Anda di halaman 1dari 9

MENGAPRESIASI KARYA MELALUI RESENSI

Peta Konsep

mengapresiasi karya
melalui resensi

meliputi

membandingkan isi menyusun sebuah menganalisis mengonstruksi


berbagai resensi resensi kebahasaan resensi resensi

1. Mengidentifikasi 1. Menggunakan kata kerja


buku yang diresensi 2. Menggunakan kalimat majemuk
2. Mengungkapkan isi 3. Menggunakan konjungsi
informasi buku 4. Menggunakan kata yang
yang diresensi menyatakan saran

Apa yang biasanya Anda lakukan sebelum membeli buku, menonton film, atau menonton suatu pentas?
Banyak orang membaca resensi sebelum melakukan hal-hal tersebut. Hal ini dikarenakan resensi memberikan
informasi mengenai isi, kelebihan, kekurangan, dan rekomendasi untuk membeli buku, menonton film, atau
menyaksikan pentas drama.

A. Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematika sebuah resensi


Resensi secara etimologi berasal dari bahasa Belanda, yaitu recensie. Adapun menurut bahasa Latin adalah
recenseo yang dapat diartikan sebagai ulasan tentang suatu karya. Salah satu contoh resensi adalah resensi
buku. Resensi ini berisi infortmasi mengenai buku yang diresensi, misalnya kualitas buku, keunggulan,
kelemahan, dan baik atau tidaknya buku tersebut untuk dibaca oleh orang lain. Buku yang dapat diresensi adalah
fiksi dan nonfiksi.
Bacalah contoh resensi novel berikut dengan saksamal
Judul Buku : Negeri 5 Menara
Penulis : Ahmad Fuadi
Tebal Buku : 423 halaman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit :2009
Sinopsis
Novel karya Ahmad Fuadi ini sudah difilmkan. Tokoh utama di dalam novel ini adalah-Alif. la lahir di
Minangkabau. Sejak kecil, ia mempunyai cita-cita menjadi seperti B.J.Habibie. Oleh karena itu, setelah SMP ia
berencana melanjutkan SMU di Padang. la berharap dapat kuliah di jurusan yang diinginkannya.
Amak Alif berkeinginan ia menjadi penerus Buya Hamka. Hal ini membuat impian Alif kandas. Orang tuanya
menawari untuk sekolah agama atau pergi ke pondok pesantren. Alif sempat kesal, tetapi ia tidak ingin
mengecewakan orang tuanya. Akhirnya, ia masuk pondok. Pamannya memberi saran untuk masuk ke pondok
pesantren modern Gontor di Jawa Timur.
Awalnya, Alif menjalaninya dengan setengah hati. Namun akhirnya, ia tetap ingin melanjutkan di pondok
pesantren setelah mendengar kalimat bahasa Arab "Man Jadda Wajada"yang artinya adalah barang siapa
bersungguh-sungguh pasti bisa.
Di pondok, ia memiliki teman baru yang berasal dari berbagai daerah. Mereka adalah Raja, Dulmajid, Said,
Atang, dan Baso. Mereka habiskan waktu sehari-hari dengan hafalan Al-Qur'an, belajar bahasa Arab, dan bahasa
Inggris siang malam. Pada tahun pertama, mereka merasa berat. Namun, tahun-tahun berikutnya mereka jalani
dengan penuh warna dan pengalaman.
Suatu hari, Baso keluar dari pondok. Hal ini menggugah semangat Alif dan teman-temannya untuk segera
lulus dan menjadi orang sukses serta mewujudkan impiannya untuk pergi ke benua Eropa dan Amerika.
Akhirnya, impian mereka terwujud. Alif berada di Amerika, Atang di Afrika, Raja di Eropa, Baso di Asia, Said
dan Dulmajid di Indonesia.
Ceritanya menarik dan membuat pembaca penasaran untuk mengetahui lebih lanjut kehidupan di dunia
pesantren. Di dalam novel ini banyak dijumpai motivasi. Anda dianjurkan untuk tidak meremehkan suatu impian
karena Allah Maha mendengar.
Bagian klimaks ceritanya kurang menonjol dan penjelasan mengenai kehidupan beberapa tokoh dalam
novel tersebut kurang detail.

