Anda di halaman 1dari 14

MASTER KIMIA

KOLOID
A. Perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi

Aspek Larutan Koloid Suspensi

Bentuk Campuran Homogen Tampak homogen tetapi Heterogen


heterogen dilihat dengan
mikroskop ultra

Kestabilan Stabil Stabil Tidak Stabil

Ukuran Partikel < 10-7 cm atau 10-7 cm – 10-5 cm atau >10-5 cm atau

< 1nm 1nm – 100nm >100nm

Jumlah fase Satu Dua Dua

Pemisahan dengan Tidak dapat Tidak dapat disaring Dapat disaring


penyaringan disaring dengan kertas saring biasa

Jika didiamkan Tidak memeisah Tidak memisah Memisah

Warna campuran Jernih Keruh Keruh

B. Jenis -Jenis Koloid


Fase terdispersi adalah zat yang akan didispersikan (Zat terlarut), sedangkan fase pendispersi adalah
mediumnya.
Berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersi koloid dikelompokkan :
Fase Fase
Nama Contoh
Terdispersi Pedispersi

Gas Cair Buih Busa Sabun, Busa Air,, krim kocok,


ombak

Gas Padat Busa padat Batu Apung, Karet Busa, biskuit

Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, obat semprot, hairspray

Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan, saus, es krim,


mayones, lotion

Cair Padat Emulsi padat Mentega, jeli, mutiara, keju, agar-agar,


semir padat, selai

Padat Gas Aerosol padat Asap, abu, buangan knalpot

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 499
MASTER KIMIA

Padat Cair Sol Cat, tinta, sol emas, kanji, lem, lateks,
putih telur, sol emas

Padat Padat Sol padat Gelas berwarna,Intan Hitam

C. Sifat-sifat Koloid

No Sifat koloid Contoh penerapan dalam kehidupan


1 Efek Tyndall  Sorot lampu mobil pada malam yang
 Jika seberkas cahaya dilewatkan melalui berkabut
sistem Koloid, maka berkas cahaya  Sorot lampu proyektor dalam gedung
tersebut kelihatan dengan jelas. Hal ini bioskop yang berasap.
disebabkan “ Penghamburan” cahaya oleh  Sinar matahari melalui celah daun pada
partikel-partikel Koloid”, ini disebut Efek waktu pagi yang berkabut
Tyndall  Terjadinya warna biru di langit pada siang
hari dan warna jingga pada sore hari.

2 Gerak Brown Gerak acak pada serbuk sari yang dilarutkan


 Sebagai partikel yang bebas dalam dalam air dan diamati di bawah mikroskop.
mediumnya, partikel Koloid selalu
bergerak ke segala arah. Gerakannya
selalu lurus dan akan patah bila
bertabrakan dengan partikel lain.
Gerakan itu disebut Gerakan Brown.
 Gerakan Brown terjadi akibat adanya
tumbukan yang tidak seimbang antara
partikel-partikel Koloid dengan molekul-
molekul fase pendispersi
3 Elektroforesis  Untuk menentukan muatan suatu partikel
 Elektroforesis adalah pergerakan koloid
partikel-partikel Koloid dalam medan  Pengurangan zat-zat pencemar udara yang
listrik ke masing-masing Elektrode. dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
 Jika partikel-partikel Koloid dapat (Cotrell).
bergerak dalam medan listrik, berarti
partikel Koloid tersebut bermuatan.
 Jika sepasang elektrode dimasukkan ke
dalam sistem Koloid, partikel koloid yang
bermuatan positif akan menuju katoda
dan partikel koloid yang bermuatan
negatif akan menuju anoda.
4 Adsorpsi Sifat Adsorpsi partikel koloid dapat
 Suatu partikel koloid akan bermuatan dimanfaatkan :
listrik apabila terjadi penyerapan ion pada  Pemutihan gula pasir
permukaan partikel koloid tersebut.  Penjernihan air

