Anda di halaman 1dari 25

Kajian Sumber Daya Manusia sebagai Pengembangan

Potensi Wilayah

XII IPS 2

Kelompok 3

Disusun oleh:
M. Yusuf Moreno
Nabiel Ariz Muhammad
Nadira Cassy Kusnadhi
Desi Mayasari
Harlan Hidayat
Ela Febriyani
Kaka Pratama
2023/2024

uji syukur penyusun ucapkan


kepada Allah SWT, yang telah
memberikan
rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentang
“Sistem dan Struktur Politik
dan Ekonomi pada Masa
Demokrasi Orde Baru
(1966-1998)” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk
melengkapi tugas kelompok
mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Kami
ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah
membantu dalam
memberikan informasi yang
akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua
pihak yang telah
memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang
bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam
makalah ini terdapat banyak
kesalahan
dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik
Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya
uji syukur penyusun ucapkan
kepada Allah SWT, yang telah
memberikan
rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentang
“Sistem dan Struktur Politik
dan Ekonomi pada Masa
Demokrasi Orde Baru
(1966-1998)” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk
melengkapi tugas kelompok
mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Kami
ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah
membantu dalam
memberikan informasi yang
akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua
pihak yang telah
memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang
bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam
makalah ini terdapat banyak
kesalahan
dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik
Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Kajian
Sumber Daya Manusia sebagai Pengembangan Potensi Wilayah” ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kitaselaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata
pelajaran Geografi. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini


sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang
Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Bandarlampung, 5 November 2023

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kajian Sumber Daya Manusia sebagai Pengembangan Potensi


Wilayah adalah suatu kajian yang dilakukan untuk menggali dan
mengembangkan potensi sumber daya manusia dalam suatu
wilayah dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi
di wilayah tersebut. Kajian ini sangat penting dalam
pengembangan suatu wilayah karena sumber daya manusia
merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal dasar
pembangunan bangsa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan


diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Kajian SDM sebagai


Pengembangan Potensi Wilayah? Dan apa saja yang harus
diperhatikan?
2. Apa yang dimaksud dengan Penginderaan Jauh, SIG, dan Peta?
3. Bagaimana Penginderaan Jauh untuk Kajian Kependudukan?
4. Bagaimana Sistem Informasi Geografis untuk Kajian
Kependudukan?
5. Bagaimana Peta untuk Kajian Kependudukan?

C. Tujuan

Adapun, selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi,


tujuan penulisan makalah ini antara lain:
 Agar bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai
penerapan Kajian Sumber Daya Manusia sebagai
Pengembangan Potensi Wilayah bagi kelompok kami, Ibu
guru, dan teman teman yang lainnya.
Nama: Muhammad Yusuf Moreno
Kelas: XII IPS 2
Kelompok: 3

Kajian Sumber Daya Manusia sebagai Pengembangan


Potensi Wilayah

Kajian sumber daya manusia sebagai pengembangan potensi wilayah adalah upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan bangsa dan
pengembangan wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kajian sumber daya manusia sebagai
pengembangan potensi wilayah antara lain:
•Pengelolaan sumber daya alam
•Peningkatan kualitas sumber daya manusia
•Pengembangan sektor ekonomi
•Konservasi sumber daya
•Pemanfaatan teknologi

Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
mempercepat pembangunan wilayah.
Sebagai upaya memanfaatkan potensi SDM dalam pengembangan potensi wilayah dapat
menggunakan penginderaan jarak jauh, SIG, dan peta.

1. Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek,
daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat yang tidak
secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut.
Salah satu contohnya adalah alat USG, satelit cuaca, dan satelit bumi.
Beberapa komponen utama dari sistem penginderaan jauh meliputi:

1. Sensor: Sensor adalah perangkat fisik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari
objek atau lingkungan tertentu. Ini bisa berupa kamera, radar, satelit, atau sensor
lainnya yang dapat mendeteksi cahaya, panas, gelombang mikro, atau sinyal lain.

2. Platform Penginderaan Jauh: Platform ini dapat berupa pesawat terbang, satelit,
atau drone yang membawa sensor ke lokasi yang akan diamati.

3. Data Perekaman: Data yang diperoleh oleh sensor selama misi penginderaan jauh,
termasuk gambar, citra, atau data lain yang merekam informasi tentang objek atau
area tertentu.