Resensi buku fiksi maupun nonfiksi harus ditulis dengan sistematika yang benar. Hal ini diperlukan supaya
resensi mempunyai alur yang jelas dan mudah dipahami pembaca. Umumnya, resensi mempunyai gaya
penulisan yang berbeda-beda. Bentuk penyajian resensi buku sastra (puisi, cerpen, dan novel) sedikit berbeda
dengan resensi buku pengetahuan umum (nonfiksi) dan film atau drama. Secara umum, sistematika penulisan
resensi sebagai berikut:
1. Judul resensi
2. Identitas buku yang diresensi
3. Pendahuluan, memuat sosok pengarang, keunikan buku, penerbit buku, tema buku, dan lain-lain.
4. Bagian inti atau tubuh resensi, bisa berisi organisasi buku, ringkasan, ataupun perbandingan buku
tersebut dengan buku sejenis.
5. Kelemahan buku/karya
6. Kelemahan buku/karya
7. Penutup

B. Menyusun sebuah resensi dengan memperhatikan hasil perbandingan beberapa teks resensi
Membuat resensi sebenarnya tidak sulit. Supaya mempunyai kemampuan menulis resensi yang baik,
diperlukan latihan dan pemahaman mengenai resensi.
1. Mengidentifikasi identitas buku yang diresensi
Unsur yang ditulis dalam bagian identitas buku, yaitu judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun terbit,
kota terbit, ukuran buku (opsional), dan jumlah halaman buku. Harga buku tidak perlu dicantumkan
karena dapat berbeda-beda bergantung toko yang menjualnya. Supaya lebih menarik dan pembaca bisa
menemukan buku tersebut dengan mudah, perlu pencantuman sampul buku.
Contoh identitas buku dalam sebuah resensi sebagai berikut!
Judul buku : Mawar yang Tak Dirindukan
Penulis : Alfiah Nurul Aini
Tebal buku : vii + 123 halaman
Penerbit : Pustaka Mediaguru
Tahun terbit : 2021
2. Mengungkapkan isi informasi buku yang diresensi
Salah satu indikator sebuah karya dianggap baik adalah masyarakat mempunyai antusias tinggi terhadap
karya tersebut. Resensi berguna untuk mengetahui kualitas sebuah karya. Isi informasi sebuah resensi
buku pada umumnya dapat terjawab secara langsung setelah melalui pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Siapa pengarang buku tersebut?
b. Mengapa ia menulis buku tersebut?
c. Apa pertanyaan penting dalam buku tersebut?
d. Bagaimana hubungan buku tersebut dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama?
e. Apakah buku tersebut layak diapresiasi oleh masyarakat umum?

TUGAS MANDIRI 1

Kerjakan sesuai perintah!

Bacalah resensi berikut dengan saksama! Setelah itu, identifikasi kelebihan dan kekurangan karya yang
diresensi tersebut! Kerjakan di buku tugas, lalu kumpulkan hasilnya kepada guru!

Judul Buku : Edensor

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : PT Bentang Pustaka


Tahun : 2007

Tebal novel : xii + 290 halaman

Novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi ini bercerita tentang perjalanan hidup Andrea dan Arai, saudara
sekaligus teman seperjalanannya. Mereka telah melalui banyak episode kehidupan, baik suka maupun duka.

Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi sebuah jembatan keberuntungan (magical bridge) yang
mengantar mereka pada penjelajahan panjang di tanah-tanah mimpi, menjadi sebuah kunci yang telah
membuka kotak pandora yang berisi mimpi-mimpi masa kecil mereka. Sebuah kerinduan untuk berbuat
sesuatu bagi tanah kelahiran, memberikan kebanggaan bagi orang tua, dan menyelesaikan mimpi-mimpi para
sahabat yang terenggut oleh keterbatasan.

Universitas Sorbonne Prancis, telah mengantar mereka pada pertemuan dan persahabatan dengan
mahasiwa dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang. Kehidupan bangsa Eropa yang terkenal
intelektual, dinamis, dan efisien telah menunjukkan pada berbagai realita rendahnya kualitas serta sistem
pendidikan bangsa Indonesia. Hanya semangat dan tekad kuat yang mampu mengantar mereka pada sebuah
keberanian untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan modern. Kesenjangan tingkat pemahaman dan
pengetahuan mengharuskan dua sobat karib ini berjuang untuk menyelesaikan pendidikan mereka.

