Anda di halaman 1dari 16

BAB II

MASALAH SOSIAL DALAM ARUS GLOBALISASI

KELOMPOK 1
GLOBALISASI
Modernisasi menjadikan masyarakat lebih maju baik dalam bidang pendidikan, ekonomi
maupun teknologi. Dengan adanya teknologi, komunikasi dan transformasi berkembang
pesat, dengannya pergerakan informasi lebih mudah dan cepat. Perubahan tersebut
berdampak pada hubungan antarnegara. Antaran negara satu dan lainnya seolah tidak
terdapat batas lagi. Hal tersebutlah yang menandai terjadinya globalisasi.

1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain. Dengan kata
lain, kemunculan sebuah system ekonomi dan budaya global yang membuat manusia
di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Cohen dan Kennedy
berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling
memperkuat” dunia, yang meliputi hal-hal berikut.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
b. Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan
yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional,
dan dominasi organisasi semacam Word Trade Organization (WTO)
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televise, film, music, dan transmisi berita dan olahraga internasional)
d. Meningkatnya masalah bersama,
e. Ekonomi
f. Lingkungan
g. Permasalahan lazim lainnya seperti Aids, flu babi, flu burung, perdagangan obat
terlarang, terorisme internasional

B. Proses Terjadinya Globalisasi

Globalisas sebagai fenomena abad ke 20 ini dapat dihubungkan dengan bangkitnya


ekonomi internasional. Padahal interaksi antarbangsa di dunia telah ada selama berabad-abad.
Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan
antarnegara sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Saat itu pedagang dari Cina dan India mulai
menelusuri negara lain. Selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di
Asia dan Afrika. Fase selanjutnya adalah eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa
Eropa. Didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan
antarbangsa didunia. Pada saat itu berkembang pula kolonialisasi yang membawa pengaruh
besar terhadap difusi (penyebaran) antarkebudayaan di dunia.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapatkan momentumnya ketika Perang Dingin
berakhir dan komunisme dunia runtuh. Implikasinya, Negara-negara di dunia mulai
menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan transfortasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.

C. GEJALA MODERNISASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA


Dapat dilihat dalam berbagai bidang kehidupan, mencakup bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, bidang ekonomi, bidang politik dan bidang agama.
D. DAMPAK MODERNISASI DAN GOBALISASI DI INDONESIA
Ada beberapa dampak modernisasi dan globalisasi di Indonesia disamping
membengkaknya biaya sosial (social cost) akibat dari ketidaksiapan bangsa
Indonesia dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh
pembangunan. Disamping itu, perkembangan teknologi yang begitu pesat
seringkali tidak diimbangi dengan perubahan tata nilai dan norma dalam
masyarakat (cultural lag). Selain culture lag, teknologi modern yang dihasilkan
pembangunan juga menimbulkan efek samping yang justru bertentangan dengan
kemajuan, seperti pergeseran nilai, norma, perilaku, dan lembaga.

Selain itu terdapat beberapa dampak atau akibat lainya, diantaranya.


Urbanisasi

1. Kesenjangan sosial ekonomi


2. Pencemaran lingkungan alam
3. Kriminalitas
4. Lunturnya eksistensi jati diri bangsa

E. TANTANGAN MASA DEPAN BANGSA


Globalisasi merupakan tantangan besar bagi setiap bangsa. Di satu sisi,
setiap bangsa tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi yang akan melunturkan
identitas jati dirinya. Namun di sisi lain, tidak mungkin baginya untuk
menutup diri di tengah ketergantungannya kepada bangsa lain. Hal ini dapat
dilakukan dengan beberapa upaya yakni menjalin kerjasama antarnegara
terutama negara-negara berkembang untuk mengendalikan arus globalisasi
ini. Dalam bidang budaya, harus ada upaya untuk mendorong berkembangnya
potensi-potensi budaya lokal masyarakat. Disamping itu, pendidikan
merupakan jembatan emas menuju suatu masyarakat cerdas, bermoral, dan
berbudaya.

KELOMPOK 2

Pengertian Modernisasi

Modernisasi merupakan proses perubahan dari suatu hal yang belum maju berubah ke arah
yang lebih maju. Modernisasi dapat dikatakan pula sebagai proses transformasi menuju
kemajuan atau peningkatan dalam berbagai aspek kehidupan yang ada di masyarakat yang
dapat Grameds pelajari melalui buku Masyarakat Risiko Menuju Modernitas Baru dibawah
ini.

Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu “modernus”. Kata “modernus” juga berasal dari
kata ‘modo’ yaitu cara serta ‘ermus’ yang menunjukan pada periode waktu di masa kini.

Beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian dari modernisasi.
Seperti Harold Rosenberg, menurut Rosenberg modernisasi merupakan sebuah tradisi baru
dan mengacu pada urbanisasi atau hingga sejauh mana serta bagaimana pengikisan sifat
pedesaan pada suatu kelompok masyarakat dapat terjadi.

Soerjono Soekanto pun mengemukakan pendapatnya mengenai modernisasi. Menurut


soerjono, modernisasi merupakan proses perubahan yang mulanya dari cara tradisional
berubah ke cara yang lebih maju. Proses perubahan tersebut dimaksudkan untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ogburn dan Nimkoff berpendapat bahwa modernisasi merupakan suatu usaha yang dilakukan
untuk dapat mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan dirinya ke masa depan
yang lebih nyata serta bukan pada angan-angan semu saja.

Menurut Abdul Syam, modernisasi merupakan suatu proses transformasi ke perubahan yang
lebih maju maupun meningkat dalam berbagai macam aspek dalam kehidupan
bermasyarakat.

Berbeda dari ahli lainnya, Neil Smelser beranggapan bahwa modernisasi merupakan
ketidakaturan yang ada dalam struktur masyarakat yang melakukan fungsi berbeda pada saat
yang sama, kemudian akan dibagi menjadi beberapa substruktur untuk dapat menjalankan
fungsi yang lebih khusus tersebut. Smelser juga beranggapan bahwa modernisasi akan selalu
melibatkan konsep-konsep diferensiasi structural.

Dari pengertian menurut pada ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa modernisasi
merupakan proses perubahan yang hadir di dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat
membuat kehidupan bermasyarakat menjadi lebih maju atau meningkat.

Ciri-ciri Modernisasi

Grameds perlu mengetahui bahwa modernisasi memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, selain itu proses modernisasi ini juga berupaya untuk dapat
memperbaiki pola pikir yang ada di masyarakat sehingga menjadi lebih baik.

Apabila dilihat dari dampak tersebut, modernisasi tentu akan memberikan dampak-dampak
baik bagi kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, Grameds perlu mengenali proses
perubahan modernisasi ini.
Modernisasi dapat dikenali oleh masyarkat yang terlibat di dalamnya melalui beberapa ciri-
ciri yang hadir dalam modernisasi tersebut. Berikut adalah ciri-ciri dari modernisasi.

1. Masyarakat dapat bersikap secara heterogen.


2. Mobilitas dalam masyarakat cukup tinggi.
3. Masyarakat tidak memiliki ikatan terhadap adat.
4. Tindakan masyarakat dalam lingkungan terjadinya modernisasi bersifat rasional.
5. Memiliki tingkat organisasi tinggi, terutama dalam disiplin pada diri sendiri.
6. Sentralisasi wewenang berada dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
7. Memiliki sistem pengumpulan data yang bersifat teratur.
8. Berpikir ilmiah yang ada dalam masyarakat melembaga ke dalam kehidupan
penguasan serta masyarakatnya.
9. Penciptaan iklim yang digemari oleh masyarakat melalui modernisasi dalam
penggunaan alat komunikasi massa.
Selain ciri-ciri modernisasi, masyarakat yang modern juga menjadi salah satu ciri terjadinya
sebuah proses modernisasi pada lingkungan tersebut. Berikut adalah ciri-ciri dari masyarakat
modern.

1. Heterogen, masyarakat yang mengalami modernisasi akan bercampun dan


membentuk kesatuan serta persatuan dalam proses pembangunan. Masyarakat
yang heterogen juga erat kaitannya dengan masyarakat multikultural, yaitu
masyarakat yang terdiri dari etnis serta suku berbeda dalam suatu wilayah
tertentu.
2. Sistem Pelapisan Terbuka, masyarakat modern memiliki sistem pelapisan yang
terbuka terhadap perubahan zaman yang dipengaruhi oleh adanya globalisasi dan
dapat menyebabkan pengelompokan lapisan sosial memudar.
3. Mobilitas Masyarakat Tinggi, sama halnya dengan ciri-ciri modernisasi
masyarakat modern juga memiliki mobilitas yang tinggi karena terjadinya
perpindahan penduduk yang sangat tinggi dari desa ke kota.
4. Memiliki Pemikiran yang Objektif, masyarakat modern memiliki sifat lebih
objektif dalam memandang suatu hal karena melihat adanya banyak perubahan
serta menerima perbedaan yang ada pada masyarakat.