4. Transmisi Data: Data yang dikumpulkan perlu ditransmisikan kembali ke stasiun


pengendali atau pemrosesan data melalui komunikasi nirkabel atau kabel.

5. Pemrosesan Data: Data yang diterima dari sensor harus diproses untuk menghasilkan
informasi yang bermanfaat, seperti citra satelit atau peta.

6. Analisis Data: Hasil pemrosesan data harus dianalisis untuk mendapatkan


pemahaman yang lebih dalam tentang objek atau fenomena yang diamati.

7. Penggunaan Aplikasi: Hasil penginderaan jauh dapat digunakan dalam berbagai


aplikasi seperti pemantauan lingkungan, pemetaan, pemantauan cuaca, pertanian, dan
banyak lagi.

2. Sistem Informasi Geografis (SIG)


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang berbasis komputer
memanfaatkan data berspasial yang diambil berdasarkan letak geografis suatu wilayah untuk
proses analisis, penyimpanan, dan visualisasi.
1. Data Raster: Data raster adalah representasi data geografis dalam bentuk kisi atau
grid berbentuk persegi atau persegi panjang, di mana setiap sel memiliki nilai numerik
yang menggambarkan atribut atau fenomena tertentu pada lokasi tersebut. Data raster
cocok untuk data yang bervariasi secara kontinu, seperti citra satelit, data elevasi, data
cuaca, dan data kepadatan populasi.

2. Data Vektor Garis: Data vektor garis menggambarkan fitur geografis sebagai
serangkaian garis atau kurva yang menghubungkan titik-titik. Ini digunakan untuk
merepresentasikan objek dengan panjang, seperti jalan, sungai, rel kereta api, atau
batas administratif. Data vektor garis memiliki atribut yang menjelaskan karakteristik
objek yang terhubung.

3. Data Vektor Titik: Data vektor titik digunakan untuk merepresentasikan objek
geografis sebagai titik tunggal dalam koordinat geografis. Ini adalah cara yang baik
untuk menggambarkan objek yang tidak memiliki panjang atau luas, seperti lokasi
kota, titik minat, atau sensor cuaca. Setiap titik dapat memiliki atribut yang
menjelaskan detail tentang titik tersebut.

4. Data Vektor Poligon: Data vektor poligon menggambarkan objek geografis sebagai
area tertutup atau wilayah. Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek yang
memiliki luas dan batas yang jelas, seperti negara, kabupaten, danau, atau zona
penelitian. Data vektor poligon memiliki atribut yang menjelaskan karakteristik
wilayah tersebut.
Alat untuk sistem informasi geografis terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

1. Perangkat Keras (Hardware): Ini mencakup perangkat komputer, server, perangkat


penyimpanan data, perangkat GPS (Global Positioning System), dan perangkat keras
lain yang diperlukan untuk menjalankan sistem SIG.

2. Perangkat Lunak (Software): Perangkat lunak SIG adalah aplikasi yang digunakan
untuk mengelola data geografis, melakukan analisis, dan membuat peta. Contoh
perangkat lunak SIG termasuk ArcGIS, QGIS, dan berbagai perangkat lunak khusus
lainnya.

3. Data Geografis: Data geografis adalah komponen inti dalam SIG. Ini mencakup data
spasial (seperti peta dan citra satelit) serta data atribut (informasi yang berkaitan
dengan lokasi, seperti nama jalan, populasi, atau atribut lainnya).

4. Database Geografis: Database geografis adalah tempat data geografis dan atributnya
disimpan, dikelola, dan diakses. Ini bisa berupa basis data geografis relasional atau
berbasis file.

5. Pengguna: Pengguna SIG adalah individu atau organisasi yang menggunakan sistem
untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data
geografis. Pengguna dapat memiliki berbagai tingkat keahlian, mulai dari ahli SIG
hingga pengguna yang kurang berpengalaman.

6. Aplikasi: Aplikasi SIG adalah alat yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas
khusus dalam SIG, seperti pemetaan, analisis lokasi, pemantauan, perencanaan, dan
pengambilan keputusan.

7. Data Referensi: Data referensi meliputi peta dasar, data jalan, data topografi, dan
data lain yang digunakan sebagai landasan untuk pemetaan atau analisis data
geografis.

8. Metode Analisis: Metode analisis SIG adalah algoritma dan teknik yang digunakan
untuk mendapatkan wawasan dari data geografis, seperti overlay peta, analisis jarak,
interpolasi, dan analisis keruangan.

