Anda di halaman 1dari 7

KOMPETENSI

DASAR PENGAKUAN PBB TERHADAP


3.1
4.1
KEMERDEKAAN INDONESIA

Tujuan Pembelajaran

Dengan proses mengamati , menanya , mengumpulkan informasi , mengasosiasi dan


mengomunikasikan melalui kegiatan pembelajaran, peserta didik dapatt
1. mampu mengidentifikasi usaha diplomat Indonesia agar PBB mengakui kemerdekaan
Indonesia
2. mampu menjelaskan peran KTN dan UNCI dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia

PBB memiliki peranan besar saat bangsa Indonesia berjuang

mencari pengakuan kemerdekaan dari dunia internasional.

Perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan

kemerdekaan tidak hanya dilakukan dengan cara pertempuran.

Untuk mempertahankan kemerdekaan , bangsa Indonesia juga

berjuang melalui jalan diplomasi. Perjuangan melalui PBB

merupakan salah satu jalan diplomasi yang ditempuh bangsa

Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia dalam forum sidang

PBB tidak dilepaskan dari peran beberapa diplomat Indonesia.

Dengan penuh kecerdikan dan kecerdasan , para diplomat

tersebut melakukan berbagai manuver agar PBB mendukung

upaya Indonesia memperoleh pengakuan kedaulatan


KEGIATAN BELAJAR 1

1. Peran Diplomat Indonesia dalam Sidang PBB untuk memperjuangkan


Kemerdekaan Indonesia
Melalui PBB , beberapa diplomat memperjuangkan agar bangsa Indonesia
mendapatkan pengakuan kedaulatan sebagai Negara merdeka. Diplomat-
diplomat yang memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia adalah
sebagai berikut
a. Agus Salim
Nama Agus Salim tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia
khususnya Sumatera Barat. Tokoh Minang ini memiliki peranan besar bagi
perjuangan bangsa Indonesia.Tokoh yang dijuluki sebagai “ The Grand Old
Man “ atau Orangtua Yang Hebat. Agus Salim merupakan tipe pejuang
yang memiliki karakter pemimpin dan diplomasi kuat. Dengan bermodalkan
kecakapan dan senyuman dalam setiap diplomasinya,ia sanggup menarik
simpati Negara lain untuk membantu perjuangan dan kepentingan bangsa
Indonesia. Ia dapat mengalahkan lawan tanpa tanpa pihak lawan merasa
dikalahkan. Ia tidak memberi solusi memecahkan masalah secara instan
tetapi mengajak berpikir dan mencari jalannya sendiri sesuai waktu dan
tempatnya. Agus Salim sangat fasih dalam Sembilan bahasa,selain bahasa
Melayu dan bahasa Minang tokoh ini menguasai beberapa bahasa asing
seperti Belanda,Arab,Inggris,Jepang,Perancis,Jerman, Mandarin, Latin
dan Turki. Beberapa peran Agus Salim dalam usaha mendapatkan
pengakuan kemerdekaan adalah
 Menjadi delegasi Indonesia dalam perundingan pendahuluan
Indonesia-Belanda di Jakarta tanggal 23 Oktober 1945. Dalam
perundingan ini Belanda tetap menegaskan bahwa Indonesia masih
menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Belanda. Dalam pertemuan itu
juga Agus Salim membantah pernyataan tersebut dan dengan tegas
menyatakan bahwa Belanda sudah tidak mempunyai hak untuk
menguasai Indonesia karena Belanda sudah kalah perang atas Jepang
pada tahun 1942
 Memimpin misi diplomatic Republik Indonesia untuk mengunjungi
Negara-negara Islam di Timur Tengah pada April 1947 agar Negara-
negara tersebut mau mengakui kemerdekaan Indonesia. Berkat usaha
dan kemampuan menguasai bahasa Arab yang bagus,Indonesia
mendapat pengakuan berturut-turut dari Negara di Timur Tengah itu
mulai dari Mesir ( 10 Juni 1947 ) Suriah ( 2 Juli 1947 ) Irak ( 16 Juli
1947 ) Afganistan ( 23 September 1947 ) dan Arab Saudi ( 21
November 1947 )
 Menjadi delegasi Indonesia dalam Sidang Dewan Keamanan PBB di
New York bulan Agustus 1947. Awalnya dalam sidang ini respon dunia
Internasional kurang peduli/dingin ketika Belanda melancarkan Agresi
Militer I. Namun setelah Agus Salim menyampaikan pidatonya ,
pandangan Negara-negara barat terutama Amerika Serikat berubah.
Negar-negara barat menjadi simpati dan bersedia membantu
perjuangan rakyat Indonesia

b. Sutan Syahrir
Perhatikan kutipan sajak Chairil Anwar berjudul Karawang-Bekasi berikut!

