Anda di halaman 1dari 37

Demokrasi Terpimpin adalah

kebijakan Presiden Soekarno


untuk menyatukan semua
komponen masyarakat yang
saling bertolak belakang di
bawah kepemimpinannya
5 Juli 1959
• Berdasarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 75 / 1959

DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

Tujuan untuk menyelesaikan masalah negara yang semakin tidak


menentu dan untuk menyelamatkan negara.
Bab III
Dinamika Politik–Ekonomi Indonesia
Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1965)

Dinamika Politik Dinamika Ekonomi

Dekret Presiden
Sistem Ekonomi Terpimpin
5 Juli 1959

Peta Kekuatan
Politik Nasional Kebijakan
untuk Mengatasi Masalah Ek
Peran onomi
Presiden Soekarno

Pembebasan
Irian Barat

Daftar Isi
Politik Luar Negeri
Dekret Presiden
5 Juli 1959

Latar Belakang

 Konsepsi Presiden 1957


 Kegagalan Dewan Konstituante

Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959

1. Pembubaran Konstituante
2. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945
3. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)

Situasi Politik setelah Dekret Presiden 5 Juli 1959

 Kabinet Djuanda digantikan Kabinet Kerja pada 10 Juli 1959


 Presiden Soekarno juga menetapkan pidatonya yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi
Kita” menjadi Manifesto Politik
Pendukung Dekrit :

1. Makamah Agung
2. DPR (hasil Pemilu 1955)
3. KSAD
4. Berbagai golongan masyarakat
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1956
Ketatanegaraan
Konstitusi :
UUD 1945
Sistem Pemerintahan :
PRESIDENSIAL
Bentuk Negara :
KESATUAN
Bentuk Pemerintahan :
REPUBLIK
Sistem Politik :
DEMOKRASI TERPIMPIN
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1956

Adapun ciri-ciri demokrasi terpimpin sebagai


berikut:
1. Dominasi presiden, Presiden Soekarno
berperan besar dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
2. Terbatasnya peran partai politik.
3. Meluasnya peran militer sebagai unsur
politik.
4. Berkembangnya pengaruh Partai Komunis
Indonesia.
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1956

Sejatinya Era ini sangat berdampak positif karena telah


mengembalikan Indonesia pada jati dirinya. Namun
selama pelaksanaannya terjadi berbagai
penyimpangan Inkonstitusional.
Peta Kekuatan Politik
Nasional

 Doktrin Demokrasi Terpimpin dan Nasakom diungkapkan dalam Pidato


Soekarno 17 Agustus 1959 yang berjudul Manifesto Politik (Manipol).

Semangat Revolusi

Keadilan Sosial
Penyusunan ulang Lembaga dan Organisasi
Negara
Peta Kekuatan Politik
Nasional
 Presiden Soekarno juga menyampaikan lima gagasan yang disebut
USDEK
 Gagasan tersebut kemudian dikenal dengan istilah Manipol-USDEK
 Dalam perkembangannya, Manipol-USDEK ditetapkan sebagai ideologi
resmi dan haluan negara.
 Materinya diperkenalkan ke semua tingkat Pendidikan dan
pemerintahan

U Undang-Undang Dasar 1945

S Sosialisme Indonesia

D Demokrasi Terpimpin

E Ekonomi Terpimpin

K Kepribadian Bangsa
Peran Presiden Soekarno

 Presiden Soekarno merupakan pusat kekuasaan pada masa Demokrasi Terpimpin

Memperkenalkan ajaran Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan Pimpinan Nasional


(Resopim)

Mengeluarkan gagasan Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom)

 Dalam menjalankan pemerintahannya mengalami penyimpangan:

Pembentukan MPRS

Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR-GR

Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara


Bagi Presiden Soekarno,
NASAKOM merupakan
cerminan paham
berbagai golongan dalam
masyarakat. Presiden
Soekarno percaya bahwa
dengan menerima dan
melaksanakan
NASAKOM maka
persatuan Indonesia akan
terwujud dalam
pluralisme bangsa
Indonesia. Ajaran
NASAKOM kemudian
mulai disebarluaskan
pada masyarakat. Namun ajaran NASAKOM ini banyak dinilai kurang tepat
diterapkan. Hal ini mengingat kondisi saat itu tengah terjadi
Perang Dingin. NASAKOM yang digadang-gadang sebagai
Ideologi perdamaian berujung pada pandangan bangsa Barat
yang memegang teori domino untuk mewaspadai Indonesia
terjerumus dalam komunisme.
Tokoh-tokoh Yang menentang Soekarno:

