Anda di halaman 1dari 66

BAB I

KETENAGAKERJAAN
I.

KETENAGAKERJAAN

1. KESEMPATAN KERJA (Employment)


Suatu Konsekuensi dari adanya tenaga kerja adalah Kesempatan Kerja.
Adapun yang dimaksud Kesempatan Kerja adalah: Tersedianya lapangan pekerjaan
bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Dengan terbukanya kesempatan kerja ,maka setiap penduduk memiliki kesempatan
untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak,seperti diatur dalam UUD
1945 pasal 27 ayat 2 yang menyebutkan bahwa: Tiap tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2. TENAGA KERJA
a. Pengertian Tenaga Kerja (Man Power)
Tenaga Kerja (Man Power) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (menurut
Bank Dunia usia tenaga kerja adalah 15 th 65 th) serta dapat memproduksi
barang dan jasa.
b. Pembagian Tenaga Kerja
Secara umum tenaga kerja dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Tenaga Kerja menurut jenis kelamin terdiri dari:
a. Tenaga kerja pria
b. Tenaga Kerja Wanita.
2. Tenaga Kerja Menurut Kualitasnya terdiri dari ;
a. Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour)
yaitu : Tenaga kerja yang memerlukan pendidikan yang tinggi.
contoh:Dokter,Dosen,Guru,Akuntan dll
b. Tenaga Kerja Terlatih (Trained Labour)
yaitu ; Tenaga kerja yang memerlukan pelatihan dan pengalaman terlebih
dahulu.
contoh : Sopir,Montir,penjahit dll
c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik
yaitu : Tenaga Kerja yang tidak memerlukan pelatihan ataupun pendidikan
khusus.
contoh : Kuli,buruh gendong dll
3. Tenaga Kerja berdasarkan Lapangan Pekerjaan :
a. Tenaga Kerja professional.
yaitu : Tenaga kerja yang umumnya mempunyai pendidikan tinggi yang
menguasai suatu bidang ilmu pengetahuan khusus.
Contoh : Arsitek,pengacara,dokter spesialis dll
b. Tenaga Kerja Terampil.
Yaitu : Tenaga kerja yang memiliki ketrampilan khusus dalam bidang
tertentu.
contoh: tenaga pembukuan.
c. Tenaga Kerja Biasa.
yaitu : tenaga kerja yang tidak memerlukan ketrampilan khusus dalam
melaksanakan pekerjaan.
3. ANGKATAN KERJA DAN BUKAN ANGKATAN KERJA
Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan kerja merupakan bagian dari Tenaga Kerja.

Page 1

Adapun yang dimaksud dengan Angkatan Kerja ( Labour Force) adalah :


Penduduk dalam usia kerja baik yang bekerja atau sedang mencari
pekerjaan.
Sedangkan yang dimaksud Bukan Angkatan Kerja adalah : Penduduk dalam usia
kerja yang tidak bekerja /sedang tidak mempunyai pekerjaan maupun yang sedang
tidak mencari pekerjaan,misalnya: pelajar
ibu rumah tangga,dan mahasiswa.
Untuk menghitung TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA dapat di
rumuskan sbb :
TPAK = Angkatan kerja : Penduduk Usia Kerja
ANGKATAN KERJA DIBAGI MENJADI 3 GOLONGAN:
a. Pekerja adalah: Kelompok angkatan kerja yang sudah mendapat pekerjaan.
b. Pengangguran : Kelompok angkatan kerja yang belum dapat pekerjaan.
c. Pencari Kerja: Kelompok angkatan kerja yang berusaha mendapatkan pekerjaan
4. KESEMPATAN KERJA (Employment)
Kesempatan Kerja dapat juga disebut sebagai Permintaan Kerja ( demand for
labour) yaitu: Suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan
pekerjaan yang siap di isi oleh para pencari kerja)
5.PASAR TENAGA KERJA
Adalah : Tempat bertemunya antara permintaan tenaga kerja dan penawaran
tenaga kerja.
6. SUSUNAN PENDUDUK
Susunan penduduk menurut umurnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Penduduk Produktif (usia Kerja) umur 15 64 tahun
b. Penduduk non produktif (di bawah usia kerja) umur 0 14 tahun
c. Penduduk non produktif (diatas usia kerja) umur 64 tahun ke atas
7. PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA
Peningkatan Kualitas tenaga kerja dilakukan dengan 2 sektor yaitu:
a. Sektor Formal
yaitu: melalui jenjang pendidikan,mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi
b. Sektor Informal
melalui:
1. Latihan Kerja
Misalnya melalui Balai Latihan Kerja (BLK)
2. Sistem Magang
yaitu: dengan cara mengikuti latihan secara langsung di tempat kerja.
3. Perbaikan Gizi dan Kesehatan
Selain hal tersebut di atas,perusahaan juga memiliki tanggung jawab
meningkatkan kualitas tenaga kerja demi kemajuan perusahaan ,dengan cara :
a. On the Job Training:
yaitu: Pelatihan yang di selenggarakan oleh perusahaan dimana pekerja
baru,belajar untuk mempelajari pekerjaannya secara langsung dibawah
bimbingan atasannya yang lebih berpengalaman.
b. Off the Job Training:
yaitu: Pelatihan dalam bentuk kursus yang dilaksanakan diluar lingkungan
pekerjaan,kursus diselenggarakan dengan cara ceramah,konferensi dan
pengenalan mesin/alat alat baru.
c. Apprenticeship Training:
Page 2

yaitu : variasi dari on the job training,dimana seorang pekerja baru


mempelajari pekerjaan barunya dengan menjadi asisten untuk waktu
yang lebih lama.
8. UPAH
Upah adalah: hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari perusahaan.
A.FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UPAH :
1. Biaya hidup minimum pekerja dan keluarganya
2. Peraturan UU yang mengikat tentang Upah MinimumPekerja (UMR)
3. Produktivitas Marginal tenaga kerja
4. Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan serikat pengusaha
5. Perbedaan jenis pekerjaan
6. Tingkat Persaingan
B. SISTIM UPAH DI INDONESIA :
a. Menurut waktu:
Sistim upah ini di dasarkan pembayaran upahnya menurut waktu satuan
waktunya: per jam,per minggu,per hari atau per bulan.
b. Upah Borongan:
Pemberian upah yang berdasarkan balas jasa atas suatu pekerjaan yang
diberikan / diborongkan.
c. Co-partnership:
Sistim ini memberikan upah kepada pekerjanya berupa saham/obligasi
perusahaan,dengan memiliki saham/obligasi para pekerja merasa
memiliki perusahaan tersebut.
d. Upah Bagi hasil :
Sistim ini memberikan upah kepada pekerjanya dengan sistim bagi hasil.
(biasanya digunakan dalam penggarapan lahan pertanian)
e. Upah menurut prestasi:
Sistim ini menentukan upah berdasarkan prestasi kerja yang diperoleh
para pekerja.
( besarnya upah yang diperoleh seorang pekerja
tergantung banyak sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu tertentu )
f. Upah Skala:
Sistim ini menentukan besarnya upah berdasar tingkat kemajuan dan
kemunduran hasil penjualan. Jika hasil penjualan meningkat maka upah
bertambah dan sebaliknya.
g. Upah Premi :
Sistim ini merupakan kombinasi sistim upah prestasi yang ditambah
dengan sejumlah premi tertentu.
h. Bonus :
Sistim ini memberikan upah kepada pekerja dari sebagian keuntungan
pada akhir tahun buku. Jadi selain upah tetap bulanan,pekerja
mendapatkan upah tambahan sebagai bonus atas partisipasinya ikut
memajukan perusahaan.
i. Upah indeks beaya hidup:
Sistim ini mengaitkan pemberian upah dengan turun naiknya biaya
hidup,jika beaya hidup meningkat maka upah pekerja di naikkan dan
sebaliknya,upah dapat dibayarkan dalam bentuk barang, misalnya
sembako.

Page 3

II.

PENGANGGURAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

EKONOMI.
1. PENGANGGURAN
Adalah: bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari
pekerjaan.
Seseorang dikatakan sebagai pengangguran apabila mempunyai unsur sbb:
a. Tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
b. Sedang mempersiapkan usaha baru
c. Tidak mempunyai pekerjaan
d. Sudah mendapatkan pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
2. SEBAB - SEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN :
a. Menurunnya permintaan tenaga kerja
b. Adanya kemajuan Tehnologi
c. Kelemahan dalam Pasar Tenaga Kerja
d. Jumlah Lapangan Pekerjaan yang terbatas
e. Fenomena PHK
3. JENIS - JENIS PENGANGGURAN:
1. Menurut Jumlah Jam Kerja:
a. Pengangguran Terbuka(Open Unemployment)
Yaitu: Angkatan Kerja yang betul betul tidak mendapatkan pe kerjaan.
b. Setengah Pengangguran (Under Unemployment):
Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan,tetapi belum di manfaat kan
secara penuh baik diukur melalui jam kerja,produktivitas,maupun
penghasilan yang diperoleh.
Setengah Pengangguran di bagi menjadi 2 yaitu:
1. Pengangguran Terpaksa(Involuntary)
yaitu: Seseorang yang bersedia bekerja untuk suatu pekerjaan
tertentu.tetapi sebenarnya pekerjaannya tidak ada.
2.Pengangguran Suka Rela (Voluntary) yaitu:
Pengangguran yang terjadi karena pekerja tidak mau menerima
suatu pekerjaan dengan upah yang berlaku dipasar.
c. Pengangguran Terselubung(Disguised Unemployment)
Yaitu:Tenaga Kerja yang melakukan suatu Pekerjaan tidak menghasilkan
hasil yang optimal.
2. Menurut factor Penyebabnya:
a. Pengangguran Friksional(transisional)
Yaitu:Pengangguran yang terjadi karena perpindahan orang dari satu
daerah ke daerah lain,
b. Pengangguran Struktural
Yaitu: Pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan struktur
ekonomi.
contoh: Dari Perekonomian Agraris beralih ke Industri,sehingga banyak
petani yang menganggur karena belum mengusai tehnologi.
c. Pengangguran Siklus/Konjungtur
Yaitu: Pengangguran yang terjadi karena naik/turunnya aktivitas
ekonomi suatu Negara (Konjungtur ekonomi)
d. Pengangguran Tehnologi:
Yaitu: Pengangguran yang terjadi karena adanya kemajuan tehnologi.
e. Pengangguran Deflasioner:
Yaitu:Pengangguran yang disebabkan lowongan pekerjaan tidak cukup
untuk menampung pencari kerja.
Page 4

f. Pengangguran Musiman :
Yaitu: Pengangguran yang terjadi tidak setiap saat,hanya pada musim
tertentu.
4. CARA MENGATASI PENGANGGURAN
1. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang di
selenggarakan oleh pemerintah/swasta.
b. Mendirikan industri padat karya
c. Meningkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja
d. Melakukan pemindahan tenaga kerja dari sector yang berlebihan ke
sector yang kekurangan.
2. Cara mengatasi Pengangguran Siklis:
a. Pemberian ijin baru pendirian industri baru dengan sistim padat
karya.
b. Deregulasi dan debirokratisasi di bidang industri untuk merangsang
timbulnya investasi baru.
c. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
d. Meningkatkan daya beli masyarakat
3. Cara mengatasi Pengangguran Deflasioner:
a. Menarik investor agar dapat menggairahkan dunia usaha melalui
berbagai macam perusahaan industri yang banyak menyerap
tenaga kerja
b. Memberikan pelatihan tenaga kerja khususnya para TKI yang akan
bekerja ke luar negeri
4. Cara mengatasi pengangguran Tehnologi:
a. Memberukan pelatihan kepada para pendidik agar dapat
menguasai tehnologi , sehingga dapat disampaikan kepada anak
didiknya
b. Mengenalkan tehnologi kepada anak sejak usia dini
c. Memasukkan materi kurikulum tehnologi pada sekolah sekolah.
5. DAMPAK PENGANGGURAN
A. Dampak Pengangguran terhadap Ekonomi:
a. Mengurangi out put Negara
b. Menurunkan taraf hidup
c. Memperlambat proses pembangunan
d. Meningkatkan kemiskinan
B. Dampak pengangguran dari segi social :
a. Ketentraman keluarga akan terganggu
b. Kriminalitas meningkat
c. Masalah tekanan jiwa dan keyakinan diri
6. CARA MENGATASI MASALAH PENGANGGURAN SECARA UMUM
a. Memperluas kesempatan kerja
b. Mengurangi tingkat pengangguran
c. Meningkatkan kualitas Angkatan kerja dan Tenaga Kerja
d. Meningkatkan kesejahteraan Tenaga Kerja
e. Menurunkan jumlah Angkatan Kerja
Evaluasi Akhir Bab I

Page 5

1. Jelaskan hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan
pengangguran !
2. Sebutkan usaha yang bisa dilakukan oleh pemerintah, perusahaan, dan pribadi
untuk meningkatkan mutu tenaga kerja !
3. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi sistem upah di
Indonesia !
4. Apa yang dimaksud dengan pengangguran tak kentara !
5. Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan daya serap
bidang usaha terhadap angkatan kerja yang tersedia !

BAB II
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PETA KONSEP

P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
E
k
o
n
o
m
i

Pembanguna
n Nasional
Objek
Dari

Pola

memiliki

Menurut

UU
No.25
Th.2004

Tahapan

Prioritas

GBHN
1999

Orde
baru

Masalah

berbentuk

Kelemahan

Pelita
Teori Klasik
BerlandaskanTeori-Teori

Pertumbuhan
Ekonomi

Teori Schumpeter
Teori Neo Klasik

berbeda
dengan

Teori Rostow
Pertumbuhan
Ekonomi

Tanah dan Kekayaan


Alam
Kuantitas dan Kualitas Penduduk dan
Tenaga Kerja
Dipengaruhi
oleh

Kepemilikan Barang Modal dan Penguasaan


Teknologi
Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat

A. PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI


1.

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan produk


domestik bruto dari suatu negara atau daerah.
Page 6

Pertumbuhan ekonomi dikatakan meningkat apabila persentase kenaikan Produk


Domestik Bruto (PDB) pada suatu periode lebih besar dari periode sebelumnya.
Kenaikkan PDB tersebut tidak disertai penghitungan persentasenya terhadap
pertumbuhan penduduk. Jadi, Pertumbuhan Ekonomi adalah suatu keadaan di
mana terjadi kenaikkan PDB suatu negara tanpa memandang apakah
kenaikkan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
penduduk.
Rumus menghitung laju pertumbuhan ekonomi :
Laju perertumbuhan Ekonomi tahun tertentu =
GNP x 100 %

Keterangan :
GNP = perubahan GNP yaitu (GNP tahun tertentu GNP tahun sebelumnya )
GNPt0 = GNP tahun sebelumnya.

Rumus menghitung pendapatan perkapita :


Pendapatan perkapita
GNP__

___Jumlah
Jumlah

Contoh Soal :
1. Suatu Negara pada tahun 2009 memiliki GNP sebesar 250 triliun , sedangkan GNP pada
tahun 2010 sebesar 262,5 triliun.
Hitunglah laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut tahun 2010 !
Diketahui : GNP2009 = 250 triliun
GNP2010 = 262,5 triliun
Ditanya : Pertumbuhan ekonomi th 2010 ( r2010 = ) ....... ?
Jawab
:
Pertumbuhan Ekonomi tahun 2010 =

262,5 - 250 x 100 %


250
=
12,5 x 100 %
250
=
5%

2. GNP Negara A $ 120.000 juta dan penduduknya 200 juta . Sedangkan GNP negara B $
274.753 juta dan penduduknya 883,6 juta. Hitunglah pendapatan Perkapita negara A !
Diketahui : GNP negara A = $ 120.000 juta
GNP negara B = $ 274.753 juta
Jml penduduk = 883,6 juta
Ditanya : Pendapatan per kapita negara A = ..........?
Jawab
:
Pendapatan perkapita = ___Jumlah GNP__
Jumlah penduduk
= ___120.000_____

883,6

2. Pengertian Pembangunan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan


pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam
jangka panjang, disertai dengan perubahan sistem politik, stuktur
sosial, nilai-nilai masyarakat, perkembangan IPTEK dan struktur
ekonominya.
Page 7

Di dalam pembangunan ekonomi , kenaikkan pendapatan masyarakat diikuti


oleh perubahan dalam struktur sosial dan sikap masyarakat. Selain kenaikkan
pendapatan, tujuan pembangunan ekonomi adalah perbaikkan kondisi di luar
aspek ekonomi , seperti : perbaikan lembaga pemerintah, perbaikan sikap, dan
usaha memperkecil jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.
Menurut Prof. Dudley Seers menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan
ekonomi ditentukan oleh jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan berikut :
1) Apakah pembangunan itu telah mengurangi kemiskinan ?
2) Apakah yang dilakukan terhadap pengangguran ?
3) Apakah yang dilakukan terhadap kesenjangan ?
Dengan demikian , menurut Prof. Dudley Seers, suatu pembangunan ekonomi
dikatakan berhasil apabila pendapatan per kapita masyarakat meningkat
(kemiskinan berkurang), tingkat pengangguran berkurang, dan kesenjangan
antara si kaya dan si miskin mengecil ( terjadi pemerataan pendapatan).

3. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi


Apabila diperhatikan , perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan
ekonomi adalah sebagai berikut :
No
1
2

Pertumbuhan Ekonomi

No

Kenaikkan jumlah hasil produksi


berupa barang dan jasa
Kenaikkan jumlah GNP dari tahun
ke tahun tanpa memperhatikan
apakah kenaikkannya lebih besar
atau lebih kecil dari kenaikkan
jumlah penduduk
Kenaikkan GNP dari tahun ke
tahun tidak disertai dengan
perubahan struktur ekonomi dan
perkembangan Iptek.

Kenaikkan GNP tidak disertai


dengan
peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
pemerataan .

Pembangunan Ekonomi
Peningkatan
kualitas
produksi
Kenaikkan
jumlah
persentasenya
lebih
daripada jumlah penduduk

GNP
besar

Peningkatan GNP dari tahun ke


tahun disertai dengan perubahan
struktur ekonomi dari tradisional
menjadi modern (agraris menjadi
industri) serta ditandai dengan
perkembangan Iptek.
Kenaikkan GNP disertai dengan
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
,
pemerataan
pendapatan dan pertumbuhan
jumlah penduduk.

4. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Pembangunan Ekonomi
di Negara Maju dan Berkembang.
a.

hasil

Pertumbuhan

dan

Faktor Ekonomi
1) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia merupakan faktor kunci dalam proses
pembangunan, baik tidaknya perencanaan dan pengorganisasian proses
pembangunan tergantung kepada kualitas manusia sebagai objek dan
subjeknya. Negara-negara maju seperti Jerman dan Amerika dengan SDM yang
berkualitas, sudah terbukti mengalami percepatan dalam proses pembangunan
yang dilaksanakannya. Sumber daya manusia dibutuhkan untuk mengolah
Page 8

segala potensi sumber daya alam menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih
tinggi.
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan
nasional, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Jumlah penduduk yang
besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi ,
sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang
ada.
2) Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam meliputi tanah, kekayaan alam seperti kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut sangat
mempengaruhi pembangunan suatu negara, terutama dalam hal penyediaan
bahan baku produksi. Sumber daya modal yang berkualitas akan lebih berdaya
guna ketika didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang memadai.
Semakin banyak sumber daya alam , semakin besar peluang suatu negara
untuk lebih produktif daripada negara lainnya.
3) Pembentukan Modal
Hal ini memberi kemungkinan untuk melakukan investasi dalam berbagai
macam sektor ekonomi. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk
menggali dan mengolah kekayaan . Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
4) Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK)
Iptek merupakan alat bagi sumber daya manusia untuk mengolah sumber
daya alam secara produktif. Semakin canggih iptek yang dimiliki suatu negara,
semakin besar peluang negara tersebut untuk maju. Melalui pemanfaatan
iptek manusia dapat menciptakan barang dan jasa dengan lebih cepat , mudah
dan murah . Efek utama yang ditimbulkan oleh kemajuan tehnologi adalah
sbb :
a) Dapat mempertinggi efisiensi kegiatan memproduksi suatu barang, yang
berarti dengan kemajuan tehnologi dapat menurunkan biaya produksi dan
menaikkan jumlah produksi.
b) Menimbulkan penemuan-penemuan barang baru yang belum pernah
diproduksi sebelumnya.
c) Dapat meningkatkan kualitas barang yang diproduksi tanpa menaikkan
harga barang.
b. Faktor Non Ekonomi
1) Sosial Budaya
Nilai-nilai sosial budaya sangat
berpengaruh terhadap proses
pembangunan , nilai-nilai tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat
pula menjadi faktor penghambat. Contoh: budaya gotong royong yang dimiliki
bangsa Indonesia atau budaya kerja keras yang dimiliki orang Jepang menjadi
faktor pendukung proses pembangunan, sebaliknya budaya korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) menjadi penghambat proses pembangunan.
2) Keadaan Politik
Sistem dan keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap
keberlangsungan proses pembangunan. Negara sosialis dan negara liberalis
akan memberlakukan secara berbeda terhadap kebebasan individu dan
pemanfaatan sumber daya alam yang dimilikinya, hal tersebut otomatis akan
berpengaruh terhadap tingkat produktivitas masing-masing negara. Keadaan

Page 9

politik yang tidak menentu karena banyak serangan teror atau adanya kudeta
misalnya, akan berdampak terhadap kelancaran proses pembangunan.
3) Sistem Pemerintahan
Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis akan memberikan warna
yang berbeda terhadap proses pembangunan. Dalam sistem sosialis kerangka
pembangunan dan pemanfaatan sumber daya direncanakan dan dikendalikan
oleh pemerintah, sementara dalam liberalis peran masyarakat baik secara
individu maupun kelompok lebih dikedepankan daripada pemerintah. Hal
tersebut tentunya berdampak terhadap proses dan hasil pembangunan.
Pola desentralisasi atau otonomi daerah yang diberlakukan di Indonesia
sejak tahun 1999 memberikan warna berbeda pula terhadap pembangunan
bangsa. Dengan demikian jelaslah bahwa pembangunan dipengaruhi juga oleh
sistem pemerintahan.

5. Indikator keberhasilan
Pembangunan Ekonomi

Tingkat

Pertumbuhan

Ekonomi

dan

Untuk mengukur berhasil tidaknya pembangunan yang dilaksanakan oleh


suatu bangsa , maka diperlukan sejumlah indikator yang mewakili kondisi objek
suatu bangsa pasca dilakukan proses pembangunan . Secara umum, indikator
keberhasilan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah sbb :
1) Peningkatan Pendapatan Per Kapita
2) Produk Nasional Bruto (PNB)
3) Distribusi Pendapatan
4) Kesempatan Kerja
5) Stabilitas Ekonomi
6) Neraca Pembayaran Luar Negeri
7) Peranan Sektor Industri dan Jasa

B. TEORI TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik


Tokoh-tokoh
Adam Smith
Menurut Adam Smith dalam buku The wealth of Nations, pertumbuhan
ekonomi akan dipengaruhi oleh pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
dan pertumbuhan jumlah penduduk. Pertumbuhan PDB dipengaruhi oleh
beberapa factor, antara lain ketersediaan sumber daya alam, jumlah
penduduk dan persediaan barang modal.
Adam Smith berpendapat bahwa sumber daya alam sangat menentukan
pertumbuhan PDB, supaya PDB meningkat, sumber daya alam itu harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh tenaga kerja dan modal yang ada.
Pada proses pemanfaatannya dan pengolahan sumber daya alam dan
pembagian kerja agar produktifitas dapat meningkat.
Selain sumber daya alam, jumlah penduduk dan persediaan barang modal,
masih ada satu lagi agar pertumbuhan ekonomi meningkat, yaitu sistem
persaingan bebas (laissez faire). Sistem ini memberikan kesempatan
kepada setiap individu untuk berkembang dan memilih kegiatan ekonomi
sesuai dengan kehendaknya hingga mencapai imbalan jasa yang maksimal
( tertinggi ) tanpa campur tangan pemerintah. Situasi ini akan mendorong
setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi yang maksimal dan
pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
David Ricardo dan Thomas Robert Malthus.
David Ricardo terkenal dengan teori the law of diminishing return,
sementara T.R Malthus terkenal dengan teori pertumbuhan ekonomi.
Page 10

David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi antara lain


dipengaruhi oleh sumber daya alam yang terbatas, jumlah penduduk yang
selalu berkembang, proses kemajuan tehnologi dan sector pertanian yang
dominan.
Menurut Ricardo dan Malthus, pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi
secara terus-menerus dalam jangka panjang, tetapi akan mengalami
stationary state atau dengan kata lain suatu keadaan di mana
pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi atau kemandekan. Stagnasi ini
dapat dijelaskan menrut teori the law of diminishing return atau hasil
yang semakin berkurang. Pada saat jumlah penduduk sedikit dan kekayaan
alam berlimpah, akan didapatkan hasil yang banyak dan akan dicapai
pertumbuhan ekonomi. Tetapi jika mulai bertambah banyak maka tingkat
kegiatan ekonomi akan menurun.
Teori Malthus, pertumbuhan penduduk adalah menurut deret ukur dan
pertumbuhan ekonomi adalah menurut deret hitung, juga menjelaskan
mengapa tingkat kesejahteraan masyarakat menurun. Menurut teori
tersebut, jumlah pendudukakan berkembang lebih cepat dibandingkan
dengan pertumbuhan ekonomi, sehingga akan mengakibatkan ongkos
tenaga kerja menjadi sangat murah dan hanya cukup untuk biaya hidup
(subsistensi)
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Scumpeter
Peranan pengusaha atau wirausahawan sangat penting dalam mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi . Itulah salah satu hal yang ditekankan oleh
Schumpeter dalam teorinya. Pengusaha akan terus-menerus melakukan
inovasi untuk mendapatkan hal-hal baru yang berguna bagi usahanya dan
dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Adapun bentuk inovasiinovasi yang dilakukan oleh pengusaha antara lain mencari lokasi pasar yang
baru, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi dan mencari
sumber bahan mentah. Untuk menjalankan inovasi yang telah ditemukan
tentu membutuhkan modal. Pengusaha akan meminjam modal tersebut untuk
keperluan investasi usahanya. Akibat dari investasi tersebut adalah kenaikan
pendapatan nasional yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat .
Karena konsumsi meningkat berarti kapasitas produksi pengusaha pun ikut
meningkat dan menimbulkan investasi baru oleh pengusaha .
Menurut Schumpeter , ketika tingkat kemajuan ekonomi semakin tinggi maka
kemungkinan untuk melakukan inovasi semakin terbatas. Sulitnya melakukan
inovasi membuat pertumbuhan ekonomi berjalan lambat hingga akhirnya
berhenti pada titik tertentu. Keadaan ini disebut dengan stationary state .
Berbeda dengan aliran klasik yang berpendapat bahwa keadaan stationary
state terjadi pada saat tingkat pertumbuhan ekonomi rendah, Schumpeter
berpendapat bahwa keadaan stationary state terjadi pada saat tingkat
pertumbuhan ekonomi tinggi.
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik
Beberapa teori pertumbuhan ekonomi dari aliran Neo klasik adalah sbb :
(1) Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Ada 4 asumsi yang digunakan oleh teori ini dalam menganalisis faktorfaktor pendukung pertumbuhan ekonomi, yaitu sbb :
(a) Barang modal telah digunakan secara penuh.
(b) Besarnya tabungan proporsional dengan fluktuasi pendapatan nasional

Page 11

(c) Perbandingan antara modal dan hasil produksi (capital output ratio)
adalah tetap.
(d) Perekonomian hanya terdiri dari dua sektor (perekonomian tertutup)
Investasi yang terjadi pada tahun tertentu akan menyebabkan peningkatan
barang modal pada tahun berikutnya. Agar seluruh penambahan barang
modal tersebut digunakan seluruhnya maka total pengeluaran harus
meningkat sebesar penambahan barang modal tersebut. Kenaikkan total
penerimaan menyebabkan kenaikkan pendapatan nasional (PDB) Seperti
kita ketahui, pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya peningkatan
PDB dari suatu negara atau masyarakat. Oleh karena itu, investasi harus
terus mengalami kenaikkan agar tingkat pertumbuhan ekonomi juga ikut
mengalami kenaikkan.
(2) Teori Pertumbuhan Ekonomi Solow
Berdasarkan teori pertumbuhan neo klasik yang dikembangkan oleh
Abramovitz dan Solow, pertumbuhan ekonomi tergantung pada
perkembangan faktor-faktor produksi. Bisa juga dikatakan bahwa teori ini
lebih melihat dari sisi penawaran atau sisi produksi. Berdasarkan teori ini ,
ada tiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi , yaitu :
(a) Pertumbuhan modal
(b) Pertumbuhan penduduk
(c) Pertumbuhan tehnologi
Dari ketiga faktor di atas tersebut, faktor pertumbuhan teknologi dianggap
sebagai faktor yang paling menentukan pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan fakta yang ada, 80 % - 90 % pertumbuhan ekonomi Amerika
yang terjadi pada pertengahan abad 19 dan 20 disebabkan adanya
perkembangan tehnologi. Sedangkan menurut hasil penelitian, peranan
pertumbuhan modal terhadap pertumbuhan ekonomi di beberapa negara
maju seperti Amerika, negara-negara Eropa Barat dan Inggris hanya
sebesar 25 %, 18 % dan 21 % pada tahun 1950-1962.
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern
Tokohnya yaitu Walt Whitman Rostow(WW. Rostow). Menurut Rostow,
pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi 5 tahap yaitu :
(1) Perekonomian Tradisional ( The Traditional Society)
Ciri-cirinya :
a. Tehnologi yang digunakan dalam kegiatan produksi masih sederhana
b. Produksi yang dihasilkan rendah sehingga hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sendiri.
c. Kegiatan produksi dilakukan secara tradisional
(2) Perekonomian Transisi ( The Precondition for Take Off)
a. Timbulnya pemikiran mengenai pembangunan ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan.
b. Terjadinya perubahan nilai-nilai dan struktur kelembagaan yang berlaku
di dalam masyarakat
c. Perekonomian mulai menciptakan kerangka ekonomi yang kokoh untuk
mencapai tingkat perekonomian yang lebih maju.
(3) Perekonomian Lepas Landas ( The Take Off)
Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah sebagai
berikut :
a. Kegiatan ekonomi berlangsung secara terus-menerus dengan hasil yang
memuaskan

Page 12

b. Nilai investasi yang bersifat produktif meningkat sebesar sepuluh


persen dari nilai produk nasional neto.
c. Terciptanya kondisi yang dapat membuat semua lembaga dapat
berfungsi sesuai dengan harapan masyarakat.
d. Terciptanya kestabilan di bidang politik dan sosial.
(4) Perekonomian Menuju Kedewasaan ( The Drive to Manturity)
Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah sbb:
a. Tenaga kerja yang terlibat pada proses produksi bersifat profesional
b. Berkurangnya peranan dari sektor pertanian sedangkan sektor industri
dan jasa memiliki peranan yang semakin dominan
c. Adanya perubahan di dalam struktur organisasi perusahaan, di mana
jabatan manajer sebagai pengambil keputusan tertinggi tidak lagi
dipegang oleh pemilik perusahaan, melainkan oleh tenaga-tenaga
profesional yang dipekerjakan oleh perusahaan.
d. Timbulnya kesadaran di dalam masyarakat untuk memelihara dan
melestarikan lingkungan.
(5) Perekonomian Konsumsi Tinggi ( The Age of High Mass Consumption)
Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah sbb :
a. Sektor industri telah berjalan dengan baik sehingga tidak ada lagi
masalah pada kegiatan produksi
b. Tujuan utama konsumsi masyarakat adalah untuk meningkatkan arti
hidup , sehingga masyarakat lebih cenderung untuk memenuhi
kebutuhan tersier dibanding kebutuhan primer dan sekunder.
c. Timbulnya usaha-usaha untuk menciptakan kesejahteraan yang merata.
Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pajak progresif yang
bertujuan untuk mentransfer pendapatan dari penduduk kaya ke
penduduk miskin.
5. Teori Pertumbuhan Austria (Historis)
Werner Sombart
Pertumbuhan ekonomi secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1) Zaman Perekonomian Tertutup
Masyarakat menghasilkan barang terbatas hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan segala sesuatu dilakukan berdasarkan sifat
kekeluargaan.
2) Zaman Kerajinan dan pertumbuhan
Masyarakat sudah mulai melakukan pembagian kerja dalam kegiatan
ekonomi. Contoh : ada penduduk yang bekerja sebagai petani, peternak
dll. Kemudian mereka mengadakan pertukaran hasil produksi .
3) Zaman Kapitalis
Bibit-bibit kapitalis sudah mulai muncul dalam kegiatan perekonomian.
Kaum kapitalis mulai menguasai organisasi perekonomian. Zaman
kapitalis dibagi menjadi :
a. Zaman kapitalis purba
b. Zaman kapitalis madya
c. Zaman kapitalis raya
d. Zaman kapitalis akhir
Frederich List
Pertumbuhan
ekonomi dapat diukur melalui usaha manusia dalam
memenuhi kebutuhan (berdasarkan kemajuan teknis produksi) dan jenis
pekerjaan sebagai mata pencaharian.
Pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi :
Page 13

1) Masa berburu dan mengembara


2) Masa beternak dan bertani
3) Masa bertani dan kerajinan tangan
4) Masa kerajinan, industri dan perniagaan.
Karl Bucher
Pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi :
1) Rumah Tangga Tertutup
2) Rumah Tangga Kota
3) Rumah Tangga Bangsa
4) Rumah Tangga Dunia

TEORI
KLASIK

TEORI-TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI


TOKOH
POKOK PIKIRAN
Adam Smith
Dalam buku An Inquiry Into The Principle and Causes of The
Wealth of Nationmenyatakan bahwa :
Pertumbuhan PDB (dipengaruhi oleh SDA yang tersedia,
jumlah penduduk, persediaan barang-barang modal)
Pertumbuhan jumlah penduduk
Adanya sistem persaingan bebas ( laissez faire )
David
Teori The Law of Diminishing Return yaitu :
Ricardo
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh

Page 14

SDA yang terbatas


Jumlah penduduk yang selalu berkembang
Kemajuan tehnologi

Sektor pertanian yang dominan


Thomas
Robert
Malthus

NEO
KLASIK

Robert
Sollow

Roy Forbes
Harrod dan
Evsey
D.
Domar
Walt
Whitman
Rostow

AUSTRI
A
(HISTORI
S)

Werner
Sombart

Frederich
List

Karl Bucher

Teori Pertumbuhan Penduduk yang menyatakan bahwa


Pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan
pertumbuhan ekonomi menurut deret hitung. Maksudnya
adalah bahwa jumlah penduduk akan berkembang lebih
cepat
daripada
pertumbuhan
ekonomi
sehingga
mengakibatkan upah tenaga kerja menjadi sangat murah
dan hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari (subsistensi)
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh :
Pertumbuhan penduduk (SDM)
Akumulasi modal
Teknologi modern
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pertambahan
modal, yang akan meningkatkan produksi dan pada
akhirnya menaikkan pendapatn nasional.
Dalam buku The Stages of Economic Growth membagi
pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap, yaitu :
1. Masyarakat tradisional
2. Pra lepas landas
3. Lepas landas
4. Dorongan menuju kedewasaan
5. Konsumsi tinggi
Pertumbuhan ekonomi secara garis besar dibedakan
menjadi:
1. Zaman Perekonomian Tertutup
Zaman perekonomian desa
Zaman Feodal
2. Zaman Kerajinan dan Pertumbuhan
3. Zaman Kapitalis
Kapitalis Purba
Kapitalis Madya
Kapitalis Raya
Kapitalis Akhir
Pertumbuhan ekonomi di bedakan menjadi :
1. Masa berburu dan mengembara
2. Masa beternak dan bertani
3. Masa bertani dan kerajinan tangan
4. Masa kerajinan, industri dan perniagaan
Pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi :
1. Rumah Tangga Tertutup
2. Rumah Tangga Kota
3. Rumah Tangga Bangsa
4. Rumah Tangga Dunia

C. PEMBANGUNAN NASIONAL
Sebagai negara berkembang , Indonesia sedang giat melakukan pembangunan
ekonomi. Pembangunan ekonomi yang sudah kita bahas di depan adalah bagian
dari pembangunan nasional. Pembangunan nasional mencakup semua aspek
kehidupan yang meliputi pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya
serta pertahanan dan keamanan . Berikut ini kita akan membahas hal-hal yang
berkaitan dengan pembangunan nasional.
1. Pengertian dan tujuan pembangunan nasional.
Page 15

Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan secara


berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik.
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan
ini terbagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan
jangka pendek pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup,
kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata
serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
Pembangunan jangka panjang bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil
dan makmur yang merata , material dan spiritual berdasarkan Pancasila di
dalam wadah Negara Kesatuan republik Indonesia yang merdeka, berdaulat,
bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang
aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
2. Pola dan tahapan pembangunan nasional pada masa orde baru.
Pada masa orde baru , pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap
dalam jangka pendek ( 5 tahun) dan jangka panjang (25 tahun). Secara utuh
sebelum adanya perubahan, telah dilaksanakan lima kali Pelita dengan
prioritas masing-masing. Adapun kelemahan pembangunan orde baru yaitu
kelemahan pada struktur ekonomi antara lain sbb :
a. Bahan dasar industri kita banyak yang harus diimpor.
b. Kurang meratanya porsi pembangunan yang menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial.
c. Sistem lembaga keuangan seperti perbankan yang belum mantap,
menggoyahkan sendi-sendi kehidupan ekonomi pada masa krisis.
d. Ketergantungan pembiayaan dari pinjaman luar negeri.
e. Menumpuknya pembayaran pokok dan bunga pinjaman luar negeri.
3. Pola dan tahapan pembangunan nasional menurut GBHN Tahun 1999
( Masa Reformasi)
Pada Pelita VI Indonesia mengalami krisis ekonomi yang memicu terjadinya
reformasi
dan
pergantian
pemerintah.
GBHN
tahun
1999-2004
mengemukakan 5 masalah utama yang akibatkan oleh kebijakan
pembangunan di masa orde baru, yaitu:
a. Munculnya gejala disintegrasi bangsa dan merebaknya konflik sosial
b. Lemahnya penegakkan hukum dan hak asasi manusia
c. Lambatnya pemulihan ekonomi
d. Rendahnya kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya nasional.
e. Kurang berkembangnya kapasitas pembangunan daerah dan masyarakat.
Berdasarkan kelima masalah tersebut, GBHN tahun 1999-2004 berusaha
melakukan langkah-langkah penyelamatan, pemulihan, pemantapan dan
pengembangan pembnagunan 5 tahun ke depan agar terwujud kemajuan di
segala bidang. Oleh karena itu, penyelenggaraan negara dituangkan dalam
PROPENAS(Program Pembangunan Nasional).
4. Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia
Secara umum, ada 4 masalah yang harus dihadapi dalam pembangunan
ekonomi di Indonesia. Keempat masalah tersebut dari tahun ke tahun selalu
mendapat perhatian serius. Keempat masalah tersebut adalah sbb :
a. Kemiskinan

Page 16

Program pengentasan kemiskinan sudah dilaksanakan sejak orde baru


melalui berbagai bentuk bentuk program seperti INSUS (Intensifikasi
Khusus), INMUM (Intensifikasi Umum), BIMAS (Bimbingan Massal), INMAS
(Intensifikasi Massal), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen), KUK (Kredit
Usaha Kecil), Wajib Belajar, INPRES Desa yang dilanjutkan den INPRES
Desa Tertinggal (IDT).
Selanjutnya ada tiga program yang dilakukan untuk menanggulangi
kemiskinan, program-program ini langsung ditujukan kepada penduduk
miskin, yakni :
1) Menyediakan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin
2) Mengembangkan sistem jaminan sosial
b. Keterbelakangan
Secara umum keterbelakangan yang diderita Indonesia meliputi rendahnya
tingkat pendidikan, tingkat ketrampilan, pemilikan modal, efisiensi dan
efektifitas kerja, tingkat manajemen dan kurang tersedianya infrastruktur .
Semua faktor tersebut memiliki hubungan sebab akibat satu sama lain
yang membentuk lingkaran setan kemiskinan (Vicious circle). Adapun
keterbelakangan di bidang ekonomi tampak dari rendahnya pendapatan
perkapita, tingkat spesialisasi (pembagian kerja), penggunaan uang giral
per kapita serta masih sempitnya pasar.
c. Lapangan Kerja
Jumlah pengangguran di Indonesia diupayakan terus berkurang dengan
memperluas lapangan kerja. Akan tetapi krisis ekonomi tahun 1997
semakin menambah jumlah pengangguran di Indonesia hingga mencapai
37,5 juta jiwa. Ditambah lagi dengan masih rendahnya kualitas angkatan
kerja Indonesia , kurang lebih 64 % dari angkatan kerja Indonesia memiliki
pendidikan SD ke bawah.
Untuk mengatasi masalah diatas, pemerintah melakukan strategi kebijakan
ketenagakerjaan yang meliputi :
1) Menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan kebijakan ekonomi
makro.
2) Meningkatkan kmpetensi dan kemandirian tenaga kerja melalui
pendidikan dan pelatihan.
3) Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerjha dengan menetapkan sistem
pengupahan dan penjaminan kesejahteraan
4) Meningkatkan perlindungan bagi pekerja
5) Menata kembali sistem pelatihan, penempatan, pemantauan dan
perlindungan TKI yang bekerja di luar negeri.
d. Pemerataan Pembangunan
Untuk memeratakan pembangunan, harus dilihat komposisi penduduk dan
wilayah Indonesia. Karena sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di
pedesaan dan daerah (bukan ibukota) maka pembangunan harus lebih
banyak diarahkan ke pedesaan dan daerah. Selain itu, dalam melakukan
pembangunan pemerintah juga berpedoman pada
Delapan jalur
pemerataan yaitu :
1) Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok terutama sandang, pangan
dan papan
2) Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan
3) Pemerataan pembagian pendapatan
4) Pemerataan kesempatan kerja
Page 17

5) Pemerataan kesempatan berusaha


6) Pemerataan
kesempatan
berpartisipasi
dalam
pembangunan,
khususnya bagi generasi muda dan wanita.
7) Pemerataan penyebaran pembangunan ke seluruh wilayah tanah air.
8) Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan

D. DAMPAK PEMBANGUNAN EKONOMI

Pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara memiliki dampak positif dan
negatif. Dampak positif pembangunan ekonomi adalah sbb :
1) Meningkatkan taraf hidup
2) Mempermudah hidup manusia
3) Meningkatkan persediaan barang kebutuhan masyarakat
4) Meningkatkan sikap kesetiakawanan sosial
5) Meningkatkan jumalh kesempatan kerja
Adapun dampak negatif dari pembangunan ekonomi adalah sbb :
1) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui suatu saat bisa habis atau
musnah.
2) Lingkungan mengalami kerusakan fisik.
3) Terjadi pencemaran air, udara, tanah dan suara.
4) Kesehatan dan keselamatan manusia terancam
5) Berubahnya gaya hidup.

E. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PEMBANGUNAN EKONOMI


INDONESIA
Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat melalui :
1) Tingkat pendapatan nasional
2) Tingkat produksi nasional
3) Kesempatan kerja
4) Perekonomian yang stabil
5) Neraca pembayaran luar negeri
6) Distribusi pendapatan yang merata.
Tidak dapat dipungkiri, pemerintah Orde Baru cukup berhasil dalam
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi ( rata-rata 7 % pada kurun waktu
awal 1990 an hingga pertengahan 1990an ), sehingga Indonesia pernah
dikategorikan sebagai macan Asia oleh Bank Dunia. Ini mungkin adalah prestasi
tertinggi dan terakhir pemerintah Orde Baru.
Sebelumnya, pemerintah Orde Baru berhasil membawa Indonesia
berswasembada pangan (1985), serta menekan angka kelahiran bayi yang
sangat tinggi pada masa pemerintahan Orde Lama. Pemerintah Orde Baru juga
berupaya menciptakan pemerataan persebaran penduduk melalui transmigrasi.
Cara ini terlihat cukup efektif di awal-awal pelaksanaannya. Di samping itu
pemerintah Orde Baru juga berhasil menekan laju inflasi dari sekitar 650 % di
zaman Orde Lama menjadi berada rata-rata di bawah dua digit hingga krisis
ekonomi mulai melanda di tahun 1997. Ekspor non migas Indonesia juga
meningkat , sehingga Indonesia tidak selalu tergantung pada ekspor minyak dan
gas bumi.
Akan tetapi, pembangunan Indonesia banyak bergantung pada bantuan
luar negeri. Negara-negara maju tergabung dalam Intergovernmental Group on
Indonesia (IGGI), yang kemudian kemudian menjadi Consultative Group on
Indonesia (CGI) berkomitmen secara teratur menyuplai perekonomian Indonesia
dengan utang luar negeri. Hal ini menyebabkan kemandirian perekonomian

Page 18

Indonesia melemah. Ketergantungan kepada modal asing mengakibatkan


perekonomian menjadi hancur ketika badai krisis melanda di tahun 1997.
Melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan banyak investor asing keluar dari
Indonesia.
Pemerintah Orde Baru jelas gagal membuat rupiah sebagai mata uang
yang kuat. Nilai rupiah tetap lemah sejak awal Orde Baru hingga sekarang. Pada
tahun 1970an , mobil baru dapat dibeli mulai harga Rp. 1.000. Saat ini, kamu
tidak bisa membeli (dengan tunai) mobil baru jika hanya punya uang Rp.50
juta.
Pada masa reformasi, pemerintah berhasil menciptakan kebebasan pers,
yang sangat bermanfaat sebagai alat kontrol pembangunan. Pers membuat
masyarakat sadar politik dan sadar hak sebagai warga negara. Pemerintah juga
berhasil membuat iklim berpolitik yang jauh lebih sehat dibanding masa Orde
Baru. Kehidupan politik Indonesia lebih demokratis dan dinamis pada masa Orde
Reformasi.
Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) adalah kegagalan terbesar dalam
pembangunan Indonesia, mulai dari pemerintah Orde Baru hingga saat ini. KKN
mengakibatkan dunia bisnis banyak dihadapkan pada biaya-biaya siluman dari
pungutan tak resmi, yang menyebabkan proses produksi tidak efisien dan harga
menjadi mahal. KKN juga menyebabkan rendahnya profesionalisme dan wibawa
para pejabat negara dan mengakibatkan penegakkan hukum menjadi sangat sulit
diterapkan di Indonesia.
Setelah mempelajari bab ini, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki peranan sangat penting dalam
rangka menyukseskan pembangunan nasional. Keduanya harus berjalan secara
beriringan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali masalahmasalah yang dapat menghambat tercapainya tujuan pembangunan nasional,
seperti masalah pengangguran yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Untuk
mengatasinya, banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah. Salah satunya
melalui kebijakan anggaran yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

F. DAMPAK PEMBANGUNAN EKONOMI

Dampak Positif
Dampak positif dari pembangunan ekonomi antara lain :
1) Pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat
2) Meningkatkan pendapatan masyarakat
3) Fasilitas umum dapat terpenuhi sehingga segala sesuatunya dapat berjalan
dengan lancar.
4) Terjadinya perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri sehingga
pilihan kegiatan ekonomi bagi masyarakat menjadi semakin banyak.
Dampak Negatif
1) Meningkatkan urbanisasi.
2) Terjadinya pencemaran lingkungan akibat limbah pembangunan.

Page 19

Evaluasi Akhir Bab II


1.

2.

3.

4.

5.

6.

I.
PILIHAN GANDA
Suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan PDB tanpa
memandang apakah persentase kenaikan PDB lebih besar atau lebih kecil
dibanding persentase kenaikan jumlah penduduk disebut
a. Pembangunan ekonomi
d. Peningkatan ekonomi
b. Pertambahan ekonomi
e. Pelonjakan ekonomi
c. Pertumbuhan ekonomi
Proses meningkatkan PNB suatu Negara di mana akan terjadi perubahanperubahan pada struktur ekonomi dalam jangka panjang adalah .
a. Pembangunan ekonomi
d. Peningkatan ekonomi
b. Pertambahan ekonomi
e. Pelonjakan ekonomi
c. Pertumbuhan ekonomi
Pembangunan ekonomi lebih luas dari pertumbuhan ekonomi karena
pembangunan ekonomi
a. Hanya menekankan pada kenaikan PDB
b. Tidak memperhatikan persentase kenaikan jumlah penduduk
c. Tidak memperhatikan pemerataan kesejahteraan penduduk
d. Tidak memperhatikan perubahan struktur ekonomi
e. Tidak hanya menekankan pada kenaikan PDB
Pertumbuhan ekonomi Negara maju umumnya stabil karena besar, tetapi
pertumbuhan ekonomi Negara sedang berkembang umumnya memili
a. Standar hidup yang tinggi
b. Tingkat produktivitas yang tinggi
c. Pertumbuhan penduduk rendah
d. Tingkat pengangguran rendah
e. Ketergantungan pada sector pertanian
Jika diketahui GNP suatu Negara pada tahun 2008 sebesar RP. 200 triliun , GNP
tahun 2009 sebesar Rp. 215 triliun, maka besarnya pertumbuhan ekonomi
tahun 2009 adalah .
a. 5,9 %
d. 7,5 %
b. 6,5 %
e. 7,9 %
c. 6,9 %
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua factor, yaitu pertumbuhan PDB
dan pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini dikemukakan oleh ..
a. Thomas Robert Malthus
d. John Stuart Mill
b. David Ricardo
e. Robert Sollow
Page 20

c. Adam Smith
7. Menurut Rostow, masyarakat tradisional berproduksi dengan berorientasi
pada .
a. Mencari keuntungan
d. kebiasaan atau adapt istiadat
b. Kebutuhan masyarakat internasional e. kebutuhan dalam negeri
c. pesanan
8. Menurut Frederich List, pada masa berburu dan mengembara, masyarakat
hidup berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Hal ini
dikenal dengan istilah ..
a. Transmigrasi
d. urbanisasi
b. Tuna wisma
e. nomaden
c. Relokasi
9. Ikatan perajin sejenis yang dibentuk atas dasar kekeluargaan dan bekerja atas
dasar pesanan (gilda) muncul pada masa
a. Rumah tangga tertutup
d. rumah tangga dunia
b. Rumah tangga kota
e. rumah tangga tradisional
c. Rumah tangga bangsa
10.Di bawah ini adalah factor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
menurut David Ricardo, kecuali ..
a. SDA yang terbatas
d. sector pertanian yang dominant
b. Jumlah penduduk yang selalu berkembang
e. persedian barang-banrang
modal
c. Proses kemajuan tehnologi
11.Menurut Rostow, tahap di mana masyarakat masih sangat sederhana dan
produksi hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri disebut .
a. Tahap konsumsi tinggi
d. Tahap the traditional society
b. Tahap the drive to maturity
e. Tahap lepas landas
c. Tahap prasyarat lepas landas
12.Pembangunan ekonomi akan dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Dengan
kemajuan teknologi berarti telah terjadi ..
a. Penghematan modal
d. ekonomi dalam keadaan stabil
b. Inefisiensi
e. naiknya pendapatan nasional
c. Tersedianya kesempatan kerja
13.Tujuan utama pembangunan ekonomi suatu negara adalah .
a. Kesejahteraan masyarakat
d. menaikkan pendapatan perkapita
b. Kesempatan kerja terbuka luas
e. meningkatkan jumlah modal
c. Menekan pertumbuhan penduduk.
14.Di bawah ini adalah dampak positif pembangunan ekonomi, kecuali .
a. Kesempatan kerja tersedia
d. pendapatan masyarakat bertambah
b. Fasilitas umum terpenuhi
e. urbanisasi
c. Terjadinya perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri.
15.Di bawah ini merupakan tolok ukur pembangunan, kecuali ..
a. Pendapatan nasional
d. kesempatan kerja
b. Produksi nasional
e. distribusi pendapatan merata
c. Penyebaran penduduk yang merata.
II. ESEY
1. Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi ?
2. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu
Negara !
Page 21

3. Sebutkan beberapa factor yang mendukung terlaksananyapembangunan di


suatu Negara !
4. Apa saja dampak positif dan negative dari pembangunan ekonomi suatu
Negara ?
5. Menurutmu, apakah masalah pembangunan ekonomi Indonesia pada saat ini ?

BAB III
SISTEM ANGGARAN DI INDONESIA
Sistem
anggaran di
Indonesia

yaitu
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara /
Daerah

berisi
Pendapatan dan
pengeluaran Negara

yang berpengaruh terhadap


Kesejahteraan
Masyarakat

Kebijakan Anggaran

oleh karena itu, diperlukan


Pembiayaan fungsional
Pengeloaan anggaran
Stabilisasi anggaran
otomatis
Anggaran belanja

A. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA / DAERAH


(APBN / APBD)
1. Arti , Tujuan dan Fungsi APBN
a. Pengertian APBN
Adalah suatu daftar yang memuat rincian pendapatan dan pengeluaran negara
untuk waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pada masa Orde Baru, APBN berlaku
dari tanggal 1 April s.d
31 Maret tahun berikutnya. Saat ini APBN
dihitung sejak tanggal 1 Januari s.d 31 Desember.

b. Fungsi APBN

Anggaran Pendapatan dan belanja negara harus memiliki fungsi alokasi,


distribusi dan stabilisasi.
1) Fungsi alokasi
Page 22

Di dalam APBN dijelaskan sumber pendapatan dan pendistribusiannya.