Kota demi kota menghadirkan beragam realita yang semakin memperjelas makna pencarian Andrea.
Sekuat apa pun upaya untuk menemukan sesuatu dan pada titik akhir upaya tersebut masih belum berhasil,
sesungguhnya kita sedang dihadapkan pada berbagai realita tentang diri kita. Keberanian untuk bermimpi
mengajarkan arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Novel Edensor sangat inspiratif. Mengajarkan kita optimis, semangat, dan pantang menyerah. Novel
Edensor tidak seperti novel-novel karya Andrea Hirata sebelumnya. Isinya ini menyajikan ilustrasi gambar pada
ceritanya sehingga lebih menarik. Sampulnya menarik. Novel tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga
memberikan nasihat dan pengetahuan.

Novel ini sudah mendekati sempuma, namun kekurangannya ada pada kertas yang dipakai masih berupa
kertas buram sehingga kurang awet dan tidak nyaman dibaca. Gaya bahasa yang digunakan sedikit sulit untuk
dipahami oleh pembaca. Ada beberapa kata yang sulit dimengerti maknanya sehingga membuat para pembaca
sedikit bingung.

Novel Edensor perlu dibaca karena tidak hanya membawa kita pada perjalanan ke tempat-tempat yang
spektakuler, juga mampu membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi, daya tahan,
dan integritas bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar dalam keadaan apa pun. Dibutuhkan semangat,
kemauan, dan daya juang tinggi untuk menghidupi setiap mimpi hingga terwujud dalam sebuah realita
kehidupan.

Novel ini menarik untuk Anda dibaca. Membaca novel ini akan menambah pengetahuan dan memberikan
kekuatan kepada pembaca agar dapat berjuang untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan.
C. Menganalisis kebahasaan teks resensi
Unsur kebahasaan setiap jenis teks tentunya berbeda. Hal tersebut disesuaikan jenis, maksud, dan
tujuan teks tersebut. Begitu juga dengan teks resensi, kebahasaan yang digunakan mempunyai perbedaan
dengan jenis teks lainnya. Berikut unsur-unsur kebahasaan teks resensi.
1. Menggunakan kata kerja
Kata kerja merupakan jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Misalnya mencuci, menyapu,
memotong, melukis. Kata kerja dibedakan menjadi dua jenis, kata kerja transitif dan intransitive.
a. Kata kerja transitif
Kata kerja yang selalu diikuti unsur objek disebut kata kerja transitif. Kata kerja transitif misalnya
mencuci, menjemur, menggunting, dan memasak.
b. Kata kerja intransitif
Kata kerja yang tidak memerlukan objek. Contohnya kata makan dalam kalimat saya makan.
2. Menggunakan kalimat majemuk
Kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih disebut kalimat majemuk. Perbedaan penggunaan
kata penghubung bisa digunakan sebagai penanda untuk menentukan jenis kalimat. Berikut beberapa
jenis kalimat majemuk.
a. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah penggabungan dua kalimat atau lebih yang kedudukannya sejajar
atau sederajat. Perhatikan contoh berikut!
 Ibu mencuci baju
 Ayah menguras bak mandi
Ibu mencuci baju dan ayah menguras bak mandi.
b. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih yang
kedudukannya berbeda. Dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak
kalimat. Perhatikan contoh berikut!
 Panji sedang bermain bola
 Ibu menyiram tanaman
Panji sedang bermain bola ketika ibu menyiram bunga.
Ketika ibu menyiram bunga, Panji sedang bermain bola.
c. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat, sekurang-kurangnya terdiri atas tiga kalimat. Perhatikan contoh berikut!
 Arin sedang mencuci gelas
 Ayah sedang tidur
 Ibu datang dari pasar
Arin sedang mencuci gelas dan ayah sedang tidur ketika ibu datang dari pasar.
3. Menggunakan konjungsi
Konjungsi merupakan kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata atau kalimat
dengan kalimat. Berikut beberapa variasi penggunaan konjungsi pada teks resensi.
a. Konjungsi temporal, yaitu konjungsi yang berfungsi menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau
peristiwa, misalnya, ketika, selama, sesudah, dan sebelumnya.
b. Konjungsi kausalitas, yaitu konjungsi yang menjelaskan suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab
tertentu. Bila anak kalimat ditandai dengan konjungsi sebab, induk kalimat merupakan akibatnya.
Kata hubung yang digunakan untuk menyatakan hubungan sebab, antara lain sebab itu, karena, dan
karena itu.
c. Konjungsi penegas, yaitu konjungsi yang berfungsi untuk menegaskan atau meringkas suatu bagian
kalimat yang telah disebutkan sebelumnya. Kata hubung yang termasuk konjungsi penegas, antara
lain bahkan, apalagi, yakni, bahwa, yaitu, umpama, misalnya, ringkasnya, dan akhirnya.
4. Menggunakan kata yang menyatakan saran
Penulis resensi, selain memberikan penilaian karya, bisa juga memberikan saran. Saran ditujukan kepada
pembaca, apakah karya tersebut mempunyai rekomendasi untuk dibaca atau tidak. Kalimat saran bisa
diketahui dari penggunaan kata layak, harus, hendak, dan jangan.

