Disusun Oleh :
Yerobeam G. S.
( VIII I / 29 )
2. Faktor lingkungannya
Motif ingin tahu, bahwa pelajar selalu mempunya sifat selalu ingin
tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya.
Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Pelajar
yang awalnya mencoba-coba kemudian menjadi kebiasaan. Adanya ajakan
atau tawaran dari teman serta banyaknya film dan sarana hiburan yang
memberikan contoh model pergaulan moderen.
Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan
kegiatannya masing-masing, yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau
kuarangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang
anak menjadi frustasi dan susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebagai-nya
maka dalam kesempatan tersebut kalangan pelajar berupanya mencari
pelarian dengan cara minum minuman keras.Sarana dan prasarana, sebagai
ungkapan rasa kasih sayang terhadap anak-anaknya terkadang orang tua
memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan. Namun hal tersebut
disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan dirinya antara lain
berawal dari minum minuman keras.
Apabila pelajar telah menjadi terbiasa minum minuman keras dan
karena mudah mendapatkannya, maka pelajar akan memakainya sendiri
sehingga tanpa disadari lama-kelamaan akan ketagihan. Penggunaan
minuman keras di kalangan pelajar umumnya karena minuman keras
tersebut menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan
dan kesenangan dan ketenangan. walaupun hal itu dirasakan secara semu.
2.6. Tahap-Tahap Perkembangan Pelajar Menjadi Ketergantungan Alkohol
Tahap pertama, pelajar minum minuman keras atau minum-minuman
beralkohol sebagai pelarian. Minum alkohol digunakan untuk melarikan diri dari
kenyataan atau masalah yang dialaminya. Alkohol digunakan pelajar untuk
membantu melarikan diri dari tekanan, ketakutan dan kekhawatiran. Pelajar yang
sudah menghadapi tahap awal kecanduan alkohol telah terbiasa terhadap minum
minuman beralkohol, dan mungkin tidak muncul mabuk. Pelajar yang sudah
mengalami kecanduan alkohol pada tahap yang sangat awal biasanya
menunjukan dengan sangat suka meneguk minuman alkohol, menyelinapkan
minuman alkohol, dan penolakan untuk mendiskusikan minuman alkohol.
Tahap kedua, minum minuman alkohol menjadi suatu kebutuhan. Pelajar
akan didorong untuk minum oleh keinginan batin yang tak tertahankan. Pada
tahap ini pelajar pecandu mungkin memiliki perasaan untuk tidak ingin minum
alkohol, tetapi dia akan selalu minum kembali. Pelajar akan berpikir minum
minuman alkohol supaya mengurangi masalahnya. Keinginan yang kuat untuk
minum mulai membuat pelajar tergantung pada alkohol. Pada tahap ini pelajar
mungkin akan menampilkan perilaku yang agresif.
Tahap ketiga, minum tanpa kendali. Pada dua tahap diawal, walaupun
sering minum tetapi masih dapat mempertahankan kontrol, namun pada tahap
ketiga ini pecandu tidak lagi mempunyai kuasa atas kebutuhan alkohol. Tahap ini
merupakan tahap yang paling mudah untuk dikenali oleh teman ataupun
keluarga. Semua kegiatannya mulai terbengkalai dan mulai bermasalah dengan
hukum.
Tahap keempat, minum karena ketergantungan. Hari-harinya selalu
dimulai dengan minum minum alkohol dan menunjukan sikap agresif. Tanda-
tanda fisik mulai terlihat pada tahap ini, seperti kerusakan otak, penilaian yang
rendah, ke-hilangan memori dan gangguan konsentrasi. Pelajar yang dalam tahap
ini memiliki risiko yang sangat tinggi untuk penyakit hati, jantung, kanker mulut
atau kerongkongan yang sangat berpengaruh pada perkembangannya dan prestasi
akademiknya.
3.1. Kesimpulan
Penggunaan minum minuman keras pada pelajar yang cenderung
mengalami peningkatan. Masa pelajar yang merupakan masa peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa sangatlah penting untuk diperhatikan, masa
depan individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.
Penggunaan minum minuman keras yang cenderung memberikan dampak buruk
kepada pelajar sangatlah perlu diberikan perhatian yang lebih dari berbagai
pihak, agar pelajar dampat berkembang lebih optimal. Pencegahan penggunaan
minum minuman keras diperlukan peran dari berbagai pihak, peran orang tua,
lembaga-lembaga pendidikan, masyarakat, dan pihak yang berwajib sangat
diperlukan kerjasamanya agar pencegahan yang dilakukan dapat terlaksana
dengan maksimal.
3.2. Saran
Untuk dapat merubah kebiasaan seseorang yang telah kecanduan
minuman keras agar menjadi seseorang yang lebih baik, perlu adanya saran
sebagai berikut:
1. Kepada orang tua agar lebih disiplin dalam mendidik anak agar tidak
terjerumus dalam lingkaran pergaulan tidak baik.
2. Kepada masyarakat umum agar lebih selektif dalam memilih pergaulan, agar
tidak coba-coba pada minuman keras yang sangat memberikan dampak buruk.
3. Kepada para pelajar agar lebih selektif dalam memilih teman bergaul.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtugasku.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-minuman-keras.html
http://minumanherbaltradisional.blogspot.com/p/penertian-minuman-keras-jenis-
minuman.html
http://purnamiap.blogspot.co.id/2013/09/contoh-karya-ilmiah-pengaruh-
minuman.html
http://intanchiechielita.blogspot.co.id/2014/11/makalah-dampak-negatif-minuman-
keras.html
http://ginoregina.blogspot.co.id/2011/03/pengaruh-minuman-keras-oplosan-
terhadap.html
http://www.bimbingan.org/pengertian-minuman-keras.html