Pendapatan yang paling besar dari pemerintah berasal dari pajak.
Penghasilan dari pajak yang diterima dapat dialokasikan ke berbagai sektor
pembangunan. Dengan pedoman APBN, pendapatan yang bersumber dari
pajak dapat digunakan untuk membangun sarana umum, seperti jembatan,
jalan taman umum dan pengeluaran lainnya yang bersifat umum.
2) Fungsi distribusi
Pajak yang ditarik dari masyarakat dan masuk menjadi pendapatan dalam
APBN tidak selalu harus didistribusikan untuk kepentingan umum. Melainkan
dapat pula didistribusikan dalam bentuk dana subsidi dan dana pensiun.
Pengeluaran pemerintah semacam ini disebut transfer payment. Transfer
payment dapat membatalkan pembiayaan ke salah satu sektor, kemudian
dipindahkan ke sektor lain.
3) Fungsi Stabilisasi
APBN berfungsi sebagai pedoman agar pendapatan dan pengeluaran
keuangan negara teratur sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, akan mempermudah pencapaian berbagai sasaran yang telah
ditetapkan. Dengan menetapkan APBN sesuai alokasi yang ditentukan akan
menjaga kestabilan arus uang dan barang sehingga dapat menghindari
terjadinya inflasi atau deflasi.

c. Tujuan Penyusunan APBN

Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman pendapatan dan


pembelanjaan negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk
meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.
Di dalam APBN, dipilih atau diusulkan program jangka panjang. Pembangunan
pada sektor ekonomi juga akan mempengaruhi bidang-bidang lain dalam
meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas akan memungkinkan
peningkatan tabungan. Tabungan yang meningkat membuka kemungkinan
untuk berinvestasi. Investasi yang berkembang diharapkan memberi
peningkatan kesempatan kerja dan mewujudkan kemakmuran masyarakat .
Arti, fungsi dan tujuan APBN pada hakekatnya sama dengan arti, fungsi dan
tujuan APBD. Hanya saja ruang lingkup APBD bersifat lebih kecil daripada APBN.

2. Prinsip, Asas dan Cara Penyusunan APBN

a. Prinsip penyusunan APBN


Sesuai dengan namanya , prinsip penyusunan APBN didasarkan pada aspek
pendapatan dan aspek pengeluaran.
(1) Prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pendapatan.
a) Mengintensifkan penerimaan sektor anggaran dalam jumlah dan
ketepatan penyetoran
b) Mengintensifkan penagihan dan pemungutan piutang negara, misalnya
sewa penggunaan barang-barang negara, sewa pelabuhan dan sewa
landasan pesawat.
c) Mengintensifkan tuntutan ganti rugi yang diderita oleh negara dan denda
yang dijanjikan.
(2) Prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pengeluaran.
a) Hemat, tidak boros, efisien dan berdaya guna serta sesuai dengan
kebutuhan teknis yang ada.
b) Terarah dan terkendali sesuai dengan anggaran dan program kegiatan .
c) Mengusahakan semaksimal mungkin membeli produk-produk dalam
negeri dengan memperhatikan kemampuan / potensi yang dimiliki.
Page 23

b. Asas penyusunan APBN


Asas atau dasar penyusunan APBN adalah sebagai berikut :
(1) Kemandirian, artinya pembiayaan negara didasarkan atas kemampuan
negara. Sedangkan pinjaman luar negeri hanya digunakan sebagai
pelengkap.
(2) Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas
(3) Penajaman prioritas pembangunan, artinya APBN harus mengutamakan
pada pembiayaan yang lebih bermanfaat.
c. Landasan hukum APBN
Penyusunan APBN didasarkan pada peraturan-peraturan berikut :
(1) UUD 1945 pasal 23 ayat 1 yang berbunyi : Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara ditetapkan setiap tahun.
(2) UU No. 1 Tahun tentang Pendapatan dan Belanja Negara
(3) Keputusan Presiden RI no.16 Tahun 1994 tentang pelaksanaan APBN.
d. Cara Penyusunan APBN
Pertama-tama, tiap departemen, lembaga atau badan dan semua negara
organisasi yang dibiayai oleh keuangan negara mengajukan usul atau rencana
penerimaan dan pembiayaan kepada presiden. Usul atau rencana tersebut akan
dibahas kelompok kerja yang dibentuk untuk tujuan itu. Setelah disetujui,
pemerintah mengajukan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(RAPBN) ke DPR. Setelah dibahas dan disetujui oleh DPR, RAPBN tersebut
kemudian disahkan menjadi APBN melalui undang-undang. Bila RAPBN tidak
disetujui DPR, pemerintah menggunakan APBN tahun sebelumnya. Pelaksanaan
APBN diatur dengan keputusan presiden (Keppres).

B. PENDAPATAN DAN PENGELUARAN NEGARA / DAERAH.

APBN dan APBD terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pendapatan (penerimaan)
negara dan hibah serta bagian pengeluaran (pembelanjaan).
1. Pendapatan Negara dan Hibah dalam APBN / APBD
Pendapatan negara dan hibah dalam APBN meliputi dalam negeri dan hibah.
Penerimaan dalam negeri terdiri atas penerimaan perpajakn dan bukan pajak.
Penerimaan pajak dibedakan lagi menjadi penerimaan pajak dalam negeri
(misal: PPh,PBB) dan penerimaan pajak perdagangan internasional (misal : bea
masuk dan pajak ekspor).Penerimaan bukan pajak berasal dari penerimaan
sumber daya alam, bagian laba BUMN dan penerimaan negara bukan pajak
lainnya.
Adapun penerimaan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal
dari sumbangan swasta dalam negeri, serta sumbangan lembaga swasta dan
pemerintah luar negeri.
Bagaimana dengan penerimaan daerah ? Penerimaan daerah bisa bersumber
dari laba perusahaan daerah. Di tingkat pemerintah pusat kita mengenal laba
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan di Daerah Tingkat I kita mengenal laba
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Namun tidak semua laba BUMN atau BUMD
bisa menjadi sumber pendapatan pusat atau daerah. Laba BUMN atau BUMD
yang telah berbentuk PT (Persero) digunakan untuk kegiatan internal
perusahaan yang bersangkutan, dan tidak lagi menjadi bagian kekayaan
pemerintah pusat dan daerah. Sebagai bagian dari sumber pendapatan, kita
mengenal pula pajak daerah, seperti pajak kendaraan bermotor, retribusi serta
pendapatan lainnya untuk daerah.
2. Pengeluaran Negara dalam APBN dan APBD
Pengeluaran negara (belanja negara) dalam APBN/APBD dapat dibedakan atas
belanja pemerintah pusat dan belanja pemerintah daerah.
Page 24

a. Belanja Pemerintah Pusat


Belanja pemerintah pusat terbagi atas belanja-belanja berikut :
(1) Belanja pegawai negeri dan TNI, yaitu belanja untuk gaji,
pensiun,tunjangan beras, lauk pauk dan biaya perjalanan dinas.
(2) Belanja barang, yaitu pengeluaran negara untuk membeli barang-barang
dalam negeri dan luar negeri yang digunakan untuk penyelenggaraan
negara.
(3) Belanja modal
(4) Bunga dan cicilan utang, yaitu pengeluaran negara untuk mencicil poko
pinjaman dan bunganya.
(5) Subsidi,
(6) Belanja hibah
(7) Bantuan sosial
(8) Belanja lain-lain
b. Belanja Pemerintah Daerah
Belanja pemerintah daerah terdiri atas dana perimbangan serta dana
otonomi khusus dan penyesuaian.
(1) Dana Perimbangan, terdiri dari dana-dana berikut ,
(a) Dana Bagi Hasil
(b) Dana Alokasi Umum (DAU)
(c) Dana Alokasi Khusus (DAU)
(2) Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian . Sesuai namanya, dana ini
terdiri dari atas dana otonomi khusus dan dana penyesuaian.
Selisih dari pendapatan negara dengan pengeluaran negara adalah
tabungan pemerintah. Tabungan pemerintah ini digunakan untuk membiayai
proyek pembangunan. Namun pendapatan negara sering lebih kecil
daripada pengeluaran negara.
Pada APBN 2005 dan 2006 , pendapatan negara lebih kecil daripada
pengeluaran negara, sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
tahun 2005 dan 2006 disusun dengan defisit Rp. 17.392,2 miliar dan Rp.
22.430,8 miliar.
Pada APBN di masa Orde Baru, bantuan (utang) luar negeri dianggap
sebagai penerimaan. Adapun pada APBN 2005-2006 utang luar negeri
adalah beban/pembiayaan bagi pemerintah. Inilah yang menyebabkan APBN
Orde Baru selalu berimbang atau surplus.

Evaluasi Akhir Bab III


I.
PILIHAN GANDA
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah
a. Suatu daftar yang menyebut rincian pendapatan dari suatu Negara yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pembangunan dalam kurun waktu satu
tahun.
b. Suatu daftar yang disusun sedemikian rupa yang berisi jenis pengeluaran
yang digunakan untuk menggerakkan roda pemerintahan.
c. Suatu daftar yang disusun sedemikian rupa yang menunjukkan rincian uang
yang didapat dari berbagai sumber yang ditujukan untuk melayani
masyarakat.
Page 25

d. Suatu daftar yang menyebut rincian pendapatan dan pengeluaran


dinyatakan dalam jumlah uang dalam kurun waktu tertentu.
e. Suatu daftar yang dikeluarkan pemerintah setiap permulaan tahun anggaran
yang berisi proyek dari pemerintah untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat.
2. Tujuan penyusunan APBN adalah
a. Memperbesar pendapatan dan pengeluaran negara dengan sebaik-baiknya.
b. Agar penggunaan uang Negara dapat digunakan sebaik-bainya untuk tujuan
meningkatkan taraf hidup masayarakat.
c.
Agar uang yang diterima Negara yang bersumber dari pajak dapat
digunakan sebaik-baiknya untuk tujuan pembangunan.
d. Agar penggunaan uang Negara yang berasal dari tabungan dapat digunakan
sebaik mungkin sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
e. Mengatur sedemikian rupa, sehingga penggajian dan pembiayaan yang
dilakukan pemerintah lebih bermanfaat.
3. Tujuan APBN adalah
a. Mengatur pendapatan dan pengeluaran daerah Tk.I dan Tk.II
b. Meningkatkan ekspor dan impor
c. Mengatur pendapatan dan pengeluaran Negara.
d. Meningkatkan pendapatan pajak dan retribusi
e. Menentukan prioritas pembangunan Negara.
4. Jika penyusunan APBN di sektor penerimaan diusahakan ada peningkatan dan
di sector pengeluaran diusahakan penghematan, penyusunan APBN tersebut
menggunakan sistem
a. Defisit
d. Taksiran
b. Surplus
e. Berimbang
c. Perkiraan

5. Pada hakikatnya, tabungan pemerintah adalah selisih antara ..


a. Pos penerimaan dan pengeluaran
b. Pos penerimaan dalam negeri dan pengeluaran
c. Pos penerimaan dan pengeluaran rutin
d. Pos penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin.
e. Pos pengeluaran pembangunan dan pengeluaran rutin.
6. Kebijakan yang digunakan pemerintah dalam menyusun APBN disebut juga
dengan ..
a. Kebijakan fiscal
d. kebijakan pembangunan
b. Kebijakan moneter
e. kebijakan pemerintahan
c. Kebijakan anggaran
7. Berikut ini adalah beberapa fungsi yang dijalankan oleh APBN.
1
Anggaran Negara menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
2
Pedoman Negara untuk melakukan perencanaan kegiatan
tersebut.
3
Menilai apakah kegiatan penyelenggaran pemerintahan
Negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan .
4
Kebijakan anggaran memperhatikan rasa keadilan dan
kepatuhan.
Page 26

Prinsip penyusunan APBN berdasarkan fungsi otorisasi dan fungsi distribusi


adalah .
a. 1 dan 3
d. 2 dan 3
b. 2 dan 4
e. 1, 2 dan 3
c. 1 dan 4
8. Berikut ini adalah beberapa macam pengeluaran Negara .
1
Pembelian peralatan dan mesin
2
Pembangunan jalan raya
3
Pengiriman pegawai untuk belajar ke luar negeri
4
Pembayaran pensiunan pegawai negeri.
Yang termasuk belanja modal adalah ..
a. 1 dan 3
c. 1 dan 2
b. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 1 dan 4
9. Yang bukan merupakan belanja Negara adalah
a. Belanja pegawai
d. dana perimbangan
b. Belanja modal
e. pembiayaan
c. subsidi
10.Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara harus menjadi dasar untuk
menetukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada tahun tersebut. Hal ini
merupakan fungsi APBN sebagai
a. Fungsi stabilitas
d. fungsi otorisasi
b. Fungsi alokasi
e. Fungsi distribusi
c. Fungsi perencanaan
11.Di Indonesia, salah satu bentuk subsidi yang diberikan pemerintah kepada
rakyat adalah ..
a. Subsidi impor barang elektronik
d. subsidi beras
b. Subsidi kertas
e. subsidi gula
c. Subsidi BBM
12.Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi adalah .
a. DAU
d. Dana penyesuaian
b. DAK
e. Dana otonomi khusus
c. Dana perimbangan
13.Berikut ini adalah sumber-sumber pendapatan daerah, kecuali
a. Pendapatan Asli Daerah
d. Dana Bagi Hasi
b. Dana Alokasi Umum
e. Dana Penyesuaian
c. Dana Alokasi Khusus
14.Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah disebut
a. Desentralisasi
d. Transformasi
b. Dekonsentrasi
e. Koordinasi
c. Tugas pembantuan
15.Di ketahui RAPBN Th.2004/2005 dalam miliar rupiah sebagai berikut :
Penerimaan rutin
= Rp. 40.184,Penerimaan pembangunan = Rp. 10.371,5,Pengeluaran rutin
= Rp. 30.557,8,Pengeluaran pembangunan = Rp. 19.997,7,Berdasarkan data tersebut, posisi RAPBN .
a. Defisit Rp. 30.557,8 miliar
d. Surplus Rp. 9.626,2
b. Defisit Rp. 10.371,5 miliar
e. Berimbang
Page 27

c. Surplus Rp. 29.812,5 miliar


16.Pajak digunakan untuk mengatur penggunaan anggaran sebagai kebijakan
memperluas kesempatan kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal
tersebut termasuk fungsi ..
a. Distribusi
d. Mobilitas
b. Alokasi
e. Regulasi
c. Stabilitas
17.Jika pemerintah menggunakan hasil pemungutan pajak untuk pembiayaan
sarana-sarana social, sebenarnya pemerintah telah menjalankan salah satu
fungsi pajak, yaitu
a. Alokasi
d. distribusi
b. Sosial
e. Stabilisasi
c. Konsumsi
18.Menurut pendapat penganut anggaran belanja berimbang, pada saat terjadi
ketidakstabilan ekonomi (depresi), anggaran yang dipakai adalah anggaran
.
a. Surplus
d. disesuaikan
b. Defisit
e. otomatis
c. Seimbang
19.Semula dana yang ada pada kas Negara yang bersumber dari pajak
direncanakan untuk membangun jembatan penyeberangan. Namun, karena
kebutuhan yang sangat mendesakdiputuskan bahwa dana itu dialihkan menjadi
subsidi pembangunan desa tertinggal. Pajak dalam hal ini mempunyai .
a. Fungsi alokasi
d. fungsi distribusi
b. Fungsi pengembangan
e. fungsi pemerataan
c. Fungsi pranata wilayah
20.Berikut ini adalah jenis-jenis belanja pemerintah pusat .
1
Gaji dan tunjangan
2
Belanja pemeliharaan barang
3
Utang dalam negeri
4
Belanja jasa
5
Bentuan kompensasi sosial
Yang termasuk ke dalam belanja barang adalah
a. 1 dan 2
d. 1, 2 dan 3
b. 2 dan 4
e. 1 dan 4
c. 1 dan 3
II.
1.
2.
3.
4.
5.

ESEY
Jelaskan pengertian APBN dan APBD !
Sebutkan sumber-sumber pendapatan daerah !
Apa tujuan pokok dari pelaksanaan dana perimbangan daerah ?
Jelaskan cara penyusunan APBN !
Sebutkan jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat dan daerah !

Page 28

BAB IV
KEBIJAKAN FISKAL DAN PERPAJAKAN
A. KEBIJAKAN FISKAL
1. PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL:
Adalah: Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam rangka pengaturan
pendapatan dan pengeluaran pemerintah untuk mencapai kestabilan
ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
2. BENTUK KEBIJAKAN FISKAL:
a. Kebijakan untuk menaikkan pendapatan Negara
b. Kebijakan untuk mengurangi pengeluaran Negara
3. TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL:
a. Meningkatkan pendapatan Negara
b. Mengatur pengeluaran pemerintah agar dapat terpenuhi semua belanja yang
telah di anggarkan
Page 29

c. Meningkatkan permintaan agreegat dalam perekonomian


4. JENIS - JENIS KEBIJAKAN FISKAL:
a. Kebijakan fiscal aktif :
adalah: kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam pengeluaran dan
perubahan tingkat pajak berupa kebijakan aktif ekspansif dan kontraktif
Kebijakan fiscal aktif ekspansif adalah :
kebijakan fiscal yang dilakukan dengan meningkatkan pengeluaran
pemerintah atau penurunan penerimaan pajak.dengan tujuan meningkatkan
permintaan agreegat dalam perekonomian.

Kebijakan fiscal Kontraktif adalah:


Kebijakan fiscal yang dilakukan dengan menurunkan atau mengurangi
pengeluaran pemerintah atau menaikkan penerimaan pajak,dengan tujuan
menurunkan permintaan agreegat dalam perekonomian.
b. Kebijakan Fiskal Pasif:
adalah: Kebijakan yang berjalan tanpa pengaruh aktif pemerintah dibidang
pengeluaran atau penerimaan pajak.

