Anda di halaman 1dari 6

A.

Perkembangan Teknologi Ruang Angkasa

Memasuki era abad 20 an, kemajuan di bidang teknologi membawa umat manusia memasuki


perjalanan antariksa yang menimbulkan pengertian yang lebih dalam tentang alam semesta, dan
mengeksplor lebih jauh mengenai tata surya.Penerbangan Mereka yang diawali pada tanggal 17 desember
1903, pelopor penerbangan mereka adakah Olivier dan Wilbur Wright.dan akhirnya kurang dari 66 tahun
kemudian, Neil Amstrong menjadi orang pertama yang menginjakan diri sebagai manusia pertama yang
menginjakan kaki ke bulan.Dan pada tanggal 21 juli 1969 Neil Amstrong dari 3 orang awaknya yang
menaiki Apollo 11 saat Sudah Mendarat di bulan, dia mengirim radio dengan suara "elang telah Mendarat.
satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi manusia" Dan pada tahun 1969-1972, para
astronot dari Amerika melakukan pendaratan lagi di bulan, dan Kali ini mereka membawa sejumlah sampel
tanah dan bebatuan bulan untuk menambah kekayaan untuk kepentingan teknologi antariksa.

Penjelasan:
Teknologi berasal dari bahasa Yunani techne = pekerjaan dan logos = studi peralatan, prosedur atau
metode yang digunakan dari berbagai cabang industri. Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang
digunakan untuk pergi keluar angkasa & mengambil objek dari angkasa luar. Teknologi sehari-hari seperti
teknologi peramalan cuaca, satelit, hingga sistem GPS memanfaatkan infrastruktur yang dibangun di luar
angkasa. Ilmu pengetahuan astronomi dan ilmu bumi juga memanfaatkan teknologi luar angkasa untuk
melakukan penginderaan jauh. Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berubah dan berkembang ke arah
yang lebih maju seiring dengan perkembangan manusia dan era globalisasi. Perkembangan teknologi-
teknologi yang sangat cepat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kemajuan kehidupan umat manusia.
Pekerjaan yang sulit dikerjakan oleh manusia sekarang diganti menjadi mesin-mesin yang sangat
memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan dan juga kepentingan belajar mereka.
Kecepatan teknologi yang semakin tinggi membawa pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia. Contoh
yang sangat besar adalah dengan dibuatnya satelit komunikasi yang diluncurkan NASA pada tahun 1957
yang terus berkembang sampai sekarang dan membawa dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Satelit
komunikasi membuat komunikasi global menjadi lebih mudah dan juga murah. Kita juga jadi bisa
menggunakan radio dan tv yang makin lama terus berkembang kecanggihannya.
Sejarah:
Perkembangan teknologi luar angkasa melekat dengan 2 negara yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet
yang sekarang menjadi Rusia dan istilah "Space Race".  Pada awalnya space race / perlombaan antariksa  ini
merupakan perang dingin antara AS & Uni Soviet mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama.
Istilah "Space Race" / "Perlombaan Antariksa" ini muncul karena Uni Soviet yang berhasil meluncurkan
satelit Sputnik I pada tanggal 4 Oktober 1957 yang mengejutkan Amerika Serikat. Satelit Sputnik I
merupakan awal dari berkembangnya teknologi luar angkasa.
Peristiwa-Peristiwa Penting:
Peristiwa penting yang mendasari berkembangnya teknologi luar angkasa dengan cepat dimulai saat
adanya perlombaan angkasa dan perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.  Mereka berlomba
menjadi yang pertama dalam misi luar angkasa. Misi Apollo 11 adalah misi pertama yang mendaratkan
manusia ke Bulan, yaitu astronaut Neil Armstrong. Kedua negara tersebut saling bersaing untuk mendapat
gelar pionir di luar angkasa.
Misi Apollo 11 yaitu misi yang mendaratkan manusia di Bulan, astronaut Neil Armstrong. Uni Soviet
adalah negara pertama yang berhasil meluncurkan satelit bernama Sputnik 1 pada 4 Oktober 1957. Pada
November 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik II dengan menyertakan seekor anjing bernama
Laika.
 Majunya Uni Soviet disaingi oleh Amerika dengan cara Amerika meluncurkan satelit Explorer 1 pada
31 January 1958 terus dibales lagi sama uni soviet dengan ngirim Sputnik III pada 15 mei 1958 terus tanggal
4 oktober 1959 uni soviet membuat satelit lunak yang bisa kelilingi bumi sama bulan. Orang uni soviet yang
bernama Yuri Gagarin, kosmonot berhasil menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ini pada
tanggal 12 April 1961.
Setelah itu disusul lagi dengan John Glenn yang adalah manusia pertama yang ngorbit Bumi pada 20
Februari 1962 dengan pesawat Friendship 7 yang dipunyai oleh Amerika Serikat, dan Neil Amstrong
manusia pertama yang mendarat di bulan tanggal 20 juli 1969 pake pesawat Apollo 11 milik Amerika
Serikat.
Dampak positif bagi kehidupan manusia :
 Mempercepat proses persebaran informasi secara akurat dan mutakhir
 Mempermudah komunikasi antarwilayah
 Pengembangan wawasan
 Sarana hiburan
 Media pertukaran data data secara efektif dan cepat
Dampak negatif bagi kehidupan manusia :
 Memudarnya nilai tradisional dalam masyarakat
 Semakin banyaknya pembajakan hasil karya
 Memunculkan sikap individualisme

