Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang


bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
global tersebut. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan. Globalisasi juga menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru
yang harus dijawab / dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Sebagai istilah, globalisasi mudah diterima atau dikenal oleh
masyarakat di seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai suatu proses yang ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu
mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi ini sering dibicarakan oleh banyak
orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai seorang penjual iklan.

Dalam kata globalisasi mengandung suatu pengertian akan hilangnya satu


situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara dapat bergerak bebas
dan terbuka dalam perdagangan dunia. Dengan terbukanya satu negara terhadap
negara lain, yang masuk bukan hanya barang, melainkan juga teknologi, pola
konsumsi, pendidikan, nilai budaya, dan lain – lain. Konsep akan globalisasi menurut
Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan
kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan
pemahaman kita akan koneksi itu. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam
konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan
refleksif dengan lebih baik secara budaya. Sebagian orang menafsirkan globalisasi
sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah
perkampungan kecil. Sebagian lainnya meyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya
penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya.

Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan


di belahan dunia yang satu dan dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai

1
individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain (A.G.Mc.Grew, 1992). Proses
perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai dengan kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi yang merupakan bidang penggerak globalisasi. Dari
kemajuan bidang ini, kemudian mempengaruhi sektor lainnya dalam kehidupan,
seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya. Contoh sederhana dengan teknologi
internet, parabola dan televisi, orang di belahan dunia akan bisa mengakses berita di
seluruh dunia dengan cepat. Hal ini membuat terjadinya interaksi antarmasyarakat
dunia secara luas dan akhirnya saling mempengaruhi satu sama lain, terutama
kebudayaan daerah, seperti gorong royong. Globalisasi juga berpengaruh pada
pemuda dalam kehidupan kesehariannya, seperti budaya berpakaian, gaya rambut, dan
sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Globalisasi?


2. Apa faktor pendorong globalisasi?
3. Bagaimana pengaruh globalisasi dalam kebudayaan daerah?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan daerah.


2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan
bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa.
3. Untuk menyampaikan informasi – informasi penting mengenai globalisasi
dalam kehidupan masyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi dan Budaya

Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah “suatu
proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah”. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa / negara di dunia
makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko –
eksistensi dengan menyingkirkan batas – batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat.
Sudut pandang lain menyatakan bahwa globalisasi adalah Kapitalisme dalam bentuk paling
mutakhir. Negara yang kuat dan kaya mengendalikan ekonomi dunia dan negara yang kecil
tidak mampu bersaing, sebab globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan pada bidang – bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore
Levitte merupakan orang yang pertama kali memakai istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai – nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh masyarakat dalam berbagai bidang.
Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai wujudnya, mencakup gagasan atau ide, kelakuan
dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat). Globalisasi kebudayaan dapat berkembang dengan
cepat yang dipengaruhi adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses
komunikasi dan berita, namun hal ini juga dapat menjadi masalah dalam globalisasi, yaitu
kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara maju, bukan seperti
negara berkembang (Indonesia). Komunikasi dan transportasi telah menghilangkan batas –
batas budaya setiap negara. Kebudayaan setiap negara cenderung mengarah ke globalisasi
dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Terkait
dengan seni dan budaya, Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia barat
(Amerika) seolah – olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka
berusaha menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi, sehingga bangsa tersebut kebingungan
mencari identitas nasionalnya.

3
2.2 Sejarah Globalisasi

Globalisasi sebagai fenomena abad – 20 dihubungkan dengan bangkitnya


ekonomi internasional, padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungannya telah ada sejak
berabad – abad yang lalu, mulai tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang Tiongkok
dan India menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (jalur sutera) maupun jalur laut
untuk berdagang. Contohnya yaitu berkembangnya perusahaan McDonald di seluruh pelosok
dunia. Fase selanjutnya ditandai adanya dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan
Afrika. Kaum muslim ini membentuk jaringan dagang meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam,
Indonesia, Malaka, India, Persia, Venesia, Laut Tengah, Pantai Afrika Timur, dan Genoa. Di
samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan agama –
agama islam, nama – nama, abjad, arsitek, nilai sosial, dan budaya Arab ke warga dunia. Fase
selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia besar – besaran oleh Eropa (Spanyol, Portugis,
Inggris, Belanda). Hal ini juga didukung oleh revolusi industri yang meningkat. Berbagai
teknologi mulai ditemukan saat itu, seperti komputer dan internet.