Kenang,kenanglah kami
Terus,teruskanlah jiwa kami
Menjaga bung Karno
Menjaga bung Hatta
Menjaga bung Sjahrir

Dalam sajak tersebut , Chairil Anwar menganggap Soekarno , Hatta dan


Sjahrir sebagai tiga serangkai pendiri bangsa Indonesia. Selama ini
bangsa Indonesia hanya mengetahui bahwa tokoh yang menyatakan
kemerdekaan Indonesia hanyalah Soekarno Hatta dan Chairil Anwar ingin
menyampaikan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak bisa
dilepaskan dari peran Sutan Sjahrir. Beberapa perjuangan Sutan Sjahrir
adalah sebagai berikut :
 Tanggal 14 November 1945 dalam usia 36 tahun, diangkat menjadi
Perdana Menteri 1 di Indonesia sekaligus merangkap sebagai Menteri
Luar Negeri
 Saat terjadi Agresi Militer I Sutan Sjahrir berhasil meloloskan diri
menuju India. Di New Delhi Sutan Sjahrir menghadiri Inter Asia
Relation Conference / Konferensi Asia di New Delhi
Melalui konferensi inilah Sutan Sjahrir mengumpulkan sikap dari
Negara-negara Asia agar mendukung perjuangan bangsa Indonesia
 Bulan Agustus 1947 Sutan Sjahrir menghadiri Sidang Dewan
Keamanan PBB di Lake Succes,Amerika Serikat. Dalam sidang ini
Sutan Sjahrir berdebat dengan menteri luar negeri Belanda E.N.Van
Kleffens. Menteri luar negeri Belanda ini mengidentikkan Republik
Indonesia sebagai mikrofon radio dan Sutan Sjahrir membalas ejekan
tersebut dengan mengatakan bahwa Republik Indonesia sudah
memiliki kelengkapan Negara yang sah seperti pemerintahan,wilayah
dan tentara. Pada 15 Agusutus 1947 surat kabar The New York
Herald Tribune berkomentar bahwa pidato Sutan Sjahrir merupakan
salah satu pernyataan paling mengesankan di Lake Success
 Setelah tidak menjadi Perdana Menteri , Sutan Sjahrir diutus
menjadi perwakilan Indonesia di PBB. Dihadapan wakil berbagai
Negara Sutan Sjahrir menjelaskan bahwa Indonesia merupakan
bangsa yang berabad-abad berperadaban aksara lantas dieksploitasi
oleh kaum colonial. Dalam setiap sidang PBB Sutan Sjahrir
mematahkan satu persatu argumentasi yang disampaikan wakil
Belanda. Indonesia berhasil merebut kedudukan sebagai sebujah
bangsa yang memperjuangkan kedaulatannya di gelanggang
internasional
c. Sumitro Djojohadikusumo
Tokoh yang mendapat julukan “ Begawan Ekonomi Indonesia “ memiliki
peran yang besar dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapat
pengakuan kedaulatan dari Negara-negara lain. Tokoh ini saat Indonesia
merdeka masih menuntut ilmu di Belanda dan 17 Januari 1946
memutuskan pulang kembali ke Indonesia. Peran Sumitro
Djojohadikusumo adalah
 Menjadi delegasi Indonesia dalam Sidang Dewan Kemanan PBB di Lake
Success,Amerika Serikat yang membahas masalah Agresi Militer I
Belanda atas Indonesia. Delegasi Indonesia lainnya saat itu adalah
Sutan Sjahrir,Agus Salim,Charles Tambu dan Soedjatmoko. Hasil
siding menyerukan agar Indonesia-Belanda mengadakan gencatan
senjata/penghentian tembak menembak
 Sumitro Djojohadikusumo menyatakan bahwa cara damai untuk
Indonesia-Belanda adalah dengan membentuk komisi untuk mengawasi
pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan PBB
d. Lambertus Nicodemus Palar
LN. Palar yang pernah mengenyam pendidikan di Amsterdam Universiteit
ini merupakan anggota Partai Buruh Demokrat Belanda ( SDAP ) bahkan ia
dijuluki Juru Penerang Yang Tak Kenal Lelah oleh para anggota SDAP.
Saat Indonesia merdeka ia memutuskan tetap tinggal di Belanda,namun
ketika Belanda melancarkan Agresi Militer ia memutuskan kembali ke
Indonesia karena Belanda telah mengganggu kedaulatan bangsanya yang
telah merdeka.
 LN.Palar membujuk pemerintah Belanda agar menghentikan agresinya
tetapi Belanda menolaknya. Karena SDAP justru mendukung
pemerintah Belanda maka LN.Palar memutuskan mengundurkan diri
dari SDAP
 Setibanya di Indonesia,LN.Palar mendapat tugas di bidang diplomasi.
Tugas pertamanya adalah mendirikan pemerintahan Indonesia di
pengasingan/India apabila PDRI di Bukittinggi mengalami kegagalan
 Ditunjuk menjadi juru bicara di Sidang Dewan Keamanan PBB. Pada
akhir 1947 LN.Palar membuka kantor perwakilan Republik Indonesia di
New York. Di kantor perwakilan ini LN.Palar tiada henti-hentinya
memberikan dukungan kepada diplomat Indonesia yang berunding
untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari PBB dan dunia.
 Saat Belanda melancarkan Agresi Militer II ke Indonesia,LN.Palar
membujuk PBB agar megeluarkan resolusinya. Di hadapan Sidang
Dewan Keamanan PBB ,tokoh ini menyampaikan pidatonya memgenai
kondisi Indonesia akibat Agresi Militer II tersebut. Ia menyamakan
Agresi Militer II dengan peristiwa penyerangan Jepang atas Pearl
Harbour atau dikenal dengan peristiwa Pearl Harbour jilid II

