Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak-
anak ke masa dewasa, pada masa remaja terjadi kematangan secara kognitif yaitu
interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang
semakin luas yang memugkinkan remaja untuk berfikir abstrak. Pada usia remaja
inilah berkembang sifat, sikap dan perilaku yang selalu ingin tahu, ingin
merasakan dan ingin mencoba. Tentu apabila tidak segera difasilitasi atau
diarahkan bukan tidak mungkin akan salah arah dan berdampak negatif
Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Bukan saja
kesukaran bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi orang tuanya,
masyarakat bahkan sering kali aparat keamanan. Hal ini disebabkan masa remaja
merupakan masa transisi antara masa kanak–kanak dan masa dewasa. Masa
transisi ini seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi
yang membingungkan, disatu pihak ia masi anak–anak, tetapi dilain pihak ia
harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi–situasi yang menimbulkan
konflik seperti ini, seringkali menyebabkan perilaku–perilaku aneh, canggung
dan kalau tidak kontrol bisa menjadi kenakalan
Remaja sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau
menjadi (becoming), yaitu berkembang kearah kematangan atau kemandirian.
Untuk mencapai kematangan tersebut, remaja memerlukan bimbingan karena
mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan
lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Proses
perkembangan individu tidak selalu berjalan secara mulus atau sesuai harapan
dan nilai – nilai yang dianut, karena banyak faktor yang menghambatnya. Faktor
penghambat ini bisa bersifat internal atau eksternal. Faktor eksternal adalah yang
berasal dari lingkungan seperti ketidak stabilan dalam kehidupan sosial politik,
krisis ekonomi, perceraian orang tua, sikap dan perlakuan orang tua yang otoriter
atau kurang memberikan kasih sayang dan pelecehan nilai – nilai moral atau
agama dalam kehidupan agama atau masyarakat.
Masa remaja dalam kehidupan sehari –hari sangat berkaitan erat dengan
aspek psikologi yang menjadikan remaja sering mancoba sesuatu untuk alasan
mencari jati diri. Kadang remaja salah mengartikan jati diri sehingga terjebak
dalam pergaulan bebas terutama terjebak dalam hal penggunaan minuman keras,
selain faktor rasa ingin mencoba, faktor lingkungan atau pergaulan juga dapat
mempengaruhi keingintahuan remaja tentang minuman keras, jadi pengaruh
perubahan psikologi dapak berdampak pada penggunaan minuman keras pada
masa remaja.
Pada saat sekarang banyak remaja yang mengatakan bahwa dengan minum
minuman keras kepercayaan diri mereka bertambah dari yang pemalu menjadi

1|Page
pemberani, mereka beranggapan bahwa semua masalah dapat teratasi dengan
minum minuman keras, minuman keras dapat memperbanyak teman. Tapi sesuai
kenyataan minuman keras dapat merusak proses berfikir dan menjadikan seorang
tidak sadarkan diri atau bertindak tidak sesuai kehendak.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Daerah (RISKESDA) tahun 2007 untuk
tingkat Nasional. Gorontalo menempati urutan ketiga setelah Sulut dan NTT
dimana jumlah peminum alkohol adalah 10,7% dari jumlah penduduk sedangkan
untuk Provinsi Gorantalo, Bone Bolango menempati peringkat keempat setelah
Boalemo, Kab. Gorontalo dan Pohuwato dimana jumlah peminum alkohol adalah
12,4% dari jumlah penduduk.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian minuman Keras ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan minuman
keras terutama di kalangan remaja?
3. Apa saja dampak-dampak yang dirasakan oleh remaja setelah menggunakan
minuman keras?
4. Bagaimana upaya dalam pencegahan terhadap bahaya minuman keras?

1.3 Tujuan Penulisan


Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Agar mengetahui apa yang di maksud dengan minuman keras
2. Untuk mengetahui dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
penggunaan minuman keras terutama di kalangan remaja.
3. Untuk mengetahui dan mengkaji dampak-dampak yang dirasakan oleh remaja
setelah menggunakan minuman keras.
4. Bagaimana upaya dalam pencegahan terhadap bahaya minuman keras.

