Sosial
Ketimpangan sosial atau kesenjangan sosial menjadi salah satu
masalah yang sering ditemui hingga saat ini. Masalah ini umumnya
ditemukan di kota-kota besar, khususnya di wilayah ibu kota.
Secara garis besar, ketimpangan sosial adalah kondisi di mana
masyarakat mengalami ketidakseimbangan akses untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada. Keadaan ini juga bisa
diartikan sebagai ketimpangan masyarakat yang menyebakan
perbedaan mencolok.
Ketimpangan sosial bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri
individu, misalnya tingkat pendidikan rendah, apatis, dan mudah
menyerah. Sedangkan, faktor eksternal berasal dari luar individu
seperti birokrasi buruk yang menghambat akses.
Ketimpangan sosial yang terjadi dapat menimbulkan sejumlah
dampak negatif bagi masyarakat. Apa saja? Berikut dampak dari
ketimpangan sosial.
Antara lain:
Munculnya dorongan ini bisa terjadi karena sistem sosial dalam pemerintahan dan masyarakat perlu
sadar akan kekurangannya yang ada di dalamnya.
Hal ini secara struktural memberikan dampak positif pada bidang ekonomi, dimana masyarakat lebih
mudah berpergian di wilayah-wilayah tertentu sehingga menjadikan pemerataan pada distribusi
berbagai jenis tenaga kerja yang ada.
Yaitu;
5. Munculnya kemiskinan
Proses ketidakadilan yang diterima masyarakat juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan
seseorang tidak menerima kesempatan atau peluang yang sama seperti dalam bidang pekerjaan.
Umumnya tidak semua orang mampu memiliki pendapatan tinggi.
Syarat utama berlangsungnya kehidupan masyarakat sosial adalah adanya hubungan atau interaksi
antar anggota masyarakat, serta adanya pembangunan yang dapat berpengaruh pada timbulnya
perubahan sosial. Interaksi sosial dan pembangunan sosial yang tidak berjalan dengan semestinya
dapat pula menimbulkan ketimpangan sosial yang berdampak pada munculnya banyak masalah
sosial. Masalah ketimpangan sosial adalah umum terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Walaupun perkembangan ekonomi di Indonesia terbilang cukup baik, namun masalah ketimpangan
sosial di masyarakat masih terhitung tinggi.
ads
Ketimpangan sosial merupakan salah satu tugas besar yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum banyak upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi tingkat ketimpangan sosial dalam masyarakat, beberapa upaya juga
dicoba oleh pemerintah Indonesia. Namun untuk mengatasi ketimpangan sosial tidak dapat dalam
waktu yang singkat, atau membutuhkan jangka waktu yang panjang dan strategi yang jelas dan
terperinci agar menghasilkan hasil yang maksimal.
Sebelum membahas mengenai upaya-upaya mengatasi ketimpangan sosial, perlu dipahami terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan ketimpangan sosial. Banyak ahli yang memberikan pengertian
ketimpangan sosial berbeda-beda, beberapa diantaranya adalah:
Budi Winarno – Ketimpangan sosial merupakan kondisi yang diakibatkan oleh kegagalan
pembangunan dalam upaya memenuhi kebutuhan fisik maupun psikis warga masyarakat di era
globalisasi.
Andrinof A. Chaniago – Ketimpangan sosial merupakan dampak dari pembangunan yang hanya
berfokus pada bidang ekonomi tanpa diimbangi oleh bidang sosial.
Jonathan Haughton dan Shahidur R. Khandker – Ketimpangan sosial merupakan suatu bentuk dari
ketidak adilan yang terbentuk dalam proses pembangunan.
Roichatul Aswidah – Ketimpangan sosial merupakan dampak dari adanya proses pertumbuhan
ekonomi.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa ketimpangan sosial merupakan suatu
masalah sosial dimana terjadi ketidak adilan dalam masyarakat yang lebih disebabkan karena adanya
proses pembangunan yang tidak merata, terutama dalam proses pertumbuhan ekonomi. Secara
singkat dapat pula dipahami sebagai suatu ketidak adilan yang dirasakan oleh warga masyarakat
dalam hal status dan kedudukan sosial. Banyak contoh ketimpangan sosial yang timbul di
masyarakat, beberapa diantaranya seperti:
Diskriminasi
Diskriminasi selalu dipahami sebagai suatu masalah sosial negatif, karena diskriminasi hanya akan
menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya. Salah satu dampak yang disebabkan
karena adanya diskriminasi adalah timbulnya rasa ketidak adilan diantara warga masyarakat.