9. Pemrosesan dan Visualisasi: Komponen ini mencakup alat-alat yang digunakan


untuk menghasilkan peta, grafik, dan laporan dari data geografis yang telah diolah.
10. Sumber Daya Manusia dan Kebijakan: Ini mencakup personel yang terlibat dalam
pengelolaan dan penggunaan SIG, serta kebijakan yang mengatur pengumpulan,
penggunaan, dan berbagi data geografis.

3. Peta
Peta dalam geografi adalah gambaran konvensional dan selektif dari permukaan bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan skala. Peta digunakan untuk memudahkan pemahaman
tentang letak, bentuk, dan ukuran suatu wilayah atau objek geografis.

Berikut adalah beberapa unsur penting dalam peta dalam ilmu geografi:

1. Judul Peta: Judul peta memberikan informasi tentang apa yang sedang digambarkan,
seperti nama wilayah atau topik peta. Judul membantu pembaca memahami konten
peta.

2. Lettering atau Penulisan: Lettering adalah pemilihan gaya, ukuran, dan jenis huruf
yang digunakan untuk menampilkan teks pada peta. Huruf yang jelas dan mudah
dibaca sangat penting dalam pembuatan peta.

3. Orientasi atau Penunjuk Arah: Orientasi peta mengindikasikan arah mata angin,
seperti utara, selatan, timur, atau barat. Ini membantu pembaca untuk menentukan
arah pada peta.
4. Tanda Orientasi: Tanda orientasi pada peta adalah simbol atau penunjuk yang
menunjukkan lokasi geografis penting atau poin acuan, seperti gunung, sungai, atau
kota.

5. Legenda: Legenda peta adalah bagian yang menjelaskan arti simbol, warna, dan garis
yang digunakan pada peta. Ini membantu pembaca memahami informasi yang
direpresentasikan.

6. Lettering (Kembali): Lettering mencakup pemilihan dan penempatan teks pada peta,
termasuk label untuk objek atau fitur geografis, serta skala peta.

7. Inset: Inset adalah peta kecil yang ditempatkan di dalam peta utama untuk
memberikan detail tambahan atau menunjukkan wilayah yang lebih besar dalam
konteks peta.

8. Sumber Data: Sumber data memberikan informasi tentang dari mana data peta
berasal. Ini penting untuk memberikan kredit kepada sumber data yang digunakan.

9. Garis Lintang dan Garis Bujur: Garis lintang dan garis bujur adalah grid koordinat
yang digunakan untuk menentukan lokasi geografis pada peta. Mereka membantu
dalam menentukan koordinat geografis.
1.PEMANFAATAN PENGINDRAAN JAUH UNTUK KAJIAN
KEPENDUDUKAN
Pengindaraan jauh menghasilkan data yang ringkas tentang lingkungan yang
brkenaan dengan bumi. Salah satu aplikasi yangnyata dari pemanfaatan hasil
pengindraan jauh dalam bidang kependudukan adalah untuk memetakan
distribusi special penduduk. Selain pemetaan distribusi special kependudukan,
data inderaja juga dapat di manfaatkan untuk meneliti dampak keberadaan
manusia dalam lingkungan hidup.karena ukuran penduduk terlalu kecil, pola
distribusinya hanya dapat diinterprestasikan secara tidak langsung, yaitu
berdasarkan pola pemukiman penduduk atau bukti lain yang tampak.pola
pemukiman penduduk itu sendiri dapat diketahui dengan menginterprestasikan
bentuk lahan dan penggunaanya.

A. membantu mengamati pola penggunaan tanah suatu wilayah tertentu


Suatu kegiatan penelitian dilapangan untuk melakukan identifikasi, karakterisasi dan evaluasi
sumber daya tanah atau lahan (termasuk kedalam terrain dan iklim) disuatu wilayah, yang
didukung oleh data hasil analisis laboraturium.
B. membantu memberikan analisis perkembangan lahan dari masa ke
masa
Peningkatan kemanfaatan mutu dan penggunaan suatu bidang lahan untuk kepentingan
penempatan suatu kegiatan fungsional sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan
kegiatan usaha secara optimal dari segi ekonomi, social, fsik, dan aspek legalnya.

C. memberikan pemantauan kesesuaian lahan terhadap penggunaan lahan


Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan lahan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW)
dan atau zona kelas kemampuan lahan dan yang ada di DAS.
Fungsi Inderaja di Bidang Kependudukan dan Perencanaan Wilayah

Penginderaan jauh menghasilkan data yang ringkas tentang lingkungan yang berkenaan dengan bumi.
Salah satu aplikasi yang nyata dari pemanfaatan hasil penginderaan jauh dalam bidang kependudukan
adalah untuk memetakan distribusi spasial penduduk.

Selain pemetaan distribusi spasial kependudukan, data inderaja juga dapat dimanfaatkan untuk meneliti
dampak keberadaan manusia dalam lingkungan hidup.

Karena ukuran penduduk terlalu kecil, pola distribusinya hanya dapat diinterpretasi secara tidak
langsung, yaitu berdasarkan pola permukiman penduduk atau bukti lain yang tampak.

Pola permukiman penduduk itu sendiri dapat diketahui dengan menginterpretasikan bentuk lahan dan
penggunaanya.

Di bidang kependudukan dan perencanaan wilayah, penginderaan jauh memiliki manfaat yang beragam.
Seperti contoh:

1.Membantu mengamati pola penggunaan tanah suatu wilayah tertentu.

2.Membantu memberikan analisis perkembangan lahan dari masa ke masa.

3.Memberikan pemantauan kesesuaian lahan terhadap penggunaan lahan.

4. Untuk memetakan distribusi spasial penduduk seperti pola permukiman.

5. Untuk visualisasi dampak penduduk terhadap lingkungan hidup.

6. Untuk membantu dalam pembuatan blok sensus penduduk.

7. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kepadatan penduduk.
Interpretasi citra penginderaan jauh cenderung digunakan untuk analisis spasial yang berkaitan dengan
kajian fisik. Untuk kajian kualitatif berupa aspek sosial maupun ekonomi, diperlukan analisis pendukung
seperti wawancara, survey, atau pengumpulan data melalui kuesioner ke penduduk setempat agar hasil
analisis lebih akurat.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
UNTUK KAJIAN KEPENDUDUKAN

1. FUNGSI
 Sistem Informasi Geografis Untuk Kajian Kependudukan
berfungsi untuk memudahkan mendata, mengelola, dan
melakukan manajemen data pertumbuhan penduduk.
Sistem dirancang berbasis web dan batas wilayah disajikan
dalam bentuk peta melalui dukungan Google Maps API.

2. MANFAAT
 Memudahkan sensus untuk mendapatkan data penduduk
Sensus penduduk digunakan untuk mendapatkan jumlah dan
data lengkap penduduk di suatu negara. DI Indonesia sensus
dilakukan setiap 10 tahun sekali oleh BPS (Badan Pusat
Statistik). Untuk mencatat, menyimpan dan mengolah data
penduduk yang jumlahnya hingga ratusan juta tidak dapat
dilakukan manual, namun memerlukan SIG yang dibantu oeh
komputer.
 Menampilkan data persebaran dan kepadatan penduduk
Dengan SIG dapat dilakukan penampilan data untuk
menunjukkan daerah mana yang padat penduduknya dan
daerah mana yang jarang penduduknya. Dengan menampilkan
data ini dapat diketahui persebaran penduduk
 Menghitung pertumbuhan penduduk
SIG dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
penduduk suatru wilayah dan menentukan wilayah mana yang
pertumbuhanya cepat.
3. PENERAPAN
 Dalam bidang kependudukan tentu akan sangat membantu
dalam berbagai tahapan diantaranya mendata (sensus),
manajemen (pengolahan data), dan memperbarui data
(updating). Dalam keperluan mendata contohnya
masyarakat bisa langsung menggunakan smartphone-nya
untuk mengisi data-data yang diperlukan, hal ini juga
berlaku saat proses updating data. Selain kedua proses
tersebut, saat manajemen data tentu akan lebih membantu
lagi sebab dalam pengolahan data membutuhkan banyak
analisis seperti overlay (tumpang susun), buffering
(mencari tahu jangkauan jarak), dan sebagainya yang akan
rumit apabila belum dibantu dengan SIG. Dari pengolahan
menggunakan SIG akan menghasilkan beragam peta
(contoh: peta persebaran kepadatan penduduk), tabel
(contoh: tabel pertumbuhan penduduk), dan informasi
digital.

25

Anda mungkin juga menyukai