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya makalah ini, baik penulis maupun pembaca dapat memperoleh
beberapa manfaat, yaitu :
1. Dapat mengetahui Pengertian minuman keras
2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan
minuman keras terutama di kalangan remaja, sehingga ada upaya dari pihak
keluarga atau pemerintah untuk mengantisipasi factor tersebut.
3. Dapat mengetahui dampak-dampak yang dirasakan oleh remaja setelah
menggunakan minuman keras, sehingga dapat mencegah remaja untuk
mengkonsumsi miras lebih banyak.

2|Page
4. Dapat mengetahui upaya dalam pencegahan terhadap bahaya minuman keras,
sehingga dapat meminimalisir angka kejahatan atau kenakalan remaja

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam
jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang
terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi
madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer : minuman keras
(miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll.
Fermentasi adalah proses berubahnya zat tepung di dalam bahan menjadi
gula, yang kemudian berubah menjadi alkohol. Lama proses fermentasi
tergantung pada jenis minuman yang akan dibuat. Untuk wine, proses fermentasi
bisa menghabiskan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun (proses fermentasi
yang tidak main-main ini salah satu faktor yang membuat harga wine sangat wow
dan beresiko menyebabkan kanker alias kantong kering.)

2.2 Pengertian Remaja

Masa remaja telah didefinisikan oleh beberapa ahli seperti yang dijelaskan
dibawah ini:
Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak–anak ke
masa dewasa, pada masa remaja terjadi kematangan secara kognitif yaitu
interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang
semakin luas yang memugkinkan remaja untuk berfikir abstrak
Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting.
Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu
periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak
berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger
berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin
dapat merupakan the best of time and the worst of time.
Pada awalnya, remaja yang mengonsumsi miras biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah
menjadi hal yang wajar dikalangan remaja saat ini. Dari kebiasaan inilah
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika remaja tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu miras. Awalnya mencoba,
lalu kemudian mengalami ketergantungan.

3|Page
B. Hipotesa

Dalam minuman keras terdapat zat-zat yang sangat berbahaya untuk tubuh
kita,di antaranya adalah kematian overdosis miras. oleh karena itu minuman keras
sangat dilarang bahkan di haramkan dalam agama.
Meminum minuman keras juga termasuk menghambur-hamburkan uang
atau disebut pemborosan

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Minuman Keras


Minuman Keras adalah minuman yang mengandung ETHANOL, yakni
sejenis senyawa kimia organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
utamanya terikat pada atom-2 Carbon (C) dan Hidrogen (H), yang secara umum
mampu Menurunkan Kesadaran
Jadi unsur-unsur kimia yang terlibat dalam alkohol meliputi :
1. Carbon (C)
2. Hidrogen (H)0
3. Oksigen (O)
Ketiga unsur kimia ini terikat secara kimiawi dalam struktur yang bisa
dirumuskan sebagai CnHn2n+1OH.
Dalam prakteknya, kadar alkohol yang terkandung dalam berbagai jenis
minuman itu tidak sama, tergantung dari komposisi yang diracik untuk
menimbulkan efek psikis berupa penurunan tingkat kesadaran yang dituju, antara
lain :
1. Minuman berkadar alkohol rendah antara 1 sampai 7%
2. Munuman berkadar berkadar alkohol sedang antara 10 – 15%
3. Minuman berkadar alkohol tinggi antara 35 – 55%
4. Minuman berkadar alkohol tak beraturan (oplosan) bisa mencapai
lebih dari 55%.
Dari beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan :

 Kecelakaan lalu lintas


 Luka bakar
 Kasus penganiayaan anak
 Bunuh diri

4|Page
 Kecelakaan kerja

3.2 Jenis - jenis minuman keras


Minuman beralkohol biasanya dipisah menjadi tiga jenis: Bir,
wine, dan spirit.