Beberapa macam diskriminasi diantaranya adalah diskriminasi ras, diskriminasi gender, diskriminasi
agama, dan masih banyak macam yang lainnya.
Dominasi Ekonomi
Di Indonesia sendiri contoh yang kesenjangan sosial yang paling mudah dilihat adalah adanya
dominasi ekonomi. Kondisi ini diakibatkan karena proses pembangunan ekonomi yang belum merata,
dimana daerah Jawa mendominasi ekonomi sementara daerah lain seperti Kawasan Indonesia Timur
masih dibilang cukup tertinggal atau terbelakang.
1. Faktor Ekonomi
Faktor utama munculnya ketimpangan sosial adalah faktor ekonomi, dimana perkembangan ekonomi
yang tidak merata menyebabkan ketidakmerataan pembangunan disetiap daerah berbeda satu sama
lainnya. Kondisi tersebut dapat dilihat dari adanya daerah yang dianggap maju dan daerah yang
tertinggal. Selain pembangunan yang tidak merata, perbedaan kuantitas sumber daya dan faktor
produksi suatu daerah juga dapat menjadi faktor lain munculnya ketimpangan sosial dalam faktor
ekonomi. Dimana daerah yang memiliki lebih kuantitas sumber daya akan mendapatkan penghasilan
yang lebih pula dibanding dengan daerah yang kuantitas sumber dayanya masih kurang.
2. Kondisi Demografis
Setiap daerah pasti memiliki kondisi demografis yang berbeda-beda diantaranya perbedaan jumlah
penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk yang dapat pula mempengaruhi
munculnya suatu ketimpangan sosial dalam masyarakat.
Sponsors Link
3. Kondisi Pendidikan
Pendidikan sangat dibutuhkan bagi semua warga masyarakat, karena pembangunan juga merupakan
kunci utama pembangunan terutama pembangunan sumberdaya manusia. Ketimpangan sosial yang
terjadi dapat dilihat dari kualitas pendidikan, fasilitas pendidikan, tenaga pendidik, dan lain
sebagainya. Sebagai contoh seperti adanya ketimpangan dimana anak-anak didaerah tertinggal
memiliki fasilitas pendidikan yang kurang namun biasanya memiliki semangat yang tinggi, sedangkan
anak-anak didaerah kota atau daerah maju memiliki fasilitas yang mencukupi namun biasanya karena
pengaruh sosial dan perubahan kebudayaan sosial mereka justru kurang bersemangat dalam
menimba ilmu. Ditambah lagi dengan perubahan perilaku masyarakat dalam perubahan sosial
budaya di era global.
4. Faktor Kesehatan
Selain fasilitas pendidikan yang tidak merata, fasilitas kesehatan yang tidak merata disetiap daerah
juga dapat menjadi faktor munculnya ketimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat. Selain
fasilitas yang kurang memadai, biasanya didaerah yang terpencil dan terbilang tertinggal jangkauan
kesehatannya juga kurang luas, serta pelayanan kesehatan yang juga kurang memadai karena
biasanya ada kekurang tenaga medis. Kondisi tersebut yang mempengaruhi tingkat kesehatan dan
kesejahteraan antar masyarakat satu dengan lainnya berbeda-beda sehingga menyebabkan
munculnya ketimpangan sosial.
Selain faktor-faktor diatas masih ada beberapa faktor lain yang memungkinkan adanya ketimpangan
sosial dalam masyarakat, seperti kebijakan pemerintah yang gagal, kurangnya perhatian dari
pemerintah, dan lain sebagainya. Ketimpangan sosial yang terjadi didalam kehidupan masyarakat
pastinya memberikan beberapa dampak baik itu dampak positif maupun dampak negatif, sehingga
diperlukannya upaya-upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial. Apa saja dampak positif dan negatif
dari adanya ketimpangan sosial, dapat disebutkan secara singkat seperti:
Dampak positif – Mendorong daerah yang masih tertinggal untuk mengembangkan pembangunan
untuk dapat bersaing.