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 500
MASTER KIMIA

No Sifat koloid Contoh penerapan dalam kehidupan


 Peristiwa ketika permukaan suatu zat  Penggunaan norit untuk sakit perut
dapat menyerap zat lain disebut Adsorpsi.  Pembersihan dengan sabun.
Contoh : Koloid Fe(OH) 3 dalam air akan  Pewarnaan kain / pecelupan serat wol,
menyerap ion H+ sehingga bermuatan kapas, atau sutera.
positif.  Deodoran dan antipespiran dapat
 Adsorpsi yaitu penyerapan sampai menghilangkan bau badan.
kebagian dalam dibawah permukaan suatu
zat.
5 Koagulasi  Pembuatan delta di muara sungai
 Koagulasi adalah proses pengumpalan  Mengumpalkan lateks dengan cara
partikel koloid. menambahkan asam asetat ke dalam
 Proses koagulasi terjadi akibat tidak lateks.
stabilnya sistem koloid.  Penjernihan air
 Koagulasi dengan cara menetralkan  Penggumpalan darah
muatan koloid dilakukan dengan dua cara  Penetralan albuminoid dalam darah
yaitu : dengan penambahan ion Al3+ atau ion Fe3+
 Penambahan zat Elektrolit
 Mencampurkan koloid yang berbeda
muatan
6 Dialisis  Proses pencucian darah orang yang
 Dialisis adalah proses ginjalnya tidak berfungsi lagi
penghilangan ion-ion pengganggu dengan  Proses kerja ginjal membersihkan darah
cara menyaring menggunakan
membran/selaput semipermabel.
 Proses Dialisis tersebut adalah
sebagai berikut :
“ Koloid dimasukkan ke dalam sebuah
kantong yang terbuat dari selaput
semipermeabel. Selaput ini hanya dapat
melewatkan molekul-molekul air dan ion-
ion, sedangkan partikel koloid tidak dapat
lewat jika kantong berisi koloid tersebut
dimasukkan ke dalam sebuah tempat
berisi air yang mengalir, maka ion-ion
pengganggu akan menembus selaput
bersama-sama dengan air.

D. Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 501
MASTER KIMIA

Koloid liofil Koloid liofob


Koloid Liofil apabila terdapat gaya tarik Koloid liofob apabila gaya tarik menarik
menarik yang cukup besar antara zat tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob
terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti berarti takut cairan.
suka cairan.

Perbandingan sifat sol hidrofil dengan sol hidrofob


Sifat – sifat Sol Hidrofil Sol Hidrofob

Adsorpsi medium pendispersi Mengadsorpsi mediumnya Tidak Mengadsorpsi


(proses solvasi/hidrasi) mediumnya
Pembuatan Dapat dibuat dengan Hanya stabil pada
konsentrasi yang relatif besar konsentrasi kecil

Penggumpalan Tidak mudah digumpalkan Mudah mengumpal pada


dengan penambahan elektrolit penambahan elektrolit
Sifat reversibel Bersifat reversibel Tidak reversibel
Efek Tyndall Efek Tyndall lemah Efek Tyndall lebih jelas

Contoh Protein, sabun, deterjen, Susu, mayonase, sol


agar-agar, kanji, gelatin. belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol
sulfida dan sol logam.

E. Pembuatan sistem koloid.


1. Cara Kondensasi
Kondensasi adalah mengumpalkan partikel yang terlalu kecil menjadi partikel yang berukuran
koloid.
a. Cara Kimia
1) Reaksi Redoks
o Cara reduksi yaitu mereduksi logam dari senyawa sehingga sehingga berbentuk agregat
atom logam
Contoh :
 Sol emas diperoleh dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor non
elektronik (mereaksikan larutan AuCl3 dan zat pereduksi formaldehida atau besi (II)
sulfat)
2 AuCl3 (aq) + 3HCHO(aq) + H2O(l) → 2 Au(s) + 6HCl(aq) +3HCOOH(aq)
2 AuCI3 + 3FeSO4 → Au(s) + Fe(SO4)3 + FeCl3

o Cara oksidasi yaitu mengoksidasi unsur dalam senyawa sehingga terbentuk unsur bebas.
Contoh :
Sol belerang dibuat dengan mengoksidasi ion sulfida (mengalirkan gas H 2S ke dalam
larutan belerang dioksida).

