Anda di halaman 1dari 15

Pilihlah jawaban yang benar!

1. Perhatikan kalimat berikut!


Demikian permohonan saya. Besar harapan saya untuk dapat diterima menjadi bagian dari
perusahaan yang Bapak pimpin. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.
Kalimat tersebut merupakan bagian dari …
A. Lampiran surat lamaran pekerjaan
B. Pembuka surat lamaran pekerjaan
C. Isi surat lamaran pekerjaan
D. Penutup surat lamaran pekerjaan
E. Ucapan terima kasih dari perusahaan
2. Cermati surat lamaran pekerjaan berikut!
Dengan hormat,
Saya telah membaca iklan lowongan pekerjaan sebagai staf editor di Literasi Kita melalui
Instagram, pada 13 Maret 2021. Berdasarkan syarat yang ditentukan dalam iklan tersebut, saya
memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan sebagai staf editor di Literasi Kita.
Penggalan surat lamaran pekerjaan tersebut merupakan unsur bagian…
A. Salam pembuka da nisi surat
B. Isi surat dan salam penutup
C. Lampiran dan nama alamat tujuan surat
D. Kualifikasi pelamar dan lampiran surat
E. Unsur penunjang dan kualifikasi pelamar
3. Cermati bagian surat lamaran pekerjaan berikut!
Berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan dalam iklan tersebut, saya memenuhi syarat untuk
mengisi lowongan pekerjaan sebagai illustrator di PT Intan Pariwara. Saya yakin mampu
berkembang dan berhasil menjadi illustrator yang baik di PT Intan Pariwara.
Penggalan surat lamaran pekerjaan tersbeut merupakan bagian unsur …
A. Salam pembuka surat
B. Identitas pelamar pekerjaan
C. Isi surat lamaran pekerjaan
D. Penunjang yang dilampirkan
E. Kualifikasi pelamar pekerjaan
4. Perhatikan kutipan surat lamaran pekerjaan berikut!
Berdasarkan informasi yang say abaca pada harian Suara Bangsa, saya mendapat informasi
bahwa PT Intan Pariwara membutuhkan staf promosi.
Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan tersebut berdasarkan …
A. Inisiatif sendiri
B. Iklan media cetak
C. Informasi dari radio
D. Informasi dari televisi
E. Informasi dari orang lain
5. Cermati bagian surat lamaran pekerjaan berikut!
Untuk memenuhi dan memperkuat surat lamaran ini, sebagai bahan pertimbangan berikut
saya lampirkan:
1. Legalisasi ijazah S-1, Pendidikan Bahasa Jawa, Universitas Negeri Yogyakarta;
2. Legalisasi transkrip nilai;
3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian;
4. Fotokopi KTP dan;
5. Paspoto berwarna ukuran 4x6 sebanyak dua lembar.
Penggalan surat lamaran pekerjaan tersebut merupakan unsur …
A. Salam pembuka surat
B. Kalimat pembuka surat
C. Identitas pelamar pekerjaan
D. Penunjang yang dilampirkan
E. Kualifikasi pelamar pekerjaan
6. Cermati penggalan surat lamaran pekerjaan berikut!
Saya membaca iklan lowongan kerja sebagai operator mesin cetak di PT Macanan Jaya
Cemerlang di harian Harapan Kita, 7 April 2021, Saya tertarik untuk mengisi lowongan tersebut.
Saya, Angga Perkasa, berusia 21 tahun lulusan SMK Harapan Bunda. Saya sudah
berpengalaman selama dua tahun sebagai operator mesin cetak. Saya pekerja keras serta dapat
bekerja baik individu maupun tim.
Sebagai pertimbangan bersama surat ini saya lampirkan salinan ijazah SMK, surat
pengalaman kerja, Surat Keterangan Catatan Kepolisian, serta paspoto berukuran 4x6 sebanyak
dua lembar.
Pernyataan yang sesuai dengan penggalan surat lamaran pekerjaan tersebut adalah …
A. Angga Perkasa mempunyai semangat kerja tinggi.
B. Angga Perkasa lulusan terbaik SMK Harapan Bunda.
C. Angga Perkasa pernah bekerja selama dua tahun di Jakarta.
D. Angga Perkasa menyertakan berbagai macam ijazah kursus.
E. Angga Perkasa berpengalaman sebagai operator mesin cetak.
7. Cermati penggalan surat lamaran pekerjaan berikut!
Nama saya Berlian permatasari, Saya wanita berusia 23 tahun. Saya merupakan lulusan S-1
Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Saya seorang
pekerja keras dan menyukai tantangan baru.
