Anda di halaman 1dari 18

BAHAYA MINUMAN BERALKOHOL

MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH :
GEK FITRINA DWI SARIASIH (199012299)
GUSTI AYU INDAH PUSPA RANNI (199012300)
LUH PUTU RATIH ARTASARI (199012331)
NI WAYAN SUMARNI (199012381)

PROGRAM STUDI NERS

STIKES WIRA MEDIKA BALI

2020
BAB  I
PENDAHULUAN
 

1.1. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini pengaruh Globalisasi  telah mendunia, bahkan sudah
merambah sampai kesegala aspek kehidupan manusia. Misalnya saja
dalam gaya hidup manusia modern sekarang yang tak lepas dari
minuman keras. Minuman keras atau miras kini bukanlah hal yang tabu
lagi dikalangan masyarakat terutama dikalangan remaja. Berbagai
karakteristik pelajar dan permasalahnya dapat memicu banyak pelajar
dalam penggunaan minuman keras. Banyak faktor yang menyebab-kan
mereka sering menghabiskan waktu luangnya dengan minum minuman
keras. Faktor-faktor seperti ketidak stabilan dalam kehidupan sosial,
krisis ekonomi, perceraian orang tua, sikap, dan perlakuan orang tua
dapat mempengaruhi psikologi pada pelajar. Permasalahan dan krisis
yang terjadi pada masa pelajar ini menjadikan banyak ahli dalam bidang
psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Banyak
teori-teori psikologi yang menggali lebih dalam pemecahan terhadap
permasalahan pelajar sesuai psikologi pelajar. Seluruh masa depan
individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.
Semakin banyaknya pelajar yang minum minuman keras apabila
dibiarkan tentunya akan menghambat keperibadian seseorang dan yang
lebih jauh lagi menghambat perkembangan bangsa Indonesia.
Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang
cukup berkembang di dunia pelajar dan menunjukkan kecenderungan
yang meningkat dari tahun ke tahun, yang akibatnya dirasakan dalam
bentuk kenakalan-kenakalan, perkelahian, munculnya geng-geng
pelajar, perbuatan asusila, dan maraknya premanisme pada kalangan
pelajar. Kalangan pelajar merupakan generasi penerus bangsa dan aset
bangsa yang akan melanjutkan dan mengisi pembangunan bangsa

2
Indonesia. Minum minuman keras sebagai perilaku menyimpang
merupakan gambaran dari kepribadian pelajar yang memiliki berbagai
permasalahan. Minum minuman keras juga akan memberi dampak
buruk pada psikologi pelajar. Berbagai dampak buruk dalam
penggunaan minuman keras dan pentingnya perkembangan pada masa
pelajar, sehingga sangat perlu diketahui penyebab dan pemecahan
masalah dalam penggunaan minuman keras di kalangan pelajar. Maka
dari itu penyusun menulis judul “Pengaruh Buruk Minuman Keras
Terhadap Pelajar” untuk makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


Agar tema yang diangkat oleh penulis lebih fokus terhadap pokok
permasalahan. Maka rumusan masalah yang penulis kemukakan adalah:
1. Apa pengertian minuman keras?
2. Bagaimana sejarah minuman keras?
3. Apa unsur dan ciri-ciri minuman keras?
4. Bagaimana penyebab timbulnya perilaku minum minuman keras?
5. Apa faktor-faktor yang menyebabkan pelajar menggunakan
minuman keras
6. Bagaimana tahap-tahap perkembangan pelajar menjadi
ketergantungan alkohol?
7. Bagaimana dampak psikologi penggunaan minum minuman keras?
8. Apa upaya pencegahan bahaya minuman keras pada pelajar?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian minuman keras?
2. Mengethaui sejarah minuman keras?
3. Mengetahui unsur dan ciri-ciri minuman keras?
4. Mengetahui penyebab timbulnya perilaku minum minuman keras?

