KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
PETA KONSEP
1
A. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin.
4.4 Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin dan menyajikannya
dalam bentuk laporan tertulis
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari uraian ini, diharap kamu dapat:
Mengidentifikasi informasi dari berbagai sumber belajar tentang
perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin
Menjelaskan hasil identifikasi tentang perkembangan kehidupan politik
dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
Menyebutkan tokoh-tokoh penting pada masa Demokrasi Terpimpin
Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
Menyajikan hasil penelitian tentang kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin dan menyajikannya
dalam bentuk laporan tertulis
C. Alokasi Waktu
Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan
Jumlah Jam : 4 Jam Pelajaran
D. Materi Pembelajaran
39
2. pembatasan peran DPR serta partai-partai politik (kecuali PKI yang diberi
kesempatan untuk berkembang), dan
3. peningkatan peran TNI sebagai kekuatan sosial-politik (Budiardjo,1998:
228).
Dekrit 5 Juli 1959, kemudian persetujuan DPR hasil pemilu 1955 pada
tanggal 22 Juli 1959. Setelah Dekrit 5 Juli 1959, maka seluruh kekuasaan politik
berada ditangan Sukarno sebagai Presiden. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mendapat
dukungan masyarakat, TNI, Mahkamah agung serta sebagaian besar anggota
DPR. Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin diperkuat dengan TAP MPRS No.
VII/1965.
(untuk menambah pehaman tentang pelaksanaan Demokrasi Terpimpin,
bacalah Sejarah Indonesia SMA Kelas 12 Revisi 2018 : Buku Siswa Hal ;
81 – 84).
42
5. Pembentukan Front Nasional dan MPPR serta Regrouping Kabinet
Kebijakan berikutnya adalah membentuk Front Nasional berdasarkan
Penetapan Presiden No. 13 tahun 1959 dan langsung diketuai oleh Presiden
Soekarno. Front Nasional adalah suatu organisasi massa yang
memperjuangkan cita-cita Proklamasi dan cita-cita yang terkandung dalam
UUD 1945. Presiden juga membentuk suatu lembaga lainnya yaitu
Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR) berdasarkan Penetapan
Presiden No. 4/1962. MPPR merupakan badan pembantu Pemimpin Besar
Revolusi (PBR) dalam mengambil kebijakan khusus dan darurat untuk
menyelesaikan revolusi.
Kebijakan lainnya pula adalah melakukan regrouping kabinet
berdasarkan Ketetapan Presiden No. 94 tahun 1962 tentang pengintegrasian
lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan eksekutif. MPRS,
DPRGR, DPA, Mahkamah Agung dan Dewan Perancang Nasional dipimpin
langsung oleh Presiden.
SUKARNO
PKI TNI
VS
Gambar 4.3 Peta Kekuatan Politik Nasional
43
melakukan serangan politik terhadap Partai Murba dengan tuduhan telah
memecah belah persatuan Nasakom, mengadakan kudeta dan akan membunuh
Presiden Soekarno sehingga tokoh-tokoh Murba ditangkap. Terhadap TNI AD,
PKI melakukan berbagai upaya dalam rangka mematahkan pembinaan teritorial
yang sudah dilakukan oleh TNI AD. Upaya ini dilakukan melalui radio, pers, dan
poster yang menggambarkan setan desa yang harus dibunuh dan dibasmi. Tujuan
politik PKI di sini adalah menguasai desa untuk mengepung kota.
(untuk menambah pehaman tentang peta kekuatan politik nasional, bacalah
Sejarah Indonesia SMA Kelas 12 Revisi 2018 : Buku Siswa Hal ; 81 – 84). Dan
setelah anda membaca cobalah kerjakan tugas berikut.
TUGAS
Jelaskan tentang kekuatan- Jelaskan tentang
kekuatan politik utama pada kekuatan- kekuatan
masa Demokrasi Terpimpin. politik yang ada pada
Sebab dan bentuk persaingan atau masa sekarang.
konflik serta proses dan akibat yang Sebab dan bentuk persaingan atau
ditimbulkan konflik serta proses dan akibat yang
ditimbulkan
BANDINGKAN
44
gagalkan pembentukan negara boneka Malaysia, dan kedua, perkukuh revolusi
Indonesia. Ditempat lain, pada tanggal 7 Januari 1965, Dewan Keamanan PBB
menyatakan Malaysia sebagai anggota tidak tetap, dan dengan spontan
Presiden Sokarno menyatakan “Indonesia keluar dari PBB”.