Penggalan surat tersebut merupakan unsur surat lamaran bagian …
A. Salam pembuka
B. Lampiran surat
C. Isi surat
D. Kualifikasi pelamar
E. Unsur penunjang surat
8. Cermati identitas pelamar pekerjaan berikut!
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anisah Octavia;
Tempat dan tanggal lahir : Kebumen, 14 Februari 1996;
Jenis kelamin : perempuan; dan
Pendidikan : S-1 Ekonomi Industri.
Penulisan identitas pelamar tidak sesuai dengan kaidah ejaan yang berlaku. Penulisan yang tepat
sebaiknya …
A. Semua kata harus diawali huruf capital
B. Setiap identitas diakhiri tanda koma (,)
C. Kata-kata berupa penjelasan perincian yang diawali huruf kecil
D. Penjelasan tempat dan tanggal lahir ditulis dalam dua baris
E. Kata nama, tempat, jenis kelamin, dan pendidikan diawali huruf kecil
9. Cermatilah kutipan surat lamaran pekerjaan berikut!
Dengan hormat,
Dengan ini saya, Sukandar Atmaja, 22 tahun, lulusan S-1 Akuntansi, mengajukan lamaran
sebagai…
Pembuka surat lamaran pekerjaan tersebut kurang tepat, perbaikannya adalah …
A. Kata dengan ini diganti dengan melalui surat ini
B. Kata dengan ditambahkan dengan frasa surat lamaran
C. Kata dengan ini diubah menjadi berdasarkan iklan di harian…
D. Kata dengan diganti dengan surat lamaran pekerjaan tersebut
E. Kata dengan diganti dengan yang bertanda tangan di bawah ini
10. Penulisan alamat surat yang benar adalah …
A. Yth. Bapak Personalia CV. Kusumajaya
Jln. Beo 21
Samarinda
B. Kepada Yth. Biro Personalia PT Persada
Jalan Bromo 22
Blitar
C. Kepada Yth. HRD P.T. Perdana Bersaudara
Jalan Anggrek 23
Blitar
D. Kepada Personalia PT Jaya Abadi
Jl. Pahlawan no. 5
Makassar
E. Yth. Personalia PT Inti Persada
Jalan Kasuari 37
Jayapura
Teks cerita sejarah berikut untuk soal nomor 11-13.
Bilyarta kembali bertanya kepada bapaknya, “Kenapa kita ndak bisa seperti Sri Ratu, punya
uang banyak?”
“Karena Sri Ratu orang pintar, Orang yang pintar, bisa melakukan apa saja.”
“Memang, orang kita belum pintar ya, Pak?”
“Belum. Orang kita harus terus belajar, sekolah yang tinggi biar bisa pintar seperti mereka.”
“Benar, ndak, Sri Ratu itu penjajah, Pak? Tapi, kenapa dia bagi-bagi uang?”
Lagi-lagi bapaknya tersenyum geli.
“Suatu hari nanti, kamu akan tahu, siapa sebenarnya Sri Ratu. Siapa Belanda itu. Kamu harus
tekun belajar. Mengapa mereka betah di sini, mengapa mereka ndak pernah mau pulang ke
negaranya.”
11. Informasi yang sesuai dengan kutipan novel sejarah tersebut adalah …
A. Tokoh Bilyarta ingin hidup makmur seperti tokoh Sri Ratu.
B. Tokoh Bilyarta merasa senang mendapatkan uang dari Sri Ratu.
C. Tokoh memiliki keinginan agar anaknya dapat bersekolah di negeri Belanda.
D. Tokoh Bapak menasihati Bilyarta agar kelak bisa menjadi orang berpendidikan.
E. Tokoh Bapak meminta Bilyarta mengetahui alas an Belanda tidak ingin pulang ke negaranya.
12. Unsur intrinsik yang dominan dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah …
A. Alur
B. Tema
C. Latar
D. Amanat
E. Penokohan
13. Watak tokoh Bapak yang bijaksana tampak dari …
A. Pikiran tokoh
B. Tindakan tokoh
C. Dialog antartokoh
D. Pengarang langsung
E. Dialog tokoh Bilyarta
Novel sejarah berikut untuk soal nomor 14-16
“Ada kapal masuk!” Suara lantang seorang lelaki kerempeng berkulit legam menyentak
kesibukan yang cukup ramai.
