Makalah
Oleh:
Yudo Ari Wicaksono
A220150067
A. Latar Belakang
Pada suatu negara di dunia pasti mempunyai konstitusi, karena konstitusi
merupakan salah satu syarat penting untuk mendirikan dan membangun suatu
negara yang merdeka, oleh karenanya begitu pentingnya konstitusi itu dalam suatu
negara. Konstitusi merupakan suatu kerangka kehidupan politik yang
sesungguhnya telah dibangun pertama kali peradaban dunia dimulai, karena
hampir semua negara menghendaki kehidupan bernegara yang konstitusional,
adapun ciri-ciri pemerintahan yang konstitusional diantaranya memperluas
partisipasi politik, memberi kekuasaan legislatif pada rakyat, menolak
pemerintahan otoriter dan sebagainya (Nasution, 1995:16).
Indonesia sebagai negara yang merdeka tentu saja mempunyai konstitusi
sebagai landasan menjalankan pemerintahan negara. Terbentuknya konstitusi di
Indonesia diawali dari janji Jepang yang kemudian membentuk Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam bahasa Jepang
disebut Dokuritsu Zumbi choosakai, kemudian terbentuk pada tanggal 29April
1945, dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, mulai bekerja tanggal 29 Mei 1945,
maka dengan terbentuknya BPUPKI bangsa Indonesia secara legal
mempersiapkan kemerdekaannya, untuk merumuskan syarat-syarat yang harus
dipenuhi sebagai negara yang merdeka (Darmodiharjo, 1991:26).
Perkembangan konstitusi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem
politik pada waktu tertentu, pada mulanya UUD 1945 dijadikan konstitusi, namun
sempat tidak diberlakukan pada pemerintahan Republik Indonesia Serikat. UUD
1945 kembali dijadikan konstitusi pada masa Orde Lama atas dasar Dekrit
Presiden tanggal 5 Juli 1959. Perkembangan konstitusi pada masa Orde Lama
merupakan hal yang menarik untuk dikaji, maka dalam kesempatan ini penulis
tertarik untuk mengkaji dan menuangkannya dalam bentuk tulisan ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat sebuah rumusan
masalah yaitu “Bagaimana Dinamika Konstitusi, Sistem Pemerintahan, dan
Ketatanegaraan di Indonesia pada masa Orde Lama?”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
pemerintahan Orde Lama berlangsung kurang lebih selama tujuh tahun yaitu
dimulai dari tahun 1959-1966 dengan Soekarno sebagai Presiden. Selama masa
Orde Lama tersebut, Soekarno memberlakukan sistem pemerintahan Demokrasi
Terpimpin, di mana segala kekuasaan secara mutlak berada di satu tangan yaitu
Presiden Soekarno. Konflik di kalangan para elit politik yang terjadi selama masa
pemerintahan Orde Lama tersebut ternyata berujung dengan percobaan kudeta
yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 yang diduga dilakukan oleh PKI.
Peristiwa penculikan dan pembunuhan enam orang Jenderal seakan-akan
juga menjadi rangkaian yang tidak bisa dipisahkan dari percobaan kudeta tersebut.
Dengan ditunjuknya Mayjen Soeharto untuk memulihkan keamanan dan
kesetabilam negara pasca percobaan kudeta, maka kekuasaan pemerintahan Orde
Lama sudah mulai meredup dan pada tahun 1968 Soeharto menggantikan
Soekarno sebagai Presiden Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
A.N, Firdaus. 1999. Dosa-dosa Politik (Orde Lama dan Orde Baru yang Tidak
Boleh Berulang Lagi di Era Reformasi). Jakarta: Al-Kautsar.
Roosa, John dkk. 2004. Tahun-tahun yang Tak Pernah Berakhir (Memahami
Pengalaman Korban 65). Jakarta: ELSAM.