3
5. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pelajar menggunakan
minuman keras
6. Mengetahui tahap-tahap perkembangan pelajar menjadi
ketergantungan alkohol?
7. Mengetahui dampak psikologi penggunaan minum minuman keras
8. Mengethaui upaya pencegahan bahaya minuman keras pada pelajar

1.4. Manfaat Makalah


1. Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan tentang
minuman keras dan pengaruh minuman keras.
2. Sebagai referensi tambahan mengenai bahaya minuman keras.

4
BAB II
PEMBAHASAN
 
 

2.1. Pengertian Minuman Keras


Minuman keras/beralkohol adalah minuman yang mengandung
etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran. Diberbagai daerah banyak jenis miras. Minuman
keras meliputi seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol (nama
kimianya etanol). Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol
sudah dikenal manusia sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu.
Minuman beralkohol merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada
berbagai kebudayaan tertentu. Di Indonesia dikenal minuman keras
yaitu tuak, ciu, sipo, arak dan cap tikus. Alkohol adalah zat penekan
susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai
efek stimulasi ringan Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol
adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula
sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer : minuman keras
(miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus, balo dan lain-
lain. Alkohol dapat dibuat melalui proses fermentasi (peragian)
berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya buah-buahan
(seperti anggur dan apel), biji-bijian (seperti beras dan gandum), umbi-
umbian (seperti singkong), dan madu. Melalui proses fermentasi dapat
diperoleh alkohol dengan kadar 14%. Alkohol dengan kadar yang lebih
tinggi dapat diperoleh melalui penyulingan. Selain melalui proses
fermentasi, alkohol juga dapat dibuat dari etena, suatu produk dari
minyak bumi.

5
2.2. Sejarah Minuman Keras
Sejarah minuman keras dimulai pada abad ke-17, di jaman
pertengahan kerajaan mulai mengembangkan berbagai budidaya seperti
gula tebu dan beras. Dari dua komoditi itu kemudian dibuatlah anggur
yang terbuat dari beras yang difermentasi, tetes tebu, dan kelapa.
Minuman ini diproduksi sejak akhir abad ke-17 sampai abad ke-19 dan
merupakan minuman populer di Eropa, terutama Swedia. Minuman ini
juga umum dikenal sebagai the Batavia Arrack van Oosten.
Pada waktu pemerintahan raja-raja (keraton Surakarta dan
Yogyakarta) sebelum Indonesia merdeka, terdapat tradisi pada acara-
acara pesta panen raya atau penyambutan tamu-tamu kerajaan dengan
mengadakan pesta dan tarian tradisional seperti Tayub, Sinden Ledek,
dan sebagainya. Acara-acara ini marak setelah Belanda masuk campur
tangan demi menjatuhkan kekuasaan keraton secara pelan-pelan
tentunya. Pada acara acara tersebut, walaupun berlangsung pada siang
hari, pasti ada acara minum minuman keras “Ciu Bekonang” untuk
mabuk-mabukan, baik di kalangan punggawa kerajaan maupun rakyat
di sekitar kerajaan.
Pada masa itu walaupun usaha yang dilakukannya secara
sembunyi-sembunyi, namun telah menghasilkan sesuatu yang disebut
“CIU” dengan kadar alkohol yang masih rendah. Ciu atau yang terkenal
dengan sebutan “Ciu Bekonang” pada awal-awal produksinya memang
dikonsumsi untuk minuman keras dan mabuk-mabukan.
Menjelang Indonesia Merdeka pada tahun 1945, pengrajin
industri rumah tangga “Ciu Bekonang” hanya berkisar 20 orang saja
dan hasil produksinya kurang lebih per hari hanya 10 liter saja.
Peralatan Produksinya pun masih sangat sederhana. Penjualan
dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan pada orang-orang tertentu
yang suka mabuk-mabukan. Antara tahun 1961 sampai tahun 1964,
industri alkohol “Ciu Bekonang” sudah mulai ada kemajuan. Kemajuan