“Mana? Mana?” terdengar pertanyaan silih berganti.
“Itu, lihat!” teriak lelaki pertama.
“Oh ya, ya, benar,” jawab salah seseorang dari kerumunan yang lalu mengangkat tangannya
ke dekat mulut sepertti posisi orang hendak azan, dan berteriak lebih keras dari lelaki pertama.
“Ada kapal masuk!”
Aku yang sedang merapikan tumpukan peti kayu, segera menajamkan telinga sebelum berlari
secepat yang aku bisa menuju sebuah ruangan terbaik yang ada di kawasan itu yang jaraknya
sekitar 300 meter dari tempatku sekarang.
14. Latar tempat dalam novel sejarah tersebut adalah …
A. Pabrik
B. Jalanan
C. Gudang
D. Bandara
E. Pelabuhan
15. Latar pandang dalam novel sejarah tersebut adalah …
A. Orang pertama serbatahu
B. Orang pertama pelaku utama
C. Orang ketiga pelaku utama
D. Orang ketiga pelaku sampingan
E. Orang ketiga serbatahu
16. Sudut pandang dalam novel sejarah tersebut adalah …
A. Orang pertama serbatahu
B. Orang pertama pelaku utama
C. Orang ketiga pelaku utama
D. Orang ketiga pelaku sampingan
E. Orang ketiga serbatahu
Novel sejarah berikut untuk soal nomor 17-19.
“Lho, kamu belum tidur, Cah?” Tanya ibunya sambil menolehkan wajah yang terlihat
berminyak ke arah putri sulungnya itu.
“Belum ngantuk, Bu,” jawab Icah singkat.
Tak lama kemudian, seluruh sukun akhirnya terkupas. Dia merapikan sekali lagi buah-buahan itu,
meletakkan pisau dan mencuci tangannya sebelum merangkul Icah dan mengajak ke kamar tidur.
“Terima kasih kamu sudah membantu Ibu, ya, Sayang,” kata Lily.
Menjelang tidur, doa rutin ibu dan anak itu untuk keselamatan Kuding bertambah dengan tambahan
satu permintaan Lily: agar sukun yang dijualnya besok dibeli banyak orang supaya hidup mereka tak
terlalu sulit seperti hari-hari terakhir ini.
17. Latar waktu dalam novel sejarah tersebut adalah …
A. Pagi hari
B. Siang hari
C. Sore hari
D. Petang hari
E. Malam hari
18. Penggambaran watak religious tokoh Lily dalam novel sejarah tersebut dilakukan melalui …’
A. Dialog tokoh
B. Pikiran tokoh
C. Perbuatan tokoh
D. Narasi pengarang
E. Dialog antartokoh
19. Nilai kehidupan yang menonjol dalm novel sejarah tersebut adalah…
A. Religi
B. Sosial
C. Moral
D. Budaya
E. Kepahlawanan
Teks cerita sejarah berikut untuk soal nomor 20 dan 21.
Bung Hatta tak menjawab. Politikus mantan pimpinan Indische Vereeniging (Perhimpunan
Hindia) saat berkuliah di Amsterdam ini mengembuskan napas lirih. “Saya mrasa Belanda semakin
sulit dipercaya. Mereka pasti akan melakukan segala cara untuk kembali menjajah kami,” katanya.
“Itu tidak mungkin terjadi.” Critchley mencoba menenangkan kegalauan Bung Hatta. “Belanda
akan menghadapi risiko besar di dunia Internasional sebagai taruhannya. Dewan Keamanan tak akan
segan-segan bertindak keras jika hal seperti itu terjadi.”
KTN adalah lembaga bentukan Dewan Keamanan PBB yang bertugas memastikan perundingan
damai antara Indonesia dan belanda berjalan damai.
20. Sikap tokoh Bung Hatta dalam novel sejarah tersebut adalah …
A. Takut musuh
B. Berhati-hati
C. Selalu curiga
D. Suka menuduh
E. Berani mengambil risiko
21. Paragraf eksplanasi sesuai dengan novel sejarah tersebut adalah …
A. Sikap berhati-hati perlu diterapkan kapan pun. Sikap berhati-hati membuat kita tetap
waspada terhadap bahaya dan halangan. Sikap berhati-hati bukan berarti takut. Namun, sikap
ini merupakan wujud kewaspadaan.