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 502
MASTER KIMIA

2H2S + SO2 → 3S(s) + 2H2O

2) Reaksi Hidrolisis ( Reaksi dengan air) adalah menghidrolisis senyawa ion sehingga terbentuk
senyawa yang sukar larut (koloid).

Contoh :
 Membuat koloid Fe(OH)3 dengan memasukkan larutan FeCI3 kedalam air panas.
FeCl3 (aq) + H2O(l) → Fe (OH)3(s) + 3HCI(aq)
 Pembuatan sol Al (OH)3 dari larutan AlCl3, Al2(SO4)3 atau tawas ke dalam air mendidih
AlCl3 + 3H2O → Al(OH)3 + 3 HCl

3) Reaksi Metatesis

adalah penukaran ion sehingga terbentuk senyawa yang sukar larut (koloid)
Contoh :
Membuat sol AgBr dengan larutan KBr encer
AgNO3 (aq) + KBr (aq) → AgCI(s) + KNO3

4) Reaksi Dekomposisi
adalah dua buah larutan encer yang masing-masing mengandung elektrolit dicampurkan
sehingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid.
Contoh :
 Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 dengan larutan NaCl encer
AgNO3 (aq) + NaCI(aq) → AgCI(s) + NaNO3(aq)
 Pembuatan sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S dengan asam arsenit (H3AsO3)
yang encer.
2 H3AsO3 + 3H2S → As2S3 + 6 H2O

b. Cara Fisika
 Pendinginan
 Pergantian pelarut atau menambahkan pelarut lain.
Contoh :
Pembuatan sol belerang dari larutan belerang ke dalam alkohal ditambah dengan air.

2. Cara Dispersi
Adalah menghaluskan partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel yang berukuran koloid.
Cara Dispersi yang sering dilakukan :
a. Cara Mekanik
Melakukan penggerusan ( penggilingan untuk zat padat)
Contoh :
Pembuatan sol belerang dengan mengerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat
inert ( seperti gula pasir) kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 503
MASTER KIMIA

b. Cara Peptisasi
Adalah Partikel endapan dipecah dan dihaluskan menjadi partikel koloid dengan menambahkan
suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis.
Contoh :
 sol Fe(OH)3 dibuat dengan menambahkan FeCI3
 endapan Al(OH)3 dipeptisasi dengan AlCl3
 endapan NiS dipeptisasi dengan H2S
 agar-agar dipeptisasi dengan air
 serat selulosa dipeptisasi dengan air

c. Cara Busur Bredig ( cara elektrodispersi )

Adalah Pemecahan zat padatan logam menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik
tegangan tinggi.
Contoh : Pembuatan sol logam

F. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah penambahan koloid pada koloid lainnya untuk menstabilkan koloid. Fungsi
untuk untuk menstabilkan emulsi disebut emulgator (zat pengemulsi).
Contoh :
 Pada pembuatan es krim ditambahkan gelatin untuk mencegah pembentukkan kristal besar es
atau gula
 Susu yang merupakan emulsi lemak dan air mengandung kasein yang berfungsi sebagai zat
pengemulsi (emulgator)
 Sabun dan detergen termasuk koloid pelindung dari emulsi antara minyak dengan air.
 Minyak silikon pada cat.
 Lecitin pada margarine
 Kalsium Fosfat pada plasma darah

G. Peranan Koloid :

 Koloid banyak dimanfaatkan oleh industri untuk membuat produknya, misalnya kosmetika,
makanan, dan farmasi.

 Penggunaan Koloid di dalam industri disebabkan banyak zat yang diperlukan dalam produk
industri yang tidak saling tercampur. Dengan membuat produknya dalam bentuk sistem Koloid,
industri dapat menyajikan suatu campuran zat yang tidak saling bercampur menjadi campuran yang
homogen.