Pada saat itu, berkembang pula Kolonialisasi di dunia yang menyebabkan


difusi kebudayaan di dunia. Berkembangnya industri dan kebutuhan bahan baku serta pasar,
memunculkan perusahaan multinasional dunia. Di Indonesia misalnya politik pintu terbuka,
perusahaan Eropa membuka cabangnya di Indonesia. Contohnya yaitu, PT Freeport dan
Exxon dari Amerika, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris. Perusahaan
multinasional ini menjadi ikon globalisasi saat ini. Fase selanjutnya terus berjalan dan
momentumnya ketika perang dingin berakhir dan Komunisme runtuh. Runtuhnya
Komunisme memberi pembenaran bahwa Kapitalisme adalah jalan terbaik dalam
kesejahteraan dunia. Negara lain pun mulai menyediakan pasar bebas yang didukung pula
oleh perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Akhirnya sekat – sekat antar
negara pun mulai hilang.

4
2.3 Bentuk – Bentuk Globalisasi

1. Globalisasi Bidang Budaya

Mencium tangan kedua orang tua merupakan tradisi khas Bangsa Indonesia,
tradisi ini belum tentu ada pada negara lain. Di luar negri kita akan menemukan
bahwa laki – laki akan mencium tangan perempuan sebagai tanda penghormatan atau
tradisi mencium pipi kiri atau kanan ketika bertemu. Globalisasi budaya ini
memberikan menfaat seperti memperkaya budaya bangsa, namun di sisi lain dapat
memberikan ancaman terhadap budaya nasional. Contoh globalisasi budaya dalam
bahasa seperti Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Semua orang
belajar bahasa Inggris agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat dunia.
Dalam globalisasi budaya, disebarkanlah kesamaan budaya lokal dan
tradisisonal dalam komunitas yang kecil, terpaku pada ruang dan waktu serta biasanya
diperagakan, diciptakan ulang secara tatap muka. Budaya global pasti akan melintasi
ruang dan waktu melalui teknologi komunikasi dan transportasi. Budaya global akan
masuk ke negara mana saja yang mengikuti arus globalisasinya. Dengan globalisasi
budaya, pelan – pelan budaya lokal tergeser, namun saat ini banyak yang
menggabungkan budaya lokal dan global yang disebut “Glokalisasi”. Misalnya, di
beberapa kafe berkelas ditemukan budaya – budaya lokal khas setempat seperti becak,
dokar kecil, sepeda ontel.

2. Globalisasi Bidang Komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan / informasi dari satu pihak


ke pihak lain. Globalisasi komunikasi dilihat dari kemajuan teknologi komunikasi,
yang awalnya masyarakat berkomunikasi dengan tradisisonal kemudian mulai
mengalami perkembangan teknologi komunikasi seperti adanya telepon, handphone,
internet, hingga media sosial. Teknologi komunikasi mampu mendekatkan yang jauh.
Interaksi antara satu orang dengan orang lain tidak harus dengan bertatap muka
karena banyak media yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Selain

5
berkomunikasi, media tersebut dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah
sehingga efisien dan efektif.

3. Globalisasi Bidang Ekonomi

Globalisasi bidang ekonomi merupakan suatu aktivitas ekonomi dan


perdagangan secara global dan terbuka. Dalam globalisasi ekonomi, berbagai negara
di dunia menjadi pasar yang satu dan terintegrasi tanpa mengenal batasan teritorial
atau kewilayahan negara. Globalisasi ekonomi berkaitan dengan perdagangan bebas
(free trade). Perdagangan bebas ialah sistem perdagangan yang makin luas dan
menghilangkan hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional. Kerja sama di
bidang ekonomi antarnegara menyatukan negara dalam organisasi internasional.
Contohnya di Eropa terdapat European Free Trade Association (EFTA), dan
European Community (EC). Di kalangan negara pengekspor minyak terdapat
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). Selain organisasi
internasional, globalisasi ekonomi masih ada perusahaan internasional seperti, Pepsi,
Cola, McDonald, KFC, dan sebagainya. Pemasaran mereka tidak lagi di satu negara,
tetapi di seluruh dunia, seolah dunia menjadi satu pasar dan tidak ada lagi batas yang
menghambat mereka. Ciri – ciri globalisasi ekonomi yaitu :