B. Sikap curiga kepada musuh perlu diterapkan kapan pun. Kita tidak pernah tahu siapa musuh
kita. Carilah informasi hanya dari teman atau lingkungan kita.
C. Musyawarah mufakat sudah menjadi ciri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hendaknya kita
bermusyawarah dengan siapa pun, termasuk dengan musuh kita.
D. Bung Hatta merupakan tokoh proklamator bangsa Indonesia. Bung Hatta ingin
membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda, Bung Hatta pun melakukan
perundingan dengan pihak Belanda.
E. KTN atau Komisi tiga negara dibentuk untuk menengahi konflik Indonesia dan Belanda.
KTN terdiri atas tiga negara pilihan dari Indonesia dan Belanda. Tiga negara tersebut yaitu
Australia, Amerika Serikat, dan Belgia.
Teks cerita sejarah berikut untuk soal nomor 22 dan 23.
1) Keesokan harinya kedua-duanya dinasihati Kyai Taptajani.
2) “Berkelahi itu tidak baik,” kata sang kyai, “nanti, kalau kalian sudah besar, ingatlah baik-baik
nasihatku ini. Bahwa, berkelahi memang tidak baik. Tapi, kalau tidak ada lagi rasa percaya pada
nilai kata-kata sebagai kata, apa boleh buat berkelahi itu terpaksa dilakukan.”
3) Dalam berkelahi, orang berpikir tentang menang.
4) Kemenangan dalam berkelahi tidak mungkin dicapai tanpa berpikir untuk menguasai perkelahian.
5) Sultan Hamengku Buwono I, ketika masih bernama Pangeran Mangkubumi, bisa menang
berkelahi dengan Belanda, yaitu Mayor De Clerq, sebab beliau belajar untuk tidak kalah. Belajar
berarti mempersiapkan diri untuk menang.
22. Pesan dalam teks cerita sejarah tersebut adalah …
A. Dengarkan selalu nasihat guru.
B. Berkelahilah di tempat yang tepat.
C. Persiapkan diri sebelum berkelahi.
D. Jangan berkelahi jika tidak terpaksa.
E. Jangan mudah mempercayai kata-kata.
23. Majas yang terdapat pada bagian 2) adalah …
A. Simile
B. Alegori
C. Repetisi
D. Hiperbola
E. Personifikasi
24. Perhatikan kutipan novel sejarah berikut!
“Kenapa National Indische Partij dibubarkan oleh Pemerintah Hindia-Belnda, engku?” Hatta
mengajukan satu pertanyaan yang diduganya dapat memancing Engku Loyok bercerita.
“Harusnya pertanyaanmu seperti ini,” sambil menarik kursinya, “dosa apa yang dipunyai
National Indische Partij sehingga dibubarkan?”
Kata yang bermaksa simbolik dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah …
A. Menarik
B. Dipunyai
C. Dibubarkan
D. Mengajukan
E. Memancing
Novel sejarah berikut untuk soal nomor 15.
Masa-masa bersekolah di HIS Fransiscus Xaverius, Muntilan, Magelang, yang setingkat sekolah
dasar, ia merasakan saat-saat yang menyenangkan. Kata orang, system dan metode pendidikannya
sama seperti sekolah-sekolah di negri asalnya, Belanda. Para guru yang kebanyakan pastor Londo
mendidik para murid dengan sepenuh hati, membiarkan fantasi kanak-kanak selalu beterbangan lepas
seperti burung-burung sawah. Akhirnya, sekolah seperti bertamasya saja lewat buku dan pelajaran.
25. Nilai moral dalam novel sejarah tersebut adalah …
A. Mengikuti pelajaran di sekolah.
B. Mendidik dengan sepenuh hati.
C. Membiarkan anak-anak berfantasi.
D. Membiarkan anak-anak bebas bermain.
E. Memberi pelajaran melalui buku-buku.
Teks editorial berikut untuk soal nomor 26-30.
Fenomena alam ialah takdir yang tidak bisa dilawan. Akan tetapi, besar-kecilnya dampak
bencana yang disebabkan fenomena alam tersebut sangat ditentukan oleh manusia sendiri. Cuaca
ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di berbagai
daerah di NTT dan NTB. Puluhan orang dilaporkan meninggal dan puluhan lainnya belum ditemukan.
