Indonesia
Anggota :
1. Dhivya Maulida (09)
2. Farhan Vito Renaldy (10)
3. Fina Cecaria Putyawati (11)
4. Fitria Febyani (12)
Dimulainya Demokrasi Terpimpin
Dengan dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959,
maka kehidupan berbangsa dan bernegara diatur
berdasarkan UUD 1945. UUD 1945 kembali
dilaksanakan dengan langkah menuju suatu bentuk
pemerintahan yang diamankan Demokrasi Terpimpin.
Demokrasi terpimpin dalam UUD 1945 merupakan
pemerintahan rakyat yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya pengertian
terpimpin dalam demokrasi ditafsirkan sebagai
terpimpin oleh presiden.
Sistem Politik Demokrasi
Terpimpin
Kebijakan-kebijakan yang diambil
Presiden Soekarno
1. Menyusun Kabinet Kerja. Kabinet Kerja I dipimpin
oleh Presiden Soekarno dengan mengangkat Ir.
Djuanda sebagai menter pertama. Anggota Kabinet
Kerja I dilantik pada tanggal 19 Juli 1959 dengan
program kerjanya yang dikenal dengan Tri Program
Kabinet Kerja, yang meliputi masalah sandang dan
pangan. serta keamanan dan pengambilan Irian
Barat.
2. Menyusun Lembaga-lembaga Negara.
Pada tanggal 22 Juli 1959 keluar penetapan
Presiden No. 1 tahun 1959 yang menetapkan bahwa
sebelum terbentuk DPR berdasarkan UUD 1945, maka
DPR yang telah C bentuk berdasarkan Ulu no. 37 tahun
1953 menjalankan tugasnya sebagai DPR. Tetapi
penolakan DPR terhadap RAPBN tahun 1960
mengakibatkan Presiden membubarkan lembaga
tersebut berdasarkan penetapan Presiden No. 3 Tahun
1960, tanggal 5 Maret 1960.
Pada tanggal 24 Juni 1960 DPR diganti dengan
DPR GR yang anggotanya berasal dari tiga partai besar
(PNI, NU, PKI). Ketiga partai ini dianggap telah mewakili
semua golongan seperti nasional, agama dan Komunis
yang sesuai dengan konsep Nasakom. DPAS dipimpin
oleh Presiden dan Roeslan Abdul Gani sebagai wakil
ketuanya. Pelantikan wakil ketua DPAS dilaksanakan
pada tanggal 15 Agustus 1959 di istana negara bersama
dengan Hamengkubuwono pelantikan Mr. Moh. Yamin
sebagai ketua Dewan Perancang Nasional (Depernas)
dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua
Badan Pengawas Kegiatan aparatur Negara.
MPRS dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden
No. 2 tahun 1959 yang diketahui oleh Chaerul Shaleh,
dan pada tanggal 10 November - 7 Desember 1960
mengadakan Sidang Umum pertama di Bandung,
menghasilkan dua ketetapan, yaitu sebagai berikut : 1)
Tap MPRS No. 1/MPRS/1960 tentang menifesto politik
sebagai garis besar haluan negara. 2) Tap MPRS No.
11/MPRS/1960 tentang pembangunan nasional
semesta berencana 1961 -1969. Disamping dua
ketetapan di atas MPRS juga mengangkat Presiden
Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi.
Kondisi Politik Dalam Negeri
Pada masa demokrasi terpimpin kekuasaan presiden
sangat besar sehingga cenderung ke arah otoriter. Akibatnya
sering terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945. Berikut ini
beberapa penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 yg
terjadi semasa demokrasi terpimpin :
a. Pembentukan MPRS melalui Penetapan Presiden No.
2/1959.
b. Anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh presiden.
c. Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu tahun 1955.
d. GBHN yg bersumber pada pidato Presiden tanggal 17
Agustus 1959 yg berjudu; '' Penemuan Kembali Revolusi
Kita '' ditetapkan oleh DPA bukan MPRS.
e. Pengangkat presiden seumur hidup.
Politik Luar Negeri
Politik luar negeri masa demokrasi terpimpin lebih
condong ke blok Timur. Indonesia melakukan :
1. Oldefo dan Nefo