TUGAS MANDIRI 2

Kerjakan sesuai perintah!


Baca dan pahami isi resensi pada tugas mandiri sebelumnya! Tulislah unsur kebahasaan yang
terdapat dalam resensi tersebut! Kerjakan di buku tugas!

UJI KOMPETENSI

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan kutipan resensi berikut!
Judul : 99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)
Penulis : Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra
Halaman :392 halaman
Cetakan :1, Juli 2011
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Kutipan tersebut menunjukkan bagian resensi, yaitu....
A. judul buku
B. identitas buku
C. sinopsis buku
D. keunggulan buku
E. kekurangan buku
2. Perhatikan kutipan resensi berikutt
Novel karya Andrea Hirata ini mengisahkan tentang kehidupan tiga anak Melayu Belitong
bernama Arai, Ikal, dan Jimbron. Kehidupan mereka penuh perjuangan, liku, dan tantangan
sehingga mereka yakin dengan adanya kekuatan cinta, adanya rasa percaya terhadap kekuatan
mimpi dan kekuasaan Tuhan. Mereka duduk di bangku SMA dan bekerja menjadi kuli ikan untuk
bertahan hidup.
Penggalan teks ulasan di atas merupakan bagian....
A. judul resensi
B. identitas buku
C. inti resensi
D. keunggulan buku
E. kekurangan buku
3. Perhatikan kutipan novel berikut!
Novel karya Ahmad Fuadi ini sudah diangkat dalam layar lebar. Tokoh utama di dalam novel ini
adalah Alif. la lahir di Minangkabau. Sejak kecil, Alif mempunyai cita-cita menjadi seperti B.J.
Habibie. Oleh karena itu, ia berencana melanjutkan SMU di Padang setelah lulus SMP. la berharap
dapat kuliah di jurusan yang diinginkannya.
Kutipan di atas menonjoikan kaidah kebahasaan teks resensi berupa....
A. menggunakan ungkapan saran
B.menggunakan konjungsi temporal
C. menggunakan konjungsi penerang
D. menggunakan konjungsi sebab akibat
E. menggunakan majas perbandingan
4. Bacalah kutipan resensi berikut!
Di sisi lain, untaian kata-kata Hemingway mengalir, mengayun, membuai, dan mengempas
membuat pembaca seolah-olah berada di laut. Dengan kemampuannya, pembaca tanpa dipaksa
seolah-olah sedang berhadapan dengan teror hiu yang ingin menguasai tangkapan ikan.
Kalimat yang tepat untuk menyatakan keunggulan novel adalah....
A. Penulis lambat menciptakan ketegangan dalam cerita. Pembaca menjadi kurang bersemangat
karena latar yang disuguhkan terlalu monoton, yaitu laut dan laut.
B. Hemingway dan ketangkasannya berbahasa tak perlu diragukan lagi. Namun, tema yang
diambil kurang menanik.
C. Sedikit sekali penulis yang berani mengangkat ide cerita dari kaum pinggiran, seperti nelayan.
Namun, Hemingway berani mengangkatnya menjadi sebuah cerita yang penuh ketegangan
ditinjau dari kekuatan bahasanya.
D. Bahasa dan penuturan Hemingway pada novel ini sangat melompat-lompat persis alunan
ombak laut yang mengguncang-guncang perahu.
E. Meskipun buku ini banyak dibaca orang, terlihat banyak kekurangan tentang kebiasaan di laut
yang mungkin Hemingway sendiri dapat merasakannya
5. Perhatikan kutipan resensi berikut!
