Anda di halaman 1dari 4

A.

EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

1.PENGERTIAN

a) hornby dan parnwell : tindakan pengambilankeputusan untuk menilai objek,keadaaan,peristiwa,atau kegiatan


tertentu yang diamati
b) seepersad dan henderson : kegiatan sistematis untuk melakukan pengukuran dan penilaian terhadap suatu
objek berdasarkan pedoman yang tekah ada

Berdasarkan pendapat tokoh di atas dapat diketahui beberapa pokok pikiran yang terkandung:
1. pengamatan dan pengumpulan data serta fakta
2. pengukuruan atau pembandingan hasil pengamatan dengan pedoman-pedoman yang sudah ditetapkan
3. analisis data dan informasi
4. penilaian dan pengambilan keputusan

2.TUJUAN DAN PERAN EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM MENYIKAPI


KETIMPANGAN SOSIAL

a) menjaga konsistensi kinerja pelaksanaan pemberdayaan


kegiatan pemberdayaan memiliki pola yang mengatur kinerja para anggotanya. Pola tersebut dapat berupa
prosedur pembagian kerja dan tata tertibyang mengatur hubungan setiap anggota.
Contoh:evaluasi kehadiran/keaktifan anggota dalam kegiatan pemberdayaan
b) menelaah kecapain target pemberdayaan.
Setiap komunitas pemberdayaan memiliki target/tujuan yang ingin di capai,misalnya dalam bidang target
produksi. Ketercapain target tidak hanya dilihat dalam bentuk kuantitas. Terdapat pula ketercapain target
secara kwalitas, misalnya menilai ketercapain peningkatan kesejahteraan,pengetahuan,dan perilaku anggota.
c) Memberikan masukan dan solusi dalam meperbaiki permasalahn proses pemberdayaan
Evaluasi memberikan peran penting dalam memberikan solusi atau upaya perbaikan proses dalam mengatasi
permasalahan sosial.
d) Sebagai sarana dan media pelaporan program kerja
Evaluasi pemberdayaan dapat digunakan sebagai sarana dan bukti ketercapaian program kerja, misalnya
evaluasi pemberdayan yang dilakukan oleh pemerintah.
e) Sebagai media pengembangan sistem pelaksanan pemberdayaan
Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan kelanjutan program
pemberdayaan. Misalnya, proses pemberdayaan mengalami kendala terkait sistem pembagian kerja. Melalui
kegiatan evaluasi, sistem terbeut diperbaiki dengan sistem pembagian kerja baru dan manajemen yang lebih
efektif.

3.PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS


A. Partisipasi
Keigiatan evaluasi merupakan tanggung jawab bersama dan dilakukan untuk kepentingan bersama.oleh
karena itu, partisipasi pihak-pihak terkait menjadi kunci utama terlaksananya evaluasi pemberdayaan.kerja
sama antara pihak yang melakukan evaluasi dengan yang dievaluasi perlu dibangun. Berita baik,berita
buruk,pujian,ataupun kritikan harus diterima dengan lapang demi kemjuan bersama.setiap pihak yang
terkait berhak memberikan masukan untuk perbaikan mutu.
B. Berorientasi pada peningkatan mutu
Evaluasi dan pemantauan dilakukan sebagai bagian dari proses belajar ya g harus dilakukan terus-menerus.
Artinya, terdapat upaya untuknterus memperbaiki mutu kegiatan pemberdayaan. Dengan demikian, tujuan
pemberdayan masyarakat dapat dicapai dengan hasil maksimal.
C. Tranpalansi/akuntabilitas
Tranpalansi dalam kegiatan evaluasi dapat dimaknai sebagai media yang mampu memberikan gambaran
jelas atau utuh. Artinya, dalam proses evaluasi tidak ada hal-hal yang ditutup-tutupi. Misalnya, dalam hal
transpalansi dana. Laporan keuangan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan
dilaksanakan secara berkala.
D. Akurasi informasi
Evaluasi permberdayaan harus mampu memberikan akurasi informasi. Artinya, evaluasi mampu
memberikan gambaran secara tepat dan dapat dipercaya. Akurasi informasi berkaitan dengan kondisi
pemantauan yang sesungguhnya di lapangan. Informasi harus diperoleh dari sumber yang dipercaya.
E. Tindak Lanjut
Hasil evaluasi dan pemantauan perlu ditindaklanjuti. Kegiatan pemberdayaan yang dinilai sudah berjalan
baik perlu dipelihara dan ditingkatkan. Semenara itu, kegiatan pemberdayaan yang dinilai kurang baik
perlu memperoleh upaya penanganan khusus, yaitu upaya perbaikan.

