Anda di halaman 1dari 36

PERANG

DUNIA I
KELOMPOK I

Ketua : Dera Januar R.


1. Aghata Christie L.
2. Apsarini Khairunnisa.
3. Ayu Dyah C.
4. Deinanisa Atriana S.
5. Dzaky Ramadani.
6. Fery Irawan M.
7. Ganang Riski P.
8. Ibnu Effendi.
9. Muhammad Andryan J.
10. Muhammad Farhan F.
11. Muhammad Rifqi Z.
12. Mutiara K.
13. Novi Elina.
14. Pinka Randani S.
15. Putri Ramadhani H.
16. Ruwindya Dwi M.
17. Salwa Febrina T.
18. Try Mulyani N. S.
19. Widya Melanti S.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perang Dunia I” ini dalam rangka menyelesaikan
tugas sekolah.
Perang Dunia I menandai konflik internasional besar pertama pada abad kedua puluh.
Pembunuhan Putra Mahkota Austria Habsburg Archduke Franz Ferdinand oleh anggota
Serbia menjadi pencetus peperangan yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11
November 1918 tersebut.
Dalam menyusun makalah ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang Perang Dunia I terhadap kehidupan. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila
ada kesalahan dalam kata pengantar ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memudahkan segala usaha kita. Amin.

Batam, 21 Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i


DATAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ….............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................2
2.1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Dunia I .……………………..………………..2
2.2 Jalannya Perang ………………………………………………………………..10
2.3 Akhir Perang ……………...………………………………………….………...24
2.4 Pengaruh Perang terhadap Dunia dan Indonesia …………..…………...….......27
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .............................................................................................................31
3.2 Saran ...................................................................................................................31
Daftar Pustaka .........................................................................................................................32
Daftar Gambar ……………………………………………………………………………….33

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Eropa abad ke-19 penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris
dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang
telah membangun kesatuan poitiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras
untuk menjadi pelopor dalam perlombahan ini.
Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi
Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada disatu pihak,
dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg
asal Jerman berada di pihak lainnya.
Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga
akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz
Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia
yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah Balkan.
Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh
benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang
kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap
Austria-Hungaria.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah sebab-sebab terjadinya Perang Dunia I?
2. Bagaimana jalannya peperangan?
3. Bagaimana akhir peperangan?
4. Apa pengaruh perang terhadap negaranya, dunia, dan Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan tentang
bagaimana proses terjadinya Perang Dunia I dan pengaruh-pengaruhnya. Selain itu,
pembuatan makalah ini juga dimaksudkan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru
mata pelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Dunia I


Sebab Umum
1. Persaingan Ekonomi dan Politik
Persaingan ekonomi dan politik, terutama oleh Inggris dan Jerman ditandai
dengan ketidakinginan Jerman tertinggal oleh Inggris yang pada saat itu sangat
maju di bidang industri. Bidang industri kala itu sangat mempengaruhi kemajuan
ekonomi negara-negara Eropa, terutama negara yang industrinya maju.
Perlahan, persaingan ekonomi antara Inggris dan Jerman meluas menjadi
persaingan politik. Selain itu persaingan ekonomi industri yang membutuhkan
bahan-bahan mentah untuk pengolahan industri membuat negara-negara
imperialis menguasai wilayah lain untuk mendapatkannya.
Dalam perkembangan nasionalisme dan ditambah dengan persaingan ekonomi
yang menjurus ke arah persaingan politik, negara-negara di Eropa mulai
membangun kekuatan militer masing-masing guna mempersiapkan kekuatan bila
ada tekanan dari negara lain atau guna menekan negara lain agar dapat
memenangkan persaingan yang ada.
Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah
membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia
berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang
diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.

2. Terjadi Pertentangan di Antara Negara-Negara Eropa


a. Pertentangan Jerman dengan Prancis
Pertentangan Jerman dengan Prancis sudah berlangsung sejak lama.
Terakhir, Prancis mendendam Jerman karena kekalahan perangnya pada
tahun 1871. Akibat kejadian tersebut, timbullah keinginan Prancis untuk
membalas kekalahan terhadap Jerman.

2
b. Pertentangan Jerman dengan Inggris
Pertentangan Jerman dengan Inggris disebabkan persaingan dalam
bidang industri, imperialisme modern, dan angkatan laut. Untuk
melindungi industrinya, Inggris memberi tanda pada barang impor Jerman
dengan tulisan "Made in Germany". Hal ini dirasakan oleh Jerman sangat
merugikan. Persoalan perebutan daerah untuk keperluan imperialisme
modern yang terjadi di Afrika dan Timur jauh juga menambah pertikaian
kedua negara tersebut.
c. Pertentangan Jerman dengan Rusia
Pertentangan Jerman dengan Rusia disebabkan Jerman tidak mau lagi
memberikan pinjaman uang untuk pembangunan industri Rusia.
Akibatnya, Rusia memihak Prancis sebagai lawan utama Jerman. Jerman
juga membantu Turki dalam pembangunan jalan kereta api di Bagdad,
padahal Turki merupakan musuh besar Rusia sebab menghalangi Politik
Air Hangat-nya ke Laut Tengah.
d. Persaingan antara Austria dan Rusia dalam Merebut Balkan
Dipicu oleh keinginan Austria-Hungaria untuk memperluas
wilayahnya di daerah Balkan, tujuan dari ekspansi Austria-Hungaria
sendiri adalah untuk melemahkan gerakan-gerakan nasionalisme etnis
minoritas wilayah mereka. Keinginan ini dipicu oleh ketakutan mereka
akan terlepasnya daerah-daerah imperium mereka, menyusul sentimen
nasionalisme yang dimulai dari kemerdekaan Serbia. Serbia sendiri
awalnya adalah daerah yang dikuasai Turki Utsmani, namun revolusi
Serbia 1817 dan pengakuan de facto 1867 membuat Serbia menjadi negara
yang indipenden. Ternyata, keinginan perluasan wilayah tersebut
membawa Austria-Hungaria menuju konflik dengan Rusia yang sejak lama
mendambakan untuk memberikan pengaruh dan ekspansi di Balkan.
Krisis Balkan yang pertama terjadi pada tahun 1908, ketika Austria-
Hungaria tiba-tiba mencaplok dua provinsi di Balkan, yaitu Bosnia dan
Herzgovina. Kedua provinsi tersebut merupakan rumah untuk orang-orang
Serbia, Kroasia, dan lainnya. Serbia yang juga menginginkan untuk
merebut wilayah ini, kemudian meminta bantuan ke Rusia, dan Rusia
mengancam Austria-Hungaria. Kemudian, Jerman bergabung ke dalam
aliansi dan memaksa Rusia untuk mundur.
3
Krisis Balkan yang kedua terjadi antara 1912-1913. Beberapa negara di
wilayah Balkan mengalahkan Turki Utsmani dan kemudian merebut
wilayah Turki Utsmani di wilayah Eropa hingga hanya tersisa kota
Istambul. Kemudian pada tahun 1913 negara-negara Balkan terlibat
peperangan antara mereka untuk memperebutkan pembagian wilayah.
Kemenangan Serbia memperluas wilayahnya. Austria-Hungaria
menghalangi negara kecil tersebut untuk meluaskan wilayahnya ke Laut
Adriatic dan mengancam akan menghancurkan Serbia. Sekali lagi Serbia
meminta bantuan ke Rusia, sekali lagi pula Jerman menekan Rusia untuk
mundur.

3. Muncul Persekutuan Negara-Negara Eropa


A. Triple Alliance 1882 [Jerman, Austria-Hungary, Italia]

Triple Alliance adalah persahabatan militer antara Jerman, Austria-


Hungary dan Italia. Sejarah persahabatan ini mulai pertama kali sejak
Austria-Hungaria mengalami krisis ketika menghadapi konflik Bosnia,
pada saat itu Bosnia telah dibantu oleh Serbia dan Rusia, maka Austria-
Hungaria meminta dukungan dari Jerman yaitu pada tahun 1879.

Seperti Jerman, Italia memiliki keinginan yang serupa dalam hal


menjaga kestabilan nasional, tambah lagi Italia sedang berselisih dengan
Prancis memperebutkan Tunisia pada tahun 1881. Maka pada tahun 1882,
Italia menjalin kerjasama antara dua negara yakni, Jerman dan Austria-
Hungaria. Ketiga negara ini memiliki keinginan yang sama untuk menjadi
Great Power atau Adikuasa pada masa awal abad ke 20 nanti. Istilah yang
diberikan kepada ketiga negara ini adalah Central Power atau Blok Sentral.

