumnya SMP kami pun mempunyai
kegiatan ekstrakurikuler. Seperti biasa aku akan mengambil ekskul futsal dan kali ini aku
mengambil ekskul karate. Ekskul futsal pada hari kamis sedangkan ekskul karate pada hari
selasa.
Ditengah aktivitas yang padat, SMP ku pun memiliki kelas tambahan yang wajib diikuti.
Dimasa SMP teman- temanku cukup sering datang bermain di rumahku dimana waktu SD
dulu teman- temanku tidak ada yang pernah datang ke rumahku begitupula dengan ku aku
cukup sering bermain di rumah temanku. Aku cukup senang dikala itu. Aku juga terkadang
pergi nonton film bersama teman- temanku terkadang kami juga berenang bersama.
Setelah 1 tahun aku akhirnya naik ke kelas 9. Kelas 9 ku cukup sibuk. Diawal semester
sekolahku mengadakan kegiatan retret di Rumah Pembinaan Fransiskan Nagahuta. Kegiatan
tersebut berlangsung selama 4 hari 3 malam. Kami berkumpul di sekolah pada pukul 8 pagi
dan akan berangkat menggunakan bis. Setelah perjalanan kurang lebih 3 jam akhirnya kami
pun sampai.
3
Sesampainya disana kami langsung dibariskan dan hp kami pun langsung dikumpulkan dan
juga dilakukan pembagian teman sekamar. 1 kamar berisi 5 orang. Setelah pembagian selesai
aku langsung masuk ke kamar yang sudah ditentukan ternyata di dalam kamar terdapat kamar
mandi yang memiliki air panas. Aku langsung meletakkan barang- barangku dan langsung
mandi. Setelah kami semua selesai berberes- beres kami kemudian dikumpulkan untuk
makan siang. Setelah makan siang siang selesai kami pun mendapat waktu bebas dan
dikumpulkan lagi pada waktu makan sore. Setelah makan sore kami disuruh bersiap untuk
mengikuti kegiatan rohani. Kegiatan tersebut selesai pada pukul 11 malam setelah itu kami
langsung Kembali ke kamar masing- masing dan tidur
Kami dibangunkan pada pukul 6 pagi. Kami bangun, mandi lalu membereskan tempat tidur
kami setelah itu kami makan pagi bersama. Setelah itu kami melakukan kegiatan seperti
bernyanyi dan lain- lain. Lalu makan siang bersama pada pukul 1 siang kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan sore hari. Lalu setelah makan sore kami langsung menuju ke aula dan
melakukan kegiatan disana lalu kembali lagi ke kamar pada pukul 11 malam. Kami makan
pada pukul 7 pagi lalu dilanjutkan dengan kegiatan outbond lalu makan siang pada pukul 1.
Setelah makan siang selesai kami kembali ke kamar masing- masing dan bersiap karena kami
akan berenang. Kami berenang mulai pukul 2 sampai pukul 4 lalu setelah itu kami diberikan
waktu bebas. Setelah itu berkumpul ke ruang makan pada pukul 6 untuk makan siang
kemudian langsung menuju ke aula untuk melakukan kegiatan malam. Seperti biasa kami
Kembali pada pukul 11 malam lalj langsung tidur. Besok nya kami dibangunkan dan disuruh
untuk mempersiapkan barang- barang karena sebentar lagi kami akan pulang. Setelah kami
makan pagi hp kami pun dikembalikan dan diberikan waktu bebas selama 1 jam. Aku dan
teman- temanku pergi ke tempat souvenir dan membeli beberapa souvenir lalu tidak lupa
untuk berfoto bersama. Kami berangkat pukul 9 pagi dan sampai di medan sekitar pukul 12
siang. Berakhir sudah kegiatan retretku.
Keseharianku masi sama seperti kelas 8. Bersekolah dengan diselingi bermain. Sampai
pada akhirnya kami melakukan UTBK yang berlaangsung selama 4 hari. Setelah 4 hari yang
melelahkan itu SMP kami mengadakan acara perpisahan di kolam renang Hairos. Aku
berangkat bersama teman- temanku menggunakan bis dari sekolah. Sesampainya disana pada
pukul 9 pagi lalu kami langsung berenang dan pada pukul 12 siang ada jeda makan siang
sekaligus acara perpisahan dan diakhiri dengan sesi foto lalu kami kami melanjutkan kegiatan
berenang kami hingga pada pukul 5 sore kami harus bersiap karena sebentar lagi kami akan
pulang. Kami pulang menggunakan bis dan didalam bis kami berfoto bersama. Bis tersebut
mengantar kami ke sekolah lalu aku dan teman- temanku pun pergi untuk makan bersama
sambil mengucap salam perpisahan.
Aku merasa cukup sedih dikala itu dikarenakan aku akan berpisah dengan teman- temanku.
Kebanyakan diantara kami SMA nya berbeda- beda dan belum tentu kami dapat berkumpul
seperti dulu lagi
Aku bersekolah di SMA NEGRI 5 MEDAN. Kehidupan SMA ku bisa dibilang unik
dikarenakan aku sekelas dengan 2 orang yang ku kenal pada waktu aku SD dulu ditambah
lagi dikelas disebelahku aku bertemu dengan sahabat lamaku. Dan juga ibuku yang selama ini
bekerja di Timika dapat Kembali ke medan dan bekerja di Pakam.
4
Pada awal kelas 10 ku bisa dibilang aku dapat bergaul dengan cepat. Dihari pertamaku aku
sudah dapat berteman akrab dengan 2 orang yang aku kenal itu ditambah 1 orang lagi.
Diwaktu SMA pun aku memiliki teman- teman yang sangat seru dan asik. Setiap pulang
sekolah aku selalu bersama sahabat lamaku yang bernama jeremia atau biasa dipanggil jere.
Ia selalu mengantarku pulang dan ternyata rumah kami dekat dan kami pun menjadi sahabat
akrab, begitu pula dengan pertemanan di kelasku kami dapat berteman dan akrab dengan
cepat. Diwaktu pulang sekolah aku dan sahabat- sahabatku menghabiskan waktu dengan
bermain bersama, nongkrong, bermain dirumah teman dan lain- lain terkadang pun kami
pergi ke mall bersama dan menonton film.
Tetapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama diawal tahun 2020 sekolah kami diliburkan
selama 2 minggu karena kakak kelas kami akan melakukan ujian. Tetapi liburnya
diperpanjang sampai waktu yang tidak ditentukan dikarenakan pandemic Covid 19 yang
terjadi. Aku piker paling lama hanya 1 bulan tapi ternyata perkiraan ku salah higga hari ini
pun kami masih melakukan daring (belajar online) . Status terinfeksi Covid tiap bulan terus
bertambah semakin memperburuk suasana. Tiap keluar kami harus menggunakan masker dan
selalu mencuci tangan sambil membawa hand sanitizer kemana- mana.
Setelah kurang lebih libur 1 bulan sekolah pun akhirnya memutuskan pembelajaran secara
online.Setelah hampir 2 tahun sekolah online sekolah akhirnya berencana untuk melakukan
sekolah secara offline. Saya harap nantinya kita semua dapat menjaga kesehatan dengan baik
dan dapat bersekolah secara offline. Saya harap juga angka pernyebaran Covid 19 di
Indonesia dapat menurun secara signifikat dan dapat menjalani hidup seperti sedia kala.

5 5

Anda mungkin juga menyukai