Sumber sorongraya.co
Gambar 4.4 Musyawarah Pepera
45
c. Perjuangan militer
Sumber id.wikipedia.org
Gambar 4.5 Yos Sudarso
Upaya merebut kembali Irian Barat dengan diplomasi politik tidak
berhasil, maka pemerintah RI menempuh melalui jalur konfrontasi militer.
Pemerintah RI mencari bantuan senjata ke luar negeri seperti upaya ke
negara-negara Blok Barat, khususnya Amerika Serikat,namun tidak
berhasil. Pemerintah kemudian mengalihkan ke negara-negara Blok Timur
(komunis), terutama ke Uni Soviet dalam mempersiapkan kekuatan
militer. Belanda memperkuat kedudukannya di Irian Barat dengan
mengerahkan kapal perangnya ke perairan Irian, di antaranya adalah kapal
induk Karel Doorman.
Pada tanggal 19 Desember 1961, pada rapat raksasa di Yogyakarta,
Presiden Sukarno mengeluarkan komando untuk berkonfrontasi secara
militer dengan Belanda yang disebut dengan Tri Komando Rakyat
(Trikora). Isi dari Trikora tersebut adalah:
1) Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda
2) Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat.
3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No. 1 tahun
1962 tertanggal 2 Januari 1962 tentang pembentukan Komando Mandala
Pembebasan Irian Barat di bawah Mayor Jenderal Soeharto. Sebelum itu,
militer Indonesia dari kesatuan Motor Torpedo Boat (MTB), telah
melakukan penyusupan ke Irian Barat. Namun, Kapal MTB Macan Tutul,
ditembak Belanda dan menewaskan Komodor Yos Sudarso, Deputy
KSAL dan Kapten Wiratno. Operasi infiltrasi Indonesia kemudian berhasil
merebut dan menduduki kota Teminabuan, sehingga Belanda terpaksa
bersedia untuk duduk berunding.
Di sisi lain Pemerintah Amerika Serikat juga menekan pemerintah
Belanda untuk kembali berunding, agar Amerika Serikat dan Uni Soviet
tidak terseret dalam suatu konfrontasi langsung di Pasifik Barat Daya.
Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1962 ditanda-tangani perjanjian antara
Pemerintah Indonesia dengan Belanda di New York yang disebut
Perjanjian New York. Hal pokok isi perjanjian itu adalah penyerahan
pemerintahan di Irian dari pihak Belanda ke PBB. Kemudian dibentuklah
United Nation Temporary Excecutive Authority (UNTEA) sebagai utusan
PBB mengenai masalah Irian Barat.
Pada tanggal 1 Mei 1963 secara resmi dilakukan penyerahan
kekuasan Pemerintah Irian Barat dari UNTEA kepada Pemerintah
Republik Indonesia di Kota Baru/Holandia/Jayapura dan berakhirlah
perjuangan memperebutkan Irian Barat. Kemudian, Pemerintah Indonesia
melaksanakan Act Free Choice/Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)
dengan memberi kesempatan pada rakyat Papua untuk memilih ; “bersatu
dengan RI” atau “merdeka”. Dewan musyawarah Pepera memutuskan
tetap bersatu dengan Republik Indonesia, dan hasil dari Pepera dibawa ke
New York. Pada tanggal 19 November 1969, Sidang Umum PBB ke-24
menerima hasil Pepera karena sudah sesuai dengan isi Perjanjian New
York dan Indonesia secara de jure dan de facto memperoleh kembali Irian
Barat sebagai bagian dari NKRI.
4. Politik Mercusuar
Presiden Sukarno berpendapat bahwa Indonesia adalah mercusuar yang
dapat memandu perjuangan negara-negara NEFO di seluruh dunia melawan
kekuatan neokolonialisme dan imperialisme. Untuk mewujudkan tujuan
politik mercusuar, Indonesia mengadakan proyek-proyek politis yang dapat
menjunjung nama Indonesia di depan negara-negara NEFO. Misalnya,
mengadakan pertandingan olahraga “Games for Emerging Forces (Ganefo),
pengiriman delegasi Indonesia ke negara-negara NEFO dan sebaliknya, serta
pembangunan proyek-proyek industri berteknologi tinggi.