4
Pada awalnya Italia memihak kepada Triple Alliance, namun pada
akhirnya Italia berbalik arah menyerang Jerman dan Austria-Hungaria.
Faktanya Triple Alliance ini lebih didukung oleh anggota baru mereka
yakni Khilafah Islamiah Usmani Turki daripada Italia sebagai Anggota
aslinya. Alasan Berpindahnya Italia ini dikarenakan pada awal berpecah
Perang Italia menyatakan diri sebagai negara yang netral, namun lama-
lama Italia merasa dirugikan Triple Alliance dan berpindahlah Italia ke
Triple Entente.

B. Triple Entente [Perancis, Inggris, Russia]

Sejarah persahabatan ini mulai terlihat jelas setelah ditandatangani


Anglo-Russian Entente atau Anglo-Russian Convention pada 31 Agustus
1907 di St. Petersburg yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri
Kekaisaran Rusia Alexander Izvolsky dan Duta Besar Inggris di Rusia Sir
Arthur Nicolson. Hasil dari Anglo-Russian Entente itu menggambarkan
masing-masing mereka diharuskan saling memperbaiki hubungan
diplomatik, memperbesar kekuasaan dan memiliki pola pengaruh
tersendiri di Iran, Afghanistan, dan Tibet. Persetujuan ini menjadi simpul
kuat antara Inggris, Rusai dan Prancis yang sebenarnya pada tahun-tahun
kebelakang telah memiliki kedekatan.
Sebelum Anglo-Russian Entente, telah terjadi Entente Cordiale (8
April 1904) diantara Inggris dan Prancis yang dilatarbelakangi kehendak
memperlancar Imperialisme, ketakuatan akan perang, dan ketakutan akan
ekspansi Jerman. Entente Cordiale berlangsung secara rahasia di kota
London dengan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Prancis
Théophile Delcassé, Duta Besar Negara Prancis untuk Inggris Paul
Cambon, dan Sekretaris Hubungan Luar Negeri Inggris Lord Lansdowne.

5
Begitu juga sebelum Anglo-Russian Entente telah terjadi Franco-
Russian Alliance (4 Januari 1892) yaitu persetujuan persahabatan militer
antara Prancis dan Rusia, bukti dari persetujuan ini masih dapat kita lihat
di kota Paris, yaitu berupa patung Pont Alexandre III di Paris dan the
Trinity Bridge di St. Petersburg, Rusia. Dari persekutuan dan persetujuan
yang tiga inilah maka pada puncaknya berdiri persekutuan yang sangat erat
antara Inggris, Prancis, dan Rusia yang kita kenal Blok Sekutu.

4. Perlombaan Persenjataan
Perlombaan senjata menjelang meletusnya Perang Dunia I telah
membawa suasana menjadi panas dan tegang. Kedua blok tersebut saling
mencurigai sehingga setiap negara segera mempersenjatai diri.

U Boot - Jerman Irresistible - Inggris Tank - Inggris

Sebab Khusus

Terbunuhnya Putra Mahkota Kekaisaran Austria-Hungaria Franz Ferdinand

Franz Ferdinand & Sophie Gavrilo Princip

6
Pada tahun 1914, tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia, Serbia
menuntut Bosnia Herzegovina agar menghentikan latihan perang, karena tentara
Austria di Bosnia dianggap sebagai tantangan. Putra mahkota Austria Franz
Ferdinand mengunjungi latihan itu. Namun, pada 28 Juni 1914, ia dibunuh di
Sarajevo oleh anggota Serbia Raya berumur 19 tahun bernama Gavrilo Princip.
Princip merupakan anggota dari organisasi nasionalis Bosnia yang telah dilatih oleh
The Black Hand, sebuah organisasi teroris Serbia.

Ilustrasi Pembunuhan Ferdinand dan Istrinya

Saat itu Princip memegang pistol dan menunggu sepanjang rute parade di
Sarajevo, ibu kota dari Provinsi Bosnia. Princip menunggu dengan beberapa
konspirator, merencanakan membunuh Pangeran untuk menyerukan kebebasan Slavic
dari kontrol Austria-Hungaria. Ketika mobil terbuka Pangeran Ferdinand melintas,
salah satu rekan Princip gugup dan tidak menembak. Kemudian, sopir berbelok ke
arah yang salah, menyadari hal tersebut ia memutuskan untuk memberhentikan mobil
dan kebetulan membelakangi posisi Princip. Princip memegang pistolnya dengan
jarak sangat dekat dari penumpang yang berada di mobil tersebut. Melihat bahaya
tersebut Pangeran Ferdinand bergerak melindungi istrinya, Sophie. Princip kemudian
menembak dan membunuh keduanya.

Pembunuhan Pangeran Ferdinand pada 28 Juni 1914, mempercepat krisis


ketiga Balkan. Pemerintah Austria-Hungaria menuduh Serbia terlibat dalam
pembunuhan tersebut, memutuskan untuk menyerang Serbia dan menegakkan
kekuasaannya di Balkan sekali lagi. Namun rencana itu membutuhkan dukungan
Jerman, karena Rusia mungkin datang untuk mendukung aliansi Serbia. Pada
konfrensi penting di Berlin delapan hari pasca penembakan di Sarajevo, pemerintah
Jerman mendukung rencana Austria-Hungaria dengan cek kosong untuk dukungan
penuh. Jerman mendukung dan memberi saran agar bertindak cepat.

7
Pada 23 Juli, Austria-Hungaria mengajukan ultimatum yang dapat memicu
perang kepada Serbia, ultimatum ini harus dijawab dalam waktu 48 jam. Mendengar
tuntutan Austria-Hungaria terhadap Serbia, menteri luar negeri Rusia mengatakan
“you’re setting fire to Europe.”

Pada 28 Juli, bahkan setelah Serbia telah menyetujui semua kecuali satu syarat
ultimatum (memperbolehkan Austria untuk menginvestigasi keterlibatan Serbia dalam
rencana pembunuhan), ultimatum tersebut tidak dapat dipenuhi dan Austria
menyatakan perang pada 28 Juli 1914.

Pada 1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang terhadap Rusia dan


Prancis. Pernyataan perang ini disusul dengan penyerbuan Belgia yang bertujuan
untuk menduduki Prancis secepatnya lalu memusatkan kekuatan untuk
menghancurkan Rusia. Namun, pada 4 Agustus 1914, Inggris tampil membantu
Belgia dan Prancis.

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Perang Dunia I

Blok Sentral => negara-negara yang berperang melawan sekutu.

JERMAN AUSTRIA- TURKI BULGARIA


HUNGARIA UTSMANI

Blok Sekutu => negara-negara yang berperang melawan blok sentral.

SERBIA RUSIA PRANCIS INGGRIS

BELGIA MONTENEGRO JEPANG ITALIA

8
PORTUGAL ROMANIA YUNANI AMERIKA SERIKAT

SAN MARIANO ARAB ANDORA TIONGKOK

BRAZIL BOLIVIA KOSTA RIKA KUBA

GUATEMALA HAITI HONDURAS EKUADOR

NIKARAGUA URUGUAY PANAMA PERU

THAILAND LIBERIA ARMENIA CEKO

9
2.2 Jalannya Perang
Front Timur

Front Timur yaitu Perang Eropa Timur yang melibatkan kekuatan besar diantara
Jerman dan Austria-Hungaria melawan Rusia. Sementara di timur jauh Rusia juga
menghadapi Kesultanan Utsmaniyah, sedangkan kekuatan Austria-Hungaria harus terpecah
untuk menghadapi dua kekuatan melawan Serbia dan Rusia. Hal ini terjadi akibat
kebingungan yang melanda Austria-Hungaria yang kurang memahami rencana Jerman.
Rencana Jerman pada awalnya menyuruh sebagian besar militer Austria untuk menyerang
Rusia sehingga Jerman bisa berfokus untuk melawan Prancis di Front Barat. Namun akibat
kurangnya latihan strategi antara Jerman dan Austria yang diterapkan sebelum Perang Dunia
I pecah, menimbulkan kebingungan di Blok Sentral yang akhirnya membuat Austria
membagi militernya menjadi dua bagian.

Front Barat

Front Barat merupakan wilayah perang yang melibatkan Jerman harus menghadapi
serangan dari Sekutu (Inggris, Perancis, dukungan Amerika) di Eropa Barat. Front Barat
menjadi semakin sengit karena bagi Jerman pertempuran ini merupakan pertempuran untuk
mempertahankan Paris dari tangan sekutu, sedangkan bagi Sekutu pertempuran ini
merupakan perang untuk memperebutkan Paris dari tangan Jerman.

