LATAR BELAKANG
Minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol. Minuman beralkohol adalah
minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung
karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara
memberi perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang
diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan alkohol atau dengan cara pengenceran.
minuman yang mengandung ethanol.minuman keras terdiri dari 3 golongan yaitu minuman keras
golongan A (kadar etanol 1-5%), minuman keras golongan B (kadar etanol 5-20%), dan
minuman keras golongan C (kadar etanol 20-50%), menurut (Permendag, 2009).
Penggunaan minuman keras secara berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai masalah
yang terkait dengan kesehatan, sebagai contoh penyakit yang diakibatkan oleh konsumsi
minuman keras secara berlebihan adalah kerusakan jaringan otak, penyakit hati, gangguan
system pencernaan, gangguan kelenjar pancreas, gangguan system otot, gangguan seksual dan
perkembangan janin, gangguan system endokrin, gangguan system metabolisme nutrisi, resiko
kanker dan gangguan metabolisme tubuh (Hawari, 2003)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sekitar 25%
remaja telah menggunakan minuman keras. Kebiasaan minum-minuman keras ini terjadi pada
remaja yang berusia sekitar 15-25 tahun, dengan berbagai macam faktor pendorongnya dimulai
dari coba-coba,karena solidaritas terhadap teman,sebagai pencari identitas diri,ataupun sebagai
bentuk pelarian diri dari masalah yang dihadapi (Dinkes Provinsi Jateng, 2010). Dari data yang
diperolehRiset Kesehatan Dasar, prevalensi peminum alkohol pada 12 bulan terakhir dan 1 bulan
terakhir menurut Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Tengahterutama kota Surakata dan
kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut presentase di kota Surakartakonsumsi alkohol
pada 12 bulan terakhir tercatat 3,7% dan pada 1 bulan terakhir tercatat 1,7%, sedangkan di
Kabupaten Karanganyarkonsumsi alkohol pada 12 bulan terakhir tercatat 1,4 % dan pada 1 bulan
terakhir tercatat 0,6%, pada umur 10-14 tahunkonsumsi alkohol pada 12 bulanterakhir 0,1% dan
pada 1 bulan terkhir 0,1%, dan pada umur 15-24 tahunkonsumsi alkohol pada 12 bulan terakhir
4,5% dan pada 1 bulan terakhir2,3%(Riskesdas, 2009)
BAB II
ISI
Faktor internal adalah faktor yang bersumber pada diri seseorang, baik itu gen,keadaan
psikologos yang tertekan, penyimpangan kepribadian, ataupun keadaan rendahnya tingkat
rohani seseorang.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan individu itu
sendiri, baik itu kerena keadaan ekonomi,pendidikan, budaya, latar belakang kehidupan,
maupun kerana kurangnya pengaruh kontrol sosial masyarakat.
1. Jika dilihat dari segi kesehatan miras akan berdampak negative terhadap kesehatan
terhadap kesehatan tubuh begitu pula dengan sedimen. Peminum miras biasanya
menampilkan ciri fisik yang berbeda dari oran g biasanya, perut bagian bawah
sisikan/ mereka terlihat buncit sedangkan tubuh mereka sendiri kurus,
menurut penuturan orang di daerah tersebut, hal itu kerena mereka minum
tuak terlalu sering minum tuak berlebihan. selain itu mereka memiliki
kantung mata hitam akibat terlalu sering bagadang. h al tersebut baru yang
terlihat dari luar, belum penyakit-penyakit lain yang juga ditimbulkan akibat
kebiasaan minum minuman keras,antara lain penyakit hati, jantung, dan otak.
Akibat begadang minum sampai larut malam maka t e n t u t u b u h m e r e k a
akan lemas sehingga tidak ada semangat untuk bekerja padahal
m e r e k a membutuhkan uang untuk hidup dan membeli alkohol tentunya,
begitu pula bagi yang masih sekolah, di sekolah akan mengantuk dan tidak
konsentrasi terhadap pelajaran. s ehingga secara tidak langsung kebiasaan
minum ini berdampak pada ekonomi serta tingkat pendidikan mereka yang
rendah
2. Jika dilihat dari segi sosial, kebiasaan minum-minuman keras banyak menimbulkan
masalah seperti misalnya perkelahian, ketidaknyamanan orang yang tinggal di sekitarnya,
serta penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. selain itu minuman keras juga biasanya
menjadi penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
2.6 Cara mencegah mengkonsumsi minuman Keras
Ciptakan suatu kondisi dimana sipecandu sibuk dengan suatu urusan (sebaiknya urusan
yang memang disukainya/hobinya yang positif), sehingga waktunya untuk mengingat
barang tersebut sedikit demi sedikit dapat dilupakannya.
Ciptakan suatu kondisi agar sipecandu sendiri yang bertekad untuk meninggalkan dunia
yang selama ini digelutinya, dan ini merupakan hal yang terbaik dan terpenting.
Jika sipecandu sering bermabuk-mabukan dengan teman-temannya, maka sipecandu
harus dijauhkan dari pergaulannya.
Bergaul dengan lingkungan yang sehat dan teman-teman yang baik
Perkuat agama. jika seorang muslim, maka sering-seringlah berjamaah dimasjid, sering
baca qur’an mendengarkan ceramah-ceramah agama dan bergaul dengan para ulama.
Keluarga harus lebih sering menasehatinya/mengingatkannya dengan lemah lembut,
tentang bahaya minuman keras/narkoba. Jangan memakai kekerasan, mengejek atau
memarahinya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minuman keras mengandung alkohol dengan berbagai golongan terutama etanol
(CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya menjadi mabuk atau
kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah tertentu. Faktor yang membuat seseorang
menjadi alkoholic adalah faktor internal missalnya gen, psikologis dan kerohanian dan faktor
eksternal misalnya pendidikan, ekonomi, latar belakang kehidupan, budaya serta karena tidak
adanya control masyarakat.
3.2 Saran
Miras memiliki dampak negative bagi kesehatan tubuh dan juga kehidupan sosial oleh karena
itu sayangilah tubuh anda dengan menjaganyanya dari pengaruh negative zat-zat adiktif seperti
miras.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.academia.edu/11011077/Makalah_Miras
- http://blog.unnes.ac.id/syarovinamaulida/2015/11/18/minuman-keras-mengancam-
generasi-muda/
- http://karyailmiahminumankeras.blogspot.com/