 Beroperasinya perusahaan di lebih dari satu negara. Perusahaan ini


memproduksi dan menjual hasil produksinya secara internasional.
 Perubahan dalam mencari keuntungan yang kompetitif dan memaksimalkan
laba dengan terus – menerus mencari lokasi terefisien dan murah.
 Memiliki kemudahan jangkauan geografis yang membuat perusahaan cepat
memindahkan berbagai sumber dan operasi di seluruh dunia.
 Menguasai ¾ perdagangan dan sekitar 1/3 dari seluruh output perekonomian
global.
 Adanya penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal,
barang, jasa.
 Batas suatu negara akan hilang.
 Keterkaitan ekonomi nasional dan internasional semakin erat.

6
 Membuka peluang pasar produk dari dalam negri ke pasar internasional secara
kompetitif.
 Membuka peluang bagi masuknya produk global ke padsar domestik.

Globalisasi ekonomi mampu meningkatkan produksi global. Tidak dimungkiri


negara mengalami kemakmuran. Perdagangan bebas memungkinkan mesyarakat
berbagai negara banyak mengimpor barang dari luar negri, sehingga konsumen lebih
variatif dalam menikmati barang dengan harga yang rendah dan baik. Namun
globalisasi ekonomi dapat menyebabkan sektor keuangan suatu negara tak stabil.
Tekanan globalisasi ekonomi terletak pada pernyataan bahwa perekonomian nasional
negara menjadi bagian dari perekonomian global. Ini ditandai adanya kekuatan pasar
dunia. Globalisasi ini merupakan tanda utama dari gejala proses terjadinya globalisasi.
Perdagangan dan kegiatan ekonomi menandai globalisasi ini terlihat pada aspek
produktif, pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi, dan perdagangan.

4. Globalisasi Bidang IPTEK

Mobil internet diperuntukkan bagi pengguna internet dan memberikan


manfaat. Anak – anak akan senang dengan adanya mobil internet keliling. Anak –
anak sekarang terampil dalam mengoperasikan berbagai teknologi. Pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi mendorong cepatnya globalisasi. IPTEK merupakan
kekuatan utama dalam kesejahteraan berkelanjutan dan peradaban suatu bangsa. Ilmu
pengetahuan yaitu upaya mencari pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan serta
dilaksanakan secara sistemastis menurut tahapan teratur berdasarkan prinsip serta
prosedur tertentu. Sedangkan teknologi yaitu seluruh perangkat ide, metode, teknik,
atau benda – benda material yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pada dasarnya, ilmu pengetahuan merupakan teori yang dirumuskan tetap, sementara
teknologi adalah praktik atau ilmu terapan dari teori dari ilmu pengetahuan. Kemajuan
IPTEK telah memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan
manusia. Perkembangan IPTEK tak bisa dihindarkan oleh masayarakat, penggunaan
komputer, faksimile, handphone, siaran televisi, serta satelit telah mempercepat aliran

7
informasi menembus batas dunia. Tujuan perkembangan IPTEK ini yaitu perubahan
kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat, dan aman.

5. Globalisasi Bidang Transportasi

Perkembangan alat transportasi merupakan ukuran dari globalisasi.


Transportasi adalah pemindahan barang atau manusia dari satu tempat ke tempat lain.
Peranan transportasi sangatlah penting dalam suatu negara. Produsen, distributor,
maupun konsumen membutuhkan transportasi dalam melakukan aktivitasnya. Setelah
industrialisasi, bermunculan penemuan baru, inovasi, dan pembaharuan alat
transportasi. Batas wilayah dunia semakin tak tampak dengan kecanggihan alat
transportasi. Mobilitas manusia juga semakin banyak karena beragamnya transportasi.
Dengan teknologi cangih, manusia dapat mengangkut barang atau manusia lain yang
berjumlah besar dalam waktu singkat. Contohnya, kerajinan sepatu dari Bandung,
Jawa Barat, bisa dipesan langsung dari Sulawesi melalui komunikasi internet dan
jaringan telepon, kemudian melalui jasa pos / perusahaan jasa pengiriman akan
mendistribusikan barang secara cepat melalui transportasi darat, laut, ataupun udara.
Globalisasi membutuhkan transportasi dalam perkembangannya. Seiring kebutuhan
alat transportasi, banyak pengusaha berinovasi dalam penerapan transportasi itu.
Contohnya, pengguna teknologi otomatis dalam mobil, pengguna radar, pendeteksi
kecepatan lalu lintas, dan sebagainya. Inovasi public (bus, kereta, pesawat, kapal laut)
juga tidak kalah hebat, saat ini bus berinovasi bagi pemakainya, contohnya bus
dengan free wifi. Adapun faktor pendorong globalisasi bidang transportasi yaitu :