Front Selatan / Balkan


Austria-Hungaria hanya menyisihkan sebagian kecil pasukan untuk menyerang
Serbia, meskipun pada akhirnya Austria berhasil menduduki ibukota Serbia, Belgrade.
Dibulan-bulan pertama Austria memiliki beberapa cadangan militernya yang dimanfaatkan
untuk menyerang Italia. Serbia yang terpojok akhirnya mundur dan diberi perlindungan oleh
Montenegro. Pasukan penerjun Inggris-Prancis mencoba membantu dengan menerjukan
prajuritnya di wilayah Yunani. Sayang sekali negosiasi untuk membujuk Raja Yunani
bergabung dengan sekutu gagal setelah Raja Yunani lebih pro kepada Blok Sentral.

 Kronologis Perang Dunia Pertama Tahun 1914


Pada 29 Juli, Rusia mendekati perbatasan Austria-Hungaria dan Jerman,
dengan maksud menjaga agar Serbia tidak dihancurkan oleh aliansi sentral. Rusia
juga mempunyai rencana untuk mencaplok wilayah imperium Turki Utsmani dengan

10
menguasai konstantinopel dan merebut selat-selat mulai dari laut mati hingga laut
Aegean. Namun, rencana dari Rusia tersebut dihalang-halangi oleh aliansi Sentral.
Pada tanggal 31 Juli, Jerman memberi ultimatum agar Rusia menghentikan
pergerakan perangnya dan menyampaikan ultimatum kepada Prancis agar netral
dalam menghadapi permasalahan Rusia dan Jerman. Rusia dan Prancis mengabaikan
ultimatum dari Jerman. Pertempuran dimulai di perbatasan Rusia-Jerman pada tanggal
1 Agustus. Kemudian, Jerman mendeklarasikan perang terhadap Prancis pada 3
Agustus 1814.
Pada dasarnya semua kekuatan aliansi mempunyai rencana perang yang
dirancang untuk kemenangan cepat, tidak ada rencana untuk perang dalam jangka
waktu lama. Ketika kedua aliansi saling berhadapan, pada tahun 1914 Panglima
tertinggi Jerman Helmuth von Moltke akan menerapkan rencana Jenderal von
Schlieffen dengan sedikit perubahan. Rencana itu mengharuskan sayap kiri tentara
Jerman menahan pasukan Prancis di Sungai Rhine. Sayap kanan menyapu melalui
Belgia dan Prancis Utara menuju Paris. Rencana von Moltke akan memakan waktu
enam minggu untuk menaklukkan Prancis dan sekutu.
Ketika tentara Jerman melanggar perbatasan Belgia, Inggris menyatakan
perang terhadap Jerman pada 4 Agustus 1914. Hal ini disebabkan pada 1838 Inggris,
Jerman, dan Prancis telah menandatangani suatu perjanjian yang menjamin
kemerdekaan dan kenetralan Belgia. Pada tanggal 1 September 1914, tentara Jerman
berhasil memukul mundur tentara Prancis hingga lima belas mil dari Paris. Akibatnya
pemerintah Prancis menyingkir ke Bordeux.
Kemenangan 1 September tersebut, telah melecut semangat tentara Jerman,
karena Jerman kemudian berencana menggerakkan pasukannya dengan cepat melalui
kereta api menuju ke timur untuk mengalahkan Rusia, karena Prancis menghormati
kenetralan Belgia, maka Prancis tidak melalui Belgia untuk melakukan serangan
balasan ke Jerman. Sebagai gantinya, Prancis berusaha memusatkan pasukannya di
tengah dan sayap kanan.
Rusia mempunyai rencana untuk menimbulkan perpecahan di aliansi Sentral,
untuk kemudian melancarkan serangan langsung ke Berlin, meskipun pada akhirnya
rencana itu gagal. Rencana Schlieffen Jerman mendekati keberhasilan. Pada
permulaan September sayap kanan Jerman hampir mencapai Paris, namun sebelum
mampu bergerak cepat merebut kota itu, Prancis menyerang sayap kanan Jerman yang
terbuka. Serangan balik Prancis ini berhasil memukul mundur Jerman dalam
11
pertempuran pertama di Marne (6-10 September 1914). Perlu dicatat pertempuran ini
merupakan salah satu pertempuran yang menjadi titik krusial dalam Perang Dunia 1.
Pertempuran di Marne menghilangkan harapan akan perang singkat dan merubah
pertempuran di Front Barat menjadi pertempuran di parit perlindungan. Kedua aliansi
membuat parit-parit dari Sungai Aisne sampai perbatasan Swiss, diperpanjang sampai
enam ratus mil. Setelah pecahnya perang Inggris memblokade kegiatan perdagangan
dari Jerman ke luar perbatasannya. Blokade ini menandai kampanye kapal selam
Jerman pada Oktober 1914. Kapal-kapal selam Jerman datang untuk memutus suplai
untuk Inggris, kemunculan kapal-kapal selam Jerman ini juga merubah strategi perang
secara keseluruhan.

U-Boot

Pada 29 Oktober 1914, Turki Utsmani menyatakan bergabung ke dalam aliansi


Sentral. Bergabungnya Turki Utsmani ini dilatar belakangi oleh beberapa faktor.
Pertama, bantuan ekonomi dan militer Jerman, kecemasan pemerintahan Utsmani
terhadap rencana Rusia yang ingin menguasai wilayahnya, dan keinginan untuk
mengembalikan kekuasaan Utsmani terhadap sejumlah provinsi yang telah terlepas
sehingga mendorong Turki Utsmani untuk bergabung ke dalam aliansi Sentral.
Dengan bergabungnya imperium Utsmani, maka komunikasi laut antara Rusia dan
Sekutu dapat diputus. Pasukan Utsmani kemudian bergerak ke selatan dan
mengancam merebut Terusan Suez, tentara Utsmani berencana memutus komunikasi
Inggris dengan Timur jauh. Untuk menjaga terusan-terusan itu, sekutu terpaksa
menempatkan pasukan dengan jumlah besar di ujung timur dekat Laut Mediterania.

 Peperangan Darat di Eropa.


o 14-24 Agustus, Battle of the Frontiers, yang dimenangkan Jerman atas Prancis
dan Inggris di Belgia.
o 16-19 Agustus, Battle of Cer, yang dimenangkan Serbia atas Austria-Hungaria
di Balkan.

12
o 17 Agustus-2 September, Battle of Tannenberg, yang dimenangkan Jerman
atas Rusia di Jerman.
o 23-25 Agustus, Battle of Kraśnik, yang dimenangkan Rusia atas Austria-
Hungaria di Austria.
 Peperangan Laut di Eropa.
o 28 Agustus, Battle of Heligoland Bight, dimenangkan Inggris atas Jerman di
Laut Utara Eropa.
o 13-28 September, Battle of the Aisne, peperangan seimbang antara Inggris dan
Jerman di Laut Jerman.
 Peperangan Darat di luar Eropa.
o 26 Agustus, Battle of Togoland, dimenangkan Inggris dan Prancis atas Jerman
di Togo.
o 27 Agustus -7 November, Battle of Tsingtao, China, dimenangkan Jepang dan
Inggris atas Jerman di Tsingtao, China.
 Peperangan Laut di Luar Eropa.
o 30 Agustus, Battle of Western Samoa, dimenangkan New Zealand (Inggis)
atas Samoa (Jerman) di Laut Samoa.
o 29 November, Battle of Cocos. Dimenangkan Koloni Australia di Sydney atas
koloni Jerman di Emden di Australia dan Laut Samudera Hindia.
o Pada tahun 1914 ini Khilafah Islamiyah Usmani Turki masuk kedalam Triple
Alliance atau Blok Sentral disebabkan Rusia mulai memasuki daerah
kekuasan Khilafah Islamiyah Usmani Turki pada 1 November 1914 dan
mengadakan perlawanan senjata.

 Kronologis Perang Dunia Pertama Tahun 1915.