6
dalam hal peningkatan kadar alkohol dari 27% menjadi 37% dengan
peralatan yang juga masih sangat sederhana. Hasil alkohol yang masih
berkadar 37% ditampung dan ditingkatkan kadar alkoholnya. Dari
Jumlah pekerja juga sudah ada peningkatan menjadi sekitar 30-an
pengrajin alkohol. Hasilnya pun sudah dipasarkan mencapai hampir ke-
seluruh wilayah karesidenan Surakarta, Surabaya, Kediri, dan lain-
lain.Pada tahun 1980-an, Pemda Tingkat II Sukoharjo (Dinas
Perindustrian) mengucurkan bantuan sebesar Rp. 2.000.000,- guna
meningkatkan produksi minuman “tradisional” ini. Hasilnya, kadar
alkohol sudah dapat ditingkatkan kadarnya menjadi 60%. Pada tahun
1997 ada naskah kesepakatan dengan industri alkohol besar di
Karanganyar (Jateng) yaitu PT. Indo Acidatama Chemical Industri.
Hingga tahun 2000, dengan peralatan yang lebih modern lagi, kadar
alkohol ciu berhasil ditingkatkan menjadi 70% bahkan 90%.

2.3. Unsur dan Ciri-Ciri Minuman Keras


Minuman keras mengandung alkohol dengan berbagai golongan
terutama etanol (CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu
membuat peminumnya menjadi mabuk atau kehilangan kesadaran jika
diminum dalam jumlah tertentu. Secara kimia alkohol adalah zat yang
ada pada gugus fungsinya mengandung gugus –OH . Alkohol diperoleh
dari proses peragian zat yang mengandung senyawa karbohidrat seperti
gula,madu,gandum,sari buah atau umbi-umbian. Jenis serta golongan
dari alkohol yang akan dihasilkan tergantung pada bahan serta proses
peragian. Dari peragian tersebut akan didapat alkohol sampai berkadar
15% tapi melalui proses destilasi memungkinkan didapatnya alkohol
dengan kadar yang lebih tinggi bahkan sampai 100%. Ada 3 golongan
minuman beralkohol yaitu:
1. Golongan A ; kadar etanol 1%-5% misalnya tuak dan bir
2. Golongan B ; kadar etanol 5%-20% misalnya arak dan anggur.

7
3. Golongan C ; kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodka.
Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini
kemudian difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah
tuak, jika tuak ini diolah maka akan diperoleh minuman dengan kadar
alkohol sampai 15% yang kemudian dinamakan arak. Arak dengan
kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan nama arak api,
disebut demikian karena jika arak ini disulut dengan api maka akan
langsung terbakar.

2.4. Penyebab Timbulnya Perilaku Minum Minuman Keras


1. Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat
Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat
maka banyak dari para remaja dan orang dewasa menganggur, mau
bekerja sebagai PNS tidak mungkin  kerena hanya tamat SMA, mau
membuka usaha tapi modal tidak ada, pilihan mereka hanya bekerja
sebagai petani, namun banyak remaja yang merasa gengsi dan malu
menekuni pekerjaan tersebut, terutama terhadap teman-teman
mereka yang dari luar daerah Sidemen. Tidak ada kegiatan, mereka
lebih memilih untuk berkumpul dengan sesamanya, berjudi, sambil
ditemani minum minuman keras tentunya. Di seluruh belahan dunia
perilaku berjudi dan minum minuman keras merupakan sebab
utama terjadinya kemiskinan di suatu daerah, sehingga daerah
tersebut menjadi menjadi sulit untuk berkembang dan bersaing
dengan daerah lain.
2. Kebudayaan dan latar belakang kehidupan
Salah satu faktor yang mendorong berkembangnya perilaku
minum minuman beralkohol adalah kebudayaan serta latar belakang
kehidupan seseorang. Karena kebiasaan yang sudah membudaya ini
maka muncul kecenderungan untuk merasionalkan norma-norma
dan nilai-nilai menurut persepsi dan kepentingan mereka sendiri.