Dampak fenomena alam itu mestinya sudah bisa diantisipasi sebelumnya. Tindakan antisipasi
tersebut karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksikan
dengan tepat keberadaan siklon tropis Seroja dan juga dampaknya yang ditimbulkannya. Prediksi
BMKG itu seakan-akan diabaikan dengan penuh kesadaran. Tidak perlu mencari siapa yang salah.
Saatnya bangsa ini lebih menghargai ramalan cuaca. Ramalan cuaxa merupakan hasil kerja
rasional dan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Hasil kerja itu bersifat empiris, bukan spekulatif,
apalagi hasil mimpi semalam. Oleh akrena itu, sepatutnya kita berpedoman padanya.
26. Isu aktual dalam teks editorial tersebut adalah …
A. Fenomena alam yang tidak dapat dilawan manusia.
B. Dampak fenomena alam yang dapat diantisipasi sebelum terjadi.
C. Dampak cuaca ekstrem, seperti siklon tropis Seroja, dapat dicegah oleh manusia.
D. Pentingnya berpedoman pada ramalan cuaca yang telah diumumkan oleh BMKG.
E. Siklon tropis Seroja mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di NTT dan NTB.
27. Pendapat yang sesuai dengan teks editorial tersebut adalah …
A. BMKG sudah memprediksi keberaradaan siklon tropis Seroja.
B. Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja terjadi di NTT dan NTB.
C. Dampak cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja seharusnya dapat dihindari.
D. BMKG memublikasikan ramalan cuaca terkait siklon tropis Seroja beserta dampaknya
kepada masyrakat.
E. Puluhan orang dilaporkan meninggal dan puluhan lainnya belum ditemukan pascaterjadi
siklon tropis Seroja.
28. Saran dalam teks editorial tersebut terdapat pada kalimat…
A. Besar-kecilnya dampak bencana yang disebabkan fenomena alam tersebut sangat ditentukan
oleh manusia sendiri.
B. Saatnya masyarakat lebih menghargai ramalam cuaca yang telah diumumkan oleh BMKG
dan berpedoman padanya.
C. Ramalan cuaca yang diprediksi oleh BMKG dibuat berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan dan
berdifat empiris.
D. BMKG sudah memprediksikan dengan tepat keberadaan siklon tropis Seroja dan juga
dampak yang ditimbulkannya.
E. Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah mengakibatkan banjir bandang dan tanah
longsor di berbagai daerah di NTT dan NTB.
29. Konjungsi kausal dalam teks editorial tersebut terdapat pada kalimat …
A. Kedua paragraf kedua dan keempat paragraph ketiga
B. Kesatu paragraf kesatu dan ketiga paragraf kedua
C. Ketiga paragraf pertama dan ketiga paragraf ketiga
D. Kedua paragraf pertama dan ketiga paragraf kedua
E. Kesatu paragraf kedua dan keempat paragraf ketiga
30. Kata ganti penunjuk yang terdapat pada kalimat ketiga paragraf ketiga teks editorial merujuk
pada …
A. BMKG
B. Fenomena alam
C. Siklon tropis Seroja
D. Ramalan cuaca BMKG
E. Dampak siklon tropis Seroja
Teks editorial berikut untuk soal nomor 31-33.
1) Seiring perjalanan waktu, sekolah online ternyata menyisakan banyak persoalan. 2) Persoalan itu
mulai dari pola belajar yang menjemukan, keterbatasan alat belajar, sinyal internet susah, kekerasan
dalam rumah tangga, hingga persoalan sosial. 3) Berangkat dari sederet sisi negatif itu, membuka
sekolah tatap muka pada tahun ajaran ini dinilai menjadi pilihan terbaik. 4) Tentu pebukaan itu tidak
bisa serampangan. 5) Protokol kesehatan ketat, misalnya menjadi syarat yang tidak bisa ditanggalkan.
31. Masalah dalam teks editorial tersebut adalah …
A. Keunggulan-keunggulan sekolah tatap muka
B. Pembukaan sekolah tatap muka dalam waktu dekat
C. Persoalan-persoalan penyelenggaraan sekolah online
D. Pola mengajar sekolah online yang lebih menjemukan
E. Protokol kesehatan saat mengikuti sekolah tetap muka
32. Argument mendukung dalam teks editorial ditunjukkan oleh kalimat angka …
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
33. Kalimat saran yang sesuai dengan teks editorial tersebut adalah …
A. Sebaiknya, guru dan orang tua bekerja sama saat sekolah online untuk memberikan tugas
kepada peserta didik.