 Bir
Bir adalah minuman paling terkenal ketiga di dunia (di belakang teh
dan air putih), dan hampir semua orang, mulai dari tukang sayur sampai
Homer Simpson, kenal dengan minuman yang satu ini.
Bir terbuat dari biji-bijian gandum barley yang direndam di dalam
air dan dikeringkan, dibumbui dengan tanaman hop yang menambah rasa
pahit khas bir, lalu diproses dan difermentasikan dengan ditabur ragi,
untuk kemudian dibiarkan selama beberapa hari atau beberapa minggu
sampai proses fermentasi, di mana ragi mengubah kandungan gula di
dalam campuran itu menjadi alkohol dan karbon dioksida. Setelah itu, bir
dimasukkan lagi ke dalam tangki tertutup dan dibiarkan ‘menua’ selama
beberapa minggu atau beberapa bulan. Setelah kemudian difilter dan
dipasteurisasi, akhirnya jadilah bir. Dalam hasil akhirnya, kandungan
alkohol di dalam bir adalah 2-6 persen, walau beberapa jenis bir
mengandung sekitar 14 persen alkohol.
Bir sendiri adalah salah satu minuman tertua di dunia. Di mana ada
bahan sejenis gandum, maka di situ ada sejenis bir, walaupun pada
awalnya bir hanya difermentasikan selama satu atau dua hari saja.
Gandum digunakan sebagai bahan baku bir di Mesopotamia kuno, nasi
dipakai di Asia, sementara Mesir menggunakan barley sebagai bahan
baku dari bir versi mereka.

 Wine

Enology adalah sebuah bidang ilmiah tersendiri yang khusus


mempelajari cara membuat wine yang enak. Para penggila wine ini
rupanya sangat serius dengan minumannya.
Tapi bukannya tidak beralasan. Wine sudah bukan barang baru
dalam peradaban manusia, dan bukti-bukti arkeologis berusia lebih dari
8,000 tahun yang ditemukan di Georgia menunjukkan ditemukannya
beberapa tempat pembuatan wine. Kandungan alkohol ethanol di dalam

5|Page
wine terbilang ampuh menumpas bakteri-bakteri dan mikroorganisme
sumber penyakit, dan karena itu, dulu wine lebih aman diminum
daripada air maupun susu. Di masa-masa sebelum adanya rumah sakit,
asuransi kesehatan, dan kontroversi soal menteri Kesehatan, tidak
berlebihan kalau wine sempat dianggap sebagai hadiah dari Dewa-Dewa.

 Spirits

Spirits adalah istilah yang diberikan untuk minuman-minuman keras


yang dibuat dari proses penyulingan. Hasil fermentasi tertentu disuling,
dan proses penyulingan ini mengkonsentrasikan kandungan alkoholnya
serta menghilangkan rasa-rasa yang dianggap tidak enak. Hasilnya
adalah minuman beralkohol dengan kandungan alkohol yang terbilang
tinggi, sekitar 40-50 persen alkohol. Contoh minuman yang bisa disebut
sebagai spirits adalah whiskey dan vodka.

3.3Efek - efek Minuman Keras

Secara psikis efek minuman keras berupa penurunan konsentrasi atau


kesadaran tubuh si peminum hingga mabuk ini terjadi paling cepat dalam waktu
1/2 jam setelah minumam keras tersebut diminum.
Efek Samping Yang Ditimbulkan :
Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera
dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari
jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol
menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan
emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. mulut rasanya kering. Pupil
mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul
rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan
sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama.
Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal
dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan
“asyik”. Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol,
teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan
itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu
kita akan merasa sangat lelah dan tertekan.

6|Page
Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut : merasa
lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi
lebih emosional ( sedih, senang, marah secara berlebihan ) muncul akibat ke
fungsi fisik – motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur,
sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri.
kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan
perhatian dan daya ingat terganggu.
Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol
tingkahlakunya. Pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri
seperti yang mereka sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan
kecelakaan mobil yang disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan
mabuk.
Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan
yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-
kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat – obatan berbahaya lainnya,
sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari
penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over
dosis akan lebih besar.