8
Penyimpangan perilaku berupa minum minuman keras ini dilakukan
dengan cara mengikuti arus pelaku lainnya melalui sebuah proses
pembenanan. Jadi secara tidak langsung kebudayaan masyarakat
ikut membantu perkembangan perilaku menyimpang di masyarakat
berupa minum minuman keras.  Latar belakang kehidupan
seseorang juga berpengaruh menentukan perilaku seseorang di
masyarakat termasuk berbagai bentuk penyimpangan seperti minum
minuman keras. Orang yang pada masa kecilnya bergaul bersama
dengan pemabuk tentu akan cinderung untuk menjadi pemabuk
juga. Hal tersebut karena dalam lingkungan sosial, seseorang
cinderung untuk berusaha diterima olah kelompok sosialnya dengan
cara mengikuti perilaku dan gaya hidup mereka.
3. Tidak adanya peran orang tua dan tokoh masyarakat sebagai
kontrol sosial
Masa kanak-kanak dan remaja adalah masa dimana seseorang
belajar untuk meniru berbagai perilaku orang yang berada di
lingkungannya untuk kemudian dipahami dan sebagai suatu bentuk
nilai yang sering disebut sebagai proses imitasi. Dalam proses
imitasi orang tua adalah berperan sangat penting dalam membentuk
kepribadian seseorang, anak-anak akan cenderung untuk meniru
perbuatan orang tua yang dianggap sebagai orang terdekat.
Masalah yang terjadi adalah banyaknya orang tua yang
bukannya memberikan contoh baik, mereka malah minum minuman
keras di depan anak-anak tanpa memikirkan dampak yang akan
timbul. Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka minum
mendapatkan nilai bahwa seakan-akan minum minuman keras itu
adalah sesuatu yang wajar sehingga mereka cenderung berprilaku
yang sama dengan orang tua mereka. Selain karena contoh buruk
yang diberikan, masalah lain adalah tidak adanya peran orang tua

9
sebagai kontrol sosial sehingga norma serta nilai luhur yang
seharusnya dijaga terkesan terabaikan.
Akibat dari tidak adanya kontrol sosial tersebut menyebabkan
timbulnya berbagai bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan
sosial dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan dengan norma-norma di masyarakat, artinya
penyimpangan tersebut terjadi jika seseorang tidak mematuhi
patokan norma yang sudah ada. Disfungsi dari perilaku
menyimpang dapat menyebabkan terancamnya kehidupan sosial,
karena tatanan sistem yang sudah ada dapat tidak berjalan
sebagaimana mestinya karena ada individu yang tidak dapat
menjalankan tugasnya dalam sistem masyarakat.

2.5. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pelajar Menggunakan Minuman


Keras
Pelajar sangat mudah untuk terjerumus dalam penggunaan
minuman keras. Faktor-faktor yang menyebabkan pelajar menggunakan
minuman keras pada umunya, yaitu faktor ingin menyelesaikan masalah
dan faktor lingkungannya :
1. Faktor ingin menyelesaikan masalah
Pelajar sebagai manusia akan mempunyai berbagai
kebutuhan yang menuntut untuk dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan
pelajar amat menentukan terhadap motif yang melatar belakangi
tingkah laku pelajar. Jika kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi pelajar tersebut tidak dapat tercapai maka akan
memunculkan berbagai problem pada pelajar dan akan memicu
perilaku-perilaku menyimpang, salah satunya perilaku minum
minuman keras.
Problem yang dialami pelajar ini merupakan salah satu
faktor pe-nyebab pelajar menggunakan minuman keras. Problem