B. Sebaiknya, peserta didik didampingi orang tua saat sekolah online sehingga peserta didik
tidak mengalami kendala.
C. Seharusnya, Pemerintah dan sekolah bekerja sama membuat kurikulum sekolah online yang
tidak mempunyai banyak persoalan.
D. Semestinya, peserta didik yang mempunyai banyak kendala saat sekolah online, tidak perlu
diberi tugas.
E. Sebaiknya, jika sekolah tatap muka ditiadakan, protokol kesehatan harus dilaksanakan
dengan ketat.
Bacalah teks editorial berikut untuk soal nomor 34-36.
Rata-rata vonis hukuman penjara bagi koruptor di Indonesia masih rendah. Hukuman yang
rendah diduga menjadi salah satu penyebab absennya efek jera dalam perkara korupsi. Namun,
sesungguhnyabelum ada bukti sahih ikhwal hubungan antara besarnya hukuman dan tingkat
kekapokan melakukan korupsi. Bahkan, hukuman mati pun belum tentu efektif membuat orang jera
sepanjang tidak ada upaya pemiskinan bagi pelaku dan keluarganya. Benarlah barangkali candaan
orang-orang selama ini. Koruptor lebih takut miskin daripada takut mati.
Sayangnya, pada saat yang sama, sisi pemulihan keuangan negara malah terpinggirkan dari
focus. Data yang disampaikan Indonesia Corruption Watch (ICW), tahun lalu, ini mungkin bisa
menjadi contoh. Pada semester pertama 2020, total kerugian negara yang diakibatkan praktek
korupsi mencapai Rp 39 trilyun, tetapi vonis pengenaan uang pengganti hanya sekitar 6 persen atau
Rp 2,3 trilyun.
34. Kontroversi dalam teks editorial tersebut adalah …
A. Vonis hukuman mati belum efektif menjera koruptor.
B. Vonis hukuman untuk koruptor belum memberi efek jera.
C. Upaya pemulihan ekonomi akibat tindakan korupsi membebani negara.
D. Pemulihan keuangan negara lebih penting daripada vonis hukuman mati.
E. Hukuman yang rendah menjadi penyebab koruptor melakukan korupsi berulang.
35. Perbaikan ejaan kalimat bercetak miring dalam teks editorial adalah …
A. Pada semester pertama 2020, total kerugian negara yang diakibatkan praktik korupsi
mencapai Rp 39 triliun, tetapi vonis pengenaan uang pengganti hanya sekitar 6 persen atau Rp
2,3 triliun.
B. Pada semester pertama 2020, total kerugian negara yang diakibatkan praktek korupsi
mencapai Rp 39 triliun, tetapi vonis pengenaan uang pengganti hanya sekitar 6 persen atau Rp
2,3 triliun.
C. Pada semester pertama 2020, total kerugian negara yang diakibatkan praktik korupsi
mencapai Rp 39 triliun, tetapi vonis pengenaan uang pengganti hanya sekitar 6 persen atau Rp
2,3 triliun.
D. Pada semester pertama 2020, total kerugian negara yang diakibatkan praktek korupsi
mencapai Rp 39 trilyun, tetapi vonis pengenaan uang pengganti hanya sekitar 6 persen atau
Rp 2,3 trilyun.
E. Pada semester pertama 2020, total kerugian negara yang diakibatkan praktek korupsi
mencapai Rp 39 triliun, tetapi vonis pengenaan uang pengganti hanya sekitar 6 presen atau Rp
2,3 triliun.
Kutipan novel berikut untuk soal nomor 36 dan 37.
“Di sini termuat apa yang baik bagi orang Jawa. Tidak ada lagi orang lain. Tetapi jangan takut
sendirian. Semua yang istimewa terpencil dari yang lain. Ini milik kita yang khusus. Sebentar lagi
setiap prang akan berduyun nonton ketoprak. Betul, itu kesenian Jawa. Tetapi apa yang mereka
perbuat ? Huh, tidak ada yang bisa disebut Jawa. Jawa itu bukan topengnya, tetapi hatinya. Dalamnya,
bukan kulit luarnya. Kulit luar itu berkerut kalau sudah tua. Kulit luar itu mengelupas. Hanya jiwalah
yang penting.
36. Nilai dominan dalam kutipan novel tersebut adalah …
A. Moral
B. Sosial
C. Budaya
D. Politik
E. Ekonomi
37. Pandangan pengarang dalam kutipan novel tersebut adalah …
A. Pengarang menganggap orang Jawa harus menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam hatinya.
B. Pengarang menganggap orang Jawa harus menguasai berbagai macam kesenian khas
daerahnya.