H. Jenis koloid yang mencemari lingkungan


 Koloid yang mencemari udara adalah pencemaran butiran berupa koloid aerosol padat

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 504
MASTER KIMIA

 Koloid yang mencemari air adalah limbah yang berasal dari industri seperti logam berat ( misal
logam Pb dan Hg ) dan limbah yang berasal dari pemukiman seperti limbah detergen.
 Koloid yang mencemari tanah adalah limbah pertanian seperti pestisida dan pupuk.

Sabun dan cara kerjanya

Sabun dapat dibuat dari lemak hewan atau minyak tumbuhan. Proses pembuatan sabun disebut
saponifikasi, yaitu dengan cara mendidihkan lemak atau minyak dengan NaOH atau KOH pekat agar
diperoleh gliserol dan garam dari asam lemak yang disebut sabun.

Bagaimana sabun bekerja?

Pengotor umumnya melekat pada pakaian atau badan dalam lapisan minyak yang tipis. Jika lapisan
minyak ini dapat dibuang, partikel-pertikel pengotor dikatakan telah tercuci. Molekul-molekul sabun
terdiri dari rantai seperti hidrokarbon yang panjang dengan satu gugus ionik yang sangat polar pada
salah satu ujungnya.

Rantai karbon ini bersifat lipofilik (tertarik atau larut dalam minyak dan lemak) dan ujungnya yang
polar bersifat hidrofilik (tertarik atau larut dalam air). Dapat dikatakan bahwa molekul demikian adalah
“schizophrenik”, atau mempunyai dua “kepribadian”.

Jika sabun diguncang dengan air, ia membentuk dispersi koloid, bukan larutan yang sesungguhnya.
Larutan sabun ini yang mengandung agregat dari molekul-molekul sabun yang dinamakan misel
(micelle). Rantai karbon yang non polar atau lipofik terdapat di bagian tengah misel.

Prinsip kerja sabun dalam membersihkan noda adalah dengan cara menurunkan tegangan
permukaan air sehingga daya resap air pada kain meningkat. Selanjutnya, bagian hidrofob sabun akan
mengikat noda dan bagian hidrofilnya berinteraksi dengan air. Goncangan mekanik menyebabkan noda
terangkat dan tersuspensi dalam air membentuk misel yang tidak mudah mmengendap. Saat pakaian
dibilas, permukaan kain bersih dari noda.

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 505
MASTER KIMIA

Soal latihan mandiri


1. Beberapa penerapan sifat koloid berikut: (1) Batu apung
1. proses pembentukan delta sungai (2) Santan
2. proses penjernihan air dengan tawas (3) Mentega
3. penghamburan sinar sorotan lampu (4) Kabut
mobil (5) Asap
4. penyerapan racun oleh norit Sistem koloid yang fasa terdispersinya sama
5. cuci darah pada penderita ginjal adalah ....
Yang merupakan sifat koagulasi dan efek A. (1) dan (3)
Tyndall secara berurutan adalah ... . B. (1) dan (5)
A. 1 dan 2 D. 2 dan 3 C. (2) dan (4)
B. 2 dan 4 E. 3 dan 4 D. (2) dan (5)
C. 4 dan 5 E. (3) dan (4)
2. Data pengelompokkan sistem koloid yang 5. UN Kimia 2017 – 30
tepat adalah .... Perhatikan tabel sifat koloid dan contoh
Fase Medium dalam kehidupan sehari-hari berikut!
Jenis Koloid
Terdispersi Pendispersi Peristiwa/proses dalam
A. Aerosol Cair Gas No Sifat Koloid
Kehidupan Sehari-hari
B. Buih Padat Padat (1) Efek Tyndall Langit berwarna biru
C. Emulsi Cair Cair (2) Adsorbsi Pembentukan delta pada
D. Sol Padat Gas muara sungai
E. Emulsi Gas Gas (3) Elektroforesis Proses cuci darah
(4) Koagulasi Menghilangkan bau badan
3. UN Kimia 2017 – 28 dengan tawas
Diketahui beberapa zat berikut. (5) Koloid Penambahan gelatin pada
pelindung pembuatan es krim
(1) Air panas
(2) Udara Pasangan data yang paling tepat adalah ....
(3) Gula A. (1) dan (3)
(4) Minyak B. (1) dan (5)
Untuk mendapatkan emulsi, zat terdispersi C. (2) dan (4)
dan medium pendispersinya adalah .... D. (2) dan (5)
A. (1) dan (2) E. (3) dan (4)
B. (1) dan (3) 6. UN 2016 T-1-29
C. (2) dan (3) Perhatikan beberapa aplikasi koloid dalam
D. (2) dan (4) industri berikut:
E. (4) dan (1) (1) langit berwarna biru
4. UN Kimia 2017 – 29 (2) penyaringan asap pabrik dari polutan
Diketahui beberapa contoh sistem koloid (3) penjernihan air menggunakan tawas
berikut. (4) penambahan gelatin dalam pembuatan
es krim
No. Contoh Koloid