2. Peran PBB saat Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia


Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) merupakan lembaga netral yang dijadikan
media untuk memperjuangkan pengakuan kedaulatan Indonesia. Oleh karena
itu , perjuangan diplomasi melalui PBB dianggap sebagai jalur yang paling
tepat. Meskipun mendapat hambatan dari delegasi Belanda , para diplomat
Indonesia tetap berusaha tanpa kenal menyerah untuk memperjuangkan
kepentingan bangsa Indonesia. Perjuangan melalui forum PBB dianggap
berhasil saat banyak Negara yang menaruh simpati atas masalah yang dihadapi
Indonesia.
a. Peran PBB melalui Komisi Tiga Negara ( KTN )
Agresi Militer I yang dilancarkan oleh Belanda tanggal 21 Juli 1947
mendapat reaksi keras dari dunia internasional
 India dan Australia di PBB mengajukan resolusi agar permasalahan
Indonesia –Belanda dibahsa dalam sidang DK.PBB
 Atas masukan kedua Negara itu,PBB menyerukan agar Indonesia –
Belanda melakukan gencatan senjata/penghentian tembak menembak
 Untuk mengawasi jalannya gencatan senjata,PBB membentuk Komisi
Konsuler. Ternyata Indonesia yang melaksanakan gencatan senjata
sedangkan Belanda tetap melakukan tembak menembak sehingga PBB
membubarkan Komisi Konsuler dan membentuk KTN
 Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Jasa Baik yang dikenal
dengan Komisi Jasa Baik ( KTN ). Proses pemilihan anggota KTN
diserahkan kepada Negara yang bertikai
Australia yang diwakili Richard Kirby dipilih Indonesia sebagai
wakil Indoensia
Belgia yang diwakili Paul Van Zeland dipilih Belanda sebagai wakil
Belanda
Amerika Serikat yang diwakili Frank Graham dipilih Australia dan
Belgia sebagai penengah/pihak yang netral
 KTN atas nama PBB membawa Indonesia –Belanda dalam perundingan
Renville untuk menyelesaikan konflik kedua Negara.Namun hasil
perundingan Renville yang sangat merugikan Indonesia itupun diingkari
oleh Belanda dengan melakukan serangan agresi yang dikenal dengan
Agresi Militer II tgl 19 Desember 1948

b. Peran PBB melalui UNCI


Saat Belanda melancarkan Agresi Militer II kepada Indonesia,banyak
kecaman dari dunia internasional
 Birma ( Myanmar ) dan India memprakarsai penyelenggaraan
Konferensi Asia di New Delhi yang dihadiri sejumlah Negara Asia dan
Afrika serta Australia menghasilkan resolusi yang disampaikan kepada
PBB
 Atas masukan hasil KonferensiAsia di New Delhi , PBB merubah KTN
menjadi UNCI. Jadi latar belakang dibentuk UNCI adalah
menggantikan KTN yang dianggap gagal mendamaikan Indonesia-
Belanda karena Belanda kembali melakukan Agresi setelah
menandatangani perjanjian Renville
 Peranan UNCI
 Membawa Indonesia –Belanda dalam perundingan Roem Royen 7 Mei
1949
 Membawa Indonesia-Belanda dalam Konferensi MejaUNJUK
Bundar KERJA
di Den
Haag Belanda

Cermati Uraian
SEMOGA KALIAN SELALU SEHAT DAN SUKSES !!!

Anda mungkin juga menyukai