PROSES GLOBALISASI
Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal
perdagangan antarnegara sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Fase selanjutnya di tandai
dengan dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika. Disamping
membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai
agamanya, nama-nama, abjad, arsitektur, nilai sosial dan budaya arab kepada warga
dunia. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi yang membawa pengaruh besar
terhadap difusi ( penyebaran) antarkebudayaan di dunia. Dari beberapa penjelasan di
atas, proses globalisasi sebenarnya mulai menarik perhatian ketika di bahas oleh
parah ilmuan penganut paham Marxis, salah satunya adalah Gunder Frank dimana ia
mengemukakan bahwa gejala glubalisasi adalah modernisasi, yaitu perkembangan
yang bermula dari Eropa barat dan menyebar ke seluruh penjuru dunia (steger, 2008).
TEORI-TEORI GLOBALISASI
Cochrane dan pain
Cochrane dan pain menegaskan bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan
yang memiliki konsekuensi konkret terhadap berjalannya Orang atau lembaga di
seluruh dunia. Dan ada juga yang percaya bahwa globalisasi hanyalah sebuah mitos
dan fenomena yang hanya dibesar-besarkan dan globalisasi sebagian besar tidak
terjadi secara langsung
George Ritzer
Ritzer membuat dua asumsi berkaitan dengan globalisasi yaitu perkembangan
awal komunikasi berkembang melalui beragam media, utamanya televisi dan internet.
Dan terbentuknya kesadaran global sebagai hasil akhir globalisasi.
Thomas Friedman
Menurut Friedman globalisasi tidak dapat dihindari dan akan menguntungkan.
Pemikiran thomas friedman ini termasuk dalam neoliberalisme yang memandang
bahwa globalisasi sebagai proses liberalisasi dimana setiap negara berpeluang untuk
memperoleh keuntungan apabila mampu bersaing di pasar global.
Roland Robertson
Pemikiran Robertson termasuk dalam teori budaya dunia (world cultur
theory). Menurutnya, dalam pemikiran dan tindakan, globalisasi membuat dunia
menjadi suatu tempat yang tunggal namun, hal ini tidak berarti dunia menjadi
seragam atau homogen. Robertson berpendapat bahwa harus cultural global justru
memunculkan kembali kantong-kantong kebudayaan lokal.
Thomas Meyer
Thomas Meyer menulis bahwa masyarakat diberbagai negara di dunia
menjadi semakin mirip dalam hal pemerintah dan kebijakan, hal ini disebut
“isomorphism”. Misalnya negara-negara yang berbasikan pertanian tidak membuat
sistem pendidikan yang berbeda, namun mengadopsi sistem dari negara barat
sehingga walau negara-negara berbeda dalam hal pemerintahan banyak aspek
kebijakan yang mirip. Teori meyer termasuk dalam teori pemerintahan dunia (world
polity system).
William Robinson
William Robinson mengusung teori kapitalisme global (global capitalism).
Menurutnya, perubahan besar telah terjadi dari ekonomi dunia menjadi ekonomi
global. Pada tahap ini, terjadi globalisasi tahap produksi, ketika produksi-produksi
nasional menjadi produksi global.
GEJALA GLOBALISASI DI INDONESIA
1. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu di ikuti dengan kemajuan teknologi.
Halini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi
kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Contoh kemajuan iptek adalah sebagai berikut
4. Bidang budaya
5. Bidang agama
Globalisasi di bidang agama lebih terfokus pada aplikasi ajaran agama dalam
konteks kekinian tanpa melanggar atau menabrak akida-akida agama.
Globalisasi juga memicu penganut agama untuk memahami dan menghargai
penganut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tercermin
kehidupan yang harmonis dalam masyarakat multikultural.