1. Sejarah Asal Mula - Sejarah Ditemukannya Roket

Roket pertama dibuat di Cina pada abad ke-13. Semenjak awal di Cina, roket digunakan sebagai
mercon/kembang api yang mampu melesat ke udara hingga membentuk kembang api raksasa di angkasa.
Belakangan mercon dikembangkan menjadi roket dan dijadikan sarana untuk membawa muatan dengan
tujuan perang maupun damai. Pada masa perang, mercon berubah fungsi menjadi sarana peluncur panah api.
Senjata ini antara lain digunakan tentara China atau Chin Tartar untuk menghalau serangan bangsa Mongolia
yang dipimpin Kai Feng Fu pada tahun 1232.
Lewat jalur perdagangan, pengetahuan tentang pembuatan mercon itu sampai ke India dan bahkan
sampai kepada bangsa barat. Ditangan bangsa barat mercon dikembangkan menjadi roket melalui
serangkaian penelitian selama lima abad yaitu sejak abad ke-13 sampai ke-18. Nama Roket berasal dari
Italia Rocchetta (yaitu sekering kecil), nama petasan kecil yang diciptakan oleh artificer Italia Muratori di
1379.
Nama-nama ilmuan barat yang mempunyai peran cukup nyata dalam perkembangan roket
diantaranya Robert Anderson. Ilmuan Inggris ini pada tahun 1696 membuat cetakan roket dan campuran
bahan bakar roket yang disebut propelan. Memasuki tahun 1806, roket sudah digunakan oleh armada perang
Napoleon tetapi hasilnya belum akurat untuk menembak sasaran. Baru pada awal abad ke-20 muncul dua
orang ilmuwan yang bermimpi menggunakan roket untuk ke ruang angkasa, yaitu Konstantin
Tsiolkovsky dari Rusia dan Robert Goddard dari Amerika Serikat.
Roket modern bermula ketika Robert Goddard seorang insinyur dari Amerika Serikat meletakkan
corong de Laval pada kamar pembakaran mesin roket, menggandakan daya dorong dan meningkatkan
keefisienan pada roket. Kemudian pada tahun 1926, Robert Goddard berhasil meluncurkan roket pertama di
Auburn Massachusetts. Roket ini menggunakan minyak dan oksigen dan bisa meluncur sampai ketinggian
12 meter. Selanjutnya Goddard merancang roket yang lebih besar dan lebih cepat, hingga bisa terbang
sampai ketinggian 2 km.
Di tangan bangsa Jerman, yang dimotori Hermann Oberth dan Wernher von Braun, roket menjadi
senjata ampuh sebagai peluru kendali disebut Roket V-2 (Vergelstungswaffe Zwei) yang digunakan pada
perang dunia II. Mereka juga merintis pengembangan roket sebagai wahana pembawa muatan yang
kemudian menjadi cikal bakal dalam memajukan roket modern.
Setelah perang dunia ke-II dengan kalahnya Jerman dan sekutunya, maka teknologi peroketan ini
dibawa ke Uni Soviet dan Amerika Serikat. Di dua negara ini roket mengalami perkembangan yang sangat
pesat., Amerika Serikat dan Uni Soviet mengembangkan roket untuk peluru kendali pada tahun 1950.
Ditangan Konstantin Tsiolkovsky, Uni Soviet kemudian berhasil meluncurkan roket pembawa satelit
Sputnik ke orbit di ruang angkasa pada 4 Oktober 1957. Keberhasilan peluncuran satelit untuk pertama kali
itu disusul peluncuran roket yang membawa Sputnik II wahana ruang angkasa berawak. Dan pada tahun
1961, dengan menggunakan roket A-1 kosmonot pertama Rusia Yuri Gagarin menjadi orang pertama di
dunia yang pergi keluar angkasa.
Sedangkan Amerika Serikat pada tahun 1969, dengan menggunakan roket Sarturnus V yang membawa
pesawat Apollo yang diawaki oleh Neil Amstrong dan Edwin Aldrin membuat sejarah dengan menjadi
manusia pertama yang menginjakan kakinya di bulan. Saat ini angkasa luar menjadi bisnis yang sangat
menjanjikan dengan nilai transaksi yang sangat besar, sehingga roketpun disewakan oleh beberapa pemasok
untuk meluncurkan satelit komersial ke dalam orbit. Pemasok utama adalah NASA dan European Space
Agency (ESA).