C. Pengarang menganggap orang Jawa harus menampilkan identitasnya melalui pakaian yang
khas.
D. Pengarang menganggap orang Jawa harus menutupi identitasnya saat berbaur dalam
masyarakat.
E. Pengarang menganggap orang Jawa harus mencari jati dirinya dengan mengenai budaya-
budayanya.
Kutipan novel berikut untuk soal nomor 38 dan 40.
Meskipun tidak begitu menyukai tentara nasional yang kebanyakan orang Jawa. Bissu Rusmi dan
bissu lainnya tetap mengharapkan kehadiran mereka. Namun tampaknya itu sia-sia, belum ada pos
yang ditempatkan di Wajo atau di Sengkang. Proklamasi Sulawesi sebagai bagian dari Negara Islam
Indonesia terhitung setahun sejak Kolonel Gator Subroto menggantikan Kawilarang untuk
mengomandani Tertorial Tujuh (TT-VII), pada Januari 1952. Tidak ada pergerakan yang berarti dari
pimpinan baru itu. TII leluasa keluar masuk hutan dan menyisir kampung-kampung untuk mengambil
perbekalan berupa makanan dan baju dari warga.
38. Kutipan novel tersebut menceritakan …
A. Kehidupan para bissu di Wajo
B. Pemberontakan TII pada 1952
C. Penderitaan rakyat Sengkang
D. Mundurnya Kolonel Kawilarang
E. Proklamasi Negara Islam Indonesia
39. Bagaimana pandangan pengarang terhadap isi kutipan novel tersebut?
A. Pengarang kurang mampu menggali fakta sejarah dalam cerita novelnya.
B. Pengarang termasuk pelaku sejarah yang menjadi saksi hidup peristiwa tersebut.
C. Pengarang tertarik dengan fakta sejarah yang dimasukkan ke penceritaan novelnya.
D. Pengarang mengagumi Kolonel Kawilarang sang penumpas pemberontakan di Indonesia.
E. Pengarang kurang dapat memahami kehidupan para bissue pada era setelah kemerdekaan.
40. Peristiwa dalam novel tersebut terjadi di …
A. Sumatra
B. Jawa
C. Bali
D. Sulawesi
E. Kalimantan
Kutipan novel berikut untuk soal nomor 41-43.
Karangsoga, 1961, jam satu siang. Bel di sekolah desa itu bordering. Terdengar ramai para murid
memberi salam bersama kepada guru. Sepuluhan anak lelaki dan perempuan keluar dari ruang kelas
enam. Lepas dari pintu kelas mereka bersicepat menghampur ke halaman dan langsung diterpa terik
matahari. Anak-anak lelaki terus berlari meninggalkan sekolah, melesat seperti anak-anak kambing
dibukakan kandang. Tetapi tiga murid perempuan berjalan biasa sambil bersenda gurau. Ketiganya
berambut ekor kuda dan bertelanjang kaki. Buku tulis dan kayu penggaris ada pada tangan masing-
masing.
41. Latar waktu kutipan tersebut adalah …
A. Dini hari pada 1961
B. Pagi hari pada 1961
C. Siang hari pada 1961
D. Sore hari pada 1961
E. Malam hari pada 1961
42. Kejadian tersebut terjadi di …
A. Ruang kelas dan teras kelas
B. Ruang guru dan gerbang sekolah
C. Teras kelas dan halaman sekolah
D. Ruang kelas dan halaman sekolah
E. Ruang guru dan halaman sekolah
43. Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan novel tersebut adalah …
A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang pertama pelaku sampingan
C. Orang ketiga pelaku utama
D. Orang ketiga pelaku sampingan
E. Orang ketiga serbatahu
Kutipan novel berikut untuk soal nomor 44 dan 45.
Hukum fisika ada di mana-mana. Alendra membatin untuk dirinya pada sebuah pagi yang cerah
di taman kampus yang dinamakan Taman Belajar. Di taman tersebut, ia menemukan banyak contoh
tentang hukum itu; dua orang sedang bermain lempar tangkap bola, pesilat sedang bertarung dengan
tongkat, dan daun-daun yang berguguran ketika diterpa angin.
