Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Luh Putu Sekarsandat

Kelas : XII IPS 1

Ringkasan Video Pusat Pertumbuhan Wilayah &


Pengembangan Wilayah Berkelanjutan

Pusat Pertumbuhan Wilayah


Pengertian
Pusat Pertumbuhan (growth pole) merupakan suatu wilayah/kawasan yang pertumbuhan
pembangunannya sangat pesat jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat
dijadikan pusat pembangunan yang dapat mempengaruhi pusat pertumbuhan dan
perkembangan wilayah lain disekitarnya.

Faktor
1. Faktor Fisik, meliputi topografi, iklim, keadaan tanah, keadaan air
2. Faktor Pengambil Kebijakan, kebijakan yang diambil harus menguntungkan bagi
perkembangan wilayah tersebut seperti kebijakan penggunaan lahan, rencana tata
ruang wilayah, pengendalaian pemanfaatan lahan
3. Faktor Ekonomi, setiap wilayah memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda-beda
sehingga terjadi hubungan timbal balik antar wilayah yang saling mempengaruhi
4. Faktor Sosial, suatu wilayah dapat dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan
apabila wilayah tersebut kondisi pendidikan, pendapatan, dan kesehatan
masyarakatnya lebih terjamin dibandingkan dengan wilayah lain
5. Faktor Sarana Pendukung, dapat dilihat dari ketersediaan sarana pendukung seperti
jaringan transportasi, jenis transportasi, sarana ekonomi, pendidikan, dan fasiltas
lainnya yang berperan dalam pengembangan wilayah
Fungsi
Memudahkan dalam pengambilan kebijakan terhadap pembangunan wilayah
Memantau perkembangan suatu wilayah
Pemerataan pembangunan wilayah

Koridor

Untuk mendukung pembangunan di Indonesia, dibentuklah koridor pembangunan ekonomi,


yang dibentuk berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah.

Di peta tersebut ada 6 koridor yang setiap koridor memiliki tema pembangunan.

1. Koridor Ekonomi Sumatera, tema : “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi
dan Lumbung Energi Nasional”
2. Koridor Ekonomi Jawa, tema : “Pembangunan Pendorong Industri dan Jasa
Nasional”
3. Koridor Ekonomi Kalimantan, tema : “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Tambang dan Lumbung Energi Nasional”
4. Koridor Ekonomi Sulawesi, tema : “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian,
Perkebunan, Perikanan, Minyak, dan Pertambangan Nasional”
5. Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara, tema : “Pintu Gerbang Pariwisata dan
Pendukung Pangan Nasional”
6. Koridor Ekonomi Papua – Kepuluan Maluku, tema : “Pusat Pengembangan Pangan,
Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional”
Teori Lokasi
1. Teori Tempat Pusat (Central Place Theory)
Pusat kegiatan yang terletak di tengah suatu wilayah yang mana memungkinkan
setiap penduduk mampu menjangkaunya. Contohnya, kawasan berikat untuk
industri.
Range (Jangkauan) adalah jarak yang harus ditempuh oleh
seseorang untuk memperoleh kebutuhnnya. Misal, Andi ingin
membeli pakaian ke Jember. Yang dimaksud Range yaitu jarak antara
Besuki ke Jember.
Threshold Tinggi adalah barang yang cenderung memiliki tingkat
resiko kerugian yang tinggi. Yang termasuk Threshold Tinggi adalah
barang-barang mewah, misalnya mobil.
Threshold Rendah adalah barang yang cenderung memiliki tingkat
resiko kerugian yang rendah, misalnya pakaian.

2. Teori Kutub Perumbuhan (Growth Pole Theory)


Dikemukakan oleh Francois Prroux yang berarti strategi dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah. Teori ini memberi penekanan pada
pemerataan wilayah, dimana melihat pertumbuhan bukan hanya di satu titik atau
pusat saja. Dalam teori ini, pertumbuhan tidak muncul di berbagai daerah secara
bersamaan tetapi akan muncul di beberapa tempat atau pusat pertumbuhan dengan
intensitas yang berbeda.

Pengaruh Pusat Pertumbuhan Wilayah

 Peningkatan ekonomi di wilayah sekitarnya


 Wilayah untuk memaksimalkan sgala potensi yang ada
 Meningkatkan fasilitas yang ada di sekitar pusat pertumbuhan
 Menciptakan lapangan pekerjaan bagi wilayah sekitarnya
 Pertambahan jumlah penduduk terjadi dengan cepat
 Peningkatan mobilitas penduduk dari wilayah sekitarnya
 Terjadi akulturasi terhadap pola kehidupan sosial dan kebudayaan penduduk
Pengembangan Wilayah Berkelanjutan
Definisi
Pembangunan yang mengusahakan dipenuhinya kebutuhan sekarang tanpa mengurangi
kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Prinsip
1. Abiotik Lingkungan
2. Biotik Lingkungan
3. Nilai Budaya
4. Sosiologi
5. Ekonomi

Kelima prinsip ini harus saling berintegrasi

Konsep
Pembangunan berkelanjutan didasari bahwa kebutuhan manusia terus meningkat
sementara sumber daya alam jumlahnya terbatas. Keadaan ini membutuhkan strategi
pemanfaatan sumber daya alam yang efektif dan efisien.

Konsep pembangunan berkelanjutan didasarkan pada 3 unsur : ekonomi, sosial, dan


lingkungan. Pada bagan tersebut, 3 unsur tersebut bukan unsur yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi.

Ide Pokok
1. Proses pembangunan berlangsung terus menerus, agar sumber daya alam yang ada
dapat mencukupi kebutuhan manusia saat ini dan di masa depan
2. Sumber daya alam memiliki ambang batas. Untuk menjamin pembangunan tetap
berlangsung, maka pemanfaatan sumber daya alam harus digunakan sebaik-baiknya
3. Kualitas lingkungan berkolerasi dengan kualitas hidup. Maksudnya, semakin tinggi
kualitas lingkungan maka semakin tinggi pula mutu lingkungan dan sebaliknya
4. Memungkinkan pemilihan alternatif, untuk dijadikan sebagai sumber energi
misalnya pemanfaatan pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga surya,
dan sebagainya
5. Mengandaikan solidaritas transgenerasi. Dikatakan sebagai pembangunan
berkelanjutan karena pemanfaatan sumber daya alam tidak ditujukan untuk
kebutuhan saat ini saja tetapi juga untuk di masa depan

Permasalahan
1. Pengelolaan sumber daya alam memperhatikan kondisi lingkungan, sehingga terjadi
kerusakan lingkungan
2. Keterbatasan sumber daya alam, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara sumber
daya alam dengan populasi
3. Alih fungsi lahan, misalnya dari pertanian menjadi non pertanian

Upaya
Dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan harus berprinsip pada pembangunan
berwawasan lingkungan. Artinya,
1. Setiap pembangunan yang akan dilaksanakan harus berorientasi terhadap
kelestarian ligkungan
2. Melaksanakan pembangunan berdasarkan RT/RW (Rencana Tata Ruang Wilayah)

Anda mungkin juga menyukai