Banyak diantara kita yang menyangka bahwa efek akhir dari meminum
minuman keras atau miras ini adalah penurunan kesadaran atau mabuk belaka
dan setelah itu persoalan selesai karena tinggal menunggu pulihnya kesadaran si
peminum. Hal ini adalah kesalahan terbesar dari anggapan para peminum
minuman keras, karena kalau mereka mau membuka wawasan sedikit tantang
efek minuman keras ini, maka mereka yang masih mencintai kesehatan dan
kelangsungan tubuhnya tentu akan segera mengurangi bahkan menghentikan
kebiasannya meminum minuman keras tersebut.
Efek-efek lain dari meminum minuman keras selain hilangnya konsentrasi atau
kesadaran (mabuk), pusing, beser dan naiknya berat badan (kadar gula) adalah
sbb :
1. Mengganggu dan merusak sistem metabolisme tubuh.
2. Meningkatkan lemak yang merusak organ Hati.
3. Menurunkan elastisitas dan kekuatan ginjal untuk berkontraksi.
4. Menimbulkan kemampatan paru-paru yang bisa menyesakkan nafas.
5. Menebalkan katup dan selaput jantung yang merusak fleksibilitas
kerjanya.
6. Penurunan kesadaran terus-menerus berpotensi merusak sistem
syaraf otak.
7. Menurunnya daya ingat hingga tingkat alzeimer.
8. Meningkatnya tekanan darah yang berpotensi pada stroke.
9. Timbulnya efek negatif kejiwaan, seperti : paranoid, pemarah dan
bicara tak terkontrol.

7|Page
Dalam jangka pendek si peminum memang merasakan efek psikis berupa
kehangatan tubuh, kesenangan dan halusinasi yang bisa melupakan berbagai
problematika hidup yang dialaminya. Namun tanpa disadari minuman keras yang
ditenggaknya perlahan-lahan tapi pasti akan merusak kesehatan tubuh dan
jiwanya. Dengan russaknya kesehatan tubuh dan jiwa, maka si peminum akan
kehilangan kontrol atas kehidupannya yang jelas bisa merusak masa depannya
dan menimbulkan gangguan yang menyusahkan lingkungannya.
3.4 Dampak yang ditimbulkan Minuman Keras
 Dampak positif

Minuman keras dapat memberikan manfaat jika diminum dalam dosis yang
sesuai dan tidak berlebihan.

 Wine
Dengan dosis segelas anggur per hari, Bagi para wanita, wine dapat
menaikkan tingkat estrogen, yang memperlambat kerusakan tulang serta
mengurangi resiko mati muda hingga 33%. Sedangkan bagi para pria, wine
mampu mengurangi resiko terjadinya kanker prostat. Bagi tubuh kita, wine
mampu menghadang penyakit terhadap tubuh kita, smeisal stroke, batu ginjal,
jantung korener, diabetes dan kanker saluran pencernaan bagian atas. Wine juga
dapat mencegah kolesterol, karena bisa membakar kalori yang dapat membentuk
lemak

 Beer
Bir umumnya dibuat dari gandum yang difermentasikan dan dapat
mengurangi resiko penyakit jantung. Sedangkan bir beralkohol rendah dapat
digunakan sebagai anti kanker bila diminum secara teratur. Satu setengah gelas
bir per hari dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resiko diabetes
dan batu ginjal. Selain itu protein di dalam bir mampu melindungi otak atau
ancaman Alzheimer dan serangan kanker payudara pada wanita.

 Vodka
Manfaat yang dimiliki vodka sebagian dapat mempercantik kulit wajah
maupun kepala. Untuk mengecilkan pori-pori dapat membubuhkan vodka pada
kapas dan cukup ditepuk-tepuk ke wajah. Sedangkan bagi anda yang berketombe
dapat mencampur beberapa sloki vodka pada botol shampoo anda. Dan yang
terakhir adalah untuk menghaluskan kaki dan tangan anda sebelum pedicure dan
menicure, cukup campurkan vodka ke dalam air hangat dan rendam kaki anda.

 Arak/Tuak
Minuman keras ini memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi. Tuak berkhasiat
menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh.
8|Page
 Dampak Negatif

Dampak negatif minuman keras apabila digunakan berlebihan :

 Gangguan Mental Organik (GMO)


Gangguan ini akan mengakibatkan perubahan perilaku, seperti bertindak
kasar, gampang marah sehingga memiliki masalah dalam lingkungan sekitar.
Perubahan fisiologi seperti mata juling, muka merah dan jalan sempoyongan.
Perubahan psikologi seperti susah konsentrasi, sering ngelantur dan gampang
tersinggung.