 Manusia menginginkan perubahan karena mereka menuntut hidup yang


mudah dan praktis.
 Perkembangan teknologi yang ditandai majunya pendidikan.
 Perkembangan bidang telekomunikasi yang membuat perkembangan alat
transportasi diterbitkan cepat ke seluruh dunia.

8
2.4 Proses Globalisasi

Globalisasi bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasinya telah


ada sejak berabad – abad lamanya. Di akhir abad ke – 19 dan awal abad ke – 20 arus
globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang semakin
canggih pada pertengahan abad ke – 20 yaitu internet dan sekarang ini menjadi
telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya. Bagi Indonesia, proses
globalisasi begitu terasa sekali sejak awal dilaksankan pembangunan. Dengan
kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negri dan datangnya
tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi berupa pemikiran atau
sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi
Indonesia. Globalisasi fisik ditandai dengan perkembangan kota – kota yang menjadi
bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dilihat dari infrastruktur telekomunikasi,
jaringan transportasi, perusahaan – perusahaan berskala internasional serta cabang –
cabangnya.

2.5 Ciri – Ciri Globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya


fenomena globalisasi di dunia. Contohnya, hilir mudik kapal – kapal pengangkut barang antar
negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia. Ciri – ciri globalisasi yaitu :

 Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang –


barang seperti telepon genggam (handphone), telivisi satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara
melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
 Pasar dan produksi ekonomi di negara – negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,

9
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini, kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai
hal – hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang
fashion, literatur, dan makanan.
 Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional, dan lain – lain.

Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri
kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang
ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian,
serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan
globalisasi sebagai zaman tranformasi sosial.

2.6 Faktor – Faktor Terjadinya Globalisasi

Berkembang pesatnya TIK adalah pendukung utama bagi terselenggaranya


globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam
bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat diperluaskan dengan mudah
sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga
budaya suatu bangsa. Selain hal ini, globalisasi bisa terjadi karena hal seperti :

Globalisasi terjadi karena faktor – faktor nilai budaya luar, seperti :


a. Selalu meningkatkan pengetahuan
b. Etos kerja
c. Patuh hokum
d. Kemampuan memprediksi
e. Kemandirian
f. Efisiensi dan produktivitas
g. Keterbukaan

10
h. Keberanian bersaing
i. Rasionalisasi
j. Manajemen risiko

Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya :

a. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan


b. Lembaga keagamaan
c. Industri internasional dan lembaga perdagangan
d. Wisata mancanegara
e. Saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional
f. Lembaga internasional
g. Lembaga kenegaraan (diplomatik dan konsuler)

2.7 Perubahan Budaya Dalam Globalisasi

Sub kebudayaan Punk, ialah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang


secara global. Globalisasi memengaruhi aspek di masyarakat, termasuk aspek budaya.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai – nilai (values) yang dianut oleh masyarakat
ataupun persepsi yang dimiliki warga masyarakat terhadap berbagai hal lain. Baik nilai – nilai
maupun persepsi berkaitan dengan aspek – aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang
terdapat dalam alam pikiran manusia. Aspek kejiwaan ini menjadi penting apabila disadari,
bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran
orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah
kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai gejala tersebarnya nilai – nilai dan budaya tertentu ke


seluruh (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama.
Cikal bakal tersebarnya budaya dunia dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa
Barat ke berbagai tempat di dunia (Lucian W. Pye, 1996). Namun, perkembangan globalsasi
kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke – 20 dengan berkembangnya teknologi
komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama

11
komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih
mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi
kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

 Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional


 Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturism), dan kemudahan akses suatu
individu terhadap kebudayaan lain di luarnya
 Berkembangnya turisme dan pariwisata
 Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain
 Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain – lain
 Bertambah banyaknya event – event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA
 Meningkatkan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa

2.8 Pengaruh Positif dan Negatif Globalisasi

a. Dampak Positif Globalisasi :

1) Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan


yang cepat pula dalam bidang teknologi. Globalisasi membawa masyarakat
melakukan penyesuaian terhadap perubahan sosial budaya. Hal ini dapat
dilihat dari minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang besar.
Teknologi yang dihasilkan sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan kemudian
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari oleh masyarakat. Pemanfaatan
teknologi ini membawa banyak keuntungan bagi masyarakat seperti
kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan, hasil produksi banyak, dan
sebagainya.