KELOMPOK 3

Dampak Modernisasi
Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian serta ciri-ciri modernisasi, modernisasi
umumnya akan memberikan dampak sebagai wujud dari proses berubahnya suatu lingkungan
di masyarakat dari yang masih mundur menuju kemajuan dan menjadi lebih canggih.

Apabila hanya dilihat dari pengertiannya saja, modernisasi ini terlihat memberikan dampak
positif kepada masyarakat di lingkungannya. Namun, ternyata ada pula dampak negatif yang
diberikan oleh modernisasi lho.
1. Dampak Positif Modernisasi
 Terjadi perubahan pada tata nilai serta sikap. Perubahan ini terjadi karena
masyarakat terbukti memiliki pola berpikir yang berubah dari pola pikir irasional
berubah menjadi rasional.
 Terjadi perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan serta teknologi.
Perkembangan ini dapat menyebabkan masyarakat lebih mudah beraktivitas serta
dapat mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju.
 Terjadi perkembangan pada ilmu pengetahuan juga dapat memberikan bentuk
dalam proses modernisasi yang terjadi di dalam masyarakat.
 Adanya peningkatan pada kehidupan bermasyarakat yang berubah menjadi lebih
baik. Penggunaan teknologi, serta pengetahuan yang berkembang dapat
meningkatkan fungsi pada kehidupan bermasyarakat, sehingga kehidupan
masyarakat menjadi jauh lebih baik dari waktu ke waktu.
 Masyarakat mengalami perubahan perilaku serta cara hidup dengan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang terus berkembang.
 Modernisasi dapat meningkatkan efektivitas maupun efisiensi pada pekerjaan
individu di masyarakat.
 Efektivitas serta efisiensi yang disebabkan oleh modernisasi ini memberikan
dampak pada proses produksi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di
suatu negara.
 Masyarakat akan memiliki sikap terbuka terhadap perubahan maupun memiliki
keinginan untuk selalu berinovasi agar mencapai kesejahteraan yang dicita-
citakan oleh masyarakat tersebut.
2. Dampak Negatif Modernisasi
1. Mengakibatkan terjadinya kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial yang
diakibatkan oleh modernisasi ini dapat dilihat melalui adanya fenomena
terjadinya kelompok sosial seperti kelompok asongan, pengangguran, pedagang
kaki lima dan lainnya.
2. Menyebabkan menguatnya jurang pemisah antara masyarakat berpendidikan
dengan masyarakat tidak berpendidikan dan dapat menyebabkan perubahan pada
tatanan sosial yang ada di masyarakat.
3. Terjadi kesenjangan ekonomi yang dapat dilihat melalui perbedaan antara
kehidupan masyarakat yang kaya dengan masyarakat miskin, sehingga memicu
timbulnya budaya konsumtif serta budaya demonstration effect atau suka pamer.
4. Dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan alam, sebagai akibat dari
pembangunan seperti pabrik industri yang terjadi secara terus menerus.
5. Modernisasi dapat menimbulkan dampak pada meningkatnya kriminalitas,
karena setiap orang memiliki keinginan untuk dapat mengungguli orang lain dan
berusaha mencapai tujuan tersebut dengan berbagai cara termasuk cara-cara
kriminal.
6. Terjadinya pergeseran nilai-nilai pada kebudayaan lokal.
7. Hilangnya adat istiadat dari kebudayaan lokal masyarakat yang telah diturunkan
secara turun temurun serta menjadi salah satu daya tarik dan nilai unik pada
masyarakat.
8. Menimbulkan terjadinya bias westernisasi atau pemujaan kepada budaya barat
yang berlebihan, baik dalam gaya hidup maupun cara pandang seseorang.
9. Terjadinya kesenjangan teknologi atau digital divide pada masyarakat.
KELOMPOK 4
Gejala dari Modernisasi

Sebelum terjadi proses modernisasi di suatu lingkungan masyarakat, modernisasi ini terjadi
melalui beberapa gejala yang dapat ditinjau dari berbagai bidang pada aspek kehidupan di
masyarakat.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai gejala modernisasi.

1. Bidang Budaya
Gejala modernisasi yang terjadi pada bidang budaya dapat ditandai melalui budaya
tradisional yang tergeser oleh masuknya pengaruh dari budaya dari luar. Gejala pada bidang
budaya juga dapat dilihat melalui terjadinya akulturasi antar dua budaya berbeda.

Terdapat pula penelitian yang dilakukan terkait tingkat keagamaan orang Indonesia secara
umum dan suku-suku bangsa yang ada di daerah-daerah secara khusus karya Prof. Dr.
Bungaran Antonius Simanjuntak yang dibuat ke dalam bentuk buku berjudul Tradisi, Agama,
dan Akseptasi Modernisasi pada Masyarakat.

2. Bidang Politik
Gejala modernisasi berikutnya dapat dilihat melalui bidang politik. Pada bidang politik,
gejala modernisasi dapat dilihat melalui banyaknya negara yang terlepas dari penjajahan dan
munculnya negara baru yang telah merdeka.

Pada bidang politik, gejala modernisasi juga dapat dilihat melalui tumbuhnya negara
demokrasi serta lahirnya lembaga politik. Selain itu, diakuinya hak asasi manusia juga
merupakan salah satu gejala dari terjadinya modernisasi.

Gejala modernisasi pada bidang politik ini yang paling mudah dilihat atau disadari oleh
masyarakat, karena sistem demokrasi biasanya didukung melalui pemilihan umum secara
langsung serta rahasia yang melibatkan masyarakat.

Terdapat pula pandangan model modernisasi terhadap studi Hukum Keluarga Hukum melalui
pendekatan epistemologi hukum, epistemologi yang dimiliki KHI dan CLD-KHI yang
dibahas pada buku Modernisasi Hukum Keluarga Hukum

3. Bidang Ekonomi
Pada bidang ekonomi, gejala modernisasi dapat dilihat dari semakin kompleksnya kebutuhan
masyarakat pada barang maupun jasa, sehingga sektor industri kemudian dibangun dalam
skala besar untuk memproduksi barang permintaan konsumen.

4. Bidang Sosial
Terbentuknya banyak kelompok baru dalam masyarakat merupakan gejala terjadinya
modernisasi pada bidang sosial. Kelompok baru dalam masyarakat yang dimaksud seperti
kelompok buruh, kaum-kaum intelektual, kelompok manajer hingga kelompok ekonomi yang
didasarkan pada kelasnya yaitu kelas rendah dan kelas tinggi.

Contoh-contoh Modernisasi
1. Contoh Modernisasi di Bidang Budaya
a. Perilaku
Pada bidang budaya, salah satu contoh dari modernisasi adalah berubahnya perilaku
masyarakat dari anak-anak hingga dewasa. Contohnya seperti perubahan perilaku anak di
tahun 2021 yang cenderung lebih senang berdebat atau dapat dengan kritis menjawab
pertanyaan orang tua, karena sejak kecil diberikan pengetahuan yang cukup.

Di Indonesia sendiri, untuk mempertahankan harkat kemanusiaannya berhadapan dengan


tantangan tak terelakkan modernitas yang juga dibahas pada buku Agama, Filsafat,
Modernitas – Harkat Manusia karya Frans Magnis Suseno

b. Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang mengalami modernisasi pun turut berubah.
Dahulu seperti di Jawa, orang-orang kesulitan menggunakan bahasa Indonesia, karena bahasa
kesehariannya adalah bahasa Jawa, sehingga akan sulit berkomunikasi pada orang-orang di
luar pulau Jawa.

Kini, penduduk pulau Jawa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang fasih dan bahkan
menguasai bahasa asing.

c. Gaya Hidup
Gaya hidup masyarakat modern akan berubah seiring terjadinya modernisasi pada lingkungan
masyarakat yang ia tinggali. Contohnya seperti dahulu, orang-orang tidak terlalu
memedulikan gaya busana hingga makanan.

Dahulu, masyarakat Indonesia makan-makanan seadanya yang dapat dipanen melalui hasil
kebun atau dengan menyembelih hewan ternaknya dan umurnya, masyarakat Indonesia
dahulu tidak terlalu pemilih dalam hal makanan.

Namun kini, masyarakat cenderung lebih memilih makanan, karena memerhatikan kondisi
kesehatannya. Selain itu, muncul pula gaya hidup vegetarian dan lainnya yang tidak ada
sebelumnya.

2. Contoh Modernisasi di Bidang Ekonomi


Dalam bidang ekonomi, modernisasi dapat dilihat melalui contoh berikut ini.

Berkembangnya industri-industri di lingkungan masyarakat, sehingga dapat memperluas


lapangan pekerjaan. Selain itu, perubahan sifat masyarakat yang semakin konsumtif dan
membutuhkan banyak barang maupun jasa, seperti jasa ojek online, jasa pijat refleksi hingga
jasa untuk membelanjakan kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, perkembangan dalam bidang teknologi juga memengaruhi bidang ekonomi, seperti
industri atau pabrik yang memproduksi barang kini lebih banyak menggunakan mesin,
dibandingkan manusia. Hal ini dianggap, karena mesin lebih efektif, murah dan cepat
dibandingkan manusia, sehingga lapangan kerja pun menyempit dan membuat terjadinya
pemutusan hubungan kerja dalam skala besar.

3. Contoh Modernisasi di Bidang Politik


Pada bidang politik, contoh modernisasi dapat dilihat melalui pengaruh hubungan antar
negara yang tumbuh dan berkembang dalam skala internasional dan global. Selain itu, adanya
visi dan misi yang membentuk organisasi internasional dan terdiri dari beberapa negara
seperti PBB, ASEAN, UE dan lain sebagainya.

Terjalinnya kerjasama bilateral dan multilateral juga merupakan salah satu dari contoh
modernisasi di bidang politik. Kerjasama dari berbagai ini merupakan salah satu konsekuensi
dari globalisasi dan diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi kepentingan negara yang
menjalin kerjasama.

4. Contoh Modernisasi di Bidang Sosial


Mudahnya masyarakat mengakses informasi dengan cepat hanya dengan melalui ponsel saja.
Kini telah tersedia banyak media online yang akan selalu memberikan update mengenai
topik-topik yang menjadi daya tarik bagi pembaca.

Kemudahan membaca berita dan mengakses informasi merupakan salah satu contoh
modernisasi di bidang sosial.

Selain kemudahan mengakses informasi, pertumbuhan pada bidang transformasi dan proses
distribusi juga merupakan contoh dari modernisasi di bidang sosial. Contohnya seperti
angkutan umum yang tersedia di berbagai wilayah bahkan wilayah-wilayah terpencil
sekalipun serta adanya ojek online yang dapat menjangkau kemanapun Grameds ingin pergi.

Saat ini di Indonesia juga terdapat KRL yang sudah resmi digunakan sejak 1 Juli 2013 yang
disebabkan modernisasi ini, Pelajari implementasi e-ticketing di KRL dan berbagai inovasi
layanan lainnya yang dibahas pada buku Untold Story E-Ticketing – Kisah “Dibalik Layar”
Modernisasi KRL Jabodetabe

KELOMPOK 5

westernisasi
Westernisasi masuk melalui beberapa proses. Pertama, adopsi di mana masyarakat langsung
meniru budaya barat. Kedua, akulturasi yaitu penyatuan budaya barat dengan budaya asli
yang sudah dimiliki. Efek yang paling jelas adalah budaya barat mampu mengubah pola pikir
masyarakat bahwa budaya dalam negeri ketinggalan jaman dan kuno.

Pengertian Westernisasi

Westernisasi yang memiliki kata dasar “western” dalam bahasa Inggris berarti “barat”.
Artinya adalah suatu proses masuknya budaya dari berabagi bentuk negara-negara barat yang
memberikan pengaruh kepada masyarakat. Negara-negara barat yang dimaksud adalah negara
yang berada di bumi belahan barat (negara di Eropa).

Pengertian Westernisasi Menurut Para Ahli

Adapun menurut pendapat para ahli, definsi atas istilah westernisasi ini, antara lain sebagai
berikut;

1. Merriam Webster, Westernisasi adalah proses konversi atau adopsi tradisi, teknik dan
budaya barat. Penggunaan kata westernisasi pertama kali pada tahun 1873.
2. Collins, Westernisasi suatu negara, tempat, atau orang adalah proses mereka
mengadopsi ide dan perilaku yang khas Eropa dan Amerika Utara. Adopsi budaya
barat lebih diutamakan daripada melestarikan ide dan perilaku tradisional dalam
budaya mereka.
3. Cambridge Dictionary, Proses westernisasi seseorang atau negara mengakibatkan ide
maupun cara hidup yang umum di Amerika Utara dan Eropa Barat menjadi lebih
banyak diterima. Terdapat reaksi yang tidak bisa dihindarkan terhadap westernisasi
yang berjalan cepat.
4. Princeton, Westernisasi merupakan asimilasi budaya barat, proses sosial untuk
menjadi akrab dengan beralih ke kebiasaan dan praktik peradaban barat.
5. Freebase, Westernisasi merupakan proses pengadopsian budaya barat oleh masyarakat
di berbagai bidang seperti industri, teknologi, norma hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, diet, bahasa, alfabet, agama, filosofi, dan nilai-nilai.
6. Arif F, Hakikat dari westernisasi adalah arus besar dimensi politik, sosial, kultur,
budaya, pengetahuan dan seni dalam mengubah karakter kehidupan bangsa di dunia
yang semula paham negara masing-masing menjadi paham barat.
7. Eka Gunawan, Pengertian dari westernisasi adalah proses peniruan budaya barat oleh
masyarakat. Budaya barat tersebut dianggap lebih baik dari kebudayaannya sendiri.
8. Koentjaraningrat, Berdasarkan pendapatnya, westernisasi merupakan peniruan gaya
hidup atau kebiasaan orang barat yang dilakukan oleh masyarakat secara berlebihan.
Westernisasi mampu melunturkan budaya asli masyarakat.
9. Soerjono Soekanto, Hakikat dari westernisasi adalah proses yang mengedepankan
industrialisasi serta sistem ekonomi kapitalis. Dampaknya adalah kehidupan
masyarakat meniru atau sama persis dengan kehidupan masyarakat barat.

Ciri Westernisasi

Adapun karakteristik dari westernisasi berdasarkan MN Srinivas antara lain sebagai berikut:

1. Inklusif (Westernisasi dapat mengakomodir berbagai elemen luar)


2. Kompleks (Westernisasi mencakup banyak aspek seperti aspek perilaku, pengetahuan,
teknologi dan sebagainya)
3. Berlapis (Westernisasi terjadi dalam berbagai tingkatan kehidupan)
4. Menekankan Humanitarianisme (Penekanan westernisasi terletak pada
humanitarianisme dan rasionalisme)
5. Berfokus pada Perubahan Budaya (Westernisasi mampu mengubah masyarakat
mengikuti budaya barat dan meninggalkan budaya asli mereka)
6. Dinamis (Westernisasi menghasilkan pengenalan institusi baru dan membawa
perubahan institusi lama)

Dampak Westernisasi

Sedangkan untuk akibat yang ditimbulkan dari westernisasi secara umum adalah sebagai
berikut;

Positif

Dampak positif adanya westernisasi antara lain sebagai berikut:

1. Humanitarianisme

Westernisasi memuat preferensi nilai humanitarianisme. Yakni nilai yang paling penting dan
mendasari nilai yang lan. Humanitarianisme berarti kepedulian aktif terhadap kesejahteraan
manusia terlepas dari kasta, kedudukan ekonomi, agama, usia dan jenis kelamin.
Humanitarianisme atau kemanusiaan merupakan hal yang cukup komprehensif dan berguna
bagi kesejahteraan semua orang.

2. Equalitarianisme

Westernisasi memuat nilai kesetaraan. Nilai ini bersifat demokratis yang mampu
menghapuskan ketidaksetaraan, kemiskinan dan menciptakan kebebasam bagi semua.

5. Dominasi Sains dan Teknologi

Westernisasi beriring dengan berkembangnya globalisasi yang identic dengan adanya sains
dan teknologi. Akibat dari adanya teknologi dan sains. Maka masyarakat bergerak menuju
indusutrialisasi dan menimbulkan kemunduran bagi industri desa misal pertanian. Hal ini
menjadi dampak positif sekaligus negative.

Negatif

Dampak negatif adanya westernisasi antara lain sebagai berikut:

1. Mampu melahirkan kekuatan yang saling bertentangan. Budaya barat kadang


bertentangan dengan budaya timur yang mengedepankan sopan santun.
2. Menghilangkan kebudayaan asli masyarakat. Ketika budaya barat sudah mewabah
dan menjadi budaya baru yang diterima oleh masyarakat, di saat itu lah budaya sendiri
mulai ditinggalkan dan dianggap kuno.
3. Munculnya budaya baru yang memberikan pengaruh buruk bagi masyarakat. Budaya
barat mungkin sangat bertentangan dengan budaya timur karena mengedepankan pada
kebebasan individu., Di sisi lain, banyak juga budaya barat yang harus kita tiru.
Dengan demikian, perlu melakukan filter terhadap budaya barat yang sesuai dengan
budaya dalam negeri.
4. Lunturnya jiwa nasionalisme. Budaya maupu produk dalam negeri yang sudah
dianggap tertinggal jaman. Membuat rasa cinta terhadap tanah air berkurang. Hal ini
dikarenakan masyarakat lebih bangga ketika menerapkan budaya maupun
menggunakan barang dari luar.
5. Kesenjangan sosial

Berbagai macam gaya hidup barat yang konsumtif membuat orang menjadi berlomba-lomba
dalam memenuhi kebutuhan. Selain itu, budaya barat yang mewabah juga telah menjadi
kebiasaan dan dianggap lebih hebat. Kemudian, orang yang bisa memenuhi kebutuhan
maupun orang yang mengikuti trend lebih tinggi tingkatannya daripada yang tidak mengikuti
trend.

KELOMPOK 6

Penyebab Westernisasi

Adapun yang menjadi faktor pendorong adanya westernalisasi ini, antara lain;

1. Budaya konsumtif masyarakat

Perdagangan bebas membuat produk luar negeri mudah masuk ke dalam negeri. Hal tersebut
membuat masyarakat cenderung malas dan bangga ketika memiliki produk luar negeri.
Westernisasi akan cepat dengan mudah berkembang dalam masyarakat.

2. Masuknya budaya barat

Westernisasi tentu diakibatkan karena budaya barat yang masuk ke dalam negara.
Persebarannya melalui penjajahan, perdagangan maupun melalui perkembagan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Penjajah Eropa membawa budayanya masuk ke negeri
jajahannya.

Perdagangan juga mengakibatkan adanya kesepakatan dan perjanjian internasional yang


sesuai dengan budaya barat. Sementara itu, perkembangan teknologi memudahkan
masyarakat dalam proses peniruan budaya barat, baik melalui sains atau internet.

3. Kurangnya filter budaya

Masyarakat yang tidak bangga terhada budaya mereka sendiri cenderung akan menerima
budaya baru yang masuk tanpa filter. Masyarakat tidak bisa memilah mana yang baik dan
mana yang buruk karena tidak ada pedomannya yaitu budaya sendiri.

Pola pikir yang sudah tertanam adalah paham budaya barat yang keren sehingga
bagaimanapun budaya yang amsuk akan mudah diterima masyarakat.

4. Keinginan mencari kebebasan


Budaya barat yang cenderung mengutamakan kebebasan akan mudah tertarik pada budaya
barat. Pada dasarnya negara-negara barat mengutamakan paham kebebasan yang muda ditiru
oleh masyarakat.

5. Peniruan gaya hidup barat

Hal utama yang mengaibatkan budaya barat menguasai negara adalah peniruan beragam arti
gaya hidup orang barat. Peniruan ini dilakukan melalui media sosial, produk luar negeri yng
masuk, media sosial serta industry perfilman yang semakin berkembang.

Para artis luar negeri yang merupakan idolanya mampu mensugesti masyarakat untuk meniru
hal-hal yang mereka lakukan, mereka pakai bahkan apa yang mereka makan.

Contoh Westernisasi

Berikut adalah contoh westernisasi antara lain:

1. Bahasa

Seiring perkembangan jaman, masyarakat cenderung menggunakan bahasa “gaul” yang


diambil dari bahasa barat. Seperti panggilan kepada orang tua “mommy dan daddy”. Bahasa
percakapan pun juga sedikit banyak menggunakan kosa kata bahasa Inggris seperti
“planning=rencana” dan sebagainya.

2. Musik

seiring dengan berkembangnya sosial media aliran muik barat seperti RnB, Rock, Blues, Rap
dan sebagainya sudah membudaya di Indonesia. Mulai dari produksi luar negeri hingga
produksi dalam negeri memperkenalkan music tersebut.

Hingga akhirnya aliran musik negeri sendiri atau musik daerah mulai ditinggalkan karena
dianggap sudah ketinggalan jaman.

3. Fashion

Gaya berpakaian orang Barat yang cenderung menggunakan pakaian minim juga
mempengaruhi gaya fashion dalam negeri. Budaya Timur biasanya cenderung menggunakan
pakaian yang tertutup, mulai mengikuti perkembangan budaya barat seperti celana pendek,
tanktop, rok mini dan sebagainya. Tidak sedikit pula perancang busana dalam negeri yang
mencontoh model busana barat.
4. Tarian

Tarian tradisional masing-masing daerah sudah mulai ditinggalkan dan hanya ditampilkan
saat festival budaya. Sementara itu, tarian barat seperti dance modern barat yang semakin
mewabah menjadi trend serta industri yang menjanjikan.

5. Kuliner

Makanan cepat saji seperti Fried Chicken, Pizza, Humberger, Coke, Sphagetty sudah
menjamur di dunia. Bisinis kuliner ini semakin berkembang pesat karena konsumen yang
semakin banyak pula. Mulai dari bisnis besar hingga kuliner kaki lima.

6. Arsitektur

Gaya arsitektur bangunan juga sudah berkembang berkiblat ke gaya barat. Mulai dari
bangunan rumah yang minimalis dan meninggalkan seni tradisional hingga berdirinya
apartemen mewah bertingkat.

7. Tata cara berinteraksi

Budaya timur adalah sopan santun sudah dipengaruhi budaya barat yang bebas. Seperti
berbicara tidak menggunakan bahasa halus, bertemu dengan teman saling mencium pipi
hingga pacarana yang sudah tidak dianggap tabu.