 Merusak Daya Ingat


Kecanduan minuman keras dapat nghambat perkembangan memori dan sel-
sel otak.

 Oedema Otak
Pembengkakan dan terbendunganya darah di jaringan otak. Sehingga
mengakibatkan gangguan koordinasi dalam otak secara normal.

 Sirosis Hati
Peradangan sel hati secara luas dan kematian sel dalam hati akibat terlalu
banyak minum minuman keras.

 Gangguan Jantung
Terlalu banyak minum minuman keras dapat membuat kerja jantung tidak
berfungsi dengan baik.

 Gastrinitis
Radang atau luka pada lambung. Ini biasanya diakibatkan gara-gara muntah
akibat mninuman keras, karena lambung harus memompa secara paksa keluar
zat-zat adiktif yang beracun dalam tubuh.

 Paranoid
Karena kecanduan, kadang-kadang peminum sering seperti merasa kepala
dipukuli atau tidak tenang. Sehingga perilakunya menjadi lebih kasar terhadap
orang di sekelilingnya.

 Keracunan/Mabuk

9|Page
Terlalu banyak minum minuman keras dapat menghilangkan kesadaran pada
dirinya

 syarat-syarat minum minuman keras

1. Meminum sesuai dosis yang ditentukan


2. Sudah cukup umur (21 tahun)
3. Belilah minuman keras yang sudah berlabel departemen kesehatan, jangan
yang oplosan

3.5 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan minuman keras

Penyebab Timbulnya Perilaku Minum Minuman Keras (MIRAS) :

• Faktor internal adalah faktor yang bersumber pada diri seseorang, baik
itu gen,keadaan psikologos yang tertekan, penyimpangan kepribadian, ataupun
keadaanrendahnya tingkat rohani seseorang.
• Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yangberasal dari lingkungan
individu itu sendiri, baik itu kerena keadaan ekonomi,pendidikan, budaya, latar
belakang kehidupan, maupun kerana kurangnya pengaruh kontrol sosial
masyarakat.

3.6 Cara mencegah pengaruh terhadap Minuman Keras

 Ciptakan suatu kondisi dimana sipecandu sibuk dengan suatu urusan


(sebaiknya urusan yang memang disukainya/hobinya yang positif), sehingga
waktunya untuk mengingat barang tersebut sedikit demi sedikit dapat
dilupakannya.
 Ciptakan suatu kondisi agar sipecandu sendiri yang bertekad untuk
meninggalkan dunia yang selama ini digelutinya, dan ini merupakan hal yang
terbaik dan terpenting.
 Jika sipecandu sering bermabuk-mabukan dengan teman-temannya, maka
sipecandu harus dijauhkan dari pergaulannya.
 Jika seorang muslim, maka sering-seringlah berjamaah dimesjid,
mendengarkan ceramah-ceramah agama dan bergaul dengan para ulama.
Keluarga harus lebih sering menasehatinya/mengingatkannya dengan lemah
lembut, tentang bahaya minuman keras/narkoba. Jangan memakai kekerasan,
mengejek atau memarahinya
3.7 Upaya Penanggulangan Terhadap Minuman Keras (MIRAS)

 Tampaknya miras ini sulit apabila harus dibasmi/dihilangkan sama sekali.


Mungkin dari sisi agama masalah miras tidak ada toleransi, namun kita perlu

10 | P a g e
juga melihatnya dari sisi lain yaitu kepentingan adapt dan kepentingan
Pariwisata. Dengan demikian yang penting bukan membasmi miras, tapi
memperhatikan perangkat hukum untuk mengaturnya dan kemudian
menegakkan peraturannya.

 Distributor dan Pengedar minuman keras harus diatur dengan peraturan


daerah. Kendatipun dalam KUHP khususnya pasal 536,537,538 dan 539 secara
eksplisit sudah mengatur tentang miras ini, namun kelihatannya pasal-pasal
tersebut perlu direvisi kembali karena banyak yang kurang tegas dan kurang
mengenai substansi ( masih bias ) tentang miras itu sendiri, sehingga
menyulitkan aparat keamanan untuk mengambil tindakkan tegas .