12
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang
kehidupan membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam pertanian
contohnya, perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan
hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap hasil produksi,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu meningkatkan
efektivitas sehingga menjadi efisien.

2) Meningkatnya Efektivitas dan Efisien

Salah satu manfaat globalisasi dalam meningkatkan efisiensi dan


efektivitas contohnya, pemanfaatan teknologi internet dalam penjualan tiket
pesawat, kereta, bis, dan transportasi lain secara online. Pembayaran tiket
dengan transfer melalui ATM atau SMS banking. Pembelian ini lebih efisien
dan efektif. Dalam hitungan menit saja tiket yang kita inginkan sudah ada di
tangan. Efektivitas dan efisiensi adalah kata kunci untuk menjelaskan
pengaruh positif globalisasi. Efektivitas diartikan sebagai pengukuran
keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah diinginkan. Apabila sesuatu
berhasil dikerjakan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan
disebut efektif. Misalnya tugas A dapat selesai dengan pemilihan cara yang
sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.

Sedangkan efisien diartikan sebagai tepat, cermat, berdaya guna, dan


bertepat guna dalam melakukan sesuatu. Ketika cara A membutuhkan waktu 1
jam sedang cara B membutuhkan waktu 2 jam, maka cara A lebih efisien dari
cara B. Dengan kata lain efektif adalah melakukan tugas yang benar
sedangkan efisien adalah melakukan tugas dengan tepat. Hal ini membuat
segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan lebih mudah.

3) Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat

Waters dalam Kamanto Sunarto (2004) berpendapat bahwa globalisasi


berlangsung salah satunya pada bidang perekonomian. Globalisasi ekonomi

13
tampak antara lain di bidang perdagangan, produksi, investasi, ideologi
organisasi, pasar modal, dan pasar kerja. Globalisasi perekonomian mampu
membawa banyak manfaat positif. Salah satu dampak positif kehadiran
globalisasi ekonomi adalah semakin berkembang dan menggeliatnya
perekonomian sebuah negara. Indonesia juga menjadi salah satu sasaran dunia
internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi, terutama untuk sektor
pertambangan, pertanian, dan insutri.

4) Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat

Pengaruh positif dari globalisasi yang sebelumnya dibahas adalah


meningkatkan perekonomian sebuah negara. Meningkatnya perekonomian
suatu negara pada akhirnya dapat membuat peningkatan taraf hidup
masyarakat. Keadaan seperti ini akan membuat negara semakin aman, damai,
dan tentram karena bisa menurunkan tingkat kriminalitas di negara tersebut
(pencurian, pembunuhan, korupsi, dan lainnya). Dunia yang tanpa batas saat
ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidup dan
keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja di luar negri untuk
kebutuhan keluarganya di dalam negri.

5) Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah

Dahulu masyarakat membutuhkan waktu lama untuk berkomunikasi


dengan kerabat atau sahabat yang berada di wilayah atau di negara lain.
Medianya berupa suart – menyurat. Tetapi saat ini komunikasi sudah bergeser
menjadi surat elektronik (e – mail), internet, telepon, media jaringan sosial,
dan lain – lain. Media komunikasi tersebut sangat disukai oleh masyarakat
karena memudahkan mereka.

14
6) Berkembangnya Dunia Pariwisata

Globalisasi berdampak positif bagi dunia pariwisata di suatu negara,


seperti di Indonesia. Tempat wisata di Indonesia semakin dikenal masayarakat
dunia lewat berbagai teknologi seperti internet dan media sosial. Kesenjangan
jarak tidak lagi menjadi masalah. Selain itu penyebaran informasi melalui
media internet atau aplikasi smartphone menjadikan tempat wisata yang
dikunjungi wisatawan mudah diketahui orang lain.

7) Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi

Kita bisa mendapatkan informasi dengan mudah, terbuka, cepat, bebas


melalui media internet. Keterbukaan dan kebebasan informasi sangatlah
penting terutama di masa globalisasi. Saat ini informasi beredar secara global
dan cepat. Akses informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa
mendapatkan berbagai informasi dengan mudah dan cepat.

b. Dampak Negatif Globalisasi

8) Meningkatnya Kriminalitas

Dampak negatif globalisasi yang pertama yakni meningkatnya


tindakan kriminalitas dimana hal tersebut meresahkan kehidupan masyarakat.
Di sisi lain kriminalitas termasuk penyimpangan sosial, yang tindakannya
mengarah pada ranah melanggar nilai maupun norma hukum yang hingga
detik ini pelaku semakin merajalela. Lalu apa hubungannya kriminalitas

15
dengan dampak negatif dari globalisasi?. Lingkungan yang tidak sehat
menimbulkan tindakan tak terpuji, contohnya masyarakat yang berperilaku
individualistik serta kebiasaan konsumtif akan melahirkan kecemburan sosial
dan munculah tindakan kriminalitas

9) Masyarakat Terpengaruh Budaya Luar

Tidak heran rasanya ketika melihat anak kecil sekarang lebih pandai
menyanyikan lagu korea dan hafal setiap gerakan tarian sang idola.
Dibandingkan bernyanyi lagu daerah ataupun lagu kebangsaan, tidak ada yang
salah dengan hal itu. Namun alangkah baiknya orang tua mengawasi setiap
perkembangan anaknya, agar tetap menjaga norma dan adat istiadat yang
berlaku. Nilai-nilai budaya dari luar memang sangat cepat masuk di negara
Indonesia, melalui internet, televisi, ataupun media cetak. Dengan sekejap
menghipnotis para konsumen agar membeli setiap produknya lalu ditiru oleh
masyarakat.

10) Lunturnya Sikap Gotong Royong

Arus globalisasi ini telah membius jutaan masyarakat, dari pola pikir,
kebiasaan, hingga cara mereka bertahan hidup. Derasnya arus informasi
membuat kecenderungan yang mengarah pada pemudaran nilai-nilai adat
hingga pelestarian budaya yang semakin melemah. Jika menengok kembali,
Indonesia dahulunya adalah negara yang sangat menjaga tradisi yang ada di
masyarakat. Hingga para leluhur mewariskan sikap agar saling gotong royong,
membantu sesama tanpa memandang apapun. Namun semua itu telah sirna,
karena arus globalisasi mampu mengubah siapa saja dan menimbulkan sikap
individualistik, serta matrealistis. Sebagai contoh ketika ada yang mengalami
musibah atau kecelakaan hanya segelintir orang yang benar-benar memberikan
bantuannya.
Hilangnya semangat gotong royong membuat masyarakat kurang peka
terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan sendiri. Sikap masa bodoh dan
apatis menjadi kebiasaan saat ini yang dengan mudah dijumpai. Padahal jika

16
lebih memahami, sikap gotong royong bisa menjadi alat komunikasi dan
informasi yang cukup efektif, dan menjalin tali silaturahmi.

11) Kesenjangan Sosial

Dampak globalisasi menyentuh segala aspek penting terhadap


kehidupan masyarakat dan negara. Globalisasi juga menciptakan suatu
tantangan dan permasalahan baru yang harus dipecahkan dan mencari jalan
keluarnya. Proses perkembangan globalisasi, pada umumnya diawali dengan
majunya teknologi dan mempengaruhi bidang yang lainnya. Sebut saja sosial
budaya, politik, ekonomi bahkan memicu terjadinya kesenjangan sosial.
Pengaruh globalisasi secara fisik, ditandai dengan adanya perkembangan kota
yang dijadikan bagian dari jaringan kota yang ada di dunia. Bisa dilihat dari
bukti perkembangan insfrastruktur, jaringan transportasi, serta perusahaan
berstandar internasional yang mempunyai cabang banyak.
Sebenarnya dampak yang telah dijelaskan seperti budaya barat, sikap
individualistik, gaya konsumtif menimbulkan kesenjangan sosial yang bakalan
terjadi di kehidupan masyarakat. Maka untuk mengurangi hal tersebut,
sebaiknya bisa bersikap secara selektif terhadap perubahan yang terjadi.

