PENDAHULUAN
Pada saat ini berbagai bentuk kenakalan yang terjadi pada remaja bukan lagi
bersifat nakal. Kebebasan bergaul remaja saat ini sudah sampai pada tingkat yang
mengkhawatirkan. Bukan juga memperlihatkan ciri-ciri kenakalannya tetapi sudah
terjerumus pada tindakan yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat. Penyalahgunaan minuman keras dan pergaulan
bebas saat ini menjadi bahan perhatian banyak orang, terus menerus dibicarakan
dan dipublikasikan. Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan
permasalahan yang cukup berkembang dikalangan remaja. Begitupun dengan
pergaulan bebas yang sering menjadi sorotan masyarakat . Hal ini menunjukkan
kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun, yang akibatnya dirasakan
dalam bentuk kenakalan-kenakalan, perkelahian dan munculnya geng-geng
remaja.
PEMBAHASAN
Mengonsumsi miras dikalangan remaja tidak begitu saja muncul tanpa faktor
pendorong. Faktor pendorong yang penting berdasarkan hasil penelitian yang
penulis lakukan yakni, faktor individu,faktor keluarga, faktor lingkungan,faktor
agama, dan faktor pendidikan. Beberapa remaja dapat terjerumus kedalam
masalah miras. Mereka awalnya hanya mencoba-coba karena keluarga atau
teman menggunkannya. Akhirnya meminum miras menjadi sebuah kebiasaan.
Upaya mengatasi agar tidak kecanduan alkohol atau miras dapat dilakukan
berbagai cara yakni, menciptakan suatu kondisi dimana sipecandu sibuk dengan
suatu urusan yang disukainya seperti hobinya. Sehingga waktunya untuk
mengingat barang tersebut sedikit demi sedikit dapat dilupakannya. Menciptakan
suatu kondisi agar sipecandu sendiri yang bertekad untuk meninggalkan dunia
yang selama ini digelutinya, dan ini merupakan hal yang terbaik dan terpenting.
Jika sipecandu sering bermabuk-mabukan dengan teman-temannya, maka
sipecandu harus dijauhkan dari pergaulannya. elakukan detoksifikasi, minum air
putih yang banyak, mengonsumsi sayuran dan buah segar, mengonsumsi herbal
dan suplemen, melakukan olah raga. Keluarga harus lebih sering
menasehatinya/mengingatkannya dengan lemah lembut, tentang bahaya
minuman keras/narkoba dan jangan memakai kekerasan.
PENUTUP
REFERENSI
Hawari, H.D. (2006). Penyalahgunaan dan ketergantungan naza (narkotika, alkohol, dan zat
adiktif), edisi kedua. Jakarta: Fakultas kedokteran universitas indonesia
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/967-ID-pengaruh-
penggunaan-minuman-keras-pada-kehidupan-remaja