Pada tahun ini Jerman dan Austria-Hungaria masih menjadikan Rusia sebagai
sasaran utama untuk dikalahkan, aliansi Sentral melakukan usaha-usaha yang besar
untuk dapat mengalahkan Rusia. Di awal tahun ini Rusia sudah memulai peperangan
dengan menyerbu Hungaria. Kemudian, Jerman membalasnya pada 2 Mei dalam
pertempuran yang berpusat di Brestlitovsk, pada pertempuran ini Jerman menerobos
bagian tengah front Rusia. Akibat dari pertempuran Brestlitovsk, pasukan Rusia
dipukul mundur kembali hingga ke Pinsk. Jerman juga mengambil 750 ribu tawanan,
tetapi Rusia masih terus melakukan perlawanan. Pada tahun ini terlihat kebuntuan

13
terjadi di Front Barat, yang disebabkan oleh kurangnya pasokan selongsong meriam.
Pada bulan April, Jerman menggunakan gas beracun klorin untuk membinasakan
pasukan Prancis di Ypres. Segera perang berubah menjadi peperangan menggunakan
berbagai tipe gas beracun dengan efek yang sangat menghancurkan.
Tahun ini juga menjadi tahun kampanye kapal selam Jerman. Hal ini ditandai
dengan semakin hebatnya blokade Jerman atas Britania selama 1915. Pada bulan
Februari, Jerman mengumumkan bahwa perairan di sekeliling Britania, masuk ke
dalam zona perang. Selain itu, Jerman memperingatkan kapal-kapal perdagangan
yang ditemukan di zona ini akan dihancurkan termasuk kapal-kapal milik bangsa
yang netral.

Lusitania – Amerika Serikat


--
Pada tanggal 7 Mei 1914, tepatnya di sekitar Kinsalehead, Irlandia, Jerman
menghancurkan kapal penumpang mewah Lusitania dengan torpedo. Serangan
torpedo ini memakan korban 1.198 orang dan 120 orang diantaranya adalah warga
negara Amerika. Akibat serangan-serangan yang dilancarkan kapal selam Jerman ini,
Inggris mulai khawatir akan terpaksa keluar dari perang akibat banyaknya kerugian
yang terus berlanjut khususnya di bidang pengiriman laut.
Pada April 1915, Italia menandatangani suatu perjanjian rahasia dengan aliansi
sekutu, perjanjian ini berisi tawaran kepada Italia bagian Austria sebagai upah ikut
perang melawan aliansi Sentral. Perlu diketahui sebelum Italia menandatangani
perjanjian ini sudah banyak tokoh-tokoh Italia yang mendukung sekutu, karena
keinginan mereka untuk mendapatkan wilayah-wilayah di Austria yang banyak dihuni
orang-orang keturunan Italia. Tanggal 23 Mei Italia menyatakan perang terhadap
Austria-Hungaria, namun baru menyatakan perang terhadap Jerman pada Agustus
1916.
Masuknya pasukan Anzacs (korps tentara Australia dan Selandia Baru) di
Semenanjung Galipolli, pada 25 April 1914 direncanakan untuk melawan Istambul
melalui darat dan laut. Namun, ekspedisi di Gallipolli ini gagal total. Pasukan tersebut

14
kemudian ditarik untuk melindungi Terusan Suez, yang mendapatkan ancaman dari
Turki Utsmani.
Pada 11 Oktober, salah satu kekuatan Balkan yaitu Bulgaria bergabung aliansi
Sentral. Bulgaria kemudian bergabung dengan Jerman dan Austria-Hungaria untuk
menyerbu Serbia dan Montenegro. Serangan ini membuka jalan menuju Istambul,
untuk membantu imperium Utsmani menghadapi sekutu.

 Kronologis Perang Dunia Pertama Tahun 1916.


Perlu diketahui armada Jerman di permukaan air, tidak menantang kekuasaan
Sekutu atas perairan hingga pertempuran Jutland pada tanggal 31 Mei 1916, serangan
Jerman di perairan sebelumnya selalu menggunakan kapal selam. Pertempuran
Jutland awalnya didominasi oleh Jerman, namun pada akhirnya dimenangkan oleh
Inggris. Pertempuran Jutland dianggap sebagai pertempuran angkatan laut di
permukaan air yang paling penting, karena memungkinkan berlanjutnya blokade
terhadap Jerman.
Pada tahun ini diadakan dua kampanye besar, serangan Jerman atas Verdun
Februari 1916, dan serangan sekutu atas Jerman di dekat Sungai Somme. Di Front
Barat, Jerman melancarkan serangan besar ke Prancis di Verdun. Sebelum serangan
itu, Jerman menghujani Prancis dengan tembakan meriam yang mempunyai daya
hancur paling kuat yang pernah digunakan dalam perang dunia. Prancis berusaha
menahan laju tentara Jerman, pertempuran ini terus berlanjut selama beberapa bulan.

Tank

Pada bulan Juli, Inggris datang membantu Prancis dengan melakukan serangan
di wilayah Sungai Somme. Inggris menyerang Jerman dengan kendaraan lapis baja
mereka, kendaraan lapis baja itu diberi nama kode “Tank”. Tank merupakan
persenjataan yang dikembangkan Inggris secara rahasia, perang ini merupakan
pertama kalinya Inggris memperkenalkan Tank. Akibat dari serangan kendaraan lapis

15
baja Inggris ini, ketika musim dingin mengakhiri perang untuk sementara, pasukan
Sekutu berhasil mendesak barisan Jerman sejauh 14 kilometer.
Perlombaan teknologi persenjataan terus berlangsung pada Perang Dunia I ini,
dengan diperkenalkannya senjata-senjata baru dari kedua aliansi. Aliansi Sentral dan
Sekutu berlomba untuk membuat pesawat yang mempunyai kemampuan untuk
menembak pesawat musuh. Para pilot pesawat tempur tersebut bertarung untuk
menguasai wilayah udara selama perang.

Zeppelin

Tidak hanya pesawat tempur, pesawat model balon udara (Zeppelin) juga
digunakan untuk melakukan pengeboman dari udara. Penggunaan Zeppelin ini banyak
dilakukan oleh Jerman, setidaknya Zeppelin melancarkan serangan sebanyak 51 kali.
Namun, pesawat Zeppelin sangat rentan hancur karena badai atau serangan sekutu,
hal ini terbukti dengan hancurnya 77 kapal Zeppelin selama perang tersebut.
Pada tahun ini aliansi Sekutu berusaha mengadu domba umat Muslim untuk
semakin melemahkan kekuatan Utsmani. Dimulai dengan tercetusnya perjanjian
rahasia aliansi sekutu, mengenai pembagian wilayah Utsmani yang diprediksi akan
kalah dalam perang ini, perjanjian ini dinamai Sykes-Picot. Prancis mendapatkan
wilayah di Libanon, bagian barat-laut Turki, Syiria Utara, dan Irak Utara, sedangkan
Inggris mendapatkan wilayah Irak, Arabia yang berbatasan dengan teluk Persia, dan
Transjordan.
Palestina ditujukan menjadi hak rezim internasional. Rusia mendapatkan
Istambul dan beberapa bagian timur Anatolia. Italia dijanjikan wilayah selatan
Anatolia. Untuk melancarkan ambisi sekutu untuk menjadi penguasa Timur Tengah,
Inggris memulai konspirasi dengan menjanjikan kepada Syarif Husain di Makkah,
kemerdekaan Negara Arab. Namun, dengan syarat Syarif Husain harus berperang
menghadapi Utsmani, dan mengusir Utsmani dari wilayah-wilayah yang dikuasainya
di daerah Timur Tengah. Syarif Husain kemudian menerima tawaran tersebut, dan
mulai mengorganisir pasukan untuk menyerang daerah-daerah kekuasaan Turki
Utsmani.

