DAFTAR ISI............................................................................................................................ 1
BAB I ........................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 3
Bab II ....................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 4
2.1 Awal Mula Peristiwa Tanjung Priok .................................................................... 4
2.2 Kronologi Pembantaian.......................................................................................... 5
2.3 Pasca-peristiwa ........................................................................................................ 7
BAB III..................................................................................................................................... 8
KESIMPULAN & SARAN .................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................................ 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tragedi Tanjung Priok: Dari
Provokasi, Subversi, hingga Pelanggaran HAM",
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/12/14471401/tragedi-tanjung-priok-dari-
provokasi-subversi-hingga-pelanggaran-ham
2
Demonstran yang jumlahnya sekitar tiga ribu orang, yang datang dari arah
Pelabuhan Tanjung Pirok, Jakarta Utara, diberondong tembakan oleh puluhan
anggota TNI yang bersiaga di depan Mapolres Jakarta Utara.2
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa kaitannya antara HAM dengan Demokrasi ?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya kasus Tanjung Periok ?
3. Bagaimana keterkaitan kasus Tanjung Periok terhadap HAM ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kaitan antara HAM dengan demokrasi
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kasus Tanjung Periok
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara kasus Tanjung Periok terhadap HAM
2
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 33 Tahun Lalu, Pamflet
Berujung Tragedi di Tanjung Priok,
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/12/33-tahun-lalu-pamflet-berujung-
tragedi-di-tanjung-priok.
3
Bab II
PEMBAHASAN
4
Akibatnya Syarifuddin, Syafwan dan dua orang pengurus musola Akhmad Sahi
serta Mohammad Nur langsung diciduk.
3
Hendi Johari. Peristiwa Tanjung Priok: Darah Pun Mengalir di Utara Jakarta.
Historia. https://historia.id/modern/articles/peristiwa-tanjung-priok-darah-pun-
mengalir-di-utara-jakarta-D8JmQ.
5
Massa demonstran berhadapan langsung dengan pasukan tentara yang siap
tempur.
Pada saat pasukan mulai memblokir jalan protokol, mendadak para
demonstran sudah dikepung dari segala penjuru. Saat itu massa tidaklah
beringas, sebagian besar mereka hanya duduk-duduk sambil mengumandankan
takbir.
Saat itu militer mundur dua langkah, tanpa peringatan lebih dahulu
terdengarlah suara tembakan, lalu diikuti oleh pasukan yang langsung
mengarahkan moncong senjatanya ke arah demonstran, lalu memuntahkan
senjata-senjata otomatis dengan sasaran para jamaah pengajian yang berada di
hadapan mereka.
Tak lama berselang datang konvoi truk militer dari arah pelabuhan
menerjang dan menelindas demostran yang sedang bertiarap di jalan. Dia buah
mobil truk besar beroda sepuluh buah dalam kecepatan tinggi yang penuh
dengan pasukan. Dari atas mobil truk besar itu dimuntahkan peluru-peluru dan
senjata-senjata otomatis ke sasaran para jamaah yang sedang bertiarap dan
bersembunyi di pinggir-pinggir jalan.
Lebih mengerikan lagi, truk besar tadi berjalan di atas jamaah pengajian
yang sedang tiarap di jalan raya, melindas mereka yang sudah tertembak atau
yang belum tertembak, tetapi belum sempat menyingkir dari jalan raya yang
dilalui oleh mobil truk tersebut.
Sesudah mobil truk besar yang penuh dengan mayat jamaah pengajian
itu pergi, tidak lama kemudian datanglah mobil-mobil ambulans dan mobil
pemadam kebakaran yang bertugas menyiram dan membersihkan darah-darah
di jalan raya dan di sisinya, sampai bersih.
6
2.3 Pasca-peristiwa
Setelah peristiwa itu, banyak yang menyayangkan atas tindakan yang
dilakukan ABRI. Muncul pendapat hal itu merupakan peristiwa yang
melanggar HAM dan harus segera diselesaikan. Kemudian, mengutip Harian
Kompas edisi 6 Januari 1986, kasus itu berlanjut kepada sidang subversi.
Sejumlah orang diadili atas tuduhan melawan pemerintahan yang sah.
Terdakwa seperti Salim Qadar dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dan
Tonny Ardie 17 tahun 6 bulan penjara. Selain mereka terdapat terdakwa lain,
Ratono, yang didakwa telah merongrong dan menyelewengkan ideologi serta
haluan negara yang salah. Tidak hanya itu, bahkan pemerintah menahan
anggota Petisi 50, AM Fatwa. Sebab, kelompok itu menerbitkan "Lembaran
Putih" yang berisi penjelasan mengenai tragedi itu, yang berbeda dengan versi
pemerintah. AM Fatwa terkena jerat subversi.4
Selain dalam penangkapan dan penahanan, dalam persidangan juga
ditemukan ketidakjujuran selama prosesi. Hasil dari KP3T menyebutkan nama-
nama yang terlibat dalam aksi pelanggaran HAM tersebut, yaitu dari Babinsa,
Kesatuan Arhanud, Koramil Koja, Polres Jakarta Utara dan beberapa perwira
tinggi selama kejadian itu. Karena termasuk pelanggaran HAM berat,
pemerintah diminta untuk menuntaskan kasus itu. Kasus ini akhirnya dianggap
sudah diselesaikan melalui proses mediasi dan islah yang panjang.5
4
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tragedi Tanjung Priok: Dari
Provokasi, Subversi, hingga Pelanggaran HAM",
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/12/14471401/tragedi-tanjung-priok-dari-
provokasi-subversi-hingga-pelanggaran-ham.
5
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 33 Tahun Lalu, Pamflet
Berujung Tragedi di Tanjung Priok,
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/12/33-tahun-lalu-pamflet-berujung-
tragedi-di-tanjung-priok.
7
BAB III
3.1 Kesimpulan
Bahkan keinginan Soeharto ini ditanggapi dengan sinis oleh sebagian besar
tokoh Islam di Indonesia. Mubaligh Abdul Qodir Djaelani membuat pernyataan
yang menentang azas tunggal Pancasila. Malamnya, di Jalan Sindang, Tanjung
Priok, diadakan tabligh. Ribuan orang berkumpul dengan semangat membara,
disemangati khotbah dari Amir Biki, Syarifin Maloko, Yayan Hendrayana.Dan
pada saat itulah terjadi pembantaian jemaah oleh ABRI yang menewaskan ratusan
korban jiwa.
8
3.2 Saran
Kita berharap pemikiran seperti ini tidak ada lagi dalam kehidupan
bangsa Indonesia, mampu berpikir jernih tentang Pancasila Dan Uud 1945 agar
permasalahan yang sama tidak terulang dan energi kita tidak habis hanya untuk
menyeledsaikan masalah yang tidak perlu.
Bagi TNI hanya satu NKRI harga Mati dan Pancasila harus
dipertahanankan. Sejarah sudah membuktikan bahwa Pancasila adalah azas
yang tepat untuk mebangun Indonesia yang lebih baik dan melestarikan
sepanjang masa. Ini yang akan dipedomani dan tidak ada istilah tawar atau
kompromi bagi pemikiran anti Pancasila.