B. PAJAK DAN PUNGUTAN RESMI LAINNYA

Pajak di Indonesia di pungut pemerintah berdasarkan UUD 1945 pasal 23

ayat 2
Bahwa: Segala Pajak untuk keperluan Negara berdasarkan Undang
Undang.
1. Pengertian Pajak
Adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan Undang
Undang untuk membiayaipengeluaran Negara guna meningkatkan
kesejahteraan umum,yang balas jasanya tidak diberikan secara langsung.
2. CIRI - CIRI PAJAK:
a. Merupakan iuran wajib
b. Dibayar oleh wajib pajak
c. Dipungut berdasarkan Undang Undang
d. Digunakan untuk membeayai pengeluaran Pemerintah
e. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum
f. Balas jasa tidak diberikan secara langsung
3. FUNGSI PAJAK :
a. Sebagai sumber pendapatan Negara(Fungsi Budgeter)
b. Sebagai alat pengatur kegiatan ekonomi (Fungsi Regulerend)
c. Sebagai alat pemerataan Pendapatan pendapatan masyarakat (Fungsi
redistribusi pendapatan)
4. UNDANG - UNDANG PERPAJAKAN DI INDONESIA
1. UU No.17 tahun 2000
Yaitu tentang Pajak Penghasilan (PPh),dimana didalamnya memuat
tentang:
a. SUBYEK PAJAK:
1.Orang Pribadi
2.Badan (PT,CV,Firma,koperasi,BUMN,BUMD,dll)
3.Bentuk Usaha Tetap(BUT)
Yang tidak termasuk Subyek pajak adalah:
1.Badan Perwakilan Negara asing
2.Pejabat pejabat perwakilan diplomasi,konsultan
Page 30

3.Organisasi Internasional
b. OBYEK PAJAK :
1. Harta hibah,bantuan,sumbangan
2. Warisan
3. Gaji,upah,tunjangan,honorarium,bonus,komisi,uang pensiun.
4. hadiah dari undian
5. Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta
6. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah di
bebankan sebagai biaya.
7. Royalti
8. Sewa
9. Premi Asuransi
10.Deviden
c. PENGHASILAN KENA PAJAK (PKP )
Adalah: Besarnya penghasilan kena pajak berdasarkan peng
hasilan bruto pertahun,dikurangi dengan semua biaya yang
telah diatur dengan Undang Undang.
d. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
Berdasarkan PTKP untuk Wajib Pajak pribadi sesuai pasal 7
UU No.17 th 2000 adalah sebagai berikut:
1. Rp 2.880.000,- bagi wajib pajak pribadi
2. Rp 1.440.000,- tambahan untuk wajib pajak yang kawin
3. Rp 2.880.000,- tambahan untuk seorang istri yang penghasil
an nya digabung dengan penghasilan suami
4. Rp 1.440.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga
( Maksimal 3 orang anak )

e. TARIF PAJAK
1. LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK DENGAN WAJIB PAJAK PRIBADI DALAM
NEGERI
LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK
TARIF PAJAK
Sampai dengan Rp 25.000.000,5%
Di atas Rp 25.000.000,- - Rp
10 %
50.000.000,Di atas Rp 50.000.000,0 Rp
15 %
100.000.000,Di atas Rp 100.000.000,- - Rp
25 %
200.000.000,Di atas Rp 200.000.000,35 %
2. TARIF PAJAK UNTUK WAJIB PAJAK BENTUK USAHA TETAP DALAM NEGERI
LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK
Sampai dengan Rp 50.000.000,-

TARIF PAJAK
10 %
Page 31

Di atas Rp 50.000.000,- - Rp
100.000.000,Di atas Rp 100.000.000,-

15 %
30 %

2. UU No. 19 tahun 2000 yaitu tentang Pajak Bumi dan Bangunan


Didalamnya memuat :
a. Obyek Pajak:
1. Bumi adalah : termasuk permukaan bumi (tanah dan perairan )
serta tubuh bumi ( yang ada dibawah permukaan bumi )
2. Bangunan adalah : Konstruksi tehnik yang ditanam dan di
letakkan secara tetap pada tanah atau perairan.
Obyek Pajak yang tidak dikenakan PBB adalah : Tempat
ibadah,hutan lindung,tempat tempat social dan perwakilan
organisasi internasional.
b. TARIF PAJAK
NO
1
2

OBYEK PAJAK
Tanah
Bangunan

TARIF PAJAK
0,5 %
0,5 %

Nilai Jual Obyek Pajak adalah : 0,5 % dari 20 %


3. UU No.18 Tahun 2000 yaitu tentang:
A. Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)
1. SUBYEK PAJAK
a. Pengusaha Kena Pajak maksudnya adalah orang pribadi.
2. OBYEK PAJAK
a. Penyerahan barang dan jasa kena pajak dalam daerah pabean oleh
seorang pengusaha
b. Ekspor dan Impor barang kena pajak oleh pengusaha
c. Pemanfaatan barang kena pajak dan jasa kena pajak dari luar
dareah pabean.

3. TARIF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI:


N
JENIS PAJAK
SIFAT
O
1 Pertambahan Nilai
Umum
2 Pertambahan Nilai
Khusu
s
3 Pertambahan Nilai atas
ekspor

TARIF PAJAK
10 %
5 % - 15 %
0%

B. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)


1. SUBYEK PAJAK
Page 32

Adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang menghasilkan barang mewah dalam
lingkungan perusahaan dan pengusaha yang mengimpor barangnya yang
tergolong mewah.
2. OBYEK PAJAK
Adalah penyerahan barang berwujud yang tergolong mewah dan impor barang
yang tergolong mewah sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah.
NO
JENIS PAJAK
SIFAT
TARIF PAJAK
1 Penjualan atas barang
Umum
10 % - 50 %
mewah
2 Barang kena pajak barang
0%
mewah atas ekspor
Evaluasi Akhir Bab IV
1. Sebutkan lima contoh objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan
bangunan !
2. Apa yang dimaksud dengan bumu, bangunan, nilai jual objek pajak, nilai jual
objek pajak tidak kena pajak !
3. Jelaskan mengapa PPN atas barang Kena Pajak Ekspor dikenakan tariff 0 % !
4. Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiscal dan kebijakan moneter ? berikan
contoh !
5. Sebutkan kebijakan moneter untuk mengatasi deflasi !

BAB V
PASAR UANG DAN PASAR MODAL
I. PASAR UANG
A. Pengertian Pasar uang
Page 33

Pasar uang adalah pasar yang memperjualbelikan uang dalam bentuk suratsurat berharga yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun. Atau bias juga
diartikan sebagai pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran uang
dalam bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu kurang dari satu tahun
(jangka pendek).
Permintaan uang berasal dari pihak yang ingin meminjam atau pihak yang
membutuhkan kredit, sedangkan penawaran uang berasal dari pihak yang memiliki
kelebihan uang. Daripada uang tersebut menganggur (iddle money) maka uang
tersebut dipinjamkan agar dapat diperoleh keuntungan berupa bunga atau
diskonto.
Dalam perkembangannya pasar uang sudah berkembang lebih luas. Pasar
uang tidak hanya diartikan sebagai pasar yang memperjualbelikan surat-surat
berharga jangka pendek tapi termasuk pasar yang memperjualbelikan valuta asing
(mata uang asing). Jadi dalam hal ini pasar valuta asing dianggap sebagai salah
satu bentuk dari pasar uang.

B. Sumber Dana Pasar uang

Uang atau dana yang diperjualbelikan dalam pasar uang dapat berasal dari
berbagai sumber, sbb:
1. Dana masyarakat umum
2. Dana dari perusahaan-perusahaan
3. Dana dari bank
4. Dana dari lembaga keuangan bukan bank
5. Dana dari kelebihan kas BUMN

C. Bentuk Surat-surat Berharga Pasar Uang


Surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang meliputi :
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
3. Pinjaman sewaktu-waktu (Call Money)
4. Surat Utang Negara (SUN)
5. Promes
6. Aksep
7. Wesel dagang
8. Comercial Paper (Kertas Perbendaharaan Negara)

D. Peserta Pasar uang

Peserta atau pelaku dalam jual beli di pasar uang ternyata dilakukan oleh banyak
pihak, yaitu
bank-bank, yayasan dana pensiun, perusahaan asuransi,
koperasi, perusahaan dagang, perusahaan industri, perusahaan jasa, dan lembagalembaga keuangan lainnya.

E. Kebaikan (manfaat) dan Keburukan(Resiko) Pasar Uang .


Kebaikan atau manfaat pasar uang adalah :
1. Memberi wahana untuk memberi/mendapatkan pinjaman jangka pendek.
2. Mencegah terjadinya uang menganggur ; yaitu uang yang disimpan dan tidak
digunakan untuk kegiatan produktif, missal disimpan di brankas.
3. Ikut membantu pengusaha memajukan usahanya. Ini juga berarti ikut
mendorong kemajuan ekonomi nasional.
4. Dengan adanya pasar uang, Bank Indonesia sebagai bank sentral bisa ikut
mengendalikan jumlah uang yang beredar (JUB).
Page 34

Keburukan atau resiko pasar uang adalah :


1. Bila peminjam (debitur) tidak bisa mengembalikan pinjamannya saat
pelunasan (jatuh tempo) tiba. Ini disebut resiko gagal bayar.
2. Bila terjadi inflasi yang mengakibatkan turunnya nilai uang. Ini berarti akan
menurunkan daya beli dari keuntungan yang diterima dari jual beli di pasar
uang. Ini disebut resiko inflasi.
3. Bila surat-surat berharga yang ingin dijual tidak cepat laku , padahal
perusahaan/lembaga membutuhkan uang tunai secepatnya. Ini disebut
resiko likuiditas.
4. Bila surat-surat berharga terpaksa dijual dengan harga lebih rendah
daripada saat membeli. Ini disebut resiko capital loss.

II. PASAR MODAL


PETA KONSEP

Di IndonesiaBursa Efek

Pasar
Modal

Jakarta
tempat jual beli

Untuk

Investasi

Surat
Berharga
pada

Saham
berupa

berupa
Sekuritas

Obligasi

oleh
oleh
memberi

Investor

Order

melalui

Pialang

A. PENGERTIAN PASAR MODAL

Jika sebuah perusahaan akan mendirikan pabrik baru atau mengembangkan


produk baru yang memerlukan biaya besar, dari mana perusahaan tersebut akan
memperoleh dana sebagai pembiayaannya ? Perusahaan mungkin saja meminjam
uang kepada pihak lain dengan jaminan dengan properti tertentu (seperti gedung
dan peralatan), ada juga yang dijamin oleh seluruh aset perusahaan. Dalam hal ini,
Page 35

perusahaan akan mengeluarkan obligasi sebagai tanda bahwa perusahaan


berutang kepada pihak pemberi modal.
Cara lain, mungkin bukan melalui utang , namun melalui penyertaan modal dari
pihak lain. Dalam hal ini, perusahaan akan menerbitkan saham (surat bukti
penyertaan modal atau kepemilikan perusahaan) dan obligasi serta menjanjikan
deviden (bagian keuntungan perusahaan) kepada pemberi modal.Lalu di manakah
perusahaan dapat menerbitkan obligasi dan sham serta memperoleh dana-dana
berjumlah besar dan berjangka panjang seperti itu ? Seperti diuraikan sebelumnya,
keperluan dana dalam jumlah besar dan berjangka panjang tidak mungkin
diperoleh di pasar uang yang hanya menawarkan dana-dana bersifat jangka
pendek. Keperluan dana jangka panjang dapat diperoleh di pasar modal.

1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal atau sering disebut juga sebagai bursa efek, adalah pasar tempat
bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam
bentuk penjualan dan pembelian surat-surat berharga. Berbeda dengan pasar
uang yang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran dana
jangka pendek, dana dari pasar modal umumnya digunakan untuk membiayai
pembangunan proyek-proyek yang tidak segera menghasilkan uang. Misalnya,
untuk pembangunan pabrik, jalan tol dan pengembangan produk.
Dengan demikian , pasar modal (bursa efek) ini mirip dengan pengertian pasar
pada umumnya. Akan tetapi, tetap ada perbedaannya antara lain yang
diperdagangkan adalah efek atau surat berharga tanda kepemilikan perusahaan
yang telah terdaftar di pasar modal.
Namun, seperti yang telah dijelaskan di kelas X, perbedaan pasar modal dengan
pasar input lainnya, seperti pasar uang, pasar tenaga kerja dan pasar berjangka
atau komoditas dapat dilihat secara ringkas pada tabel berikut ini :
JENIS-JENIS PASAR
Indikat
or
Pasar
Barang
daganga
n

Hasil

Pasar Uang
- Sertifikat
Bank Indonesia
(SBI)
- Surat
Berharga Pasar
Uang (SPBU)
- Commercial
Paper
- Surat Utang
Negara (SUN)
Bunga

Pelaksa
na

Bank Indonesia

Peranan

Peranti Operasi
Pasar Terbuka

Pasar Modal
-

Saham
Obligasi
Reksadana
Dll

Deviden
Capital Gain
Perusahaan
Efek
- Bursa Efek
Alternatif
pendanaan
perusahaan dan
alternatif investasi
bagi pemilik modal

Pasar
Tenaga Kerja

Pasar
Komoditas

Pasar faktor
produksi

Kopi, minyak
nabati, dan hasil
alam lainnya

- Upah
- Bunga
Penyelenggara
pasar tenaga
kerja
Peningkatan
produksi

Laba
Bursa berjangka
Alternatif
perdagangan
dan alternatif
investasi bagi
pemilik modal

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal


Page 36

N
O
1

UNSUR

PASAR MODAL

PASAR UANG

Jangka
waktu
Tingkat
bunga

Jangka panjang biasanya di


atas satu tahun
Tingkat bunga relatif rendah

Jangka pendek biasanya


bawah satu tahun
Tingkat bunga relatif tinggi

Pihak
yang
terlibat

Individu, bank-bank komersial


dan institusi keuangan.

Pengawas
an

5
6

Transaksi
Sirkulasi
Dana
Pelaku
pasar

Investor baik secara individu


maupun institusi, penjamin
emisi,
pemerintah
dan
perusahaan (emiten)
Pasar modal diawasi oleh
pemerintah melalui badan
yang berwenang (BAPEPAM)
Transaksi aktiva keuangan
Merupakan transaksi kredit
dari masyarakat
Pertemuan antara pihak yang
memerlukan dana dan pihak
yang kelebihan dana
Tingkat resiko pasar modal
relatif rendah

7
8

Tingkat
resiko

di

Pasar
uang
diawasi
oleh
pemerintah dan bank sentral
secara langsung
Transaksi aktiva keuangan
Merupakan transaksi kredit dari
masyarakat
Pertemuan antara pihak yang
memerlukan dana dan pihak
yang kelebihan dana
Tingkat resiko pasar uang
relatif tinggi

2. Fungsi Pasar Modal


Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut :
a. Fungsi tabungan (saving Function)
Bagi pemodal setiap investasi yang ditanamkan merupakan tabungan dalam
bentuk lain.
b. Fungsi kekayaan (Wealth function)
Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka
panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat
dipergunakan kembali.
c. Fungsi Likuiditas (Liquidity Function)
Kekayaan yang disimpan dalam bentuk surat-surat berharga, bisa dilikuidasi
melalui pasar modal dengan resiko yang sangat minimal dibandingkan
dengan aktiva lain. Pasar modal merupakan ready market untuk melayani
pemenuhan likuiditas para pemegang surat berharga.
d. Fungsi Pinjaman
Pasar Modal merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman
yang dihimpun dari masyarakat pemodal.

3. Manfaat Pasar Modal


a. Sebagai sarana penambah modal bagi badan usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar
modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaanperusahaan lain, lembaga atau pemerintah.
b. Sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan
memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
Page 37

c.

Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi


Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka
produktivitas perusahaan dapat meningkat.
d. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja / kesempatan kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya
industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
e. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukkan melalui
pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
f. Sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan / pembelian di pasar modal yang semakin
meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai
perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

4. Jenis-jenis Produk dalam Pasar Modal


Surat-surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal seperti yang telah
disebutkan sebelumnya terdiri atas dua jenis, yaitu sbb :
a. Saham
(1) Pengertian Saham
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan. Saham terdiri atas dua jenis, yaitu saham
biasa dan saham preferen.
a) Saham Biasa
Di antara surat-surat berharga yang ditawarkan di dalam bursa efek,
saham biasa adalah produk yang paling dikenal oleh masyarakat. Bagi
perusahaan yang menerbitkan surat berharga (emiten), saham biasa
merupakan bentuk kepemilikan yang paling banyak menarik dana dari
masyarakat.
Jadi, saham biasa paling menarik bagi perusahaan
maupun bagi investor.
b) Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan dari saham biasa dan obligasi.
Saham preferen memiliki karakteristik saham biasa, yaitu tidak
selamanya memberikan penghasilan bagi pemegangnya. Jika pada
suatu waktu emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham tidak
akan menerima pembagian deviden seperti yang telah dijanjikan
sebelumnya. Saham preferen juga memiliki karakteristik obligasi , yaitu
memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Meskipun tidak
sepopuler saham biasa, namun saham preferen cukup berkembang.
Saat ini telah lahir produk baru dari perkembangan saham preferen,
yaitu adjustable rate preferred stocks dan market auctions preferred
stocks. Kedua produk tersebut belum memasuki pasar modal di
Indonesia pada saat ini. Adapun saham preferen yang diperdagangkan
di Bursa Efek Jakarta adalah saham preferen Hotel Prapatan.
(2) Karakteristik Saham
a) Hak atas keuntungan perusahaan
Ketika perusahaan memperoleh keuntungan, para pemegang saham
akan memperoleh keuntungan yang disebut deviden, tetapi jika
perusahaan mengalami kerugian maka deviden tidak dibagikan.
b) Hak atas harta perusahaan
Page 38