 Distributor dan pengedar harus memilki izin, demikian juga penjualnya.


Tempat-tempat tertentu seperti hotel, diskotek, karaoke dan took khusus penjual
miras harus diatur oleh peraturan daerah. Izin untuk menjadi distributor,
pengedar dan penampung miras harus ketat. Artinya agar mereka tidak terlalu
gampang melakukan bisnis miras dengan tanpa melihat usia konsumennya.

 Penyalah gunaan terhadap izin dan peraturan Daerah tentang miras ini
harus ditindak tegas dengan cara menghukum pelakunya, bukan memusnahkan
mirasnya. Legalisasi dan lokalisasi miras ini tentunya akan menambah
penghasilan asli daerah ( PAD ).

 Razia rutin harus dilakukan untuk mengontrol apakah para distributor,


penjual dan penampung tetap konsisten pada peraturan yang ada dan sesuai
dengan izin yang diberikan kepada mereka.

 Dalam hal penanggulangan miras ini kita perlu memperhatikan dua hal :

 Kita juga menerima pemasukkan dari para turis mancanegara dan juga turis
domestic. Oleh sebab itu persediaan miras tetap harus ada yaitu di hotel-hotel
berbintang, restoran, diskotek, club malam lainnya. Namun kebijakkan ini harus
disertai dengan perangkat hukum yang jelas dan tegas, agar tidak disalah
gunakan dikemudian hari.
 Jangan lupa bahwa miras untuk kepentingan adapt. Hal ini perlu segera
dipertegas legalisasinya dengan Undang- Undang atau peraturan Daerah, agar
penggunaan miras pada saat acara adapt betul-betul disiplin hanya untuk
keperluan acara adapat dan bukan untuk acara mabuk- mabukan atau
kompetensi antara anak-anak muda.

11 | P a g e
3.7 landasan hukum miras
Dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) mengatur mengenai
masalah penyalahgunaan Minuman Keras (Khamar), alkohol atau tindak pidana
minuman keras yang tersebar dalam beberapa pasal, antara lain pasal 300; pasal
492; pasal 536; pasal 537; pasal 538; pasal 539 KUHP. Adapun bunyi pasal-pasal
tersebut adalah sebagai berikut[1] :
a. Pasal 300 KUHP :
Dengan hukuman penjara selama-lamanya satu tahun atau denda sebanyak-
banyaknya Rp. 4.500,- di hukum :
1. Barang siapa dengan sengaja menjual atau menyuruh minum minuman-
minuman yang memabukan kepada seseorang yang telah kelihatan mabuk.
2. Barang siapa dengan sengaja membuat mabuk seseorang anak yang
umurnya dibawah 18 tahun.
3. Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dengan sengaja
memaksa orang akan minum-minuman yang memabukkan
4. Kalau perbuatan itu menyebabkan luka berat pada tubuh, sitersalah dihukum
penjara selama-lamanya tujuh tahun.
5. Kalau perbuatan itu menyebabkan orang mati, sitersalah dihukum penjara
selama-lamanya sembilan tahun.
6. Kalau sitersalah melakukan kejahatan itu dalam jabatan ia dapat dipecat dari
pekerjaan itu.
Dari ketentuan pasal ini dapat disimpulkan secara singkat bahwa agar supaya
dapat dihukum menurut pasal ini, maka orang yang menjual atau memberi
minuman-minuman keras itu harus mengetahui bahwa orang yang membeli atau
diberi minuman itu harus telah kelihatan nyata mabuk, kalau tidak, tidak dapat
dikenakan pasal ini. Tanda-tanda orang yang telah mabuk adalah :
1. Dari mulutnya keluar napas yang berbau alkohol (minuman keras)
2. Langkah jalannya sempoyongan (tidak tegap)
3. Bicaranya tak karuan (kacau).[2]
Adapun yang dimaksud menyerahkan dalam pasal ini adalah menyajikan
minuman di suatu tempat dan minuman di tempat itu juga, sehingga perbuatan
yang membawa akibat segera diminum oleh orang yang bersangkutan.[3] Pasal
ini dikenakan kepada orang yang membuat mabuk anak dibawah umur, semua
tindakan-tindakan tersebut dilakukan dengan sengaja dan dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa orang untuk minum minuman keras. Untuk