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 506
MASTER KIMIA

(5) pengendapan getah karet dengan asam 9. UN-SMA-14-Type 2-15


semut Penerapan sifat koloid dalam kehidupan
Penerapan koloid yang memanfaatkan sifat sehari-hari sebagai berikut:
adsorbsi dan koagulasi berturut-turut (1) Proses cuci darah pada penderita
adalah .... penyakit ginjal
A. (1) dan (2) (2) Pemutihan gula tebu dengan arang
B. (1) dan (3) (3) Penyerapan asap pabrik dengan
C. (2) dan (3) pesawat cottrel
D. (2) dan (4) (4) Pembentukan delta pada muara sungai
E. (3) dan (5) (5) Pengobatan diare dengan norit
7. UN-SMA-2015-1-08 Penerapan sifat adsorpsi dan elektroforesis
Berikut adalah beberapa contoh penerapan berturut-turut terdapat pada nomor ....
sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari: a. (1) dan (2)
(1). penambahan gelatin pada pembuatan b. (1) dan (3)
es krim c. (2) dan (3)
(2). penambahan tawas pada pengolahan d. (3) dan (4)
air PAM e. (4) dan (5)
(3). proses cuci darah pada pasien gagal 10. UN-SMA-14-Type 3-15
ginjal Beberapa contoh penerapan koloid
(4). menghilangkan bau badan dengan sebagai berikut:
deodorant (1) Menghilangkan bau badan dengan
(5). pengolahan getah karet deodorant;
Penerapan sifat koloid yang berhubungan (2) Pembuatan lateks dari getah karet;
dengan adsorpsi dan koagulasi berturut- (3) Pengendapan debu pada cerobong
turut adalah .... asap;
A. (1) dan (2) (4) Proses euci darah pada pasien gagal
B. (2) dan (3) ginjal; dan
C. (3) dan (4) (5) Pemutihan gula tebu.
D. (3) dan (5) Contoh penerapan sifat koloid
E. (4) dan (5) elektroforesis dan adsorpsi secara
8. UN-SMA-14-Type 1-15 berturut-turut adalah nomor....
Beberapa contoh penerapan sifat koloid a. (1) dan (2)
dalam kehidupan sehari-hari: b. (1) dan (3)
(1) Berkas cahaya saat masuk ruangan c. (2) dan (3)
(2) Warna langit biru d. (2) dan (4)
e. (3) dan (5)
(3) Proses cuci darah
11. UN-SMA-14-Type 4-15
(4) Pembuatan telur rebus
Berikut ini fenomena sehari-hari yang
(5) Pemutihan gula pasir
menunjukkan sifat-sifat koloid dalam
Contoh penerapan sifat koloid dari efek
kehidupan:
Tyndall terdapat pada nomor ....
(1) Proses cuci darah;
A. (1) dan (2)
(2) Pemberian tawas pada pengolahan air;
B. (1) dan (3)
(3) Penyaringan debu pabrik;
C. (2) dan (3)
(4) Pembentukan delta pada muara
D. (3) dan (4)
sungai;
E. (4) dan (5)
(5) Penjernihan air.
Weni Astuti Ningsih,
S.Pd 507
MASTER KIMIA