10
pelajar, seperti problem di dalam keluarga, problem di sekolah,
problem penyesuaian diri di masyarakat, problem ekonomi,
problem pendidikan, problem mengisi waktu luang,dan problem
agama sangat berperan dalam penggunaan minuman keras pada
pelajar. Para pelajar disini menganggap bahwa minuman keras
bukan suatu hal yang merugikan dan terlihat dari gejala untuk
meniru budaya barat.
Negara negara Barat yang sudah menjadilkan minuman
keras sebagai minuman budaya, artinya setiap orang dewasa boleh
meminumnya, misal-nya di pesta dan terutama jika mengalami
masalah pribadi yang sedang dialaminya maka mereka lari kepada
minuman keras. Hal itu adalah hasil tontonan di TV dimana jika
orang barat mengalami masalah pribadi maka lari ke minuman
keras, dengan banyak minum lalu mereka mabuk, maka
kesusahannya akan hilang untuk sementara dan akibatnya menjadi
kecanduan alkohol.
2. Faktor lingkungannya
Motif ingin tahu, bahwa pelajar selalu mempunya sifat
selalu ingin tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui
dampak negatifnya. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah
rasanya minuman keras. Pelajar yang awalnya mencoba-coba
kemudian menjadi kebiasaan. Adanya ajakan atau tawaran dari
teman serta banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan
contoh model pergaulan moderen.
Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga
dengan kegiatannya masing-masing, yaitu kurangnya perhatian dari
keluarga atau kuarangnya kasih sayang dari orang tua sehingga
membuat mental seorang anak menjadi frustasi dan susah
diatur. Kurang kasih sayang dan sebagai-nya maka dalam
kesempatan tersebut kalangan pelajar berupanya mencari pelarian

11
dengan cara minum minuman keras. Sarana dan prasarana, sebagai
ungkapan rasa kasih sayang terhadap anak-anaknya terkadang
orang tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan. Namun
hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan
dirinya antara lain berawal dari minum minuman keras.
Apabila pelajar telah menjadi terbiasa minum minuman
keras dan karena mudah mendapatkannya, maka pelajar akan
memakainya sendiri sehingga tanpa disadari lama-kelamaan akan
ketagihan. Penggunaan minuman keras di kalangan pelajar
umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu
yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan dan kesenangan dan
ketenangan. walaupun hal itu dirasakan secara semu.

2.6. Tahap-Tahap Perkembangan Pelajar Menjadi Ketergantungan


Alkohol
Tahap pertama, pelajar minum minuman keras atau minum-
minuman beralkohol sebagai pelarian. Minum alkohol digunakan untuk
melarikan diri dari kenyataan atau masalah yang dialaminya. Alkohol
digunakan pelajar untuk membantu melarikan diri dari tekanan,
ketakutan dan kekhawatiran. Pelajar yang sudah menghadapi tahap
awal kecanduan alkohol telah terbiasa terhadap minum minuman
beralkohol, dan mungkin tidak muncul mabuk. Pelajar yang sudah
mengalami kecanduan alkohol pada tahap yang sangat awal biasanya
menunjukan dengan sangat suka meneguk minuman alkohol,
menyelinapkan minuman alkohol, dan penolakan untuk mendiskusikan
minuman alkohol.
Tahap kedua, minum minuman alkohol menjadi suatu
kebutuhan. Pelajar akan didorong untuk minum oleh keinginan batin
yang tak tertahankan. Pada tahap ini pelajar pecandu mungkin memiliki
perasaan untuk tidak ingin minum alkohol, tetapi dia akan selalu minum

12
kembali. Pelajar akan berpikir minum minuman alkohol supaya
mengurangi masalahnya. Keinginan yang kuat untuk minum mulai
membuat pelajar tergantung pada alkohol. Pada tahap ini pelajar
mungkin akan menampilkan perilaku yang agresif.
Tahap ketiga, minum tanpa kendali. Pada dua tahap diawal,
walaupun sering minum tetapi masih dapat mempertahankan kontrol,
namun pada tahap ketiga ini pecandu tidak lagi mempunyai kuasa atas
kebutuhan alkohol. Tahap ini merupakan tahap yang paling mudah
untuk dikenali oleh teman ataupun keluarga. Semua kegiatannya mulai
terbengkalai dan mulai bermasalah dengan hukum.
Tahap keempat, minum karena ketergantungan. Hari-harinya
selalu dimulai dengan minum minum alkohol dan menunjukan sikap
agresif. Tanda-tanda fisik mulai terlihat pada tahap ini, seperti
kerusakan otak, penilaian yang rendah, ke-hilangan memori dan
gangguan konsentrasi. Pelajar yang dalam tahap ini memiliki risiko
yang sangat tinggi untuk penyakit hati, jantung, kanker mulut atau
kerongkongan yang sangat berpengaruh pada perkembangannya dan
prestasi akademiknya.