Pemegang saham memiliki hak atas kekayaan perusahaan. Artinya,


jika suatu saat perusahaan bubar dan dilikuidasi maka kekayaan
perusahaan dapat dimiliki pemegang saham setelah seluruh utang
perusahaan dilunasi.
c) Hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Setiap pemegang saham memilki hak suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Pemegang saham dapat mengemukakan
pendapat mengenai agenda dalam rapat. Besar atau kecilnya saham
yang dimiliki pemegang saham dapat mempengaruhi hak suara dalam
Rapat Umum Pemegang Saham.
(3) Keuntungan Berinvestasi Saham
a) Deviden merupakan keuntungan yang dibagikan kepada pemegang
saham. Biasanya tidak seluruhnya dibagikan kepada pemegang
saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali. Jika perusahaan
mengalami kerugian maka deviden tidak akan dibagikan.
b) Capital gain
Capital gain adalah keuntungan dari hasil jual beli saham berupa
kelebihan nilai jual dari nilai beli saham.
Saham merupakan surat berharga yang paling popular di antara surat
berharga yang ada di pasar modal. Kenapa ? Karena bila dibandingkan
dengan investasi lainnya, saham memungkinkan pemodal untuk
mendapatkan return atau keuntungan yang lebih besar dalam waktu
relative singkat (high return). Selain high return , saham juga memiliki
high risk, yaitu suatu ketika harga saham dapat juga merosot secara
cepat atau sahamnya di delsit (dihapuskan pencatatannya) dari bursa
sehingga untuk jual beli harus mencari pembeli atau penjual sendiri
dan saham tidak memiliki harga patokan pasar. Dengan karakteristik
high return dan high risk ini maka pemodal perlu terus memantau
pergerakan harga saham yang dipegangnya agar keputusan yang
telah dihasilkan dapat diperoleh dalam waktu yang tepat pula.
(4) Resiko berinvestasi saham
a) Tidak mendapat deviden
b) Capital loss
Adalah kerugian dari hasil jual beli saham di mana harga jual saham
lebih rendah dari harga beli saham.
c) Resiko likuidasi
Perusahaan yang dimiliki dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau
perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari
pemegang
dapat dilunasi ( dari hasil penjualan kekayaan
perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil kekayaan perusahaan
tersebut maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada semua
pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan
perusahaan maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa.
Ini merupakan resiko terberat dari seorang pemegang saham.
b. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman (pemodal) dan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi,
obligasi adalah surat perjanjian antara pemilik modal dengan perusahaan
yang menerbitkan surat obligasi.
(1) Karakteristik Obligasi
Page 39

a) Memiliki masa jatuh tempo


Masa berlaku suatu obligasi sudah ditentukan secara pasti pada saat
obligasi tersebut diterbitkan.
b) Nilai pokok utang
Besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan perusahaan telah ditetapkan
sejak awal obligasi tersebut diterbitkan. Umumnya, obligasi memiliki
pecahan Rp. 50 juta . Pecahan obligasi ini dikenal dengan istilah
denominasi.
c) Kupon obligasi
Pendapatan utama pemegang obligasi adalah bunga yang dibayar
perusahaan kepada pemegang pada waktu-waktu yang telah
ditentukan. Yang dikenal dengan istilah Kupon .
d) Peringkat obligasi
Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga yang secara khusus
bertugas memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan
perusahaan. Semua obligasi yang diterbitkan wajib diberi peringkat
agar investor dapat memperkirakan seberapa berat resiko yang akan
dihadapi dengan membeli obligasi tersebut.
e) Dapat diperjualbelikan
Obligasi dapat diperjual belikan seperti halnya saham. Jika suatu saat
nilai obligasi meningkat maka pemegang obligasi dapat menjual
obligasi tersebut melalui dealer atau pialang obligasi. Pialang obligasi
akan memperoleh imbalan jasa atas transaksi obligasi tersebut.
(2) Keuntungan
a) Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
Pemegang obligasi akan mendapat bunga secara rutin selama waktu
berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi biasanya lebih
tinggi daripada bunga yang ditawarkan deposito.
b) Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
Pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang di miliki.
Jika obligasi dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli maka
akan diperoleh keuntungan yang disebut dengan capital gain. Jual beli
obligasi dilakukan di pasar sekunder melalui dealer atau pialang
obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jual beli
saham dinyatakan dalam bentuk rupiah sedangkan jual beli obligasi
dinyatakan dalam bentuk persentase atas harga pokok obligasi.
(3) Kerugian
a) Resiko gagal bayar
Resiko gagal bayar adalah ketidakmampuan perusahaan dalam
membayar kewajibannya. Jika penerbit obligasi tidak mampu
membayar bunga maka biasanya pembayaran bunga ditangguhkan
atau diundur sesuai kesepakatan dengan para pemegang obligasi.
b) Resiko tingkat suku bunga.
Pergerakan obligasi sangat ditentukan oleh pergerakan tingkat suku
bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat
suku bunga. Artinya, jika suku bunga naik maka harga obligasi akan
turun. Sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan
naik. Investor harus jeli memperkirakan tingkat suku bunga sehingga
investor dapat memperkirakan apakah terus memegang suatu
obligasi, membeli obligasi baru, atau menjual obligasi yang sedang
dipegang.
Page 40

c. Reksadana
Reksa dana di lihat dari asal kata reksa yang berarti jaga atau pelihara , dan
kata dana yang berarti (kumpulan) uang sehingga reksa dana dapat diartikan
sebagai kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat
investor untuk selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk
portofolio efek oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada
dalam reksadana merupakan dana bersama para investor, sedangkan
manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana
tersebut.
(1) Keuntungan
a) Diversifikasi efek.
Walaupun investor tidak memiliki dana yang cukup besar , investor
dapat melakukan diversifikasi investasi dalam efek sehingga dapat
memperkecil resiko. Dengan reksadana akan terkumpul dana dalam
jumlah yang cukup besar sehingga akan memudahkan diversifikasi,
baik untuk surat berharga di pasar modal atau pasar uang.
b) Memudahkan investasi di pasar modal
Reksadana memudahkan investor untuk melakukan investasi di pasar
modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah
pekerjaan yang mudah, tetapi memerlukan pengetahuan dan keahlian
tersendiri dan tidak semua investor memiliki pengetahuan tersebut.
c) Efisiensi waktu
Investasi pada reksadana yang dikelola oleh manajer investasi
professional sehingga tidak perlu repot memantau sendiri kinerja
investasi tersebut.
(2) Kerugian
a) Resiko berkurangnya nilai unit penyertaan
Resiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham,obligasi
dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksadana
tersebut.
b) Resiko likuiditas
Resiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi manajer investasi jika
sebagian besar pemegang saham unit melakukan penjualan kembali
atas unit-unit yang dipegangnya . Manajer investasi akan mengalami
kesulitan dalam menyediakan uang tunai.
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan melalui tabel berikut
ini :
Karakteristik
/Instrumen

Saham

Obligasi

Reksadana

Sifat

Penyertaan modal

Utang

Pengelolaan Modal Bersama

Penerbit

Perusahaan

-Perusahaan
-Pemerintah

Perusahaan Efek

Keuntungan

-Dividen
-Capital gain

-Kupon
-capital gain

-Modal kecil
-Dikelola manajer
investasi

Risiko

-Tidak mendapat
dividen
-Capital loss
-Likuidasi

-Gagal bayar atas


kupon/Pokok
-capital loss

-Penurunan NAB (Nilai


Aktiva Bersih)
-Risiko
likuidasi/likuiditas

Page 41

Karakteristik
/Instrumen
Jenis

Mekanisme
perdagangan di
pasar sekunder

Saham
-Saham biasa
-Saham Preferen

Obligasi
-obligasi korporasi
-Obligasi pemerintah

Reksadana
-Reksadana
tetap
-Reksadana
-Reksadana
-Reksadana

pendapatan
saham
pasar uang
campuran

Diperdagangkan di bursa efek Diperdagangkan di luar bursa Pemegang reksadana menjual kembali
efek
ke penerbit reksadana

d. Right
Right adalah surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten. Right merupakan produk
turunan dari saham.
e. Waran
Seperti right, waran adalah surat berharga yang memberikan hak untuk
membeli saham biasa pada waktu tertentu dan harga tertentu. Bedanya
waran umumnya dijual bersamaan dengan surat berharga lain, seperti saham
dan obligasi.

5. Pelaku Pasar Modal


a. Pemodal / Investor
Investor adalah pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan atau
diinvestasikan.Modal dipinjamkan oleh pemodal dengan cara membeli surat
surat berharga yang ditawarkan oleh emiten.
b. Emiten
Emiten adalah pihak yang ingin meminjam modal. Modal dipinjamkan oleh
emiten dengan cara melakukan emisi, yaitu menawarkan efek (surat
berharga) untuk dijual atau diperdagangkan.
c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha dari
Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) untuk menjalankan satu atau
beberapa kegiatan berikut :
1) Perantara pedagang efek
2) Penjamin emisi efek
3) Manajer investasi
4) Penasehat investasi.
d. Reksadana (Investment Fund)
Reksadana adalah pihak yang kegiatannya melakukan investasi, investasi
kembali atau perdagangan efek.

6. Lembaga Penunjang Pasar Modal


Lembaga penunjang pasar modal merupakan lembaga yang menunjang semua
kegiatan di pasar modal, meliputi bank kustodion, biro administrasi efek, wali
amanat, penasehat invesatasi, pemeringkat efek dan penjamin emisi.
a. Bank Kustodion
Page 42

b.

c.
d.
e.

Bank kustodion adalah bank yang berfungsi melakukan penyimpanan dan


pengamanan fisik dokumen-dokumen efek.
Biro Administrasi Efek (BAE)
Biro administrasi efek adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan
administrasi efek bagi emiten, seperti pembukuan, transfer, regristrasi,
pembayaran deviden.
Wali Amanat
Wali amanat adalah pihak yang dipercaya mewakili kepentingan pedagang
obligasi.
Penasehat Investasi
Penasehat investasi adalah pihak yang bertugas memberikan nasehat
investasi.
Pemeringkat Efek
Pemeringkat efek adalah pihak yang bertugas memberikan pendapat secara
objektif, jujur dan tidak memihak mengenai resiko suatu efek.

7. Profesi Penunjang Pasar Modal


a. Akuntan
Adalah profesi yang bertugas melakukan pemeriksaan atas laporan
keuangan suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Indonesia dan ketentuan Bapepam.
b. Konsultan Hukum
Adalah profesi yang bertugas memeriksa aspek aspek hokum emiten dan
memberikan legal opinion (pendapat hukum) mengenai keadaan dan
keabsahan usaha emiten, seperti anggaran dasar, izin usaha, bukti
pemilikan harta kekayaan, perjanjian dll.
c. Penilai
Adalah profesi yang bertugas melakukan penilaian terhadap aktiva menurut
nilai yang wajar kepada emiten yang akan go public (menjual sahamnya)
dan kepada emiten yang melakukan proses akuisisi.
d. Notaris
Adalah profesi yang bertugas membantu para pelaku pasar modal dalam
menyusun anggaran dasar dan kontrak-kontrak penting.

8. Badan Pembina, Pengawas Pasar Modal


Tugas Pembina Pasar modal :
1. Memberikan pertimbangan kebijakan kepada Menteri Keuangan dalam
melaksanakan wewenangnya di bidang pasar modal .
2. Memberikan pertimbangan kebijakan kepada Menteri Keuangan dalam
melaksanakan wewenang terhadap BUMN.
Tugas Bapepam :
1. Melaksanakan penilaian terhadap perusahaan yang akan menjual efeknya
melalui pasar modal
2. Mengikuti perkembangan perusahaan yang menjual efek di pasar modal
secara terus-menerus.
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pasar modal yang
diselenggarakan pasar modal nasional.
Sebelum menjadi Badan Pengawas Pasar Modal, Bapepam dulunya bernama
Badan Pelaksana Pasar Modal, tetapi sejak pasar modal diswastanisasi
menjadi PT Bursa Efek Jakarta pada tahun 1991 maka fungsi Bapepam
sebagai pelaksana berubah menjadi pengawas saja.
Page 43

9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pasar Modal.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar modal, antara
lain sbb :
a. Jumlah surat-surat berharga yang tersedia
b. Permintaan akan surat-surat berharga
c. Keadaan politik dan ekonomi suatu negara
d. Perangkat hukum dan peraturan
e. Partisipasi lembaga-lembaga pendukung.

10. Mekanisme Transaksi Perdagangan Di Pasar Modal


a. Seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah
atau membuka rekening di perusahaan efek.

b. Investor menghubungi perusahaan efek baik untuk order jual atau order
beli saham.
c. Order beli atau jual saham yang disampaikan akan diteruskan oleh petugas
di perusahaan efek(dealer) ke pialang yang ada di lantai bursa.Pialang di
lantai bursa akan memasukkan order tersebut ke sistem komputer BEJ.Jadi
tugas pialang adalah menerima dan memasukkan order ke dalam
komputer.Jika order terpenuhi (Matched) maka pialang memberitahukan
dealer untuk disampaikan ke investor.
d. Semua transaksi yang terjadi di sistem JATS selanjutnya dikirim ke sistem
komputer yang ada di LKP dan LPP untuk memasuki tahap penyelesaian
transaksi (settlement).
JUAL BELI SAHAM
e. Netting merupakan proses yang ada di sistem komputer LKP yang bertujuan
perdagangan
berharga
dikenal adanya
pasar efek.
untukDalam
mengetahui
hak dansurat
kewajiban
masing-masing
perusahaan

primer dan pasar sekunder. Pasar primer atau sering disebut juga
sebagai pasar perdana adalah pasar tempat pertama kalinya surat
berharga diperjualbelikan oleh masyarakat atau investor. Jadi, jika
perusahaan

membutuhkan

tambahan

modal

untuk

mengembangkan satu jenis produk baru atau membangun pabrik


baru,

perusahaan

Kolom
Ekonomi
tersebut
akan
menerbitkan

saham

dan

menjualnya di pasar primer. Perusahaan yang menerbitkan saham


ini disebut emiten. Pembeli saham akan membayar sebesar
harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang
dibelinya. Selanjutnya, ia akan mendapatkan deviden setelah
jangka waktu tertentu.
Misalkan, bahwa saham perusahaan A tadi sudah beredar di
pasar. Sebagian sudah dibeli masyarakat umum, sebagian oleh
lembaga-lembaga. Selabjutnya setelah jangka waktu tertentu, salah
seorang pemegang saham ingin menjual saham tersebut karena ia
membutuhkan uang. Orang ini akan menjualnya di pasar sekunder
yaitu pasar tempat memperjualbelikan surat berharga yang sudah

Page 44

B. PASAR MODAL DI INDONESIA


1. Sejarah Pasar Modal di Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal
atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di
Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan
pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar
modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar
modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang
dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik
Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan
beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai
insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai
berikut:
14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah
Hindia Belanda.
1914 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
1925 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya
Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan
Surabaya ditutup.
1942 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952 ,
yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan
(Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah
RI (1950)
1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif.
1956 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

Page 45

10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan
dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai
HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT
Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
1977 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru
mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen
Pasar Modal.
1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan
kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing
menanamkan modal di Indonesia.
1988 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ
terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan
Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang
memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang
positif bagi pertumbuhan pasar modal.
16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan
Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer
JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.
1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar
modal Indonesia.
2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).
2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah
nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Kebaikan dan Keburukan Pasar Modal

a. Kebaikan bagi Pemodal / Investor


1) Memberikan wahana berinvestasi
2) Memperoleh beviden / bunga
3) Dapat dengan mudah beralih alat investasi. Misalnya dari saham A ke
saham B dengan cara jual beli.
b. Kebaikan bagi emiten
1) Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang.
2) Dapat lebih bebas dan fleksibel dalam mengelola dana.
3) Tidak membebani perusahaan, karena emiten hanya memberikan deviden
yang besarnya tergantung besar kecilnya laba perusahaan.
c. Kebaikan bagi pemerintah
1)
Pasar modal merupakan leading indicator (petunjuk penting) tren
ekonomi atau kemajuan negara.
2)
Ikut mendorong laju pertumbuhan ekonomi karena kegiatan ekonomi
berjalan dengan lancar. (tidak kekurangan modal).
3) Ikut memperluas pertumbuhan lapangan kerja seiring meningkatnya
pertumbuhan ekonomi.

Keburukan Pasar Modal berkaitan erat dengan resiko yang dihadapi oleh pelaku pasar
modal. Keburukan atau resiko tersebut adalah , sbb :
Page 46

1. Bila surat berharga (efek) yang dibeli pemodal di-delisting dari pasar modal karena
berbagai sebab.
2. Bila terjadi inflasi yang mengakibatkan turunnya nilai mata uang.tidak cepat
3. Bila surat berharga yang ingin dijual, tidak cepat laku seperti yang diharapkan.
4. Bila terjadi kenaikkan tingkat bunga bank yang akhirnya dapat menurunkan harga
surat-surat berharga.
5. Bila surat-surat berharga terpaksa dijual dengan harga lebih rendah dari harga
belinya, sehingga pemodal mengalami kerugian.
6. Bila kemampuan emiten dalam menghasilkan laba menurun.

Evaluasi Akhir Bab V


I.
PILIHAN GANDA
1. Pasar yang memperjualbelikan surat-surat berharga jangka pendek disebut dengan
istilah .
a. Pasar modal
d. pasar valuta asing
b. Pasar uang
e. pasar jangka pendek
c. Pasar komoditas
2. Surat-surat berharga yang diperjualkan dalam pasar uang adalah ..
a. Saham dan SBI
d. SBI dan SBPU
b. Obligasi dan saham
e. wesel dan waran
c. Right dan promes
3. Di bawah ini kebaikan / manfaat pasar uang, kecuali .
a. Mencegah uang menganggur
b. Memberikan pinjaman jangka pendek
c. Memebrikan deviden
d. Membantu kemajuan usaha
e. Ikut mengendalikan junlah uang yang beredar
4. Pasar modal merupakan ready market untuk pemenuhan likuiditas para pemegang
surat berharga. Hal ini sesuai dengan fungsi pasar modal yang
a. Wealth function
d. borrowing function
b. Saving function
e. liquidity function
c. Sales function
5. Berikut ini merupakan karakteristik dari pasar modal, kecuali .
a. Tingkat bunga relative rendah
d. jangka waktu di atas 1 tahun
b. Tingkat resiko relative tinggi
e. diwakili oleh pemerintah melalui
BAPEPAM.
c. Transaksi aktiva keuangan.
6. Bila surat-surat berharga terpaksa dijual dengan lebih rendah dari harga belinya
disebut resiko
a. Gagal bayar
d. capital loss
b. Inflasi
e. likuiditas
c. Capital gain
7. Pemberian saham yang ditujukan untuk pemegang saham lama disebut
a. Sertifikat dana
d. saham deviden
b. Right / klaim
e. saham bonus
c. Warrant.
Page 47

8. Berikut ini merupakan peranan dari pasar modal, kecuali


a. Menambah biaya informasi dan transaksi surat berharga
b. Sebagai fasilitas untuk melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual yang
menentukan harga saham yang diperjualbelikan.
c. Memberikan kesempatan pada para pemodal untuk menentukan hasil yang
diharapkan
d. Memberikan kesempatan pada para investor untuk menjual kembali saham yang
di miliki
e. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
9. Dalam pasar modal pihak yang ingin meminjam modal disebut .
a. Emiten
d. pialang
b. Pemodal
e. dealer
c. Perantara perdagangan efek
10.Pasar modal berfungsi membiayai pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari
masyarakat pemodal. Hal ini merupakan fungsi .
a. Tabungan
d. Likuiditas
b. Kekayaan
e. Sosial
c. Pinjaman
11.Selain saham dan obligasi, surat berharga lainnya yang diperdagangkan di bursa
efek adalah ..
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
d. Surat Utang Negara (SUN)
b. Call money
e. Promissory notes
c. Warrant
12.Surat pernyataan telah membeli utang dari perusahaan yang menerbitkan surat
tersebut adalah ..
a. Saham
d. Reksadana
b. Obligasi
e. Right
c. Warrant
13.Berikut ini adalah pelaku dan penunjang pasar modal :
2) Emiten
3) Perusahaan Penilai
3) Wali Amanat
4) Perusahaan Efek
Pelaku pasar modal adalah
a. 1 dan 2
d. 2 dan 4
b. 1 dan 3
e. 1 dan 4
c. 2 dan 3
14.Manfaat Bursa Efek bagi badan usaha yang terutama adalah ..
a. Sarana untuk mendapatkan dana
b. Tempat melakukan transaksi yang bersifat spekulasi
c. Sarana mendapat deviden
d. Tempat mendapat informasi tentang efek
e. Dasar pertimbangan mengadakan investasi
15.Bila Anda ingin menjadi investor, maka pihak yang harus dihubungi pertama kali
adalah .
a. Floor broker
d. Dealer
b. Bapepam
e. Emiten
c. Perusahaan investasi
II. ESEY
1. Jelaskan pengertian pasar modal !
2. Jelaskan produk-produk yang diperjualbelikan di pasar modal
3. Sebutkan produk-produk yang diperjualbelikan di pasar uang !
Page 48

4. Apa yang dimaksud dengan :


a. Wali amanat
b. Emiten
c. Pialang / Broker
5. Jelaskan mekanisme kerja pasar modal !