2. Sejarah perkembangan Roket dari waktu ke waktu

Roket saat ini adalah benda yang luar biasa dari kecerdikan manusia dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi dari masa lalu. Perkembangan roket secara alami mulai dari ribuan tahun yang lalu sebagai hasil
eksperimentasi dan penelitian para ilmuwan.
Wooden Bird
Salah satu roket pertama yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip penting dalam penerbangan roket
adalah Wooden Bird.
Penulis Aulus Gellius seorang Romawi, menceritakan sebuah kisah tentang seorang yang
bernama Archytas dari Yunani yang tinggal di kota Tarentum yang sekarang menjadi bagian dari Italia
selatan. 
Di suatu tempat sekitar 400 tahun SM, Archytas bingung dan geli terhadap warga Tarentum dengan
alat terbang wooden bird yang terbuat dari kayu. Alat tersebut mengeluarkan uap untuk mendorong Wooden
Bird diikatkan pada kabel.
Wooden Bird menggunakan prinsip aksi-reaksi, yang tidak dinyatakan sebagai hukum ilmiah sampai
abad ke-17.Sekitar tiga ratus tahun setelah wooden bird, Ilmuwan lain dari Yunani, Alexandria menciptakan
perangkat roket yang serupa dan disebut Aeolipile. Roket ini juga menggunakan sebagai uap gas pendorong.
Aeolipile
Ilmuwan tersebut memasang boladi atas ketel air. Api di bawah ketel mengubah air menjadi uap, dan
gas tersebar mengalir melalui pipa hingga ke bola. Dua tangan berbentuk tabung L di sisi berlawanan dari
bola memungkinkan gas untuk keluar dari bola, dan dengan hal itu memberikan dorongan yang
menyebabkannya berputar.
Sebenarnya Roket pertama kali ditemukan masih tidak jelas. Cerita awal sebuah roket muncul secara
sporadis melalui catatan sejarah dari berbagai budaya. Mungkin roket sejati pertama sebuah penemuan
karena kebetulan.

Roket Panah Api Terbang


Pada abad pertama Masehi, Cina dilaporkan memiliki bentuk sederhana dari mesiu yang terbuat dari
sendawa, belerang, dan debu arang. Untuk membuat ledakan selama festival keagamaan, mereka mengisi
tabung bambu dengan campuran dan membakarnya dengan api. Mungkin beberapa dari tabung tersebut
gagal meledak dan tidak terbang didorong oleh gas dan percikan api yang dihasilkan oleh pembakaran
bubuk mesiu.
Orang Cina mulai bereksperimen dengan bubuk mesiu pada tabung. Pada titik tertentu, mereka
melekatkan panah pada tabung bambu dan meluncurkan mereka dengan busur. Segera mereka menemukan
bahwa tabung mesiu bisa membuat roket meluncur. Hingga saat itu Roket yang benar lahir.

