Anda di halaman 1dari 4

MINUMAN KERAS DAN PERGAULAN BEBAS BAGI REMAJA

PENDAHULUAN

Pada saat ini berbagai bentuk kenakalan yang terjadi pada remaja bukan lagi
bersifat nakal. Kebebasan bergaul remaja saat ini sudah sampai pada tingkat yang
mengkhawatirkan. Bukan juga memperlihatkan ciri-ciri kenakalannya tetapi sudah
terjerumus pada tindakan yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat. Penyalahgunaan minuman keras dan pergaulan
bebas saat ini menjadi bahan perhatian banyak orang, terus menerus dibicarakan
dan dipublikasikan. Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan
permasalahan yang cukup berkembang dikalangan remaja. Begitupun dengan
pergaulan bebas yang sering menjadi sorotan masyarakat . Hal ini menunjukkan
kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun, yang akibatnya dirasakan
dalam bentuk kenakalan-kenakalan, perkelahian dan munculnya geng-geng
remaja.

Menurut Hurlock (1996:217), penggunaan minuman beralkohol pada saat


berkencan maupun saat pesta semakin membuat remaja tersebut semakin
popular. Selain itu, Hurlock (1996:223) menyatakan bahwa penggunaan minuman
beralkohol sudah menjadi symbol status bagi individu laki-laki maupun remaja.
Saat ini miras (minuman keras) seperti sudah biasa dikalangan masyarakat dan
sering dikaitkan dengan pergaulan bebas. Banyak remaja yang beranggapan
bahwa tawuran, meminum minuman keras, bolos sekolah adalah hal yang biasa.
Minuman keras juga banyak disalah gunakan oleh remaja sebagai alat untuk
mencari kesenangan, mereka tidak menghiraukan akan dampak yang ditimbulkan
dari penyalahgunaan minuman keras.

Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung alkohol. Hawari


(2006:52) mengemukakan bahwa alkohol termasuk zat adiktif, artinya zat
tersebut dapat menimbulkan adiksi (addiction) yaitu ketagihan dan dependensi
(ketergantungan). Seorang yang sudah menjadi pecandu minuman beralkohol
akan sulit sekali untuk melepaskan kebiasaan buruknya tersebut. Alkohol adalah
zat aktif dalam berbagai minuman beralkohol yang mengandung etanol dan
berfungsi menekan syaraf pusat. Rasa ketagihan yang dirasakan remaja akan
membuat konsumsi terhadap minuman beralkohol pun menjadi meningkat
penggunaanya. Hal ini akan memberikan efek negatif pada masa depan remaja
karena meminum zat adiktif terus-menerus dan memberikan efek buruk bagi
kesehatan kedepannya. Minuman beralkohol yang menghancurkan kendali diri
merupakan penyebab utama munculnya kekacauan sosial. Seorang yang minum-
minuman beralkohol bisa dengan mudah tergoda untuk melakukan tindakan-
tindakan yang buruk.

PEMBAHASAN

Pergaulan bebas adalah perilaku negatif yang menyimpang dimasyarakat dan


minuman keras merupakan minuman yang mengandung alkhohol. Apabila
dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kecanduan dan hilangnya
kesadaran pada diri seseorang. Menurut Warto, dkk. (2009:8) alkohol adalah zat
aktif dalam berbagai minuman beralkohol yang mengandung etanol dan berfungsi
menekan syaraf pusat. Rasa ketagihan yang dirasakan remaja akan membuat
konsumsi terhadap minuman beralkohol pun menjadi meningkat penggunaanya.
Hal ini akan memberikan efek negatif pada masa depan remaja karena meminum
zat adiktif terus-menerus dan memberikan efek buruk bagi kesehatan
kedepannya.

Mengonsumsi miras dikalangan remaja tidak begitu saja muncul tanpa faktor
pendorong. Faktor pendorong yang penting berdasarkan hasil penelitian yang
penulis lakukan yakni, faktor individu,faktor keluarga, faktor lingkungan,faktor
agama, dan faktor pendidikan. Beberapa remaja dapat terjerumus kedalam
masalah miras. Mereka awalnya hanya mencoba-coba karena keluarga atau
teman menggunkannya. Akhirnya meminum miras menjadi sebuah kebiasaan.

Kasus penyalahgunaan miras pada remaja dibawah umur sangat memprihatinkan.