BAB VI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 49

Adalah : Kerja sama antara dua Negara atau lebih untuk melakukan transaksi jual
beli barang dan jasa yang melewati batas suatu Negara.
2. MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Sumber devisa
2. Perluasan kesempatan kerja
3. Stabilitas harga harga
4. Peningkatan kwalitas konsumsi
5. Percepatan alih tehnologi
6. Meningkatkan hasil produksi
7. Terpenuhinya kebutuhan terhadap barang barang yang belum di produksi sendiri
8. Hasil pertukaran barang dapat menguntungkan kedua belah pihak
3. FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
2. Selera masyarakat
3. Penghematan Beaya Produksi
4. Perbedaan Tehnologi
5. Adanya ketidak mampuan setiap Negara untuk menghasilkan dan memenuhi
semua kebutuhan warganya
6. Perbedaan Sumber Daya Manusia
7. Perbedaan Pendapatan Penduduk
4. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Ada 2 macam teori perdagangan internasional yaitu :
a. Teori Keunggulan Mutlak ( Absolute Advantage theory)
Teori ini di kemukakan oleh Adam Smith dalam karya nya yang berjudul
* The Wealth Of Nation (1776)*
Dalam teori ini dikatakan bahwa: suatu Negara disebut memiliki keunggulan
mutlak dari Negara lain jika Negara tersebut mampu memproduksi lebih banyak
barang dari Negara lain dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama
secara efisien.
Contoh: Negara Indonesia dan Jepang yang memproduksi 2 macam barang yaitu
kursi rotan dan Radio.. untuk menghasilkan satu buah kursi rotan Indonesia
membutuhkan waktu 2 jam,sedangkan untuk memproduksi radio membutuhkan
waktu 4 jam.sebaliknya jepang untuk memproduksi radio hanya membutuhkan
waktu 3 jam ,sedangkan untuk memproduksi kursi rotan membutuhkan waktu 4
jam.
Dari table di bawah dilihat Indonesia unggul dalam memproduksi Kursi
Rotan, sedangkan Jepang unggul dalam memproduksi Radio. maka menurut
Adam Smith dalam teori keunggulan mutlak, sebaiknya Indonesia melakukan
spesialisasi dalam memproduksi kursi rotan dan jepang melakukan spesialisasi
dalam memproduksi radio.

Negara
Indonesia
Jepang

Kursi Rotan
(jam/buah)
2
4

Radio(Jam/bu
ah)
4
3

Dasar Tukar Dalam


Negeri
1 kursi rotan = 2 radio
1 kursi rotan = 0.75 radio

Page 50

b. Teori Keunggulan Komparatif ( Comparative Advantage theory)


Di kemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya * The Principle of
Economic (1817) * menurut pendapat David Ricardo Dua Negara akan tetap
melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu
Negara mempunyai semua keunggulan.
Contoh : Indonesia dan Singapura memproduksi dua produk yang sama yaitu
beras dan kain,
Jenis
Beras
Kain

Indonesia
(Jumlah)
12 liter

Singapura
(jumlah)
2 liter

3 meter

1 meter

Dasar Tukar Dalam


Negeri
1 m kain = 4 ltr beras
(Indonesia)
1 m kain = 2 lt beras
(Singapura)

Dari table di atas terlihat bahwa indonesia memiliki keunggulan mutlak baik dalam
menghasilkan beras dan kain.Singapura tetap dapat memperoleh keuntungan dengan
menghasilkan produk yang paling unggul yaitu kain ,Mengapa? Karena keunggulan
kain 0,5 yaitu 1 : 2 ,bila dibandingkan dengan beras hanya 0,25 yaitu 3 : 12,Jika
singapura menghasilkan 1 meter kain dan menukar dengan produksi dalam negerinya
maka hanya akan memperoleh 2 ltr beras saja,tetapi jika menukar dengan beras dari
Indonesia maka akan 4 ltr beras.Sebaliknya jika Indonesia ingin memperoleh 1 m kain
produksi dalam negeri maka harus menukar dengan beras sebanyak 4 ltr.namun jika
menukar dengan kain produksi singapura hanya 2 ltr beras saja . Dengan melakukan
spesialisasi Indonesia menghasilkan beras dan singapura menghasilkan kain.kedua
Negara melakukan perdagangan internasional dan masing masing Negara memperoleh
keuntungan.
5. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL :
KEBIJAKAN DI BIDANG EKSPOR DAN IMPOR
A. KEBIJAKAN DI BIDANG EKSPOR MELIPUTI:
1. Premi
2. Diskriminasi Harga
3. Dumping
4. Larangan Ekspor
B. KEBIJAKAN DI BIDANG IMPOR MELIPUTI :
1. Tarif Bea masuk
2. Kuota
3. Larangan impor
4. Subsidi
A. KEBIJAKAN DI BIDANG EKSPOR:
1. PREMI :
Yaitu: Kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan memberikan
tambahan dana kepada produsen dalam negeri yang berhasil mencapai
target produk tertentu yang telah ditetapkan.
2. DISKRIMINASI HARGA:

Page 51

Yaitu: Kebijakan yang diambil pemerintah untuk membedakan harga


barang ekspor lebih tinggi/rendah pada satu negara dibandingkan
negara lain.
3. DUMPING :
Yaitu: suatu kebijakan yang dilakukan suatu negara dengan jalan
menjual produk di luar negeri lebih murah daripada didalam negeri
4. LARANGAN EKSPOR
Yaitu: Kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menghindari
kelangkaan barang didalam negeri (jika suatu barang langka,maka
keberadaannya menjadi terbatas dan harga tinggi )
B. KEBIJAKAN DI BIDANG IMPOR:
1. TARIF / BEA MASUK :
Kebijakan Tarif/ Bea Masuk adalah: pembebanan pajak atas barang yang
melewati daerah pabean
TUJUAN KEBIJAKAN TARIF:
a. Perlindungan upah dan standar hidup pekerja
b. Perlindungan untuk memperbesar lowongan pekerjaan
c. Perlindungan terhadap pasar didalam negeri
d. Menahan uang agar tetap berada didalam negeri
e. Memajukan Industri kecil
f. Perbaikan dan stabilitas ekonomi
g. Menyamakan beaya produksi
h. Mencegah Dumping
2.. KUOTA :
Yaitu: Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam membatasi jumlah
barang impor yang masuk kedalam negeri.
Tujuan Kuota adalah:
a. Melindungi produk dalam negeri
b .Mengatasi deflasi dan pengangguran
c. Mempetahankan neraca pembayaran aktif dan menyehatkan neraca
pembayaran yang deficit.
Ada jenis jenis kuota yaitu:
1. Tarif Kuota
Yaitu: Jenis kuota yang menetapkan jumlah produk yang boleh di
impor dengan cukai yang rendah/bahkan bebas cukai.dan jika
melebihi dari jumlah yang ditentukan dikenai cukai yang cukup tinggi.
2. The unilateral quota
Yaitu: Jenis kuota yang menetapkan suatu batas absolut terhadap
produk yang dapat di impor selama waktu tertentu,oleh suatu syarat
umum untuk mengijinkan setiap negara mengimpor asal tidak melebihi
kuota yang telah disetujui bersama.
3. The Bilateral quota
Yaitu: persetujuan pembatasan produk yang akan di impor antara dua
negara,untuk membagi kenegaraan sesuai persetujuan yang telah
disepakati.

Page 52

4. The mixing quota


Yaitu:Pemberian ijin kepada produsen dalam negeri untuk mencampur
produknya dengan menggunakan bahan2 dari luar negeri agar
produknya lebih dapat bersaing dengan produk luar negeri.
C. SUBSIDI :
Yaitu: kebijakan pemerintah untuk memajukan ekspor dengan
memberikan bantuan/subsidi kepada Badan Usaha yang melakukan
ekspor.Pemberian subsidi berupa:Bantuan Beaya Produksi,pembebasan
pajak,dll
D. LARANGAN IMPOR :
Yaitu : Kebijakan pemerintah untuk melarang impor sejumlah barang
barang yang berbahaya untuk masyarakat,(alasan lain untuk menghemat
devisa)
Tujuan Kebijakan Impor :
1. Mengurangi pesaing produk dalam negeri
2. Meningkatkan harga produk dan omset penjualan produk dalam negeri
3. Mengurangi larinya devisa ke luar negeri
Kebijakan selain tersebut di atas yaitu: Kebijakan Proteksi :
Yaitu : Kebijakan yang dijalankan pemerintah untuk melindungi produsen dalam
negeri terhadap produk dari luar negeri.
Tujuan Proteksi antara lain:
a. Melindungi industri dalam negeri agar mampu tumbuh dan berkembang
sehingga mampu bersaing dengan industri sejenis dari luar negeri.
b. Dapat mengurangi pengangguran dalam negeri
c. Melindungi produk dalam negeri terhadap produk dari luar negeri.
d. Anti Dumping
6.. CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Cara Pembayaran Internasional dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. CASH PAYMENT:
Yaitu:Pembeli membayar secara langsung barang yang di impor
2. TRANSFER TELEGRAFIS (Cable Order):
Yaitu: Perintah pembayaran yang dilakukan bank di dalam negeri melalui
telex luar negeri,radiogram,telpon atau alat komunikasi lainnya kepada bank di
luar negeri.
3. WESEL (Commercial Bill of change ) :
Yaitu: Surat perintah untuk membayar sejumlah uang kepada yang namanya
tertulis pada surat wesel.
Atas dasar ada tidaknya dokumen pengiriman barang sebagai lampiran. wesel
dibedakan atas :
a. Clean Drafts: Wesel ini tidak dilengkapi dengan lampiran dokumen untuk
penerima barang.
b.Documentary drafts:Wesel ini ditanda tangani importir karena sudah
dilengkapi dokumen pengiriman barang.
Atas Dasar waktu pembayaran ,maka wesel dibedakan menjadi:
1. Sight draft: Wesel harus segera dibayar setelah dokumen diterima.
Page 53

2. Arrival draft: Wesel ini dibayar jika barang sudah diserahkan.


3. Date draft: Wesel yang pembayarannya dilakukan sesuai dengan tanggal
yang ditetapkan pada surat wesel.
4. LETTER OF CREDIT (L/C)
adalah sebuah surat yang di tanda tangani oleh bank,yang menyetujui akan
membayar wesel yang ditarik oleh eksportir.
Pihak yang berperan dalam penyelesaian L/C adalah :
A. Importir : yaitu yang membuka L/C disebut Opener applicant
B. Bank yang membubuhkan persetujuan pada L/C disebut ISSUER,yang
mengeluarkan L/C atas permintaan importir.
C. Eksportir yang menyetujui pembayaran dengan cara L/C disebut
beneficiary/akreditee.
Selain tersebut diatas yang ikut membantu pelaksanaan L/c all:
1. The confirming bank: yang bertindak menjamin kredit tersebut
2. The notifying bank : pihak yang memberi tahukan kepada eksportir bahwa
L/C telah dibuka.
3.The Negotiating bank: bank di negara eksportir yang membayar kepada
eksportir
5. PRIVATE COMPENSATION
Adalah salah satu cara pembayaran internasional antara penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain (Pembayaran dilakukan secara tidak
langsung)
7. ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL
a. Uang tunai
b. Barang
c. Emas
8..DEVISA
A . DEVISA adalah : Valuta asing yang telah memiliki catatan kurs resmi di bank
sentral atau bank Indonesia.
Devisa Negara: Pendapatan negara berupa valuta asing
FUNGSI DEVISA
a. alat tukar internasional
b. alat pembayaran utang luar negeri
c. alat stabilitas mata uang suatu negara
SUMBER DEVISA
a. ekspor barang/jasa
b. pinjaman luar negeri
c. bunga/pendapatan dari investasi
d. hibah
e. Pendapatan TKI
9. KURS VALUTA ASING
1. Adalah: Suatu nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang
diperlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing.

Page 54

2. SISTIM KURS VALUTA ASING: meliputi :


A. Sistim Kurs Tetap (fixed exchange Rate system)
Yaitu: Kurs yang ditetapkan oleh pemerintah.
(kurs tsb akan berlaku untuk seluruh jenis transaksi yang melibatkan dua
atau lebih mata uang yang berbeda)
Kebaikan sistim kurs Tetap adalah:

Memberi kepastian nilai tukar

Sedangkan kelemahannya adalah: mensyaratkan cadangan devisa


yang besar,ini dapat menimbulkan pasar gelap.
B. Sistim kurs Bebas :(Freely Floating Exchange Rate)
Yaitu: kurs yang bergerak naik turun sesuai dengan mekanisme
pasar tanpa campur tangan pemerintah.
KEBAIKAN KURS BEBAS;
a. Pemerintah tidak perlu menyediakan cadangan devisa untuk
mengendalikan pasar.
b. Tidak ada pasar gelap
c. Kurs yang berlaku adalah kurs keseimbangan
C. Sistim kurs mengambang terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Yaitu: kurs yang ditentukan oleh mekanisme permintaan dan
penawaran.(pemerintah dapat mempengaruhi nilai tukar)
Ada 2 bentuk penerapan sistim kurs mengambang yaitu:
1. Clean Flooting
Dimana pemerintah sama sekali tidak ikut campur tangan dalam
pembentukan kurs.
2. Dirty Flooting
Dimana pemerintah bertindak secara langsung dalam mengendalikan
kurs.
Misalnya: pemerintah membeli/menjual valuta asing.
Apabila hal tsb tidak berhasil maka,pemerintah akan melakukan
kebijakan:
A. Devaluasi : menurunkan secara resmi nilai mata uang dalam negeri
terhadap uang luar negeri (valuta asing)
B. Revaluasi : Pemerintah secara resmi akan menaikkan nilai mata uang dalam
negeri terhadap valuta asing.
MENGHITUNG NILAI TUKAR VALUTA ASING BERDASARKAN KURS YANG BERLAKU
Untuk jual beli valuta asing,Bursa valuta asing mengeluarkan harga sbb:
A.Kurs Jual yaitu:Kurs yang dikeluarkan oleh bursa valuta asing untuk menjual satu
unit mata uang asing suatu negara.
B.Kurs Beli yaitu:Kurs yang dikeluarkan oleh bursa valuta asing untuk membeli satu
unit mata uang asing suatu negara.
C.Kurs Tengah yaitu:rata rata dari harga kurs jual dan kurs beli
1. Contoh soal:
Page 55

Tn Arman pergi ke Amerika Serikat.ia mempunyai uang sejumlah Rp 25.000.000,yang akan ditukar dengan dollar Amerika.Pada saat itu kurs yang berlaku sebagai
berikut:
Kurs Jual : US $1 = Rp 9.535
Kurs beli : US $1= Rp 9.500
Berapa dollar Amerika yang diterima oleh Tn Arman?

JAWAB
Tn Arman ingin menukarkan Rupiah dengan dollar.Dalam hal ini bursa valas
menjual dollar kepada
Tn Arman , sehingga kurs yang digunakan adalah kurs
jual.maka..
Dollar yang diterima tn Arman adalah: Rp 25.000.000 : Rp 9.535 = US$ 2.621,91
2.

Mr Steven dari Amerika berwisata ke Indonesia,ia memiliki uang sebesar $


3.750,selama di indonesia ia menghabiskan uang untuk berbelanja sebesar Rp
5.625.000,- pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut:
Kurs Jual
: US$ 1
= Rp 9.535,Kurs Beli
: US$ 1
= Rp 9.500,Berapakah sisa uang Mr Steven.?
Ketika Mr Steven menukarkan dollar Amerika dengan rupiah,maka bursa valas
akan membeli dollar tersebut,maka yang berlaku adalah kurs beli.
Jadi pada saat datang ke indonesia uang tn Steven adalah: US$ 3.750 x Rp 9.500 =
Rp 35.625.000,- dan uang yang di habiskan sebesar Rp 5.625.000,maka sisa uang Mr Smith adalah = Rp 35.625.000,- - Rp 5.625.000,- = Rp
30.000.000,Pada saat akan kembali ke Amerika sisa uang ditukar dengan Dollar,maka yang
berlaku adalah Kurs Jual jadi sisa uang Mr Smith adalah = 30.000.000 : 9.535 =
US$ 3.146.30
Evaluasi Akhir Bab VI

1.
2.
3.
4.

Mengapa Indonesia harus ikut serta dalam perdagangan internasional ?


Apa yang menjadi manfaat dengan kita mengimpor barang dari luar negeri ?
Apa yang dimaksud dengan devisa ? Berikan contohnya !
Apa saja yang termasuk dalam keunggulan komparatif yang di miliki oleh Indonesia
!
5. Mengapa Negara yang tidak menjadi anggota WTO dikenai sanksi perdagangan
internasional ?