Tanggal pelaporan penggunaan pertama dari roket yang sebenarnya adalah di tahun 1232. Pada saat
itu, orang Cina dan Mongol sedang berperang satu sama lain. Selama pertempuran Kai-Keng, Cina ditolak
penjajah Mongol oleh rentetan “panah api terbang.” 
Api-panah adalah bentuk sederhana dari sebua hroket padat-propelan. Sebuah tabung, ditutup di salah
satu ujung, berisi mesiu. Ujung lain dibiarkan terbuka dan tabung melekat pada tongkat panjang.
Ketika bubuk itu dinyalakan, pembakaran yang cepat pada bubuk oleh api menghasilkan asap,dan gas
yang lolos keluar ujung terbuka dan menghasilkan dorongan. Tongkat bertindak sebagai sistem panduan
sederhana yang membuat roket menuju satu arah umum seperti terbang di udara. Tidak jelas seberapa efektif
panah-panah api terbang sebagai senjata pemusnah, namun efek psikologis mereka pada Mongol sangat
besar.
Setelah pertempuran Kai-Keng, bangsa Mongol menghasilkan roket mereka sendiri dan mungkin telah
bertanggung jawab untuk penyebaran roket ke Eropa. Sepanjang abad 13 hingga abad ke-15 ada laporan
percobaan roket yang banyak.
Di Inggris, seorang biarawan bernama Roger Bacon bekerja pada bentuk-bentuk peningkatan mesiu
yang sangat meningkatkan jangkauan roket. Di Perancis, Jean Froissart menemukan bahwa penerbangan
yang lebih akurat dapat dicapai dengan meluncurkan roket melalui tabung. Ide Froissart adalah pendahulu
dari bazooka modern. Joanes de Fontana dari Italia merancang roket bertenaga torpedo untuk
menghancurkan kapal musuh.
Step Rocket

Pada abad ke-16 roket tidak lagi digunakan sebagai senjata perang, meskipun mereka masih digunakan
untuk menampilkan kembang api, dan pembuat kembang api Jerman, Johann Schmidlap, menemukan “Step
Rocket” sebuah roket multi yang dipentaskan untuk mengangkat kembang api hingga ketinggian tertentu.
Sebuah roket besar (tahap pertama) membawa roket yang lebih kecil (tahap kedua). Ketika roket besar
terbakar, roket kecil terus meluncur ke ketinggian yang lebih tinggi sebelum ledakan dan hamburan sinar.
Ide Schmidlap adalah dasar untuk semua roket hari ini yang masuk ke luar angkasa.
Roket Alat Transportasi

Hampir semua penggunaan roket hingga saat ini adalah untuk perang atau kembang api, tapi ada
sebuah legenda tua dari Cina yang menarik, melaporkan penggunaan roket sebagai alat transportasi. Dengan
bantuan dari asisten yang banyak, seorang pejabat kurang terkenal Cina bernama Wan-Hudi rakit kursi
bertenaga roket terbang.
Roket dengan Layang-layang besar, dan dengan empat puluh tujuh tembakan panah roket. Pada hari
penerbangan, Wan-Hu duduk sendiri di kursi dan memberi perintah untuk menyalakan roket.
Asisten Empat puluh tujuh roket, masing-masing bersenjata dengan obor, bergegas ke depan untuk
menyalakan roket. Dalam beberapa saat, terdengar suara gemuruh yang luar biasa disertai dengan kepulan
asap. Ketika asap hilang, Wan-Hu dan kursinya terbang pergi.
Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi dengan Wan-Hu, tetapi kemungkinan bahwa jika hal itu benar-
benar terjadi, Wan-Hu dan kursinya hancur berkeping-keping. Panah api cenderung meledak saat terbang.

Roket Menjadi Kajian Science


Selama bagian akhir dari abad ke-17, dasar ilmiah untuk peroketan modern diletakkan oleh ilmuwan
besar Inggris Sir Isaac Newton (1642-1727). Newton menjelaskan pemahaman tentang gerak fisik dibagi
menjadi tiga hukum ilmiah yang disebut Hukum Newton tentang gerak. Hukum-hukum tersebut
menjelaskan bagaimana roket bekerja dan mengapa roket mampu bekerja dalam ruang hampa di angkasa.
Hukum Newton segera mulai memiliki dampak praktis pada desain roket. Sekitar tahun 1720, seorang
profesor Belanda, Willem Gravesande, membangun model mobil yang didorong oleh jet uap. Rocket
peneliti di Jerman dan Rusia mulai bekerja dengan roket dengan massa lebih dari 45 kilogram.
Selama akhir abad ke-18 dan awal ke-19, roket mengalami kebangkitan singka tsebagai senjata
perang.Keberhasilan wadukroket India melawan Inggris pada tahun 1792dan sekali lagipada tahun 1799
menangkap kepentingan ahli artileri, Kolonel William Congreve.
Congreve bekerja untuk mendesain roket untuk digunakan oleh militer Inggris. Roket Congreve yang
sangat sukses dalam pertempuran. Digunakan oleh kapal-kapal Inggris untuk pon Fort McHenry dalam
Perang tahun 1812, mereka terinspirasi Francis Scott Key yang menulis “The Rocket Red Glare” kata-kata
dalam puisinya yang kemudian menjadi The Star-Spangled Banner.
Bahkan dengan pekerjaan Congreve itu, keakuratan roket masih belum banyak membak dari sebelumnya. Di
seluruh dunia, peneliti roket bereksperimen dengan beragam cara-cara untuk meningkatkan akurasi. Seorang
peneliti Inggris, William Hale, mengembangkan teknik yang disebut stabilisasi spin.
Dalam metode ini, gas buang keluar menekan baling-baling kecil di bagian bawah roket, menyebabkan
ia berputar sebagai peluru dalam penerbangan. Variasi prinsip tersebut masih digunakan sampai
sekarang.Roket terus digunakan dengan sukses dalam pertempuran di seluruh benua Eropa.
Namun, dalam perang dengan Prussia, brigade roket Austria bertemu pertandingan mereka melawan
artileri yang baru dirancang. Meriam menjadi alat ledak yang jauh lebih efektif daripada perang
menggunakan roket terbaik. Sekali lagi, roket diasingkan dan tidak digunakan kembali.

