PENDAHULUAN
1
individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain (A.G.Mc.Grew, 1992). Proses
perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai dengan kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi yang merupakan bidang penggerak globalisasi. Dari
kemajuan bidang ini, kemudian mempengaruhi sektor lainnya dalam kehidupan,
seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya. Contoh sederhana dengan teknologi
internet, parabola dan televisi, orang di belahan dunia akan bisa mengakses berita di
seluruh dunia dengan cepat. Hal ini membuat terjadinya interaksi antarmasyarakat
dunia secara luas dan akhirnya saling mempengaruhi satu sama lain, terutama
kebudayaan daerah, seperti gorong royong. Globalisasi juga berpengaruh pada
pemuda dalam kehidupan kesehariannya, seperti budaya berpakaian, gaya rambut, dan
sebagainya.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi dan Budaya
Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah “suatu
proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah”. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa / negara di dunia
makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko –
eksistensi dengan menyingkirkan batas – batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat.
Sudut pandang lain menyatakan bahwa globalisasi adalah Kapitalisme dalam bentuk paling
mutakhir. Negara yang kuat dan kaya mengendalikan ekonomi dunia dan negara yang kecil
tidak mampu bersaing, sebab globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan pada bidang – bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore
Levitte merupakan orang yang pertama kali memakai istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai – nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh masyarakat dalam berbagai bidang.
Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai wujudnya, mencakup gagasan atau ide, kelakuan
dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat). Globalisasi kebudayaan dapat berkembang dengan
cepat yang dipengaruhi adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses
komunikasi dan berita, namun hal ini juga dapat menjadi masalah dalam globalisasi, yaitu
kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara maju, bukan seperti
negara berkembang (Indonesia). Komunikasi dan transportasi telah menghilangkan batas –
batas budaya setiap negara. Kebudayaan setiap negara cenderung mengarah ke globalisasi
dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Terkait
dengan seni dan budaya, Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia barat
(Amerika) seolah – olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka
berusaha menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi, sehingga bangsa tersebut kebingungan
mencari identitas nasionalnya.
3
2.2 Sejarah Globalisasi
4
2.3 Bentuk – Bentuk Globalisasi
Mencium tangan kedua orang tua merupakan tradisi khas Bangsa Indonesia,
tradisi ini belum tentu ada pada negara lain. Di luar negri kita akan menemukan
bahwa laki – laki akan mencium tangan perempuan sebagai tanda penghormatan atau
tradisi mencium pipi kiri atau kanan ketika bertemu. Globalisasi budaya ini
memberikan menfaat seperti memperkaya budaya bangsa, namun di sisi lain dapat
memberikan ancaman terhadap budaya nasional. Contoh globalisasi budaya dalam
bahasa seperti Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Semua orang
belajar bahasa Inggris agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat dunia.
Dalam globalisasi budaya, disebarkanlah kesamaan budaya lokal dan
tradisisonal dalam komunitas yang kecil, terpaku pada ruang dan waktu serta biasanya
diperagakan, diciptakan ulang secara tatap muka. Budaya global pasti akan melintasi
ruang dan waktu melalui teknologi komunikasi dan transportasi. Budaya global akan
masuk ke negara mana saja yang mengikuti arus globalisasinya. Dengan globalisasi
budaya, pelan – pelan budaya lokal tergeser, namun saat ini banyak yang
menggabungkan budaya lokal dan global yang disebut “Glokalisasi”. Misalnya, di
beberapa kafe berkelas ditemukan budaya – budaya lokal khas setempat seperti becak,
dokar kecil, sepeda ontel.
5
berkomunikasi, media tersebut dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah
sehingga efisien dan efektif.
6
Membuka peluang pasar produk dari dalam negri ke pasar internasional secara
kompetitif.
Membuka peluang bagi masuknya produk global ke padsar domestik.
7
informasi menembus batas dunia. Tujuan perkembangan IPTEK ini yaitu perubahan
kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat, dan aman.
8
2.4 Proses Globalisasi
9
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini, kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai
hal – hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang
fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional, dan lain – lain.
Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri
kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang
ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian,
serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan
globalisasi sebagai zaman tranformasi sosial.
10
h. Keberanian bersaing
i. Rasionalisasi
j. Manajemen risiko
11
komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih
mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi
kebudayaan.
12
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang
kehidupan membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam pertanian
contohnya, perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan
hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap hasil produksi,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu meningkatkan
efektivitas sehingga menjadi efisien.
