Anda di halaman 1dari 5

Tugas Sejarah Indonesia

Kabinet Natsir

Nama Anggota : - Elyta Adventina


Naziah
- M. Indra Rahman

- Yuni
- Rizky

Nyna A.
Kelas

XII MIA 4

SMA NEGERI 1 BANJARMASIN

Kabinet Natsir

Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabinet ini
terbentuk pada tanggal 6 September 1950 dan dilantik pada tanggal 7 September 1950.
Perdana Menteri kabinet ini adalah Moh. Natsir dari Masyumi. Menteri kabinetnya berasal

dari Masyumi ditambah tokoh-tokoh yang mempunyai keahlian istimewa, seperti Sri Sultan
Hamengku Buana IX, Prof. Dr. Sumitro Joyohadikusumo, Assaat dan Ir Juanda.
Program kerja kabinet Natsir
:
1) Mempersiapkan dan menyelengarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan
Konstituante.
2) Menyempurnakan susunan pemerintahan dan memebentuk kelengkapan negara.
3) Menggiatkan usaha mencapai keamanan dan ketentraman.
4) Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
5) Menyempurnakan organisasi angkatan perang.
6) Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat.
Kelebihan Natsir
Bahwa Natsir bebas dari atavisme dan nativisme. Atavisme adalah segala sesuatu dari
masa lalu, yang selalu otentik baik. Natsir tidak melihat bahwa apa pun yang diwariskan
masa lalu selalu baik. Dia tidak juga menjadi seorang nativis yang beranggapan bahwa
setiap paham yang berasal dari negeri sendiri selalu baik. Namun sifat universalitas
Natsir ini justru menjadi sumber kegagalannya. Yaitu, ketika dia menjadi universalis,
dengan cita-citanya yang tinggi, beliau seolah mengawang di angkasa dan tidak berpijak
pada realitas kultural mayoritas, terutama suku Jawa. Sepak terjang seorang universalis
sebagai seorang yang berkeinginan membentuk masyarakat sedemikian ideal menjadi
bagai lampu pijar di tengah lautan. Tetapi karena tidak berpijak pada kultur yang ada di
Indonesia, maka dia tidak bisa mengalahkan Bung Karno.
Prestasi yang pernah dicapai Kabinet Natsir :
Di bidang ekonomi, ada Sumitro Plan yang mengubah ekonomi kolonial ke ekonomi
nasional.
Meredamnya pemberontakan di Ambon pada bulan November 1950.
Perekonomian Indonesia mengalami masa yang menguntungkan (meningkatnya ekspor).
Indonesia masuk PBB.
Pemetaan politik luar negeri Indonesia bebas aktif
Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai
masalah Irian Barat.
Kendala/ Masalah yang dihadapi:
Pada penerapan Sumitro Plan, pengusaha nasional diberi bantuan kredit, tetapi bentuan
itu diselewengkan penggunaannya sehingga tidak mencapai sasaran.
Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat dengan Belanda mengalami jalan buntu
(kegagalan).
Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan hampir di seluruh
wilayah Indonesia, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan
RMS.
Seringnya mengeluarkan Undang Undang Darurat yang mendapat kritikan dari partai
oposisi.

Berakhirnya kekuasaan kabinet Natsir

Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini dalam menyelesaikan
masalah Irian Barat dan adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan
Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah
No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui
parlemen sehingga Kabinet Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden.

Susunan Kabinet

Masa bakti : 6 September1950-27 April1951


N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Jabatan
Perdana Menteri
Wakil Perdana Menteri
Menteri Dalam Negeri
Menteri Luar Negeri
Menteri Keamanan Rakyat
Menteri Kehakiman
Menteri Penerangan
Menteri Keuangan
Menteri Perindustrian dan
Perdagangan
Menteri Pertanian

Nama Menteri
Mohammad Natsir
Hamengku Buwono IX
Assaat
Mohammad Roem
Abdul Halim
Wongsonegoro
M. A. Pellaupessy
Syafruddin
Prawiranegara
Sumitro
Joyohadikusumo
Tandiono Manu

Menteri Pekerjaan Umum dan


Rekonstruksi
Menteri Sosial
Menteri Perhubungan
Menteri Kesehatan

Herman Johannes

Menteri Agama
Menteri Tenaga Kerja
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
Menteri Negara

Wahid Hasyim
Panji Suroso
Bahder Djohan

F. S. Haryadi
Djuanda Kartawidjaja
Johannes Leimena

Partai Politik
Masyumi
Non partai
Non partai
Masyumi
Non partai
PIR
Faksi Demokratik
Masyumi
Partai Sosialis
Indonesia
Partai Sosialis
Indonesia
PIR
Partai Katolik
Non partai
Partai Kristen
Indonesia
Masyumi
Parindra
Non partai

Harsono Cokroaminoto PSII

Catatan:
1. Pada tanggal 8 Desember1950 Abdul Halim mundur karena alasan kesehatan,
perannya digantikan oleh Hamengku Buwono IX
2. Pada tanggal 18 Desember1950 mundur karena partainya (PSII) keluar dari kabinet

Komentar
Sistem dan program kerja kabinet Moh Natsir sudah bagus, tetapi sayangnya kabinet
Moh Natsir tidak berhasil menyelesaikan masalah Irian Barat padahal menyelesaikan
masalah Irian Barat termasuk dalam program kerja kabinet.
Moh. Natsir memiliki sifat universalitas yang merupakan sumber kegagalannya.

Anda mungkin juga menyukai