2.7. Dampak Psikologi Penggunaan Minum Minuman Keras


Dampak psikologi mengkonsumsi minum minuman keras
diantaranya dengan hilangnya kesadaran diri sehingga sulit
mengendalikan pikiran, perasaan dan tindakan. Juga timbulnya perilaku
agresif, destruktif, apatis, rasa takut, dan tidak bertanggung jawab, serta
emosi yang tidak stabil, dan intelektual yang semain hari semakin
berkurang. Seseorang yang mengkonsumsi alkohol juga akan
kehilangan kemampuan mengambil keputusan. Selain itu, alkohol juga
menimbulkan perilaku kurang menghargai orang lain bahkan tidak
hormat terhadap orang lain, serta ke-hilangan kemampuan untuk

13
membedakan hal yang baik dan buruk. Pikirannya juga tidak bisa
berjalan dengan baik dan cara bicaranya tidak jelas.
Dampak psikologis lainnya, para peminum alkohol juga akan
kehilangan kemampuan untuk membedakan alam nyata dan alam
bawah sadar. Hal ini di-sebabkan alkohol bersifat halusinogen. Alkohol
juga mempengaruhi kewarasan pikiran manusia. Saat di bawah
pengaruh alkohol seseorang akan bertindak tanpa akal sehat. Banyak
tindakan tidak baik seperti perkosaan terjadi saat berada di bawah
pengaruh alkohol. Selain itu hilangnya kewarasan ini membuat orang
akan bertindak bodoh, bahkan sampai menghabisi nyawanya
sendiri.Dampak paling merugikan bagi pengguna alkohol adalah
kematian.
Dampaknya tak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga orang
lain. Banyak kejadian kriminal yang terjadi seperti pembunuhan,
pemerkosaan, perkelahian terjadi saat berada di bawah pengaruh
alkohol. Banyak kecelakaan mobil terjadi karena pengendara berada di
bawah pengaruh alkohol. Selian itu alkohol juga membuat orang lain
menjauhi kita. Di Negara-negara timur seperti Indonesia yang
pendidikan moralnya masih tinggi, masyarakat akan menghukum
pengguna dengan cara mengasingkannya dari kehidupan
bermasyarakat. Mengkonsumsi dalam jumlah kecil tampaknya tidak
mempengaruhi kinerja mental, tetapi minum dalam jumlah besar secara
jarang pun dapat merusak pikiran-pikiran asbtrak di kemudian hari.
Dengan kata lain, minum minuman keras dalam jumlah besar di malam
minggu lebih potensial mengakibatkan kerusakan dibandingkan minum
sedikit setiap hari.

14
2.8. Upaya Pencegahan Bahaya Minuman Keras Pada Pelajar
Dalam mencegah penggunaan minum minuman keras pada
pelajar sangat dibutuhkan peran dari berbagai pihak, dari peran orang
tua, peran sekolah, peran masyarakat, peran aparat penegak hukum.
1. Peran orang tua
Orang tua harus mencipatakan kehidupan rumah tangga atau
keluarga menjadi kehidupan yang beragama sehingga menuntun
anak menjadi anak yang bertaqwa dan bermoral. Orang tua juga
harus dapat menciptakan keluarga yang harmonis sehingga anak
menjadi nyaman dan merasa senang dirumah. Orang tua juga harus
dapat memberikan kasih sayang secara wajar kepda anak, tidak
kurang atau lebih. Orang juga harus memberikan perhatian yang
memadai kepada anak. Memberikan pengawasan secara wajar
terhadap pergaulan anak pelajar di lingkungan masyarakat.
2. Peran sekolah
Peran sekolah tidak kalah pentingnya dengan upaya
pencegahan di keluarga. Hal ini disebabkan karena sekolah
merupakan tempat pendidikan yang kedua setelah keluarga. Guru
sebagai pendidik hendaknya memahami aspek-aspek psikis murid
sehingga memudahkan guru dalam memberikan bantuan kepada
murid-muridnya. Sekolah harus mengitensifkan pelajaran agama
atau acara keagamaan agar siswa dapat memenuhi kebutuhan
religinya. Mengintensifkan bimbingan dan konseling di sekolah.
Konselor bisa mem-bantu siswa secara langsung maupun dengan
berkolaborasi dengan orang tua dan guru wali kelas. Guru harus
memiliki tingkah laku yang baik dan bermoral karena merupakan
tokoh panutan dari siswa.
3. Peran masyarakat
Masyarakat merupakan pendidikan ketiga setelah rumah dan
sekolah. Ketiga lingkungan ini haruslah mempunyai keselarasan