Dampak negatif – Menimbulkan kecemburuan sosial dan ketidakadilan dalam masyarakat.
ads
Keanekaragaman yang dimiliki dalam kehidupan bermasyarakat ternyata dapat juga mempengaruhi
timbulnya ketimpangan sosial. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas penduduk sangat penting
untuk mengurangi tingkat ketimpangan sosial. Upaya-upaya yang dapat dilakukan seperti:
Memperbaiki atau meningkatkan kualitas pendidikan, dimana perbedaan kualitas pendidikan juga
menjadi faktor terjadinya ketimpangan sosial.
Memperbaiki atau meningkatkan kualitas serta fasilitas kesehatan, baik dalam hal tenaga medis
maupun pelayanan kesehatan yang diberikan.
Menciptakan kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat, seperti penyuluhan, sosialisasi, maupun
pengarahan terhadap masyarakat.
2. Mobilitas Geografis
Upaya mobilitas geografis bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk pada suatu daerah,
karena mobilitas geografis erat kaitannya dengan perpindahan penduduk. Keadaan ini sebagai suatu
upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial lewat pemerataan penduduk dan pemerataan
pembangunan.
Selain itu juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kepadatan penduduk pada satu daerah yang
dapat mempengaruhi timbulnya kesenjangan sosial. Sebagai contoh seperti transmigrasi, dimana
penduduk yang padat di wilayah kota berpindah ke wilayah yang kurang penduduk atau lebih sedikit
penduduknya.
Selain pemerataan penduduk, menciptakan peluang kerja juga dapat menghindari ketimpangan
sosial. Karena biasanya di wilayah atau negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi, maka
jumlah pengangguran karena kurangnya peluang kerja juga tinggi. Jumlah pengangguran yang tinggi
dan kurangnya peluang kerja dapat menimbulkan ketimpangan sosial dalam masyarakat, oleh sebab
itu diperlukan suatu upaya untuk menciptakan peluang kerja salah satunya dengan memanfaatkan
kondisi lingkungan sekitar. Upaya yang dilakukan tidak hanya dari pemerintah tapi juga harus adanya
kerjasama dengan masyarakat.
Pemerintah Indonesia berupaya memberantas kekurangan gizi yang banyak terjadi, terutama
didaerah terpencil dengan pembangunan yang kurang maju. Kekurangan gizi dianggap memperparah
kondisi kemiskinan sebagai salah satu contoh masalah ketimpangan sosial di masyarakat yang haru
segera diatasi atau diturunkan. Kasus kekurangan gizi paling tinggi di Indonesia sendiri tercatat terjadi
pada daerah Indonesia bagian timur sehingga diperlukan perhatian yang lebih dan khusus.
Pembangunan dan kondisi ekonomi yang tidak merata menyebabkan masih banyaknya warga yang
kurang mampu dan membutuhkan bantuan. Penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran bertujuan
untuk mengurangi ketimpangan sosial yang ada di masyarakat terutama karena adanya daerah atau
masyarakat yang kekurangan bantuan namun justru belum tersentuk bantuan yang ada.
Sponsors Link
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia memang dapat dibilang sudah cukup baik dan maju, namun
pertumbuhan ekonomi seharusnya didukung dengan adanya peningkatan lapangan kerja baru untuk
mengurangi angka pengangguran. Pemerintah berupaya menyediakan pelatihan dan pendidikan
yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan peningkatan keterampilan serta kualitas
sumberdaya manusia secara merata. Tujuannya adalah untuk mengurangi adanya ketimpangan
sosial di masyarakat karena tingkat pengangguran yang tinggi.
Upaya ini dilakukan dengan pengaturan ulang pajak penghasilan dimana di Indonesia masih
didominasi oleh kalangan pekerja. Sedangkan sebenarnya penghasilan pribadi seperti pengusaha,
pemilik modal, dan yang lainnya memiliki kewajiban pajak yang lebih besar dibanding pekerja, namun
pelaksanaannya belum optimal. Kondisi ini yang akhirnya menciptakan adanya kesenjangan sosial.
Demikian beberapa upaya mengatasi ketimpangan sosial secara umum, khususnya oleh pemerintah
Indonesia. Upaya-upaya diatas perlu dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial dan
sebagai upaya mengatasi masalah sosial di Indonesia yang meresahkan kehidupan masyarakat.
Semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan menambah wawasan yang lebih luas mengenai
masalah-masalah yang sebenarnya ada dalam masyarakat. Berikut beberapa foto dampak
ketimpangan sosial :