16
 Kronologis Perang Dunia Pertama Tahun 1917.
Peperangan periode ini diwarnai dengan beberapa peristiwa besar dunia.
Pertama, revolusi yang terjadi di Rusia dan kedua adalah keikutsertaan Amerika
dalam Perang Dunia I. Kita akan membahas revolusi yang terjadi di Rusia terlebih
dahulu. Pada 11 Maret 1917, revolusi pecah di Rusia. Revolusi ini diprakarsai oleh
kaum nasionalis pimpinan Aleksandr Krensky, akibatnya kekaisaran Romanov
dengan rajanya Tsar Nicholas II terpaksa turun tahta.
Pemerintahan republik Rusia dibawah pimpinan Aleksander Kerensky
menyatakan akan meneruskan perang. Namun, rakyat Rusia sudah muak dengan
peperangan terebut. Para Revolusionis komunis membentuk partai Bolshevik, untuk
menjadi penentang pemerintahan. Pada 9 November 1917, terjadi revolusi kedua di
Rusia yang menumbangkan pemerintahan nasionalis.
Bergabungnya Amerika Serikat dalam Perang Dunia I dilatar belakangi oleh
beberapa faktor, seperti yang diketahui Amerika Serikat pada awalnya adalah bangsa
netral ketika Perang Dunia I dimulai pada 1914. Amerika tidak ingin mencampuri
urusan negara-negara Eropa. Di bawah hukum Internasional, sebagai negara yang
netral seharusnya Amerika Serikat mempunyai hak untuk melanjutkan perdagangan
dengan setiap bangsa yang sedang berperang. Amerika juga berusaha mengajak
bangsa-bangsa yang sedang berperang untuk berunding damai.
Namun muncul peristiwa-peristiwa yang mengubah sikap Amerika terhadap
perang di Eropa. Pertama, adalah kebrutalan Jerman yang menembaki seluruh kapal
yang melintasi perairan, tidak peduli itu kapal sekutu atau kapal perdagangan biasa,
hal tersebut tentu saja melanggar hukum internasional. Kedua, penggunaan gas
beracun dalam peperangan, ini sangat ditentang opini publik Amerika.
Namun pemicu perang yang sebenarnya adalah penerbitan telegram
Zimmerman di koran Amerika pada 1 Maret 1917. Telegram ini berisi pengungkapan
tawaran Jerman terhadap Meksiko untuk mendukung perang melawan Amerika
Serikat. Sebagai imbalannya, Jerman akan memberikan wilayah Amerika bagian barat
daya kepada Meksiko. Orang-orang Amerika menjadi percaya jika Jerman
memenangkan perang, maka pemerintahan Amerika akan memperoleh ancaman.
Dengan adanya tuntutan publik untuk berperang, maka dengan terpaksa Presiden
Woodrow Wilson menyatakan ikut berperang pada 6 April 1917.
Kembali kepada peperangan. Di Prancis muncul suatu pemberontakan yang
dipimpin oleh Jenderal Robert Nivelle pada April 1917. Kemudian Nivelle digantikan
17
oleh Jenderal Philippe Petain sebagai panglima perang Prancis. Petain menjaga
pasukannya untuk sementara waktu tidak mengikuti pertempuran besar, hal ini untuk
menguatkan kembali semangat pasukannya.
Pada tahun 1917, pasukan Inggris melakukan sebagian besar pertempuran
besar di Front Barat. Kehilangan pasukan yang mereka derita sangat besar, contohnya
di pertempuran Yepres yang menelan korban hampir seperempat juta pasukan Inggris.
Kekhawatiran perang juga membawa bencana di Front Italia. Pada Oktober 1917
Austria-Hungaria dan Jerman melakukan serangan dadakan di Caporreto. Serangan
ini mengakibatkan tentara Italia berlarian mundur dan 265 ribu orang ditawan.

 Kronologis Perang Dunia Pertama Tahun 1918.


Ketika aliansi Sekutu sudah diambang kekalahan, Amerika muncul sebagai
penyelamat mereka. Pada 21 Maret 1918, Jerman melancarkan besar-besaran ke
wilayah Sungai Somme. Serangan ini dirancang oleh Jenderal Hiddenburg dan
Ludendroff untuk memenangkan perang. Dalam beberapa hari Jerman terus maju
menguasai wilayah itu. Serangan berkahir setelah Jerman merebut 56 km dari wilayah
sejauh 56 km. Di sini Amerika memerankan peran penting untuk mempertahankan
pasukan sekutu, dua ribu orang Amerika berperan besar mencegah serangan besar
Jerman memukul jauh pasukan Sekutu.
Pada tanggal 27 Mei, Jerman kembali menyerbu dengan pasukan besar, kali
ini di sepanjang Sungai Aisne. Terlihat Jerman begitu bernafsu untuk segera
menyudahi peperangan ini dengan kemenangan. Selama satu minggu Prancis mundur
dari wilyah itu. Medan pertempuran kembali lagi di Sungai Marne di Chateau Thierry,
yang berjarak hanya 71 km dari Paris.
Untuk menghentikan serangan besar Jerman tiga divisi Amerika Serikat
diterjunkan untuk beraksi di Chateau Thierry, Cantigny, dan Belleau Wood. Divisi ini
ditugaskan untuk bertahan ataupun melakukan serangan balsan ke Jerman. Usaha
yang dilakukan tiga divisi tempur Amerika Serikat yang dibantu pasukan veteran
Prancis Inggris mengbuahkan hasil dengan berhentinya serangan gencar Jerman pada
6 Juni 1918.
Pada tanggal 15 Juli, Jerman memulai kembali serangan gencarnya. Akan
tetapi, pertempuran ini keadaannya berbalik. Pasukan Prancis yang dibantu pasukan
Amerika berhasil menghancurkan sayap barat barisan Jerman dari utara Chaeteau

18
Tierry. Pasukan Jerman kemudian berlari ke wilayah Aisne untuk menghindari
direbutnya tempat itu.

 Kronologis Perang Dunia Pertama Tahun 1919.


o Pada tahun ini tepatnya 25 Januari, Proposal Liga Bangsa-bangsa (LBB) diterima.
o Perang Parit.

Kondisi Parit Kondisi Parit

Perang parit adalah jenis perang yang ditandai dengan pembentukan zona
defensif berbentuk parit dengan kedua belah pihak menempati parit untuk tujuan
mempertahankan posisi defensif. Jenis peperangan seperti ini sering menghasilkan
kemajuan yang lambat, dengan masing-masing pihak berusaha menguasai parit
lawan agar memiliki keunggulan ofensif. Perang Parit terkenal brutal dan
mengerikan dan amat terkait dengan Perang Dunia I pada tahun 1914-1918.
Beberapa faktor berkontribusi pada kemunculan Perang Parit. Pertama adalah
kemajuan luar biasa dalam persenjataan balistik yang membuat serangan frontal
secara tradisional sulit dilakukan. Selain itu, peningkatan akurasi senjata dan
kemampuan artileri membuat serangan frontal bisa berubah menjadi tindakan
bunuh diri. Kondisi ini lantas memicu pendekatan defensif yang menjadi
karakteristik Perang Parit.
Perang ini lebih condong ke arah defensif. Ini disebabkan mereka yang
membangun pertahanan berupa galian tanah yang memanjang dan paralel, dan
memasang barikade berupa kawat yang dipasang pada garis depan. Dari dalam
parit mereka menembaki musuh yang mendekat dengan senapan, pistol, melempar
granat, dan dibantu senapan mesin. Jika musuh sudah memasuki parit, mereka
bertarung jarak dekat dengan bayonet atau sekop yang ditajamkan ujungnya.
Perang Parit digunakan pada Perang Dunia I secara umum. Contoh Perang
Parit yang terkenal adalah Perang Somme yang terjadi tahun 1916. Namun perang
jenis ini dirasa tidak efisien dan efektif. Sering sekali kubu pemenang menderita

19
kerugian berupa kehilangan prajurit hingga ±120.000 orang dan hanya memajukan
garis batas sejauh 5 km. Dan pengalaman Perang Somme menunjukan bahwa
perang ini dapat memakan waktu hingga 5 bulan.
Perang Parit menjadi strategi utama Perang Dunia I. Selama beberapa tahun
berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di
sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom,
dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar
biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini,dan
para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-
parit itu dibanjiri lumpur.

Kondisi Parit
Di parit, kehidupan prajurit bisa amat mengerikan. Selama Perang Dunia I,
mayat hanya dikubur dalam lubang dangkal di lantai atau dinding parit. Kondisi
ini menimbulkan bau menyengat yang bercampur dengan bau kakus darurat dan
bau tubuh prajurit yang jarang mandi. Persediaan makanan biasanya juga terbatas
dengan tubuh tentara yang penuh kutu serta rentan terhadap infeksi serius.
Kondisi ini membuat banyak prajurit yang tewas di parit sebelum mereka
sempat menembakkan peluru ke lawan. Suasana di parit juga sangat menegangkan
dengan tentara yang mengalami serangan artileri musuh bertubi-tubi serta menjadi
sasaran peluru sniper jika mereka berani menyembulkan kepala diatas parit.
Kondisi tersebut berkontribusi terhadap perkembangan masalah psikologis di
antara tentara yang ditempatkan di parit. Banyak satuan militer menanggapi
masalah psikologis ini dengan regu tembak, yaitu memerintahkan tentara yang
bermasalah dieksekusi karena dianggap pengecut dan melarikan diri dari medan
perang.