12 | P a g e
ketentuaan pidana yang diatur di dalam pasal 300 ayat (3), yakni tindak pidana
yang menyebabkan korban itu mati. Pada tindak pidana tersebut, yang dapat
meninggal dunia itu ialah :
1. Korban sendiri, yakni orang yang dipaksa untuk meminum minuman yang
sifatnya memabukan;
2. Salah seorang dari pelaku, yakni misalnya korban dari moodweer yang
dilakukan oleh orang yang dipaksa meminum minuman yang sifatnya
memabukan;
3. Orang lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan tindak pidana
yang bersangkutan, yakni misalnya yang telah menjadi korban sebagai akibat
perilaku orang yang berada dalam keadaan mabuk.[4]
b. Pasal 492 KUHP
1) Barang siapa yang sedang mabuk, baik ditempat umum merintangi jalan atau
mengganggu ketertiban, baik mengancam keamanan orang lain maupun sesutu
perbuatan yang harus dijalankan dengan hati-hati benar supaya tidak terjadi
bahaya bagi jiwa atau kesehatan orang lain dihukum kurungan selama-lamanya
enam hari atau denda sebanyak- banyaknya Rp. 375,-
2) Jika pada waktu melakukan pelanggaran itu belum lagi lewat satu tahun
sejak ketetapa putusan hukuman yang dahulu bagi si tersalah karena pelanggaran
serupa itu juga atau lantaran pelanggaran yang diterangkan dalam pasal 536 maka
ia dihukum kurungan selama-lamanya dua minggu.
Dapat disimpulkan dari ketentuan pasal ini bahwa orang (si tersalah) supaya
dapat dikenakan sanksi pidana harus dibuktikan bahwa mabuk ditempat umum,
merintangi jalan/lalu lintas dan mengganggu keamanan orang lain. Mabuk adalah
suatu keadaan, dalam keadaan mana seseorang tidak dapat menguasai lagi
pancaindranya atau anggota badannya, yang diakibatkan oleh minuman yang
mengandung alkohol. Mengganggu ketertiban misalnya melempar-lemparkan
batu kepada orang banyak, mengancam keselamatan orang lain yang
dijumpainya, dan mengendari kendaraan bermotor dengan rupa, sehingga
membahayakan bagi keselamatan orang lain. Jika keadaan mabuk orang itu diam
saja dirumahnya dan tidak mengganggu apa-apa, maka tidak dikenakan pasal
ini.
c. Pasal 536 KUHP :
1) Barang siapa nyata mabuk ada dijalan umum, dihukum denda sebanyak-
banyaknya Rp. 225,-

