A. MODERNISASI
1. Pengertian Modernisasi
Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern. Modernisasi dapat
pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern.
2. Ciri-ciri Manusia Modern
a. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal baru dan terbuka terhadap perubahan dan terbuka
terhadap pengalaman baru.
b. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau
kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
c. Memerhatikan masalah publik.
d. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada ke masa lalu.
e. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
f. Percaya diri.
g. Perhitungan.
h. Menghargai harkat manusia lain.
i. Lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
j. Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan yang diterima seseorang harus sesuai dengan
prestasinya di dalam masyarakat.
3. Syarat-syarat Modernisasi
Syarat-syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto, adalah sebagai berikut:
a. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan
pemerintah maupun masyarakat luas.
b. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
c. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat serta terorganisir pada suatu lembaga atau
badan tertentu.
d. Penciptaan iklim yang favourable dalam masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan
alat-alat komunikasi massa. Hal ini harus dilakukan tahap demi tahap karena banyak sangkut pautnya
dengan sistem kepercayaan masyarakat (belief system).
e. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
f. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (social planning) yang tidak mementingkan
kepentingan pribadi atau golongan.
4. Gejala-gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang, yakni:
a. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan
banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Misalnya pembuatan pesawat terbang oleh PTDI Bandung,
pembuatan sistem air bersih Goa Bribin di Gunung Kidul Yogyakarta dengan menarik air di sungai
bawah tanah yang bekerja sama dengan Jerman.
b. Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh
budaya luar sehingga budaya asli semakin pudar.
c. Bidang politik dan ideologi
Ditandai dengan semakin banyaknya negara-negara yang lepas dari penjajahan, munculnya negara-
negara yang baru merdeka, munculnya negara-negara demokrasi. Ciri-ciri atau pokok-pokok
demokrasi modern antara lain ditandai dengan sistem pemerintahan perwakilan, delegasi kekuasaan,
pemerintah yang diawasi dan dibatasi kekuasaannya, lahirnya lembaga-lembaga politik, dihormatinya
hak-hak asasi dan dijaminnya hak-hak sosial manusia.
d. Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang
dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang.
e. Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat seperti kaum
buruh, kaum intelektual, kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas atas), dan sebagainya.
Dengan demikian, terdapat banyak ragam spesialisasi pekerjaan sesuai dengan perannya.
f. Bidang agama dan kepercayaan
Dalam modernisasi di bidang rohani dan spiritual yang dibangun adalah kehidupan agama dan
kepercayaan yang mampu memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan dengan kemajuan
materi atau lahiriah.
5. Modernisasi, Westernisasi, dan Sekularisasi
Pada proses modernisasi seringkali masyarakat menyamakannya dengan westernisasi dan sekularisasi.
Westernisasi merupakan proses peniruan masyarakat terhadap kebudayaan negara-negara barat yang
dianggap lebih baik dari kebudayaannya. Sekularisasi sendiri merupakan proses pembedaan nilai-nilai
keagamaan dengan keduniaan. Jadi paham ini menganggap bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan
dunia semata, sehingga tidak perlu memikirkan agama.
Bila ditinjau, pengertian ketiga paham tersebut, maka akan terlihat adanya persamaan dan perbedaan di
antara ketiganya. Di dalam buku pengantar sosiologi, Dr. Basrowi, M.S., mengatakan bahwa ada
persamaan dan perbedaan di antara ketiga paham tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Persamaan
1) Modernisasi, westernisasi, dan sekularisasi sama-sama mempunyai kepentingan soal keduniaan.
2) Sama-sama merupakan suatu proses perubahan dari suatu yang dianggap kurang menjadi
sesuatu yang lebih bagi penganutnya.
3) Sama-sama mempunyai unsur-unsur dari negara-negara barat.
4) Sama-sama merupakan hasil perbandingan dari suatu aspek-aspek kehidupan manusia yang
dirasionalisasikan.
b. Perbedaan
1) Modernisasi
a. Tidak mutlak sebagai westernisasi atau sekularisasi.
b. Tidak mempersoalkan atau mengesampingkan nilai-nilai keagamaan.
c. Proses perkembangan bersifat lebih umum daripada westernisasi atau sekularisasi.
d. Modernisasi mutlak bagi setiap negara.
2) Westernisasi
a. Mutlak pem-baratan.
b. Menurut Schoorl, bahwa paham westernisasi beranggapan semua bentuk kehidupan akan
sama, artinya westernisasi itu ada karena perkembangan masyarakat modern itu terjadi di
dalam kebudayaan Barat dan disajikan dalam bentuk Barat, sedangkan bentuk Barat itu sering
dipandang sebagai satu-satunya kemungkinan yang ada.
c. Tidak mempersoalkan atau tidak mempertentangkan kebudayaan Barat dengan kebudayaan
negeri sendiri.
3) Sekularisasi
a. Berorientasi semata-mata kepada masalah keduniaan.
b. Tidak terikat dengan (atau mengesampingkan) nilai-nilai keagamaan.
B. GLOBALISASI
1. Pengertian Globalisasi
Secara etimologis, kata globalisasi diambil dari kata globe, yang berarti bola dunia. Kemudian kata ini
berubah menjadi global, yang diartikan sebagai universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Dari
kata itulah muncul istilah globalisasi. Kata ini ada yang memandangya sebagai suatu proses sosial,
proses sejarah, atau proses alamiah yang membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat
satu sama lain. Globalisasi merupakan suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam
aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar, sehingga manusia
seolah-olah hidup tanpa sekat.
2. Ciri-ciri terjadinya globalisasi
a. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, masalah pencemaran,
krisis multinasional, dan memberantas terorisme. Masalah-masalah tersebut memerlukan
penanganan bersama sehingga diadakanlah kerja sama internasional, baik kerja sama bilateral
maupun multilateral.
b. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini kita dapat mengonsumsi dan
mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya,
misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
c. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung satu
sama lain sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
d. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang, seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa seperti kedatangan para turis dari mancanegara
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
3. Bukti nyata adanya globalisasi dalam komunitas dunia
Meningkatnya perdagangan global.
Meningkatnya aliran modal internasional, di antaranya investasi langsung luar negeri.
Meningkatnya aliran data lintas batas, misalnya penggunaan internet, satelit komunikasi, dan telepon.
Adanya desakan berbagai pihak untuk mengadili para penjahat perang internasional di mahkamah
internasional.
Adanya gerakan untuk memperjuangkan keadilan internasional.
Meningkatnya pertukaran budaya internasional, misalnya pertukaran film-film Hollywood dan Bollywood.
Menyebarluasnya multikulturalisme dan semakin besarnya akses individu terhadap berbagai macam
budaya.
Meningkatkan perjalanan dan turisme lintas negara.
Meningkatkan imigrasi, termasuk imigrasi ilegal.
Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global.
Berkembangnya sistem keuangan global.
Meningkatnya aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan multinasional.
Meningkatnya peran organisasi-organisasi internasional seperti IMF, WTO, dan WIPO yang
berurusan dengan transaksi-transaksi internasional.
4. Macam-Macam Globalisasi
a. Globalisasi Informasi
Kemajuan teknologi informasi melalui satelit, komputer, internet dan media massa memungkinkan
berita dari belahan dunia dapat cepat sampai ke belahan dunia lain. Mengecilnya ruang dan waktu
telah mengakibatkan bahwa hampir tak ada kelompok orang atau bagian dunia yang hidup dalam
isolasi. Informasi tentang keadaan/situasi lain dapat menciptakan suatu pengetahuan umum yg jauh
lebih luas dan aktual dari yang ada sebelumnya. Batas-batas teritorial suatu negara menjadi tidak
relevan. Batas negara tidak lagi menjadi batas informasi karena seorang mahasiswa di Indonesia
dapat dengan cepat berkomunikasi langsung dengan seorang mahasiswa di Berkeley (AS).
b. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi perekonomian adalah proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara
di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar. Kekuatan tersebut terintegrasi dengan tanpa
rintangan batas teritorial negara. Dalam bidang ekonomi ada tuntutan dunia yang berupa
perdagangan internasional tanpa hambatan batas-batas negara (ekspor dan impor). Proteksi berupa
bea masuk yang tinggi atau larangan masuknya barang dari luar negeri dianggap bertentangan
dengan arus globalisasi. Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-
bentuk berikut.