Langit, kemudi, dan layar, itulah samar ingatku tentang Weh. Tapi di sekolah lama
Molten Bass Technisce School di Tanjong Pandan, aku pernah melihat fotonya. Tak bohong
orang bilang bahwa dia bukan sembarang, karena Belanda hanya menerima pribumi yang
paling cerdas di sekolah calon petinggi teknik kapal keruk timah itu.
Kutipan di atas menonjolkan unsur instrinsik berupa....
A. latar
B. alur
C. tema
D. penokohan
E. amanat
6. Berikut bukan contoh keunggulan novel adalah....
A. Ahmad Tohari mengangkat banyak kisah kehidupan masyarakat menjadi sebuah cerita
B. Ahmad Tohari merupakan pengarang cerpen dan novel yang khusus mengangkat
masyarakat kecil
C. Ahmad Tohari tidak pernah mengangkat kisah kehidupan masyarakat desa kelahirannya
D.Ahmad Tohari memahami dengan baik adat dan tradisi masyarakat desa yang
diceritakannya
E. Ahmad Tohari sangat jeli dalam mengangkat kehidupan masyarakat kecil menjadi cerita
menarik
7. Pertemuan Dua Hati, karya N.H. Dini terbitan PT Gramedia Tahun 1986 dengan tebal buku
85 halaman, menyuguhkan gambar dan kata-kata yang memikat pembaca di samping
unsur yang lain. Sampul buku didominasi warna hijau dengan latar belakang pepohonan.
Ilustrasi utama gambar sesosok wanita yang berhadapan dengan seorang bocah cilik. Jika
dilihat sepintas, sepertinya sampul buku menggambarkan kasih sayang lbu terhadap
anaknya.
Kutipan termasuk bagian...buku dalam resensi.
A. identitas
B. kelebihan
C. kelemahan
D. sinopsis
E. ringkasan
8. Kalimat resensi buku nonfiksi terdapat dalam pernyataan....
A. Semua unsur yang harus dimiliki dalam sebuah buku fiksi terpenuhi dalam buku ini.
B. Buku ini secara keseluruhan memberikan perlindungan terhadap anak-anak Indonesia
pada masa depan dalam lingkungan yang baik.
C. Dalam buku Burung-Burung Manyar, pengarang menghubungkan kejadian yang dialami
tokoh utamanya Setidewa alias Teto.
D. Gaya Mochtar Lubis sangat khas, yaitu banyak menggunakan majas perbandingan.
E. Buku ini mengisahkan seorang guru bernama Isa yang hidup pada masa revolusi.
9. Cermati penggalan resensi berikut!
Sayangnya, akhir cerita yang terkesan terburu-buru dan terlalu dipaksakan membuat
kekuatan cerita menjadi berkurang. Cerita kembali lagi ke tanah air. Bertemu kembali
setelah lima tahun ternyata tidak dikisahkan sedetail dan seindah novel di bagian awal.
Kutipan tersebut merupakan penggalan resensi yang mengemukakan....
A. kelemahan buku
B. keunggulan buku
C. kepengarangan
D. identitas buku
E. ikhtisar buku
10. Pengarang menceritakan segala perasaan dan pengalamannya semasa kecil. Pengarang
berhasil memaparkan peristiwa secara berkesinambungan dan menuntut pembaca untuk
menyelesaikan jalan ceritanya sampai akhir. Pengarang menceritakan pertemuan tentara
Jepang dengan tokoh di kebun belakang rumah. Cerita beranjak dari propanganda Jepang
yang mengajak rakyat Indonesia berjuang untuk perang Asia Timur Raya.
Unsur resensi yang menonjol dalam penggalan resensi tersebut adalah....
A. tema
B. latar
C. sudut pandang
D. alur
E. penokohan

Anda mungkin juga menyukai