DI SUSUN OLEH :
ALMAIDA RIKA ARMANDA (19040284034/2019B)
RENDI PUTRA ITAQULLAH (19040284036/2019B)
RENO NENDIAN ISA SRIYANTO (19040284040/2019B)
NI’MATUR ROHMAH
(19040284042/2019B)
RENDY PUJI PRATAMA
(19040284043/2019B)
MUHAMMAD A. SURYA PASSKAWA (19040284060/2019B)
LATAR BELAKANG
Lahirnya era Orde Baru dilatarbelakangi oleh runtuhnya Orde Lama. Gerakan
30 S/PKI tahun 1965 mengakibatkan terjadinya kekacauan terhadap tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara berupa penyimpangan terhadap UUD
’45 dan Pancasila. Oleh karena itu, munculah keinginan untuk menempatkan
UUD ’45 dan Pancasila sebagai landasan kehidupan berbanga dan bernegara
secara murni dan konsekuen.
DISKRIMINASI PADA MASYARAKAT
TIONGHOA
Pada tahun 1960-an terjadi rangkaian peristiwa yang mengerikan dimana saat
itu situasi sosial-politik di Indonesia sedang terguncang. Saat itu banyak etnis
Tionghoa yang diusir dari Indonesia, tercatat lebih dari 100.000 masyarakat
Tionghoa kembali ke tanah leluhurnya. Pelarangan demi pelarangan terus
dilakukan bagi masyarakat Tionghoa asli, maupun peranakan –hasil
pernikahan orang Tionghoa dan Pribumi. Kerusuhan anti-Tionghoa pun terjadi
di berbagai kota, seperti Medan, Makasar, Bandung, Bogor, Semarang, dan
lain sebagainya, selama periode tahun 1965-1966.
CONTOH DISKRIMINASI TIONGHOA PADA MASA
ORDE BARU