1. Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium 2.

Dari berilium ke barium jari jari atom bertambah besar, sehingga energy ionisasi serta keelektronegatifan berkurang 3. Kecenderungan untuk melepas elektron membentuk senyawa ion makin besar 4. Senyawa kalsium, strontium dan barium, yaitu logam alkali tanah bagian bawah, berbentuk senyawa ion, sedangkan senyawa-senyawa berilium dan senawa-senyawa magnesium bersifat kovalen 5. Logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode, sehingga berilium kurang reaktip dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium dan seterusnya. 6. Jari-jari atom seperiode logam alkali tanah lebih kecil, sehingga energy pengionan lebih besar. 7. Logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi, sedangkan logam alkali cuma 1 valensi Beberapa reaksi logam alkali tanah berikut menggambarkan keenderungan sifat unsure-unsur itu : a. Reaksi dengan air Kalsium, strontium, da barium bereaksi baik dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Magnesium bereaksi lebih baik dengan air panas, sedangkan berilium tidak bereaksi

M(s) + 2H2O(l) p M(OH)2(aq) + H2(g)

b. Reaksi denan udara Semua logam tanah terkorosi menerus di udara membentuk oksida, hidroksida, karbonat, kecuali berilium dan magnesium. Berilium dan Magnesium juga bereaksi dengan oksigen diudara, tetapi lapisan oksida yang terbentuk melekat pada permukaan logam sehingga menghambat korosi berlanjut.

2M(s) + O2(g) p 2MO(s)

c. Reaksi dengan halogen (X2) Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida

M(s) + X2(g) p MX2

Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk. Hal itu menunjukan bahwa halida berilium bersifat kovalen d. Reaksi dengan asam dan basa Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (seperti HCL) membentuk garam dan gas hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba

M(s) + 2HCL(aq) p MCl2(aq) + H2(g)

Be juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk Be(OH)42- dan gas H2