13
tampak antara lain di bidang perdagangan, produksi, investasi, ideologi
organisasi, pasar modal, dan pasar kerja. Globalisasi perekonomian mampu
membawa banyak manfaat positif. Salah satu dampak positif kehadiran
globalisasi ekonomi adalah semakin berkembang dan menggeliatnya
perekonomian sebuah negara. Indonesia juga menjadi salah satu sasaran dunia
internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi, terutama untuk sektor
pertambangan, pertanian, dan insutri.
14
6) Berkembangnya Dunia Pariwisata
8) Meningkatnya Kriminalitas
15
dengan dampak negatif dari globalisasi?. Lingkungan yang tidak sehat
menimbulkan tindakan tak terpuji, contohnya masyarakat yang berperilaku
individualistik serta kebiasaan konsumtif akan melahirkan kecemburan sosial
dan munculah tindakan kriminalitas
Tidak heran rasanya ketika melihat anak kecil sekarang lebih pandai
menyanyikan lagu korea dan hafal setiap gerakan tarian sang idola.
Dibandingkan bernyanyi lagu daerah ataupun lagu kebangsaan, tidak ada yang
salah dengan hal itu. Namun alangkah baiknya orang tua mengawasi setiap
perkembangan anaknya, agar tetap menjaga norma dan adat istiadat yang
berlaku. Nilai-nilai budaya dari luar memang sangat cepat masuk di negara
Indonesia, melalui internet, televisi, ataupun media cetak. Dengan sekejap
menghipnotis para konsumen agar membeli setiap produknya lalu ditiru oleh
masyarakat.
Arus globalisasi ini telah membius jutaan masyarakat, dari pola pikir,
kebiasaan, hingga cara mereka bertahan hidup. Derasnya arus informasi
membuat kecenderungan yang mengarah pada pemudaran nilai-nilai adat
hingga pelestarian budaya yang semakin melemah. Jika menengok kembali,
Indonesia dahulunya adalah negara yang sangat menjaga tradisi yang ada di
masyarakat. Hingga para leluhur mewariskan sikap agar saling gotong royong,
membantu sesama tanpa memandang apapun. Namun semua itu telah sirna,
karena arus globalisasi mampu mengubah siapa saja dan menimbulkan sikap
individualistik, serta matrealistis. Sebagai contoh ketika ada yang mengalami
musibah atau kecelakaan hanya segelintir orang yang benar-benar memberikan
bantuannya.
Hilangnya semangat gotong royong membuat masyarakat kurang peka
terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan sendiri. Sikap masa bodoh dan
apatis menjadi kebiasaan saat ini yang dengan mudah dijumpai. Padahal jika
16
lebih memahami, sikap gotong royong bisa menjadi alat komunikasi dan
informasi yang cukup efektif, dan menjalin tali silaturahmi.
17
Korupsi dan globalisasi adalah masalah yang secara struktural,
membuat suatu negara tidak berdaya dalam memberantas akar-akarnya.
Hubungan antara pemimpin dan birokrasi menjadikannya suatu ujung tombak
yang keterkaitannya dengan tuntutan globalisasi. Sayangnya, pertimbangan
moral dan adat istiadat masyarakat dari sudut individu sudah semakin terkikis.
Tak jarang, para pelaku korupsi selalu melanggar etika dan moral hanya untuk
mencari keuntungan yang sifatnya hanya sementara.
Jika diibaratkan globalisasi adalah sisi mata uang logam yang memiliki
perbedaan dan sangat bertolak belakang satu sama lainnya. Dampak dari
globalisasi bisa memberikan sisi yang positif, begitu sebaliknya mampu
memberikan sisi negatif. Salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah
rusaknya lingkungan hidup hingga pencemaran polusi udara yang disebabkan
dari pencemaran limbah pabrik. Karena dengan adanya arus globalisasi,
negara dengan mudah mengembangkan bidang industrinya.
Kemudian negara maju bekerja sama dengan negara berkembang dan
yang terjadi adalah eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan apalagi
tidak diimbangi dengan pengetahuan lingkungan. Hal ini bisa dibuktikan
dengan perusahaan pertambangan yang hingga saat ini masih hangat untuk
diperbincangkan. Induk perusahaan membuka cabang yang disebut dengan
anak perusahaan begitu seterusnya, sampai lahan pertanian masyarakat juga
ikut di babat habis. Sedangkan limbah dari pabriknya tidak ditaktisi oleh
negara maju, hingga para masyarakat yang merasakan nya secara langsung.