Sifat elektroforesis dan koagulasi koloid Jenis Koloid


Fase Medium
dapat ditunjukkan berturut-turut pada Terdispersi Pendispersi
B. Busa padat Padat Gas
nomor ....
C. Emulsi Cair Gas
A. (1) dan (2) D. Buih Cair Padat
B. (1) dan (3) E. Sol Gas Cair
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4) 15. UN-SMA-12-A83-18
E. (4) dan (5) Data yang tepat mengenai sifat-sifat koloid
12. UN-SMA-14-Type 5-15 dan penerapannya adalah ....
Beberapa contoh penerapan sifat koloid Penerapan dalam kehidupan
Sifat Koloid
sebagai berikut: sehari - hari
(1) Sorot lampu mobil pada saat kabut. A Adsorbsi Mesin pencuci darah
(2) Pengendapan debu pada cerobong B Koagulasi Terbentuknya delta di muara
sungai
asap. C Dialisis Gelatin pada es krim
(3) Pembuatan lateks dari getah karet. D Efek Tyndall Penyaringan asap pabrik
(4) Pemutihan gula tebu. E. Elektroforesis Sorot lampu di malam hari
(5) Pengobatan diare dengan norit. 16. UN-SMA-12-B67-1
Contoh penerapan sifat koloid dari efek Data pengelompokkan sistem koloid yang
Tyndall dan elektroforesis berturut-turut tepat adalah ....
terdapat pada nomor .... Fase Medium
Jenis Koloid
A. (1) dan (2) Terdispersi Pendispersi
B. (1) dan (3) A Aerosol Cair Gas
C. (2) dan (3) B Buih Padat Padat
C Emulsi Cair Cair
D. (3) dan (4)
D Sol Padat Gas
E. (4) dan (5) E Emulsi Gas Gas
13. UN-SMA-13-Type 1-17 17. UN-SMA-12-B67-18
Beberapa penerapan sifat koloid berikut: Data sifat-sifat koloid dan penerapannya
(1) proses pembentukan delta di muara yang tepat adalah ....
sungai; Penerapan dalam kehidupan
(2) penghamburan sinar lampu di malam Sifat Koloid
sehari - hari
hari berkabut; A Elektroforesis Sorot lampu di malam hari
(3) penjernihan air menggunakan tawas; B Efek Tyndall Penyaringan asap pabrik
(4) langit berwarna biru; dan C Dialisis Gelatin pada es krim
D Koagulasi Menghilangkan bau badan
(5) pemutihan gula menggunakan arang.
E Adsorpsi Penggunaan norit
Sifat efek Tyndall terdapat pada nomor ....
18. UN-SMA-12-B67-18
A. (l)dan(2)
Data yang berhubungan dengan tepat
B. (l)dan(3)
adalah....
C. (2) dan (3) Fase Medium
D. (2) dan (4) Jenis Koloid
Terdispersi Pendispersi
E. (3) dan (5) A. Sol Padat Padat Cair
14. UN-SMA-12-A83-17 B. Emulsi Cair Cair
Data pengelompokkan sistem koloid yang C. Busa Padat Padat Padat
tepat adalah .... D. Emulsi Padat Gas
Fase Medium E. Busa Padat Cair
Jenis Koloid
Terdispersi Pendispersi 19. UN-SMA-11-P.15-14
A. Sol Padat Cair

