Terpimpin 1959-1966
A. Latar Belakang Munculnya Demokra Terpimpin
1
Untuk mencegah perpecahan bangsa, Presiden Sukarno mengambil
langkah-lang-kah yang diperlukan. Presiden mengeluarkan sebuah
dekret berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 75 Tahun 1959. Dekret
tersebut kemudian dikenal dengan Dekret Presiden 5 Juli 1959. Tujuan
dikeluarkannya dekret adalah untuk menyelesaikan masalah negara yang
semakin tidak menentu dan untuk menyelamatkan negara.
2
tidak stabil sebagai warisan masa demokrasi parlementer dan demokrasi
liberal.
3
h. Presiden menghapus jabatan wakil presiden. Sebagai
gantinya, presiden mengangkat Ir. Juanda sebagai menteri
pertama dan presiden merangkap menjadi perdana menteri
dalam Kabinet Kerja yang telah terbentuk.
i. Presiden membentuk Front Nasional berdasarkan Penpres No.
13/1959. Front Nasional bertujuan menyatukan segala bentuk
potensi nasional menjadi kekuatan untuk menyukseskan
pembangunan. Front Nasional dipimpin oleh Presiden
Sukarno sendiri. .
4
Inti dari ajaran ini adalah bahwa
seluruh unsur kehidupan berbangsa dan bernegara harus dicapai
melalui revolusi, dijiwai oleh sosialisme, dan dikendalikan oleh seorang
Panglima Besar Revolusi, yaitu Presiden Sukarno.
c. Politik Mercusuar
Berlangsungnya Politik Mercusuar adalah kelanjutan politik Nefo
dan Oldefo. Presiden menganggap bahwa Indonesia merupakan
5
mercusuar yang dapat menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia.
Untuk mewujudkannya, presiden menyelenggarakan proyek-
proyek besar dan spektakuler. Proyek-proyek tersebut
membutuhkan biaya yang sangat besar, antara lain untuk
menyelenggarakan :
6
Kemerosotan ekonomi tetap tidak dapat diatasi. Indeks biaya
hidup terus mengalami kenaikan hingga 225 %.
7
Kegagalan pemerintah dalam menangani masalah ekonomi pada masa
demokrasi terpimpin disebabkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Semua kegiatan ekonomi terpusat sehingga kegiatan ekonomi
mengalami penurunan yang disertai dengan inflasi.
2. Masalah ekonomi tidak diatasi secara rasional, tetapi diatasi
dengan cara-cara politis.
3. Kemenangan politik diutamakan, sedangkan kehidupan ekonomi
diabaikan.
4. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sering bertentangan
antara satu per-aturan dengan peraturan yang lainnya.
5. Tidak ada ukuran yang objektif untuk menilai suatu usaha atau
hasil dari suatu usaha.