K -1 3 s
XII
SOSO
I LOG
I
GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami pengertian dan karakteristik globalisasi.
2. Memahami teori-teori globalisasi.
3. Memahami proses globalisasi dan faktor pendorong globalisasi.
4. Memahami gejala globalisasi di Indonesia.
2. Karakteristik Globalisasi
Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat globalisasi adalah seperangkat
transformasi yang saling memperkuat dunia. Seperangkat transformasi ini merupakan
suatu karakteristik yang meliputi hal-hal berikut.
a. Terjadinya perubahan dalam konsep ruang dan waktu karena cepatnya perubahan
media komunikasi secara global.
b. Ketergantungan pasar dan produksi ekonomi antarnegara sebagai dampak dari
pertumbuhan perdagangan, pengaruh perusahaan multinasional, dan keputusan
organisasi perdagangan internasional.
c. Perkembangan media massa yang makin cepat menyebabkan terjadinya interaksi
kultural.
d. Terjadinya peningkatan masalah bersama dalam hal-hal berikut.
1.) Ekonomi. Keputusan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah di satu sisi dapat
berdampak positif bagi perekonomian. Namun di sisi lain dapat berdampak
pada masalah yang lain, misalnya menaikkan upah minimum regional untuk
buruh. Di satu sisi menguntungkan kaum buruh, namun di sisi lain merugikan
pengusaha.
2.) Lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan hidup bukan hanya disebabkan
2
oleh penggunaan energi dan industri di negara maju. Akan tetapi juga
disebabkan oleh tindakan perusakan yang tidak disadari oleh orang-orang di
negara-negara berkembang, seperti penyediaan lahan yang berlebihan dan
penggundulan hutan.
3. Proses Globalisasi
Interaksi antarnegara di dunia dalam hal perdagangan telah terjadi sejak 1000-1500 SM
melalui jalur darat maupun jalur laut dan bisa dikatakan sebagai globalisasi tingkat
pertama. Selanjutnya, terjadinya revolusi industri di Eropa yang juga turut mendukung
peningkatan keterkaitan perdagangan antarnegara. Hal itu diikuti dengan eksplorasi
besar-besaran yang dilakukan oleh Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda dengan cara
mencari dan menguasai bahan baku untuk produksi barang-barangnya di wilayah Asia
dan Afrika. Hal itu mengakibatkan terjadinya kolonialisasi di wilayah Asia dan Afrika.
Dengan berkembangnya industri, kebutuhan akan bahan baku dan pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Sebagai contoh di Indonesia
setelah diberlakukannya politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan multinasional,
baik dari Eropa, Amerika, dan Jepang membuka berbagai cabangnya di Indonesia.
Fase tersebut terus berjalan dan mendapat momentum ketika perang dingin
berakhir dan komunisme dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi
pembenaran, kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Dampaknya adalah negara-negara di dunia mulai membuka diri sebagai pasar yang
bebas. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi
sehingga batas- batas antarnegara mulai tidak terlihat.
B. Teori-Teori Globalisasi
Ada berbagai teori globalisasi yang dikemukakan para ahli, di antaranya sebagai berikut.
1. Teori Globalisasi oleh George Ritzer
George Ritzer membuat dua asumsi mengenai globalisasi, yaitu sebagai berikut.
a. Perkembangan awal komunikasi global berkembang melalui beragam media. Dalam
hal ini yang utama adalah televisi dan internet.
b. Terbentuknya kesadaran global sebagai hasil akhir globalisasi.
3
2. Teori Tiga Posisi Teoretis oleh Cochrane dan Pain
Cochrane dan Pain menyatakan tiga posisi teoretis yang berkaitan dengan globalisasi,
yaitu sebagai berikut.
a. Para globalis percaya globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki
konsekuensi konkret terhadap berjalannya orang ataupun lembaga di seluruh
dunia.
b. Para tradisionalis percaya globalisasi hanyalah sebuah mitos dan jika pun benar
adanya, fenomena tersebut hanya dibesar-besarkan saja.
c. Para transformalis percaya globalisasi adalah seperangkat hubungan yang saling
berkaitan melalui sebuah kekuatan yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung.
4
makin mirip satu sama lain dalam hal pemerintahan dan kebijakan. Sebagai contoh
negara-negara yang agraris tidak membuat sistem pendidikan yang berbeda, tetapi
mengadopsi sistem dari negara-negara Barat. Selain itu, mengadopsi sistem hukum yang
mirip, kebijakan kependudukan dan kesehatan, dan aturan lingkungan hidup. Teori Meyer
termasuk dalam teori pemerintahan dunia (world polity system).
5
di berbagai belahan dunia manapun seolah-olah sedang bertatapan langsung. Sebagai
contoh, Banu melakukan komunikasi videocall dengan sahabatnya yang di Inggris.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sebelumnya sudah diprediksi oleh
Alvin Tofl er. Menurutnya, akibat proses teknologi, terjadi kejutan-kejutan masa depan
yang akan melahirkan revolusi baru. Ia juga menyatakan revolusi informasi sebagai akibat
dari kemajuan teknologi informasi akan membentuk wajah baru, yaitu masyarakat global
karena tidak ada lagi sekat yang memisahkan batas-batas suatu negara.