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 508
MASTER KIMIA

Sifat koloid dapat diterapkan dalam D. 3 dan 5


kehidupan sehari-hari antara lain: E. 4 dan 5
(1) sorot lampu bioskop; 21. Tiga buah zat yaitu : P, Q, dan R
(2) pembuatan obat norit; Zat Sifat – sifat
(3) penggumpalan karet dalam lateks; P Homogen, tidak dapat disaring, bila disinari
menunjukan berkas cahaya.
(4) proses cuci darah; dan
Q Heterogen, dapat disaring, bila disinari tidak
(5) pembentukan delta di muara sungai. menunjukan berkas cahaya.
Contoh penerapan sifat adsorbsi adalah .... R Homogen, tidak dapat disaring, bila disinari
A. (1) tidak menunjukan berkas cahaya.
B. (2) Berturut-turut sebagai larutan sejati,
C. (3) sistem koloid, dan suspense kasar adalah
D. (4) …
E. (5) a. R, P, Q
20. UN-SMA-11-P.15-15 b. Q, P, R
Berikut ini beberapa contoh pembuatan c. P, R, Q
sistem koloid: d. Q, R, P
(1) agar-agar dipeptisasi dalam air; e. P, Q, R
(2) sol NiS melalui penambahan H2S ke 22. Perhatikan table berikut :
dalam endapan NiS; Fase Fase
Nama
(3) Al(OH)3 melalui reaksi hidrolisis; No sistem Contoh
terdispersi pendispersi
koloid
(4) sol AS2S3 melalui reaksi dekomposisi
Batu
rangkap; dan a Gas Cair Buih
apung
(5) sol AgCl dengan mencampurkan Emulsi Intan
b Padat Padat
larutan AgNO3 dan HCl. padat hitam
Contoh koloid yang dibuat dengan cara c Cair Padat
Aerosol
Susu
dispersi adalah .... cair
Emulsi
A. (l) dan (2) d Cair Padat Mutiara
padat
B. (2) dan (3) e Padat Padat Sol Asap
C. (2) dan (4) 23. Karet busa merupakan contoh koloid yang
D. (3) dan (4) fase terdispersinya dan medium
E. (3) dan (5) pendispersinya berturut-turut …
21. UN-SMA-10-P.27-16 a. Padat-cair
Beberapa sifat koloid: b. Padat-gas
1. elektroforesis; c. Gas-padat
2. efek Tyndall; d. Cair-padat
3. adsorbsi; e. Cair-gas
4. koagulasi; dan ; 24. Sistem koloid yang dibuat dengan
5. dialisis. mendispersikan cairan dalam gas disebut
Pengobatan diare dengan norit dan proses …
cuci darah merupakan contoh penerapan a. Busa cair
sifat b. Emulsi cair
koloid nomor.... c. Sol
A. 1 dan 2 d. Aerosol cair
B. 1 dan 3 e. Aerosol padat
C. 3 dan 4