44. Latar kejadian kutipan novel tersebut adalah …
A. Pagi hari di taman kampus
B. Pagi hari di lapangan bola
C. Siang hari di taman kampus
D. Siang hari di lapangan bola
E. Sore hari di taman kampus
45. Interpretasi yang sesuai dengan isi kutipan novel tersebut adalah …
A. Pengarang mampu menggambarkan situasi taman kampus dengan sangat menarik.
B. Pengarang mampu menceritakan sebuah gejolak batin tokoh utama dengan ciamik.
C. Pengarang mampu memasukkan konsep hukum Fisika dalam cerita yang terkesan nyata.
D. Pengarang mampu memberi warna baru pada genre novel fiksi ilmiah yang masih jarang.
E. Pengarang mampu menampilkan fenomena yang jarang diangkat dalam sebuah cerita fiksi.
Kutipan novel berikut untuk soal nomor 46-47.
Karman kembali menarik napas panjang. Tetapi kemudian ada titik-titik bening muncul pada
akal budinya yang semula hamper mati. “ Seorang kapten dengan iklas menunjukkan pengertian dan
simpatinya padaku. Kebenaran yang disampaikan padaku sukar kubantah. Ah, setidaknya ada satu
orang yang mau memahami diriku, pikir Karman. Tetapi betulkah penderitaanku telah terbagi?
Bisakah aku memastikan aku telah mempunyai teman di dunia ini?”
46. Konflik yang dialami tokoh Karman adalah …
A. Karman cemas akan masa depannya.
B. Karman sedih mendengar penderitaannya.
C. Karman takut dengan kehidupan masa lalunya.
D. Karman ragu ada orang yang peduli dengan dirinya.
E. Karman tidak mempunyai teman dalam kehidupannya.
47. Tokoh Kapten dalam padangan Karman adalah …
A. Sosok bijaksana yang penuh dengan nasihat
B. Sosok penuh perhatian dan simpati kepadanya
C. Sosok orang tua yang mampu mengerti dirinya
D. Sosok orang sabar yang mendengar keluhannya
E. Sosok perhatian yang sabar dengan tingkahnya
48. Cermati kutipan novel berikut!
Ketika ujung-ujung ranting yang menggantung itu mulai bergoyang oleh sentuhan angina,
ketika burung-burung kecil itu mulai mencicit-cicit di seputar sarang mereka, dari bawah
kerindangan pohon mbulu itu samar-samar terdengar alunan seruling. Demikian samar sehingga
ketika angin bertiup kencang, suara itu luluh oleh desah angin yang menerobos dedaunan.
Majas yang digunakan dalam kutipan novel tersebut adalah …
A. Metafora
B. Simile
C. Hiperbola
D. Litotes
E. Personifikasi
49. Cermati kutipan novel berikut!
Aku belajar satui hal dalam menghadapi semua ini. Kini aku siap dengan apa pun yang Tuhan
inginkan. Ya! Aku akan kuat dalam menghadapi cobaan apa pun dari-Nya. Tuhan …Terima
kasih atas ujian terindah ini.
Pesan dalam kutipan novel tersebut adalah …
A. Selalu berserah diri kepada Tuhan
B. Selalu berdoa dalam setiap urusan
C. Selalu belajar dalam memaknai hidup
D. Selalu semangat dalam menjalankan kegiatan
E. Selalu berprasangka baik dalam setiap kejadian
Kutipan novel berikut untuk soal nomor 50.
Paijo terus pergi. Dan orang-orang kembali. Para perempuan dan laki-laki penabung itu tentu
akan dapat marah dari Kasan Ngali, pasti sudah. Paijo tertawa keras-keras, Hi-hu! Tahu rasa! Hi-hu!
Tiba-tiba Pak Mantri sudah di belakang Paijo.
“Nak, ke sinilah,” ajak Pak Mantri.
Ah, alangkah malu tertawa keras di pengetahuan Pak Mantri. Paijo menyesali perbuatan itu.
Alangkah hianya tertawa begitu. Urakan! Tiba di kantor, kata Pak Mantri:
“Tidak pantas tertawa begitu, Nak!”
50. Penyebab konflik kutipan novel tersebut adalah …
A. Paijo tidak suka dengan kedatangan para penabung di pasar.
B. Paijo tidak senang dengan tingkah para penabung di pasar.
C. Paijo bertindak sewenang-wenang di belakang Pak Mantri.
D. Paijo memarahi para penabung yang dipimpin Kadan Ngali.
E. Paijo menertawakan para penabung dengan suara keras.

Anda mungkin juga menyukai