12) Dampak Globalisasi Melahirkan Korupsi

Tidak dapat dipungkiri, bahwa lahirnya para koruptor adalah dampak


dari globalisasi dan adanya kesempatan bagi pelaku. Tidak peduli hukum apa
yang bakal diterima, yang terpenting adalah bagaimana caranya agar bisa
hidup mewah dan harta banyak. Oleh karena itu, masalah globalisasi menjadi
boomerang yang begitu mengerikan dan tentunya selalu mewarnai media
masa. Fakta yang lebih mengejutkan adalah keberadaan korupsi menjadi
momok tersendiri bagi kelangsungan kehidupan bernegara maupun
bermasyarakat. Kenyataan inilah yang harusnya dijadikan cerminan tersendiri
oleh setiap orang bahwa korupsi adalah suatu penyakit menular. Namun,
kebiasaan ini seakan tidak akan pernah mati dalam peradaban manusia.

17
Korupsi dan globalisasi adalah masalah yang secara struktural,
membuat suatu negara tidak berdaya dalam memberantas akar-akarnya.
Hubungan antara pemimpin dan birokrasi menjadikannya suatu ujung tombak
yang keterkaitannya dengan tuntutan globalisasi. Sayangnya, pertimbangan
moral dan adat istiadat masyarakat dari sudut individu sudah semakin terkikis.
Tak jarang, para pelaku korupsi selalu melanggar etika dan moral hanya untuk
mencari keuntungan yang sifatnya hanya sementara.

13) Terjadi Kerusakan Lingkungan

Jika diibaratkan globalisasi adalah sisi mata uang logam yang memiliki
perbedaan dan sangat bertolak belakang satu sama lainnya. Dampak dari
globalisasi bisa memberikan sisi yang positif, begitu sebaliknya mampu
memberikan sisi negatif. Salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah
rusaknya lingkungan hidup hingga pencemaran polusi udara yang disebabkan
dari pencemaran limbah pabrik. Karena dengan adanya arus globalisasi,
negara dengan mudah mengembangkan bidang industrinya.
Kemudian negara maju bekerja sama dengan negara berkembang dan
yang terjadi adalah eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan apalagi
tidak diimbangi dengan pengetahuan lingkungan. Hal ini bisa dibuktikan
dengan perusahaan pertambangan yang hingga saat ini masih hangat untuk
diperbincangkan. Induk perusahaan membuka cabang yang disebut dengan
anak perusahaan begitu seterusnya, sampai lahan pertanian masyarakat juga
ikut di babat habis. Sedangkan limbah dari pabriknya tidak ditaktisi oleh
negara maju, hingga para masyarakat yang merasakan nya secara langsung.
Belerang akibat dari aktivitas pertambangan membuat warga merasa sesak
nafas hingga penyakit kanker menyerang dan kematian adalah hal yang biasa.
Kebijakan dari pemerintah terkait pelarangan ijin tambang tidak bisa
dipungkiri lagi, pihak perusaHan tetap saja melakukan hal tersebut, dan
pemerintah tidak berdaya sama sekali. Dampak yang selanjutnya terjadi adalah
langkanya sumber air bersih, temperatur udara berubah secara drastis, sumber
daya alam dimiliki perusahaan asing, luas hutan Indonesia kian menipis.

18
14) Dampak Globalisasi Terhadap Kenakalan Remaja

Untuk Dampak negatif globalisasi yang terakhir adalah naiknya tingkat


kenakalan remaja di suatu negara. Pengaruh globalisasi adalah hal yang
mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan dan potensi anak saat ini.
Apalagi pengaruhnya di bidang teknologi yang paling banyak penggunanya
adalah remaja. Jika masalah ini tidak diperhatikan secara serius maka yang
terjadi adalah sikap yang menyimpang. Penggunaan game online melebihi
batas kewajaran, anak sampai lupa waktunya untuk istirahat, makan, bahkan
belajar.
Remaja yang depresi akan hidup, akhirnya memakai obat-obatan
terlarang, minuman keras, tawuran antar pelajar hingga saling membunuh
menjadi hal yang wajar. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan,
bagaimana memperhatikan setiap perkembangan anaknya. Jika sampai hal
tersebut tidak dipahami secara benar, maka anak dengan mudah akan terbawa
arus globalisasi serta lingkungan yang sangat mendukung. Itulah beberapa
dampak negatif globalisasi yang dengan begitu mudah menyerang siap saja.