4.JENIS-JENIS EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS


1) Evaluasi keluaran (output)
Evaluasi keluaran dilakukan setelah kurun waktu tertentu, misalnya satu tahun setelah kegiatan
pemberdayaan. Selanjutnya, dilakukan pembandingan kondisi sebelum dan kondisi sesudah kegiatan
pemberdayaan.
2) Evaluasi dampak (impact)
Fokus evaluasi dampak adalah kondisi yang muncul akibat pelaksanaan program pemberdayaan. Evaluasi
dampak pemberdayaan komunitas dapat dilaksanakan melalui metode campuran, baik menggunakan
tekhnik kualtatif maupun kwantitatif.
3) Studi khusus atau tematik
Studi khusus atau tematik marupakan kegiatan evaluasi pemberdayan yang dilakukan secara lebih
spesifik. Jenis evaluais ini dapat digunakan untuk mempertajam kedua jenis evaluasi yang telah dijelaskan
di atas.
Berdasarkan waktu pelaksananya proses evaluasi dapat dilakukan dalam tiga tipe:
1.sebelum program dilaksanakan (pre-program evalution)
2.pada saat program berjalan (on-going evalution)
3.setelah program berakhir (ex-post evalution)

5.PELAKU KEGIATAN EVALUASI PEMBERDAYAAN

a. Masyarkat setempat
Komunitas pemberdayaan dapat bekerja sama dengan tokoh masyarakat atau organisasi kemasyarakatan
sekitar. Sebagai contoh, komunitas dapat bekerja sama dengan pemangku adat, tokoh agama, ketua
RT/RW, pengurus PKK, karang taruna, ataupun tokoh pendidik.
b. Pemerintah
Pemantauan oleh pemerintah dapat dilakukan dari tingkat nasional, daerah, kabupaten/kota, kecamatan,
dan desa/kelurahan.
c. Fasilitator dan konsultan
Fasilitator dan konsultan pemberdayaan masyarakat antara lain terdiri atas pengemban proyek
pengembangan, kelompok mahasiswa/pelajar, ataupun ilmuwan yang bekerjasama dengan
pemerintah/masyarakat setempat.tugasnya menijau program pengembangan secara berkala dan wajib
melaporkan perkembangan kegiatan pengembangan melalui pengamatan langsung di lapangan.
d. Lembaga swadaya masyarakat (LSM)
Lembaga swadaya masyarakat(LSM) atau non-govermental organization(NGO) merupakan lembaga
pemerintah independen.LSM melakukan kegiatan bukan untuk memperoleh keuntungan. LSM pada
umumnya mengdedepankan kepentingan kelompok marjinal, warga miskin, dan kelompok masyarakat
tertentu.