8. Gaya Hidup

Gaya hidup orang barat yang konsumtif sudah merajalela hingga banyak aplikasi yang
memanjakan masyarakat. Seperti ojek online, sistem belanja online dan transaksi online
lainnya. Selain memudahkan masyarakat, sistem tersebut menjadikan masyarakat semakin
konsumtif dan bermalas-malasan.

9. Film

Industri perfilman seperti industry “Hollywood” telah menjadi tontonan yang ditunggu-
tunggu oleh masyarakat. Semakin banyak bioskop yang tersedia. Industri perfilman dalam
negeri pun juga terinspirasi dan tidak mau ketinggalan oleh film Hollywood.

Negatifnya ketika banyak film barat yang cenderung memiliki budaya bebas, menampilkan
adegan yang tidak sesuai dengan budaya Timur. Budaya tersebut ditiru dan diadaptasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Itulah tadi penjelasan serta pengulasan secara lengkap yang bisa kami tuliskan kepada
segenap pembaca terkait dengan pengertian westernisasi menurut para ahli, ciri, faktor
penyebab, dampak, dan contohnya di masyarakat Indonesia.

KELOMPOK 7

KONSUMERISME

Konsumerisme merupakan ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok menjalankan


proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan, tanpa sadar
dan berkelanjutan.

1. Pembelian barang-barang hanya didasari oleh keinginan dan tidak


mempertimbangkan kebutuhan.
2. Pada mulanya, konsumerisme adalah sebuah gerakan perlindungan
terhadap konsumen. Seiring dengan
berkembangnya filsafat materialisme dan positivisme, pandangan
konsumerisme berkembang menjadi suatu konsumsi
dengan teknologi modern yang bersifat boros.
3. Konsumerisme terbentuk melalui pembangunan pusat-pusat hiburan dan
pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.

Penyebab

Penyebab utama timbulnya paham konsumerisme adalah pemenuhan keinginan yang lebih
besar dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan. Manusia memiliki keinginan yang tidak
terbatas sedangkan kemampuan yang dimilikinya terbatas. Hal ini membuat manusia selalu
ingin memenuhi keinginannya meskipun kemampuan untuk memenuhinya terbatas. Perilaku
ini membuat manusia tidak akan pernah mencapai kepuasan sehingga konsumerisme terjadi
secara alami.

Konsep awal

Konsep konsumerisme mulai digagas oleh Walt Whitman Rostow melalui gagasan bahwa
konsumsi secara berlebihan akan timbul pada tahap akhir perrtumbuhan ekonomi. Hasrat dan
minat masyarakat cenderung mengutamakan konsumsi dan kesejahteraan melalui sumber
daya yang tersedia disertai dengan dukungan politik. Perilaku konsumerisme disebarluaskan
melalui penaklukan negara lain dan penguasaan terhadapnya. Pada tahap ini konsumerisme
hanya mengutamakan kebutuhan primer. Setelahnya konsumerisme digunakan sebagai sarana
untuk menciptakan negara yang sejahtera. Pada tahap ini diterapkan sistem perpajakan yang
akan membagi rata kemakmuran dalam masyarakat.[6]

Perkembangan konsep

Konsumerisme masih dianggap sebagai sebuah gerakan konsumsi selama periode 1890-1906.
Pada periode tahun 1930-an, meningkatnya hasrat masyarakat untuk melakukan konsumsi
secara besar-besaran membuat konsumerisme dipandang sebagai kegiatan pemborosan
massal. Konsep ini mulai dibahas oleh Thorstein Bunde Veblen dalam buku The Theory of
The Leisure Class dan oleh Stuar Chase dalam buku The Tragedy of Waste. Konsep
konsumerisme kemudian kembali dibahas oleh John F. Kennedy pada bulan Maret 1962.
Konsumerisme yang digagasnya berkaitan dengan kekurangan yang dimiliki pasar beraitan
dengan konsumen, pelayanan pasar dan kualitas produk di dalam pasar. Dalam
perkembangan selanjutnya, konsumerisme tidak hanya menjadi gejala ekonomi, tetapi juga
menjadi gejala sosiologi dan psikologi. Konsumerisme menjadi suatu gerakan perlindungan
dan pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk lembaga konsumen. Lembaga ini menjadi
perantara antara kepentingan produsen dan konsumen. Di saat bersamaan, perkembangan
konsumerisme sebagai suatu bentuk pemborosan menjadi lebih pesat. Ini merupakan akibat
dari perkembangan selera konsumen yang cenderung boros dan kecenderungan produsen
untuk melakukan produksi massal secara terus-menerus

Anda mungkin juga menyukai