1) Globalisasi produksi, yaitu perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar
biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan, baik karena upah buruh yang rendah, tarif
bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai, ataupun karena iklim usaha dan politik
yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
2) Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau
melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia.
Contoh, PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem
pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitra usaha dari mancanegara.
3) Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staff profesional yang umumnya diambil dari
tenaga kerja, yang memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh
dari negara berkembang. Dengan globalisasi, maka human movement akan semakin mudah dan
bebas.
4) Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan
informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio,
media cetak, internet, dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju, membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh: Coca
Cola, celana jeans, dan lain sebagainya. Hal ini mengakibatkan selera masyarakat dunia baik
yang berdomisili di kota ataupun di desa, menuju pada selera global.
5) Globalisasi perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif
serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian, kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan adil.
Kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam invenstasi
dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian
dari perekonomian global yang ditengarai bagian kekuatan pasar dunia.
c.
Globalisasi Politik
Kekuasaan politik tentunya berada di bawah kendali setiap pemerintah yang berdaulat. Namun, di
era global ini, kebijakan suatu negara akan memengaruhi kebijakan di tingkat regional mampu di
tingkat dunia.
Hal ini menimbulkan dilema tentunya terhadap kedaulatan nasional. Apakah harus mempertahankan
kedaulatan nasional atau meleburkan kedaulatan nasional negaranya dalam kerja sama trans-
nasional (antarbangsa). Tentunya hal itu harus dipertimbangkan berdasarkan manfaat dari
globalisasi. Contoh globalisasi di bidang politik
1) Dibentuk PBB.
2) Timbulnya kerjasama antarnegara.
3) Hubungan bilateral maupun multilateral antarnegara dapat mudah dilakukan.
4) Munculnya ideologi-ideologi asing.
d. Globalisasi Kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan
berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai
sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa
lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi
kebudayaan. Globalisasi telah menyebarkan berbagai nilai sosial dan budaya suatu negara ke
seluruh dunia. Proses ini akan melahirkan budaya dunia atau world culture.
Ciri-ciri terjadinya globalisasi terhadap kebudayaan, yaitu:
Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism) dan kemudahan akses suatu individu
terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
Berkembangnya turisme dan pariwisata.
Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film, dan lain lain.
Bertambah banyaknya event berskala global, seperti PIALA DUNIA FIFA. Sehingga proses
persebaran budaya semakin cepat.
Persaingan bebas dalam bidang ekonomi.
Meningkatkan interaksi budaya antarnegara melalui perkembangan media massa.
5. Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal
a. Dampak globalisasi secara umum
Dampak Positif Dampak Negatif
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Informasi yang tidak tersaring dengan baik dapat
menyebabkan penyimpangan perilaku.
Mudah melakukan komunikasi, karena sudah Kurang peka terhadap lingkungan sekitar, karena
tersedianya terlalu
berbagai alat komunikasi. sibuk dengan alat komunikasinya.
Cenderung terjadi ketimpangan sosial yang besar
Mobilitas tinggi. antara
wilayah yang maju dan wilayah tertinggal.
Mudah memenuhi kebutuhan masing-masing. Terciptanya masyarakat yang konsumtif.
Terjadinya peningkatan kualitas diri SDM karena Membuat individu malas berinovasi dan berkreasi,
individu harus memiliki kualitas diri yang baik dalam karena banyak hal yang mudah dikerjakan oleh
menghadapi kecanggihan teknologi.
persaingan global.
Terbentuknya sikap individualistik, karena kurangnya
Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleransi.
sikap kepekaan sosial.
Menumbuhkan kesadaran demokrasi warga Mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing, bukan
masyarakat. kepribadian bangsa.