6
D. Gejala Globalisasi di Indonesia
Sekarang ini, masyarakat Indonesia juga telah merasakan globalisasi. Dalam hal ini,
penggunaan alat-alat modern telah banyak digunakan di Indonesia. Sebagai contoh
berita perkembangan di seluruh penjuru dunia dapat diperoleh dengan cepat dan
mudah melalui internet dan media massa lainnya. Hal itu menunjukkan Indonesia juga
mengalami gejala globalisasi.
b. Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara
negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan
modal lintas perbatasan. Dalam hal ini, globalisasi ekonomi merupakan proses
peningkatan integrasi ekonomi antarnegara yang memunculkan pasar global dan
pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri atas globalisasi produksi, pasar
persaingan, teknologi, serta perusahaan dan industri.
7
Salah satu tujuan dari globalisasi di bidang ekonomi yang dilakukan di berbagai
negara di dunia, khususnya di Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, di antaranya
sebagai berikut.
1.) Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghilangkan sistem
monopoli.
2.) Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien
dalam berusaha dengan suasana yang aman dan mendukung.
3.) Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling mendukung dan
menguntungkan antara koperasi, swasta, dan BUMN. Selain itu juga antara
pengusaha besar, menengah, dan kecil dalam rangka memperkuat struktur
perekonomian nasional.
c. Bidang Politik
Indonesia sejak masa reformasi telah berupaya untuk melaksanakan demokrasi
yang sesungguhnya. Hal itu terlihat dari munculnya berbagai partai politik dengan
ideologi masing-masing merupakan ciri tumbuhnya demokrasi di Indonesia.
Dengan terciptanya masyarakat yang demokratis, dapat tercipta integrasi nasional.
Dalam hal ini, mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat agar rakyat
makin sadar hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan sadar bagaimana
memelihara perdamaian dunia. Sebagai contoh Indonesia telah menyelenggarakan
pemilu anggota DPRD, DPR, DPD, presiden dan wakil presiden secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil) sejak masa reformasi.
d. Bidang Budaya
Globalisasi budaya tidak hanya melalui interaksi media massa melalui iklan-iklan
yang menampilkan beragam kekayaan budayanya, perkembangan mode pakaian,
makanan, dan musik saja. Akan tetapi juga melalui kunjungan turis-turis asing yang
masuk ke suatu negara, pertukaran kebudayaan antarnegara, migrasi penduduk ke
suatu negara, serta perlombaan yang berskala internasional. Jadi, makin sering
kontak dengan budaya lain, secara tidak langsung nilai-nilai budaya negara lain
akan makin tersebar. Sebagai contoh budaya batik Indonesia telah diakui oleh
UNESCO sebagai budaya warisan dunia.
e. Bidang Agama
Globalisasi di bidang agama lebih terfokus pada aplikasi ajaran agama dalam
konteks kekinian tanpa melanggar akidah-akidah agama. Selain itu, memicu
penganut agama untuk memahami dan menghargai penganut agama lain dalam
konteks toleransi sehingga terwujud kehidupan yang harmonis dalam masyarakat
multikultural. Globalisasi di bidang agama juga merupakan dampak dari globalisasi
8
yang menyangkut sarana dan prasarana keagamaan, misalnya diakui agama-agama
di dunia bersifat universal.
2. Dampak Globalisasi
Dampak yang masyarakat rasakan dari perubahan sosial karena pengaruh globalisasi
mengakibatkan beragam permasalahan. Permasalahan yang muncul adalah sebagai
berikut.
a. Munculnya kondisi ketidaksanggupan atau ketidaksiapan yang dinamakan geger
budaya (cultural shock). Geger budaya, yaitu masyarakat yang mengalami
guncangan mental akibat belum siap untuk menerima unsur-unsur kebudayaan
asing yang berbeda dengan kebudayaan sendiri. Sebagai contoh saat ini media
pembelajaran banyak menggunakan internet. Pada masyarakat perkotaan hal
tersebut tidak menjadi masalah, tetapi pada masyarakat terpencil hal itu dianggap
memberatkan karena tidak adanya faktor pendukung, seperti jaringan internet dan
komputer.
b. Teknologi modern yang diterima masyarakat tidak diimbangi dengan perubahan
pada tata nilai dan norma masyarakat (cultural lag), yang apabila tidak dimbangi
dengan sikap mental yang baik, dapat mengakibatkan keresahan, kecemburuan
sosial, bahkan konsumerisme. Sebagai contoh internet memiliki banyak manfaat
dalam berbagai hal, tetapi terdapat juga dampak negatif, terutama pada anak di
bawah umur 17 tahun yang membuka internet tanpa pengawasan orang tua.
c. Terjadinya benturan nilai yang sering kali menimbulkan disintegrasi sosial bahkan
keadaan tanpa aturan (anomie) sosial yang bertentangan dengan kemajuan, seperti
pergeseran nilai, norma, perilaku, dan lembaga. Sebagai contoh tawuran dan perang
antarwilayah.
d. Nilai lama dianggap sebagai nilai yang harus dibuang, sedangkan nilai baru
dianggap sebagai nilai yang terbaik dan mutlak diterima. Akibatnya, muncul
ketidaktenteraman dalam masyarakat. Sebagai contoh pada masa Orde Baru,
masyarakat tidak berani menyampaikan aspirasi secara langsung ke media karena
dilarang oleh pemerintah. Nilai tersebut dianggap harus dibuang karena pada
masa reformasi masyarakat dapat menyampaikan aspirasi secara langsung ke
media.