20
TERJADINYA CHRISTMAS TRUCE 1914 / GENCATAN SENJATA 1914

Christmas Truce

Pada tanggal 7 Desember 1914, Paus Benediktus XV mengusulkan kepada


negara-negara yang berperang melakukan gencatan senjata sementara untuk perayaan
Natal yang semakin dekat. Akan tetapi, negara-negara yang berperang menolak untuk
mendeklarasikan gencatan senjata secara resmi, beberapa meremehkan seruan
tersebut dan hanya Austria-Hungaria yang memandang serius seruan tersebut, akan
tetapi tetap tidak melakukannya. Namun, tampaknya seruan Paus Benediktus XV
tersebut terdengar sampai ke telinga tentara-tentara yang bertempur di No-Man’s
Land.
Pada tanggal 20 Desember 1914, terjadi gencatan senjata lokal di front
pertempuran Brigade ke-22 Inggris. Kedua pasukan sama-sama keluar menolong
tentara masing-masing yang terluka di tengah Tanah Tak Bertuan. Meskipun begitu,
ada beberapa kontak senjata yang menewaskan tentara kedua belah pihak.
Pada tanggal 23 Desember 1914, tentara Jerman, Karl Aldag, melaporkan
bahwa kedua pihak saling mendengar nyanyian himne Natal di masing-masing parit.
Tentara Jerman datang ke garis depan membawa pohon-pohon Natal dan
menempatkannya di sisi parit yang sedang bergejolak. Terjadi gencatan senjata lokal
di front pertempuran Brigade ke-23 Inggris.
Pada 24 Desember 1914, di sebuah front pertempuran di daerah Bavaria,
Jerman, berhadapan pasukan Jerman dan Inggris. Siang harinya mereka masih saling
menembak dan berakibat jatuhnya korban di kedua pihak. Namun saat suasana hening
di malam Natal itu, terdengar nyanyian lagu-lagu natal yang dinyanyikan oleh
pasukan Jerman dalam bahasa mereka. Tentara Inggris lalu ikut menyanyikan
“Christmas Carol”. Tentu lagu Stille Nacht Heilige Nacht, Silent Night Holy Night
atau “Malam Kudus Sunyi Senyap” menjadi nyanyian utama. Jadilah dua pasukan
bermusuhan itu menyanyi bersama lagu-lagu Natal sampai larut malam. Suara
tembakan di siang hari telah digantikan oleh lagu-lagu Natal yang menyenangkan,
menenangkan dan mendamaikan kedua pasukan yang berseteru itu.

21
Ketika fajar menyingsing, 25 Desember 1914, hal luar biasa kembali terjadi.
Di beberapa daerah sepanjang 500 mil garis Western Front, pasukan Jerman dan
Sekutu secara sporadis bangkit menampakan diri dari parit mereka. Pasukan Jerman
yang lebih dulu memulai, mereka melambaikan tangan ke arah kubu Sekutu. Diikuti
pula oleh Sekutu yang juga melambaikan tangannya. Sontak, keduanya pun keluar
dari parit masing-masing dan bertemu di area tengah antar kedua parit.

No Man’s Land
Di antara parit Jerman dan parit Sekutu terdapatlah wilayah yang disebut No
Man’s Land, secara kasar bisa diartikan “Tanah tak Bertuan.” Istilah ini merujuk pada
area dimana kedua kubu yang berkonflik bertemu melakukan pertempuran. No Man’s
Land adalah panggung berdarah yang menjadi titik pertempuran pasukan Sekutu dan
Jerman, sehingga wajar saja daerah ini dipenuhi mayat yang membeku, pohon-pohon
hancur, dan kawah-kawah di tanah yang menganga karena ledakan bom mortar dan
artileri. Namun pagi itu, No Man’s Land menjadi daerah penuh perdamaian.
Secara canggung, tentara Sekutu dan tentara Jerman berjalan mendekat dan
mulai bersalaman. Dengan fasih tentara Jerman bisa menyapa dan mengucapkan
selamat hari Natal dalam bahasa Inggris, karena ternyata banyak orang Jerman yang
pernah lama bekerja di tanah Inggris. Setelah bersalaman, kedua pihak pun mulai
bertukar hadiah, seperti cokelat, rokok, bir, dan sosis panggang.
Kopral Tentara Inggris, John Ferguson, ingat betul atas kejadian unik yang ia
alami pagi itu.
Quote: “Kami bersalaman, mengucapkan selamat natal, dan berbincang-bincang
seolah kami sudah saling mengenal selama bertahun-tahun,” ujarnya. “Di sini kami
ngobrol dan tertawa bersama orang-orang yang beberapa jam lalu berusaha kami
bunuh! Tidak ada rasa benci sedikit pun dari kedua belah pihak. Dari pihak kami,
tidak pula muncul keinginan untuk bertempur. Gencatan senjata Natal ini seperti jeda
ronde sebuah pertarungan tinju yang bersahabat.”

22
Mereka bertegur sapa, bertukar hadiah dan kebahagiaan Natal. Hal serupa
menyebar ke front pertempuran di wilayah lain. Momen ini didokumentasikan dalam
surat dan catatan harian para prajurit di lapangan.
Quote: “Kami saling bertukar rokok, tanda tangan, dan beberapa orang bahkan
berfoto bersama. Saya tidak tahu sampai kapan hal tersebut berlangsung, tapi sampai
esok harinya kami tidak mendengar letusan tembakan sedikit pun,” “Kami bahkan
mengadakan gencatan senjata kembali untuk merayakan Tahun Baru, yang digunakan
para prajurit Jerman untuk melihat hasil cetakan foto yang kami ambil sebelumnya!”
tambah Charter.
Tulis Kapten A.D. Charter dari batalyon Gordon Highlanders dalam surat-
suratnya yang dipublikasikan Royal Mail, jasa pos nasional Britania Raya
Pemandangan ini sangat menakjubkan, juga aneh. Para opsir Inggris merasakan hal
yang sama tentang ini. Natal, momen perayaan rasa cinta dan kasih sayang, mampu
membuat musuh bebuyutan menjadi kawan untuk sementara, dalam catatan harian
yang dipublikasikan pada tahun 1999.
Momen perdamaian tersebut dimanfaatkan oleh kedua kubu untuk
mengevakuasi mayat rekan-rekan mereka dan menguburkannya secara layak di
belakang garis pertempuran. Tentara dari kedua kubu juga saling curhat tentang
kesedihan selama perang. Bahkan di beberapa lokasi, daerah angker No Man’s Land
yang tadinya dipenuhi mayat dan bekas-bekas pengeboman itu malah menjadi ceria
ketika para tentara mengadakan pertandingan sepak bola. Prajurit-prajurit Inggris
membawa bola sepak dari parit mereka dan tak lama pertandingan seru terjadi.
Kisah menarik juga datang dari Frank Richard, salah seorang tentara Inggris.
Ia bercerita, pernah ada sekelompok tentara Jerman yang membawa satu tong besar
bir ke markas parit kubu Sekutu. Tong bir tersebut mungkin dirampas dari tempat
penyulingan bir di sebuah desa terdekat. Dengan bersahabat, kedua kubu pun
mengangkat gelas dan berdoa demi kesehatan masing-masing. Dengan bercanda,
kedua kubu, Inggris dan Jerman, sama-sama sepakat bahwa bir Perancis memang
tidak enak.
Namun tidak semua prajurit dan opsir mendukung gencatan senjata Natal
karena dianggap sebagai bentuk simpati terhadap musuh. Salah satu penentang ialah
Adolf Hitler, yang saat itu berpangkat korporal di Divisi Ke-16 Bavarians. Gencatan
senjata tidak lagi terjadi di Natal tahun berikutnya. Perang yang makin keras, seperti
dimulainya penggunaan gas beracun 1915 dan brutalnya Pertempuran Somme dan
23
Pertempuran Verdun (1916 M), menghilangkan rasa simpati antarprajurit. Sembilan
juta prajurit dan tujuh juta rakyat sipil tewas di akhir perang; menjadikan Perang
Dunia I sebagai salah satu konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.

2.3 Akhir Perang


Bergabungnya Amerika ke dalam aliansi Sekutu ternyata berhasil membalikkan
keadaan perang. Pasukan Sentral yang awalnya mendominasi, perlahan-lahan dapat disaingi
oleh pasukan Sekutu. Meskipun kekuatan Sekutu sudah dikurangi oleh Rusia yang pada 3
Maret menarik diri dari peperangan, akibat dari penarikan diri ini Rusia kehilangan wilayah
Polandia dan hampir semua wilayahnya yang berbatasan dengan Laut Baltik.

Pada tanggal 8 Agustus, Inggris memulai serangan di sepanjang Somme. Korps


Kanada kemudian mendesak 13 km pada hari pertama. Ini merupakan salah satu kemajuan
terbesar Sekutu dalam melawan pasukan Sentral. Sebulan lebih sekutu mendapatkan 100.000
tawanan dan mengakibatkan Jerman mundur secara penuh.