Awal Roket Modern


Pada tahun 1898, seorang guru Rusia, Konstantin Tsiolkovsky (1.857-1.935), mengusulkan gagasan
eksplorasi ruang angkasa dengan roket. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 1903,
Tsiolkovsky menyarankan penggunaan propelan cair untuk roket dapat mencapai jangkauan yang lebih
besar.
Tsiolkovsky menyatakan bahwa kecepatan dan jangkauan roket yang hanya dibatasi oleh kecepatan
knalpot gas yang keluar. Untuk ide-idenya, penelitian yang cermat, dan visi besar, Tsiolkovsky telah disebut
sebagai bapak modern astronautika.
Pada awal abad ke-20, seorang Amerika, Robert H. Goddard (1882-1945), melakukan eksperimen
praktis dalam peroketan. Dia menjadi tertarik pada cara untuk mencapai ketinggian yang lebih tinggi yang
mungkin lebih ringan dari balon udara. Ia menerbitkan sebuah pamflet tahun 1919 berjudul A Method of
Reaching Extreme Altitudes.
Itu adalah analisis matematis dari apa yang hari ini disebutroket dalam meteorologi. Eksperimen Goddard
awal adalah dengan roket solid-propelan.

Pada tahun 1915, ia mulai mencoba berbagai jenis bahan bakar padat dan untuk mengukur kecepatan
knalpot dari gas yang terbakar. Ketika bekerja pada roket solid-propelan, Goddard menjadi yakin bahwa
roket bisa didorong lebih baik dengan bahan bakar cair.
Tidak ada yang pernah membangun sebuah roket propelan cair-sukses sebelumnya.Hal itu adalah
tugas yang jauh lebih sulit daripada membangun roket solid-propelan. Bahan bakar dan oksigen tank, turbin,
dan ruang pembakaran.
Terlepas dari kesulitan, Goddard mencapai penerbangan pertama yang sukses dengan roket cair-
propelan pada tanggal 16 Maret 1926. Dipicu oleh oksigen cair dan bensin, roket terbang hanya dua
setengah detik, naik 12,5 meter, dan mendarat 56 meter di ladang kubis.
Dengan standar roket hari ini, penerbangan itu tidak mengesankan, tapi pada penerbangan pesawat
pertama oleh Wright bersaudara pada tahun 1903, roket bensin Goddard adalah cikal bakal dari sebuah era
baru dalam penerbangan roket.
Eksperimen Goddard dalam cairan propelan roket berlanjut selama bertahun-tahun. Roketnya menjadi
lebih besar dan lebih tinggi terbang. Dia mengembangkan sistem giroskop untuk kontrol penerbangan dan
sebuah kompartemen payload untuk instrumen ilmiah.
Parasut sistem pemulihan dipekerjakan kembali dalam roket dan instrumen aman lainnya. Goddard,
atas prestasinya, telah disebut sebagai bapak peroketan modern.
Seorang pelopor ruang ketiga besar, Hermann Oberth (1894-1989) lahir pada tanggal 25 Juni 1894 di
Hermannstadt (Transylvania), dan meninggal pada tanggal 28 Desember 1989 di Nuremberg, Jerman,
menerbitkan sebuah buku tahun 1923 tentang wisata roket ke luar angkasa. Tulisan-tulisannya yang penting.
Karena dari mereka, banyak roket kecil bermunculan di seluruh dunia. Di Jerman, pembentukan satu
masyarakat tersebut, Verein fur Raumschiffahrt (Society for Space Travel), menyebabkan perkembangan
dari roket V-2, yang digunakan untuk melawan London selama Perang Dunia II.
Pada tahun 1937, insinyur Jerman dan ilmuwan, termasuk Oberth, dirakit di Peenemünde di tepi Laut
Baltik. Ada roket paling maju pada masanya akan dibangun dan diterbangkan bawah direktur Wernher von