B.PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

1. LANGKAH-LANGKAH PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS


a.Persiapan
Tahap persiapan merupakan kegiatan awal yang perlu dilakukan evaluator. Tahap persiapan memuat
kegiatan koordinasi awal mengenai rancangan pelaksanaan evaluasi sebelum terjun ke lapangan.
Persiapan yang perlu dilakukan sebagai berikut:
 Penyusunan kegiatan evaluasi.
 Penyusunan instrumen evaluasi.
 Validasi (pembuktian) instrumen evaluasi.
 Penentuan jumlah sampel yang diperlukan.
 Penyamaan persepsi antarevaluator.
b.Pelaksanaan
tahap pelaksanaan memuat tindakan atau pelaksanaan yang telah disusun pada tahap persiapan. Selama
kegiatan evaluasi, pelaku evaluasi pemberdayaan perlu mencatat dan mendokumendasikan setiap
kegiatan. Dengan demikian, pelaku evaluasi dapat dengan mudah melakukan analisis/pengolahan data.
c.Analisis
Analisis merupakan tahapan pengolahan data/informasi menjadi formasi baru yang dapat menggambarkan
kondisi lapangan secara keseluruhan. Analisis dilakukan setelah semua data terkumpul.
d.Tindak lanjut
Tindak lanjut sebagai upaya perbaikan perlu dilakukan setelah analisis evaluasi pemberdayaan. Tindak
lamjut merupakan tindakan nyata. Tindak lanjut dapat berupa pelaporan, tindak pencegahan, dan
penanganan baik langsung maupun bertahap.
e.Pelaporan
pemberdayaan mulai tahap pelaporan memuat semua aktivitas perencanaan hingga kesimpulan dan saran
kegiatan evaluasi.
2. PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
A. Diskusi kelompok terarah (DKT) atau focus group discussion (FGD)
FGD juga dapat digunakan sebelum kegiatan evaluasi.FGD digunakan untuk menghimpun pendapat
masyarakat terkait perencanaan kegiatan pemberdayaan. FGD dapat digunakan untuk menentukan
jenis pemberdayaan yang sesuai kebutuhan masyarakat. Selain itu, FGD dapat digunakan untuk uji
coba program atau produk baru. Sebagai contoh, FGD digunakan untuk menggali pendapat dan
tanggapan masyarakat terhadap program baru yang akan dilaksanakan.
B.Survei
Survei sebagai suatu tekhnik pengumpulan informasi dilakukan dengan cara menyudun daftar
pertanyaan guna menemukan informasi yang dibutuhkan. Kegiatan survei dilakukan dengan menyebar
daftar pertanyaan kepada responden, kemudian respoden mengisi jawaban secara mandiri.
Survei dapat dilakukan melalui cara berikut:
1. Menggunakan pedoman wawancara (interview schedule)
Peneliti mendatangi responden dengan membawa daftar pertanyaan.
2. Menggunkan kuesioner
Kuesioner dalah daftar pertanyyan lengkap yang diaukan untuk mengukur gejala-gejala sosial
tertentu yang diisi sendiri oleh responden.
3. Menggunakan kuesioner terkirim (mailed questionnaire)
Cara pengumpulan data dengan kuesioner terkirim dilakukan dengan cara mengirim kuesioner
melalui pos, e-mail, dan media lain ke responden.
4. Menggunakan wawancara melalui telepon
Data dapat dikumpulkan melalui wawancara menggunakan telepon.
Kelebihan dan kelemahan tekhnik survei
Ws kelebihan kekurangan
1 Waktu yang dibutuhkan relatif singkat Tidak dapat menjelaskan sejarah dan proses
perubahan.
2 Cakupan objek lebih luas. Rentan terhadap kesalahan (bisa untuk manipulasi).

3 Dapat dilakukan secara serentak. Tidak dapat memberikan gambran kelompok


khusus.
4 Dana yang dikeluarkan lebih sedikit Membutuhkan validalitas dan reliabilitas
instrumen.

C.observasi dan wawancara


Tekhnik observasi dan wawancara digunakan untuk menumpulkan informasi dari informan. Artinya,
evaluartpr berupaya mengumpulkan informasi dan mengaitkan informasi yang telah diperoleh tersebut
menjadi satu penjelasan berdasarkan pemikiran informan.
Observasi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu observasi aktif (bergabung secara langsung) dan
observasi pasif (melakukan pengamtan dari jauh).smentara itu, wawancara dpat dilakukan dengan
terstruktur, tidak terstruktur, formal, informal, dan wawancara mendalam.dalam kegiatan evaluasi
pemberdayaan, observasi partisipasi aktif lebih sering digunakan. Melalui tekhnik tersebut evaluator
dapat memantau langsung kelebihan ataupun kekurangan kegiatan pemberdayaan.

Kelebihan dan kekurangan observasi dan wawancara

kelebihan kekurangan

1 Peneliti dapat memperoleh informasi Memerlukan waktu relatif lama karena perlu
langsung dari sumber dan fakta meluangkan waktu terjun ke lapangan.
lapangan.
2 Informasi yang diperoleh dapat Subjektivitas peneliti dapat memengaruhi hasil
dikembangkan lebih mendalam. analisis data.

3 Dapat menjangjau berbagai lapisan Sikap tertutup dan lokasi informan yang sulit
masyarakat karena observasi dilakukan dijangkau dapat menghambat evaluasi.
langsung kepada objek/informan.

Anda mungkin juga menyukai