Ketika Jerman telah berhasil dipukul mundur, aliansi Sekutu mempersiapkan serangan
besar terakhir untuk menyudahi perlawanan aliansi Sentral. Bulan September 1918, pasukan
Amerika merebut St.Mihiel. suatu serangan melalui Hutan Argonne, dilakukan sekutu yang
kemudian berlanjut ke arah Utara di sepanjang Meuse dari Verdun menuju Sedan, serangan
ini dimulai tanggal 26 September dan diteruskan hingga November.

Saat Jerman menerima serangan balasan dari Sekutu, secara mengejutkan aliansi
Sentral juga runtuh. Bulgaria menandatangani gencatan senjata pada 30 September, kemudian
disusul oleh Turki Utsmani pada 31 oktober. Italia yang berhasil bangkit dari kekalahan
Caorretp dapat mengalahkan Austria-Hungaria, yang akibatnya Austria-Hungaria diberi
genjatan senjada pada 3 November 1918. Gencatan senjata yang diberikan kepada Austria-
Hungaria ini mengharuskan pembubaran pasukan, menyerahkan wilayah yang luas, dan
menyerahkan sebagaian angkatan lautnya. Ini juga menandai keruntuhan imperium Austria-
Hungaria.

Front dalam negeri Jerman runtuh ketika tentaranya mundur dari semua front
pertempuran. Pada 3 Oktober penguasa Jerman memohon gencatan senjata. Armada Jerman
di Kiel melakukan pemberontakan. Para sosialis indipenden di Berli waktu itu menolak
mendukung kembali pemerintah. Para penguasa Kerajaan Bavaria dan Wurttenberg turun

24
tahta. Kaisar Jerman turun dari tahntanya pada 9 November dan melarikan diri ke Belanda.
Pada 11 November Jerman menandatangani genjatan senjata umum.

Syarat-syarat yang diminta oleh Sekutu untuk mengabulkan permintaan genjatan


senjata Jerman sangatlah berat. Tentara Jerman harus menyerahkan seluruh kapal selam dan
persediaan militer kepada Sekutu. Jerman harus menyerahkan tawanan mereka dan
mengganti seluruh kerugian perang. Konferensi perdamaian Paris menyusun rencana untuk
mengakhiri Perang Dunia I pada 1 Januari 1919. Semua negeri yang ikut berperang
mengirimkan perwakilannya. Salah satu keputusan dalam konferensi tersebut adalah
pembentukan Liga Bangsa-Bangsa. Penyelesaian Perang Dunia I dilakukan dengan
mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian yang diantaranya sebagai berikut:

 Perjanjian Versailles (28 Juni 1918)


Pada tanggal 11 November 1918, perwakilan Jerman mengadakan gencatan
senjata, dan dalam Perjanjian Versailles pada tahun 1919 para negara pemenang
perang di Amerika Serikat, Inggris Raya, Prancis, dan negara-negara Sekutu lainnya
memberikan persetujuan untuk jerman dalam kewilayahan, kemiliteran, dan juga
ekonomi. Sebagian barat, Jerman harus menyediakan daerah Alsace-Lorraine ke
Prancis dan Belgia hasil perjanjian tersebut mendapatkan Eupen dan Malmedy.
Dalam perjanjian ini Jerman telah kehilangan wilayah koloninya. Namun,
sebenarnya Perjanjian Versailles terjadi karena adanya perang dunia pertama yang
tercetus karena pada saat perang dunia pertama Pangeran Franz Ferdinand dari
Austria yang disponsori mencari bantuan di Sarajevo Bosnia yang dilakukan oleh
nasionalis Yugoslavia dengan menggunakan Serbia Gavrilo Principles, 28 Juni 1914.
Pada saat itu Bosnia salah satu kawasan Austria yang telah dituntut oleh Serbia.
Terjadinya ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan Serbia, sehingga hitungan
minggu saja peperangan pun tak terelakan. Terkait konflik tersebut menyebar ke
seluruh dunia, dengan melalui bantuan Jerman pihak Austria-Hungaria untuk
memutuskan Perang Serbia. Pada tanggal 28 Juli 1914 Austria-Hungaria menyerang
Serbia, pihak Serbia menerima kompilasi diserang oleh tentara Jerman. Jerman,
Austria-Hungaria, dan beberapa sekutunya merupakan Blok Sentral sedangakan
negara-negara yang mengatur mereka adalah Blok Sekutu.
Peperangan melanjutkan dan negara-negara lain pun ikut campur tangan.
Seperti Italia bergabung yang bergabung dengan sekutu pada tahun 1917, Amerika
Serikat menerima perang dan memihak sekutu.

25
Isinya perjanjian:
o Jerman menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Prancis dan Eupen-Malmedy
kepada Belgia.
o Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
o Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris, Prancis,
dan Jepang.
o Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
o Angkatan perang Jerman diperkecil.
o Kapal perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh Inggris. Daerah
Jerman sebelah barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu selama 15 tahun.

 Perjanjian Saint Germain. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 10 November


1919. Perjanjian ini untuk menyelesaikan permasalahan antara Sekutu dan Austria. Isi
dari perjanjian Saint Germain:
o Austria mengakui kemerdekaan Hungaria, Cekoslovakia, dan Polandia.
o Austria kehilangan Tyrol, Istrie, dan sebagian Sudenten.
o Diadakan demiliterisasi di Austria.
o Serbia ditambah Montenegro dan beberapa daerah Austria di Balkan menjadi
daerah Yugoslavia.

 Perjanjian D. Neuilly Perjanjian ini dilakukan pada tanggal 27 November 1919.


perjanjian ini dilakukan oleh Sekutu dan Bulgaria. Isi perjanjian ini adalah bahwa
Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.

 Perjanjian Trianon pada 4 Juni 1920 antara sekutu dengan Hongaria yang isinya
antara lain:
o Daerah Hungaria diperkecil.
o Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-Hongaria.

 Perjanjian Sevres Perjanjian Sevres dilakukan pada tanggal 20 agustus 1920. Negara
yang berperan dalam perjanjian ini adalah Sekutu dan Turki. Isi perjanjian adalah:
o Daerah Turki diperkecil, sehingga tinggal Konstantinopel dan sekitarnya.
o Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
o Smyrna dan Thracia diduduki oleh Yunani.
26
o Dardanella, Laut Marmora, dan selat Bosporus harus dibuka untuk semua kapal
dari semua bangsa.

2.4 Pengaruh Perang terhadap Dunia dan Indonesia


 Pengaruh Perang terhadap Dunia
a. Bidang Politik
o Lahirnya negara baru seperti Polandia, Finlandia, Hungaria,
Cekoslowakia, Yugoslavia, Mesir, Saudi Arabia, Irak Syria, Lebanon,
dan Trans-Yordania.
o Austria-Hungaria dipecah menjadi dua negara (Hungaria dan Austria)
o Turki menyerahkan negara-negara jajahannya. Negara jajahannya
diserahkan pada Inggris (Mesir, Palestina, Yordania, Irak, dan Siprus),
Prancis (Syria dan Lebanon), serta Italia (Libia).
o Terbentuknya LBB yang diprakarsai oleh Woodrow Wilson.
o Timbulnya paham-paham politik baru, seperti Italia lahir paham fasis
(Benito Mussolini), di Jerman lahir paham Nazi (Adolf Hitler), dan di
Turki lahir paham etatisme. Munculnya naziisme sangat erat
hubungannya dengan kekalahan Jerman pada Perang Dunia I.
Naziisme merupakan bentuk kebangkitan spirit nasionalis dan
penolakan berbagai perubahan setelah Perang Dunia I.

b. Bidang Ekonomi
o Hancurnya sarana fisik dan nonfisik.
o Hancurnya pusat-pusat industri di Eropa.
o Rusaknya daerah pertanian yang mengakibatkan timbulnya kelaparan
yang hebat di Rusia.
o Terjadinya krisis malaise pada tahun 1929. Krisis malaise adalah krisis
ekonomi dunia yang diawali dengan hancurnya sektor-sektor ekonomi
Amerika Serikat.

c. Bidang Sosial
o Negara-negara Eropa banyak yang kehilangan pemuda.
o Peranan perempuan meningkat, menggantikan generasi muda yang
gugur dalam perang.
27
o Menelan banyak korban.
o Munculnya trauma pada sebagian besar masyarakat yang terlibat dalam
Perang Dunia I.