15
agar dapat meng-arahkan anak menjadi anak yang memiliki moral,
pengetahuan, dan berbudi. Tokoh masyarakat atau organisasi sosial
sedapat mungkin merangkul pemuda pelajar masuk ke dalam
organisasinya untuk di arahkan kegiatan- kegiatan positif. Ajaklah
ara pelajar atau pemuda untuk turut berperan serta dalam aksi-aksi
sosial dalam kemasyarakatan. Tingkatkan kegiatan ceramah agama
bagi pelajar atau pemuda di lingkungan.
4. Peran Aparat Penegak Hukum
Peran aparat penegak hukum atau kepolisian secara
berkesinambungan berkunjung ke sekolah untuk memberikan
penyuluhan, penerangan dan akibat penyalahgunaan minuman keras
dan narkoba. Mengadakan razia-razia ke tempat-tempat penjualan
miras untuk mengetahui apakah di dalam tas pelajar terdapat.

16
BAB III
PENUTUP
 

3.1. Kesimpulan
Penggunaan minum minuman keras pada pelajar yang
cenderung mengalami peningkatan. Masa pelajar yang merupakan
masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa sangatlah
penting untuk diperhatikan, masa depan individu sangat tergantung
pada penyelesaian krisis pada masa ini. Penggunaan minum minuman
keras yang cenderung memberikan dampak buruk kepada pelajar
sangatlah perlu diberikan perhatian yang lebih dari berbagai pihak, agar
pelajar dampat berkembang lebih optimal. Pencegahan penggunaan
minum minuman keras diperlukan peran dari berbagai pihak, peran
orang tua, lembaga-lembaga pendidikan, masyarakat, dan pihak yang
berwajib sangat diperlukan kerjasamanya agar pencegahan yang
dilakukan dapat terlaksana dengan maksimal.

3.2. Saran
Untuk dapat merubah kebiasaan seseorang yang telah kecanduan
minuman keras agar menjadi seseorang yang lebih baik, perlu adanya
saran sebagai berikut:
1. Kepada orang tua agar lebih disiplin dalam mendidik anak agar tidak
terjerumus dalam lingkaran pergaulan tidak baik.
2. Kepada masyarakat umum agar lebih selektif dalam memilih
pergaulan, agar tidak coba-coba pada minuman keras yang sangat
memberikan dampak buruk.
3. Kepada para pelajar agar lebih selektif dalam memilih teman
bergaul.

17
DAFTAR PUSTAKA
 
 
 
http://makalahtugasku.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-minuman-
keras.html

http://minumanherbaltradisional.blogspot.com/p/penertian-minuman-keras-
jenis-minuman.html

http://purnamiap.blogspot.co.id/2013/09/contoh-karya-ilmiah-pengaruh-
minuman.html

http://intanchiechielita.blogspot.co.id/2014/11/makalah-dampak-negatif-
minuman-keras.html

http://ginoregina.blogspot.co.id/2011/03/pengaruh-minuman-keras-oplosan-
terhadap.html

http://www.bimbingan.org/pengertian-minuman-keras.html

18

Anda mungkin juga menyukai