Belerang akibat dari aktivitas pertambangan membuat warga merasa sesak
nafas hingga penyakit kanker menyerang dan kematian adalah hal yang biasa.
Kebijakan dari pemerintah terkait pelarangan ijin tambang tidak bisa
dipungkiri lagi, pihak perusaHan tetap saja melakukan hal tersebut, dan
pemerintah tidak berdaya sama sekali. Dampak yang selanjutnya terjadi adalah
langkanya sumber air bersih, temperatur udara berubah secara drastis, sumber
daya alam dimiliki perusahaan asing, luas hutan Indonesia kian menipis.
18
14) Dampak Globalisasi Terhadap Kenakalan Remaja
19
Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan
tidak ada rasa seninya lagi. Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah
menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan. Hal ini tentu saja
mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti
benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan
model saja dalam pembangunan. Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak
dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau natural,
karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh
model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Sebagai contoh dari
permasalahan ini dapat kita lihat, misalnya kesenian asli daerah Betawi yaitu, tari cokek, tari
lenong, dan sebagainya sudah diatur dan disesuaikan oleh aparat pemerintah untuk memenuhi
tuntutan dan tujuan kebijakan-kebijakan politik pemerintah. Aparat pemerintah di sini turut
mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat keasliannya
dan cenderung dapat membosankan.
Globalisasi informasi dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat
ini adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan. Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak
manfaat yang bisa diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk
dari modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara
masal dan merata. Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak
budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan
nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak budaya
20
ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan pengembangan-
pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini.
Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga
tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya ini. Sehingga untuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian terhadap perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang
bersifat global namun tetap bercirikan kekuatan lokal atau etnis.
Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat identitas
kebudayaan nasional. Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset
kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para pemegang
kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme, politik dsb. Selama
ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah
masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian
yang bersangkutan. Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan
lestari, namun justru semakin dijauhi masyarakat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi
oleh kesenian rakyat cukup berat. Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat
canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan,
baik dalam menentukan kualitas maupun selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan
dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika
dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop.
Pada dasarnya globalisasi bukanlah suatu hal yang perlu ditentang dan ditolak,
melainkan bagaimana memilah dan memfilterisasi diri sebagaimana uraian diatas, secara
umum ada beberapa hal yang bisa diambil sebagai langkah unutk menjaga jati diri dan
eksistensi budaya bangsa, seperti menanamkan nilai-nilai pancasila dan semangat
nasionalisme dalam diri generasi muda yang dimulai sejak usia dini, menanamkan
pemahaman agama dalam keluarga, menjaga kebiasaan dan budaya ketimuran, dari pihak
pemerintah juga perlu bertindak dalam hal ini minsalnya menata dan menghidupkan kembali
tatanan budaya, mejaga dan memelihara kesenian daerah dengan memberi apresiasi yang
lebih.
21
Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk
mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para seniman rakyat.
Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan
bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang
berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang
ekonomi saja Sebagai generasi muda, kita perlu menyadari bahwa tidak selamanya dan tidak
semua yang bersal dari luar itu baik, tetapi malah sebaliknya seiring derasnya arus
globalisasi. Seiring itu pula jati diri serta budaya bangsa kita terus terkikis, jika kita sadar
akan hal ini maka mulai saat ini mulai lah menanamkan nilai-nilai yang telah diuraikan
diatas, agar eksistensi budaya bangsa tetap terjaga.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi
kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa
Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai
interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan
pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.Untuk pertama kalinya dalam
sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka
atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak
ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing.
Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.
Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya
bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian
dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang
masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat
modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa
Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab
itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara
seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
3.2 Saran
Jadi kita sebagai generasi penerus bangsa harus selalu menjaga globalisasi dengan
baik dan melakukannya untuk hal baik, agar kita tidak terpengaruh atau terjerumus oleh hal
negative yang merupakan dampak dari globalisasi. Kita juga harus tahu upaya – upaya untuk
menanganinya dengan baik agar tidak menimbulkan hal – hal yang tidak diinginkan.
23
3.3 Daftar Pustaka
http://www.de no sa.com
http://blogspots.com/wahyublogs
http://id.wikipedia.org/pengaruh_globalisasi
http://ensiklopedia.com
http://google=pengaruhglobalisasikebudayaan
BudayaGayoglobalisasinews/lintasGayo@yahoo.com
24