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 509
MASTER KIMIA

25. Penghamburan berkas sinar oleh sistem d. 4


koloid disebut … e. 5
a. Efek Tyndall 29. Dibawah ini beberapa contoh cara
b. Gerak brown pembuatan sol.
c. Absorbsi 1) Agar-agar dalam air
d. Koagulasi 2) Gas H2S dalam larutan SO2
e. Elektroforesis 3) Besi (III) klorida dalam air panas
4) Belerang dalam air
26. Beberapa contoh koloid : Sol yang dihasilkan dengan cara dispersi
1) Protein adalah ...
2) Sol belerang a. 1) dan 3)
3) Detergen b. 1) dan 4)
4) Agar-agar c. 3) dan 4)
5) Susu d. 2) dan 3)
6) Sol logam e. 2) dan 4)
Yang termasuk koloid hidrofil adalah … 30. Sabun dapat dibuat dari lemak hewan atau
a. 1, 3, 4 minyak tumbuhan. Proses pembuatan
b. 1, 2, 3 sabun disebut saponifikasi, yaitu dengan
c. 4, 5, 6 cara mendidihkan lemak atau minyak
d. 2, 4, 6 dengan NaOH atau KOH pekat agar
e. 2, 5,6 diperoleh gliserol dan garam dari asam
27. Pembuatan koloid dengan cara mengubah lemak yang disebut sabun. Prinsip kerja
partikel kasar berupa endapan menjadi sabun dalam membersihkan noda adalah
partikel koloid dengan menggunakan dengan cara menurunkan tegangan
elektrolit ion sejenis merupakan permukaan air sehingga daya resap air
pembuatan koloid dengan cara … pada kain meningkat. Selanjutnya, bagian
a. Kondensasi hidrofob sabun akan mengikat noda dan
b. Reaksi redoks bagian hidrofilnya berinteraksi dengan air.
c. Dispersi mekanik Goncangan mekanik menyebabkan noda
d. Peptisasi terangkat dan tersuspensi dalam air
e. Busur bredick membentuk misel yang tidak mudah
28. Berikut ini fenomena sehari-hari yang mmengendap. Saat pakaian dibilas,
menunjukkan sifat koloid : permukaan kain bersih dari noda.
1) Proses cuci darah Berdasarkan wacan tersebut, yang
2) Pemberian tawas pada pengolahan air menyebabkan misel tidak mudah mengendap
3) Penyaringan debu pabrik adalah ...
4) Pembentukkan delta pada muara A. Rendahnya tegangan permukaan air di
sekitar misel
sungai
B. Molekul sabun yang terhidrolisis
5) Penjernihan air
menghasilkan larutan bersifat basa
Sifat elektroforesis koloid dapat C. Tolak menolak partikel misel yang
ditunjukkan dalam contoh kejadian nomor bermuatan negatif
…. D. Gaya tolak menolak partikel misel yang
a. 1 bermuatan positif
b. 2 E. Gaya tolak menolak muatan sejenis antara
c. 3 misel dengan permukaan kain

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 510
MASTER KIMIA

31. UN Kimia 2017 – 28 E. emulsi dan efek Tyndall


Diketahui beberapa zat berikut.
a. Air panas 33. Saat musim hujan kita mudah sekali
b. Udara
terserang penyakit, salah satunya batuk.
c. Gula
d. Minyak Ketika mengkonsultasikan ke dokter,
Untuk mendapatkan emulsi, zat
biasanya akan diberikan beberapa obat.
terdispersi dan medium pendispersinya
adalah .... Salah satu obat batuk yang diberikan
a. (1) dan (2)
berbentuk sirup.
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3) Komposisi bahan yang terkandung dalam
d. (2) dan (4)
sirup obat batuk diantaranya: Amonium
e. (4) dan (1)
32. Pelangi adalah fenomena optik dan klorida 50 mg, Minyak Eukaliptus 0,99 mg,
meteorologi yang disebabkan oleh
pemantulan, pembiasan dan dispersi Ekstrak Succus 167 mg, Minyak
cahaya pada tetesan air yang Peppermint 3,16 mg, Kristal Menthol 4,44
menghasilkan spektrum cahaya yang
terlihat di langit. Pelangi terjadi akibat mg, dan Alkohol 2%. Bahan-bahan
percampuran antara partikel zat cair tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda,
dengan zat gas, yaitu ketika matahari dan
hujan terkombinasikan menjadi satu. terutama sifat minyak dan alkohol yang
Sorotan cahaya matahari terpisahkan
sukar larut dalam air. Saat kita meminum
menjadi warna-warna yang terdapat
dalam pelangi saat mereka dihamburkan obat batuk tersebut dalam petunjuk
oleh tetesan air hujan .
pemakaian, obat tersebut harus dikocok
terlebih dahulu.

Gambar pelangi

Berdasarkan wacana di atas jenis koloid Berdasarkan wacana di atas jenis koloid
dan sifat yang di hasilkan pelangi, secara
berurutan adalah.... dan fase terdispersi - medium pendispersi
A. aerosol dan gerak Brown yang tepat pada obat batuk secara
B. buih dan gerak Brown
C. aerosol dan efek Tyndall berurutan adalah....
D. buih dan efek Tyndall A. Sol, padat - cair

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 511
MASTER KIMIA

B. Emulsi, cair - cair


C. Sol, cair - padat
D. Emulsi, padat - cair
E. Sol, cair -cair

Weni Astuti Ningsih,


S.Pd 512

Anda mungkin juga menyukai