47
oleh Presiden Soekarno pada tanggal 1 Januari 1961. Depernas pada tahun
1963 diganti dengan Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas)
yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno sendiri. Tugas Bappenas
ialah menyusun rancangan pembangunan jangka panjang dan jangka pendek,
baik nasional maupun daerah, serta mengawasi laporan pelaksanaan
pembangunan, dan menyiapkan dan menilai Mandataris untuk MPRS.
C. Kesimpulan
1. Dinamika politik yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin antara lain
diwarnai dengan tampilnya dua kekuatan politik di Indonesia yang saling
bersaing, yaitu PKI dan Angkatan Darat.
2. Pada masa Demokrasi Terpimpin pula, Indonesia melakukan operasi
militer untuk membebaskan Papua dari penjajahan Belanda (Trikora).
Selain itu, konfrontasi dengan Malaysia juga terjadi (Dwikora).
3. Kebijakan ekonomi yang dilakukan pada masa Demokrasi Terpimpin
antara lain berupa pembentukan Dewan Perancang Nasional dan Deklarasi
Ekonomi, serta dilakukan Devaluasi Mata Uang. Proyek Mercusuar berupa
pembangunan Monas, kompleks olahraga Senayan, Pemukiman
Kebayoran juga berlangsung.
D. Uji Kompetensi
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban diantara A,B,C,D dan E yang dianggap benar !
50
12. Alasan Presiden Sukarno menentang E. Komando Gabungan Rakyat
pembentukan negara Federasi 14. Penyelenggaraan pertandingan
Malaysia tahun 1963 adalah .... olahraga Games for Emerging Forces
A. Dianggap menjadi negara boneka (GANEFO) merupakan strategi
Belanda Presiden Sukarno dalam
B. Dianggap alat politik menjalankan ....
kolonialisme Inggris A. Politik bebas dan aktif
C. Masuknya Serawak di wilayah B. Politik Mercusuar
Kalimantan bagian Utara C. Politik Konfrontasi
D. Masuknya Singapura sebagai D. Program Pemasyarakatan
bagian dari Federasi Malaysia Nasakom
E. Adanya campur tangan E. Program Pembangunan Ekonomi
organisasi PBB 15. Berikut ini adalah salah satu isi
13. Dalam rangka merebut kembali Irian TRIKORA...
Barat, Presiden Soekarno yang A. Dukung aksi mogok buruh
dirinya mengatasnamakan Indonesia
“penyambung lidah rakyat” telah B. Boikot produk-produk Belanda
menyerukan komando rakyatnya C. Bantu perjuangan rakyat
yang dikenal dengan sebutan... Kalimantan Utara
A. Dwi Komando Rakyat D. Perhebat ketahanan Revolusi
B. Tri Tuntutan Rakyat Indonesia
C. Tri Komando Rakyat E. Gagalkan pembentukan “Negara
D. Hati Nurani Rakyat Papua
Soal Esai
1. Perhatikan definisi berikut !
Demokrasi terpimpin adalah sebuah periode politik Indonesia yang dapat
dilihat dengan memuncaknya posisi Presiden Soekarno yang didukung oleh
TNI dan PKI dalam menggerakkan politik nasional.
Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965) ditandai oleh beberapa ciri,
yaitu ....
2. Tuliskan hal-hal yang menjadi latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi
terpimpin oleh Presiden Soekarno !
3. Jelaskan peta kekuatan politik nasional pada masa Demokrasi Terpimpin
(1959 – 1965) !
4. Jelaskan latar belakang terjadinya:
a. upaya pembebasan Irian melalui operasi militer
b. konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia.
5. Perhatikan definisi berikut ;
“Dalam Sistem ekonomi terpimpin, dimana alat-alat produksi dan distribusi
yang vital harus dimiliki dan dikuasai oleh negara atau minimal di bawah
pengawasan negara. Berdasarkan definisi di atas, maka pelaksanaan sistem
ekonomi terpimpin akan ditandai dengan hal-hal yang berupa ....
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet
http://Id.wikipedia.org
http://sindonews.com/
https://mancode.id
http://sorongraya.co
https://tokoh.id/
https://liputan6.com
https://viva.co.id
https://suntingmelayu.com
https://www.pustakamadani.com
blog.ruangguru.com
https://historia.id
https://www.zenius.net
GLOSARIUM