Sebagian besar disebabkan oleh pergaulan dan lingkungan disekitarnya. Minuman
keras dinilai dapat sedikit meringankan beban pikiran. Selain berdampak pada
kesehatannya juga berdampak pada lingkungan. Remaja pemabuk dapat
dikucilkan dan dapat reputasi buruk dari lingkungannya. Hal ini menunjukan
bahwa pergaulan bebas semakin merajalela dikalangan remaja.
Ciri–ciri peminum minuman keras yang mudah dikenali dimasyarakat antara lain
Perubahan perilaku seperti : yang biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung,
mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas. Sering menguap dan
mengantuk, malas, melamun, tidak memperdulikan kebersihan dan penampilan
diri. Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik di rumah maupun disekolah.
Nilai rapor atau prestasinya menurun. Bersembunyi di tempat gelap atau sepi
agar tidak terlihat orang. Lebih banyak bergaul dengan orang-orang tertentu saja
yang mempunyai ciri-ciri dan tanda-tanda diatas. Mencuri apa saja milik orang tua
atau saudara untuk membeli minuman keras. Sering cemas, mudah stress atau
gelisah, suka tidur. Pelupa, seperti orang bego atau pikun. Mata merah seperti
mengantuk terus atau memakai kacamata hitam.

Beberapa remaja dapat terjerumus ke dalam masalah minuman keras (miras)


karena pengaruh dari lingkungan pergaulan. Seperti adanya ajakan atau tawaran
dari teman. Penyalahgunaan minuman keras akan membawa dampak yang tidak
baik kesehatan fisik dan psikis seseorang. Menurut Anang (2000) akibat atau
dampak dari penyalah-gunaan zat adiktif bagi pengguna yaitu seperti Kepribadian
rusak, Tingkah laku (bohong,manipulasi), Pola pikir khas, Pelanggaran norma, Fisik
(gemeteran, siang tidur malam begadang). Meminum minuman keras juga
berdampak negatif bagi kesehatan tubuh seperti kerusakan hati, kerusakan ginjal,
kemampatan paru-paru, melemahkan jantung dan masih banyak lainnya.

Upaya mengatasi agar tidak kecanduan alkohol atau miras dapat dilakukan
berbagai cara yakni, menciptakan suatu kondisi dimana sipecandu sibuk dengan
suatu urusan yang disukainya seperti hobinya. Sehingga waktunya untuk
mengingat barang tersebut sedikit demi sedikit dapat dilupakannya. Menciptakan
suatu kondisi agar sipecandu sendiri yang bertekad untuk meninggalkan dunia
yang selama ini digelutinya, dan ini merupakan hal yang terbaik dan terpenting.
Jika sipecandu sering bermabuk-mabukan dengan teman-temannya, maka
sipecandu harus dijauhkan dari pergaulannya. elakukan detoksifikasi, minum air
putih yang banyak, mengonsumsi sayuran dan buah segar, mengonsumsi herbal
dan suplemen, melakukan olah raga. Keluarga harus lebih sering
menasehatinya/mengingatkannya dengan lemah lembut, tentang bahaya
minuman keras/narkoba dan jangan memakai kekerasan.
PENUTUP

Dapat disimpulkan bahwa ,minuman keras atau minuman beralkohol memberi


pengaruh yang tidak baik. Sangat banyak efek negatif bagi kesehatan , dan
memberikan manfaat yang sedikit, bahkan nyaris tidak ada manfaatnya sama
sekali. Mengonsumsi miras bisa memabukan bahkan dapat menyebabkan
kematian, banyak remaja dan orang dewasa dikalangan masyarakat yang masih
menyalahgunakan miras, mereka masih beranggapan bahwa penggunaan miras
adalah hal yang biasa. Kondisi ini bila dibiarkan dikalangan masyarakat, atau
anak-anak remaja tentu saja itu akan merusak kesehatan. oleh karena itu
,dibutuhkan kesadaran setiap orang ataupun keluarga tentang bahaya dari
minuman keras.

REFERENSI

Minuman keras, prasetyo, pada tanggal 08/2017


Hurlock, E.B. (1996). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan,
edisi kelima. Ahli bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Hawari, H.D. (2006). Penyalahgunaan dan ketergantungan naza (narkotika, alkohol, dan zat
adiktif), edisi kedua. Jakarta: Fakultas kedokteran universitas indonesia

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-

Minuman keras, Lusita, pada tanggal 16/2015

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/967-ID-pengaruh-
penggunaan-minuman-keras-pada-kehidupan-remaja

Pergaulan bebas, pratiwi, pada tanggal 09/2016

pustaka.unpad.ac.id › 2016/09PDFartikel ilmiah - Pustaka Unpad

Anda mungkin juga menyukai