Membentuk “LIGA DEMOKRASI


Pimpinan : Imron Rosyadi
Anggota Liga Demokrasi
1. Nadatul Ulama (NU)
2. Masyumi
3. PSII
4. IPKI
5. Partai Katolik
6. Parkindo
7. Liga Muslim
Soekarno lebih membela Partai Komunis Indonesia

1. Nasakom (Nasionalis, agama, Komunis)


digabung
2. Presiden banyak mengangkat wakil-wakil PKI
duduk dalam kursi pemerintahan
3. Ajaran Komunis mendapat kesempatan
berkembang lewat jalur persekolahan
4. TNI yang memberantas PKI justru mendapat
kecaman dari Soekarno
Setelah Soekarno pulang dari Luar Negri:

• Soekarno Membubarkan Liga


Demokrasi
• Sebagai gantinya, Soekarno
membentuk:
1. FRONT NASIONAL
2. MUSYAWARAH PEMBANTU
PIMPINAN REVOLUSI
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1956

Kemajuan dan Dampak Positif :


1. Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik
berkepanjangan.
2. Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi
kelangsungan Negara.
3. Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu
MPRS dan lembaga tinggi negara berupa DPAS yang
selama masa Demokrasi Parlemen tertertunda
pembentukannya
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1956
Kemunduran dan penyimpangan-penyimpangan : 
1. Pada tahun 1960 Presiden dengan penetapan Presiden
membubarkan DPR hasil pemilu pertama karena menolak
untuk menyetujui RAPBN yang diajukan Presiden. 
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara telah
mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup. Hal
ini jelas bertentangan dengan UUD 45 Bab III pasal 7. 
3. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan
Perwakilan rakyat Gotong Royong diangkat sebagai menteri.
Tindakan ini bertentangan dengan UUD 45, sebab kedudukan
DPR selaku lembaga legislatif sejajar dengan kedudukan
Presiden selaku eksekutif. Dengan diangkatnya Ketua MPRS
dan DPRGR sebagai menteri, di mana dalam UUD 45
dinyatakan bahwa kedudukan menteri adalah sebagai
pembantu Presiden, maka tindakan tersebut secara terang-
terangan telah merendahkan martabat lembaga legislatif. 
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1956
4. Membuat Poros Jakarta – Peking – Pyong Yang, jelas
menyimpang dari Politik Luar Negeri RI yang bebas aktif. 
5. MPRS Mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden seumur
hidup. 
6. Penyimpangan Ideologis , yakni konsep Pancasila berubah
jadi NASAKOM  (Nasionalis,Agama dan Komunis).
7. Kaburnya Politik Luar Negri “Bebas Aktif”(mengakibatkan
indonesia keluar dari PBB)
8. DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan oleh Presiden (padahal
menurut Konstitusi, Presiden tidak dapat
membubarkan/memberhentikan Presiden).
9. Kekuasaan Pemerintah sewenang-wenang,karena
MPR,DPR,dan DPA belum dibentuk, jadi segala hal
dilaksanakan berdasarkan perintah Presiden.
10. MPR dan DPR dibawah Kekuasaan Presiden
  
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1956
Berpihaknya Soekarno pada PKI membawa
bencana besar bagi Indonesia. Dan Keadaan yang tidak
menentu pada masa Orde Lama benar-benar
dimanfaatkan oleh Partai Komunis Indonesia untuk
melakukan pemberontakan. Banyak peristiwa penting
dalam pemberontakan PKI tersebut, diantaranya
terbunuhnya jenderal-jenderal yang dekat dengan
presiden Soekarno Puncaknya dekenal dengan
peristiwa G30SPKI. Dengan adanya momen tersebut,
maka Soeharto melakukan penumpasan terhadap
pemberontakan PKI. Di sisi lain, banyak aksi
demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat dan mahasiswa
menuntut perubahan. Dengan demikian, runtuhnya
Orde Lama sudah di depan mata dan Soeharto tampil
sebagai aktor perubahan yang mengusung Orde Baru.
POLITIK LUAR NEGERI
PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

POLITIK BEBAS AKTIF


diganti
POLITIK NEFO – OLDEFO
(POLITIK LUAR NEGRI POROS/
JAKARTA-PHOM PEN-PEKING)
Politik Luar Negeri
• Politik Luar negeri mengarah pada politik mercu suar antara
lain :
A. Membagi kekuatan politik dunia menjadi dua yaitu :
1) Oldefo ( Old Established Forces), yaitu kekuatan lama
yang telah mapan yakni negara-negara kapitalis yang
neokolonialis dan imperialis ( Nekolim )
2) Nefo ( New Emerging Forces) , yaitu kekuatan baru yang
sedang muncul yakni negara-negara progresif
revolusioner.
C. Membentuk poros Jakarta – Peking ( Politik poros )
D.Pembangunan proyek2 besar & spektakuler . C : Senayan &
TVRI demi kepentingan penyelenggaraan GANEFO
E.Menyelenggarakan pesta olah raga negara-negara Nefo
yang dikenal dengan nama Ganefo ( Games of New
Emerging Forces )
• Pd awal pelaksanaan demokrasi terpimpin,
Indonesia cukup aktif dlm kegiatan internasional:
1) Pengiriman pasukan Garuda II ke Kongo untk
bergabung dgn pasukan PBB (UNOC)
2) 30 sept 1960 pres. Soekaro pernah berpidato
dlm sidang PBB
3) Indonesia ikut memprakasai berdirinya GNB
4) Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games
IV di Jakarta.
Pembebasan Irian Barat

Latar Belakang

 Belanda tidak mau menepati hasil KMB


 Belanda terus menunda penyelesaian masalah tersebut hingga
bertahun-tahun
Perjuangan Pembebasan Irian Barat

Perjuangan Diplomasi Konfrontasi Politik

 Indonesia berhasil meraih dukungan dari  Pada 1956 Indonesia membatalkan hasil
negara peserta Konferensi Colombo 1954 KMB
dan Konferensi Asia Afrika 1955  Pada 1960 pemerintah Indonesia
 Indonesia mengangkat masalah Irian Barat memutus hubungan diplomatik dengan
dalam sidang umum PBB hingga tahun Belanda
1960, tetapi mengalami kegagalan
Konfrontasi Ekonomi

• Membatalkan utang-utang Indonesia kepada Belanda


senilai 3.661 juta gulden
• Menasionalisasi maskapai penerbangan Belanda
(KLM) dan perusahaan pelayaran (NHM) pada 1958

Konfrontasi Militer

• Pada 19 Desember 1961 Presiden Soekarno


mengumumkan Trikora
• Pada 1962 pemerintah Indonesia membentuk
Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
• Pasukan TNI dikerahkah melalui operasi-operasi
militer di wilayah Irian Barat
 Masalah Irian Barat akhirnya Dalam perundingan New York,
menarik perhatian PBB Belanda setuju untuk menyerahkan
 Pada Maret Maret–Agustus wilayah Irian Barat kepada United
1962 PBB mengajak pihak Nations Temporary Executive
Indonesia–Belanda berunding Authority (UNTEA) pada 1 Oktober
di New York 1962

Integrasi Irian
Barat

 Pepera dilaksanakan pada 14  Pada 1 Mei 1963 UNTEA


Juli– menyerahkan Irian Barat
4 Agustus 1969 kepada pemerintah RI
 Hasil Pepera memutuskan  Pemerintah RI wajib
bahwa Irian Barat menjadi menyelenggarakan Penentuan
bagian dari Republik Indonesia Pendapat Rakyat (Pepera)
Konfrontasi dengan Malaysia