Braun.
Roket V-2 
Roket V-2 (di Jerman disebut A-4) adalah roket kecil dibandingkan dengan roket hari ini. Ini dicapai
dari dorongan yang besar dengan membakar campuran oksigen cair dan alkohol pada tingkat sekitar satu ton
setiap tujuh detik. Setelah diluncurkan, V-2 adalah senjata yang tangguh yang dapat menghancurkan blok
seluruh kota.
Untungnya bagi London dan pasukan Sekutu, V-2 datang terlambat dalam perang. Namun demikian,
pada akhir perang, para ilmuwan roket Jerman dan insinyur telah meletakkan rencana untuk rudal canggih
yang mampu mencakup Samudera Atlantik dan mendarat di Amerika Serikat. Rudal ini akan memiliki
bagian atas bersayap tetapi kapasitas muatan yang sangat kecil.
Dengan jatuhnya Jerman, banyak roket V-2 yang tidak terpakai dan komponen ditangkap oleh
Sekutu. Banyak ilmuwan roket Jerman datang ke Amerika Serikat. Lainnya pergi ke Uni Soviet. Para
ilmuwan Jerman, termasuk Wernher von Braun, kagum pada kemajuan Goddard dengan roket yang telah
dibuat.
Baik Amerika Serikat dan Uni Soviet menyadari potensi peroketan sebagai senjata militer dan mulai
berbagai program eksperimental. Pada awalnya, Amerika Serikat mulai program dengan ketinggian roket
hingga atmosfer, salah satu ide awal Goddard. Kemudian, rudal balistik antar benua dikembangkan. Ini
menjadi titik awal dari program luar angkasa AS. Rudal seperti Redstone, Atlas, dan Titan akhirnya akan
meluncurkan astronot ke ruang angkasa.
Pada tanggal 4 Oktober 1957, dunia terpana oleh berita sebuah satelit yang mengorbit di Bumi buatan
diluncurkan oleh Uni Soviet. Disebut Sputnik I, satelit berhasil masuk pertama dalam perlombaan untuk
ruang antara dua negara adikuasa. Kurang dari sebulan kemudian, Soviet diikuti dengan peluncuran satelit
membawa anjing bernama Laika terbang. Laika bertahan di ruang angkasa selama tujuh hari sebelum mati
karena pasokan oksigen habis.
Beberapa bulan setelah Sputnik pertama, Amerika Serikat mengikuti Uni Soviet dengan satelit
sendiri. Explorer diluncurkan oleh Angkatan Darat AS pada tanggal 31 Januari 1958. Pada bulan Oktober
tahun itu, Amerika Serikat secara resmi menyelenggarakan program luar angkasa dengan
menciptakan National Aeronautics and Space Administration (NASA). NASA menjadi lembaga sipil dengan
tujuan eksplorasi ruang hampa untuk kepentingan seluruh umat manusia.
Segera, banyak orang dan mesin yang sedang diluncurkan ke ruang angkasa. Astronot mengorbit Bumi
dan mendarat di Bulan. Pesawat ruang angkasa robot melakukan perjalanan ke planet-planet. Ruang angkasa
tiba-tiba dibuka untuk eksploitasi eksplorasi dan komersial. 
Satelit memungkinkan para ilmuwan untuk menyelidiki dunia kita, meramalkan cuaca, dan untuk
berkomunikasi secara instan di seluruh dunia. Sebagai permintaan untuk muatan lebih banyak dan lebih
besar meningkat, beragam roket kuat dan serbaguna harus dibangun.
Sejak hari-hari awal penemuan dan eksperimen, roket telah berevolusi dari perangkat mesiu sederhana
menjadi kendaraan raksasa yang mampu melakukan perjalanan ke luar angkasa. Roket telah membuka alam
semesta untuk eksplorasi langsung oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai