Alisa Noviani P.
Dela Haerani
Dilla Ayu N.
Evelyn Faviana
Fatimah Sitanggang
Feny Oktovianty
Perkembangan
Politik Masa
Demokrasi
Liberal
Parlementer
Sistem
Pemerintahan
UUDS 1950
Demokasi
Liberal
Presiden =
Lambang
Kesatuan
Kabinet
Kekuatan
Kepartaian
Ciri
Sering
berganti
kabinet
Kabinet Natsir
(Masyumi)
1950-1951
Kabinet Sukiman
(Masyumi)
1951-1952
Kabinet Wilopo
(PNI)
1952-1953
Kabinet Ali
Sastroamijoyo II
(PNI)
1956-1957
Kabinet
Burhanudin
(Masyumi)
1955-1956
Kabinet Ali
sastroamijoyo I
(PNI)
1953-1955
Kabinet Djuanda
(Zaken Kabinet)
1957-1959
2
Parta
i
Kuat
Kabinet
Natsir
(Masyu
mi)
19501951
Kabinet
Sukiman
(Masyu
mi)
19511952
Kabinet
Wilopo
(PNI)
19521953
Kabinet Ali
Sastroamij
oyo I (PNI)
1953-1955
Program utama
Keamanan dan kemakmuran
Berhasil menyelenggarakan KAA
(April 1955)
PUSA. Aceh menjadi NII
Inflasi dan korupsi meningkat
Kabinet ini mengajukan calon
pimpinan TNI namun ditolak korps
perwira, kelompok Zulkifli Lubis.
Krisis Kabinet
Parlemen mengajukan mosi tidak
percaya terhadap menteri
pertahanan
Jatuh 24/7/1955
Kabinet Burhanudin
(Masyumi)1955-1956
Berhasil melaksanakan tugas
Pemilu anggota dewan konstituante
(15/12/1955) dan parlemen
(27/09/1955)
Menyelesaikan pemasalahan TNI AD
Diangkatnya Kolonel Nasution sebagai
KSAD
Partai Politik
Kekuasaan
Kelompok terorganisir
yang anggotanya
berorientasi, nilai-nilai
dan cita-cita yang
sama
Untuk memperoleh,
merebut dan
mempertahankan
kekuasaan secara
konstitusional
SISTEM KEPARTAIAN
Partai Politik
Pengerti
an
Tujuan
Pembentukan
Partai
Nama Partai
Pimpinan
Tanggal Berdiri
Majelis Syuro
Muslimin
Indonesia
(Masyumi)
MDr. Sukirman
Wiryosanjoyo
7/11/1945
Partai Nasional
Indonesia (PNI)
Partai Sosialis
Indonesia (PSI)
Amir Syarifuddin
20/11/1945
Partai Komunis
Indonesia (PKI)
7/11/1945
Parta Buruh
Indonesia (PBI)
Nyono
8/11/ 1945
Partai Rakyat
Jelata (PRJ)
Sutan Dewanis
8/11/1945
Partai Kristen
Indonesia
(Parkindo)
Dr. Probowinoto
10/11/1945
Nama Partai
Pimpinan
Tanggal
Pembentukan
Partai Rakyat
Sosiolis (PRS)
Sutan Sahrir
20/11/1945
Persatuan
Marhaen
Indonesia
(Permai)
JB Assa
17/11/1945
Partai Katholik
Republik
Indonesia (PKRI)
IJ Kasimo
8/12/1945
Kelemah
an
Memperjuangkan
kepentingan golongan dari
pada kepentingan nasional.
Saling menjatuhkan.
sering terjadi pergantian
kabinet, program tidak bisa
berjalan menyebabkan
terjadinya instabilitas
nasional baik di bidang
politik, sosial ekonomi dan
keamanan.
Pemilihan Umum
1955
Tujuan
untuk memilih
wakil-wakil rakyat
yang akan duduk
dalam parlemen
dan dewan
Konstituante
Diikuti
partai-partai
politik yang ada
serta oleh
kelompok
perorangan
Pembentuukan
kabinet
sudah dirancang
sejak kabinet Ali
Sastroamijoyo I (31
Juli 1953-12
Agustus 1955)
dengan
membentuk Panitia
Pemilihan Umum
Pusat dan Daerah
pada 31 Mei 1954.
Namun pemilihan
umum tidak
dilaksanakan pada
masa kabinet Ali I
karena terlanjur
jatuh. Kabinet
pengganti Ali I
yang berhasil
menjalankan
pemilihan umum,
yaitu kabinet
Burhanuddin
Pelaksanaan
Pemilihan
Umum
pertama
Tahap
1
Taaha
p2
PNI
57 kursi
Masyumi
57 kursi
Nahdatul Ulama
45 kursi
PKI
39 kursi
Hasil pemilu
Kontituante
(16 Juli 1956)
PNI
119 kursi
Masyumi
112 kursi
Nahdatul Ulama
91 kursi
PKI
80 kursi
pertam
a
Kedua
Ketiga