Pada 27 Mei 1961 Tengku Abdul Rahman


mencetuskan gagasan pembentukan
Federasi Malaysia

• Presiden Soekarno menganggap


pembentukan Federasi Malaysia adalah
proyek neokolonialisme Inggris yang
membahayakan negara-negara Nefo
• Pada 3 Mei 1964 Presiden Soekarno
mengeluarkan Dwikora yang menandai
konfrontasi Indonesia– Malaysia
Politik Mercusuar

Politik mercusuar merupakan


politik yang bertujuan
mencari kemegahan dalam
pergaulan dunia
Indonesia Keluar dari PBB

Terjadi Pada 7 Januari 1965 Indonesia menyatakan keluar dari


PBB

 PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap


Latar Belakang Dewan Keamanan PBB
 Sikap PBB yang tidak merombak struktur organisasi PBB

Apa dampak yang terjadi setelah keluarnya Indonesia dari


PBB?
Indonesia kehilangan media untuk memperjuangkan
kepentingan nasional di dunia internasional
BIDANG EKONOMI

Melaksanakan sistem ekonomi terpimpin


(etatisme) dimana presiden terjun langsung
mengatur ekonomi yang terpusat pada
pemerintah pusat, perekonomian terpusat
pada satu tangan

Akibat : Perekonomian lesu bahkan


terjadi inflasi
yang sangat tajam pada tahun
1965 yang
mencapai 650%
Kebijakan Berdikari
• Untuk mengatasi masalah perekonomian yang kian memburuk,
Presiden Soekarno mencanangkan kebijakan pembangunan 8
tahun.
• Tujuan: menciptakan kesejahteraan melalui berbagai proyek yang
diarahkan pada perbaikan kesehatan, Pendidikan, dan kebutuhan
mendasar lainnya.
• Ketika Soekarno berselisih dengan AS karena program
ekonominya dianggap sosialis, Soekarno mencanangkan Program
Berdikari.
• Mekanismenya: BUMN mengontrol SDA penting & diekspor,
namun akibat korupsi para pejabatnya, akhirnya Berdikari harus
mencari sumber bantuan dari US & RRC
Dewan Perancang Nasional
Dibentuk • 15 Agustus1959

Dasar • Undang-Undang Nomor 80 Tahun 1958

• Pada 1963 Dewan Perancang Nasional berganti nama


Berubah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) dan dipimpin langsung oleh Presiden
Soekarno

• Merancang pembangunan, baik jangka pendek maupun


Tugas jangka panjang
Devaluasi Mata Uang Rupiah

 Diterapkan pada 24 Agustus 1959


 Dilaksanakan oleh Panitia Penampung Operasi Keuangan (PPOK)
 Bentuk :

Mata uang pecahan bernilai Rp500,00 berubah menjadi Rp50,00

Mata uang pecahan bernilai Rp1.000,00 berubah menjadi Rp100,00.

Mata uang pecahan seratus ke bawah tidak didevaluasi


Menekan Laju Inflasi

Dasar
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1959

Cara
Membekukan semua simpanan pada bank-bank

Menginstruksikan penghematan bagi instansi pemerintah

Menertibkan manajemen dan administrasi perusahaan-perusahaan negara


Deklarasi Ekonomi

 Dirumuskan oleh Panitia Tiga Belas


 Diresmikan Presiden Soekarno pada 28 Maret 1963 yang kemudian disusul dengan empat belas
peraturan pelaksanaan (Peraturan 26 Mei)
 Prioritas Deklarasi Ekonomi :
Mendorong usaha swasta

Memperbesar produksi perolehan devisa

Memberikan insentif kepada pihak pengusaha swasta yang berhasil


menaikkan nilai ekspor dan impor

Mengapa dalam perkembangannya mengalami kegagalan?

Pemerintah gagal memperoleh pinjaman dana dari


International Monetary Found (IMF)
Dana Revolusi

• Instruksi Presiden Nomor 018 Tahun 1964


Dasar
• Keputusan Presiden Nomor 360 Tahun 1964

• Devisa kredit jangka panjang (deffered


Diperoleh
payment)

Digunakan • Membiayai proyek-proyek mandataris


presiden (proyek mercusuar)

Anda mungkin juga menyukai