2.9 Tindakan yang Mendorong Globalisasi dan Upaya Untuk Menghadapinya

 Tindakan yang Mendorong Globalisasi

Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-


pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan merugikan suatu
perkembangan kebudayaan. Kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif
mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui campur tangan,
penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak ada perhatian yang
diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural atau konteks kultural. Dalam pengamatan
yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani
perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek
dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan.

19
Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan
tidak ada rasa seninya lagi. Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah
menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan. Hal ini tentu saja
mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti
benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan
model saja dalam pembangunan. Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak
dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau natural,
karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh
model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Sebagai contoh dari
permasalahan ini dapat kita lihat, misalnya kesenian asli daerah Betawi yaitu, tari cokek, tari
lenong, dan sebagainya sudah diatur dan disesuaikan oleh aparat pemerintah untuk memenuhi
tuntutan dan tujuan kebijakan-kebijakan politik pemerintah. Aparat pemerintah di sini turut
mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat keasliannya
dan cenderung dapat membosankan.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan


perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu
mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian
tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa
kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk
menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu
yang sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian (oroginalitas) yang
diinginkan para seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus ‘melakoni’ dengan
benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi keaslian dan perkembangan
secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan
kebijakan-kebijakan politik.

Globalisasi informasi dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat
ini adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan. Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak
manfaat yang bisa diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk
dari modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara
masal dan merata. Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak
budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan
nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak budaya

20
ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan pengembangan-
pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini.
Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga
tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya ini. Sehingga untuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian terhadap perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang
bersifat global namun tetap bercirikan kekuatan lokal atau etnis.

Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat identitas
kebudayaan nasional. Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset
kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para pemegang
kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme, politik dsb. Selama
ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah
masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian
yang bersangkutan. Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan
lestari, namun justru semakin dijauhi masyarakat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi
oleh kesenian rakyat cukup berat. Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat
canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan,
baik dalam menentukan kualitas maupun selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan
dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika
dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop.

 Upaya Untuk Menghadapinya yaitu

Pada dasarnya globalisasi bukanlah suatu hal yang perlu ditentang dan ditolak,
melainkan bagaimana memilah dan memfilterisasi diri sebagaimana uraian diatas, secara
umum ada beberapa hal yang bisa diambil sebagai langkah unutk menjaga jati diri dan
eksistensi budaya bangsa, seperti menanamkan nilai-nilai pancasila dan semangat
nasionalisme dalam diri generasi muda yang dimulai sejak usia dini, menanamkan
pemahaman agama dalam keluarga, menjaga kebiasaan dan budaya ketimuran, dari pihak
pemerintah juga perlu bertindak dalam hal ini minsalnya menata dan menghidupkan kembali
tatanan budaya, mejaga dan memelihara kesenian daerah dengan memberi apresiasi yang
lebih.

21
Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk
mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para seniman rakyat.
Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan
bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang
berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang
ekonomi saja Sebagai generasi muda, kita perlu menyadari bahwa tidak selamanya dan tidak
semua yang bersal dari luar itu baik, tetapi malah sebaliknya seiring derasnya arus
globalisasi. Seiring itu pula jati diri serta budaya bangsa kita terus terkikis, jika kita sadar
akan hal ini maka mulai saat ini mulai lah menanamkan nilai-nilai yang telah diuraikan
diatas, agar eksistensi budaya bangsa tetap terjaga.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi
kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa
Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai
interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan
pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.Untuk pertama kalinya dalam
sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka
atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak
ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing.
Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.
Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya
bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian
dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang
masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat
modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa
Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab
itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara
seni budaya kita demi masa depan anak cucu.

3.2 Saran

Jadi kita sebagai generasi penerus bangsa harus selalu menjaga globalisasi dengan
baik dan melakukannya untuk hal baik, agar kita tidak terpengaruh atau terjerumus oleh hal
negative yang merupakan dampak dari globalisasi. Kita juga harus tahu upaya – upaya untuk
menanganinya dengan baik agar tidak menimbulkan hal – hal yang tidak diinginkan.

23
3.3 Daftar Pustaka

http://www.de no sa.com

http://blogspots.com/wahyublogs

http://id.wikipedia.org/pengaruh_globalisasi

http://ensiklopedia.com

http://google=pengaruhglobalisasikebudayaan

BudayaGayoglobalisasinews/lintasGayo@yahoo.com

MGMP Geografi, Edukatif Geografi, Wijaya

24

Anda mungkin juga menyukai