13 | P a g e
2) Jika pada waktu melakukan pelanggaran itu belum satu tahun, sejak ketetapan
hukum yang dahulu bagi si tersalah lantaran pelanggaran serupa itu juga atau
pelanggaran yang ditersangkakan dalam pasal 492, maka hukuman denda itu
dapat diganti dengan hukuman kurungan selama-lamanya tiga hari.
3) Kalau pelanggaran itu diulangi untuk kedua kalinya dalam satu tahun sesudah
keputusan hukuman yang pertama karena ulangan pelanggaran itu, maka
dijatuhkan hukuman kurungan selama-lamanya dua minggu.
4) Kalau pelanggaran itu diulangi untuk ketiga kalinya atau selanjutnya di dalam
satu tahun sesudah ketetapan putusan hukuman yang kemudian sekali lantaran
ulangan pelanggaran untuk kedua kalinya atau selanjutnya, maka dijatuhkan
hukuman kurungan selama-lamanya tiga bulan.
Supaya dikenakan pasal ini si tersalah harus sedang mabuk dan berada di
jalan umum, orang yang berada dalam keadaan mabuk itu tetap tersalah atau tetap
dapat diminta pertanggung jawabannya menurut hukum pidana atas perbuatan
yang telah ia lakukan. Keadaan mabuk merupakan keadaan yang sebenarnya dari
seseorang yang berada dalam keadaan seperti itu, sehingga di dalam surat
dakwaannya, jaksa cukup memakai kata-kata dalam keadaan mabuk bagi
terdakwa, yang didakwa telah melakukan tindak pidana seperti yang
dimaksudkan di dalam ketentuan pidana yang diatur pasal 536 KUHP. Keadaan
yang nyata bahwa seseorang itu berada dalam keadaan mabuk hanya dapat
dibuktikan dengan menunjukkan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan oleh
terdakwa, dan dengan menunjukkan keadaan-keadaan terdakwa pada waktu ia
berada di atas jalan raya[5]. Jika keadaan mabuk berada di dalam rumah, maka
tidak dikenakan pasal ini.
d. Pasal 537 KUHP :
“Barang siapa menjual atau memberikan minuman keras atau arak kepada
anggota Angkatan Bersenjata di bawah pangkat letnan atau kepada istrinya, anak
atau pelayan, diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga minggu atau
pidana denda paling tinggi seribu lima ratus rupiah.”
Yang diancam dengan hukuman pasal ini ialah orang yang menjual atau
memberi minuman keras atau tuak diluar kantin tentara kepada seorang prajurit
militer dengan pangkat letnan kebawah, atau kepada istri, anak atau bujangnya
perajurit itu.
e. Pasal 538 KUHP :

14 | P a g e
“Penjual atau wakilnya yang menjual minuman keras yang dalam menjalankan
pekerjaan memberikan atau menjual minuman keras atau arak kepada seorang
anak dibawah umur enam belas tahun, diancam dengan pidana kurungan paling
lama tiga minggu atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.”
Yang dapat dihukum menurut pasal ini adalah penjual minuman keras yang
memberikan minuman keras kepada anak dibawah umur. Untuk dapat
menyatakan seseorang terdakwa terbukti mempunyai kesengajaan dalam
melakukan pelanggaran seperti yang dimaksudkan di dalam ketentuan pidana
yang di atur pasal 538 KUHP, hakim harus dapat membuktikan tentang :
1. Adanya kehendak atau maksud terdakwa untuk menyajikan atau menjual
minuman keras
2. Adanya pengetahuan pada terdakwa bahwa yang ia sajikan atau jual itu ialah
minuman keras atau tuak
3. Adanya pengetahuan pada terdakwa bahwa minuman keras atau tuak itu
telah ia sajikan atau ia jual kepada seorang anak di bawah usia enam belas
tahun.[7]
Yang dimaksud penjual minuman keras bukan hanya orang-orang yang
mengkhususkan diri menjual minuman keras, melainkan juga orang-
orang yang di samping penjual barang-barang yang lain juga menjual minuman
keras seperti pemilik toko, pengusaha rumah makan atau kedai dan lain-
lainnya. Adapun yang dapat disebut sebagai pengganti dari penjual minuman
keras tersebut, antara lain istrinya, anaknya, pegawainya dan lain-lain.
f. Pasal 539 KUHP :
“Barang siapa pada kesempatan diadakan pesta keramaian untuk umum atau
pertunjukan rakyat atau diselenggarakan arak-arakan untuk umum, menyediakan
secara cuma-cuma minuman keras atau menjanjikan sebagai hadiah, diancam
dengan pidana kurungan paling lama dua belas hari atau pidana denda paling
tinggi tiga ratus tujuh puluh lima rupiah.”

15 | P a g e
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Faktor yang menpengaruhi seseorang menjadi alcoholic ada dari faktor
internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya, gen, keadaan psikologis dan
kerohanian. Sedangkan faktor eksternal antara lain tingkat pendidikan, ekonomi,
latar belakang kehidupan, budaya, serta kerana tidak adanya kontrol sosial di
masyarakat.

4.2 Saran
Minum minuman keras karena dampak negatif yang ditimbulkannya, baik itu
kemiskinan, kebodohan dan penyakin yang ditimbulkan. Sayangi tubuh Anda
dengan menjaganya dari pengaruh negatif zat-zat aditif.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai