Anda di halaman 1dari 6

1.

Masalah yang muncul dalam teks anekdot terdapat pada bagian …


A. Koda
*B. Krisis
C. Reaksi
D. Orientasi
E. Abstraksi
2. Sebagian besar orang mengatakan bahwa sayang sekali apabila program akselerasi
ditutup karena program ini sudah banyak membuat sisiwa berhasil menyelesaikan studi
dengan cepat sampai jenjang perguruan tinggi. Mereka mengatakan bahwa siswa dari
program akselerasi juga dapat menyesuaikan diri dengan siswa-siswa dari program
regular. Berikut ini adalah alasan teks di atas bukan termasuk teks anekdot, kecuali...
A. Tidak lucu/konyol
B. Tidak memiliki pesan moral
C. Tidak memiliki konjungsi sebab akibat
D. Tidak menggunakan konjungsi temporal
E. Tidak mempunyai struktur abstraksi-orientasi-krisis-reaksi-koda
3. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai
“Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”. Tetapi kemudia
badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam. Kapalnya selamat
setelah dia membuang semua muatannya dengan bersusah payah. Kejadian tersebut
mengingatkan padanya kalau dia seorang ‘pelaut ulung’. Badailah yang membuatnya
ulung. Pikirannya kembali kepada keluarganya. “Bagaimana kalau anak dan istriku yang
ku buang?”. Apakah saya akan memperoleh ketenangan dan merasakan kebahagiaan?”
ujar si pelaut. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya. Pada
penggalan teks tersebut, kalimat yang menunjukkan abstraksi adalah ...
*A. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai
B. “Seandainya keadaab keluargaku seperti ini pasti pasti kebahagiaan yang ada”
C. Tetapi kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya olieng hampir tenggelam
D. Badailah yang membuatnya ulung
E. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya
4. Seorang turis bule yang baru pertama kali datang ke Jakarta sedang berkeliling untuk
mengenal jalan-jalan yang ada. Saat istirahat, turis bule itu bertanya kepada seorang
teman pemandunya. (setelah ditranslate)
“Saya heran dengan orang Indonesia, apakah bisa menghapal nama jalan yang begitu
panjang?” keluh turis bule itu.
“Nama jalan yang mana, Sir?”
“Nama Jalan, Jalan Pelan-Pelan, Banyak Anak Menyebrang”
Pokok isi teks anekdot tersebut adalah ...
A. Seorang turis ingin pulang ke negara asalnya
B. Seorang turis yang tidak mengerti jalan di Indonesia
*C. Seorang turis yang tidak mengetahui bahwa tulisan tu peringatan bukan nama jalan
D. Seorang turis yang berpura-pura tidak tahu jalan-jalan di Indonesia
E. Seorang turis yang datang ke Indonesia tanpa didampingi oleh pemandu wisata
5. Penyebab kelucuan teks anekdot tersebut adalah ...
A. “Nama jalan yang mana, Sir?”
B. “Nama jalan, “Jalan pelan-pelan, banyak anak menyebrang”
C. “seorang turis bule yang baru pertama kali datang ke Jakarta sedang berkeliling untuk
mengenal jalan-jalan yang ada”
D. Saat istirahat, turis bule itu bertanya kepada seorang teman pemandunya
E. “Saya heran dengan orang Indonesia, apakah bisa menghapal nama jalan yang begitu
panjang?” keluh turis bule itu
6. (1) Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur?
(2) Kelihatannya dia memang percaya sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan
sungguh-sungguh membela keyakinannya itu. (3) Hal tersebut sering membuat repot para
koleganya. (4) Akan tetapi, ini mungkin jawaban yang benar ketika ditanya kenapa Gus
Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur. (5) “Saya datang ke makam
karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi,” katanya .
Penggunaan konjungsi temporal terdapat pada bagian …
A. (1)
*B. (2)
C.(3)
*D. (4)
E. (5)
7. Penggunaan konjungsi kausalitas terdapat pada bagian …
A. (1)
B. (2)
C.(3)
D. (4)
*E. (5)
8. Suatu ketika, orang-orang di kota mengundang Nasruddin untuk menyampaikan khotbah
di sebuah majelis. Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian besar hadirin
dalam majelis itu tidak terlampau bersemangat untuk mendengarkan khotbahnya.
Sesudah menyampaikan salam, Nasruddin bertanya kepada hadirin, “Apakah kalian tahu
denganmateri yang akan saya sampaikan sekarang?" Hadirin serempak menjawab,
"Tidak!" Oleh karena itu, Nasruddin berkata, "Saya tidak punya keinginan untuk
berbicara kepada orang-orang yang tidak mengetahui apa pun tentang apa yang akan saya
bicarakan sekarang." Selanjutnya, ia berjalan turun dari mimbar dan meninggalkan
majelis, tanpa memberikan khotbah apa pun.
Cuplikan teks anekdot di atas bertema …
A. Kegemaran orang-orang kota mendengarkan khotbah Nasruddin
*B. Seorang Nasruddin yang akan berkhotbah di depan orang-orang kota
C. Keengganan Nasruddin berkhotbah di tengah-tengah orang kota
D. Sikap antipati orang-orang kota terhadap khotbah Nasruddin
E. Kemarahan Nasruddin akan sikap para pengundangnya
9. Peristiwa yang lucu yang tampak pada cuplikan itu adalah …
A. Hadirin yang tidak memperhatikan khotbah Nasruddin
B. Undangan orang-orang kota pada Nasruddin ….
*C. Sikap Nasruddin yang begitu saja menginggalkan khotbah Nasruddin
D. Para jamaah yang tidak bisa mendengarkan khotbah Nasruddin
E. Ketidakberdayaan para jamaah untuk menahan Nasruddin turun dari mimbar
10. Teks tersebut layak disebut anekdot karena …
A. Mengandung tema sosial
B. Disampaikan dalam bentuk cerita singkat
C. Berupa kisah lucu yang menyadarkan
*D. Mengandung sindiran-sindiran sosial
E. Bertokoh seorang lucu yang terkenal
11. Cerita singkat yang lucu dan menarik dan mempunyai sindiran termasuk ke dalam teks
….
A. Humor
*B. Anekdot
C. Komik
D. Narasi
E. Dialog
12. Marto : “Loh Pak Hakim, saya hanya mencuri benda senilai Rp30.000 saja, tetapi
hukumannya sampai 10 tahun. Bagaimana dengan koruptor yang mencuri uang rakyat
Indonesia samapai Rp5 miliar. Mereka hanya dipenjara beberapa bulan saja.”
Pak Hakim : “Begini Pak Marto, Anda telah merugikan satu orang sebesar RP30.000,
sedangkan koruptor kan hanya mencuri uang rakyat sebesar 5 miliar rupiah. Jika dihitung
koruptor hanya mencuri uang sebesar 5 miliar dibagi 265 juta penduduk. Koruptor hanya
merugikan satu orang sebesar 19 rupiah saja. Tentu saja Anda membuat kerugian lebih
banyak.”
Siapa yang disindir dalam teks tersebut …
A. Rakyat
B. Pak Marto
C. Pemerintah
D. Pak Hakim
*E. Koruptor
13. Siapa saja tokoh dalam teks tersebut ….
A. Marto, Koruptor, dan Hakim
*B. Marto dan Hakim
C. Marto, Koruptor, Hakim, dan Rakyat
D. Marto, Hakim, dan Rakyat
E. Marto dan Rakyat
14. Malam itu, Marto hendak pulang ke rumahnya setelah seharian mengunjungi teman
lamanya. Di tangah perjalanan, seorang pemuda mabuk menyerempet motornya hingga
Marto terjatuh. Penggalan teks di atas termasuk ke dalam struktur …
*A. Abstraksi
B. Orientasi
C. Krisis
D. Reaksi
E. Koda
15. Di bawah ini merupakan ciri-ciri teks anekdot kecuali ….
A. Bersifat lucu
B. Bersifat menggelitik
C. Bersifat menyindir
D. Terdapat pembelajaran
*E. Bersifat nasionalisme
16. Kata kerja yang untuk menyatakan bahwa subjek sedang melakukan suatu aksi yang
berkenaan dengan fisik adalah …
*A. Material
B. Mental
C. Kopula
D. Konjungsi
E. Temporal
17. Teks anekdot tidak hanya berbentuk cerita, tetapi teks anekdot juga dapat berbentuk …
A. Narasi
B. Argumentasi
C. Deskripsi
*D. Dialog
E. Eksposisi
18. Di bawah ini yang bukan langkah-langkah penyusunan anekdot adalah ….
A. menentukan topik
*B. Menentukan audiens
C. Menentukan tokoh
D. Menentukan peristiwa
E. Mengembangkan kerangka
19. Makna idiomatis anak emas adalah ….
A. Anak bungsu
B. Anak tunggal
*C. Anak kesayangan
D. Anak bontot
E. Anak kandung
20. Makna idiomatis buah tangan adalah ….
A. Pencuri
B. Suka meminta
C. Suka memberi
*D. Oleh-oleh
E. Suka membantu

Anda mungkin juga menyukai