Page 56

BAB VII
NERACA PEMBAYARAN
Neraca Pembayaran
( Balance of
Payment)

Memuat

Transaksi Ekonomi
Internasional

Transaksi Debit

Utang/Pembayar
an kepada Luar
Negeri

Piutang/Menerima
pembayaran
kepadapada
Luar Negeri
Pencatatannya

Neraca Modal
(Capital
Account)

Neraca
Berjalan
(Current

Neraca
Perdagangan
(Trade
Account)

Transaksi Kredit

Neraca Jasa
(Service
Account)

Neraca Moneter
( Monetary

Tranfer
Berjalan

A. PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran adalah suatu catatan sistematis tentang seluruh transaksi


ekonomi yang dilakukan penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara lain
dalam waktu tertentu (1 tahun) yang dinyatakan dengan uang.
Page 57

Fungsi Neraca Pembayaran :


1. Menentukan langkah-langkah pemerintah di bidang ekonomi.
( Hub. Ekspor impor, utang piutang, penanaman modal dll )
2. Menetapkan kebijakan di bidang moneter dan fiskal.
Jika cadangan devisa menipis, pemerintah akan membuat kebijakan menambah
atau menghemat devisa.
3. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan
nasional.
4. Menetapkan kebijakan di bidang politik perdagangan internasional.
5. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu
negara
6. Mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam menentukan pos debit dan kredit dalam
neraca pembayaran :
a. Transaksi dikatakan mendebit neraca pembayaran apabila transaksi itu
mengakibatkan arus uang keluar , Misalnya untuk :
1. Mengimpor barang dari luar negeri
2. Memberi pinjaman pada negara lain
3. Membayar jasa-jasa pihak luar negeri
4. Membayar bunga dan cicilan utang ke luar negeri
5. Transaksi pemasukan emas dari luar negeri.
b. Transaksi dikatakan mengkredit neraca pembayaran jika transaksi itu
mengakibatkan arus uang masuk. Misalnya untuk :
1. Mengekspor barang ke luar negeri
2. Menerima bunga dan cicilan pinjaman dari luar
negeri
3. Menerima pendapatan jasa dari luar negeri
4. Menerima pinjaman baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
5. Pengeluaran emas ke luar negeri

B. KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN

Neraca Pembayaran terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu


neraca/transaksi berjalan (current account) dan neraca moneter (monetary
account).
1. Neraca Berjalan (Current Account)
Neraca berjalan terdiri dari beberapa subkomponen, yaitu neraca perdagangan
atau neraca barang, neraca jasa dan transfer berjalan.
a. Neraca Perdagangan
Dalam neraca perdagangan , dicatat keadaan ekspor dan impor barang dan
jasa. Misalnya , ekspor dari Negara kita ke Negara lain berupa kayu,
garmen, minyak dan gas bumi, serta barang-barang lainnya. Sedangkan
impor Negara kita dari Negara lain berupa suku cadang kendaraan, barangbarang elektronik dan barang lainnya yang kita butuhkan untuk
pembangunan dan konsumsi. Negara kita menginginkan agar neraca
perdagangan positif, yang berrati ekspor lebih besar daripada impor.
b. Neraca Jasa
Dalam kegiatan ekonomi, Indonesia banyak menggunakan jasa dari Negara
lain. Begitu pula sebaliknya, jasa orang Indonesia juga banyak digunakan
oleh Negara lain. Contoh bidang jasa antara lain tranportasi, asuransi dan

Page 58

pariwisata. Jumlah jasa yang diterima dan jumlah jasa yang diberikan ke
Negara lain dicatat dalam neraca jasa.
c. Transfer berjalan / Transaksi Unilateral
Transfer berjalan adalah semua hibah dan hadiah yang tidak meliputi modal,
termasuk transfer barang (misalnya : bahan-bahan makanan) dan uang.
2. Neraca Modal ( Capital Account)
Transaksi yang dicatat dalam neraca modal berupa hal-hal sebagai berikut :
a. Kredit untuk pelaksanaan perdagangan dari negara lain.
b. Deposito penduduk negara di luar negeri atau deposito untuk penduduk
luar negara kita.
c. Pembelian saham, obligasi dan surat berharga lainnya oleh penduduk kita
di luar negeri dan
oleh penduduk luar negeri di Indonesia, termasuk juga akibat dari hub.tsb
yi : penerimaan deviden, pembayaran bunga pinjaman, dan akibat lainnya.
d.Investasi langsung yg dilakukan di luar negeri atau investasi langsung luar
negeri di Indonesia.
e. Pinjaman jangka panjang dari penduduk luar negeri kepada penduduk
Indonesia atau dari penduduk Indonesia ke penduduk negara lain.
3. Neraca Moneter (Monetary account)
Merupakan transaksi penyeimbang antara neraca berjalan (current
account)dengan neraca modal (capital account).
Pembayaran yg tercatat pada pos ini adalah sebagai penyeimbang antara
kewajiban membayar dan hak menerima pembayaran. Apabila penerimaan
lebih besar dari pengeluaran, terjadi surplus yg harus dicatat dalam pos sektor
moneter sebagai saldo, demikian pula sebaliknya.
Contoh lalu lintas moneter yg dicatat pada neraca moneter adalah
- cadangan devisa berupa emas atau valuta asing dan posisi negara pada
IMF

RINCIAN

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA


2006
2007

2008

Page 59

I.

TRANSAKSI BERJALAN
A.Neraca barang / Neraca Perdagangan
1. Ekspor
2. Impor
B. Jasa jasa
C. Pendapatan
D. Transfer berjalan
II. TANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL
A. TRANSAKSI MODAL
B. TRANSAKSI FINANSIAL
1. Investasi Langsung
a. Ke luar negeri
b. Di Indonesia
2. Investasi Portofolio
a. Aset
b. Kewajiban
3. Investasi lainnya
a. Aset
b. Kewajiban
III. JUMLAH ( I + II )
IV. SELISIH PERHITUNGAN BERSIH
V. NERACA KESELURUHAN
VI. CADANGAN DEVISA DAN YANG
TERKAIT
a. Perubahan Cadangan devisa
b. Pinjaman IMF
Penarikan
Pembayaran
Catatan :
1. Posisi cadangan devisa
2. Transaksi berjalan
3. Rasio pembayaran ULN

10.859
29.660
103.528
-73.868
-9.874
-13.790
4.863
3.025
350
2.675
2.188
-2.726
4.914
4.277
-1.830
6.107
-3.791
-1.587
-2.204
13.884
625
14.510
-14.510
-6.902
-7.608
0
-7.606

10.492
32.754
118.014
-85.260
-11.841
-15.525
5.104
3.591
546
3.045
2.253
-4.675
6.928
5.566
-4.415
9.961
-4.775
-4.486
-289
14.083
-1.368
12.715
-12.715
-12.715
0
0
0

606
23.309
139.291
-115.961
-13.011
-15.334
5.643
-1.706
353
-2.059
2.479
-5.861
8.340
1.753
-1.262
3.015
-6.291
-10.101
3.810
-1.100
-845
-1.945
1.945
1.945
0
0
0

42.586
2.9
24.8

56.920
2.4
19.4

51.639
0.1
18.4

C. DEFISIT DAN SURPLUS NERACA PEMBAYARAN SERTA


PENGARUHNYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

1. Keseimbangan Neraca Pembayaran


Seperti halnya neraca keuangan pada umumnya, neraca pembayaran memiliki
pos debet dan kredit. Jumlah kedua pos ini harus seimbang.Untuk
menyeimbangkan neraca pembayaran dapat dijelaskan dengan sebuath
ilustrasi Negara X dan Y.
Untuk itu, kita perlu menggunakan asumsi-asumsi berikut :
a. Negara X hanya berhubungan dengan Negara Y
b. Neraca pembayaran hanya terdiri dari ekspor dan impor
c. Kelebihan ekspor Negara X berupa tagihan menjadi pinjaman Negara Y
d. Kebiasaan pada pencatatan neraca pembayaran bahwa tanda (+) kredit
adalah untuk transaksi yang mengakibatkan arus uang masuk. Tanda (-)
debet adalah tanda untuk transaksi yang mengakibatkan arus uang keluar.
Misalnya Negara X tahun 2010 mengekspor komoditas dengan nilai $100 juta
ke Negara Y. Di lain pihak Negara Y mengekspor komoditas ke Negara X sebesar

Page 60

$90 juta. Maka neraca komoditas Negara X akan terlihat seperti pada Peraga
1.1.
PERAGA 1.1.
Komponen Neraca
Ekspor
Impor
Neraca Perdagangan
Pinjaman

+$
-$
+$
-$

Negara X
100 juta
90 juta
10 juta
10 juta

+ $ 90
- $ 100
- $ 10
+ $ 10

Negara Y
juta
juta
juta
juta

Saldo
$ 0
$ 0
Pada Neraca Pembayaran, tanda plus berarti transaksi yang menyebabkan masuknya dana
dari luar negeri , sedangkan tanda minus berarti keluarnya dana ke luar negeri.

Dengan asumsi-asumsi di atas, pinjaman yang diterima Negara Y bertanda (+)


karena Negara itu menerima pinjaman. Sebaliknya pinjaman yang diberi Negara
X bertanda (-) karena Negara itu memberikan pinjaman. Bagaimana neraca
pembayaran jika Negara Y membayar dengan cadangan devisa ?
Tanda cadangan devisa Negara X diberi tanda (-) karena ia menerima
barang seperti halnya mengimpor. Sebaliknya , tanda cadangan devisa Negara
Y adalah (+) karena Negara tersebut mengirim cadangan devisanya ke Negara
X. Akibatnya neraca pembayaran Negara Y akan terlihat seperti peraga 1.2.
PERAGA 1.2.
Komponen Neraca
Ekspor
Impor
Neraca Perdagangan
Cadangan devisa

+$
-$
+$
-$

Negara X
100 juta
90 juta
10 juta
10 juta

+ $ 90
- $ 100
- $ 10
+ $ 10

Negara Y
juta
juta
juta
juta

Saldo
$ 0
$ 0
Pembayaran transaksi perdagangan internasional dapat dilakukan dengan menggunakan
cadangan devisa, yang dilambangkan dengan tanda (+) karena dipersamakan dengan
kegiatan ekspor.

2. Pengertian Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran


Bagaimana jika dalam kasus tersebut terjadi kelebihan atau surplus ekspor pada
Negara X. Surplus ekspor Negara X tersebut merupakan defisit bagi Negara Y
yang dibayar dengan cadangan devisa sebesar $4 juta , sedang sisanya
merupakan pinjaman. Berdasarkan keterangan di atas, neraca pembayaran
Negara X dan Y akan terlihat seperti pada Peraga 1.3.
PERAGA 1.3.
Komponen Neraca
Ekspor
Impor
Neraca Perdagangan
Pinjaman
Cadangan devisa

Negara X
+ $ 100 juta
- $ 90 juta
+ $ 10 juta
-$
6 juta
-$
4 juta

+ $ 90
- $ 100
- $ 10
+$
6
-$
4

Negara Y
juta
juta
juta
juta
juta

Saldo
$ 0
$ 0
Jika terdapat kelebihan atau surplus ekspor pada Negara X , itu berarti ada defisit pada
Negara Y. dalam contoh ini, Negara Y membayar surplus tersebut dengan cadangan devisa
sebesar - $ 4 juta, sedangkan sisanya merupakan pinjaman .

Page 61

Pinjaman yang diberikan Negara X berupa pinjaman yang tidak berkaitan


dengan kelebihan ekspor atau pinjaman atas kemauan kedua belah pihak disebut
pinjaman otonom (outonomous inflow). Dalam hal ini, neraca pembayaran Negara
X surplus $ 4 juta dan sebaliknya, neraca pembayaran Negara Y defisit $ 4 juta.
Jumlah $ 6 juta tidak dianggap defisit atau surplus sebab tanpa ekspor dan impor,
pinjaman yang harus diterima Negara Y diberikan Negara X.
Contoh di atas dapat diperluas lagi dengan menganggap bahwa surplus neraca
pembayaran Negara X diselesaikan dengan :
Cadangan devisa
Pinjaman otonom
Pinjaman
akomodatif

$ 4 juta
$ 2,5 juta
$ 3,5 juta

Pinjaman akomodatif (accommodating inflow) adalah pinjaman yang diterima


atau diberikan berkaitan dengan kelebihan ekspor dan impor. Dalam contoh ini,
neraca pembayaran Negara X surplus $ 7,5 juta dan sebaliknya neraca
pembayaran Negara Y defisit $ 7,5 juta juta.
3. Dampak Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran terhadap Kegiatan
Ekonomi Masyarakat .
Masing-masing negara mengusahakan agar neraca pembayaran surplus dan
menghindarkan neraca pembayaran yang defisit. Jika neraca pembayaran
defisit, Negara tersebut harus melepas cadangan devisanya untuk membayar
kekurangannya. Pengurangan cadangan devisa berarti dapat mengubah
struktur ekonomi yang ada dan mengurangi kemakmuran. Sebaliknya bagi
Negara yang neraca pembayarannya surplus, cadangan devisanya akan
bertambah. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa keadaan
perekonomiannya, relative lebih baik dari Negara yang neraca pembayarannya
defisit.

D. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN UTANG LUAR NEGERI

Utang luar negeri memiliki kebaikan dan keburukan bagi suatu Negara.
Kebaikan utang luar negeri :
1. Percepatan laju pembangunan
2. Memperluas kesempatan kerja
3. Menstimulasi perekonomian nasional
4. Memperlancar pembayaran luar negeri sebagai akibat dari defisit neraca
pembayaran
5. Menyediakan modal bagi investasi dan pembangunan dalam negeri.
Keburukan utang luar negeri :
1. Bunga dan cicilan utang sering memberatkan bagi Negara yang sedang
membangun
2. Mengurangi kebebasan bagi Negara debitur.
3. Menimbulkan ketidakmandirian pembiayaan pembangunan.

Page 62

Evaluasi Akhir Bab VII


I.
PILIHAN GANDA
1. Neraca pembayaran adalah suatu catatan ..
a. Secara sistematis yang berisikan hubungan ekonomi suatu Negara dengan
Negara lain., yang dinyatakan dalam satuan mata uang pada waktu tertentu
(biasanya satu tahun).
b. Secara sistematis yang berisikan tagihan di sebelah debet, dan utang di
sebelah kredit.
c. Secara sistematis yang berisikan ekspor di sebelah debet dan impor di sebelah
kredit.
d. Yang berisi seluruh catatan tentang barang-barang yang dikirim ke luar negeri
dan barang-barang yang kita terima dari luar negeri.
e. Secara sistematis yang menunjukkan perkembangan keuangan suatu Negara
dengan Negara lainnya pada waktu tertentu.
2. Fungsi neraca pembayaran adalah sebagai bahan keterangan ..
a. Untuk mengambil keputusan dalam penerapan pajak ekspor dan impor
b. Untuk menetapkan baik buruknya hubungan ekonomi dengan suatu Negara.
c. Bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam politik perdagangan
internasional
d. Bagi pihak swasta untuk memanfaatkan peluang pasar di luar negeri .
e. Bagi pemerintah untuk menetapkan angka pertumbuhan ekonomi.
3. Jika komponen neraca pembayaran sebelah debet lebih besar dari komponen
sebelah kredit, neraca pembayaran tersebut .
a. Aktif
d. Surplus
b. Pasif
e. Rugi
c. Minus
4. Pemberian pinjaman oleh penduduk Indonesia untuk penduduk Negara lain dicatat
di neraca
a. Perdagangan
d. moneter
b. Modal
e. impor
c. Jasa
5. Perhatikan bagian neraca pembayaran berikut :
2) Pembelian saham orang luar negeri di Indonesia
3) Ekspor dan impor barang dagang
4) Transaksi jasa-jasa
5) Penanaman modal orang Indonesia di luar negeri
6) Investasi langsung penduduk luar negeri di Indonesia
7) Hasil jasa pariwisata
Yang dikategorikan transaksi berjalan
a. 1, 2 dan 3
d. 1, 3 dan 5
b. 2, 3 dan 4
e. 2, 3 dan 6
c. 4, 5 dan 6
6. Perhatikan isi neraca pembayaran berikut !
1) Pinjaman jangka panjang penduduk Negara lain di Indonesia.
2) Cadangan devisa
3) Kredit perdagangan dari Negara lain
4) Kewajiban Indonesia ke IMF.
Yang dikategorikan sebagai neraca modal adalah nomor
a. 1 dan 2
d. 1 dan 4
Page 63

b. 1 dan 3
e. 2 dan 4
c. 3 dan 4
7. Berikut komponen neraca pembayaran :
1) Hasil dari luar negeri
2) Pinjaman dari luar negeri
3) Impor barang dari luar negeri
4) Gaji tenaga kerja dari luar negeri
5) Ekspor barang ke luar negeri
Berikut ini yang termasuk unsur neraca perdagangan adalah ..
a. 1 dan 2
d. 2 dan 4
b. 1 dan 3
e. 3 dan 5
c. 2 dan 3
8. Berikut ini tujuan dari pembuatan neraca pembayaran , kecuali ..
a. Memberi informasi kepada pemerintah mengenai transaksi ekonomi
internasional
b. Mengetahui hubungan ekonomi dalam negeri dengan luar negeri.
c. Mengetahui pertumbuhan ekonomi Negara.
d. Membantu pemerintah menentukan kebijakan ekonomi
e. Pedoman pemerintah dalam mengambil kebijakan moneter, fiscal dan
perdagangan internasional.
9. Utang luar negeri diperlukan karena .
a. Negara harus memenuhi kebutuhan akan barang mewah
b. Negara sudah terikat kontrak peminjaman
c. Negara tidak dapat mendanai proyek-proyek besar
d. Negara tidak dapat mendanai proyek-proyek tertentu yang penting bagi rakyat .
e. Negara kekurangan dana untuk membeli produk luar negeri.
10.Transaksi total atau rekening total terdiri dari
a. Current account ditambah dengan transaksi modal
b. Current account ditambah dengan transaksi berjalan
c. Current account dikurangi dengan transaksi modal
d. Capital account ditambah dengan transaksi berjalan
e. Capital account ditambah dengan transaksi modal
1.
2.
3.
4.
5.

II.
ESEY
Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran ?
Jelaskan yang dimaksud dengan neraca jasa !
Jelaskan 3 contoh transaksi yang mendebet dan mengkredit neraca pembayaran !
Apa yang dimaksud dengan defisit neraca pembayaran ?
Jelaskan kebaikan dan keburukan utang luar neger !

Catatan :

Page 64

Page 65

Page 66

Anda mungkin juga menyukai