LIGA BANGSA-BANGSA (LBB)

Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah sebuah organisasi internasional yang


didirikan setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919 tepatnya pada 10 januari 1920.
Fungsi utamanya termasuk melucuti senjata, mencegah perang melalui keamanan
kolektif, menyelesaikan pertentangan antara negara-negara melalui negosiasi dan
diplomasi, serta memperbaiki kesejahteraan hidup global.
LBB tidak mempunyai angkatan bersenjata dan bergantung kepada kekuatan
internasional untuk menjaga agar resolusi-resolusinya dipatuhi. Meskipun awalnya
menunjukkan keberhasilan dengan menjalankan tugasnya, LBB akhirnya gagal
mencegah berbagai serangan yang dilakukan kekuatan poros pada tahun 1930-an.
Munculnya Perang Dunia II kembali memperjelas keadaan bahwa LBB telah gagal
dalam tugasnya mencegah pecahnya perang. Setelah Perang Dunia II, pada 18 april
1946, LBB resmi dibubarkan dan digantikan oleh Perserikatan Bangsa bangsa (PBB).
Tujuan Pembentukan LBB:
Liga Bangsa Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral-
Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk. :
1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
2. Memajukan dan memelihara hubungan persahabatan antar bangsa dan negara.
3. Menegakkan hukum serta berusaha agar perjanjian antar bangsa dipatuhi
4. Memajukan dan memelihara kerja sama internasional dibidang ekonomi, sosial,
pendidikan, dan kebudayaan.

28
Sifat dan Tugas LBB:
1. Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan menjadi badan pengawas
daerah perwalian atau daerah mandate LBB.
2. Merupakan badan untuk mencegah perang dan menyelesaikan perselisihan secara
damai.
3. Berusaha mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang.
4. Berusaha mengintegrasikan dan mengoordinasikan lembaga-lembaga
internasional yang sudah ada.
5. Berusaha meningkatkan kerja sama dalam lapangan kesehatan, sosial, keuangan,
pengangkutan, perhubungan, dan lain-lain.
6. Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa minoritas.

 Pengaruh Perang terhadap Indonesia


a. Bidang Politik
Setelah Perang Dunia I berakhir, terjadi perubahan Politik Etis dan
Politik Asosiasi yang semula diharapkan dapat mempererat hubungan antara
Indonesia dengan Negara Belanda mulai ditinggalkan. Pertentangan
kepentingan antara pihak nasional Indonesia dan pihak kolonialisme serta
kapitalis Belanda semakin tajam. Perbedaan kesejahteraan yang sangat
mencolok antara golongan pribumi dan golongan asing menimbulkan perasaan
tidak puas, dimana mana timbul pemberontakan pemberontakan petani seperti
di Jambi (1916), Pasar Rebo (1916), Cimamere (1918), dan Toli Toli (1920).

b. Bidang Ekonomi
Berakhirnya Perang Dunia I mengakibatkan dunia mengalami krisis
ekonomi khususnya Indonesia. Seperti yg terjadi dibeberapa kota besar di
Indonesia seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, dan lain lain. Dampak tersebut
antara lain :
a. Gaji para buruh tidak mengalami perubahan penaikan tetapi justru
penurunan.
b. Kehidupan para warga dan buruh menjadi sangat sulit dan juga susah
untuk mencapai kemakmuran.
c. Mulai menurunya kegiatan ekspor.

29
d. Terjadinya kerugian kerugian besar perusahaan perusahaan barat yang
beroperasi di Indonesia.

c. Bidang Sosial
Akibat yang ditimbulkan oleh pecahnya Perang Dunia I dalam bidang
sosial antara lain adalah kesengsaraan, kemiskinan, dan munculnya gerakan
eman sipasi wanita, dimana selama perang berlangsung peran wanita sama
beratnya dengan laki laki yang banyak dibutuhkan di garis bagian depan.
Pengalaman wanita wanita ini memperkokoh perasaan bahwa kekuatan
pejuang wanita sama dengan para pejuang laki laki.

d. Bidang Kerohanian
Kesengsaraan yang timbul akibat peperangan justru menumbuhkan
rasa saling mencintai, saling menghargai, dan saling mengasihi antar sesama.
Dengan keinginan untuk saling mencintai serta menyayangi dan mengasihi
antar sesama maka segala bentuk peperangan akan lenyap dan akan
menciptakan perdamaian yang abadi bagi umat manusia.

30
BAB V
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perang dunia adalah suatu perang yang berskala besar dan melibatkan sebagian besar
negara yang jangkauannya antarbenua dengan melibatkan persekutuan militernya. Sebab
khusus terjadinya Perang Dunia I adalah terjadinya insiden Sarajevo, yaitu terbunuhnya Putra
Mahkota Austria Frans Ferdinand dan istrinya di Sarajevo oleh anggota Serbia Raya Gavrilo
Principe tanggal 28 Juni 1914. Kemudian Austria mengeluarkan ultimatum kepada Serbia,
namun ultimatum itu tidak dihiraukan oleh Serbia. Akibatnya Austria mengumumkan perang
terhadap Serbia pada tanggal 28 Juli 1914. Pada tanggal 1 Agustus 1914 sekutu Austria yaitu
Jerman menyatakan perang terhadap Rusia dan tanggal 4 Agustus 1914 Jerman menyatakan
perang terhadap Perancis dan Inggris, dalam waktu singkat perang meluas keseluruh Eropa.

3.2 Saran
Perang Dunia I terjadi antara tahun 1914-1918 yang mengakibatkan terjadinya
ketegangan antar negara-negara di Eropa. Perang Dunia I terjadi antara tahun 1914-1918.
Pada hakikatnya merupakan perang antarnegara yang berada di kawasan Eropa. Kemudian
Perang Dunia I meluas ke wilayah sekitarnya. Dengan terjadi perang tersebut mengakibatkan
terjadinya kekacauan baik dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Perang dunia 1 banyak
memakan korban jiwa,

Penulis berharap kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada penulis sendiri,
untuk dapat mengetahui dan memahami sebab-sebab terjadi perang dunia 1. Kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

31
DAFTAR PUSTAKA

http://anneninunenonine.blogspot.com/2014/04/makalah-sejarah-perang-dunia-
pertama.html?m=1

http://www.artikelsiana.com/2015/09/sejarah-perang-dunia-i-latar-belakang.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Blok_Sekutu_dalam_Perang_Dunia_I

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Blok_Sentral

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I

https://urusandunia.com/perjanjian-versailles/

https://www.google.co.id/amp/s/amp.kaskus.co.id/thread/5a39ae93947868b5348b4567/kisah-
christmas-truce-1914

https://www.google.com/amp/s/www.inews.id/news/amp/jejak-penggunaan-senjata-kimia-dalam-
perang/64632

https://www.kaskus.co.id/thread/54fe6488de2cf277658b4593/apa-itu-perang-parit-sejarah-taktik-
amp-kengeriannya

https://www.slideshare.net/mobile/hendry76/bab-i

Modul Sejarah Peminatan kelas XI semester 1

Pasaribu, Saut (Ed). 2009. Sejarah Perang Dunia: Awal Mula dan Berakhirnya Perang Dunia I dan II.
Yogyakarta: Locus.

Pusponegoro, Marwati Joned. 1982. Tokoh dan Peristiwa dalam Sejarah Eropa 1815-1945. Jakarta:
Erlangga.

Sherman, Dennis. 2006. The West in The World Second Edition. New York: McGraw Hill.

32
DAFTAR GAMBAR

http://pinterest.com/pin/365284219768683991/?source_app=android

http://pinterest.com/pin/484629609871941753/?source_app=android

http://pinterest.com/pin/495958977685734443/?source_app=android

https://encrypted-
tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT_CcO3jo1gr4XFmqSAl9EpxxZqxr_E4Qz5mmX3lW_0sortwT
5s

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Galeri_bendera_negara_di_dunia

https://goo.gl/images/w65KPc

https://goo.gl/images/PcrXPQ

https://goo.gl/images/1Bfmqc

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.qureta.com%2Fuploads%2Fpost%2
Fbritish-machine-gun-unit-p.jpeg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.qureta.com%2Fpost%2Fperang-
parit-dalam-perang-dunia-
pertama&docid=MaDLwG57Q7zWpM&tbnid=Ch1hR0cjOTMUSM%3A&vet=1&w=740&h=384&hl=id-
ID&source=sh%2Fx%2Fim
https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fs.kaskus.id%2Fr540x540%2Fimages%2F20
15%2F03%2F10%2F7561429_20150310100821.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.thepanicchann
el.com%2Fhistory%2Fkengerian-dari-perang-
parit%2F&docid=vJke71gpjF53AM&tbnid=6mdEUrY2XR1EHM%3A&vet=1&w=540&h=328&hl=id-
ID&source=sh%2Fx%2Fim

https://pinterest.com/pin/616148792747052129/?source_app=android

33

Anda mungkin juga menyukai